• Tidak ada hasil yang ditemukan

7 dan Dravid dalam Marwata (2008) yang menyatakan bahwa pemecahan saham merupakan upa ya manajemen unuk menata kembali harga saham pada rentang harga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "7 dan Dravid dalam Marwata (2008) yang menyatakan bahwa pemecahan saham merupakan upa ya manajemen unuk menata kembali harga saham pada rentang harga"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

A. Pengertian Pemecahan Saham

Pemecahan sa ham ( stock split) adala h memecah selembar saham menjadi per lembar saham. Harga per lembar saha m baru a dalah 1 /n dar i har ga sebe lumnya(Jogiyanto 2006,415) . Inv estor akan menerima sejumlah dan yang sa ma dar i tiap lembar saham yang d imiliki sebe lumnya . Nilai nominal saham tersebut adalah 1 /n dar i nilai nominal saham sebelumnya . Denga n de mikian total e kuitas ya ng d imilik ipe rusahaa n sebenarnya adalah sama. Pemecahan saha m menimb ulk an e fek fa tamor gana. Investor mera sa le bih makmur karena seolah-olah memiliki jumlah le mbar saham yang le bih ba nyak.

Me nuru t Ewija ya dan Nur Indrianto (2007) stock sp lit adalah per ubahan nomina l per lembar saham dan menambah jumla h lembar saham yang beredar sesuai dengan faktor pemecahan nya. Pemecahan saham biasan ya d ilakukan p ada saat harga saham d inila i ter lalu tinggi se hin gga mengurangi k emampuan investor untuk membe linya.Apabila harga pasar sah am tinggi dan dirasakan bahwa harga saha m lebih re ndah akan mengha silka n pasaran ya ng lebih baik dan distribusi kepemilikan yang le bih lu as, perusahaan dapat mengesahkan un tuk mengganti saham y ang beredar dengan ju mlah lembar saha m yang le bih b anyak , sehin gga har ga sebe lumnya(Jogiyanto 2006,415) . Inv estor akan menerima sejumlah dan yang sa ma dar i tiap lembar saham yang d imiliki sebe lumnya . Nilai nominal saham tersebut adalah 1 /n dar i nilai nominal saham sebelumnya . Denga n de mikian total e kuitas ya ng d imilik ipe rusahaa n sebenarnya adalah sama. Pemecahan saha m menimb ulk an e fek fa tamor gana. Investor mera sa le bih makmur karena seolah-olah memiliki jumlah le mbar saham yang le bih ba nyak.

Me nuru t Ewija ya dan Nur Indrianto (2007) stock sp lit

per ubahan nomina l per lembar saham dan menambah jumla h lembar saham yang beredar sesuai dengan faktor pemecahan nya. Pemecahan saham

(2)

dan Dravid dala m Ma rwata ( 2008) yang menyata kan bahwa pemecahan sah am merupaka n upa ya manaje me n un uk mena ta kembali har ga saham pada rentang har ga te rtentu.

Den gan menga rah kan har ga saham pada re nta ng te rtentu , diharapkan semakin banyak par tisipan pa sar yang aka n terliba t da lam per daga ngan.

Jogianto et. al. (2006) ber penda pat bahwa pemeca han saham hanya men gganti saham be red ar dengan jumla h saham yang le bih banyak dengan cara menu runkan nilai par in ya seda ngkan sa ldo modal saham dan la ba ditah an te tap sama. Oleh ka rena itu, p emecahan saham tidak mempengaruhi arus kas perusahan. Jika suatu pe ngumuman tidak memiliki nilai e konomis, untuk pasar yang efisien seharusnya pasar tidak bereaksi te rhadap pengumuman ter sebut.

Namun, jik a stock split tidak me miliki n ilai eko nomis, per tanyaan nya adalah ke napa perusahaan melakukannya,wa lau pun pemec ahan sah am tidak se cara langsungmempengar uhi ar us kas per usahaan, na mun mana jer mempuny ai ala san ketika memecah saham.

Ma ka pemecahan saham men jad i suatu ha l yang p erlu diper timbangkan oleh para investor ata u c alo n investor dalam mengambil k eputusa n.

Para inv estor dan calon inv estor dapat mengambil kep utusan untuk me mbeli a tau melepas saham yang dimilik inya berdasa rka n an alisis Jogianto et. al. (2006) ber penda pat bahwa pemeca han saham hanya men gganti saham be red ar dengan jumla h saham yang le bih banyak dengan cara menu runkan nilai par in ya seda ngkan sa ldo modal saham dan la ba ditah an te tap sama. Oleh ka rena itu, p emecahan saham tidak mempengaruhi arus kas perusahan. Jika suatu pe ngumuman tidak memiliki nilai e konomis, untuk pasar yang efisien seharusnya pasar tidak bereaksi te rhadap pengumuman ter sebut.

Namun, jik a stock split tidak me miliki n ilai eko nomis, per tanyaan nya adalah ke napa perusahaan melakukannya,wa lau pun pemec ahan sah am tidak se cara langsungmempengar uhi ar us kas

(3)

mere ka mengena i inf orma si apa ya ng terkandung dalam pe mecaha n saham ketika merekamencoba menge tahui alasan mana jer melakukan pemecahan sah am

Ha rga Pasar Saham Rela tif Sebelum Pen gumuman Pemecahan Saha m Harga pasar saham relatif sebe lum pe mecahan sah am adalah per band inga n antara harga saham sebelum stock split dengan hasil per band inga n antara nilainominal saham saham sebelum stock split dengan nilai no minal saham terse but se te lah stock split. Harga saham yang

digunakan adalah closing price har ian emiten yan g melakukan pemec ahan saham selama 5 ha ri sebelum pe mecahan saham.For mula sinya

ada lah sebaga i ber iku t :

HR = P

Nt Nt + 1 Keteranga n :

HR : Ha rga Sah am rela tif sebelu m pemecahan saham P : Ha rga Seb elu m Pemecahan Saham

Nt : Nila i Nominal Saham sebelum Pemecahan Saham Nt+ 1 : Nila i Nomina l Saham Sesu dah Pemec ahan Saham

per band inga n antara nilainominal saham saham sebelum stock split dengan nilai no minal saham terse but se te lah stock split. Harga saham yang

digunakan adalah closing price har ian emiten yan g melakukan pemec ahan saham selama 5 ha ri sebelum pe mecahan saham.For mula sinya

ada lah sebaga i ber iku t :

HR = P Nt Nt Nt Nt + Nt + Nt 1 Keteranga n :

(4)

Secara teor itis motiva si yan g melatar belaka ngi pe rusahaan melakukan stock split ter tuang dala m b eberapa teor i, antara lain Trading Range Theory dan Signaling Theory (Mason, Helen B, a nd Ro ger M.Sh elor ,2008 dalam Rohana,Je anne t, da n Mukh lasin 200 9) :

1. Trading Range The ory

Me nyataka n bah wa manajemen me lakukan stock split dido rong oleh per ilaku pra ktisi pa sar ya ng konsisten dengan a nggapan bahwa dengan mela kukan stock sp lit dapat men jaga ha rga saham tid ak ter lalu mahal, dima na sa ham dipecah ka rena ada batas harga yang optimal untuk sah am dan un tuk men ingkatkan da ya beli inve stor se hin gga tetap banyak or ang yang ma u memper jua l- belika nnya yang pada akhirnya akan meningkatkan likuid itas perdagan gan saham.Me nuru t teor i ini, stock split aka n meningkatkan likuid itas saha m. Har ga saham yang te rlalu tingg i (overpr ice) me nyeba bkan kurang aktif nya saham tersebut diperdagangan. Den gan adanya pemecahan saham, harga saham menjadi tidak terlalu tinggi sehingga mak in banyak investor ber tr ansaksi (Marwata,2001 ).De ngan kata lain, h arga saham yang te rlalu tinggi mendor ong per usa haan melakukan pemeca han saham.

