JSBN 9 78-602-9115-24-6
rsOTERM
ADSORPSI COBAL T(II) DARI MEDIA AIR OLEH LEMPUNG
ALAM
CENGAR SECARA BATCH
Muhdarina",
SyaifulBahri
2lJurusan Kimia Fakultas A1IPA Universitas Riau, Pekanbaru, lndonesia 2Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia
'Korespondensi: [email protected]
ABSTRAK
. tas suatu adsorben dinilai dari kemampuannya untuk menjerap adsorbat ke atas permukaannya, Situs adsorpsi ,•• '••••••.aatladsorben disiapkan melalui impregnasi lempung alam Cengar ke dalam larutan 0, I molar garam amonium asetat Serangkaian uji adsorpsi dijalankan sebagai fungsi waktu kontak, konsentrasi adsorbat dan pH larutan di dalarn batch. Kemampuan adsorpsi Cobalt(ll) oleh lempung alam Cengar dipelajari melalui model isotenn Freundlich, uir dan Dubinin-Raduskevich, Kation Cobalt(II) lebih banyak terjerap pada situs permukaan lempung yang 4lil1IIJlI1e:gnasidi dalam larutan amonium asetat. proses adsorpsi terjadi selarna 120 detik dan umumnya berlangsung pada 7. Adsorpsi kation CobaIt(II) di permukaan lempung Cengar mengikuti model isotenn Freundlich dan Langmuir . •.•.•~.,rr,1nikatan antara kation logam dengan situs adsorpsi permukaan lempung sesuai dengan gaya CouIomb.
kunci: Lempung alam Cengar, impregnasi, garam amonium,
isoterm,
CoulombADSORPTION ISOTHERM OF COBALT(II) FROM THE WATER MEDIA BY CENGAR NATURAL CLA Y IN BATCH SYSTEM
o o
Muhdarina", Syaiful Bahri2
'Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Riau, Pekanbaru, lndonesia 2Jw-usan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau, Pekanbaru, lndonesia
'Korespondensi: [email protected]
.
ABSTRACT
etfectiveness of an adsorbent judged from its ability to adsorb of adsorbates onto its surface, Adsorbent surface 'on sites were prepared by impregnation of the Cengar natural days in 0.1 molar of salt solutioos of ammonium and chloride. A series adsorption test were performed as a fimction of the contact time, adsorbate concentration and of solutions in a batch system. Adsorption ability of Cobalt (li) by Cengar natUraI days were conducted through isothenn ich, Langmuir and Dubinin-Raduskevich models. The cation CobaIt (II) more adsorbed on the adsorption sites of the • surface which was impregnated in a solution of amrnonium acetate. The contact time data confirm that adsorption is nearly complete after 120 seconds and generally takes place at pH 7. Adsorption of cation Cobalt (II) on the clay surfaces have shown the Freundlich and Langmuir isotherrn models. The bond strength between metal cation the clay surface adsorption sites according to Coulomb force.
words: Cengar natural clay, impregnation, arnmoniwn salt, isotherm, Coulomb.
Secara alami mineral lempung telah berperan mengikat polutan-polutan yang dibawa oleh air di
ukaan atau di dalam tanah. Peran tersebut diperkirakan tejadi melalui peristiwa adsorpsi atau pertukaran
Ini ditunjang oleh susunan struktur berlapis yang dapat bersifat netral atau bermuatan listrik dengan
ruang-antar lapis yang dipunyai oleh lempung. Oleh karena itu, pemanfaatan lempung untuk mengatasi limbah
"'Jgan beracun dipandang cukup beralasan, sehingga telah menjadi objek pembahasan dan pengembangan
menarik. Alasan lain diantaranya, dengan penggunaan lempung akan mengurangi penambahan bahan
.
disamping juga mengurangi biaya proses bila dibandingkan dengan adsorben lain seperti karbon aktif:
. alam maupun sintetik, resin penukar ion serta bahan penyerap lainnya Kelimpahan mineral lempung di
dan harganya yang murah juga menjadikannya sebagai kandidat adsorben yang meqjanjikan. Namun pada
•• yaraannya, di alam lempung tidak:berada sebagai mineral murni, tetapi bercampur dengan material lain yang
ebabkan penggunaannya
tidak: optimal. Dengan demikian berbagai langkah modifikasipun
banyak
_IpOfKan
oleh para peneliti.
