• Tidak ada hasil yang ditemukan

konsep dasar saussure

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "konsep dasar saussure"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ALIRAN STRUKTURAL

ALIRAN STRUKTURAL

(2)

Menuju Struktural

Menuju Struktural

• Pada awalnya orang memandang Pada awalnya orang memandang languelangue tidak tidak dalam padangan ilmiah dan objektif,

dalam padangan ilmiah dan objektif, languelangue

dipandang dari sisi logika. dipandang dari sisi logika.

• Tata bahasa Tata bahasa bertujuan bertujuan memberikan kaidah- memberikan kaidah-kaidah untuk membedakan bentuk-bentuk yang kaidah untuk membedakan bentuk-bentuk yang

benar dari bentuk-bentuk yang tidak benar benar dari bentuk-bentuk yang tidak benar • Pada perkembangannya sekitar tahun 1777 Pada perkembangannya sekitar tahun 1777

muncul kajian baru terhadap

muncul kajian baru terhadap langue langue, yaitu , yaitu filologi

filologi yang yang menelaah bahasamenelaah bahasa untuk untuk

membandingkan teks yang berasal dari membandingkan teks yang berasal dari

berbagai abad berbagai abad..

languelangue dapat diperbandingkan dapat diperbandingkan

• memuncul filologi komparatif atau tata bahasa memuncul filologi komparatif atau tata bahasa bandingan

(3)

• Kajian kKajian komparatif tidak dapat menjawab apakah omparatif tidak dapat menjawab apakah langue dan apa makna hubungan-hubungan yang langue dan apa makna hubungan-hubungan yang ditemukan

ditemukan. .

• Baru pada tahun 1870 orang mulai Baru pada tahun 1870 orang mulai sadar bahwa sadar bahwa perbandingan adalah salah satu cara, suatu

perbandingan adalah salah satu cara, suatu metode untuk men

metode untuk meneelusuri fakta adanya lusuri fakta adanya hubungan

antar-hubungan antar-languelangue..

• PPada tahun 1875 lahir aliran baru, yaitu kaum ada tahun 1875 lahir aliran baru, yaitu kaum

Junggrammatiker

Junggrammatiker, , yangyang menempatkan semua menempatkan semua hasil perbandingan di dalam perspektif historis. hasil perbandingan di dalam perspektif historis.

• Pandangan dan kajian dari Pandangan dan kajian dari JunggrammatikerJunggrammatiker

inilah yang menjadi titik tolak padangan inilah yang menjadi titik tolak padangan Saussure terhadap langue dan kajian

Saussure terhadap langue dan kajian languelangue

• Ia juga menyatakan bahwa kajian bahasa tidak Ia juga menyatakan bahwa kajian bahasa tidak hanya dapat dilakukan secara historis

hanya dapat dilakukan secara historis (diakronis)

(diakronis), tetapi juga dapat dilakukan secara , tetapi juga dapat dilakukan secara sinkronis

(4)

Konsep Dasar

Konsep Dasar

Fredinand de Saussure

Fredinand de Saussure

Perbedaan langue, parole, dan

Perbedaan langue, parole, dan

langage

langage

Diakronis dan sinkronis

Diakronis dan sinkronis

Hakekat konsep tanda

Hakekat konsep tanda

Hubungan Sintagmatis dan

Hubungan Sintagmatis dan

Hubungan Asosiatif

(5)

Perbedaan Langue, Parole,

Perbedaan Langue, Parole,

dan Langage

dan Langage

• Menurutnya Menurutnya paroleparole merupakan keseluruhan merupakan keseluruhan

apa yang diujarkan orang, termasuk apa yang diujarkan orang, termasuk

konstruksi-konstruksi yang muncul dari pilihan penutur konstruksi yang muncul dari pilihan penutur

• Dengan kata lain Dengan kata lain paroleparole bukan merupakan bukan merupakan fakta sosial karena merupakan hasil individu fakta sosial karena merupakan hasil individu

LangueLangue merupakan keseluruhan kebiasaan merupakan keseluruhan kebiasaan

yang diperoleh secara pasif yang diajarkan oleh yang diperoleh secara pasif yang diajarkan oleh

masyarakat bahasa masyarakat bahasa

Dengan kata lain Dengan kata lain languelangue adalah fakta sosial adalah fakta sosial

(6)