Hasil pen elitian I ken berry et. al (2006 ) da lam Mar wa ta (200 9) mengatakan pemecahan saha m mengak iba tkan terjadinya penataan kembali harga saham pada r entang yang lebih ren dah. Survei y ang dilakukan Baker da n Gallagher (1980) da lam Rozef (1 998) menun jukkan per ilaku pra ktisi pa sar ya ng konsisten dengan a nggapan bahwa dengan mela kukan stock sp lit dapat men jaga ha rga saham tid ak ter lalu mahal, stock sp lit dapat men jaga ha rga saham tid ak ter lalu mahal, stock sp lit dima na sa ham dipecah ka rena ada batas harga yang optimal untuk sah am dan un tuk men ingkatkan da ya beli inve stor se hin gga tetap banyak or ang yang ma u memper jua l- belika nnya yang pada akhirnya akan meningkatkan likuid itas perdagan gan saham.Me nuru t teor i ini, stock split aka n meningkatkan likuid itas saha m. Har ga saham yang te rlalu tingg i (overpr ice) me nyeba bkan kurang aktif nya saham tersebut diperdagangan. Den gan adanya pemecahan saham, harga saham menjadi tidak terlalu tinggi sehingga mak in banyak investor

(5)

bahwa manaje r c ende run g menyebutkan ala san likuiditas ini sebaga i motivasi stock split.

Namun Copeland,2009 (dalam Rohana, Jeannet, dan Mu khla sin,2006) mela porkan pendapat yang be rlawanan dengan pendap at diatas. Ia menemuka n bah wa liku iditas saham akan menur un se telah pemecahan sah am karena meningkatnya bia ya tra nsak si per le mbar saha m. Den gan nilai transaksi leb ih kecil in vestor har us me mbayar biaya transaksi yang sama.

2. Signaling Theory

Menyatakan bahwa stock split memberikan sinyal yang positif karena manajer perusa haan akan menginf ormasikan pr ospe k masa depan yang baik dar i perusahaan kepada publik yang belum me ngetahuinya . Ala san sin yal in i d idu kung dengan adanya kenyataan bahwa peru sahaan stock split a dalah perusahaan yang mempunyai kondisi k ine rja ya ng baik. Jad i k etika pasar bereaksi terha dap pengu muma n stock split, rea ksi ini semata- mata karena men getahui pro spek masa depan per usahaan yang ber sangkutan.

Pe mecahan sa ham dapat mengura ngi asimetr i info rmasi den gan member ikan sinya l yang positif le bih dulu men genai p rospek peru sahaan dima sa yang akan datang.

Signaling Theory member ikan infor masi kepada investor tentang pro pek peningkatan return masa depan yang substansia l. Return yang nilai transaksi leb ih kecil in vestor har us me mbayar biaya transaksi yang sama.

2. Signaling Theory

Menyatakan bahwa stock split memberikan sinyal yang positif karena manajer perusa haan akan menginf ormasikan pr ospe k masa depan yang baik dar i perusahaan kepada publik yang belum me ngetahuinya . Ala san sin yal in i d idu kung dengan adanya kenyataan bahwa peru sahaan stock split a dalah perusahaan yang mempunyai kondisi k ine rja ya ng baik. Jad i k etika pasar bereaksi terha dap pengu muma n stock split, rea ksi ini semata- mata karena men getahui pro spek masa depan per usahaan yang

(6)

meningkat tersebut dapat dipred iksi d an merupakan sinyal ten tan g laba ja ngka pende k dan laba jangka panjang (Bar -Jo sef dan Br own da lam Ma rwata,2007) .

Pengu muman pemecahan saham diangga p sebagai sinya l y ang diberikan ma najemen bahwa perusahaan memiliki p rospek bagus dima sa

depan. Ma najemen mempu nyai infor masi lebih tentang p rospek per usahaan dibanding den gan in vestor .

Pe mecahan saham merupakan upaya manajemen un tuk me narik per hatian inve stor. Pemecahan saham me merlukan b iaya dan hanya per usahaan ber prospek ba guslah yang sanggup melakuka nnya. Sebalik nya jika pe rusahaan yang tidak mempunyai prospek ya ng baik mencoba member ikan sinyal tidak va lid le wa t stock split akan tidak mampu menanggung biaya tersebut. Sehingga b ukannya stock split akan meningkatkan har ga sekur itasnya tetapi akan menurunkannya jika pasar cukup cangg ih untuk me ngetahuinya ( Jogiyanto 2006 ,419).

Pa sar akan merespon sinyal yan g positif jik a pember i sinya l kre dib le. Siny al yangdiberikan oleh perusahaan yang kiner ja masa lalu nya tidak bagus tid ak akandipercaya pa sar .Dalam model signaling yang dikembangkan oleh Brennan dan Copeland (2008), pemecahan saham memerlukan bia ya ya ng cukup tingg i namun me rupakan sinyal y ang efektif untuk menya mpaik an prospek masa de pan perusahaan.

Pe mecahan saham men jad i mahal karena meningk atkan biaya administr asi penerbitan sa ham dan biaya transaksi investor .

per usahaan dibanding den gan in vestor .

Pe mecahan saham merupakan upaya manajemen un tuk me narik per hatian inve stor. Pemecahan saham me merlukan b iaya dan hanya per usahaan ber prospek ba guslah yang sanggup melakuka nnya. Sebalik nya jika pe rusahaan yang tidak mempunyai prospek ya ng baik mencoba member ikan sinyal tidak va lid le wa t stock split akan tidak mampu menanggung biaya tersebut. Sehingga b ukannya stock split

meningkatkan har ga sekur itasnya tetapi akan menurunkannya jika pasar cukup cangg ih untuk me ngetahuinya ( Jogiyanto 2006 ,419).

(7)

B. Jenis – Jenis Pemecahan Saham

Pada da sar nya ada du a jenis pemecahan sa ham yang dilakukan (Ewijay adan Nur Indriantoro,2009) :

1. Pe mecahan naik (split-up)

Ada lah pe nuru nan nominal per lemba r saha m yan g men gakibatkan ber tambahnya jumlah saham yang beredar. Misalnya pemeca han saham dengan fak tor pe mecahan 1:2, 1:3, 1:1 0 da n sebagainya.

