• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chek List APN 60 Langkah 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Chek List APN 60 Langkah 2017"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

AKADEMI KEBIDANAN BANUA BINA HUSADA Jl. Aneka Tambang RT. 03 RW.01 Cempaka Kota Banjarbaru Telp. (0511) 7151977, Banjarbaru – Kalimantan Selatan

DAFTAR TILIK ASUHAN PERSALINAN NORMAL Nilai setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut 0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan

1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur 2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurangterampil atau kurang cekatan

dalam mendemonstrasi dan waktu yang diperlukan relative lebih lama menyelesaikan suatu kelas

3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggung jawabkan 4 Sangat baik/Mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesua dengan tehnik prosedur

dalam lingkup kebidanan dan waktu efesien

0 1 2 3 4

A PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN 1. diri

2. Handuk kecil pribadi 3. Handuk besar 2 buah 4. Set partus

5. Alat pengukur tanda vital 6. Oksitosin 20 unit

7. Spuit 3 cc 2 buah 8. Vitamin K 0,5 cc

9. Vaksin hepatitis B uniject 10. Obat tetes mata

11. Doppler atau monoaural 12. Bengkok

13. Ember tempat alat tenun kotor 14. Tempat sampah

15. Kantong plastik 16. Duk steril

17. Kapas DTT dalam kom kecil 18. Ergometrin

19. Lidocaine 20. Set hecting 21. Benang catgut 22. Kassa steril

23. Betadine dalam kom

24. Baskom berisi larutan klorin 0,5 % 25. Perlengkapan baju ibu dan bayi 26. Alat tulis

27. Timbangan bayi 28. Pengukur panjang bayi 29. Status ibu dan bayi

(2)

30. Stempel kaki bayi

31. Minuman manis untuk hidrasi ibu

B LANGKAH-LANGKAH ASUHAN PERSALINAN NORMAL

1 Mendengar dan melihat tanda dan gejala kala II

 Pasien merasa ada dorongan kuat untuk meneran

 Pasien merasakan adanya tekanan yang meningkat pada rektum dan vagina

 Perineum tampak menonjol  Vulva dan sfingter ani membuka

2 Memastikan kelengkapan peralatan, bahan, dan obat-obatan esensial untuk menolong persalinan dan penatalaksanaan komplikasi pada pasien dan bayi baru lahir.

Menyiapkan tempat datar dan keras, 2 kain, 1 handuk bersih dan kering, dan lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi, untuk penanganan bayi asfiksia.

 Menggelar kain di atas perut pasien dan tempat resusitasi serta ganjal bahu bayi

 Menyiapkan oksitosin 10 unit dan spuit sekali pakai di dalam partus set

3 Memakai APD (celemek plastik, cap kepala, kacamata google, masker, sepatu boot)

4 Melepaskan dan menyimpan perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan sabun di bawah air yang mengalir kemudian keringkan dengan handuk kecil pribadi atau tissue

5 Memakai sarung tangan DTT/steril pada tangan yang akan digunakan untuk melakukan pemeriksaan dalam

6 Memasukkan oksitosin ke dalam spuit (gunakan tangan yang memakai sarung tangan DTT/steril). Pastikan tidak terjadi kontaminasi pada spuit

7 Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas yang dibasahi air DTT.

 Jika introitus vagina, perineum dan anus terkontaminasi feses, bersihkan dengan seksama dari arah depan ke belakang

 Buang kapas (yang sudah terkontaminasi) dalam wadah yang tersedia

 Ganti sarung tangan jika terkontaminasi, lepaskan dan rendam dalam larutan klorin 0,5% (cara : langkah 9) 8 Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan

lengkap. Bila selaput ketuban belum pecah sementara pembukaan sudah lengkap, lakukan amniotomi

9 Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, kemudian lepaskan sarung tangan dengan dan rendam dalam

(3)

keadaan terbalik selama 10 menit. Cuci kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan

10 Memeriksa DJJ saat uterus tidak berkontraksi untuk memastikan bahwa DJJ dalam keadaan normal (120-160 kali/menit)

 Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal  Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan

temuan lainnya ke dalam partograf

11 Memberitahu pasien dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap dan janin dalam keadaan baik. Bantu pasien mengatur posisi yang nyaman sesuai dengan keinginannya.

 Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan dengan pemantauan kondisi dan kenyamanan pasien serta janinnya (ikuti pedoman penatalaksanaan fase aktif), dokumentasikan ke dalam partograf

 Menjelaskan kepada anggota keluarga tentang bagaimana peran mereka untuk mendukung dan member semangat pada pasien untuk meneran secara benar

12 Meminta keluarga untuk membantu menyiapkan posisi meneran. Bila ada rasa ingin meneran, bantu pasien untuk beralih ke posisi setengah duduk atau posisi lain yang diinginkannya dan pastikan bahwa ia merasa nyaman

13 Membimbing pasien untuk meneran saat merasa ada dorongan kuat untuk meneran

 Membimbing pasien agar dapat meneran dengan benar dan efektif

 Mendukung dan beri semangat pasien pada saat meneran, perbaiki cara meneran apabila caranya tidak sesuai

 Membantu pasien agar mengambil posisi nyaman sesuai dengan pilihannya (kecuali posisi berbaring telentang dalam waktu yang lama)

 Menganjurkan pasien untuk beristirahat saat tidak ada kontraksi

 Menganjurkan kepada keluarga untuk member semangat pada pasien

 Memberikan intake cairan (minum)  Menilai DJJ setiap kontraksi selesai

 Melakukan tindakan rujukan jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah pasien meneran selama 120 menit (2 jam) pada primigravida dan 60 menit (1 jam) pada multigravida

14 Menganjurkan pasien untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil posisi nyaman, jika belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam waktu 60 menit

15 Meletakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di atas perut pasien, jika kepala telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm

(4)

16 Meletakkan kain bersih yang dilipat sepertiga bagian di bawah bokong pasien

17 Membuka tutup set partus dan memperhatikan kelengkapan alat dan bahan

18 Memakai sarung tangan DTT/steril pada kedua tangan

19  Melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering, setelah tampak kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm

 Melakukan penekanan perineum dengan gaya tekanan ke bawah dan ke dalam. Tangan yang lain menahan kepala bayi agar tidak terjadi defleksi maksimal dan membantu lahirnya kepala. Menganjurkan pasien untuk meneran perlahan ata bernafas cepat dan dangkal

20 Membersihkan mata, hidung dan mulut bayi dari lendir, darah dan air ketuban menggunakan kassa steril

21 Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat, ambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi. Segera lanjutkan proses kelahiran bayi

 Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala bayi

 Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan potong di antara kedua klem tersebut

22 Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal dan anjurkan pasien untuk meneran saat ada kontraksi. Degan lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas atau distal untuk melahirkan bahu belakang.

23 Menggeser tangan dominan ke bawah untuk menyangga kepala, leher, dan siku sebelah bawah setelah kedua bahu lahir.

24 Setelah tubuh dan lengan lahir, sanggah kepala bayi dengan tangan dominan sementara tangan yang lain berada di perineum untuk bersiap menangkap tungkai bawah bayi (masukkan telunjuk di antara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya)

25 Melukakan penilaian selintas

 Apakah bayi menangis kuat dan/atau menangis spontan?  Apakah bayi bergerak aktif?

