• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. cara dalam memasarkan produk/jasa yang dihasilkannya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. cara dalam memasarkan produk/jasa yang dihasilkannya."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam dunia bisnis, setiap perusahaan berupaya untuk menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Masyarakat yang membeli dan memakai barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan disebut sebagai konsumen atau pelanggan. Untuk mempertahankan kelangsungan suatu bisnis, perusahaan harus berupaya untuk menjaga kepuasan pelanggannya. Seperti yang diketahui, hidup matinya suatu perusahaan bergantung pada konsumennya. Agar pelanggan tertarik untuk membeli produk/jasa yang dihasilkan perusahaan, maka perusahaan melakukan berbagai cara dalam memasarkan produk/jasa yang dihasilkannya.

“In modern organizations, knowledge is the fundamental basis of competition (Zack, 1999), and information technology (IT) is a necessity (Bosc, 2000) critical for managing knowledge (Ofek & Sarvary, 2001). In the new context, two major factors determine the future survival or success of organizations: electronic commerce (Gupta, Su, & Walter, 2004) and the knowledge from customers (Tsai & Shih, 2004), encouraging the adoption of e-commerce and the use of the Internet as a platform to access and collect important knowledge from customers.” (Lopez-Nicholas & Molina-Castillo, dalam International Journal of Information Management, Volume 28 Issue 2, 2008).

(2)

“E-commerce (EC) is “a modern business methodology that addresses the needs of organizations, merchants, and consumers to cut costs while improving the quality of goods and services and increasing the speed of service delivery. The term also applies to the use of computer networks to search and retrieve information in support of human and corporate decision-making.”” (Mahan, Isazadeh, & Khanli, dalam International Journal of Electronic Commerce Studies, Vol 2, No.2, 2011)

“The design of product comparison services in e-commerce Web sites can influence online traffic and sales, as well as the quality of consumers’ online purchase decisions (Cai & Cu, 2008, Diehl, 2005; Lohse &Spiller, 1998; Pu, Chen, & Kumar, 2008). E-commerce Web sites that facilitate customers’search for products and the information they need can increase online sales and promote return visits (Nah, Siau, Tian, & Ling, 2002; Tarafdar & Zhang, 2007, 2008; Tarasewich, Pomplun, Fillion, & Broberg, 2005). Hence, the design of product comparison services on e-commerce Web sites is important for success in e-commerce.” (Nah, Hong, Chen, & Lee, dalam Journal of Database Management, Volume 21, Issue 2, 2010)

“Consumers often make important buying decisions based, in part, on their beliefs regarding the trustworthiness of the product, salesperson, and/or the company (Hosmer, 1995). Not surprisingly, lack of trust is one of the main barriers to individuals and companies conducting e-business transactions (e.g.,

(3)

Doney and Cannon, 1997; Hoffman et al., 1999; Quelch and Klein, 1996). To purchase online, consumers must be willing to trust Web merchants (Jarvenpaa et al., 2000). While many definitions of trust exist, it is appropriate to define trust in an economic exchange (as in e-commerce) as “the consumer’s willingness to rely on the seller and take action in circumstances where such actions make the consumer vulnerable to the seller” (Jarvenpaa and Tractinsky, 1999; Jarvenpaa et al., 2000). “ (Slyke, Belanger, & Comunale, dalam Journal of Electronic Commerce in Organizations, Volume 7, Issue 2, 2009)

“In order to develop and maintain loyal customers, e-commerce companies must build good relationships with their consumers for long-term mutual benefit. Therefore, a unified model was developed to aid in understanding trust in the context of Internet enabled exchange relationships with consumers.” (Palvia, dalam Jurnal Information & Management, Volume 46, Issue 4, 2009)

Berdasarkan jurnal-jurnal diatas, dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor utama yang menentukan kesuksesan suatu organisasi adalah electronic commerce, yaitu suatu metodologi bisnis modern yang membahas kebutuhan organisasi, perdagangan, dan konsumen, dimana digunakan untuk memotong / mengurangi biaya sambil meningkatkan kualitas barang dan jasa serta meningkatkan kecepatan dalam pelayanan. Situs e-commerce yang memberikan fasilitas customers' search bagi pelanggan dalam mencari produk dan informasi