2. Pe mecahan turu n ( split down atau r everse split)

Ad ala h peningkatan nilai nomina l per lembar saham dan mengurangi jumlah saha m yan g b eredar. Misalnya pemecahan saham tur un

dengan fak tor pe mecahan 2:1, 3:1, 10:1 da n sebagainya.

Re verse split d ilakukan karena harga saha m dipasar dirasa sudah te rlalu murah. Reverse split di I ndonesia sangat jaran g d ilakuka n. Reverse split pernah dilakukan sekali d i Indo nesia oleh PT. BNII Tbk pada b ulan Jun i 2002. Dila kukan un tuk memenuhi salah sa tu ketentuan BEI tentang har ga te oritis sebe lum mela kukan r ight issue, yaitu tidak dibawah 100.

Har ga saham BNI I pada tangga l 1 2 ju ni 2 002 (sehari sebe lum reverse) ada lah 20 . BNII melakuka n Rever se split ter sebut dengan fac tor pemec ahan 10:1 (Sa leh Basir da n Hen dy M.F,1 19).

McGough dalam Ewijaya dan Nur indr ianto (2009) menga takan bahwa pasar modal Amer ika yang diwa kili Ne w Yo rk Stock Excange ber tambahnya jumlah saham yang beredar. Misalnya pemeca han saham dengan fak tor pe mecahan 1:2, 1:3, 1:1 0 da n sebagainya.

Pe mecahan turu n ( split down atau r everse split)

Ad ala h peningkatan nilai nomina l per lembar saham dan mengurangi jumlah saha m yan g b eredar. Misalnya pemecahan saham tur un

dengan fak tor pe mecahan 2:1, 3:1, 10:1 da n sebagainya.

Re verse split d ilakukan karena harga saha m dipasar dirasa sudah te rlalu murah. Reverse split di I ndonesia sangat jaran g d ilakuka n. Reverse split pernah dilakukan sekali d i Indo nesia oleh PT. BNII Tbk pada b ulan Jun i 2002. Dila kukan un tuk memenuhi salah sa tu ketentuan BEI tentang

(8)

(NYSE) juga mengatur mengenai p emecahan saham. NYSC membeda kan pemec ahan sa ham me njadi dua, yaitu pemec ahan sa ham seba gia n ( par tial stock split) dan pe me caha n saham penuh (full stock split) . Pemecahan sah am sebagian adala h tambahan distr ibusi saham yang ber edar sebesar

25% atau lebih tapi kurang dari 100% dari ju mlah saham lama yang beredar .

C. Tuj uan Pemecahan Saham

Tujuan utama emiten me la kukan pe mecaha n saham adalah untuk

mengarahk an harga saha mnya pada tit ik optimal sehingga liku id ita s saha m meningkat da n dan distribusinya menjadi lebih luas (Dolley ,2006 da lam Srifa tmawati dan Marwan Asri,2 009). Harapannya ada lah untuk mendorong tin gkat transaksi yang terjadi seh ingga penjualan saham meningkat.

S tock split diperc aya dapat membangu nkan “saham tidur” . Kemungkinan penye bab saham tidu r ada lah (Saleh Basir dan He ndy M. F,13 6) :

1. Saham tersebut cukup pr ospe ktif dala m memberikan dividen yang te ratur seh ingga dim in ati investor jangk a pa njang. Pemegang saha m jad i tidak tertarik mele pas sahamnya.

2. Sa ham tid ak menarik dan tidak be rprospek.

C. Tuj uan Pemecahan Saham

Tujuan utama emiten me la kukan pe mecaha n saham adalah untuk

mengarahk an harga saha mnya pada tit ik optimal sehingga liku id ita s saha m meningkat da n dan distribusinya menjadi lebih luas (Dolley ,2006 da lam Srifa tmawati dan Marwan Asri,2 009). Harapannya ada lah untuk mendorong tin gkat transaksi yang terjadi seh ingga penjualan saham meningkat.

(9)

Baker dan Gallanger (da lam Fatmawa ti da n Asr i,2009 ) melakukan ta nya ja wab terhada p 100 CFO per usahaan yan g sahamnya ter daftar da lam NYSEdengan d istribusi 25% atau lebih . Hasil sur vey menunjukkan bahwa 94% dari sa mpel mengindikasikan ba hwa perusahaa n melakukan pemec ahan saha m agar tingk at perdagan gan berada pada kondisi yang le bih baik sehingga d apatmenamba h da ya tar ik investor dan men ingkatkan likuid itas perdagan gan.Beberapa alasa n manajer perusahaan melakukan stock split a ntara lain ( Keown, Sco tt, Mar tin, Petty ,1996 da lam Rohana , Jea nnet, dan Mukhlasin,2006 ) :

1. Supaya har ga saha m tidak te rlalu mahal sehingga dapa t men ingk atk an jumlah pemegang saha m dan meningka tkan likuid itas saham.

2. Untuk men gembalik an ha rga dan ukura n perdaga ngan rata- rata saham kepada kisaran yang ditar getkan.

3. Untuk memba wa infor masi mengenai kese mpata n investasi y ang b erupa peningkatan laba dan divid en kas.

• Manfaat Pemecahan Saham

Beberapa pe lak u pa sar khususnya emiten berpendapat bahwa a ktivitassplit dapat membe rikan man faa t be sar bagi per usa haan . Har ga sah am sete lah stocksplit akan me njadi lebih rendah sehin gga likuid itas perdagan gan.Beberapa alasa n manajer perusahaan melakukan stock split a ntara lain ( Keown, Sco tt, Mar tin, Petty ,1996 da lam Rohana , Jea nnet, dan Mukhlasin,2006 ) :

1. Supaya har ga saha m tidak te rlalu mahal sehingga dapa t men ingk atk an jumlah pemegang saha m dan meningka tkan likuid itas saham.

2. Untuk men gembalik an ha rga dan ukura n perdaga ngan rata- rata saham kepada kisaran yang ditar getkan.

(10)

menambah daya tarik bagi inve stor.

Mc Gough dalam Ewijaya dan Nur I ndr ian tor o (200 9) men gemukakan bahwa manfa at yan g pada umumnya diperoleh dar i p emecahan saha m yaitu :

1 . Menur unnya harga saha m yang kemudian a kan membantu men ingk atk an daya tarik inv estor.

2 . Me mbuat sa ham lebih liku id u ntuk diper dagangkan.