• JJika kita mendengarika kita mendengar parole parole dari masyarakat dari masyarakat

bahasa lain, sebenarnya kita hanya mendengar bahasa lain, sebenarnya kita hanya mendengar

bunyi, bukan fakta sosial dari bahasa bunyi, bukan fakta sosial dari bahasa

• apabila kita mendengar apabila kita mendengar paroleparole dalam dalam

masyarakat kita sendiri, kita tidak hanya masyarakat kita sendiri, kita tidak hanya

mampu menangkap bunyi-bunyi itu tetapi juga mampu menangkap bunyi-bunyi itu tetapi juga

mampu mengaitkan bunyi-bunyi itu dengan mampu mengaitkan bunyi-bunyi itu dengan

fakta sosial yang mengikuti seperangkat kaidah fakta sosial yang mengikuti seperangkat kaidah

tertentu tertentu

LangueLangue perlu agar perlu agar paroleparole dapat dipahami, dan dapat dipahami, dan

parole

parole perlu agar perlu agar languelangue terbentuk. terbentuk. LangueLangue

lebih merupakan penjumlahan dari

(7)

L

L

angage

angage

merupakan perpaduan

merupakan perpaduan

antara langue dan

antara langue dan

parole

parole

Langue

Langue

tidak dapat disebut

tidak dapat disebut

langage

langage

,

,

dan

dan

parole

parole

saja tanpa

saja tanpa

langue

langue

tidak

tidak

dapat disebut

dapat disebut

langage

langage

.

.

Untuk membentuk

Untuk membentuk

langage

langage

k

(8)

Sinkronis dan Diakronis

Sinkronis dan Diakronis

• Bahasa tidak hanya dapat dilihat dari sejarahnya Bahasa tidak hanya dapat dilihat dari sejarahnya tetapi juga dapat dilihat pada saat kini, pada fakta tetapi juga dapat dilihat pada saat kini, pada fakta

yang sekarang ada. yang sekarang ada.

• KKajian bahasa dengan pendekatan sinkronis ajian bahasa dengan pendekatan sinkronis

mengkaji bahasa dalam kurun waktu tertentu atau mengkaji bahasa dalam kurun waktu tertentu atau

dalam kesatuan waktu dalam kesatuan waktu

• Semboyan yang digunakan Semboyan yang digunakan decribe the facts, all decribe the facts, all the facts, and nothing but the facts

the facts, and nothing but the facts

• pendekatan sinkronis lebih mengutamakan bahasa pendekatan sinkronis lebih mengutamakan bahasa yang masih hidup karena dapat digunakan untuk yang masih hidup karena dapat digunakan untuk

memvalidasi hasil analisis. memvalidasi hasil analisis.

• Sinkronik hanya mengenal satu perspektif, yaitu Sinkronik hanya mengenal satu perspektif, yaitu perspektif penutur, dan seluruh metodenya adalah perspektif penutur, dan seluruh metodenya adalah

(9)

Kajian bahasa dengan pendekatan

Kajian bahasa dengan pendekatan

diakronis mengkaji bahasa dalam kurun

diakronis mengkaji bahasa dalam kurun

waktu yang berbeda

waktu yang berbeda

Pendekatan ini menghasilkan analisis

Pendekatan ini menghasilkan analisis

kesejarahan

kesejarahan

Telaah model ini menghasilkan corak

Telaah model ini menghasilkan corak

linguitik yang disebut linguistik historis

linguitik yang disebut linguistik historis

Telaah diakronis yang valid harus

Telaah diakronis yang valid harus

didasarkan atas analisis sinkronis yang

didasarkan atas analisis sinkronis yang

handal.

(10)

Hakekat Tanda Bahasa

Hakekat Tanda Bahasa

• Tanda : simbol, ikon, indeksTanda : simbol, ikon, indeks

• Simbol : tanda yang bersifat arbitrer dan Simbol : tanda yang bersifat arbitrer dan konvensional

konvensional

• Ikon Ikon : tanda : tanda fisik yang menyerupai apa yang fisik yang menyerupai apa yang direpresentasikan

direpresentasikan

• Indeks Indeks :: tanda yang secara alamiah tanda yang secara alamiah merepresentasikan objek lainnya

merepresentasikan objek lainnya (hubungan (hubungan kausalitas)

kausalitas)

• Tanda Tanda dalam bahasa adalah tanda yang berupa dalam bahasa adalah tanda yang berupa simbol

simbol

• Tanda (Tanda (signesigne))merupakan kombinasi antara konsep merupakan kombinasi antara konsep (

(11)

Signifie Signifie mengacu pada yang ditandai atau mengacu pada yang ditandai atau

petanda petanda

signifiant signifiant mengacu pada yang menandai atau mengacu pada yang menandai atau

penanda penanda

TTanda hanya mengacu pada gambaran akuistik anda hanya mengacu pada gambaran akuistik

atau citra akuistik

atau citra akuistik (penanda)(penanda)

DDalam tanda bahasa berubahnya citra akuistik alam tanda bahasa berubahnya citra akuistik

atau penanda akan berdampak pada perubahan atau penanda akan berdampak pada perubahan

konsep, dan sebaliknya konsep, dan sebaliknya

konsep kesatuan ini memang belum konsep kesatuan ini memang belum

(12)

• IIkatan antara petanda dan penanda bersifat katan antara petanda dan penanda bersifat semena atau tanpa motif.

semena atau tanpa motif.

