• Tidak ada hasil yang ditemukan

this file 1339 5518 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " this file 1339 5518 1 PB"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juni 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

28

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP

( Studi Pada PT Pion Berkah Sejahtera )

Ahmad Fakhruddin Busthomy Muhammad Saifi

Zahroh ZA.

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Malang

Email : [email protected]

ABSTRACT

Indonesia tourism development which showed positive influence on the development of tourism businesses, one of which is business tourism bus. Tourist bus company that is growing is PT Pion Berkah Sejahtera in Malang. Rental booking request bus owned high enough, but the realization is less than the maximum, causing the difference between demand and actual demand. In response, the company will make an investment of fixed assets in the form of additional fleet of buses. Investments in fixed assets do require substantial funds so that the necessary analysis to assess the feasibility of the investment through Capital Budgeting technique. The analysis showed Average Rate of Return (ARR) of 15.06%, which means bigger than Capital Expenses or Cost of Capital (COC), which amounted to 11.5556%. Payback Period (PP) for 4 years 29 days which means no investment exceeding 10 years of age. Net Present Value (NPV) of 90,808,485, which means a positive value. Profitability Index (PI) of 1.119 is greater than 1. The Internal Rate of Return (IRR) obtained 14.8413% which means greater than 11.5556% COC. Based on the results of the feasibility assessment analysis can be concluded that the investment feasible.

Keywords: Investment, Fixed Assets, Capital Budgetting.

ABSTRAK

Perkembangan pariwisata Indonesia yang menunjukkan hasil positif berpengaruh terhadap perkembangan bisnis pariwisata, salah satunya ialah bisnis bus pariwisata. Perusahaan bus pariwisata yang sedang berkembang ialah PT Pion Berkah Sejahtera yang berada di Kota Malang. Permintaan pesanan sewa bus yang dimiliki cukup tinggi, namun realisasinya kurang maksimal sehingga menyebabkan adanya selisih antara permintaan dan realisasi permintaan. Menanggapi hal tersebut, perusahaan akan melakukan investasi aktiva tetap berupa penambahan armada bus. Investasi aktiva tetap yang dilakukan membutuhkan dana yang cukup besar sehingga diperlukan analisis untuk menilai kelayakan investasi melalui teknik Capital Budgetting. Hasil analisis menunjukkan Average Rate of Return (ARR) sebesar 15,06% yang berarti lebih besar dari Biaya Modal atau Cost of Capital (COC) yang sebesar 11,5556%. Payback Period (PP) selama 4 tahun 29 hari yang berarti tidak melebihi umur investasi 10 tahun. Net Present Value (NPV) sebesar 90.808.485 yang berarti bernilai positif. Profitability Index (PI) sebesar 1,119 lebih besar dari 1. Internal Rate of Return (IRR) diperoleh 14,8413% yang berarti lebih besar dari COC 11,5556%. Berdasarkan hasil analisis penilaian kelayakan dapat disimpulkan bahwa investasi layak untuk dilakukan.

(2)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juni 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

29 PENDAHULUAN

Perkembangan perekonomian menyebabkan kondisi ekonomi menjadi berfluktuasi, sehingga mempunyai pengaruh dalam dunia usaha. Berbagai strategi dilakukan perusahaan untuk tetap dapat menjalankan dan mengembangkan usahanya salah satunya melalui investasi. Investasi yang dilakukan dapat berupa investasi jangka panjang, contohnya investasi aktiva tetap. Investasi aktiva tetap merupakan investasi yang masanya relatif lama atau lebih dari satu tahun dan biasanya membutuhkan dana yang cukup besar, sehingga akan berdampak cukup besar bagi perusahaan.

Perusahaan yang akan melakukan investasi aktiva tetap memerlukan analisis terlebih dahulu terkait kelayakan investasi tersebut. Analisis kelayakan investasi aktiva tetap dapat dihitung melalui Teknik Capital Budgetting. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui layak atau tidaknya investasi yang akan dilakukan melalui beberapa metode yaitu Average Rate of Return (ARR), Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR). Hal ini juga bisa dilakukan pada investasi di bisnis pariwisata.