3 . Men gubah para investor odd lot (inve stor yang membeli saham d iba wa h 1 lot/500 le mbar) menjadi in vestor round lot ( investor y ang membeli saha mminima l 1 lot/500 lembar ).Stock split dianggap memberikan siny al p ositif ba gi pa sar . Pengumuman stock sp lit men gindika sikan bahwa perusahaan menyampaikan prospek yang b aik yang akan meningkatkan keseja hteraa n investor . Stoc k split membu tuhkan b iaya yang be sar sehin gga tidak semua peru sahaan d apat melakuka nnya. Han ya perusahaan be rpr ospe k baiklah yang mampu melaku kannya. Karena itu siny al ini dianggap valid . Meskipun stock split tidak me miliki n ila i ekonomis, sinya l p ositif y ang me ngiringi pengu muman stock sp lit membuat pasar memberikan reaksi p ositif terhadap pengumuman tersebut.Se lain b agi pe rusahaa n, stock split juga dipercaya be bera pa pihak memba wa ke untungan ba gi in vestor, baik itu investor lama maupun inve stor baru.Keun tungan stock split bagi inve stor adalah

(http://swissc ash-net.blogspot.co m) :

2 . Me mbuat sa ham lebih liku id u ntuk diper dagangkan.

3 . Men gubah para investor odd lot (inve stor yang membeli saham d iba wa h 1 lot/500 le mbar) menjadi in vestor round lot ( investor y ang membeli saha mminima l 1 lot/500 lembar ).Stock split dianggap memberikan siny al p ositif ba gi pa sar . Pengumuman stock sp lit men gindika sikan bahwa perusahaan menyampaikan prospek yang b aik yang akan meningkatkan keseja hteraa n investor . Stoc k split membu tuhkan b iaya yang be sar sehin gga tidak semua peru sahaan d apat melakuka nnya. Han ya perusahaan be rpr ospe k baiklah yang mampu melaku kannya. Karena itu siny al ini dianggap

(11)

1. Bagi inv estor la ma :

Secara tidak langsung investor lama yang jumlah sahamnya belum banyak akan berkesempa tan untuk mempe roleh bonus tambahan karena untukmemper oleh bonus tambaha n d ipe rlukan min imal 100 0 saham.

2. Bagi inv estor bar u:

Jika sebe lumnya calon investor belum mampu membeli saham emiten, dengan adanya stoc k split yang mengakibatkan saha m menja di le bih mura h maka calon inve stor ja di mampu me mbelinya .

• Te ori Saham

1. Harga saham adalah har ga yang dibentuk dari intera ksi para p enjual danpe mbeli saham yang d ilatar- belakan gi oleh harapan mereka terha dap profit peru sahaan. Untuk itu investor memer lu kan info rmasi yang berkaita n denganpembentuka n harga sa ham ter sebu t d ala m mengambil keputusan untuk menjual a tau pun membeli saham.

Menurut Ang (2007) nilai da ri suatu saham berdasarkan fungsinya d apatdib agi menjadi tiga jen is:

1). Nilai Nomina l (Par Value) 2). Harga Dasar (Ba se Price) 3). Nilai Pasar (Market Price )

Nilai nominal adala h nilai yang tercantum pada saha m, yang b erf ungsi u ntuk tu jua n akunta nsi. Keten tua n nila i n omina l saham sesuai dengan UUPT No.1/1995 haru s dalam mata uang rup iah , jika emiten, dengan adanya stoc k split yang mengakibatkan saha m menja di le bih mura h maka calon inve stor ja di mampu me mbelinya .

• Te ori Saham

1. Harga saham adalah har ga yang dibentuk dari intera ksi para p enjual danpe mbeli saham yang d ilatar- belakan gi oleh harapan mereka terha dap profit peru sahaan. Untuk itu investor memer lu kan info rmasi yang berkaita n denganpembentuka n harga sa ham ter sebu t d ala m mengambil keputusan untuk menjual a tau pun membeli saham.

(12)

tanpa nila i no minal maka saham itu tidak dapat diper daga ngkan . Nila i n ominal ini merupakan modal pe r lembarsa ham ya ng secara h ukum har us ditahan di peru sahaan u ntuk pro tek si padak red itor y ang tidak dapat diambil pemegan g saham ( Keiso dan Weygandt, 1 996).

Harga dasar adalah harga ya ng berf ungsi dalam perhitun gan indek s ha rga saham. Ha rga ini ak an be rubah sesua i d engan aksi e mite n y ang dilaku kan, seperti right issue , stock split, dan lain-lain. Untuk saham baru harga dasar adalah harga saham pada pasar p erdana.

Harga pa sar adalah harga saham y ang ter ja di di pasar bur sa

p ada saat te rtentu yang ditentukan oleh pelaku pasar ( Jogiyan to2006, h88) . Harga pasar merupakan har ga yang paling

mudah diketahu i. Har ga pasar ini d itentuka n oleh permintaan dan p enawaran saham yang bersangku tan di pasa r bur sa . Jika pasar b ursa sudah tutup, maka harga pa sar ada lah har ga penutupannya ( closing pr ice). Jadi har ga pasar in ilah ya ng menya takan naik turu nnya suatu saham.

2. Har ga Saham da n Pe mbe ntuka nnya

Har ga saham adalah harga yang dibentuk dari interaksi para penjua l danpembeli saha m yang dilatar belakangi oleh harapan mereka terhadap pro fitpe rusahaa n. Untuk itu investor memer lu kan infor ma si yan g berkaitan denganpe mbentukan har ga saham terseb ut dalam pen gambilan kepu tusan indek s ha rga saham. Ha rga ini ak an be rubah sesua i d engan aksi e mite n y ang dilaku kan, seperti right issue , stock split, dan lain-lain. Untuk saham baru harga dasar adalah harga saham pada pasar p erdana.

Harga pa sar adalah harga saham y ang ter ja di di pasar bur sa

p ada saat te rtentu yang ditentukan oleh pelaku pasar ( Jogiyan to2006, h88) . Harga pasar merupakan har ga yang paling

mudah diketahu i. Har ga pasar ini d itentuka n oleh permintaan dan p enawaran saham yang bersangku tan di pasa r bur sa . Jika pasar b ursa sudah tutup, maka harga pa sar ada lah har ga penutupannya

(13)

untuk menju al ataupun membeli saham (Lorie et. a l dalam Sutrisno et. al, 2005 ).

Har ga sah am di b ursa sanga t d itentukan oleh kekuatan pa sar ., yang berartikekua tan pe rmin taan dan penawaran. Kar ena pe rmin taa n dan penawara n atas saham be rf luktuasi setiap harinya maka harga saham pun akan mengikuti pola f luk tua si te rse but. Pada kondisi d imana permintaan sah am lebih ba nyak, harga sa ham akan cenderun g meningka t, se dangkan pada kondisi dimana penawaran saham lebih b anyak , harga saham akan cenderu ng me nuru n.

