• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstrak FENOMENA PENAMBANGAN PASIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Abstrak FENOMENA PENAMBANGAN PASIR"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

FENOMENA PENAMBANGAN PASIR DAN PEMBANGUNAN BESERTA DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKANNYA

(STUDI KASUS DI SEKITAR MERAPI DAN DI KABUPATEN BANTUL) 1)

Oleh : Suhartini 2)

Abstrak

Pembangunan fisik tidak lepas dari penggunaan bahan bangunan seperti pasir dan batu, dimana pasir digali dari sungai atau daerah dekat sungai baik dengan ijin ataupun tanpa ijin dalam pengambilannya. Apalagi setelah terjadi gempa 27 Mei yang lalu kebutuhan akan pasir dan batu meningkat drastis karena hampir setiap keluarga yang rumahnya rusak membutuhkan untuk memperbaiki atau membangun rumahnya kembali. Tulisan ini mengkaji cara-cara penambangan pasir yang dilakukan di sekitar Merapi dan di Kabupaten Bantul berkaitan dengan kebutuhan pasir untuk pembangunan fisik beserta dampak lingkungan yang ditimbulkannya akibat penambangan yang dilakukan

Untuk mengkaji permasalahan ini dilakukan observasi dan tanya jawab pada para penambang dan supir truk yang mengambil pasir di lokasi yang bersangkutan. Adapun lokasi yang diobservasi di sekitar Merapi adalah penambangan pasir di Kaliadem, Kaliurang dan penambangan pasir di Kaliworo, Kemalang, Klaten. Sedangkan observasi penambangan pasir di Bantul dilakukan di Poncosari, Srandakan, Bantul dan di Kretek, Bantul. Disamping itu dilakukan pengamatan secara langsung kondisi lingkungan di sekitar penambangan.

Hasil observasi di sekitar Merapi dan di Kabupaten Bantul menunjukkan bahwa penambangan pasir secara tradisional dan modern mampu memberikan pendapatan tetap bagi masyarakat disekitarnya yang tidak mempunyai alternatif lain. Di Kaliadem, Kaliurang dan di Poncosari dan Kretek, Bantul, penambangan pasir dilakukan secara tradisional dengan menggunakan skop, cangkul dan kranjang tanpa ijin resmi namun sebenarnya pemerintah juga mengetahui lokasi tersebut. Sedangkan di Kaliworo Klaten, penambangan dilakukan secara modern yaitu dengan menggunakan backhoe. Dari cara pengambilan diketahui kuantitas pasir yang diperoleh secara modern jauh lebih banyak dibanding dengan cara tradisional. Di Kaliworo pengambilan dikelola oleh perusahaan dengan sistem kontrak yang dilakukan antara perusahaan dengan Pemerintah Daerah TK II. Para penambang di Kaliadem maupun di Bantul tidak melakukan upaya untuk pelestarian lingkungan seperti reboisasi sementara itu di Kaliworo meskipun melakukan reboisasi tetapi kapasitasnya sangat kecil dibandingkan dengan laju pengambilan pasirnya sehingga kerusakan lingkungan yang terjadi di Kaliworo sangat cepat terasa.

Kata Kunci : Penambangan, pasir, fenomena, dampak lingkungan, Merapi dan Bantul

1) Makalah ini telah dipresentasikan dan dimuat dalam Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan

Penerapan MIPA yang diselenggarakan oleh FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta dan CPIU Dikti Depdiknas pada tanggal 1 Agustus 2006, di Hotel Natour Garuda, Yogyakarta

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Menurut keterangannya untuk melakukan perbuatan hukum dalam akta ini telah mendapatkan persetujuan dari istrinya yaitu Nyonya Erica sebagaimana ternyata dalam Akta Persetujuan

Jumlah hoaks bermuatan politik yang besar dan disebar melalui media sosial tersebut juga dapat muncul karena besarnya jumlah warga yang menggunakan media sosial sebagai

Berdasarkan wawancara, observasi dan dokumentasi langsung di lapangan serta studi pustaka yang dilakukan oleh peneliti, dapat diambil kesimpulan bentuk partisipasi

Pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengelola kelas akan sangat Pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengelola kelas akan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Matematika Realistik Dengan Media Uang Kertas Mainan Terhadap Siswa Kelas V SD Negeri Harjosari 02

Masuknya logam berat secara berlebihan pada tumbuhan akan mengurangi asupan Mg dan Fe sehingga menyebabkan perubahan pada volume dan jumlah kloroplas (Kovacs,

Stadium klinis terbanyak adalah T4bN0Mx yaitu 18 kasus (11%), dimana menurut klasifikasi TNM (AJCC) 2002 tumor digambarkan sebagai berikut: 1) T4b adalah ukuran tumor

Sutanta (2011:32) menjelaskan,”basis data ( database) suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama – sama pada suatu media, tanpa