• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKURASI METODA ANALISIS AKTIVASI NEUTRON PADA PENGUJIAN Se DAN As DALAM LIMBAH PADAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AKURASI METODA ANALISIS AKTIVASI NEUTRON PADA PENGUJIAN Se DAN As DALAM LIMBAH PADAT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

AKURASI METODA ANALISIS AKTIVASI NEUTRON PADA

PENGUJIAN Se DAN As DALAM LIMBAH PADAT

Mulyono, Sukadi, Rosidi, Sihono, Bambang Irianto

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan –BATAN, Babarsari Yogyakarta, 55281 E-mail : ptapb@batan.go.id

ABSTRAK

AKURASI METODA ANALISIS AKTIVASI NEUTRON PADA PENGUJIAN Se DAN As DALAM LIMBAH PADAT. Telah dilakukan akurasi untuk keandalan metoda

analisis aktivasi neutron (AAN) dan peralatan yang digunakan di PTAPB BATAN dengan menganalisis bahan standar acuan standard reference material (SRM) with inorganic marine sediment 2702. Pengukuran unsur dilakukan dengan menggunakan spektrometer gamma pencacah salur ganda (MCA) Ortec yang dirangkaikan dengan detektor semikonduktor Ge(Li). Dari hasil percobaan diperoleh bahwa alat spektrometri gamma dengan metoda AAN layak digunakan sebagai alat uji, dengan perolehan nilai akurasi relatif As = 95,399 % dan Se = 94,296 % serta presisi untuk unsur As = 3,88 % dan Se = 4,99 %. Aplikasi metoda uji pada penentuan konsentrasi logam dalam limbah padat untuk As adalah (2,815-16,471) mg/kg, dan konsentrasi unsur dalam sedimen untuk Se adalah (0,595-2,235 mg/kg.

Kata kunci: Akurasi, AAN, limbah padat, logam As dan Se

ABSTRACT

ACCURACY OF NEUTRON ACTIVATION ANALYSIS METHOD ON Se AND As DETERMINATION IN SLUDGE. The accuracy of the neutron activation analysis

(NAA) and used equipment at PTAPB BATAN standard reference material (SRM) with inorganic marine sediment 2702. The measurement was done using an gamma spectrometer equipped with a Ortec program of multi channel analyzer combined with Ge(Li) semiconductor detectors. The validation of instrument gamma spectrometer by NAA method still valid with obtained of relative accuracy of As = 95,399 %, Se = 94,296 % and precision for metals of Fe = 3,88 % and Ba = 4,99 %. The application of method at the termination of major metal concentration in the solid wastes for As was (2,815-16,471) mg/kg, and manor metal concentration for Ba was (0,595-2,235 mg/kg.

Keyword : accuracy, NAA, solid waste, element of As and Se

PENDAHULUAN

ntuk menguji kemampuan metoda analisis aktivasi neutron (AAN) logam tertentu yang dianalisis dalam suatu sampel, maka perlu dilakukan pengujian antaralain akurasi dan presisis). Pengujian presisi perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran besar kesalahan acak dalam suatu analisis. Sedangkan pengujian akurasi perlu dilakukan untuk mendapat gambaran ketepatan penyimpangan data hasil analisis terhadap harga sesungguhnya(1,2).

Presisi atau kecermatan suatu metode adalah tingkat kedapat-ulangan suatu set hasil uji diantara hasil-hasil itu sendiri. Presisi berhubungan dengan hasil suatu metode bila pengukuran itu diulang-ulang pada sampel yang homogen pada kondisi yang terkontrol. Presisi suatu metode dapat diuji dengan pengulangan analisis, apabila variasi hasilnya kecil, maka dikatakan bahwa kecermatan pengukuran tersebut tinggi.

