• Tidak ada hasil yang ditemukan

REALISASI POSITIF STABIL ASIMTOTIK SISTEM LINIER DISKRIT DENGAN POLE KONJUGAT KOMPLEKS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REALISASI POSITIF STABIL ASIMTOTIK SISTEM LINIER DISKRIT DENGAN POLE KONJUGAT KOMPLEKS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 5 No. 1 Hal. 27 – 33 ISSN : 2303–2910

c

Jurusan Matematika FMIPA UNAND

REALISASI POSITIF STABIL ASIMTOTIK SISTEM

LINIER DISKRIT DENGAN POLE KONJUGAT

KOMPLEKS

ISWAN RINA

Program Studi Magister Matematika,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Kampus UNAND Limau Manis Padang, Indonesia.

email : mfahrinahat@yahoo.com

Abstrak. Dalam artikel ini akan dikaji masalah realisasi positif stabil asimtotik dari suatu fungsi transfer yang memuat pole kompleks konjugat. Syarat perlu dan cukup untuk eksistensi realisasi positif stabil asimtotik disajikan.

Kata Kunci : Sistem linier diskrit, pole kompleks konjugat, realisasi positif stabil asim-totik

1. Pendahuluan

Diberikan sistem kontrol linier diskrit berikut

x(t + 1) = Ax(t) + Bu(t) y(t) = Cx(t) + Du(t), (1.1) dimana A ∈ Rn×n+ , B ∈ R n×m + , C ∈ R p×n + dan D ∈ R p×m + . Dalam sistem (1.1), x(t) ∈ Rn

menyatakan vektor keadaan (state), u(t) ∈ Rmmenyatakan vektor input

(kontrol), y(t) ∈ Rp

menyatakan vektor output, dan t ∈ Z+. Sistem (1.1) dikatakan

positif jika x(t) ∈ Rn

+dan y(t) ∈ Rn+untuk setiap kondisi awal x(0) ∈ Rn+dan semua

input u(t) ∈ Rm+ [2, 5]. Dalam [1] dinyatakan bahwa sistem [1.1] adalah positif jika

dan hanya jika A ∈ Rn×n+ , B ∈ R n×m + , C ∈ R p×n + dan D ∈ R p×m + . Sistem positif

tersebut dikatakan stabil asimtotik jika limt−→∞x(t) = 0 [2, 5].

Fungsi transfer sistem linier diskrit merupakan perbandingan antara transformasi-z dari persamaan output dengan transformasi-z dari persamaan input dengan mengasumsikan syarat awal sama dengan nol [3]. Sehingga, fungsi transfer sistem (1.1) adalah

T (z) = C[Inz − A]−1B + D. (1.2)

Dari persamaan (1.2) dapat dilihat bahwa jika persamaan (1.1) diketahui, maka fungsi transfernya dapat ditentukan dengan mudah.

Selanjutnya, misalkan T (z) diberikan. Jika terdapat matriks A ∈ Rn×n+ ,B ∈

Rn×m+ , C ∈ R p×n + dan D ∈ R p×m + sedemikian sehingga T (z) = C[Inz − A]−1B + D, (1.3) 27

(2)

untuk matriks A ∈ Rn×n+ ,B ∈ R n×m + , C ∈ R p×n + dan D ∈ R p×m

+ ini, jika sistem

terkait yaitu

x(t + 1) = Ax(t) + Bu(t) y(t) = Cx(t) + Du(t),

memberikan x(t) → 0 bila t → ∞ untuk setiap x(0) ∈ Rn+maka matriks A, B, C,

dan D tersebut disebut reaisasi positif stabil asimtotik dari T (z). Diberikan suatu fungsi transfer T (z) orde 3, yakni

T (z) = b3z 3+ b 2z2+ b1z + b0 z3+ a 2z2+ a1z + a0 ,

yang memiliki sepasang pole konjugate kompleks dan satu pole riil, yaitu z1 = α,

z2= α1+ jβ1dan z3= α1− jβ1.