Adsorpsi telah terbukti sebagai suatu metoda yang lebih efektif untuk melepaskan logam-logam berat
. air limbah. jika dibandingkan dengan proses lain seperti pengendapan kimia; pertukaran ion, osmosis
. (reverse osmosis)dan elektrolisis (Eren dali' Afsin,
2(08).Melalui proses adsorpsi, polutan dapat
abl3Ilg
mulai dari konsentrasi rendah sampai sedang (Manohar dkk,
2006).Namun demikian, konsep adsorpsi
OSIDING SEMIRA TA BKS-PIN MIP A 2012-kimia
241
PROSIDING SEMIRATA BKS-PTN MIPA 2012-kimia 242 2(08). Peristiwa adsorpsi merupakan perilaku permukaan yang menyediakan situs aktif sehingga molekul atau ion dapat terkonsentrasi secara fisika atau kimia di atasnya sebagai akibat dari ketidakseimbangan gaya permukaan (Eckenfelder, 2(00). Pendekatan sederhana untuk mendapatkan hubungan' antara konsentrasi materi yang teradsorpsi di atas permukaan dengan konsentrasi materi di dalam larutan dipelajari melalui isoterma adsorpsi. Model-model isoterma akan memberikan parameter-parameter kuantitatif proses seperti kapasitas adsorpsi dan afinitas adsorbat oleh adsorben (Mouta dkk, 2(08).
Lempung alam Cengar merupakan salah satu dari pada potensi. sumber daya mineral yang dimili.ki Propinsi Riau dan hingga saat ini belum ada laporan tentang penggunaannya Menurut analisis dengan XRD, lempung alam Cengar terbukti mengandung mineral kaolinit, muskovit dan Icuarsa Lempung alam Cengar juga mengandung oksida-oksida logam (%) yaitu
sio,
(77,92); AhOJ (14,73), MgO (0,92),cso
(0,09), NalO (1,69), K20 (2,39) (Muhdarina dkk, 2(08).Tulisan ini memaparkan kemungkinan penggunaan lempung alam Cengar sebagai adsorben kation Co(II) dengan memfokuskan kajian tentang isotenna adsorpsi. Dengan kajian ini diharapkan didapat gambaran tentang efektifitas lempung Cengar sebagai adsorben.
METODE PENELITIAN Sampel dan Bahan Kimia
Lempung alam diperoleh dari Desa Cengar Kecamatan Lubuk Jambi, Kabupaten Kuansing, diambil secara acak di lokasinya Sampel dicuci dan dikering-anginkan, dihaluskan dan diayak
«
300 :Sx
S 500;x
= ukuran partikel, J.Ul1). Bubuk lempung direndam selama 5 jam di dalam air suling dan didiamkan satu malam. Suspensi dipisahkan dari cairannya dengan cara memipet:, kemudian disaring dan dikeringkan pada suhu kamar selama beberapa hari. Adsorben lempung Cengar disiapkan dengan mengimpregnasi garam-garam CH)COONHt atau Nf4CI secara perendaman ke permukaan lempung Cengar. Sampel diberi kode dengan INC-AA (lempung-CH)COONHt), INC-AC (lempung-NH4CI) dan INC-O (kontrol).Bahan kimia sebagai prekursor, yaitu CH3COONH4 dan NHtCI (Fisher Scientific) masing-masing disiapkan sebanyak 500 mi· 1M dengan air destilasi. Begitu pula larutan adsorbat uji co(ll) dibuat dengan menyediakan larutan stock 100 ppm Co(II) dari garam Co(NOJ) 2 6HlO (Merck) dalam air bidestilasi dan diencerkan sesuai konsentrasi yang diinginkan. Semua bahan kimia adalah grad analitik dan disiapkan dalam keadaan segar.
Eksperimen Adsorpsi
Eksperimen adsorpsi dibuat secara batch dengan menempatkan labu-labu erlenmeyer yang telah diisi larutan uji ke dalam sebuah waterbath shaker dengan suhu, waktu dan pengadukan yang terkontrol. Ke dalam labu erlenmeyer 50 mI dimasukkan 10 mllarutan Co(NO:!)26H20 dan 0,1 gram adsorben lempung alam. Variabel yang diamati: waktu kontak (5 - 180 menit), konsentrasi (I - IO ppm), dan pH larutan (4,5 - 8, Setelah waktu yang ditentukan fasa padat adsorben dipisahkan dari larutan dengan cara sentrifugasi. Konsentrasi adsorbat dalam filtrat diukur secara spektroskopi serapan atom (S0LAAR32 AA Spectrometer) pada A : 240,-nm. Data yang diperoleh selanjutnya dievaluasi menurut model isoterrn yang sesuai.