Perkembangan pariwisata Indonesia yang menunjukkan hasil positif berpengaruh terhadap perkembangan bisnis pariwisata, salah satunya ialah bisnis bus pariwisata. Perusahaan bus pariwisata yang sedang berkembang ialah PT Pion Berkah Sejahtera yang berada di Kota Malang. Permintaan pesanan sewa bus yang dimiliki cukup tinggi, namun realisasinya kurang maksimal sehingga menyebabkan adanya selisih antara permintaan dan realisasi permintaan. Menanggapi hal tersebut, perusahaan akan melakukan investasi aktiva tetap berupa penambahan armada bus. Investasi aktiva tetap yang dilakukan membutuhkan dana yang cukup besar sehingga diperlukan analisis untuk menilai kelayakan investasi melalui teknik Capital Budgetting. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kelayakan Investasi Aktiva Tetap (Studi pada

PT Pion Berkah Sejahtera)”.

KAJIAN PUSTAKA Investasi

Halim (2005:4) menjelaskan, bahwa investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh imbalan berupa return di masa mendatang.

Aktiva Tetap

Aktiva tetap merupakan aktiva yang berwujud yang mempunyai sifat relatif permanen atau digunakan dalam jangka waktu yang rekatif lama atau lebih dari satu periode untuk digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan (Baridwan, 2008:271).

Depresiasi

Pengertian penyusutan yang dikemukakan oleh Baridwan (2008: 305) bahwa depresiasi adalah sebagian dari harga aktiva tetap yang diperoleh perusahaan yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode akuntansi. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa depresiasi atau penyusutan merupakan biaya yang dialokasikan perusahaan pada setiap periode akuntansi yang disebabkan dari penggunaan aktiva tetap perusahaan.

Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian atau analisis tentang dapat tidaknya atau layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil (Jumingan 2011:3).

Biaya Modal

Biaya modal atau sering disebut sebagai Cost of Capital merupakan biaya yang dikeluarkan atau dibayarkan perusahaan kepada pemilik modal, atau biaya untuk membayar deviden pada perusahaan perseroan (Rahardjo, 2005:222). Biaya modal dibedakan menjadi dua yakni berdasarkan modal pinjaman dan modal sendiri. Biaya modal ini akan menjadi discount factor atau rate of return yang dijadikan minimal target dari perusahaan Adapun rumus perhitungan dari masing-masing biaya modal ialah sebagai berikut:

Biaya Modal Pinjaman

�� = � − � (Houston, 2011:470)

Keterangan:

Ki = Biaya modal pinjaman setelah pajak

Kd = Tingkat bunga / tingkat keuntungan

(3)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juni 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

30 Biaya Modal Sendiri

ROE = ���

� � � � �

(Martono dan Harjito, 2005:61) Keterangan:

ROE = Return On Equity EAT = Laba Setelah Pajak

Total Equity = Total Modal yang dimiliki perusahaan

Arus Kas

Martono dan Harjito (2005:139-140) menyebutkan terdapat 3 macam aliran kas yang terjadi dalam investasi yaitu:

1. Initial Cashflow

merupakan aliran kas atau pengeluaran kas pertama kali untuk keperluan investasi.

2. Operational Cashflow

merupakan aliran kas yang terjadi selama umur investasi yang diperoleh daro kegiatan operasional perusahaan. Aliran kas ini berasal dari pendapatan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

3. Terminal Cashflow

Merupakan aliran kas masuk yang diterima oleh perusahaan sebagai akibat habisnya umur ekonomis investasi atau kas masuk yang diterima perusahaan pada akhir periode umur investasi.

Untuk mengetahui jumlah arus kas yang masuk sebenarnya dari adanya investasi yang dilakukan, maka perlu dihitung Incremental Cash Flow pada perusahaan. Incremental cash flow adalah tambahan arus kas (kas masuk atau kas keluar) yang diharapkan dari proyek investasi. Rumus yang digunakan dalam perhitungan incremental cash flow adalah sebagai berikut :

Incremental bersih (setelah pajak) = (Pendapatan/Revenue – Biaya Operasional – Depresiasi) + Bunga (1-Pajak) + Depresiasi (Harahap, 2009:151)

Capital Budgetting

Penganggaran modal (Capital Budgeting) merupakan komitmen dana yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan kegiatan operasional perusahaan dengan harapan menerima imbalan di masa depan dari dana yang dibenamkan (Simamora 2012:286).