Bagaimanakah syarat yang menjamin agar terdapat matriks A ∈ Rn×n+ , B ∈ R n×m + , C ∈ R p×n + , D ∈ R p×m + , sedemikian sehingga T (z) = C[Inz − A]−1B + D, (1.4)

dan sistem kontrol yang terkait, yaitu

x(t + 1) = Ax(t) + Bu(t) y(t) = Cx(t) + Du(t), memberikan limt→∞x(t) = 0 untuk setiap x(0) ∈ Rn+?

Kajian tentang masalah realisasi positif maupun realisasi positif stabil asim-totik telah dilakukan oleh berbagai peneliti. Beberapa diantaranya adalah Kitano dan Maeda [7] yang melaporkan tentang realisasi positif dari sistem kontrol linier waktu diskrit dengan pendekatan geometri, Kaczorek yang mengkaji tentang real-isasi positif sistem linier waktu kontinu untuk sistem SISO [6] dan realreal-isasi positif untuk sistem linier waktu diskrit untuk SISO [5]. Dalam makalah ini akan dikaji kembali masalah realisasi positif stabil asimtotik dari sistem linier diskrit dengan pole konjugat kompleks, dimana fungsi transfer berorde 3.

2. Realisasi Positif Stabil Asimtotik dari Fungsi Transfer Diberikan fungsi transfer sebagai berikut

T (z) = b3z 3+ b 2z2+ b1z + b0 z3+ a 2z2+ a1z + a0 , (2.1)

yang mempunyai sepasang pole konjugat kompleks, dan satu pole riil.

Jika pole-pole dari persamaan (2.1) adalah z1 = α , z2 = α1+ jβ1, dan z3 =

α1− jβ1, maka bagian penyebut dari (2.1) dapat ditulis menjadi

d3(z) = (z − α)(z − α1+ jβ1)(z − α1− jβ1)

(3)

dimana a2= −2α1− α, a1= α21+ β 2 1+ 2αα1, a0= −α(α21+ β 2 1).

Definisi 2.1. [2, 5] Sistem (1.1) dikatakan positif jika untuk setiap x(0) ∈ Rn+ dan

untuk setiap u(t) ∈ Rm

+, t ≥ 0, berlaku x(t) ∈ Rn+ dan y(t) ∈ R p +.

Berdasarkan [3], solusi dari (1.1) diberikan sebagai berikut. x(t) = Atx(0) + t−1 X k=0 At−k−1Bu(k), (2.3) y(t) = CAtx(0) + C t−1 X k=0 At−k−1Bu(k) + Du(t), t = 1, 2, · · · . (2.4)

Definisi 2.2. [2, 5] Sistem (1.1) dikatakan stabil asimtotik jika lim

t→∞x(t) = 0 untuk setiap x(0) ∈ R n +.

Teorema 2.3. [2, 5] Sistem (1.1) adalah positif jika dan hanya jika A ∈ Rn×n+ , B ∈ R n×m + , C ∈ R p×n + , D ∈ R p×m + . (2.5)

Teorema 2.4. [2, 5] Sistem positif (1.1) adalah stabil asimtotik jika dan hanya jika semua nilai eigen z1, z2, · · · , zn dari matriks A ∈ Rn×n+ mempunyai modulo yang

kurang dari 1, yaitu

|zi| < 1 untuk i = 1, 2, . . . , n. (2.6)

Lema 2.5. [1, 9] Diberikan matriks A sebagai berikut

A =   a11a12a13 a21a22a23 a31a32a33  ∈ R3×3+ . (2.7)

Matriks A adalah stabil asimtotik jika dan hanya jika semua koofisien dari polino-mial ¯ d3(w) = d3(w + 1) = w3+ ¯a2w2+ ¯a1w + ¯a0 (2.8) dimana ¯ a2= 3 + a2, ¯ a1= 3 + 2a2+ a1, ¯ a0= a0+ a1+ a2+ 1, (2.9) adalah positif.