• konsep kesemenaan harus dipahami bahwa konsep kesemenaan harus dipahami bahwa antara petanda dan penanda tidak ada ikatan antara petanda dan penanda tidak ada ikatan alami apa pun .

alami apa pun .

• Kasus onomatope Kasus onomatope sebenarnya semena karena sebenarnya semena karena mereka hanya tiruan kira-kira dan sudah

mereka hanya tiruan kira-kira dan sudah

setengah konvensional bagi bunyi-bunyi tertentu. setengah konvensional bagi bunyi-bunyi tertentu.

• Dari sudut padang masyarakat bahasa yang Dari sudut padang masyarakat bahasa yang

memakainya, penanda tidak bebas, ia dipaksakan memakainya, penanda tidak bebas, ia dipaksakan untuk digunakan

untuk digunakan

• Tak seorang individu mampu mengubah tanda Tak seorang individu mampu mengubah tanda yang telah ditentukan, masyarakat pun tidak yang telah ditentukan, masyarakat pun tidak memiliki kekuatan untuk memaksakan

memiliki kekuatan untuk memaksakan kekuasaannya pada suatu tanda

(13)

Hubungan Sin

Hubungan Sin

t

t

agmatis dan

agmatis dan

Hubungan Asosiatif

Hubungan Asosiatif

Sintagmatis adalah hubungan linier

Sintagmatis adalah hubungan linier

antara unsur-unsur bahasa dalam tataran

antara unsur-unsur bahasa dalam tataran

tertentu. Hubungan ini bersifat

tertentu. Hubungan ini bersifat

in

in

prasentia

prasentia

frasa nominal

frasa nominal

rumah saya

rumah saya

merupakan

merupakan

hubungan dua kata antara

hubungan dua kata antara

rumah

rumah

dan

dan

saya

saya

, hubungan itu saling mengait.

, hubungan itu saling mengait.

Namun antara kata

Namun antara kata

rumah

rumah

dan

dan

saya

saya

tidak

tidak

dapat kita hubungkan menjadi

dapat kita hubungkan menjadi

saya

saya

rumah

(14)

H

H

ububungan asosiatif adalah

ububungan asosiatif adalah

hubungan antara unsur-unsur bahasa

hubungan antara unsur-unsur bahasa

dalam tataran tertentu dengan

dalam tataran tertentu dengan

unsur-unsur lain di luar tataran itu dapat

unsur lain di luar tataran itu dapat

dipertukarkan. Hubungan ini bersifat

dipertukarkan. Hubungan ini bersifat

in absentia

in absentia

Asosiatif menjadi

Asosiatif menjadi

paradigmatis atas

paradigmatis atas

saran seorang pengikut Saussure,

saran seorang pengikut Saussure,

yaitu Louis Hjelmslev

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Konsentrasi terendah bahan pada tabung yang ditunjukkan dengan hasil biakan yang mulai tampak jernih (tidak ada pertumbuhan mikroba) adalah KHM dari bahan uji. Selanjutnya biakan

Based on the result and the a formentioned description, it can be concluded that: (1) the use of libraries is influenced by the existence of important features of

memudahkan udara berputar di dalam ruang sehingga menciptakan efek sejuk dan memberikan kenyamanan pada penggunanya. Berdasarkan hasil analisis angin pada area tapak

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang, penulis ingin mengetahui seberapa besar Korelasi antara kesejahteraan ini terhadap tanggung jawab guru PAI di Madrasah Aliyah Negeri

PERKEMBANGAN JUMLAH LULUSAN DAN PRODUKTIVITAS UNIVERSITAS NEGERI MALANG TRENDS IN NUMBER OF GRADUATES AND PRODUCTIVITY OF STATE UNIVERSITY OF MALANG. TAHUN / YEARS

Untuk penelitian selanjutnya, perlu dilakukan penelitian pengujian aktivitas antioksidan terhadap fraksi daun Botto-Botto ( Chromolaena odorata) dengan menggunakan

Penelitian pertama yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Yudaningrum (2014) yang berjudul “Keefektifan Strategi POINT dalam Pembelajaran Membaca

RC4 termasuk ke dalam kode aliran ( stream cipher ) dengan kunci rahasia/kunci simetri (kunci yang sama digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi)1. Seperti halnya