HASIL DAN PEMBAHASAN Kapasitas Adsorpsi
Lempung cengar dapat mengadsorpsi kation CO(II) dengan sangat cepat dalam waktu 60 menit pertama, setelah itu kecepatannya menurun sehingga mendekati kesetimbangan pada. 120 menit (Gambar I
A~
Di awal proses, situs aktif adsorben masih kosong dan tejadi tabrakan yang kuat antara kation dengan situs aktif tersebut Dengan penambahan waktu, sebagian besar situs aktif telah dipenuhi oleh adsorbat, akibatnya situs aktif yang tersisa diperebutkan oleh adsorbat dengan lambat. Waktu kontak yang sama juga didapatkan oleh Yavuz dkk . (2003) untuk adsorpsi Co(II) pada kaolinit, tetapi Guerra dan Airoldi (2008) mendapatkan masing-masing 150 menitdan
100 menit menit untuk sistem Co(II)-smektit dan Co{II}thioVsmektit Didapatkan pula. semakinbanyak
ication CO(II) yang teradsorpsi oleh lempung alam jika konsentrasi awal adsorbat bertambah (Gambar l.B), Keadaan ini menyatakan bahwa pada konsentrasirendah, persaingan
di antara kation-katioo untuk mendapatkan situs aktifjuga
rendah, namun dengan penambahan jumlah kation di dalam larutan a1aIl meningkatkan daya pacu kation-laition menuju situs aktif adsorpsi (Adebowale dkk. 2006; Bhattacharyya danGupfa, 2008). »
[SBN 978-602-9/15-24-6 0.3 .,..--.---, 0.4 ---.---,-.-8.24 -a-INC·A 8 0.32 ~0.24 E lIl.16 CT 0.18
-lu
---INC --cJ'-INC-0.08o
+---~--~--,_--
__
~~C 50 100 150 200 250o
+---,_---r--~--~--_4
o
3 6 9 12 15 Ce'mg/lo
timinGambar 1. Kapasitas adsorpsi Co(II) versus waktu kontak CA)dan Imsentrasi (8) pada lempung Cengar
Dalam kedua Gambar J di atas, lempung INC-AA temyata lebih banyak menjerap lcation Co(II) dari pada dua lempung yang lain (INC-AC dan INC-O). Menurut Muhdarina (20 II), keadaan ini disebabkan oleh .turan partikel permukaan adsorben INC-AA relatif lebih homogen dari pada adsorben lainnya Laporan ini
JIIIl;il
menyebutkan bahwa ketiga lempung Cengar ini efektifmengadsorpsi kation Co(U) pada pH7.
Ikhsan dkk. 999) melaporkan kapasitas penjerapan Co(IT) ke atas kaolinit sebanyak 30% pada pH 5~.5, dan 50010 pada pH .3. Angove dkk. (I998) membuktikan kapasitas penierapan Co(U) ke atas kaolinit adalah 5-6 kali lebih besar pada pH 7 berbanding pH 5.5. Pada pH 7, penjerapan disertai dengan pelepasan proton dan kation l:eljerappada SiIUSyang masih kosong, dalam hal ini penierapan terjadi pada grup hidroksil permukaan lempung Cengar ..
erm
adsorpsiTabel I memaparkan setiap besaran dari masing-masing isoterm Freundlich, Langmuir dan Dubinin-ltaduskevich.. Dengan memperhatikan harga koefisien korelasi R2, maka adsorpsi kation CO(II) pada semua lMtPUng alam memenuhi model Freundlich dan Langmuir, tetapi terhadap isoterm Dubinin-Raduskevich hanya 4ipe:nuhi oleh adsorben INCo{) dan INC-AA.
