• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Deskriptif Sebaran Kasus Rawat Inap Pasien BPJS Golongan PBI Di Bangsal Obsgyn Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak Triwulan I Tahun 2016 - UDiNus Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Deskriptif Sebaran Kasus Rawat Inap Pasien BPJS Golongan PBI Di Bangsal Obsgyn Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak Triwulan I Tahun 2016 - UDiNus Repository"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pada Triwulan pertama bulan januari – Maret jumlah pasien dengan kasus obsgyn

sebanyak 746 pasien, yang terbanyak yaitu pasien dengan cara pembayaran BPJS

PBI sebesar 57,4 %.

2. Pada kasus obsgyn pasien BPJS PBI, diagnosa utanna terbanyak pada kasus KPD

(Ketuban Pecah Dini) sebesar 24,7 %.

3. Pada kasus obsgyn pasien BPJS PBI, diagnosa sekunder terbanyak pada kasus

lacerasi perinium dan oligohidramnion sebesar 18,7 %.

4. Pasien BPJS PBI dengan kasus obsgyn terbanyak dengan jenis tindakan

SCTP-MOW sebesar 37,2 %.

5. Pada kasus obsgyn pasien BPJS PBI dengan paling banyak memiliki lama dirawat 5

hari sebesar 33,3 %.

B. Saran

1. dentifikasi dokumen rekam medis seharusnya disesuaikan dengan klasifikasi

pasien BPJS atau umum, untuk kemudian dikelompokkan kedalam 10 besar

diagnosa kasus pada laporan bulanan, tribulan, dan tahunan

2. Untuk petugas medis :

a. Dapat meningkatkan pengtahuan dan ketrampilannya agar dengan sering

mengikuti pelatihan atau seminar ilmiah sehingga dapat menambah pengetahuan,

kemampuan dan ketrampilan lainnya.

b. Untuk dapat memberikan pelayanan pada pasien dengan sebaik-baiknya,

utamanya dalam penegakan diagnosa sehingga tidak menimbulkan komplikasi

(2)

2

3. Perlunya persiapan peralatan ataupun obat-obatan yang dibutuhkan pasien untuk

pasien-pasien dengan kasus obsgyn ketuban pecah dini mengingat kasus tersebut

cukup tinggi.

4. Perlunya pemahaman khusus dalam penyusunan clinical pathway sehingga dapat

digunakan untuk prediksi lama hari dirawat dan biaya pelayanan kesehatan yang

dibutuhkan agar pemanfaatan sumber daya rumah sakit dapat dioptimalkan.

5. Perlunya pemanfaatan yang lebih terhadap Sistem Manajemen Rumah Sakit

(SIMRS) sangat penting karena proses manajemen rumah sakit bisa terintegrasi

antara satu bagian dengan bagian lainnya, riwayat penyakit dan perawatan (medical

record) pasien bisa dikelola dan dipanggil dengan cepat dan otomatis, dan efisiensi

kerja karyawan menjadi meningkat karena beberapa proses rutin seperti pembuatan

laporan atau perhitungan-perhitungan dilakukan secara otomatis dan cepat dengan

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen kualifikasi perusahaan asli yang diupload atau dokumen yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang dan menyerahkan 1 (satu) rangkap rekaman (foto copy).

[r]

Pada hari ini Senin tanggal Tiga Belas bulan Juli tahun Dua Ribu Lima Belas, kami POKJA 22 ULP Kabupaten Kuantan Singingi telah melakukan Evaluasi Administrasi sampai dengan

Dengan mempelajari mata kuliah Etika, mahasiswa diharapkan dapat memahami tentang Etika secara menyeluruh yang mencakup Filsafat, Etika dan

Setelah diadakan evaluasi, klarifikasi dan pembuktian kualifikasi oleh Pokja 1 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Kuantan Singingi menurut ketentuan yang berlaku dan

Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository Universitas Jember Digital Repository

Mahasiswa juga diharapkan dapat mengerti dan memahami prosedur kerja menggunakan statistik untuk menyajikan, mengolah data dan mengambil kesimpulan tentang data dengan

Dokumen kualifikasi perusahaan asli yang diupload atau dokumen yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang dan menyerahkan 1 (satu) rangkap rekaman (foto copy).