(4)

yang mereka butuhkan dapat meningkatkan penjualan online dan memberikan dampak positif bagi para pelanggan untuk kembali mengunjungi situs e-commerce tersebut. Selain itu, dalam penjualan online biasanya terdapat rasa percaya dari pelanggan akan perusahaan yang menggunakan e-commerce tersebut maupun produk ataupun jasa yang dihasilkannya. Kurangnya kepercayaan dari pelanggan dapat menjadi salah satu hambatan utama bagi individu maupun perusahaan dalam bertransaksi secara online. Oleh karena itu, untuk mengembangkan dan mempertahankan loyalitas pelanggan, perusahaan e-commerce harus membangun hubungan baik dengan konsumen mereka untuk keuntungan jangka panjang baik bagi perusahaan maupun pelanggan itu sendiri.

Salah satu faktor penting yang menjadikan suatu perusahaan unggul adalah kemampuan untuk menjawab kebutuhan pasar. Untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut, teknologi informasi memegang peranan yang penting. Pemanfaatan teknologi yang tepat akan menghasilkan informasi yang terkini. Teknologi internet semakin berkembang terutama dalam dunia bisnis, hal ini dapat dilihat dengan munculnya electronic commerce (e-commerce). Dengan membawa keunggulan internet dalam proses bisnis khususnya kegiatan promosi dan layanan pembelian produk, menjadikan e-commerce diaplikasikan oleh banyak organisasi bisnis. Kehadiran e-commerce dalam suatu organisasi bisnis akan memberikan manfaat bagi perusahaan yang mengaplikasikannya. Hal ini tentunya menjadi keunggulan kompetitif bagi perusahaan. (Rudy, Wahyudiarti, Megaputri, & Wihardani, dalam prosiding semnasIF 2008, 2008).

(5)

Electronic Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang bias digambarkan sebagai proses jual-beli barang atau jasa pada World Wide Web internet (Shim, Qureshi, dan Siegel, 2000) atau proses jual-beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, dkk., 2000). E-commerce memiliki berbagai keunggulan, diantaranya adalah mengintegrasikan pelanggan dengan perusahaan, memberikan informasi produk pada pelanggan lebih cepat serta relevan dari sisi waktu (uptodate), dan mereduksi service cost yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dengan alasan-alasan diatas, maka hal yang sangat wajar jika dewasa ini e-Commerce menjadi pilihan lima puluh perusahaan mengagumkan dunia dalam memasarkan produk serta berinteraksi dengan pelanggannya (Fortune, 2006). (Antarwiyati, Nurhakim, & Kusuma, dalam Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia, Vol 14, No 1, 2010)

Fungsi pemasaran adalah ujung tombak perusahaan yang menjual produk atau jasa. Fungsi pemasaran diharapkan mampu mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan perusahaan. Fungsi pemasaran tidak hanya sekedar menjual produk tetapi bagaimana pada akhirnya dapat memberikan keuntungan (maksimal) bagi perusahaan. (Situmorang, dalam Jurnal Administrasi Bisnis (2010), Vol.6, No.2, 2010)

Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada konsumennya. Untuk itu, langkah pertama yang dapat dilakukan perusahaan adalah melakukan survey atau mencari

(6)

tahu apa yang menjadi kebutuhan konsumen saat ini, memproduksinya, kemudian mengenalkan barang atau jasa yang dihasilkan tersebut kepada konsumen sehingga konsumen tertarik dengan barang atau jasa yang ditawarkan dan membelinya. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengenalkan barang atau jasa yang dihasilkan adalah dengan e-commerce. Dengan adanya e-commerce ini, perusahaan dapat melakukan kegiatan pemasaran, penjualan, maupun promosi akan barang dan jasa yang dihasilkan dalam waktu yang bersamaan. Akan tetapi sebelum melakukan investasi e-commerce, sebaiknya suatu perusahaan melakukan analisis untuk memperkirakan berapa biaya yang akan dikeluarkan dan apa manfaat yang akan diperoleh dari investasi tersebut.

PT. Willindo Sukses Abadi merupakan suatu perusahaan pemasok pabrik mesin bordir yang berkualitas tinggi dengan harga yang paling kompetitif dan dengan kualitas pelayanan yang terbaik. Selain sebagai pemasok mesin bordir, PT.Willindo Sukses Abadi juga menyediakan berbagai peralatan bordir, seperti benang, jarum, suku cadang mesin, dan sebagainya. Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, meningkatkan penjualan dan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada pelanggannya, PT.Willindo Sukses Abadi ingin melakukan investasi e-commerce pada perusahaannya.