secara matematis model adsorpsi yang memenuhi isotenn Freundlich digambarkan dengan hubungan
berikut
1
log qe :::;log
kF.+-
····log
C~(1)
n
!lengan
qe
dan Ce masing-masing adalah konsentrasi adsorbat pada adsorben (mg.g') dan dalam larutan (mgr
')padakeseimbangan, tetapan FreundlichkF
(lg")
menyatakan tenaga ikatan dan - ada1~ faktor keragaman (n ~kelinearan dari adsorpsi). PlotIog q,
lawan 10gCe memberikan ~lop - dan intersep-Iog/,FGambar 2A). rika nilai n=I,adsorpsi linear; n
<
I,proses adsorpsi kimia; n > I adsolVsi fisika; dan bila -<
I,proses adsorpsi yang signifikan (Nadeern dkk. 2009). n
Sistem adsorpsi yang sesuai dengan model isotenn Freundlich terjadi pada permukaan padatan yang kterogen dan non spesifik (Nadeem dkk. 2009), artinya tidak ada mekanisme khusus, boleh jadi sesuai dengan an van der Waals yang lemah
atau
ikatan kimia yang kuat. Tetapi dengan nilai ri> I dan nilaikF
yang kecil berarti adsorpsi kation Co(U) tejadi secara fisika atau setara dengan tenaga van der Waals. Adsorpsi kation,co(ll)
ini mempunyai nilai IIn< I,
artinya intensitas adsorpsi kation cukup signifikan terhadap semua adsorben kmpung Cengar. Hal lain yang dihasilkan dari data adsorpsi adalah nilai n dankF
untuk adsorben INC-AA }'3Dg lebih besar daripada INC-AC, artinya adsorben INC-AA mempunyai kapasitas adsorpsi yang lebih tinggidari
pada INC-AC. Penjelasan initemyata
mendukung fakta yang ditunjukkan pada Gambar1,
seperti yang 1dah dipaparkan sebelum ini Shahwan dkk (2006) juga mendapatkan adsorpsi kation CO(U) pada lempung bentonit mematuhi isoterm Freundlich..OSIDING SEMIRATA BKS-PIN MIPA
2012-kimia 243Tabcll. Parameter isotenn Freundlich, Langmuirdan
Dubinin-Raduskevich adsorpsi kation Co(II) pada lempung alam Cengar
Parameter INC-O INC-AA INC-AC
Isoterm Freundlich kF,Lg" 0.044 0.119 0.081 1] L786 2.143 L958 0.56 0047 0.51 R~ 0.98 0.97 0.94 Isoterm Langmuir b,Lmg" 0.138 0.237 0.226 0, -1 0.274 0.486 0.365 qm,mgg RL 0.528 00403 00414 R~ 0,97 0,95 0.99 Isoterm Dubinin-Raduskevidi q"" mg g' 0.053 0.188 0.103 E,kJmor' L118 5.0 2.236 R~ 0.94 0.% 0.83
Adsorpsi kation CO(II) pada lempung Cengar ternyata juga memenuhi model isoterm Langmuir. Bentuk linear dari model isoterm ini dinyatakan melalui persamaan:
(2)
dengan C
ti
(mg rI) dan qe (mg g-I) adalah konsentrasi adsorbat dalam larutan dan adsorben pada kesetimbangan. b (I mg') adalah tetapan Langmuir yang berkaitan dengan kesetimbangan adsorben - adsorbat dan tenaga adsorpsi, qm (mg iI) adalah tetapan Langmuir yanJkmenyatakan kapasitas monolayer di atas adsorben. Tetapan b dan qm didapat dari slop dan intersep dari plot;:.~ lawan Ce ( Ecen & Afsin 2008; Gupta & Bha1tacharyya 2008; Anirudhan & Radhakrishnan 2008). Plot ~elawan Ce uhtuk adsorpsi Co(II) pada lempung pereoban ditunjukkan pada Gambar 2B. Bentuk isoterm Lan~uir dapat dinyatakan sebagai faktor pemisahan .I?t (disebut juga sebagai parameter keseimbangan) yang ditulis sebagai:1
RL = 1
+
bCo
(3dengan Co adalah konsentrasi awal (mg rI) adsorbat. Bentuk isoterm ditunjukkan dengan nilai RL di mam untuk proses adsorpsi yang tidak signifikan (RL > 1), linear(RL =I), signifikan ( 0 < RL < I) atau irreversibel RL
=0).