Penilaian Investasi Menggunakan Teknik

Capital Budgeting.

Penilaian kelayakan suatu usaha atau proyek ditinjau dari aspek keuangan diukur berdasarkan atas beberapa kriteria, yaitu:

1. Average Rate Return (ARR)

Metode ini didasarkan atas jumlah keuntungan bersih setelah pajak atau Earning After Tax (EAT) yang tampak dalam laporan laba-rugi. Adapun rumus ARR adalah sebagai berikut:

ARR =�� �− � � ��� �− � � ���� �

(Sartono, 2012:193)

Untuk mencari rata-rata EAT digunakan data pendapatan yang disusun untuk mengevaluasi proyek dan untuk mencari rata-rat investasi dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Rata − rata investasi =Jumlah investasi − Nilai residu+ Nilai Residu

(Simamora, 2012:299)

Kriteria:

ARR < discount factor = Tidak Layak ARR > discount factor = Layak

2. Payback Period (PP)

Payback Period merupakan jangka waktu yang digunakan untuk mengukur berapa lama investasi suatu usaha akan kembali. Adapun rumus untuk menghitung Payback Periode adalah sebagai berikut:

�� = + − (Sartono, 2012:193)

Keterangan:

t = tahun terakhir dimana cash inflow belum menutupi nilai investasi

b = nilai investasi

c = kumulatif cash inflow pada tahun ke-t

d = jumlah kumulatif cash inflow pada tahun ke-t

Kriteria:

PP > periode maksimum investasi = Tidak Layak PP < periode maksimum investasi = Layak

3. Net Present Value (NPV)

(4)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juni 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

31 datang. Usulan proyek akan dapat diterima apabila

nilai NPV lebih dari nol (NPV > 0), apabila hasil perhitungan NPV kurang dari nol (NPV < 0), maka usulan proyek tersebut tidak dapat diterima atau ditolak. Rumus perhitungan NPV menurut Jumingan (2011:181) adalah sebagai berikut:

��� = ∑ + �

=

(Jumingan, 2011:181)

Keterangan:

= aliran kas masuk pada periode t k = discount factor

N = periode terakhir aliran kas yang diharapkan

Kriteria :

NPV > 0 = Usaha layak NPV < 0 = Tidak layak

4. Profitability index (PI)

Metode PI merupakan metode yang menghitung perbandingan antara present value cash inflow dengan present value initial investment (Sutrisno, 2009:128). Rumus perhitungan PI menurut Kasmir dan Jakfar (2007:163) adalah sebagai berikut:

�� =∑ �� � ∑ �� � � �ℎ (Kasmir dan Jakfar, 2007:163)

Kriteria :

PI > 0 = Usaha layak PI < 0 = Usaha tidak layak

5. Internal Rate Return (IRR)

IRR merupakan tingkat penghasilan atau biasa disebut dengan investment rate yang menggambarkan tingkat keuntungan dari proyek atau investasi dalam bentuk persen (%) pada angka NPV sama dengan nol. Hasil perhitungan IRR jika menunjukkan nilai IRR lebih besar dari rate of return yang ditentukan maka usulan proyek diterima, sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil daripada rate of return yang ditentukan maka usulan proyek ditolak. Adapun rumus untuk menghitung IRR adalah sebagai berikut:

��� = � � + + ��� + � � � �+ ��� + ⋯ … + + ���� � =

(Sartono, 2012:194) Keterangan:

NCF = Net Cash Flow

��� = Internal Rate of Return

n = periode terakhir aliran kas yang diharapkan

Kriteria :