Berdasarkan uraian di atas maka disusun skripsi dengan judul “ Studi Kelayakan Investasi Teknologi Informasi Bidang e-Commerce dengan Metode Cost Benefit Analysis pada PT.Willindo Sukses Abadi”.

(7)

1.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penulisan skripsi ini mencakup :

a. Menganalisis berapa biaya yang dibutuhkan untuk investasi e-commerce dan manfaatnya bagi perusahaan.

b. Menganalisis investasi berdasarkan kelayakan operasional, kelayakan teknikal, kelayakan jadwal, dan kelayakan ekonomis.

c. Analisis kelayakan ekonomis dilakukan dengan metode Cost Benefit Analysis.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai :

1. Menghitung total biaya yang harus dikeluarkan untuk investasi tersebut. 2. Mengetahui keuntungan apa saja yang diperoleh dari investasi teknologi

informasi tersebut.

3. Menilai apakah e-commerce ini layak untuk diinvestasikan atau tidak.

Manfaat dari penelitian :

1. Menilai apakah dana investasi yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang diperoleh perusahaan.

2. Menilai apakah dengan adanya e-commerce ini, citra perusahaan meningkat atau tidak.

(8)

3. Menjadikan investasi e-commerce ini sebagai acuan untuk melakukan investasi teknologi informasi selanjutnya.

Metodologi yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Metode Analisis

Dalam analisis investasi teknologi informasi ini, metode yang digunakan adalah metode Cost Benefit Analysis (CBA), yaitu suatu analisis tentang perbandingan atau selisih antara penerimaan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan dari suatu kegiatan. Apabila penerimaan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan atau perbandingan antara penerimaan terhadap ongkos lebih besar dari satu, maka kegiatan itu dianggap positif, artinya dapat dilakukan. Apabila kurang dari satu, maka kegiatan tersebut tidak dilaksanakan.

2. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara

Tatap muka : peneliti mewawancarai langsung responden (bertemu langsung), yaitu Bpk. William selaku Direktur PT. Willindo Sukses Abadi.

b. Studi lapangan

Pada metode ini pengumpulan data dilakukan dengan survey langsung ke lokasi, yaitu PT. Willindo Sukses Abadi.

(9)

c. Studi Pustaka

Kegiatan yang dilakukan berupa mengumpulkan informasi dan teori dari buku – buku yang bersangkutan, hasil penelitian ilmiah, jurnal, dan website yang berhubungan.

d. Kuesioner

Pada metode ini, pengumpulan data dilakukan dengan memberikan pertanyaan secara tertulis kepada responden, baik pelanggan maupun karyawan terkait dengan teknologi informasi yang akan diinvestasikan ke perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Teknologi LINK menghubungkan Anda dengan peralatan Anda secara nirkabel dengan menampilkan informasi tentang bagaimana alat berat atau armada beroperasi, sehingga Anda dapat

Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya performance atau keaktivan siswa dalam belajar antara lain; metode pembelajaran yang kurang sesuai, fasilitas yang tidak

Perbedaan penelitian ini dengan peneliti terdahulu yaitu terletak pada variabel. Tahun dan sampel pada penelitian ini juga berbeda dari peneliti sebelumnya. Dalam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a air cooler dengan mempergunakan sistem evaporative cooling yang dilengkapi dengan cooling pad yang terbuat dari kain goni berhasil dirakit

Saat ini, Hak dari pemilik tanah (Masyarakat) diatur dalam Pasal 60 Undang-Undang nomor 26 tahun 2007, yaitu bahwa masyarakat berhak untuk mengetahui rencana tata ruang melalui

Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu merupakan suatu DAS besar yang berada pada wilayah CAT Bandung-Soreang dengan luas wilayah DAS mencapai 1812 Km2. Wilayah DAS Citarum

Dengan demikian program dan proses bimbingan KKS pada setiap kelayan dapat berbeda baik waktu yang dibutuhkan, jenis program, maupun cara dan strategi yang

Pembukaan jalan produksi desa Ndondo,Desa Tou Timur, desa Loboniki.. Ur Bid P K Program/Kegiatan RT,RW dll) Lokasi (desa/kel) Lokasi (Kec) target capaian kinerja Pagu indikatif