Bukti. Matriks A adalah stabil asimtotik jika dan hanya jika matriks A − I3 ∈

M3s. Selain itu A − I3∈ M3sjika dan hanya jika koefisien-koefisien dari polinomial

karakteristik adalah positif, yaitu ¯

(4)

dimana det[I3w − (A − I3] = det[I3(w + 1) − A] = (w + 1)3+ a2(w + 1)2+ a1(w + 1) + a0, = w3+ ¯a2w2+ ¯a1w + ¯a0. dimana ¯ a2= 3 + a2, ¯ a1= 3 + 2a2+ a1, ¯ a0= a0+ a1+ a2+ 1.

Perhatikan matriks berikut.

A1=   a11 1 a13 0 a22a23 1 0 a33  ∈ R 3×3 + .

Polinomial karakteristik dari A1adalah

det[I3z − A1] =   z − a11 −1 −a13 0 z − a22 −a23 −1 0 z − a33  = z3− a2z2+ a1z + a0, (2.11) dimana a2= (a11+ a22+ a33) a1= a11(a22+ a33) + a22a33− a13, (2.12) a0= −a11a22a33) + a22a13− a23. (2.13)

Jika a0, a2, a1diketahui dan dengan memilih a11, a22, a33sedemikian sehingga a11+

a22+ a33= a2 maka dari persamaan (2.12) diperoleh

a13= a11(a22+ a33) + a22a33− a1,

a23= −a11a22a33) + a22a13− a23.

Teorema 2.6. Terdapat realisasi positif stabil asimtotik ¯ Ak = P AkP−1∈ Rn×n+ , ¯ Bk = P Bk∈ Rn×1+ , ¯ Ck = CkP−1∈ R1×n+ , ¯ Dk = Dk = [b3] ∈ R+, k = 1, 2. (2.14)

(5)

berben-tuk salah satu dari yang berikut A1 =   a11 1 a13 0 a22a23 1 0 a33  , B1 =   b1+ (a11+ a22)b2− [(a11+ a22)a2+ a1]b3 b0+ a22b1+ a222b2− (a0+ a222a2+ a22a1)b3 b2− a2b3  , (2.15) C1 = 0 0 1  , D1= b3, atau A2= AT1, B2= C1T, C2= B1T, D2= D1 (2.16)

dari fungsi transfer (2.1) jika dan hanya jika

a22− 3a1> 0, 2a32− 9a1a2− 27a0> 0, (2.17) a2< 0, 3 + a2> 0, 3 + 2a2+ a1> 0, a0+ a1+ a2+ 1 > 0, (2.18) dan b1+ (a11+ a22)b2− [(a11+ a22)a2+ a1]b3≥ 0, b0+ a22b1+ a222b2− (a0+ a222a2+ a22a1)b3≥ 0, (2.19) b2− a2b3≥ 0.

Bukti. Berdasarkan Lema 2.5 dan (2.6), matriks A1 adalah stabil asimtotik jika

dan hanya jika syarat (2.18) terpenuhi. Pilih a11= a22= a33, maka diperoleh

a11= a22= a33= − a2 3 , a13= 3( a2 2 9) 2− a 1≥ 0, atau a22− 3a1≥ 0. a23= 2 a2 27− a1a2 3 − a0≥ 0, atau 2a 3 2− 9a1a2− 27a0> 0.

Terdapat a13 > 0 dan a23 > 0 jika dan hanya jika kondisi dari persamaan (2.18)

terpenuhi. Matriks

D1= lim z→∞

T (z) = b3∈ R1×1+ (2.20)

jika dan hanya jika b3> 0.

Fungsi transfer stricly proper mempunyai bentuk Tsp(z) = T (z) − D1= ¯ b2z2+ ¯b1z + ¯b0 z3+ a 2z2+ a1z + a0 . (2.21) Jadi Tsp(z) = T (z) − D1, = b3z 3+ b 2z2+ b1z + b0 z3+ a 2z2+ a1z + a0 − lim z→∞ T (z), = ¯ b2z2+ ¯b1z + ¯b0 z3+ a 2z2+ a1z + a0 (2.22)