IRR ≥ rate of return= Usaha layak IRR ≤ rate of return = Usaha tidak layak

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian berada di PT Pion Berkah Sejahtera. Sumber data yang digunakan ialah data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian yang dilakukan berfokus pada masalah yang berkaitan dengan investasi aktiva tetap. Adapun fokus penelitian dan analisis data adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis investasi aktiva tetap pada PT Pion Berkah Sejahtera yang meliputi:

a. Menganalisis kebutuhan armada

b. Menghitung jumlah investasi awal yang dibutuhkan perusahaan dalam melakukan investasi aktiva tetap

c. Perhitungan biaya depresiasi dengan menggunakan metode garis lurus

d. Perhitungan biaya modal dengan menggunakan metode weighted average cost of capital (WACC)

e. Perhitungan estimasi pendapatan f. Perhitungan estimasi biaya

g. Perhitungan estimasi earning after tax (EAT)

h. Perhitungan estimasi cash inflow

i. Perhitungan estimasi incremental cash inflow

2. Penilaian kelayakan investasi aktiva tetap pada PT Pion Berkah Sejahtera menggunakan teknik capital budgeting, melalui:

a. Metode Average Rate of Return (ARR) b. Metode Payback Period (PP)

c. Metode Net Present Value (NPV) d. Metode Profitability Index (PI) e. Metode Internal Rate of Return (IRR)

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Investasi Aktiva Tetap pada PT Pion Berkah Sejahtera.

a. Analisis Kebutuhan Armada

(5)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juni 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

32 b. Nilai Initial Investment

Biaya yang dikeluarkan untuk investasi ini sebesar Rp 762.500.00 dengan prakiraan nilai residu sebesar Rp 375.000.000 dan umur ekonomis bus selama 10 tahun. c. Beban Depresiasi

Berdasarkan harga perolehan, nilai residu dan umur ekonomis bus, dengan menggunakan metode depresiasi garis lurus maka diperoleh biaya depresiasi dari penambahan bus baru sebesar Rp 38.750.000.

d. Biaya Modal

Sumber pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan ialah dengan menggunakan modal sendiri 40% dan modal pinjaman 60% sehingga diperoleh biaya modal atau Cost of Capital (COC) sebesar 11,5556%. e. Estimasi Pendapatan

Estimasi pendapatan didapatkan dari estimasi permintaan dan realisasi permintaan yang ada dikalikan dengan estimasi harga jual. Hasil perhitungan menyimpulkan bahwa estimasi pendapatan cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

f. Estimasi Biaya

Estimasi biaya dicari menggunakan metode trend linier dan beberapa biaya yang telah ditetapkan perusahaan. Hasil perhitungan menyimpulkan bahwa estimasi biaya cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

g. Estimasi Earning After Tax (EAT) Estimasi EAT diperoleh dari hasil selisih dari pendapatan yang diterima dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan. h. Estimasi Cash Inflow

Estimasi cash inflow diperoleh dari penjumlahan kas yang yang masuk ke perusahaan.

Tabel 1. Estimasi Cash Inflow Sebelum Penambahan Armada

Tahun EAT Depresiasi Nilai Residu Cash Inflow

2016 516.103.078 169.000.000 - 685.103.078 2017 516.103.078 169.000.000 - 685.103.078 2018 516.103.078 169.000.000 - 685.103.078 2019 361.459.816 122.333.333 - 483.793.149 2020 122.053.113 46.000.000 1.470.000.000 1.638.053.113

2021 - - - -

Sumber: Data diolah, 2016

Tabel 2. Estimasi Cash Inflow Setelah Penambahan Armada

Tahun EAT Depresiasi

Bunga(1-t)

00.000 1.767.560.673 2021 58.356.0

0.000 422.697.986

Sumber: Data diolah, 2016

i. Estimasi Incremental Cash Inflow

Untuk mengetahui jumlah arus kas yang masuk sebenarnya dari adanya investasi yang dilakukan, maka dihitung incremental cash inflow sebagai berikut:

Tabel 3. Estimasi Incremental Cash Inflow

Tahun Cash Inflow

2016 837.195.924 685.103.078 152.092.847 152.092.847 2017 890.713.881 685.103.078 205.610.803 357.703.650 2018 894.987.852 685.103.078 209.884.774 567.588.424 2019 664.801.609 483.793.149 181.008.460 748.596.884 2020 1.767.560.673 1.638.053.113 129.507.560 878.104.444 2021 97.106.035 - 97.106.035 975.210.479 2022 99.069.002 - 99.069.002 1.074.279.481 2023 99.429.548 - 99.429.548 1.173.709.029 2024 99.759.932 - 99.759.932 1.273.468.962 2025 100.057.137 - 100.057.137 1.373.526.099 2026 422.697.986 - 422.697.986 1.796.224.085

Jumlah 1.796.224.085

Sumber: Data diolah, 2016

2. Penilaian Investasi Aktiva Tetap Menggunakan Teknik Capital Budgeting.

a. Average Rate of Return (ARR)

ARR = � � ���

� � � x 100%

= . .