Jika bayi tidak menangis, tidak bernapas, atau megap-megap, lakukan langkah-langkah resusitasi (lanjut ke langkah resusitasi pada asfiksia bayi baru lahir)

26 Mengeringkan tubuh bayi

 Mengeringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh yang lain kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks kaseosa. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering, dan biarkan bayi di atas perut pasien

(5)

27 Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi janin kedua (kehamilan gemeli)

28 Memberitahu pasien bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi dengan baik

29 Menyuntikkan oksitosin 10 unit secara IM di sepertiga luar paha atas dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir. Lakukan aspirasi sebelum penyuntikkan

30 Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat setelah 2 menit bayi lahir. Mendorong isi tali pusat kea rah distal pasien, lalu menjepit kembali tali pusat pada jarak 2 cm dari klem pertama

31 Pemotongan dan pengikatan tali pusat

 Dengan satu tangan,pegang tali pusat yang telah dijepit (sambil melindungi perut bayi), kemudian lakukan pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut

 Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya  Lepaskan klem dan masukkan ke dalam wadah yang telah

disediakan

32 Kontak Kulit dan Selimuti

 Meletakkan bayi agar ada kontak kulit dengan pasien

 Meletakkan bayi tengkurap di dada pasien. Luruskan bahu bayi hingga bayi menempel pada dada pasien. Usahakan kepala bayi berada di atas payudara pasien dengan posisi rendah dari putting  Menyelimuti pasien dan bayi dengan kain hangat,kemudian

pasang topi di kepala bayi

33 Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva 34 Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut pasien di tepi atas

simpisis untuk mendeteksi munculnya kontraksi, sementara tangan yang lain menegangkan tali pusat

35 Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang dan atas (dorsokranial) secara hati-hati untuk mencegah inversion uteri. Jika plasenta belum juga lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat, tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur di atas.

Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta pasien, suami atau keluarga melakukan stimulasi puting susu untuk menstimulasi pengeluaran oksitosin alami.

36 Melakukan penegangan tali pusat dan lakukan dorongan dorsokranial hingga plasenta terlepas, minta pasien meneran pendek-pendek sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar dengan lantai dan kemudian arahkan ke atas mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan dorsokranial)

(6)

 Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta

 Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit, menegangkan tali pusat, maka lakukan hal sebagai berikut

a. Beri dosisi ulangan oksitosin 10 unit secara IM b. Lakukan kateterisasi kandung kemih dengan teknik

aseptik jika kandung kemih penuh

c. Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan

d. Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya e. Jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit setelah

bayi lahir atau bila terjadi perdarahan, segera lakukan manual plasenta

37 Saat plasenta muncul di dintroitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan.

 Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT/steril yang panjang untuk melakukan eksplorasi sisa selaput ketuban. Gunakan jari-jari tangan atau klem DTT atau steril untuk mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal.

38 Melakukan masase uterus segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir. Meletakkan telapak tangan di atas fundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras).

Melakukan tindakan yang diperlukan (memastikan kandung kemih kosong, membersihkan bekuan darah dan selaput ketuban di vagina, melakukan kompresi bimanual interna, dan memantau

perkembangan kontraksi), jika uterus tidak berkontraksi setelah 15 menit di masase.

39 Memeriksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bagian bayi, lalu pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke dalam kantong plastik atau tempat khusus

40 Mengevaluasi kemungkinan adanya robekan atau laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan penjahitan bila terdapat laserasi yang menyebabkan perdarahan

41 Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan per vagina

42 Melakukan cuci tangan untuk menghilangkan bekas darah dan kotoran yang menempel.

43 Melakukan pengecekan kandung kemih pada ibu, kandung kemih dipastikan harus kosong agar kontraksi berjalan baik dan ibu juga merasa nyaman.

44 Mengajarkan pasien atau keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi

45 Mengevaluasi dan memperkirakan jumlah perdarahan dan

(7)

per vaginam

 2-3 kali dalam 15 menit pertama pascapersalinan  Setiap 15 menit pada jam pertama

 Setiap 20-30 menit pada jam kedua pascapersalinan Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, lakukan asuhan yang sesuai untuk penatalaksanaan atonia uteri.

46 Memeriksa keadaan umum, nadi, suhu pasien setiap 15 menit selama 1 jam pertama pascapersalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pascapersalinan.