Presisi didefinisikan sebagai seberapa dekat hasil-hasil pengujian atau analisis yang

(2)

saling tidak mempengaruhi satu sama lain, yang diperoleh pada suatu kondisi tertentu. Presisi tidak ada hubungannya dengan nilai yang sebenarnya atau nilai acuan lain, ini hanya tergantung kepada adanya distribusi kesalahan acak saja. Presisi menunjukkan kesesuaian antara beberapa hasil pengukuran yang diukur dengan cara yang sama. Presisi sangat perlu dilakukan untuk menguji kualitas hasil analisis dari suatu perhitungan pencacahan cuplikan dengan spektrometer gamma. Uji kualitas hasil dapat dilihat dari hasil presisi.

Akurasi adalah kesesuaian antara hasil suatu analisis dan nilai benar analit/ logam, karena nilai hasil analisis pada kenyataannya merupakan perkiraan nilai benar dengan memperhitungkan nilai ketidakpastiannya.

Akurasi (accuracy) mempunyai dua aspek metode analisis yaitu kebenaran atau dan presisi ialah akurasi nilai rata-rata dengan suatu nilai acuan yang dapat diterima. Nilai tersebut berupa estimator dari nilai yang sebenarnya. Nilai “bias” atau penyimpangan ialah nilai yang dipergunakan untuk mengukur kebenaran hasil analisis, yaitu menyatakan perbedaan antara hasil analisis yang diharapkan, dengan nilai acuan yang merupakan estimator nilai yang sebenarnya. Perhitungan akurasi dapat digunakan dengan menggunakan persamaan seperti acuan yang telah dilakukan(3).

Metode AAN (Analisis Aktivasi Neutron) telah banyak diaplikasikan dalam berbagai disiplin ilmu seperti fisika, kimia, lingkungan, kedokteran, biologi, farmasi, industri dll. Limbah padat (sludge) adalah padatan hasil samping limbah industri, limbah rumah sakit, limbah yang dihasilkan dari sutu proses kegiatan manusia (yang ditampung) yang dapat langsung mengendap jika didiamkan tidak terganggu selama beberapa waktu. Padatan yang mengendap tersebut terdiri dari partikel-partikel padatan yang mempunyai ukuran relatif besar dan berat sehingga dapat mengendap dengan sendirinya. Sludge dapat juga terbentuk dari padatan terlarut. Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang larut dalam air, mineral dan garam-garamnya. TATA KERJA

Peralatan

1. Reaktor Kartini,

2. Spektrometri γ yang terdiri dari MCA Maestro II type 92X

3. Timbangan analitik terkalibrasi 4. Greger (alat sampling padatan) 5. Vial polietilen, dan wadah sampel 6. Lumpang tahan karat,

7. Ayakan Karl Colb 100 mesh, 8. Homogenizer dan nampan

Bahan

1. Sludge merupakan limbah padat rumah sakit, kode L21 sludge RS Dr Sarjito; L22 sludge Bathesda; L23 Nurrohman dan L24 sakit Panti Rapih

2. SRM 2702 Inorganic in Marine Sediment dengan kadar As = 45,3±1,8 mg/kg dan Se = 4,95±0,46 mg/kg

Preparasi Contoh

1. Contoh sludge (limbah padat) dihaluskan, dihilangkan dari kotoran dan dikeringkan pada suhu kamar

2. Diayak sampai lolos 100 mesh

3. Ditempat dalam wadah sampel dan diberi kode dan tanggal

4. Persipan standar Perlakuan cuplikan

1. Ditimbang standar primer SRM 2702 Inorganic in Marine Sediment seberat 0,1 g dimasukkan ke dalam vial volume 0,5 ml ditutup rapat.