. . x 100%

= 15,06%

(6)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juni 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

33 b. Payback Period (PP)

� � � � � = + −

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa payback period dari rencana investasi yang dilakukan oleh PT Pion Berkah Sejahtera adalah selama 4 tahun 29 hari.

c. Net Present Value (NPV)

Tabel 4. Perhitungan Net Present Value

Tahun Incremental Cash Inflow

2016 152.092.847 0,8964 136.338.155 2017 205.610.803 0,8036 165.220.213 2018 209.884.774 0,7203 151.184.339 2019 181.008.460 0,6457 116.878.160 2020 129.507.560 0,5788 74.961.495 2021 97.106.035 0,5189 50.384.617 2022 99.069.002 0,4651 46.078.481 2023 99.429.548 0,4169 41.455.719 2024 99.759.932 0,3737 37.284.967 2025 100.057.137 0,34 33.522.339 2026 422.697.986 0,30 126.947.759

Total PVCI 853.308.485 Total Initial

Invesment

762.500.000

NPV 90.808.485 Sumber: Data diolah, 2016

d. Profitability Index (PI)

PI

=

� �� �� ℎ �

� �� � � �� �

= .. ..

= 1,119

Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa PI sebesar 1,119

e. Internal Rate of Return (IRR)

Tabel 5. Perhitungan Internal Rate of Return Tahun Incremental

Cash Inflow

2016 152.092.847 0,8772 133.414.778 0,8696 132.254.649 2017 205.610.803 0,7695 158.210.837 0,7561 155.471.307 2018 209.884.774 0,6750 141.666.244 0,6575 138.002.646 2019 181.008.460 0,5921 107.171.539 0,5718 103.492.174 2020 129.507.560 0,5194 67.262.168 0,4972 64.388.146 2021 97.106.035 0,4556 44.240.203 0,4323 41.981.619 2022 99.069.002 0,3996 39.591.671 0,3759 37.243.707 2023 99.429.548 0,3506 34.855.928 0,3269 32.503.696 2024 99.759.932 0,3075 30.676.972 0,2843 28.357.999 2025 100.057.137 0,2697 26.989.793 0,2472 24.732.594 2026 422.697.986 0,2366 100.017.689 0,2149 90.856.067

Total PVCI 784.080.134 758.428.537

Initial Invesment

762.500.000 762.500.000

NPV 21.580.134 -4.071.463

Sumber: Data diolah, 2016

Berdasarkan perhitungan NPV menggunakan discount factor 14% dan 15% diperoleh NPV positif dan negatif, maka selanjutnya untuk menentukan IRR dilakukan dengan cara interpolasi sebagai berikut:

Tabel 6. Perhitungan Interpolasi IRR

14% 784.080.134 784.080.134

Initial Invesment

762.500.000

15% 758.428.537

25.651.596 21.580.134

Sumber: Data diolah, 2016

IRR = 14% + [( . .

. . ) x (15%-14%)]

= 14% + 0,8413% = 14,8413%

Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh IRR sebesar 14,8413%.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan oleh peneliti mengenai analisis kelayakan investasi aktiva tetap yang akan dilakukan oleh PT Pion Berkah Sejahtera, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Investasi yang akan dilakukan oleh PT Pion Berkah Sejahtera pada tahun 2016 yakni pembelian aktiva tetap berupa 1 unit. Dana yang dibutuhkan dalam investasi tersebut adalah sebesar Rp 762.500.000. sumber dana yang digunakan berasal dari 40% modal sendiri dan 60% modal pinjaman dengan bunga sebesar 11,5% per tahun untuk jangka waktu peminjaman selama 5 tahun.