Faktor-fa ktor ya ng mene ntu kan harga sa ham di pasar adalah (Su ad Hu snan , 2006)

1. Tak siran aka n p engha silan yang diterima.

2. Besarnya tingka t keuntu ngan yang d isyara tka n oleh investor , yang mana dipengaruh i ole h keuntungan bebas resiko ya ng ditanggung in vestor. Har ga saha m mencermink an prestasi emiten, per gerakan har ga sah amsea rah dengan kiner ja emiten. apabila kine rja emiten baik, maka

har ga saha mnya juga cender ung akan naik. Harga saham dan per gerakan nya merupakan fa ctor yang pentin g dalam investasi pasar

modal. Harga saham juga mencerminkan nilai suatu perusahaan , semakin tinggi harga saham, maka pe rusahaa n tersebut dinilai semak in tinggi pula . Begitu juga seba liknya, me lalui pe nilaian saha m in ilah para investor akan bisa me mutuskan untuk mene ntukan strategi investasi melalui kepu tusan untuk me mbeli, menjual a tau memper ta hankan saha mnya.

sah am lebih ba nyak, harga sa ham akan cenderun g meningka t, se dangkan pada kondisi dimana penawaran saham lebih b anyak , harga saham akan cenderu ng me nuru n.

Faktor-fa ktor ya ng mene ntu kan harga sa ham di pasar adalah (Su ad Hu snan , 2006)

1. Tak siran aka n p engha silan yang diterima.

2. Besarnya tingka t keuntu ngan yang d isyara tka n oleh investor , yang mana dipengaruh i ole h keuntungan bebas resiko ya ng ditanggung in vestor. Har ga saha m mencermink an prestasi emiten, per gerakan har ga sah amsea rah dengan kiner ja emiten. apabila kine rja emiten baik, maka

(14)

Oleh kar ena itu se tiap per usahaan yang menerbitkan saham san gat memper hatika n harga sa hamnya . Harga saham ya ng ter la lu rendah ser in gkali diar tikan bahwa kin erja per usahaan ter sebut kurang baik .

Namun , bila h arga nya ter la lu tinggi da pat mempengaruh i kemampua n in vestor u ntuk me mbeli saham sehingga saham menjad i kur ang likuid dan me mbuat harga saham sulit un tuk meningka t lagi. Untuk itu lah banya k perusahaan melakuk an split terha dap sahamnya. Tujuannya ada lah untuk meningkatkan da ya beli in vestor dan harga saham ter seb ut.

3. Efisiensi Pasar Modal

Bagaima na suatu pasar b ereaksi terha dap suatu infor masi untuk menca pai har ga ke seimbanga n bar u merupakan ha l yang pe nting. Jika

pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk me ncapai har ga keseimbangan bar u yang se penuhnyamencerminkan informasi yang te rse dia , maka kondisi pasar se per ti in i disebutden gan pa sar efisien (Jogiyanto,370). Secara umum, efisiensi pa sar adalah hubungan antara har ga- hargasekurita s dengan info rmasi ( Beaver,1989). Bentuk efisiensi pasar ditentukan oleh informasi yang ter sedia . I nformasi y ang ter cer min dalam har ga saha m akan me nentukan bentuk pasar ef isien yang dapa t dicapa i.

Me nurut Fama,2009 (Jogiyanto,2006) terdapa t tiga bentuk efisiensi pasar : 1). Ef isiensi pasar ben tuk lemah (weak f orm)

Pa sar dikatakan ef isien dalam bentuk lemah jika harga-harga dar i sek urita s tercer min secara pen uh informasi masa la lu. I nformasi ma sa lalu itu lah banya k perusahaan melakuk an split terha dap sahamnya. Tujuannya ada lah untuk meningkatkan da ya beli in vestor dan harga saham ter seb ut.

3. Efisiensi Pasar Modal

Bagaima na suatu pasar b ereaksi terha dap suatu infor masi untuk menca pai har ga ke seimbanga n bar u merupakan ha l yang pe nting. Jika

pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk me ncapai har ga keseimbangan bar u yang se penuhnyamencerminkan informasi yang te rse dia , maka kondisi pasar se per ti in i disebutden gan pa sar efisien (Jogiyanto,370). Secara umum, efisiensi pa sar adalah hubungan antara har ga- hargasekurita s dengan info rmasi ( Beaver,1989). Bentuk efisiensi

(15)

in i mer upakan infor masi yang sudah terjadi. Jik a pasar efisien da lam bentuk lemah , maka nila i- nilai ma sa lalu tidak dapat digunakan untuk mempre diksi har ga sekarang. I ni berarti bahwa untuk pasar yang efisien bentuk lemah, investor tidak dapa t menggunak an informasi masa lalu untuk me ndapatkan keuntunga n y ang tidak nor mal.

2). Ef isiensi pasar ben tuk se tengah kua t (se mistrong f orm)

Pa sar dikatakan efisien setengah kuat jika har ga- harga sekur itas secara pe nuhmencerminkan semua infor masi ya ng dipub likasikan . Ter ma suk in for ma si yan g berada di lapo ran- la poran keuangan peru sahaan emiten. Informa si te rsebut da pat be rupa pengumuman laba, pen gumuman divide n, pe ngumumanperga ntian pemimp in perusahaan, pen gumuman merger da n aku isis i, p era turanpe merintah yang yang berdampak pada per usahaan e mite n, pengumuman-pengumuman pen danaan, pen gumuman jo int venture , dan lain sebagainya.Jika pa sar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor atau grup dari investor yang dapa t menggu naka n infor ma si yang dipublika sikan u ntuk menda patkan keun tun gan dalam jangka waktu yang lama.

3). Efisiensi p asar bentuk kuat ( str ong f orm)

Pa sar dikatakan efisien da lam bentuk kuat jika har ga sekur itas secara penu h mencer minkan se mua infor ma si yang tersedia termasuk in for ma si yan g sif atnya privat. Jika pasar efisien b entuk kuat, ma ka tidak

Pa sar dikatakan efisien setengah kuat jika har ga- harga sekur itas secara pe nuhmencerminkan semua infor masi ya ng dipub likasikan . Ter ma suk in for ma si yan g berada di lapo ran- la poran keuangan peru sahaan emiten. Informa si te rsebut da pat be rupa pengumuman laba, pen gumuman divide n, pe ngumumanperga ntian pemimp in perusahaan, pen gumuman merger da n aku isis i, p era turanpe merintah yang yang berdampak pada per usahaan e mite n, pengumuman-pengumuman pen danaan, pen gumuman jo int venture , dan lain sebagainya.Jika pa sar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor atau grup dari investor yang dapa t menggu naka n infor ma si yang dipublika sikan u ntuk menda patkan

(16)

ada in dividua l investo r a tau gru p dar i inv estor yang dapa t memperoleh keun tun gan tidak norma l (abnormal re tur n) karena mempunya i inf ormasi privat.

4. Reaksi P asar Terhadap Pemecahan Saham

Reaksi pasar terhad ap stock split dapat dilihat dari berbaga i sudut pandang.Aktifita s pemecahan saham dapat mempengaruh i p asar dalam bentuk hargasaha m, likuiditas saha m, keun tun gan p emegang saham, sin yal yang in for ma tif dan resiko saham. Pe nelit ia n-pe nelit ian tentan g pengaruh stock split telah banyak d ilakuka n da n menunju kkan hasil yan g variatif. Pe nelit ia n tentang p engar uh stocksplit ter hadap har ga saha m pernah dilakuka n oleh Bar dan Brown (2007) , Charest(2008), Fo ste r dan Vickey (2009) , Woolright (2006) dan Grinblatt e t. al. (20 08) yang menyimpulkan h arga saham ber eaksi positif terha dap pen gumuman stocksplit.