.(1.4 .(1.6 QUJ.8 110 .2 -1 -1.2 -1.4 0A~
~ +INC-O aINC-AA 0.3 1.2» Gambar 2. Grafik isotenn Freundlich CA),isoterm Langmuir (B) dan isoterm Dubinin-Radiiskevich (C) adsorpsi
kation co(ll) pada lempung cengar
[SBN 978-602-9115-24-6
Berdasarkan formula Langmuir di atas diperoleh nilai setiap parameter Langmuir seperti tercantum di Tabel 1. Untuk semua adsorben lempung Cengar diperoleh nilai 0 < ~ < I, yang berarti proses adsorpsi ·alan signifikan Didapatkan juga harga b dan
qm
pada INC-AA> INC-AC> INC-O, artinya kesetirnbangan arah pembentukan kompleks Co(II}-lempung sehingga jumlah karion yang menutupi situs adsorpsi di pc:nnukaan lempung bertambah. Fakta ini sekaligus rnenjadi alasan kenapa kapasitas adsorpsi pada INC-AA Iebili tinggi dari dua yang lain. Al-Degs dkk. (2006) dan Yavuz dkk. (2003) juga telah melaporkan adsorpsi· n Co(ll), masing-masing pada lempung Yordania dan kaolinit,
Grafik yang menggambarkan hubungan antara In
q,
lawan (;.2dari isoterrn D-R untuk proses adsorpsi pada lempung Cengar ditunjukkan pada Gambar 2C. Grafik tersebut diperoleh melalui bentuk tinear dari persamaan isoterrn Dubinin-Raduskevich;lnqe = lnqm -PE2 (4)
dCIIgan qe dan qm berturut-turut adalah jumlah kanon yang teradsorpsi per unit berat adsorben (mol/g) dan bpasitas adsorpsi (mol/g),
P
adalah tetapan yang berkaitan dengan tenaga adsorpsi (moelkJ\ Perbedaan tenaga antara fasa kation teradsorpsi dan fasa kation di dalam larutan jenuh dinyatakan sebagai potensi adsorpsi PoIanyi (E) yang dinyatakan menurut persamaan: 1E =
RT
ln (1
+ /" )
(5)
mana Ce adalah konsentrasi kation dalam larutan pada keseimbangan (m5r!L), R tetapan gas universal (8.314 molK) dan
T
suhu mutlak (K). TetapanP
yang berkaitan dengan tenaga bebas adsorpsi rerataE
(kl mOII) Gnyatakan seperti persamaan berikut:E
=
1/.J2ii
(6)
. E
dari isoterrn ini dapat merttbedakan mekanisme adsorpsi yang terjadi, bersifat kimia atau sika (Gubbuk · 2009). .Menurut model isotenn Dubinin-Raduskevich, sistem adsorpsi Co(II} pada lempung Cengar memiliki
lIiIai
tenaga bebas E=I - 5 kl mol". Menurut Gubbuk dkk. (2009) adsorpsi yang memiliki E < 8 kl mol" sesuai dcngan mekanisme adsorpsi fisika Adsorpsi fisika terjadi disebabkan interaksi di antara situs adsorpsi dengan bIiOn Co(II) setingkat dengan interaksi clektrostatik Coulomb (Alkan dkk. 2008). Didapatkan pula, peningkatana:naga
E setara denganpeningkatan
nilai b (parameter Langmuir). Ini membuktikan bahwa peningkatan bpasitas adsorpsi selalu diikuti dengan penambahan tenaga ikatan.lMPULAN DAN SARAN Kajian ini menyimpulkan bahwa:
Penjerapan Co(II) terjadi selama 120 menit pada pH
Model adsorpsi
kation
Co(U) pada lempung alam Cengar sesuai dengan isoterrn Freundlich dan LangrnuiLempung Cengar dapat mengadsorpsi kation Co(lI) secara fisika
. Kation Co(lI) paling banyak teradsorpsi pada lempung yang diirnpregnasi dengan garam amonium asetat (INC-AA).
Berdasarkan hasri kajian yang sudah diperoleh, makatindak lanjut yang disarankan adalah
a .
Kajian adsorpsi terhadap senyawa organikb. Kajian untuk proses adsorpsi secara langsung terhadap bahan buangan di lingkungan
c.
Mendapatkan senyawa pcngimpregnasi yang lain agar daya gun~ lempung ini lebih bervariasi.OCAP
AN TERIMA KASHIUcapan terima kasih kepada pihak Universitas Riau melalui Lembaga Penelitian Universitas Riau yang 1clah mendanai penelitian ini melalui Dana Dipa Universitas Riau tahun 2009· dengan nomor kontrak
0198.0/023-04.2IlVt2009,
tanggal 31 Desember2008.DAFTAR PUSTAKA
Adebowale,1(.0. Unuabooah,LE.& Olu-Owolabi,8.l2006. The Effect ofSome operating Variables onTheAdsorption c{[_ead and Cadmium [onson KaoliniteClay.Journal of Hazardaus Materials B. 134: 130-139.