(7)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juni 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

34 akan dilakukan oleh PT Pion Berkah Sejahtera

pada tahun 2016 dapat dikatakan layak untuk dilakukan dengan hasil perhitungan sebagai berikut:

a. Average Rate of Return (ARR) :

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh ARR sebesar 15,06% yang berarti lebih besar dari biaya modal atau Cost of Capital (CoC) yang sebesar 11,5556%. Hal ini menunjukkan bahwa investasi tersebut layak untuk dilakukan. b. Payback Period : Berdasarkan perhitungan

yang dilakukan, diketahui bahwa payback period selama 4 tahun 29 hari yang berarti kurang atau tidak melebihi batas maksimal lamanya umur investasi selama 10 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa investasi tersebut layak untuk dilakukan.

c. Net Present Value (NPV) : Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh NPV sebesar 90.808.485 yang berarti bernilai positif atau lebih dari nol. Hal ini menunjukkan bahwa investasi tersebut layak untuk dilakukan.

d. Profitability Index (PI) : Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh PI sebesar 1,119 yang bernilai positif atau lebih dari 1. Hal ini menunjukkan bahwa investasi tersebut layak untuk dilakukan.

e. Internal Rate of Return (IRR) :

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh IRR sebesar 14,8413% yang berarti lebih besar dari biaya modal atau Cost of Capital (CoC) yang sebesar 11,5556%. Hal ini menunjukkan bahwa investasi tersebut layak untuk dilakukan

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti memberikan saran kepada PT Pion Berkah Sejahtera yang nantinya bisa dijadikan bahan pertimbangan perusahaan dalam mengambil keputusan dan menjalankan aktifitas perusahaan: 1. Dalam melakukan investasi aktiva tetap,

sebaiknya dilakukan sesuai rencana dan hasil analisis yang telah dilakukan.

2. Perusahaan sebaiknya terus melakukan inovasi baru terhadap kualitas pelayanan jasanya seperti model bus yang lebih menarik, kualitas bus yang lebih baik, harga yang bersaing, adanya paket hemat wisata, dan lain sebagainya

agar lebih dapat menarik minat konsumen sehingga perusahaan dapat memimpin pasar dan berkembang pesat.

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE.

Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.

Houston, Joel F. dan Brigham, Eugene F. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi Sebelas. Jakarta: Salemba Empat.

Jumingan. 2011. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara.

Kasmir dan Jakfar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Kedua, Cetakan ke-4. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Martono dan D. Agus Harjito. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.

Rahardjo, Budi. 2005. Laporan Keuangan Perusahaan. Membaca, Memahami, dan Menganalisis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sartono, Agus. 2012. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Gramedia Jakarta. Simamora, Henry. 2012. Akuntansi Manajemen,

Gambar

Tabel 2. Estimasi Cash Inflow Setelah Penambahan Armada

Referensi

Dokumen terkait

Nurdiana: Analisis investasi aktiva tetap pada PT... Nurdiana: Analisis investasi aktiva tetap

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan oleh peneliti mengenai analisis pemberian kredit untuk meminimalisir kredit bermasalah pada Divisi Community

Berdasarkan keseluruhan analisis rasio keuangan dapat disimpulkan bahwa PT Pakuwon Jati Tbk mampu mengelola aktiva modal untuk meningkatkan penjualan dan laba

Investasi untuk memperoleh aset tetap merupakan pengeluaran jumlah yang terbesar dalam perusahaan industri.Investasi dalam aset tetap ini dapat dilakukan dengan cara

Keputusan mengenai investasi aktiva tetap merupakan keputusan yang sangat menentukan keberhasilan perusahaan karena keputusan investasi tersebut, menyerap sebagian

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti mengenai analisis kelayakan terhadap investasi aktiva tetap yang akan dilakukan oleh Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisisyang dilakukan mengenai analisis kelayakan investasi aktiva tetap yang akan dilaksanakan oleh PT Pelabuhan Indonesia III

1. Kelayakan Rencana Investasi Aktiva Tetap adalah suatu penilaian mengenai layak atau tidak atas suatu rencana penambahan aktiva tetap yang dilakukan oleh PT. Taspi TRD