Fama et. al. (20 09) dan Barker (2006) dala m Ewijaya dan Nur Indr iantoro( 2009) juga melakukan penelitian ser upa yang men unju kkan se telah adanya pemecahan saham harga saha m naik.

Namun kenaikan terse but tidak diseba bkan oleh stock split melainkan lebih dip engaruhi o leh pengumuman dividen oleh p erusahaan yang melakukan pemecahan saha m.

Namun me nuru t John son (2 006) ha rga sa ham bereaksi positif sudut pandang.Aktifita s pemecahan saham dapat mempengaruh i p asar dalam bentuk hargasaha m, likuiditas saha m, keun tun gan p emegang saham, sin yal yang in for ma tif dan resiko saham. Pe nelit ia n-pe nelit ian tentan g pengaruh stock split telah banyak stock split telah banyak stock split d ilakuka n da n menunju kkan hasil yan g variatif. Pe nelit ia n tentang p engar uh stocksplit ter hadap har ga saha m pernah dilakuka n oleh Bar dan Brown (2007) , Charest(2008), Fo ste r dan Vickey (2009) , Woolright (2006) dan Grinblatt e t. al. (20 08) yang menyimpulkan h arga saham ber eaksi positif terha dap pen gumuman stocksplit.

(17)

sign if ika n terhadap pengu muma n stock split namun dividen tidak sign if ika n me mpengaruhi har ga sa ham. Asquith et. a l. (200 9) juga menya takan bahwa harga sa ham b ereaksi p ositif te rhad ap stock split tetapi buka n kare na inf ormasi pemba gia n dividen.

Barker (2006) dan La moureu x dan Poon (200 7) da lam Sri Fa rmawati dan Marwan Asri (2 009) men yimpulkan bahwa jumla h pemegang saham menja dilebih banyak setelah split. Kenaik an tersebu t disebabkan karena dengan menurunnya harga , v olatilitas harga sa ham menjadi b ertambah besar se hingga me narik investor untuk mempe rbanyak jumlah saham y ang dipegan g.

Denga n demikian likuiditas saham me ningkat ak iba t semakin b anyak investor yan g da patmenju al atau membe li saham. Ber tolak b elakang dengan penelit ia n terseb ut,Copeland (2009), Conroy , Harris dan Benet (2 005) menemuk an adanya pen urun an likuid itas sete la h split dengan masing- ma sin g menggunaka n volume p erda gangan da n bid ask spread seb agai proaksi.Mo del Brennan d an Hughes (2007) dalam Sri Fa tmawati dan Mar wan Asri(200 9) b erasumsi ba hwa investor hanya a kan ber inv estasi pada saham yang b enar-benar diketahui secara pasti sega la sesuatunya ( know about) d an akan melakuka n perda gangan me lalui b roker yang mengan alisis p erusahaan yang menge luarkan saham terseb ut.

Aktifita s split yang d ilakukan o leh perusahaa n akan d iiter pre stasikan oleh investor sebagai sinya l bah wa manajer jumla h pemegang saham menja dilebih banyak setelah

Kenaik an tersebu t disebabkan karena dengan menurunnya harga , v olatilitas harga sa ham menjadi b ertambah besar se hingga me narik investor untuk mempe rbanyak jumlah saham y ang dipegan g.

Denga n demikian likuiditas saham me ningkat ak iba t semakin b anyak investor yan g da patmenju al atau membe li saham. Ber tolak b elakang dengan penelit ia n terseb ut,Copeland (2009), Conroy , Harris dan Benet (2 005) menemuk an adanya pen urun an likuid itas sete la h split dengan split dengan split masing- ma sin g masing- ma sin g menggunaka n volume menggunaka n volume p erda gangan da n bid ask spread seb agai proaksi.Mo del Brennan

(18)

memilik i inf ormasiyang men guntungka n dimana a bnorma l return y ang p ositif di sekita r pengumuman split. Semakin tin ggi tingk at

k omisi sa ham dengan se makin ren dahnya har ga saham men yebab kan bertambahnya biaya ya ng harus dikeluarkan p erusahaan yang per usahaan ak ibat stock split.

Tin gkat ko misi saham yang semakin tinggi mer upaka n daya tarik atau insen tif bagi broker untuk benar-be nar melakukan a nalisis setepat mungkin a gar harga saham berada pada tingka t p erda gangan yan g optimal ser ta mampu me mberikan informasi y ang menguntungkan bagi inve stor.

Bila dit injau kaita n pe mecahan saham dengan resiko saham, Bar-Yosefdan Brown (2007) dalam Sri Fatmawari dan Mar wan asri ( 2009) menyimpulk anbah wa resiko sistematik dari stock split men galami penurunan pada bulan-bula n setelah split. Ha l ini d ise babkan kere na pada saa t menje la ng stoc k split in vestor diliputi k etidakp astia n me ngena i kestabilan laba da n prospek dividen d imasa ya ng akan da tan g.

Namun Br ennan dan Copeland menemukan adanya resiko sistematik yan g lebih be sar di hari pen gumuman split dan ex-date d aripada pe nin gkatan yang pe rmane n.

Pemecahan saham meny ediakan sinyal y ang dapa t dipercaya men genaikiner ja yang akan datang karena jika perusahaan yang tid ak me mpunyai inf ormasi me mecah sa hamnya, peru sahaan tarik atau insen tif bagi broker untuk benar-be nar melakukan a nalisis setepat mungkin a gar harga saham berada pada tingka t p erda gangan yan g optimal ser ta mampu me mberikan informasi y ang menguntungkan bagi inve stor.

Bila dit injau kaita n pe mecahan saham dengan resiko saham, Bar-Yosefdan Brown (2007) dalam Sri Fatmawari dan Mar wan asri ( 2009) menyimpulk anbah wa resiko sistematik dari stock split men galami penurunan pada bulan-bula n setelah split. Ha l ini d ise babkan kere na pada saa t menje la ng stoc k split in vestor diliputi stoc k split in vestor diliputi stoc k split k etidakp astia n me ngena i kestabilan laba da n prospek dividen

(19)

tersebut akan mengelu arka n b iaya tra nsak si.

Bia ya yang dikeluarkan ini akan me ngurangi keun tun gan p erusahan tersebut se hin gga b ila t id ak diimbangi den gan k euntungan ya ng diperoleh per usahaan maka per usahaan tidak akan memec ah sahamnya (Januar Ek o Prasetio dan Enda hPra stiwi,2007 ).