2. Ditimbang sludge (limbah padat) seberat 0,1 g dan dimasukkan ke dalam vial volume 0,5 ml dan

3. Dipersiapkan vial kosong dan berisi selulosa sebagai blanko.

4. Semua cuplikan (1,2 dan 3) dimasukkan dalam plastik klip diberi kode dan atau nomor contoh, kemudian cuplikan tersebut masukan dalam kelongsong iradiasi dan siap untuk diiradiasi

5. Cuplikan dalam kelongsong diiradiasi dalam reaktor nuklir Kartini, selama 2x6 jam

Pencacahan cuplikan

1. Setelah didinginkan selama 3-5 hari, masing-masing vial dicacah selama 750 detik menggunakan alat spectrometer γ yang dilengkapi dengan MCA,

2. Setelah pencacahan no (1) cuplikan semuanya didiamkan dicacah didiamkan lagi selama 14 - 30 hari, kemudian dicacah lagi dengan spektrometer γ pada tenaga untuk penentuan radioaktivitas yang mempunyai umur panjang dalam hal ini radionuklida Se-75. Semua hasil cacah disimpan dalam file komputer dengan kode tertentu. Setelah selesai pencacahan keseluruhan dilakukan pengambilan data yang tersimpan.

3. Hasil pencacahan, sampel, standar dan blanko, dikembalikan pada saat reaktor shut down yaitu saat pencacahan tO dengan menggunakan

(3)

4. Perhitungan kadar As dan Se yang terdeteksi dalam contoh dapat dilakukan secara komparatif dengan perbandingan kadar unsur yang ada dalam standar primer dengan unsur yang ada dalam contoh dengan menggunakan persamaan.

Pengujian presisi dan akurasi

Presisi adalah ukuran kedekatan antara hasil analisis individu dalam serangkaian pengukuran

terhadap suatu contoh homogen dengan pengambilan contoh berganda menurut prosedur yang telah ditetapkan. Presisi (tergantung pada tingkat konsentrasi) hasil pengujian, baik (lolos) apabila memenuhi syarat persamaan (1). Perhitungan uji presisi diperoleh melalui persamaan(4):

( )

100% % 100 2 2 2 2 x N U x N U N U H sertifikat sertifikat analisis analisis sertifikat sertifikat         +         ≤               +        

σ

(1)

Nilai Usertifikatt adalah nilai konsentrasi yang

diperoleh dari sertifikat resmi SRM sedangkan nilai Uanalisis adalah konsentrasi hitung dari analisis

SRM dengan metoda AAN. Standar deviasi (σ) merupakan fungsi Horwitz dengan nilai σH = 0,02

x C0,8495 dimana C adalah konsentrasi dari

sertifikat.

Akurasi adalah kesesuaian antara hasil suatu analisis dan nilai benar analit/unsur, karena nilai hasil analisis pada kenyataannya merupakan perkiraan nilai benar dengan memperhitungkan

nilai ketidak pastiannya. Akurasi dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (rekoveri), ketetapan menunjukkan kedekatan hasil analisis suatu analit dengan nilai sebenarnya. Nilai rekoveri menunjukkan besarnya kesalahan sistematik yang mungkin terjadi selama proses pengujian. Akurasi hasil pengujian baik (lolos) apabila penerimaan memenuhi persamaan berikut(4):

2 2

arg

arget Analisis

1

,

95

T et Analisis

T

Nilai

x

U

U

Nilai

+

(2) HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi unsur secara kualitatif

Penentuan unsur secara kualitatif dilakukan dengan menentukan tenaga dari puncak-puncak spektrum kemudian mencocokkan dengan tabel isotop, pada umumnya isotop mempunyai lebih dari satu tenaga(5) dan dipilih yang mempunyai probabilitas yang paling besar. Pada

Tabel 1, disajikan hasil analisis kualitatif unsur yang diperhatikan dalam cuplikan lingkungan limbah padat dan reaksi yang paling sering terjadi dan yang paling banyak digunakan dalam AAN adalah reaksi neutron gamma (n, γ).