 Periksa suhu setiap jam selama 2 jam pertama pascapersalinan

 Lakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal

47 Memeriksa keadaan bayi bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60 kali/menit), serta suhu bayi (36,5-37,5 °C).

Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit dengan pasien selama paling sedikit 1 jam.

 Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit, dan bayi cukup menyusu dengan satu payudara

 Biarkan bayi tetap berada di atas dada pasien selama1 jam walaupun bayi sudah berhasil menyusu

48 Menempatkan semua perlatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi selama 10 menit, cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi

49 Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah yang sesuai

50 Membersihkan pasien dari sisa cairan ketuban, lendir, dan darah dengan menggunakan air DTT, bantu saat memakai pakaian yang bersih dan kering

51 Memastikan pasien merasa nyaman. Membantu dalam memberikan ASI dan anjurkan keluarga untuk memberi pasien minuman dan makanan yang diinginkannya

52 Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%

53 Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, lalu balikkan bagian dalam ke luar kemudian rendam kembali selama 10 menit

54 Mencuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan lepas hanscon, kemudian keringkan dengan menggunakan handuk bersih.

55 Memakai sarung tangan yang baru dan bersih, untuk melakukan tindakan selanjutnya

56  Menimbang dan melakukan pengukuran antropometri pada bayi satu jam setelah lahir

(8)

 Member tetes mata antibiotik profilaksisatau salep mata dan vitamin K1 1 mg IM pada paha kiri anterolateral

57 Memberikan imunisasi hepatitis B dipaha kanan anterolateral setelah satu jam pemberian vitamin K1.

 Letakkan bayi di dalam jangkauan pasien agar sewaktu-waktu bisa disusukan

 Letakkan bayi kembali pada dada pasien bila bayi belum berhasil menyusu dalam satu jam pertama dan biarkan sampai bayi berhasil menyusu

58 Lepaskan sarung tangan pada tempatnya

59 Cuci tangan dibawah air mengalir dan keringkan dengan waslap 60 Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang)

C TEKNIK

61 Teruji melaksanakan secara sistematika dan berurutan 62 Teruji menjaga privacy pasien

63 Teruji memberikan perhatian terhadap respon pasien

64 Teruji melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu

Perhitungan Nilai

Jumlah nilai yang diperoleh

Nilai = X 100 = 64 X 4 (256) Banjarbaru, 2017 Penguji Nilai kelulusan : (...)  Nilai ≥ 68 = lulus

Referensi

Dokumen terkait

Guru menjelaskan tentang proses yang terjadi pada saat langkah isap, kompresi, ekspansi (kerja) dan buang pada motor bensin 4 langkah.. Guru menjelaskan

Dalam penyelesaian pembagian warisan tersebut adalah tiga orang anak laki-laki mendapat 6/8 (masing-masing anak laki-laki mendapatkan 2/8) dan dua orang anak perempuan

Menentukan titik pada bidang kartesius Menentukan titik pada bidang kartesius

Dari pemaparan sebelumnya jelaslah harus merumuskan suatu strategi bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila tersebut dalam suatu undang- undang agar masyarakat, bangsa

Dalam pengambilan dan pemanfaatan air tanah selain untuk target pendapatan daerah juga untuk pengendaliannya dengan memperhatikan kondisi air tanah dalam rangka

Pemberian pupuk P yang berimbang dapat meningkatkan hasil tanaman, hal ini diduga suplai P selain diambil dari pupuk P yang diberikan juga berasal dari P

Sebuah [[mailing list]] hanyalah merupakan daftar dari alamat [[e-mail]] orang yang tertarik pada subjek yang sama, adalah anggota dari kelompok kerja yang

Aineiston perusteella palvelusetelihankkeen tärkeimmät tavoitteet ovat valinnan vapauden, tuotannollisen tehokkuuden, palveluiden saatavuuden ja laadun sekä yrittäjyyden