Al-Degs, Y.S. EI-Barghouthi, ML Issa,AA. Khraisheh,MA. &Walker, OM 2006. So!ption ofZn(lI), Pb(II),and CO(II) using Natural Sorbents: Equilibriwnand Kinetic Studies.Water Research 40: 2645 - 2658.
PROSIDING SEMI
RATA BKS-PTNMIPA20l2-kimia
245
Batch Design. Journal of Hazardous Materials 153: 867-876.
Angove, MJ. Johnson, BB.& Wells, J.o. 1998. The InfluenceofTemperatureon The Adsorption ofCadmium(II) and Cobalt( II) on Kaolinite, Journal cf ColloidandIruerfoce Science.204: 93-103. . Bhattacharyya, K.G.&Gupta, S.S. 2008, Kaolinite and Montmorillonite as Adsosbents for Fe(ffi), Co(II) and Ni(II) in Aqueous Medium, Applied Clay Science. 41: 1-9. .
Chen, W-J. Hsiao, L-C&Chen, KK- Y~ 2008. Metal Desorption from Copper(U)/Nicke1(II}-Spikcd Kaolin as a Soil Component using Plant-derived Saponin Biosurfactan, Process Bioehemistry. 43: 488-498.
Eckenfelder, W.W ~ 2000. Industriai WalerPollutionControl. McGraw-Hill Series in Water Resources and Environmental Engineering. 3rd ed. McGraw-Kul Higher Education. p.584.
Eren, E. & Afsin, B. 2008. An Investigation of Cu(U) Adsorption by Raw and Acid-Activated Benlonite: A Combined Potentiometric, Thermodynamic, XRD, IR, DTA Study.Journal of Hazardous Materials. 151: 682-69 L
Gubbuk, LH. Gup, R. Kara, H. & Ersoz, M 2009. Adsorption of Gl(n) onto Silica Gel-Imrnobilized Schitf Base Derivative. Desalination.249: 1243-1248.
Guerra, D.L.&Airoldi, C. 2008. Anchored Thiol Smectite Clay-Kinetic and Thennodynamic Studies of Divalent Copper andCobalt AdsorptiolLJow-naI ofSolidStale Chemistry. 181: 2507- 2515.
Ikhsan, J. Johnson, B.B. & Wells, J.D., 1999. A Comparative Study of The Adsorption ofTransition Metals on Kaolinite, Josmal of Colloid and Interface Science. 217: 403-410.
Manohar, D.M. Noeline, BE & Anirudhan, T.S., 2006. Adsorption Performance of Al-Pillared Bentonite Clay for The Removal of Cobalt(ll) from Aqueous Phase. Applied CIay Science. 31: 194-206.
Mouta, ER Soares, M.R & casagrande, J.C~ 2008. Copper Adsorption as a Function of Solution Parameters ofVariable Charge Soils. JBraz. Chem:Soe. 19: 996-1009.
Muhdarina, A W.Mohamad & S.Bahri~ 2008. Cha.racterization ofModified Cengar Natural Clay, Prosiding Seminar Nasional Teknik lGmia Oleo&Petrokimia lndonesia. ISSN 1907~500
PROSIDING SEMIRA TA BKS-PTN MIPA 2012-kimia
246
Muhdarina., 201 L Pencirian Lempung Cengar Asli dan Berpilar serta Sifat Penjerapannya Terhadap Logam Berat. Disertasi. Universiti Kebangsaan Malaysia
Nadeem, R Nasir, M.H. & Hanif, MS~ 2009. Pb ([I) Sorption by Acidically Modified Cicer Arientinum Biomass, Chemical Engineering JOIJ17r1l.150: 40-48.
Shahwan,T. Erten, !-I.N& Unugur, S., 2006. Priority Communication: A Characterization Study ofSome Aspectoftbe Adsorption of Aqueous Co2' [ons on Natural Bentonite Clay. Journal ofColloid And Iruerface Science. 300: 447-452. Yavuz, O. Altunkaynak, Y. & Guzel, F., 2003. Removal ofCopper, Nickel, Cobalt and Manganese from Aqueous Solution
By Kaolinite. Water Research. 37: 948-952. .