Tabel 1: Analisis kualitatif reaksi neutron gamma (n,γ) analisis aktivasi netron

Unsur Reaksi Isotop Tenaga (KeV) Umur paro Pobabilitas (%) As Se 75As(n, γ) 76As 74Se(n, γ) 75Se As-76 Se-75 559,2 264,6 26,3 Jam 121 hari 75 30

Penentuan secara kuantitatif

Secara kuantitatif pada penentuan awal unsur-unsur As dan Se dapat dilihat pada pada Tabel 2. Pada tabel tersebut mengunakan standar sekunder dengan kode SRM 2704 dan SRM 2702 dan menggunakan cuplikan limbah padat dengan kode L-22. Logam As diidentifikasi melalui puncak spektrum nuklida As-76 pada tenaga 559,2

keV dan logam Se diidentifikasi melalui tenaga karakteristik 264,6 keV untuk nuklida Se-75. Pengukuran cacah per menit (cpm) dilakukan hasil cacah sampel dikurangi dengan blanko dibagi dengan waktu masing-masing pencacahan. Hasil cpm ini dapat dilihat pada Tabel 1, hasil hitung diwakili dari cuplikan SRM 2704.

(4)

Tabel 2. Hasil pencacahan cuplikan untuk menentukan cacah per menit (cpm).

Kode Sampel, Tenaga keV Nuklida Berat Blanko cacah Hasil T, cacah menit Cacah – blanko Cpm sampel, SRM-2704 559,2 As-76 0,09992 6 1048 12,5 =(1048-6)/12,5 = 83,427 SRM 2702 559,2 As-76 0,10003 6 1921 12,5 153,154 L-22 559,2 As-76 0,10001 6 627 12,5 49,675 SRM-2704 264,6 Se-75 0.10001 8 32 16.667 =(32-8)/16,667 = 1,440 SRM 2702 264,6 Se-75 0.09992 8 107 16.667 5,939 L-22 264,6 Se-75 0.10003 8 43 16.667 2,099

Untuk menentukan cacah per menit pada saat 0 (Cpm0) yaitu pada saat dihentikannya

pengoperasian iradiasi cuplikan di dalam reaktor nuklir dan penentuan konsentrasi logam dalam cuplikan disajikan pada Tabel 3. Hasil pengukuran Cpm0 ditentukan setelah dilakukan pengukuran

Cpm, hasil masing-masing Cpm0 disajikan pada

Tabel 2. Untuk menentukan konsentrasi logam As dan Se dalam cuplikan dilakukan dengan metoda komparatif dengan menggunakan rumus yang ada dalam tabel, dengan mengetahui konsentrasi atau kadar logam dalam setandar dan Cpm0 untuk

standar (Cpmstd) dan sampel atau cuplikan (CpmS),

maka konsentrasi dapat ditentukan seperti terlihat pada Tabel 3.

Untuk keperluan akurasi dilakukan pengukuran SRM 2704 dan SRM 2702 untuk menentukan konsentrasi sebenarnya, sedangkan keperluan konsentrasi dalam cuplikan dilakukan pengukuran antara SRM 2702 dan cuplikan L-22. Untuk akurasi sebagai standar adalah SRM 2704 dengan konsentrasi As dan Se masing-masing

adalah 23,4 mg/kg dan 1,12 mg/kg, sedang cuplikan yang akan ditentukan konsentrasi As dan adalah SRM 2702. Dengan mengetahui Cpm0

untuk logam As, setelah dilakukan perhitungan untuk Cpm0 standar 1886,482 dan Cpm0 (SRM

2702) cuplikan 3484,383 maka konsentrasi dapat ditentukan dengan nilai 43,220 mg/kg, hasil ini akan dibandingkan dengan konsentrasi sebenarnya 45,3 mg/kg sehingga akan diketahui nilai akurasi yang ditentukan dengan cara yang sama logam Se dapat juga ditentukan akurasi logam Se.

Konsentrasi As dan logam Se dalam cuplikan limbah padat dengan kode L-22 dapat ditentukan seperti diatas. Sebagai standar digunakan SRM 2704 mempunyai nilai Cpm0

untuk logam As 3484,383 dengan konsentrasi 45,3 mg/kg dan nilai Cpm0 untuk L-22 sebesar

1116,927 maka hasil konsentrasi dapat ditentukan dengan nilai 14,521 mg/kg. As yang terkandung dalam limbah padat seperti yang disajikan pada Tabel 3, begitu juga untuk logam Se dapat ditentukan konsentrasi dalam limbah padat.

Tabel 3. Hasil pengukuran Cpm0 dan pengukuran konsentrasi logam As dan Se dalam cuplikan

Kode T, tunda menit menit T1/2 Konsentrasi mg/kg penentuan konsentrasi

SRM-2704 7155 1590 = 1886,482 As = 23,4 SRM 2702 7169 1590 = 3484,383 45,3 = 43,220 L-22 7142 1590 = 1116,927 = 14,521 SRM-2704 22709 303840 = 1,518 Se = 1,12 SRM 2702 22727 303840 = 6,254 4,95 = 4,615 L-22 22746 303840 = 2,211 = 1,750

(5)

Untuk menentukan akurasi dilakukan perhitungan hasil analisis (hitung) dibandingkan dengan nilai konsentrasi yang ada dalam sertifikat. Misalkan diambil contoh untuk run-1 logam As,

nilai konsentrasi terukur (analisis) adalah 46,742 mg/kg, sedangkan nilai yang ada dalam sertifikat 45,3 mg/kg. Untuk menentukan pada run 1 ini adalah menggunakan persamaan sebagai berikut:

Dari perhitungan Tabel 3, selanjutnya dilakukan pengukuran akurasi dengan 8 (delapan) kali pengulangan setiap run dilakukan perhitungan akurasi, sehingga ada delapan kali penghitungan akurasi kemudian dirata-rata sihingga didapat akurasi rerata. Pada Tabel 4 akurasi untuk logam As mempunyai nilai akurasi dari 89,572 % sampai dengan 99,246 % dengan nilai rerata 95,399 % dengan standar deviasi 2,120 sehingga akurasi dapat ditulis dengan nilai 95,399±2,12 %. Untuk

logam Se nilai akurasi berkisar dari 86,233 % sampai dengan 98,645 %, dengan rerata akurasi adalah 94,296 dengan standar deviasi 4,031 sehingga akurasi logam Se dapat ditulis dengan nilai 94,296±4,03 %.

Presisi untuk logam As dengan nilai 3,88 % dan Logam Se dengan nilai 4,99 %, dimana nilai presisi ini cukup baik karena dibawah 10 %, sehingga alat yang digunakan untuk menentukan konsentrasi logam As dan Se cukup memadai. Tabel 4. Pengukuran akurasi untuk logam As dan Se

RUN Hitung, As sertifikat Akurasi Hitung, Se sertifikat Akurasi SRM 2702 1 46,742 45,3 96,915 4,889 4,95 98,752 2 48,115 45,3 94,149 4,351 4,95 86,233 3 50,574 45,3 89,572 4,852 4,95 97,98 4 45,644 45,3 99,246 4,499 4,95 89,976 5 48,745 45,3 92,933 4,875 4,95 98,462 6 43,368 45,3 95,545 5,168 4,95 95,782 7 43,918 45,3 96,853 5,018 4,95 98,645 8 44,401 45,3 97,975 4,441 4,95 88,539 Rerata 46,438 45,3 95,399 4,762 4,95 94,296 SD 1,804 1,80 2,120 0,238 0,46 4,031 Presisi =(1,804/46,438)X100 % = 3,88 % =(0,238/4,762)X100 % = 4,99 %

Hasil pengujian presisi menggunakan persamaan (1) disajikan pada Tabel 4, terlihat pada tabel tersebut untuk As dan Se hasil yang baik. Hasil pengujian akurasi menggunakan persamaan (2) disajikan pada Tabel 4, terlihat semua hasil perhitungan dengan hasil yang baik. Hasil pengujian akurasi maupun presisi sangat dipengaruhi dengan nilai standar deviasi, sehingga uji presisi dan akurasi memeliki unsur ketelitian.

Validasi tergantung pada penentuan kriteria nilai presisi dan akurasi yang memenuhi syarat

persamaan yang digunakan. Pada penelitian ini kriteria nilai presisi dapat diterima semua, begitu juga kriteria presisi pada reference material dengan SRM 2704 dan SRM 2702. Dari persamaan (2), pada Tabel 5 nilai presisi tercatat 5,557 < 51,194 atau ruas kiri < ruas kanan untuk logam As dengan kondisi tersebut maka presisi dapat diterma dan hasilnya cukup baik. Untuk logam Se nilai yang didapat 10,566<12,121 atau ruas kiri < ruas kanan, maka logam ini juga diterima nilai presisinya.

(6)

Tabel 5. Hasil Presisi menggunakan acuan standar SRM 2702

Nuklida

Konsentrasi (N), mg/kg Standar deviasi (U)

Sertifikat Analisis Sertifikat Analisis

As-75 45,3 46,438 1,80 1,804 Se-76 4,95 4,762 0,46 0,238 σH = 0,02 x C0,8495

σ

H

=0.02*(45.3)0.8495 = 0,5104

Rumus ( ) 100% % 100 2 2 2 2 x N U x N U N U H sertifikat sertifikat analisis analisis sertifikat sertifikat         +         ≤               +         σ

(

0,5104

)

100% 30 , 45 80 , 1 % 100 438 , 46 804 , 1 30 , 45 80 , 1 2 2 2 2 x x        +       ≤               +      

As 5,557 < 51,194 ruas kiri < ruas kanan diterima Se 10.566<12,121 ruas kiri < ruas kanan diterima

Hasil pengujian akurasi menggunakan persamaan (2) disajikan pada Tabel 4, terlihat pada tabel tersebut untuk logam As dan logam Se hasil yang baik. Pada penelitian ini kriteria nilai akurasi diterima karean ruas kiri lebih kecil dari pada ruas

kanan atau kata lain 1,138 < 3,702, nilai ini dari perhitungan dapat dilihat pada Tabel 3. Untuk logam Se nilai 0,33 < 1,629 sehingga niali ini diterima.

Tabel 6. Hasil akurasi menggunakan acuan standar SRM 2702 Akurasi

2 2

arg

arget Analisis

1

,

95

T et Analisis

T

Nilai

x

U

U

Nilai

+

Nuklida Analisis Sertifikat

Nilai

Nilai

2 2

95

,

1

x

U

Sertifikat

+

U

Analisis Status As-75 |45,3 -46,438| = 1,138 1,95 x (1,80+1,804)0,5 =3,702 Diterima As-76 |4,95-4,762| = 0,33 1,95 x (0,46+0,238)0,5 = 1,629 Diterima Pada Tabel 7 disajikan konsentrasi As dalam

limbah padat dengan empat sampel dan kemudian dirata-rata didapatkan hasilnya untuk limbah dengan kode L21 = 2,815±0,09 mg/kg, L22 =

14,357±0,56 mg/kg, L23 = 6,253±0,34 mg/kg dan L24 = 16,471±0,77 mg/kg. Untuk menentukan konsentrasi ini telah diperagakan pada Tabel 3 di atas.

Tabel 7.. Hasil pengukuran konsentrasi logam As dalam limbah padat. Konsentrasi, mg/kg

std deviasi

Kode sampel 1 2 3 4 Rerata

L21 2,778 2,676 2,958 2,848 2,815 0,09

L22 14,528 13,231 15,149 14,521 14,357 0,56

L23 6,190 5,637 6,901 6,284 6,253 0,34

L24 17,113 15,817 17,368 15,585 16,471 0,77

Pada Tabel 8 disajikan konsentrasi Se dalam limbah padat dengan empat sampel dan kemudian dirata-rata didapatkan hasinya untuk limbah dengan kode L21 = 0,595±0,07 mg/kg, L22

= 1,723±0,13 mg/kg, L23 = 2,235±0,29 mg/kg dan L24 = 1,048±0,08 mg/kg. Konsentrasi ini satu sama lain tidak ada perbedaan yang mencolok.

(7)

Tabel 7.. Hasil pengukuran konsentrasi logam Se dalam limbah padat

.

Kode sampel Konsentrasi, mg/kg std deviasi

1 2 3 4 Rerata L21 0,535 0,517 0,613 0,716 0,595 0,07 L22 1,455 1,873 1,833 1,750 1,723 0,13 L23 2,23 1,658 2,781 2,271 2,235 0,29 L24 1,176 0,893 1,036 1,087 1,048 0,08 KESIMPULAN

1. Hasil perhitungan dengan bantuan komputer program Excel bahwa nilai akurasi untuk logam As adalah 95,399 % dan logam Se nilai akurasinya adalah 94,296%, sedangkan nilai presisi untuk unsur As dan Se masing-masing adalah 3,88 % dan 4,99 %. Dari uji kelayakan untuk kriteria nilai presisi dan akurasi logam As dan Se memenuhi syarat

2. Hasil analisis kuantitatif limbah padat diketahui logam mempunyai konsentrasi As bekisar (2,815-16,471) dan logam Se berkisar (0,595-2,235) mg/kg.

kriteria nilai presisi dan akurasi yang memenuhi syarat persamaan yang digunakan. Pada penelitian ini kriteria nilai prsisi dapat diterima semua, begitu juga kriteria presisi pada reference material dengan SRM 2704 dan SRM 2702. Dari persamaan (2), pada Tabel 5 nilai presisi tercatat 5,557 < 51,194 atau ruas kiri < ruas kanan untuk logam As dengan kondisi tersebut maka presisi dapat diterma dan hasilnya cukup baik. Untu logam Se nilai yang didapat 10.566<12,121 atau 194 atau ruas kiri < ruas kanan, maka logam ini juga diterima nilai presisinya.

DAFTAR PUSTAKA

1. ANONIM., Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Penguji dan Laboratorium Kalibrasi, Badan Standardisasi. Jakarta (2001)

2. ANWAR HADI. Pemahaman dan penerapan ISO/IEC 17025: 2005. Persyaratan umum kompentensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi. PT Granmedia Pustaka Utama, Jakarta 2007M

3. MULYONO. SUKADI. ISWANTORO. Akurasi dan Presisi Metoda spektometri Gamma pada Pengujian Radionuklida K-40 Menggunakan SRM IAEA 3115. S

4. SUKIRNO dan SRIMURNIASIH., Validasi AAN Untuk Pengujian Uranium dan Torium dalam Pasir Zirkon. Prosiding Forum AANI, BATAN, Serpong (2010.

5. ERDTMANN.G., SOYKA.W., The Gamma rays of the Radionuclides, New York (1979)

TANYA JAWAB Setyo Atmodjo

 Mengapa dilakukan analisis kandungan As dan Se pada limbah padat Rumah Sakit ?

Mulyono

 As dan Se merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga perlu dilakukan pemonitoran lingkungan khususnya dari limbah rumah sakit agar tidak tercemar.

Gambar

Tabel 3.  Hasil pengukuran Cpm 0  dan pengukuran konsentrasi logam As dan Se dalam cuplikan  Kode  T, tunda  menit  T1/2  menit  Konsentrasi mg/kg  penentuan konsentrasi  SRM-2704  7155  1590  = 1886,482  As = 23,4  SRM 2702  7169  1590  = 3484,383  45,3
Tabel 6.  Hasil akurasi menggunakan acuan standar SRM 2702  Akurasi
Tabel 7.. Hasil pengukuran konsentrasi logam Se dalam limbah padat .

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui apakah kadar logam tembaga (Cu), seng (Zn), dan arsen (As) yang terkandung dalam bahan pangan bihun memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan..

Untuk mengetahui kualitas air minum yang diproses secara Reverse Osmosis perlu dilakukan uji secara kimia yaitu logam Arsen (As), Besi (Fe), dan Raksa (Hg) dengan

dalam bahan pangan bihun memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui kadar logam tembaga (Cu), seng (Zn), dan arsen

Penentuan kadar logam Cd pada tubuh udang putih akibat pemberian jenis jeruk dengan berbagai konsentrasi dilakukan dengan menggunakan ICP-OES sehingga diperoleh hasil seperti