Stock split juga dapat me mberikan sinyal yan g in for ma tif men genai prospek per usahaan yang mengu ntun gkan. Aktifitas split memberikan sin yal yangma hal terha dap inf ormasi ma najer karena b iaya pe rdaganga n tergantu ng pada besa rnya harga sah am dimana k edua kedua variabel itu me mpunyai hubungan ya ng nega tif ( Bren nan dan Cope land,2008 dalam Wang Sutrisno et.a l (20 05)

Pene litian Ye (2009) dalam Januar Eko dan En dah Ru liyati ( 2007) yan gmenguji k emungkinan keju tan laba dan keakuratan p erkiraan laba dapat dipred iksi dengan menggunakan informasi p emecahan saha m. Pemecahan saha m dihara pkan menjadi prediktor y ang ba ik karena atte ntion effects. Attention hypothesis adalah b entuk khusus da ri teori sinya l. Atte ntion hypothesis menyarankan b ahwa ketika perusa haan memecah sahamnya , banyak analisis mulai mene lusurinya.

Hasiln ya adala h ke salahan perkiraan la ba men urun setelah p emecahan saha m, dan sin yal perkiraan laba lebih informatif untuk p erusahaan yang memecah sa hamnya daripada yan g tid ak memecah sahamnya.

men genai prospek per usahaan yang mengu ntun gkan. Aktifitas memberikan sin yal yangma hal terha dap inf ormasi ma najer karena b iaya pe rdaganga n tergantu ng pada besa rnya harga sah am dimana k edua kedua variabel itu me mpunyai hubungan ya ng nega tif ( Bren nan dan Cope land,2008 dalam Wang Sutrisno et.a l (20 05)

Pene litian Ye (2009) dalam Januar Eko dan En dah Ru liyati ( 2007) yan gmenguji k emungkinan keju tan laba dan keakuratan p erkiraan laba dapat dipred iksi dengan menggunakan informasi p emecahan saha m. Pemecahan saha m dihara pkan menjadi prediktor y ang ba ik karena atte ntion effects. Attention hypothesis

(20)

Attention effect ya ng diber ika n ada lah peru sahaan men gumumkan pemecahan saham karena mereka din ilai ter lalu r endah oleh pasar. Implik asinya adalah keju tan la ba yang p ositif lebih mungkin u ntuk pe rusahaan yang memecah saham.

Jika pengu muma n mengandung infor masi, maka diharapkan p asar a kanbereaksi pada waktu pengumuman diterima . Reaksi pasar in i d itunjukkan denga nadanya perubahan harga sekur itas yang b ersangku tan .

Me skipun pemecahan sa ham dinya takan tidak me miliki n ila i e konomis, ka ndunga n informasididalamnya mendorong pasar untuk b ereaksi p ada pengumuman pemeca han saham.

D. Penelitian Te rdahulu

1 . Fa ma et. al (2009) menemuka n bahwa harga sa ham meningka t p ada periode menje lang pemecahan saha m d iumumkan.pengar uh p emecahan saham akansemata-mata disebabkan oleh informasi tentang peruba han div iden.

2 . Bar ker (2006) menemukan bahwa sete lah pemeca han saham d ilakuka n ternya ta harga saham meningkat. Na mun yang perlu d iga ris bawahi adalah kenaikan har ga saham ter sebut bukan d ise babkan oleh pemecahan saham melain kan lebih dipengaruh i o leh pen gumuman dividen o leh perusahaa n-perusahaan yang melakukan pemecahan sa ham ter sebu t.

3 . Johnson ( 2006) me nemukan harga saha m be reaksi p ositif in i d itunjukkan denga nadanya perubahan harga sekur itas yang b ersangku tan .

Me skipun pemecahan sa ham dinya takan tidak me miliki n ila i e konomis, ka ndunga n informasididalamnya mendorong pasar untuk b ereaksi p ada pengumuman pemeca han saham.

D. Penelitian Te rdahulu

1 . Fa ma et. al (2009) menemuka n bahwa harga sa ham meningka t p ada periode menje lang pemecahan saha m d iumumkan.pengar uh p emecahan saham akansemata-mata disebabkan oleh informasi tentang peruba han div iden.

(21)

sign if ika n terhadap pengu muma n stock split n amun dividen tidak sign if ika n mempengar uhi ha rgasaha m.

4 . Asquith, Paul, Healy, dan Palepu (2 009) juga menyatakan bahwa h arga saham bereaksi positif te rha dap stock split te tapi bu kan k are na informasi pe mbagian dividen. Pe rusahaan yan g diguna kan sebagai sampe l ter nyata tidak membagikan divid en selama 5 tahun terakhir men jelang pemecahan sah am.Se telah perusahaan ter sebu t melakukan pemec ahan saham, harga sa ham bereaksi p ositif sign if ika n. Dari pe nelit ia n mereka dapa t disimpulkan bah wa reaksi

p asar ya ng po sitif lebih dise babkan karena kemun gkinan p eningkatan la ba akun tansi.

5 . Ewijaya dan Nur I ndr ian tor o (20 09) menyimpulkan bahwa p emecahan saham berpengar uh negatif sign if ikan terha dap p erubahan harga saham relatif.

6 . Wang Sutrisno (2005) menyimpulkan bah wa aktif itas split mempu nyai p engaruh yang signif ik an ter hadap har ga saham, v olume perdaga ngan dan presentase spread, tetapi tidak mempu nyai pe ngaruh yang signif ik an terhadap varian s saham dan a bnor mal return.

7 . An ggra ini d an Jogianto (2005) menu njukkan bahwa dalam pada tahu n-tahun se belum pe mecahan saham tidak ada per tu mbuhan laba y ang sin if ikan ,de mikian juga setelah pemecahan saham tidak ada p ertumbuhan laba yang signif ika n. Bila d ice rmati pada tahun terakhir men jelang pemecahan sah am.Se telah perusahaan ter sebu t melakukan pemec ahan saham, harga sa ham bereaksi p ositif sign if ika n. Dari pe nelit ia n mereka dapa t disimpulkan bah wa reaksi

p asar ya ng po sitif lebih dise babkan karena kemun gkinan p eningkatan la ba akun tansi.

5 . Ewijaya dan Nur I ndr ian tor o (20 09) menyimpulkan bahwa p emecahan saham berpengar uh negatif sign if ikan terha dap p erubahan harga saham relatif.

6 . Wang Sutrisno (2005) menyimpulkan bah wa aktif itas

(22)

ter jad inya pemec ahan saha m a dapertumbuhan laba te tap i p ertumbuhannya negatif dan sign ifikan . Reak si p asarpada saa t p engumuman pemaca han saham tida k ada hubun gannya den gan p erubahan la ba pada tah un-tahun se belum dan setelah pemeca han saham.Bahka n pada ta hun pemecahan sa ham itu sendiri.