(6)

dimana ¯ b2= b2− a2b3, ¯b1= b1− a1b3, ¯b0= b0− a0b3. (2.23) Dengan mengasumsikan C1= 0 0 1  diperoleh Tsp(z) = C1[I3z − A1]−1B1 = 0 0 1    z 0 0 0 z 0 0 0 z  −   a11 1 a13 0 a22a23 1 0 a33   −1  b11 b12 b13   = b13z 2[b 11− (a11+ a12)b13]z + b12− a22b11+ a11a22b13 z3+ a 2z2+ a1z + a0 . (2.24) Dengan membandingkan persamaan (2.20) dengan (2.23), diperoleh

b13= ¯b2= b2− a2b3

b11= ¯b1+ (a11+ a22)b13, (2.25)

b12= ¯b0+ a22b11− a11a22b13

Dari persamaan (2.15) diperoleh bahwa B1 ∈ R3×1+ jika dan hanya jika kondisi

(2.20) terpenuhi. Berdasarkan matriks (2.14) realisasi positif stabil asimtotik untuk sebarang matriks monomial P ∈ R3×3+ jika dan hanya jika matriks dari persamaan

(2.15) adalah realisasi positif stabil asimtotik. 3. Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Muhafzan, Bapak Dr. Admi Nazra, Ibu Dr. Lyra Yulianti, Ibu Dr. Maiyastri, dan Ibu Dr. Yanita yang telah memberikan masukan dan saran, sehingga tulisan ini dapat diselesaikan dengan baik.

Daftar Pustaka

[1] Anton, H. 1991. Aljabar Linier Elementer. Edisi Kedelapan. Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

[2] Farina, L and Rinaldi, S. 2000. Positive Linear Systems. John Wiley and Sons, New York.

[3] Hendricks, E, Jannerup, O dan Sensen, P. H. 2008. Linear System Control. Springer, Verlag Berlin Heidelberg.

[4] Kaczorek, T. 1991. Linear Control System. Vol. 1. Research Studies Press, Eng-land.

[5] Kaczorek, T. 2002. Positive 1D and 2D Systems. Springer-Verlag, London. [6] Kaczorek, T. 2012. Positive Stable Realizations of Discrete-time Linear System.

Buletin of the Polish Academy of Sciences, Vol. 60, No. 3

[7] Kitano, T, dan Maeda, H. 1998. Positive Realization of Discrete-Time Systems by Geometric Approach. IEEE Transactions on Circuits and Systems. Vol.45 (3): 308 – 311

(7)

[8] Kwakernaak, H. 1972. Linear Optimal Control System. John Wiley and Son, Inc. Canada.

Referensi

Dokumen terkait

Tahun 2005 menjadi trial road di Pantura (Pamanukan-Indramayu), dan telah diuji coba dalam skala penuh di lapangan untuk jalan Tol Waru – Surabaya, jalan Tol Seksi IV di Makasar,

Malang Nomor 2.3.2/UN32/KP/2oL5 tanggal 2 Maret 20L5, dosen yang diberi tugas tambahan sebagai Koordinator Program Studi 51 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

merupakan katalisator yang dapat mempercepat usaha untuk kembali. Oleh karena itu, taubat sama dengan bertindak sesuai dengan kata hati nurani. Dalam bimbingan

melaksanakan pemberian bantuan teknis di bidang pengkajian, pengumpulan, perawatan, pengamanan, pengawetan, dan penyajian benda bernilai budaya berskala

Berdasarkan pada hal di atas, mahasiswa sebagai kaum intelektual yang memiliki kesempatan belajar di perguruan. tinggi perlu mengimplementasikan ilmu yang

Toolbar adalah piranti untuk mempercepat melakukan perintah, yang terdiri dari icon-icon/gambar yang mewakili suatu perintah. Jika suatu toolbar tidak muncul di layar maka

Faktor ekonomi juga berperan besar dalam memicu terjadinya kejahatan hubungan sumbang, seringkali dalam kasus kejahatan hubungan sumbang keadaan finansial seseorang

Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan, dapat dirumuskan masalah penelitian berikut : (1) Apakah modal intelektual (intellectual capital) yang diproksikan