(23)

Jud u l pe ne lia ta n Da n p ene l it i Va ria ble p e ne -l i tian M o de l anal is is h asi l P en ga ru h stock sp li t te rhada p l i ku id itas saha m d iu ku r d e ngan b esa rnya b id ask sp re a d d i BEJ.(S ri F a tma wa ti da n M a rwa n Asri , 2 00 9 ) Rata -ra ta ha rga saha m re la t if da n re tu rn sa ha m U ji Be da Dua Ra ta - Rata p e meca ha n sah a m b e rp e nga ruh s ign ifikan te rhada p H a rga sa ha m re la t if da n

re t u rn sa ha m .

P en ga ru h S t ock S p l it Te rha da p Lik u id ita s Da n R e tu rn Sa ha m di BEJ (S u t ri sn o , 200 5 ) A bno r ma l re tu rn sa ha m dan Ha rg a saha m re la tif U ji be da dua ra ta – ra ta P e meca h an sah a m b e rp e nga ruh s ign ifikan te rhada p H a rga sa ha m re la t if t ap i

tidak berpe ngaruh

s ig n ifika n te rha da p a bn or ma l re t ur n . Ana l is is K an d un ga n In fo rm a s i S to ck S p lit Da n Li ku i d i tas S aha m (K u rn ia wa ti , 20 05 ) A bno r ma l re tu rn sa ha m dan ha rga saha m re la ti f U ji Be da Dua Ra ta - Rata P e meca h an sah a m b e rp e nga ruh s ign ifikan te rhada p a bno r ma l re tu rn ta p i tidak b erpe ngaruh s ig n ifika n te rha da p h a rg a saha m re la t if. P e meca h an Saha m

Te rha da p Lik u id ita s Da n R e tu rn Sa ha m (Ru sl ia ti Da n Fa ri da , 2 01 0 ) Ha rga saha m re la t if da n re tu rn sa ha m U ji Be da Dua Ra ta - Rata pemecahan saham berpengaruh signifikan terhadap Harga saham relatif dan return saha m. An a li sis A bn o rma l R e tu rn Saha m Da n P eda g an ga n Sa ha m S ebe l u m Da n S esud a h P e ri st iwa Pe m ec aha n S aha m (S ad ik in ,2 0 0 6 ) 2 01 1 ) Ha rga saha m re la t if da n re tu rn sa ha m U ji Be da Dua Ra ta - Rata pemecahan saham tida k berpenga ruhsignifik an terhadap Harga saham relatif dan return saha m. Tabe l 2.1 Pe nelit ian Terdahu lu

re a d d i BEJ.(S ri tma wa ti da n rwa n Asri , 2 00 9 ) rwa n Asri , 2 00 9 ) re t u rn sa ha m . n ga ru h S t ock S p l it rha da p Lik u id ita s n R e tu rn Sa ha m di J (S u t ri sn o , 200 5 ) J (S u t ri sn o , 200 5 ) A bno r ma l re tu rn sa ha m dan Ha rg a saha m re la tif U ji be da dua ra ta – ra ta P e meca h an sah a m b e rp e nga ruh s te rhada p H a rga sa ha m re la t if t ap i

tidak berpe ngaruh

s ig n ifika n te rha da p a bn or ma l re t ur n . a l is is K an d un ga n fo rm a s i S to ck S p lit n Li ku i d i tas ha m u rn ia wa ti , 20 05 ) A bno r ma l re tu rn sa ha m dan ha rga saha m re la ti f U ji Be da Dua Ra ta - Rata P e meca h an sah a m b e rp e nga ruh s te rhada p a bno r ma l re tu rn ta p i tidak b erpe ngaruh s ig n ifika n te rha da p h a rg a saha m re la t if. rg a saha m re la t if. meca h an Saha m

rha da p Lik u id ita s n R e tu rn Sa ha m Ha rga saha m re la t if da n re tu rn sa ha m U ji Be da Dua Ra ta - Rata pemecahan saham berpengaruh signifikan

(24)

E. Kerangka Pemikira n

Pemecahan sa ham merupakan fenomena ekonomi y ang membingu ngkan.Secara teo ri, pemecahan saha m tidak memiliki n ilai ekono mis, na mun kenyataannya peristiwa pemecahan saham seringk ali memba wa dampa k yangsignif ikan. Sala h satu nya terhadap peruba han harga saham. Para pela ku pasar moda l sanga t d ipe ngaruhi o leh perubahan harga saha m ter sebu t. Pertanyaan tentang men gapa manaje men me mutuskan memeca h saha mnya mer upakan sinya l yang ke mudian ditaf sirkan in vestor me ngena i inf ormasi- inf ormasi yang terkandung da lam pen gumuman p emecahan sah am ter sebu t. Ha l te rse but a kan mempengaruh i inve stor dalam melakukan transa ksi, baik dalam penju ala n

d ipe ngaruhi o leh perubahan harga saha m ter sebu t. Pertanyaan tentang men gapa manaje men me mutuskan memeca h saha mnya mer upakan sinya l yang ke mudian ditaf sirkan in vestor me ngena i inf ormasi- inf ormasi yang terkandung da lam pen gumuman p emecahan sah am ter sebu t. Ha l te rse but a kan mempengaruh i inve stor dalam melakukan transa ksi, baik dalam penju ala n

(25)

Gambar 2.1

Kera ngka Pemik ira n Teoritis Per usahaan Go Public

di BEI 200 9-2012

Pen gumuman Sto ck Split

Rata-Rata Harga saham relatif Sebe lum dan sesudah Stock sp lit

Uji be da Dua rata-rata

Ada Pe rbe daan Tida k a da

per bedaan Rata-Rata Harga

saham relatif Sebe lum dan sesudah Stock sp lit

Uji be da Dua rata-rata

Ada Pe rbe daan Tida k a da

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, empati juga dapat dipahami sebagai pemahaman yang intim bahwa perasaan-perasaan, pikiran-pikiran dan motif-motif seseorang dimengerti secara menyeluruh

Berarti, ada penekanan bahwa dalam pendidikan akhlak membiasakan shalat yang baik dan benar akan memengaruhi aspek kejiwaan dan perilakunya karena shalat adalah

Berdasarkan Penetapan Hasil Kualifikasi Nomor : 04.26.SS.K.D.14/ULP/SS - IV/IV/2014 tanggal Delapan April 2014, maka dengan ini kami umumkan Calon Rekanan yang masuk Daftar

Daftar ini BUK AN m erupakan alokasi DYS final mas ing-masing perguruan tinggi, namun data dosen yang e ligible untuk diikutsertakan dalam serdos tahun 2015 sesuai dengan hasil

[r]

Bahwa sesuai dengan Hasil Evaluasi Kualifikasi yang telah dilakukan Pokja ULP Dinas PU.. Kabupaten Lembata Bidang Cipta Karya, Pengairan dan Sekretariat serta

Daftar ini BUK AN m erupakan alokasi DYS final mas ing-masing perguruan tinggi, namun data dosen yang e ligible untuk diikutsertakan dalam serdos tahun 2015 sesuai dengan hasil

Pokja VI ULP Pengadaan Jasa Pengelola Barang pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPPKAD) Kota Palopo akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan