• Tidak ada hasil yang ditemukan

126596104-II-7-Proteksi-Dist.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "126596104-II-7-Proteksi-Dist.pdf"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PT PLN Udiklat PT PLN Udiklat

PROTEKSI DISTRIBUSI

PROTEKSI DISTRIBUSI

1. Pendahuluan 1. Pendahuluan

Jaringan distribusi berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik ke pihak pelanggan. Karena Jaringan distribusi berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik ke pihak pelanggan. Karena fungsinya tersebut maka keandalan menjadi sangat penting dan untuk itu jaringan distribusi fungsinya tersebut maka keandalan menjadi sangat penting dan untuk itu jaringan distribusi  perlu dilengkapi dengan alat pengaman

 perlu dilengkapi dengan alat pengaman Ada tiga fungsi sistem pengaman dalam

Ada tiga fungsi sistem pengaman dalam jaringan distribusijaringan distribusi 1.

1. MenegaMenegah atau memh atau membatasi kebatasi kerusakrusakan pada jarian pada jaringan beserngan beserta perata peralatannylatannya dari akibaa dari akibatt adanya gangguan listrik 

adanya gangguan listrik  !.

!. Menjaga Menjaga keselkeselamatan amatan umum dumum dari ari akibat akibat gangguagangguan lisn listriktrik ".

". MeningMeningkatkan katkan kelangkelangsungan sungan pelaypelayanan anan tenaga tenaga listlistrik rik kepada kepada k#nsumk#nsumenen

$istem pengaman

$istem pengaman yang baik yang baik harus mamharus mampu pu %% 1.

1. MelMelakukakukan k##an k##rdirdinasnasi dengi dengan sian sististim pengm pengamaman yanan yang lain &g lain &'' !.

!. MenMengamgamankaankan pern peralaalatan dtan dari kari keruerusaksakan yaan yang lebng lebih luih luas as akiakibat gabat ganggungguanan ".

". MemMembatbatasi asi kemkemungkungkinainan tern terjadjadinyinya kea keelaelakaaakaaann (.

(. $ee$eepatpatnya mnya membembebasebaskan kan pempemadamadaman kaan karenrena gaa ganggungguanan ).

). MemMembatbatasi asi daerdaerah ah pempemadamadaman aan akibkibat at gangangguagguann *.

*. MenMengurgurangi fangi frekrekuensuensi pemi pemutuutusan pesan permarmanen karnen karena ganena gangguagguann

Persyaratan

Persyaratan yang harus dimilyang harus dimiliki #leh alat pengaman iki #leh alat pengaman atau sistem pengamanatau sistem pengaman 1

1.. $$eennssiittiiffiittaas s ++kkeeppeekkaaaann,,

$uatu pengaman bertugas mengamankan suatu alat atau bagian tertentu dari sistem tenaga $uatu pengaman bertugas mengamankan suatu alat atau bagian tertentu dari sistem tenaga list

listrik rik termtermasuk dalam jangkauasuk dalam jangkauan pengamananan pengamanannnya merupakannya merupakan daerah pengaman tugasn daerah pengaman tugas suatu pengaman mendeteksi adanya gangguan yang terjadi didaerah pengamanannya harus suatu pengaman mendeteksi adanya gangguan yang terjadi didaerah pengamanannya harus ukup sensitif untuk mendeteksi dengan nilai minimum dan bila perlu mentripkan PMT ukup sensitif untuk mendeteksi dengan nilai minimum dan bila perlu mentripkan PMT atau Pelebur untuk memisahkan bagian yang terganggu dengan bagian yang sehat

atau Pelebur untuk memisahkan bagian yang terganggu dengan bagian yang sehat

-t

(2)

$elektifitas dari pengaman adalah k0alitas keermatan dalam mengadakan pengamanan $elektifitas dari pengaman adalah k0alitas keermatan dalam mengadakan pengamanan  bagian

 bagian yang yang terbuka terbuka dari dari suatu suatu sistem sistem #leh #leh karena karena terjadinya terjadinya gangguan gangguan diusahakandiusahakan seminimal mungkin jika dapat terapai maka pengamanan demikian disebut pengamanan seminimal mungkin jika dapat terapai maka pengamanan demikian disebut pengamanan selektif.

selektif.

".

". Keandalan Keandalan + + ealibilitas,ealibilitas,

2alam keadaan n#rmal pengaman tidak b#leh bekerja3 tetapi harus pasti dapat bekerja bila 2alam keadaan n#rmal pengaman tidak b#leh bekerja3 tetapi harus pasti dapat bekerja bila diperlukan. Pengaman tidak b#leh salah bekerja3 jadi susunan alatalat penga3man harus diperlukan. Pengaman tidak b#leh salah bekerja3 jadi susunan alatalat penga3man harus da

dapat pat didiandandalalkankan. . KeKeanandaldalan an kekeamamananan an tetergrgantantunung g kepkepadada a desdesaiain3 n3 pepengengerjrjaaaan n dadann  pera0atannya

 pera0atannya

(

(.. KKeeeeppaattaann. . ++$$ppeeeedd,,

Makin epat pengaman bekerja tidak hanya dapat memperkeil kerusakan tetapi juga dapat Makin epat pengaman bekerja tidak hanya dapat memperkeil kerusakan tetapi juga dapat memperkeil kemungkinan meluasnya akibatakibat yang ditimbulkan #leh gangguan

memperkeil kemungkinan meluasnya akibatakibat yang ditimbulkan #leh gangguan

2.

2. Pengaman Pengaman Arus Arus lebihlebih 2.1. Fuse Cu Ou

2.1. Fuse Cu Ou 2.

2.1.1.11 PePengngereriian an FuFuse se CuCu  OuOu  ! ! F F C C O O ""

4use 5ut 6ut merupakan sebuah alat pemutus rangkaian listrik yang berbeban pada jaringan 4use 5ut 6ut merupakan sebuah alat pemutus rangkaian listrik yang berbeban pada jaringan distribusi yang bekerja dengan ara meleburkan bagian dari k#mp#nennya +

distribusi yang bekerja dengan ara meleburkan bagian dari k#mp#nennya + fuse  fuse link link , yang, yang telah diranang khusus dan disesuaikan ukurannya untuk itu. Perlengkapan fuse ini terdiri dari telah diranang khusus dan disesuaikan ukurannya untuk itu. Perlengkapan fuse ini terdiri dari sebuah rumah fuse +

sebuah rumah fuse + fuse fuse supp#rt,3 pemegang fuse +supp#rt,3 pemegang fuse + fuse  fuse holder holder , dan fuse link sebagai pisau, dan fuse link sebagai pisau  pemisahnya dan dapat diindetifikasi dengan halhal seperti berikut

 pemisahnya dan dapat diindetifikasi dengan halhal seperti berikut a.

a. TTegeganangagan n 's's#l#lasasi i 22asasar ar + + T'T'2 2 , , papada da ttiingngkakat t didiststrribibususii  b.

 b. Utamanya digunakan untuk penyulang +Utamanya digunakan untuk penyulang + feeders) feeders) TM dan pr#teksi traf# TM dan pr#teksi traf# .

. K#K#nsnstrtrukuksi si memekakaninis ds dididasasararkakan pen pemamasasangngan pan padada ta tiaiang ng atatau au papada da rr#s#ssasarmrm d.

d. 2i2ihuhububungngkakan ke sn ke siiststim dim disistrtribibususi dei dengngan ban batatasasbbatatas tas tegeganangagan #pn #pererasasininyaya

! !

(3)

!

!.. $$eelleekkttiiffiittaas +ks +keetteelliittiiaann,,

$elektifitas dari pengaman adalah k0alitas keermatan dalam mengadakan pengamanan $elektifitas dari pengaman adalah k0alitas keermatan dalam mengadakan pengamanan  bagian

 bagian yang yang terbuka terbuka dari dari suatu suatu sistem sistem #leh #leh karena karena terjadinya terjadinya gangguan gangguan diusahakandiusahakan seminimal mungkin jika dapat terapai maka pengamanan demikian disebut pengamanan seminimal mungkin jika dapat terapai maka pengamanan demikian disebut pengamanan selektif.

selektif.

".

". Keandalan Keandalan + + ealibilitas,ealibilitas,

2alam keadaan n#rmal pengaman tidak b#leh bekerja3 tetapi harus pasti dapat bekerja bila 2alam keadaan n#rmal pengaman tidak b#leh bekerja3 tetapi harus pasti dapat bekerja bila diperlukan. Pengaman tidak b#leh salah bekerja3 jadi susunan alatalat penga3man harus diperlukan. Pengaman tidak b#leh salah bekerja3 jadi susunan alatalat penga3man harus da

dapat pat didiandandalalkankan. . KeKeanandaldalan an kekeamamananan an tetergrgantantunung g kepkepadada a desdesaiain3 n3 pepengengerjrjaaaan n dadann  pera0atannya

 pera0atannya

(

(.. KKeeeeppaattaann. . ++$$ppeeeedd,,

Makin epat pengaman bekerja tidak hanya dapat memperkeil kerusakan tetapi juga dapat Makin epat pengaman bekerja tidak hanya dapat memperkeil kerusakan tetapi juga dapat memperkeil kemungkinan meluasnya akibatakibat yang ditimbulkan #leh gangguan

memperkeil kemungkinan meluasnya akibatakibat yang ditimbulkan #leh gangguan

2.

2. Pengaman Pengaman Arus Arus lebihlebih 2.1. Fuse Cu Ou

2.1. Fuse Cu Ou 2.

2.1.1.11 PePengngereriian an FuFuse se CuCu  OuOu  ! ! F F C C O O ""

4use 5ut 6ut merupakan sebuah alat pemutus rangkaian listrik yang berbeban pada jaringan 4use 5ut 6ut merupakan sebuah alat pemutus rangkaian listrik yang berbeban pada jaringan distribusi yang bekerja dengan ara meleburkan bagian dari k#mp#nennya +

distribusi yang bekerja dengan ara meleburkan bagian dari k#mp#nennya + fuse  fuse link link , yang, yang telah diranang khusus dan disesuaikan ukurannya untuk itu. Perlengkapan fuse ini terdiri dari telah diranang khusus dan disesuaikan ukurannya untuk itu. Perlengkapan fuse ini terdiri dari sebuah rumah fuse +

sebuah rumah fuse + fuse fuse supp#rt,3 pemegang fuse +supp#rt,3 pemegang fuse + fuse  fuse holder holder , dan fuse link sebagai pisau, dan fuse link sebagai pisau  pemisahnya dan dapat diindetifikasi dengan halhal seperti berikut

 pemisahnya dan dapat diindetifikasi dengan halhal seperti berikut a.

a. TTegeganangagan n 's's#l#lasasi i 22asasar ar + + T'T'2 2 , , papada da ttiingngkakat t didiststrribibususii  b.

 b. Utamanya digunakan untuk penyulang +Utamanya digunakan untuk penyulang + feeders) feeders) TM dan pr#teksi traf# TM dan pr#teksi traf# .

. K#K#nsnstrtrukuksi si memekakaninis ds dididasasararkakan pen pemamasasangngan pan padada ta tiaiang ng atatau au papada da rr#s#ssasarmrm d.

d. 2i2ihuhububungngkakan ke sn ke siiststim dim disistrtribibususi dei dengngan ban batatasasbbatatas tas tegeganangagan #pn #pererasasininyaya

! !

(4)

2.1.2

2.1.2 KlaKlasi#isi#i$asi $asi FusFuse Cu e Cu OuOu

Jenisjenis fuse untuk tegangan tinggi dapat dilihat pada gambar 1 diba0ah ini Jenisjenis fuse untuk tegangan tinggi dapat dilihat pada gambar 1 diba0ah ini

Pada gambar ini diperlihatkan fuse yang diranang untuk penggunaan pada tegangan tinggi Pada gambar ini diperlihatkan fuse yang diranang untuk penggunaan pada tegangan tinggi da

dapat pat didibebedadakan kan dadalalam m ! ! + + dudua a , , mamaam am yayaititu u 5u5ut#t#ut ut 2i2iststriribusbusi i ++ Distribution  Distribution Cutouts),Cutouts), dilapangan sering disebut%

dilapangan sering disebut% Fuse Cut Out Fuse Cut Out disingkatdisingkat FCO  FCO dandan 4use TM4use TM

++ Power  Power FuseFuse , yang sering disebut , yang sering disebut MV  MV FuseFuse atau 4use pembatas arus. 2ilapangan keperluan atau 4use pembatas arus. 2ilapangan keperluan dan ara pemasangan kedua jenis fuse ini berbeda. 4use ut #ut banyak dipergunakan pada dan ara pemasangan kedua jenis fuse ini berbeda. 4use ut #ut banyak dipergunakan pada salur

saluran saluran peran saluran perabangan dengan k#nsabangan dengan k#nstrukstruksi saluran udari saluran udara terbuka a terbuka sedangksedangkan M7 fusean M7 fuse  banyak dipergunakan pada panel panel 

 banyak dipergunakan pada panel panel ubile dengan saluran kabel atau ampuran .ubile dengan saluran kabel atau ampuran . 4use ut#ut di

4use ut#ut distribusi diklstribusi diklasifikasi dalam asifikasi dalam ! maam f! maam fuse yaitu use yaitu % 4use % 4use letupan letupan ++ Expulsion Fuse Expulsion Fuse,, dan

dan 4us4use e Li8Li8uid uid ++ Liquid  Liquid Filled Filled FuseFuse, Namun pada kenyataannya dilapangan fuse ut#ut, Namun pada kenyataannya dilapangan fuse ut#ut letupan +e9pulsi#n, lebih banyak dipakai untuk jaringan distribusi dibanding dengan p#0er letupan +e9pulsi#n, lebih banyak dipakai untuk jaringan distribusi dibanding dengan p#0er fuse3 istilah letupan +e9pulsi, merupakan suatu tanda yang dipergunakan fuse sebagai tanda fuse3 istilah letupan +e9pulsi, merupakan suatu tanda yang dipergunakan fuse sebagai tanda adanya busur listrik yang melintas didalam tabung fuse yang kemudian dipadamkannya.

adanya busur listrik yang melintas didalam tabung fuse yang kemudian dipadamkannya.

Peristi0a yang terjadi pada bagian dalam tabung fuse ini adalah peristi0a penguraian panas Peristi0a yang terjadi pada bagian dalam tabung fuse ini adalah peristi0a penguraian panas seara partial akibat busur dan timbulnya gas yang di dei#nisasi pada elah busurnya sehingga seara partial akibat busur dan timbulnya gas yang di dei#nisasi pada elah busurnya sehingga

-t

-t1"/()1/!".d#1"/()1/!".d# ""

:

:igigh 7h 7#l#ltagtage 4e 4ususeses

P

P#0#0er 4er 4ususeses

L

Li8i8uid uid fifi llelledd 5

5uurrerrent lint limmititiningg ;9

;9pupulslsi#i#nn 2

2isistritribubuti#ti#n n ut ut #u#utt

5arb#n 5arb#n tetr tetrahahl#l#ridridee

 N#  N#n n 77enentetedd

$

$ingingle le elelememenen

 N#  N#n n 2r2r#p#p#u#utt

sand sand  N  N#n #n 77enentetedd

2# 2#ububle ele elemlemenentt

$in $inglgle ele elememenen

 N#  N#n n drdr#p#p#u#utt  N#

 N#n n 2r2r#p#p#u#utt

4i 4ibbre tre tububee 7

7ee ntentedd < <#r#ri i AAiidd

 N  N#n#n

7 7enentetedd

7 7enentetedd

$

$ingingle le elelememenen $i

$ingngle le elelememenen

$in $inglgle ee elemlemenen

;9pulsi#n ;9pulsi#n

6 6ppen en lilinknk

1e 1epepeateaterr

# # eenn 2r#p 2r#p #ut #ut 4i 4ibrbre tue tubbee

en enll#s#seded

$in $inglglee ele

elemmenen $in$ingle gle eleelemmenen

#p #penen

1e 1epepeateaterr $ingle $ingle ele

elememenn dr#dr#p#p#utut

dr# dr#p#p#utut dr# dr#p#p#utut dr# dr#p#p#utut  N#  N#n n 2r2r#p#p #u #utt dr# dr#p#p#utut  N# N#n n 2r2r#p#p #ut #ut ind

indiaiatintingg

dr# dr#p#p#utut

ind indiaiatintingg ind

indiaiatintingg

ind indiaiatintingg

 N#  N#nn

in indidiatinatingg

in indidiatinatingg  N#

 N#nn in indidiatat inging Li8

Li8uid uid 4il4illedled

ind indiatiatinging in

indidiatinatingg ind indiaiatintingg in

indidiatinatingg ind

indiatiatinging dr# dr#p#p#utut  N#n d

 N#n dr#r#p#p#utut

ind indiaiatintingg ind

indiaiatintingg in

indidiatinatingg

#il #il

en enl#l#sesedd

dr#p dr#p#u#u tt

ind indiaiatintingg

&ambar 1.

(5)

 busur

 busur api api segera segera menjadi menjadi padam padam pada pada saat saat arus arus menjadi menjadi n#l. n#l. Tekanan Tekanan gas gas yang yang timbul timbul padapada tabung akibat naiknya temperatur dan

tabung akibat naiknya temperatur dan pembentpembentukan gas ukan gas menimmenimbulkan terjadinybulkan terjadinya a pusarapusaran n gasgas didal

didalam am tabung dan tabung dan ini membantu dei#nisini membantu dei#nisasi lintasan busur api. asi lintasan busur api. TekanaTekanan n yang semakin besaryang semakin besar  pada tabung

 pada tabung membantu pr#ses pembukaan membantu pr#ses pembukaan rangkaian3 setelah busur rangkaian3 setelah busur api padam partikelpartikelapi padam partikelpartikel yang di#nisasi akan tertekan keluar dari ujung tabung yang terbuka.

yang di#nisasi akan tertekan keluar dari ujung tabung yang terbuka.

Klasifikasi fuse ut#ut yang kedua adalah fuse ut#ut li8uid3 fuse jenis ini tidak dikenal di Klasifikasi fuse ut#ut yang kedua adalah fuse ut#ut li8uid3 fuse jenis ini tidak dikenal di 0il

0ilayaayah h PT PLN . PT PLN . NamNamun menurun menurut referut referensensi i 4us4use 5ut e 5ut 6ut sem6ut semaam ini aam ini dapdapat digunat digunakaakann untuk jaringan distribusi dengan saluran kabel udara .

untuk jaringan distribusi dengan saluran kabel udara .

2.1.%. Fuse Cu&Ou 'eu(an Berabung Fiber 2.1.%. Fuse Cu&Ou 'eu(an Berabung Fiber

Ada !

Ada ! jenis fuse letupjenis fuse letupan +an +expulsionexpulsion, yang diklasifikasi sebagai 4use 5ut6ut +456, distribusi, yang diklasifikasi sebagai 4use 5ut6ut +456, distribusi yaitu

yaitu a.

a. 4us4use e utut#u#ut t bebertrtababunung g fifibeber r ++ Fibre tube fuse Fibre tube fuse,,  b.

 b. 4use link terbuka 4use link terbuka ++Open link fuseOpen link fuse,, 4

4ususe e uutt##uut t bbeerrttaabbunung g ffiibeber r mmemempupunynyai ai ffuusse e lliinnk k yyanang g ddaappaat t ddiigagannttiiggaannttii ++interhan!eabilit"interhan!eabilit", dan terpasang didalam pemegang fuse +fuse h#lder, berbentuk tabung, dan terpasang didalam pemegang fuse +fuse h#lder, berbentuk tabung yang terbuat dari bahan serat selul#sa. 4use ini dapat dipergunakan baik untuk 4use 5ut6ut yang terbuat dari bahan serat selul#sa. 4use ini dapat dipergunakan baik untuk 4use 5ut6ut terbuka +#pen fuse ut#ut, atau 4use 5ut6ut tertutup +enl#sed fuse ut#ut,3 fuse ut#ut terbuka +#pen fuse ut#ut, atau 4use 5ut6ut tertutup +enl#sed fuse ut#ut,3 fuse ut#ut terbuka dapat dilihat pada gambar !.Pada gambar ini terlihat

terbuka dapat dilihat pada gambar !.Pada gambar ini terlihat fuse bertabung fiber dipasangfuse bertabung fiber dipasang diantara ! +dua, is#lat#r dan jaringan listrik dihubungkan pada kedua ujung fuse h#ldernya diantara ! +dua, is#lat#r dan jaringan listrik dihubungkan pada kedua ujung fuse h#ldernya  pada fuse

 pada fuse ut#ut tertutup3 tabung ut#ut tertutup3 tabung fuse terpasang dfuse terpasang disebelah dalam pisebelah dalam pintu fuse ut#ut intu fuse ut#ut dan seluruhdan seluruh k#ntak listriknya terpasangkan pada rumah fuse yang terbuat dari p#rselain seperti terlihat k#ntak listriknya terpasangkan pada rumah fuse yang terbuat dari p#rselain seperti terlihat  pada gambar "

 pada gambar "

Kedua 4use 5ut#ut ini dapat dipergunakan pada jaringanjaringan dengan sistim delta atau Kedua 4use 5ut#ut ini dapat dipergunakan pada jaringanjaringan dengan sistim delta atau  jaringan

 jaringan dengan dengan sistim bintang sistim bintang tanpa tanpa pentanahan pentanahan demikian demikian juga juga pada pada jaringan jaringan  jaringan  jaringan yangyang men

menggunggunakaakan n sissistim tim netnetral ral ditditanaanahkahkan n apaapabilbila a tegtegangangan an pempemutusutusan an fusfuse e utut#ut #ut sesearaara indi=idual tidak melebihi tegangan maksimum pengenal ranangan dan tahanan is#lasi ketanah indi=idual tidak melebihi tegangan maksimum pengenal ranangan dan tahanan is#lasi ketanah sesuai dengan kebutuhan #perasinya

sesuai dengan kebutuhan #perasinya

( (

(6)

&ambar! &ambar!.

4use 5ut#ut terbuka 4use 5ut#ut tertutup

2.1.) Fuse Cu&Ou 'in$ Terbu$a !O(en 'in$"

4use ut#ut link terbuka terdiri dari sebuah fuse link yang tertutup didalam sebuah tabung fiber yang relatif keil dengan dilengkapi kabel penghubung tambahan pada fuse linknya untuk memperpanjang kedua ujung tabungnya.terlihat pada gambar (

&ambar. (

4use 5ut#ut tipe 6pen Link 

(7)

Kabel penghubung tambahan ini kemudian dihubungkan ke pegas k#ntak beban pada rumah fuse + fuse support , untuk kerja seara mekanik. Kerja pegas ini dimaksudkan untuk menjamin pemisahan agar kedua ujung dari fuse terbuka pada saat fuse bekerja dan ini dipakai karena kemampuan pemutusan pada tabung fiber yang keil relatif terbatas. 4use ut#ut ini diranang untuk dipakai pada tegangan 1> k73 selain itu fuse ini mempunyai arus pengenal pemutusan yang lebih rendah dari pada fuse ut#ut bertabung fiber 

2.2 Sandar Fuse lin$

Ada sejumlah standar yang dianut fuse link3 salah satu standar pengenal fuse link yang terdahulu dikenal dengan sebutan pengenal N. Pengenal N dispesifikasi fuse link tersebut mampu untuk disalurkan arus listrik sebesar 1// ? seara k#ntinue dan akan melebur  pada nilai tidak lebih dari !"/ ? dari angka pengenalnya dalam 0aktu ) menit@1. Pada

 praktek dilapangan ketentuan tersebut kurang memuaskan penggunan ya karena hanya satu titik yang dispesifikasi pada kerakteristik arus0aktu sehingga fuse link yang dibuat #leh sejumlah pabrik yang berbeda mempunyai keterbatasan dalam memberikan jaminan k##rdinasi antar fuse link. $etelah fuse link dengan pengenal N kemudian munul standar industri fuse link dengen pengenal K dan pengenal T pada tahun 1B)1

Pengenal K untuk menyatakan fuse link dapat bekerja memutus jaringan listrik yang  berbeban dengan 0aktu kerja lebih CepatD dan pengenal T untuk menyatakan fuse link  bekerja memutus jaringan listrik yang berbeban dengan 0aktu kerja lebih DlambatD. 4use link tipe T dan tipe K ini merupakan ranangan yang uni=ersal karena fuse link ini bisa ditukar tukar +interhan!eabilit", kemampuan elektris dan mekanisnya yang dispesifikasi dalam standar.

4use link tipe K dan tipe T yang dipr#duksi suatu pabrik seara mekanis akan sama dengan fuse link tipe K dan tipe T yang dipr#duksi pabrik lain.

Karakteristik listrik link tipe K dan fuse link tipe T sudah distandarisasi dan sebagai titik temu nilai arus maksimum dan minimum yang diperlukan untuk melelehkan fuse link ditetapkan pada " titik 0aktu dalam kur=a karakteristik K#ndisi ini lebih menjamin k##rdinasi antara fuse link yang dibuat #leh beberapa pabrik menjadi lebih baik dari pada yang dimiliki fuse link N.

(8)

Tabel 1. Arus Leleh 4use Link Tipe K 

Arus pengenal +rating, 4use yang disarankan E disukai

Tabel !.. Arus Leleh 4use Link Tipe K

Arus pengenal +rating, 4use yang tidak disarankan E disukai  intermediate

-t1"/()1/!".d# >

Minimum Maksimum Minimum Maksimum Minimum Maksimum

* 1!./ 1(.( 1".) !/.) >! F* *./ 1/ 1B.) !". ( !!.) "( 1!F 1)( *.* 1) "1./ ">..! "> )) !1) !)F *.B !) )/ */ */ B/ ")/ (!/ >./ (/ F/ B* BF 1(* )*) *F/ >. 1 *) 1!F 1)" 1)B !"> B1F 11// >.! 1// !// !(/ !)F "FF 1)!/ 1F!/ >.* 1(/ "1/ ">! ("/ *)/ !(>/ !B>/ F./ !// (F/ )>* >*/ 11)/ "FF/ (*)/ F.1 asi# Keepatan

Arus leleh Arus leleh

Arus Pengenal yang disarankan E disukai

Arus leleh Arus

Pengenal fuse link 

"// G *// detik 1 1/ detik 1   /31 detik 1

M inimum Maksimum Minimum Maksimum Minimum Maksimum

F 1) 1F 1F !> B> 11* *.) 1! !) "/ !B.) (( 1** 1BB *.* !/ "B (> (F >1 !>" "!F >./ "/ *" >* >>.) 11) ((> )(* >.1 )/ 1/1 1!1 1!* 1FF >1B F*! >.1 F/ 1*/ 1B! !/) "/> 11F/ 1(!/ >.( 1 ! !.( .+!, 1/ .+!, )F  ! ( (.F .+!, 1/ .+!, )F  " * >.! .+!, 1/ .+!, )F 

Arus Pengenal diba0ah * Amper 

asi# Keepatan 1/ detik 1 Arus leleh /31 detik 1 Arus leleh Arus Pengenal fuse link  "// G *// detik 1 Arus leleh

(9)

Tabel ". Arus Leleh 4use Link Tipe T

Arus pengenal +rating, 4use yang disarankan E disukai

Tabel ( Arus Leleh 4use Link Tipe T 'ntermediate G Tidak disarankan.@1

Tiga titik #perasi fuse link untuk tipe K dan tipe T yang distandarkan dalam karakteristik arus G 0aktu adalah %

a. "// detik untuk fuse link 1// amper dan diba0ahnya 3 *// detik untuk fuse link 1(/ amper dan !// amper

 b. 1/ detik 

. /.1 detik seperti yang diranang pada tabel 1 dan tabel !. untuk fuse link tipe K dan tabel tabel " dan tabel ( untuk fuse link tipe T

F

Minimum Maksimum Minimum M aksimum Minimum Maksimum

* 1!./ 1(.( 1)." !" 1!/ 1(( 1/ 1/ 1B.) !".( !*.) (/ !!( !*B 11.) 1) "1./ ">..! ((.) *> "FF (** 1!.) !) )/ */ >".) 1/B *") >*! 1!.> (/ F/ B* 1!/ 1>F 1/1/ 1!(/ 1" *) 1!F 1)" 1B) !B1 1*)/ 1B>) 1!.B 1// !// !(/ "1B (>) !*!/ "1)/ 1".1 1(/ "1/ ">! )!/ >>) (/// (F// 1!.B !// (F/ )>* F)/ 1!>) *!)/ >(>/ 1"./ "// G *// detik 1   /31 detik 1

Arus Pengenal yang disarankan E disukai

Arus leleh Arus leleh

asi# Keepatan Arus leleh Arus Pengenal fuse link  1/ detik 1 Keepatan

Minimum Maksimum Minimum Maksimum Minimum Maksimum

F 1) 1F !/.) "1 1** 1BB 11.1 1! !) "/ "(. ) )! !B* ")) 11.F !/ "B (> )>. / F) (B* )B) 1!.> "/ *" >* B". / 1"F F1! B>) 1!.B )/ 1/1 1!1 1)! !!* 1"1/ 1)>/ 1". / F/ 1*/ 1B! !(F ">/ !/F/ !)// 1". / 1 ! !.( .+!, 11 .+!, 1// ! ( (.F .+!, 11 .+!, 1//  " * >.! .+!, 11 .+!, H   Arus Pengenal yang tidak disarankan E tidak disukai E 'ntermediate

Arus Pengenal

fuse link 

Arus Pengenal diba0ah * Amper  Arus leleh 1/ detik 1 Arus leleh /31 detik 1 Arus leleh "// G *// detik 1

(10)

Karakteristik arus G 0aktu lebur minimum fuse link tipe K dan T yang dibuat semestinya tidak kurang dari nilainilai minimum yang ditampilkan dan karakteristik lebur minimum fuse link ini ditambah dengan t#leransi dari pabrikan seharusnya tidak lebih besar dari nilai maksimum seperti pada tabel 1 dan tabel !. untuk fuse link tipe K dan tabel " dan tabel ( untuk fuse link tipe T

Untuk memper#leh kerja yang selektif dapat dipergunakan sederetan fuse link dengan nilai arus pengenal yang disarankan +prefered #ntinues rating, %

*  1/ G 1) G !) G (/ G *) G 1// G 1(/ dan !// amper.3 nilai arus pengenal k#ntinyu F G 1!  G !/ G "/ G )/ G dan F/ amper merupakan nilai arus pengenal yang tidak disarankan +n#n  prefered #untinues rating,.sebagai standar intermediate.

 Nilainilai arus pengenal fuse ini disediakan dengan maksud agar setiap nilai arus penganal fuse link yang disarankan dapat dipr#teksi #leh nilai arus pengenal fuse link yang disarankan dengan nilai arus pengenal yang lebih besar dan setiap nilai arus pengenal fuse link yang tidak disarankan akan dipr#teksi #leh nilai arus pengenal fuse link yang tidak di sarankan dengan nilai arus pengenal yang lebih besar dalam beberapa kasus kerja selektif dapat juga diper#leh antara fuse link yang disarankan dengan fuse link yang tidak disarankan

 Nilai arus pengenal fuse link di ba0ah * amper % 13 ! dan " sudah distandarisasi3 nilainilai arus pengenal yang rendah ini tidak dimaksudkan untuk berk#rdinasi satu dengan yang lain namun k##rdinasi lebih baik dengan nilai arus pengenal * ampere atau diatasnya

Karakteristik kerja fuse link fuse ut#ut type K 3 T dan : masing masing dapat dilihat pada gambar ) 3 gambar * dan pada gambar > seperti berikut %

(11)

&ambar ) Kur=a Karakteristik Arus GIaktu 4use link tipe K + kerja epat ,

1/

 #ur$a Leleh Mini%u%  #ur$a Leleh Maksi%u  Pe%utusan &a%pun! 

(12)

&ambar * 4use link tipe T +kerja lebih lambat,

(13)

&ambar > 4use link tipe : + Tahan $urja ,

2ari kedua Karakteristik kerja fuse ini masingmasing memiliki a. Kur=a 0aktu leleh minimum ' %ini%u% %eltin! ti%e )

1!

Kur=a Leleh Minimum Kur=a Leleh Maksimu Pemutusan ampung

(14)

aitu kur=a yang menunjukkan 0aktu yang dibutuhkan mulai dari saat terjadinya arus lebih sampai dengan mulai meleburnya pelebur untuk harga arus tertentu.

 b. Iaktu busur

Iaktu antara saat timbulnya busur permulaam sampai saat pemadaman . Kur=a 0aktu pembebasan maksimum ' %axi%u% learin! ti%e )

aitu kur=a yang menunjukkan 0aktu yang dibutuhkan dari saat terjadinya arus lebih sampai dengan padamnya bunga api untuk harga arus tertentu

2.1.* Keersediaan Ti(e Dan Ang$a Pengenal Fuse 'in$ 

 $eiring dengan perubahan tekn#l#gi dan kebutuhan dalam peningkatan mutu pelayanan tenaga listrik. beragam tipe dan angka pengenal fuse ut#ut letupan +e9pulsi#n, yang dipr#duksi dan dijual dipasaran pada masa kini. $alah satu perusahaan pembuat fuse link menyediakan beberapa tipe yang diantaranya adalah tipe K3 T3 :3 N3 23 $ untuk sistim distribusi dengan tegangan sampai !> k7 dan tipe ;K3 ;T dan ;: untuk sistem distribusi dengan tegangan sampai "F k7 dengan pengenal seperti terlihat pada tabel )

Tabel )

Ketersediaan tipe dan rating fuse link yang dipr#duksi pabrik 

2.+. Sandar P', - SP', *) 1/0

-t1"/()1/!".d# 1"

rus #n nyu yang

ijinkan Jenis 0aktu

Arus Pengenal + ? Pengenal , kerja + A , : + Tahan $urja , 2  Timah +Tahan $urja , K G Timah + 5epat , K G Perak  + 5epat ,  N G Timah + 5epat , T G Timah + Lambat , $ G Tembaga + $angat Lambat , ;K  + 5epat , ;T + Lambat , ;:

+$angat Lambat, 13!3"3) 1// $angat lambat 1" sEd !!

* sEd 1// 1)/ Lambat 1/ sEd 1".1

* sEd 1// 1)/ 5epat * sEd F.1

" sEd !// 1)/ $angat lambat 1) sEd !/

1 sEd !// 1)/ Lambat 1/ sEd 1".1

) sEd !// 1// 5epat * sEd 11

* sEd 1// 1// 5epat * sEd F31

1 sEd !// 1)/ 5epat * sEd F31

113)!"()>1/1)!/ 1// $angat lambat > sEd (* Tipe 4use Link 

asi# Keepatan Kerja

(15)

Untuk keperluan peningkatan efisiensi dan tingkat keandalan pelayanan sistem di PT PLN +Perser#,3 jenis3tipe dan karakteristik perlu dipilih 4use 5ut #ut yang sesuai dengan sistem dan k#ndisi yang ada di lingkungan PT PLN +Perser#, sebagai perusahaan yang mengel#la distribusi tenaga listrik. Untuk keperluan ini PLN merumuskan kebijaksanaanya dalam standar PLN % $PLN *( % 1BF) mengenai Petunjuk dan Penggunaan Pelebur Pada $istem Tegangan Menengahdengan spesifikasinya adalah sebagai berikut%

1. Keenuan Umum

1. 4rek0ensi kerja % )/

:-!. Tegangan pengenal % !/ k73 !( k7 untuk sistim !/ K7 " fasa dengan netral ditanahkan

". Tingkat is#lasi pengenal %

a. Tegangan ketahanan impulse % p#laritas p#sitif dan negatif 

Antara kutub  tanah dan kutub G kutub + T'2 , 1!) k7 +punak,Antara jarak is#lasi dari rumah fuse */ k7 + efektif ,

 b. Tegangan ketahanan sistim )/ :- + keringE basah selama 1 menit , • Antara kutub  tanah dan kutub G kutub + T'2 , )/ k7 +efektif,Antara jarak is#lasi dari rumah fuse */ k7 + efektif ,

K#ndisi standar suhu3 tekanan dan kelembaban !//53 >*/ mm:g

dan 11 g Em" Air

(. $uhu % suhu udara maksimum (/ / 5 suhu udara ratarata !( jam

maks ">/5

). Arus pengenal dalam amper dan arus pemutusan dalam kil# amper % fuse link  Arus pengenal dan arus pemutusan pengenal fuse link dipilih dari seri 1/ <agi  jenis pembatas arus dalam keadaan khusus bila diperlukan tambahan b#leh

diambil dari seri  !/

$eri  1/. % 1  13!) G 13* G ! G !3) G "31) G ( G *3" G F dan kelipatan 1/ nya $eri  !/ % 1 G 131! G 13!) G 13( G 13* G 13F G ! G !3!( G !3) G !3F G ".1) G "3)) G ( G (3) G ) G )3* G *3" G >31 F G B dan kelipatan 1/ nya

*. <atas kenaikan suhu

(16)

4use link dan rumah fuse +fuse supp#rt, harus dapat dile0ati arus pengenalnya seara terus menerus tanpa mele0ati batas kenaikan suhunya seperti tertera pada tabel (

>. Untuk pasangan luar tekanan angin tidak melebihi >// N E m!

F. Udara sekitar tidak teremar #leh debu3 asap3 gas k#r#sif3 gas mudah terbakar uap atau garam

B. Ketinggian dari permukaan laut tidak melebihi 1/// m

2. S(esi#i$asi Fuse Cuu enis 'eu(an ! E3(ulsin Fuse " 1. Maam maam angka pengenal

a. Pengenal fuse

 Tegangan pengenal % !( K7  Arus pengenal fuse dalam amper 

$eri  1/. + A , %

1  13!) G 13* G ! G !3) G "31) G ( G *3" G F dan kelipatan 1/ nya $eri  !/. + A , %

1 G 131! G 13!) G 13( G 13* G 13F G ! G !3!( G !3) G !3F G ".1) G "3)) G ( G (3) G ) G )3* G *3" G >31 F G B dan kelipatan 1/ nya

 Kemampuan pemutusan pengenal dalam kil# ampere

$eri  1/. + kA , %

1  13!) G 13* G ! G !3) G "31) G ( G *3" G F dan kelipatan 1/ nya $eri  !/. + kA , %

1 G 131! G 13!) G 13( G 13* G 13F G ! G !3!( G !3) G !3F G ".1) G "3)) G ( G (3) G ) G )3* G *3" G >31 F G B dan kelipatan 1/ nya

 4re8uensi pengenal % )/

:- b. Pengenal rumah fuse + 4use $upp#rt ,

 Tegangan pengenal % !( K7  Arus maksimum pengenal %

 Nilainilai standar dari arus pengenal rumah fuse adalah %

(17)

)/ A3 1// A3 !//A3 (//A.

Tingkat is#lasi pengenal

1. Tegangan Ketahanan 'mpulse % P#laritas p#sitif dan negatif  • Antara kutub  tanah dan kutub G kutub + T'2 , 1!) k7 +punak,

Antara jarak is#lasi dari rumah fuse 1() k7 + punak , !. Tegangan Ketahanan sitim )/ :- + kering E basah selama 1 menit ,

Antara kutub  tanah dan kutub G kutub + T'2 , )/ k7 +punak,

Antara jarak is#lasi dari rumah pelebur */ k7 + efektif , . Pengenal pemikul batang pelebur + fuse h#lder ,

 Tegangan pengenal % !( K7  Arus maksimum

$eri  1/. + A , %

1  13!) G 13* G ! G !3) G "31) G ( G *3" G F dan kelipatan 1/ nya

$eri  !/. + A , %

1 G 131! G 13!) G 13( G 13* G 13F G ! G !3!( G !3) G !3F G ".1) G "3)) G ( G (3) G ) G )3* G *3" G >31 F G B dan kelipatan 1/ nya

 Kemampuan pemutusan pengenal dalam KA

$eri  1/. + kA , %

1  13!) G 13* G ! G !3) G "31) G ( G *3" G F dan kelipatan 1/ nya $eri  !/. + kA , %

1 G 131! G 13!) G 13( G 13* G 13F G ! G !3!( G !3) G !3F G ".1) G "3)) G ( G (3) G ) G )3* G *3" G >31 F G B dan kelipatan 1/ nya

d. Pengenal fuse link

 Arus pengenal

$eri  1/. + A , %

(18)

1  13!) G 13* G ! G !3) G "31) G ( G *3" G F dan kelipatan 1/ nya $eri  !/. + A , %

1 G 131! G 13!) G 13( G 13* G 13F G ! G !3!( G !3) G !3F G ".1) G "3)) G ( G (3) G ) G )3* G *3" G >31 F G B dan kelipatan 1/ nya

 Tegangan maksimum % !( k7

e. Karakteristik pelebur  

<atas kenaikan suhu

Anak dan rumah pelebur + 4use link dan 4use h#lder , harus dapat dile0ati arus pengenalnya seara terus menerus tanpa mele0ati batas kenaikan suhunya seperti tertera pada tabel <atas $uhu dan Kenaikan $uhu berbagai k#mp#nen

Kelas pelebur jenis letupan dibagi dalam dua

kelas yaitu %

1. 4use letupan +e9pulsi#n , kelas 1 dipergunakan untuk pr#teksi sekel#mp#k traf# berkapasitas besar 

!. 4use letupan +ee9pulsi#n , kelas !

dipergunakan untuk pr#teksi traf#traf# keil untuk pr#teksi kapasit#r atau untuk keperluan seksi#nalisasi jaringan distribusi tegangan menengah dengan saluran udara

f. Karakteristik 0aktuGarus fuse link  

Pabrik harus menyediakan kur=akur=a yang diper#leh dari pengujian jenis karakteristik 0aktu sesuai yang ditentukan pada publikasi ';5 !F!! 1B>( .

g. K#nstruksi

 Pelebur yang dipilih pada umumnya tipe bukajatuh +dr#p #ut, dimana

tabung3 fuse h#lder dan fuse linknya akan jatuh dan menggantung bila fuse linknya telah bekerja +putus,

 Pembukaan tanpa pemadaman dapat dilakukan dengan tambahan alat

kerja kerja keadaan bertegangan +h#t stik, yang dilengkapi dengan alat  pemadam busur atau dengan dengan lengan pemutus pelebur.

(19)

2./. Pemasangan FCO

456 pada jaringan distribusi tegangan menengah biasanya dipergunakan pada saluran saluran perabangan untuk mengamankan saluran perabngan dari adanya gangguan hubung singkat dan untuk mengamankan sistim dari gangguan hubung singkat pada traf# distribusi .

K#nstruksi Pemasangan dari 4use 5ut 6ut ini dapat dilihat seperti gambar gambar berikut

A. P#relain insulat#r 0ith higher 5reepage distane and

greater insulati#n pr#perties. 4. 5rank shaft supp#rt E l#0er h#using in <rass.

B. Upper eye b#lt #nnet#r in Tin plated brass. 5. Trigger in stainless steel.

C. Upper #ntat  sil=er plated ;TP 5#pper. I. $tainless steel spring pr#=ides t#ggle ati#n f#r

fuse link ejet#r.

D. &al=ani-ed steel h##ks f#r l#ad break t##ls  guiding

the fuse tube during l#sure. . L#0er eye b#lt #nnet#r in Tin plated <rass.

E.

4use tube h#lder #ated 0ith U7 resistant paint3 imper=i#us t# 0ater  #nstruted in ;p#9y resin 0ith speial ar 8uenhing liner.

K. 5rank shaft.

F. L#0er #ntat in ;TP grade #pper duly sil=er plated. '. &al=ani-ed m#unting <rakets.

1F &ambar F bagian bagian dari k#nstruksi 456

(20)

-t1"/()1/!".d# 1B

A"*A2 A1!A2

A%*AD A12AD

&ambar B Pemasangan 456 untuk Pr#teksi $aluran

&ambar 11. Pelepasan E Pemasukan 4use :#lder 456 2engan L#ad <uster

(21)

2./. Cara Pemilihan Arus Pengenal ! Raing " Fuse 'in$ FCO

a. Pemilihan Arus Pengenal Fuse lin$ FCO

unu$ Pre$si Per6abangan

Pemilihan arus pengenal + &atin!) fuse link 5ut 6ut + 456 , untuk saluran abang sangat penting untuk dilakukan dengan sebaik baiknya dalam rangka k##rdinasi sistem untuk memper#leh penampilan sistem yang #ptimal dengan harapan target perusahaan

!/ &ambar 1! L#ad <uster alat untuk membuka 4use

:#lder 5ut 6ut pada k#ndisi berbeban dengan peredam  busur api

(22)

dalam penapaian kepuasan pelanggan dan peningkatan penjualan KIh dengan mengeilkan tingkat $A'2' dan $A'4' di harapkan dapat terpenuhi

$alah satu met#de pemutusan arus hubung singkat permanen 'persistant , yang efektif adalah dengan memasang fuse pada tiap tiap perabangan atau anak abangnya + sub branh ,

Kesalahan dalam menentukan pilihan rating fuse link tentu akan memupus harapan  perusahaan. $ering kerjanya '(rip, PMT Penyulang di &ardu 'nduk #leh karena sering terjadi gangguan di saluran saluran abang atau terutama saluran saluran anak abang  perlu dipertimbangkan untuk penempatan 456 yang sesuai dengan kebutuhan

$alah satu yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan arus pengenal 456 untuk  pr#teksi saluran abang atau saluran anak abang adalah besarnya nilai arus beban maksimum yang akan atau dapat mengalir pada saluran abang atau anak abang yang dimaksud .

$esuai dengan $tandard kemampuan dari fuse link 5ut #ut +456, yang dipr#duksi #leh sejumlah pabrik yang telah dikemukakan di fuse ut #ut dan pada pemilihan arus  pengenal fuse link 456. Untuk menentukan arus pengenal 'ratin! , fuse link yang

dipilih dapat dilakukan sebagai berikut %

1. Pilih fuse link 5ut 6ut + 456 , yang sesuai dengan standar dalam hal ini PLN dalam $PLN *( %1BF) menentukan pilihan type K T dan :

!. <agilah Arus beban maksimum yang sudah ditentukan dengan kemampuan arus k#ntinue fuse link 

". K##rdinasi yang sebaik baiknya dengan alat pr#teksi yang lain +PMT3 P<6 dan 4use 5ut #ut , baik yang berada di sisi sebelah hulu +sumber, dan sebelah hilirnya +beban, (. Perhatikan <atas ketahanan penghantar terhadap arus hubung singkat

). Perhatikan pula kemampuan pemutusan dari 4use 5ut 6ut khususnya bagi 456 yang terpasang dekat dengan sumber tenaga

2engan demikian fuse link ut#ut yang dipilih selain harus tahan terhadap arus beban3  juga harus bisa dik##rdinasikan dengan alat pr#teksi yang lain dan mempunyai

(23)

kemampuan pemutusan terhadap arus hubung singkat yang mungkin terjadi dan dapat melindungi penghantar yang diamankan dari kerusakan akibat arus lebih.

Pemilihan rating arus fuse link yang benar adalah tidak akan lebur atau terjadi kerusakan #leh gangguan sesaat +n#persistant, yang terjadi disebelah hilirnya karena rel#ser yang akan membuka rangkaian dengan #perasi instantane#us tanpa memutuskan fuse link Pada saat gangguan tetap fuse link pertama pada sebelah sumber dari gangguan akan melebur dan membuka rangkaian setelah #perasi rel#ser

2.. Krdinasi Pre$si Anar Fuse Cu&7u

Penggunaan fuse link yang benar membutuhkan sejumlah inf#rmasi tentang karakteristik sistim dan karakteristik peralatan yang akan dipr#teksi seperti yang telah dituliskan mengenai dasar pemilihan fuse link dengan definisi % <ila dua atau lebih fuse link atau alat pr#teksi lain digunakan pada suatu sistim alat pr#teksi yang paling dekat dengan titik gangguan dari arah sumber disebut peralatan pempr#teksi dan yang paling dekat selanjutnya disebut % bakup atau dipr#teksi seperti digambarkan pada gambar 1! diba0ah ini

$alah satu aturan yang sangat penting dalam aturan penggunaan fuse link adalah % 5learing time maksimum dari fuse link pemr#teksi tidak lebih dari >) ? 0aktu leleh minimum dari fuse link dipr#teksi.

Prinsip ini untuk menjamin 4use link pemr#teksi akan memutuskan dan menghilangkan gangguan sebelum fuse link dipr#teksi rusak. Aturan lain yang harus dipegang adalah arus  beban pada suatu titik pemakaian semestinya tidak lebih besar dari kapasitas arus k#ntinyu !!

Gardu Induk

Protected (Back up)

Fuse Link Protecting Fuse Link

Protecting Fuse Link

(24)

yang dimiliki fuse link nya. Apabila arus melebihi kapasitasnya maka semestinya fuse link akan mengalami pemanasan lebih3 membuat pemutusan dan rangkaian menjadi terpisah dari sistem Kapasitas arus k#ntinue fuse link rataGrata adalah 1)/ ? dari arus pengenalnya untuk fuse link type K dan type T dengan elemen pelebur dari timah dan 1//? untuk fuse link tipe :3 N dan type K perak seperti terlihat pada tabel ) pada $PLN *( % F) Kemampuan hantararus terus menerus pelebur + 456 , jenis letupan + e9pulsi#n, tipe T +lambat, dan tipe K +epat, ditetapkan sebagai berikut %

a. 1.) kali arus pengenalnya3 bagi pelebur dengan arus pengenal *." A sampai dengan 1// A.

 b. 1." kali arus pengenalnya bagi pelebur dengan arus pengenal 1!) A sampai dengan 1*/ A

. $ama dengan nilai arus pengenalnya bagi pelebur dengan arus pengenal !// A d. Pelebur ltupan tipe : sama dengan arus pengenalnya

e. Pelebur jenis Pembatas Arus + limmiting 5urrent, atau disebut M7 4use + P#0er 4use, sama dengan arus pengenalnya

f. Kemampuan hantararus terus menerus dari pelebur harus sama atau lebih besar dari arus beban maksimum terus menerus yang akan mele0atinya

K##rdinasi #perasi suatu pr#teksi dengan pr#teksi lain penting untuk dilasanakan untuk menjaga hal yang tidak diinginkan misalnya adanya pemutusan yang tidak di inginkan demikian juga k##rdinasi #perasi pr#teksi fuse ut #ut dimana prinsipnya adalah % Memberi kesempatan pada fuse pemr#teksi + protetin! , pada sisi beban yang berada di depan terdekat dari titik gangguan untuk bekerja sepenuhnya +memutus rampung, terlebih dahulu sebelum fuse sebelah hulu +sisi sumber, yang dipr#teksi bertindak sebagai adangannya mulai bekerja.

Untuk memenuhi k##rdinasi hendaknya dipilih 0aktu leleh arus pengenal yang memiliki kerenggangan 0aktu minimum !) ? antara 0aktu pemutusan maksimum 4use  pemr#teksi pada sisi terdekat dengan gangguan dengan 0aktu leleh minimum pelebur yang dipr#teksi atau dengan kata lain 0aktu pemutusan maksimum dari fuse pemr#teksi hendaknya tidak melebihi >) ? dari minimum fuse yang dipr#teksi

(25)

Untuk pelaksanaan k##rdinasi dapat dilakukan dengan menggunakan tabel * dan tabel > dan F seperti berikut

!(

Tabel *

K##rdinasi Pr#teksi Antara 4use 5ut#ut

Tabel >

K##rdinasi Pr#teksi Antara 4use 5ut#ut

(26)

Tabel F

K##rdinasi 4use link tipe : dengan tipe K dan tipe K dengan K 

(27)

 b. Pemilihan Arus pengenal + ating , fuse link 456 untuk Pr#teksi Traf# 2istribusi

1. 2ilihat dari karakteristik 0aktu Garusnya pr#teksi traf# dibatasi dua garis kerja yaitu % a. &aris batas ketahanan pelebur yang merupakan batas ketahanan pelebur dimana

 pelebur 456 tidak b#leh bekerja pada beban lebih yang masih dan harus dapat ditahan #leh traf# tersebut yaitu %

 <eban lebih + <eban Maksimum ,

 Arus <eban Peralaihan + 5#ld L#ad pik up ,  :ubung singkat JT 

 Arus Masuk A0al + 'nrush , traf#  Arus asutan m#t#r 

 b &aris <atas Ketahanan Traf# yang merupakan batas ketahanan traf# dimana pelebur + 456 , harus sudah bekerja E melebur gangguanh yang dapat melebihi batas tersebut adalah hubung singkat pada sisi primeratau sekunder traf#

! &aris batas ketahanan pelebur bagi traf# distribusi umum ditentukan #leh titik titik  berikut %

! 9 'n selama 1// detik ...beban lebih

" 9 'n selama 1/ detik ...Arus beban peralihan * 9 'n selama 1 detik ... Arus beban peralihan 1! 9 'n selama /.1 detik ...Arus 'nrush traf# !) 9 'n selama /./1 detik ...Arus 'nrush traf#

<ila <eban Traf# berupa m#t#r listrik maka %

(28)

" 9 'n selama 1// detik ...Arus beban peralihan * 9 'n selama 1/ detik ... Arus beban peralihan 1/ 9 'n selama 1 detik ... ...Arus 'nrush traf#

" Ketahanan Pelebur terhadap surja kilat

<agi traf# traf# berdaya keil diba0ah 1// K7Apemilihan pelebur harus memperhatikan ketahanan terhadap arus surja kilat %

(29)

a. minimum >( A selama /./1 detik untuk surja kilat ! KA  b. minimum ">/ A selama /./1 detik untuk surja kilat 1/ KA

(. &aris batas ketahanan traf# ditentukan #leh k#ndisi sebagai berikut % ! 9 'n selama "// detik ...beban lebih3 arus :s JT  (.>) 9 'n selama */ detik ... beban lebih3 arus :s JT  *.> 9 'n selama "/ detik ... beban lebih3 arus :s JT 

11." 9 'n selama 1/ detik ...<eban lebih3 arus :s JT  !) 9 'n selama ! detik ...:ubung singkat pada traf# '!t  1.!)/ ...:ubung singkat pada traf#

%. Relai Arus 'ebih

elai arus lebih adalah suatu relai yang bekerja berdasarkan adanya kenaikan arus yang melebihi nilai arus dan 0aktu setingnya. elai arus lebih ini berfungsi sebagai pr#teksi terhadap gangguan hubung singkat3 baik hubung singkat antar fasa maupun fasa ke tanah. <erdasarkan karakteristik 0aktu kerjanya relay arus lebih dapat dibagi menjadi %

a. elai arus lebih seketika 'instanstaneous o$er urrent rela").

 b. elai arus lebih dengan tunda 0aktu tertentu 'definite ti%e o$er urrent rela").

. elai arus lebih dengan tunda 0aktu terbalik  'in$erse ti%e o$er urrent rela").

%.1. Relai Arus 'ebih Se$ei$a

elai arus lebih seketika adalah relai arus lebih yang bekerja tanpa penundaan 0aktu3 atau  jangka 0aktu relai mulai saat arusnya pikup sampai selesai sangat singkat +sekitar !/

sampai 1// ms,.

!F .t detik 

(30)

&ambar % Karakteristik ele Arus Lebih $eketika

%.2. Relai Arus 'ebih 8a$u Terenu

Jangka 0aktu relai mulai pikup sampai selesai diperpanjang dengan nilai tertentu dan tidak tergantung besarnya arus yang menggerakkannya. elai arus lebih jenis ini terdiri dari elemen arus lebih dan elemen relai 0aktu

&ambar % Karakteristik elai Arus Lebih Iaktu Tertenu

%.%. Relai Arus 'ebih dengan Tunda 8a$u Terbali$ 

Jangka 0aktu relai mulai pikup sampai selesai kerjanya diperpanjang dengan nilai yang  berbanding terbalik dengan besarnya arus yang menggerakkannya.

-t1"/()1/!".d# !B t1 If1 If2 t2 ' ampere .t detik  ' ampere .t detik 

(31)

&ambar % Karakteristik elai Arus Lebih Iaktu Terbalik 

elai arus lebih 0aktu terbalik pada de0asa ini dalam suatu relai dapat memiliki  beberapa jenis kur=a yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhannya berkat

kemajuan tek#n#l#gi elektr#nika dan mir# pr#ses#r 2imana kur=a kur=a tersebut dapat diubah kedalam bentuk bentuk persamaan diantaranya adalah %

1. Kur=a standar 'n=erse

=





=

1 1( . / . /./!  M  (D tp + ".1 ,

!. Kur=a 7ery 'n=erse

=





=

1 ) . 1" .  M  (D tp + ".! ,

". Kur=a ;9tremely 'n=ers

=





=

1 / . F/ . !  M  (D tp + "." ,

(. Kur=a l#ng time in=erse

=





=

1 / . F/ . !  M  (D tp + ".( , 2imana

. tp  0aktu kerja relai dalam detik  T2  Time 2ial $eting

M  Perkalian arus kerja relai +PikUp, M 1

). P B O !Penuu( Bali$ Omais"

"/

(32)

Alat ini digunakan sebagai pelengkap untuk pengaman gangguan temp#rer dan juga untuk membatasi luas daerah yang padam akibat gangguan3 dilihat dari peredam busur apinya P<6 adalah %

1. P<6 dengan media minyak !. P<6 dengan media 7aum ". P<6 dengan media &as $4*

2ilihat dari peralatan k#ntr#lnya adalah % 1. P<6 dengan k#ntr#l hidr#ulik  !. P<6 dengan k#ntr#l elektr#nik  2ilihat dari peralatan sens#rnya adalah % 1. P<6 dengan sens#r arus listrik  !. P<6 dengan sens#r tegangan

0.

PE,4A9A, TER5ADAP TE4A,4A, SE,TU5

1. Pengertian.

Jika suatu tegangan tersentuh tubuh manusia maka pada umumnya mengalir arus listrik kedalam tubuh yang berbahaya bagi tubuh sebenarnya bukan tegangannya melainkan arus listrilk yang mengalir didalam tubuh.

Tegangan akan berbahaya akibat sentuhan dengan tegangaan itu menyebabkan mengalirnya arus listrik yang ukup besar didalam tubuh3 jika tidak menyebabkan aliran arus tegangan tidak berbahaya.

!. Akibat arus listrik dalam tubuh

<erdasarkan penelitian didapat kesimpulan bagaimana akibat arus mengalir dalam tubuh manusia digambarkan sebagai berikut %

(33)

2aerah 1 menunjukkan arus tidak menimbulkan reaksi apapun

2aerah ! Menunjukkan arus sudah terasa tetapi umumnya tidak menimbulkan bahaya 2aerah " menunjukkan arus terasa dan belum mengakibatkan bahaya fibrilasi +denyuk  jantung tak teratur,.

2aerah ( menunjukkan arus terasa dan bisa terjadi bahaya fibrilasi dengan kemungkinan sampai )/ ?

2aerah ) menunjukkan bahaya fibrilasi lebih dari )/ ?.

2alam gambar ini terlihat bahaya akibat arus mengalir + tidak hanya tergantung kepada  besarnya arus tetapi juga lamanya arus mengalir ,

". Tegangan $entuh ang <erbahaya

Jika tegangan sentuh tersentuh bagian tubuh sedangkan kaki menginjak ketanah maka akan mengalir arus listrik krdalam tubuh yang besarnya tergantung dari tahanan tubuh dan tahan k#ntak pada kedua titik sentuhan. <ila tubuh tersengat aliran listrik besar arus listrik yang mele0ati tergantung kepada tegangan listrik yang mengenai dan lintasan yang dilalui arus

(34)

listrik dengan demikian beasar tahan tubuh manusia sangat dipengaruhi #leh keadaan kelembaban tubuh.

Lintasan tubuh yang dilalui arus dan besar tegangan yang disentuh dapat dilihat pada gambar berikut ini %

Tabel batas tegangan sentuh dan lamanya sentuhan maksimum Lama $entuhan Maksimum

+detik,

<esar Tegangan $entuh

Arus <#lak<alik +7, E harga efektif Arus $earah +7,

) 1 /3) /3! /31 /3/) /3/"  )/ )/ >) B/ 11/ 1)/ !!/ !F/  1!/ 1!/ 1(/ 1*/ 1>) !// !)/ "1/

(. 5ara Pengamanan Terhadap Tegangan $entuh

(35)

$entuhan dengan tegangan dapat terjadi seara langsung atau tidak langsung. Pengamanan terhadap sentuhan langsung adalah pengamanan terhadap sentuhan pada bagian yang aktif dari suatu peralatan atau instalasi yang dalam k#ndisi n#rmal bertegangan. $edangkan  pengaman terhadap sentuhan tidak langsung adalah pengamanan terhadap sentuhan pada  badan peralatan atau instalasi yang menjadi bertegangan pada 0aktu ada gangguan

+hubung singkat ke badan tersebut,.kebadan instalasi yang bersifat k#nduktif. Pengaman terhadap sentuhan langsung %

1. Pengamanan dengan is#lasi pada bagiuan bagian yang aktif  !. pengamanan dengan selungkup atau sekat

". Pengamanan dengan penghalang

(. Pengamanan dengan penempatan diluar jangkauan tangan ). Pengamanan tambahan dengan saklar pengaman arus ke tanah

 Pengamanan terhadap sentuhan tak langsung 1. Pengamanan dengan pemutusan #t#matis !. pengamanan dengan is#lasi pengaman ". pengamanan dengan alas is#lasi

(. pengamanan dengan pemisah pengaman +traf# pemisah, ). pengamanan dengan pentanahan

*. Penanahan TR   4ungsi Pentanahan T

Pentanahan T berfungsi untuk menghindari bahaya tegangan sentuh bila terjadi gangguan atau kegagalan is#lasi pada peralatan atau pada instalasi 2alam $PLN " 1B>F  pentanahan netral pada jaringan tegangan rendah adalah pentanahan efektif yang

mempunyai tahanan pentanahan diba0ah )

$emua JT dan instalasi harus menggunakan sistem pentanahan netral pengaman + PNP, PNP adalah sistem pentanahan dengan ara menghubungkan badan peralatan atau instalasi dengan hantaran netral yang ditanahkan +disebut hantaran n#l, sehingga jika terjadi kegagalan is#lasi teregahlah bertahannya tegangan sentuh yang terlalu tinggi karena pemutusan arus #leh alat pengaman arus lebih

(36)

Tegangan sentuh yang timbul akibat gangguan atau kegagalan is#lasi tergantung kepada  pentanahan. <ekerjanya peralatan pengaman juga ditentukan #leh sistim pentanahan yang

dipergunakan

0. PE,4A9A, TER5ADAP TE4A,4A, 'EBI5 TRA,SIE,T

0.1. Sebab Timbuln:a Tegangan 'ebih Transien

2alam keadaan #perasi3 suatu sistem tenaga listrik sering mengalami gangguan yang dapat mengakibatkan terjadinya pelayananpelayanan daya. &angguan tersebut lebih sering terjadi pada jaringan distribusi. Terjadinya gangguan adalah disebabkan #leh  peninggian tegangan lebih3 dimana tegangan itu melampaui tingkat ketahanan is#lasi

dari hantaran distribusi. 2engan demikian terjadi hubun g singkat ka0atka0at fasa ke tanah yang dapat menyebabkan PMT membuka.

Tegangan lebih ini antara lain ditimbulkan #leh %

a. $ambaran petir pada hantaran distribusi baik merupakan sambaran langsung atau tidak langsung.

 b. $urja hubung

6leh sebab itu3 kebutuhan tingkat ketahanan is#lasi dari suatu sistem tenaga biasanya ditentukan #leh tegangan lebih akibat sambaran petir +tegangan lebih atm#sfir , dan tegangan lebih akibat transien pada 0aktu s0ithing.

0.1.1. Tegangan lebih ams#ir ! (eir "

Tegangan lebih ini timbul pada JTM karena JTM terkena sambaran petir baik langsung + jarang terjadi , maupun sambaran tidak lansung + sering terjadi ,3 misalnya petir menyambar p#h#n atau benda lain yang lebih tinggi dari JTM lalu menginduksi ke JTM yang ada di sekitar l#kasi sambaran petir.

Teganganlebih atm#sfir ini sekitar "() k7.

0.1.2. Tegangan lebih hubung.

(37)

2i dalam jaringan listrik ada dua maam yang dapat dibedakan3 yaitu keadaan stasi#ner + misalnya keadaan masa kerja suatu jaringan , dan keadaan sementara atau pr#ses menuju keseimbangan + transien ,3 yang timbul pada 0aktu s0ithing atau memutus arus. Pr#ses transien adalah peralihan dari keadaan stasi#ner ' ke keadaan stasi#ner ''3 yang hampir selalu menyebabkan #ssillasi tegangan dan arus3 karena itu dapat menimbulkan kenaikan tegangan &.

&ambar 1 % Keadaan ' dan '' dari distribusi daya

Karena adanya tahanan dalam jaringan3 maka tegangan lebih diredam dan setelah  beberapa 0aktu tertentu tegangan itu menghilang. 2alam gambar 1 digambarkan

keadaan stasi#ner ' dan ''. 2alam keadaan ' generat#r memberikan daya melelui suatu penghantar traf# terus ke pemakai melalui penghantar3 melainkan dalam distribusi daya itu ada juga medan magnit yang mengelilingi penghantarpenghantar dan medan listrik antara penghantarpenghantar sendiri dan penghantarpenghantar dengan tanah.

& Traf#

& Traf#

(38)

Medan listrik dan medan magnet itu mengandung energi yang berpulsa sebesar harga ratarata dari frekuensi yang ! 9 sebesar frekuensi jaringan. $elama keadaan stasi#ner '3 energi dari pembangkit itu disimpan pada traf#3 penghantar dan  pemakai.

$esudah membuka sakelar $ + keadaan '' , generat#r itu tidak menyerahkan daya lagi kepada pemakai3 tetapi generat#r itu tetap memberi energi medan listrik pada  penghantar3 0alaupun energi tersebut hanya sedikit. Pr#ses keseimbangan itu memba0a keadaan energi dari keadaan ' ke keadaan ''3 yang dimulai dengan pr#ses s0ithing + pemutus arus ,.

Jadi dapat dikatakan3 bah0a pr#ses transien adalah pr#ses keseimbangan energi antara dua keadaan stasi#ner yang masingmasing mempunyai muatanmuatan energi yang berbedabeda.

*. KARAKTERISTIK TE4A,4A, 'EBI5

*.1. Kara$erisi$

Tegangan 'ebih Ams#ir ! (eir "

Te#ri yang dapat diterima tentang petir yaitu bah0a a0an terdiri dari daerah  bermuatan p#sitif dan negatif. Pusatpusat muatan ini menginduksikan muatan  berp#laritas berla0anan ke a0an terdekat atau ke bumi. &radien p#tensial di udara antara pusatpusat muatan di a0an atau antara a0an dan bumi tidak seragam tapi gradien tersebar timbul pada bagian k#nsentrasi muatan tinggi.

2imana k#nsentrasi muatan tertinggi dan gradien tegangan tinggi dari a0an ke  bumi3 timbul muatan pelepasan yang seara umum terjadi di a0an. Ketika gradien menapai batas untuk udara3 udara di daerah k#nsentrasi stres tinggi mengi#nisasi atau tembus + break d#0n ,.

Muatan dari pusat muatan mengalir ke dalam kanal teri#nisasi3 mempertahankan gradien tegangan tinggi pada ujung kanal dan melanjutkan pr#ses tembus listrik.

(39)

4#rmasi suatu sambaran petir berikutnya adalah tembus listrik pr#gresif pada jalur  busur api lebih keil dari pada tembus listrik sesaat dan k#mplit di udara sepanjang kanal. $ambaran petir ke bumi mulai ketika suatu muatan sepanjang pinggir a0an menginduksikan muatan la0an ke bumi3 seperti diperlihatkan pada gambar !. Lidah arah ba0ah menyebar dari a0an ke arah bumi seperti diperlihatkan pada gambar ". Jika pusat muatan keil3 semua muatan bisa saja dilepaskan selama lidah utama + pil#t leader , terbentuk dan sambaran tidak lengkap. Ketika sambaran lengkap3 muatan keil tampaknya dik#s#ngkan. Akibatnya lidah petir juga terhenti. <egitu pusat muatan baru terbentuk dan lidah petir terbentuk lagi seara epat. <egitu lidah petir mendekati bumi3 sambaran ke arah atas terbentuk3 biasanya dari titik tertinggi di sekitarnya bila lidah petir ke arah atas dan ke arah ba0ah ertemu seperti terlihat pada gambar (.

$uatu hubungan a0an ke bumi terbentuk dan energi muatan a0an dilepaskan ke dalam tanah. Muatanmuatan dapat terinduksi ke jaringan listrik yang ada di sekitar sambaran petir ke tanah. Ialaupun muatan a0an dan bumi dinetralisir le0at jalur a0an ke tanah3 muatan dapat terjebak pada jaringan listrik3 seperti terlihat pada gambar ). <esar muatan yang terjebak ini tergantung pada gradien mula a0an ke bumi dan jarak sambarangan terhadap jaringan. Tegangan terinduksi  pada jaringan listrik dari sambaran ke tempat jauh3 akan menjalar sepanjang  jaringan dalam bentuk gel#mbang berjalan sampai dihilangkan #leh pengurangan + atennuasi ,3 keb##ran3 is#lat#r rusakE peah3 atau arrester ber#perasi. <ila sambaran langsung ke jaringan listrik3 tegangan naik seara epat pada titik k#ntak. Tegangan ini juga menjalar dalam bentuk gel#mbang berjalan dalam dua arah dari titik sambaran3 berusaha menaikkan p#tensial jaringan terhadap tegangan lidah  petir arah ke ba0ah.

Tegangan ini melampaui ketahanan tegangan jaringan terhadap tanah dari is#lasi sistem dan jika tidak ukup dilengkapi dengan pengaman tegangan lebih3 dapat menga0ali kerusakan is#lasi. Kerusakan is#lasi + kegagalan ,3 atau #perasi arrester lebih baik3 akan di bentuk suatu jalur dari ka0at jaringan ke tanah untuk sambaran  petir. 'ni menyempurnakan mata rantai antara a0an dan bumi untuk melepas "F

(40)

energi a0an dalam bentuk arus surja. Karena titik hubung jaringan ke tanah makin  jauh dari titik k#ntak sambaran3 sebagian ka0at jaringan dapat membentuk suatu  bagian dan jurus arus petir.

Arrester surja3 dengan karakteristik tembus listrik terk#ntr#l3 l#natan listrik +spark #=er, terjadi pada tegangan di ba0ah ketahanan is#lasi sistem. L#natan listrik yang rendah3 tahanan yang rendah selama arus surja mengalir menyebabkan arrester surja begitu penting dalam sistem distribusi.

Tegangan yang dihasilkan #leh sambaran petir seara karakteristik naik menapai nilai punak seara epat dan kemudian menurun menuju n#l pada laju yang sangat lambat.

Iaktu yang dibutuhkan untuk menapai tegangan punak biasanya beberapa mikr# detik atau kurang. Iaktu ek#r gel#mbang dapat menapai sepuluh atau ratusan mikr# detik. Tegangan pada penghantar jaringan distribusi yang tersambar  petir tidak seragam kenaikannya menuju punak gel#mbang. Ketika lidah

sambaran mendekati penghantar3 terjadi induksi muatan. Ketika lidah ini mendekati penghantar pada keepatan /3"/(F m E mikr#detik3 terjadi kenaikan tegangan induksi.

<ila sambaran petir menapai penghantar3 kenaikan tegangan menjadi lebih epat. Karena arrester yang biasa dipakai pada jaringan distribusi mempunyai tegangan  pengenal yang rendah3 maka bisa saja arrester ber#perasi pada tegangan terinduksi

tersebut.

Jadi perbandingan kenaikan tegangan terhadap ber#perasinya arrester akan lebih rendah pada JTM dari pada JTT. Untuk mengetahui ketahanan tegangan is#lasi terhadap tegangan petir3 dilakukan uji tegangan impuls di lab#rat#rium. <entuk gel#mbang tegangan impuls ini distandarisir +$PLN, 13! 9 )/ mikr#detik3 seperti terlihat pada gambar *3 bentuk gel#mbang dan besar arus sambaran petir juga  ber=ariasi. :al ini juga telah distandarisir untuk gel#mbang arus uji yaitu naik dari n#l menapai nilai punak dalam F mikr#detik dan menurun menapai nilai O  punak dalam !/ mikr# detik sejak a0al.

(41)

          

&ambar ! % Muatan sepanjang pinggir a0an menginduksi muatan la0an pada bumi

         

        

             

&ambar " % Lidah petir menjalar ke arah bumi

(42)

*.2. Kara$erisi$ Tegangan Sur;a 5ubung

Ketika suatu sakelar dalam rangkaian listrik dibuka atau ditutup akan terjadi suatu transien hubung. :al serupa juga akan terjadi pada JTM atau JTT. K#mbinasi dari kapasitansi3 induktansi dan resistansi JTM seara umum sedemikian rupa sehingga teganga lebih surja hubung yang merusak is#lasi sistem tidak terjadi. Akan tetapi tegangan lebih surja hubung yang dapat merusak is#lasi sistem dapat terjadi akibat dari  pukulan balik ketika pr#ses bukaEtutup +s0ithing, saklar bangka kapasit#r perbaikan fakt#r daya. Pukulan balik yang terjadi pada saat bukaEtutup saklar kapasit#r menunjukkan suatu pemakaian tidak sempurna dari saklar. Mengatasi masalah ini sebaiknya dengan ara mendapatkan saklar yang bebas pukulan balik dan menegah tegangan lebih dari pada men#ba mempr#teksinya.

4err#res#nansi dapat menghasilkan tegangan lebih merusak pada JTM. Tegangan lebih ini tidak benarbenar transien + peralihan , karena bersiklus dan tetap ada dalam peri#de  panjang. Tegangan lebih ini dapat terjadi ketika kapasitansi dienerjais seara hubungan seri dengan kumparan primer dari traf# tanpa beban atau berbeban rendah. 'ni biasanya terjadi ketika pr#ses hubung + s0ithing , sebagai akibat dari suatu pelebur putus atau suatu penghantar JTM putus. Penyelesaian dari masalah ini adalah merubah hubungan  jaringan atau mere=isi #perasi saklar + s0ithing , sehingga tegangan lebih tidak dapat

terjadi. 5ara ini tidak dapat mengamankan is#lasi terhadap tegangan lebih tersebut.

+. PE,4A9A,A, TER5ADAP TE4A,4A, 'EBI5

+.1. PengamanSur;a

dari Saluran Disribusi ! 9ede 'ama ".

Pengaman saluran distribusi menurut met#de lama adalah merupakan pengembangan dari met#da yang digunakan pada saluran transmisi. Ada beberapa met#da pengaman yang digunakan met#da lama ini3 yaitu ka0at tanah3 ka0at netral dan sela batang.

+.1.1. Ka<a Tanah ! O=erhead Sai6s "

(43)

Met#da pertama yang digunakan untuk pengaman saluran distribusi adalah ka0at tanah. Met#da ini yang biasanya digunakan pada saluran transmisi3 memerlukan ketahanan impuls is#lasi sangat tinggi. Untuk saluran distribusi hal ini tidak mungkin dipenuhi3 khususnya pada tempattempat peralatan seperti transf#rmat#r. Kriteria utama perenanaan dalam menge=aluasi ka0at tanah adalah pers#alan bak flash o$er  ke tanah. Penggunaan ka0at tanah memerlukan tahanan pentanahan yang sangat rendah untuk setiap struktur dan ketanahan impuls is#lasi yang tinggi. Pada sistem multi gr#unded 3 ka0at netral dihubungkan pada banyak titik tanah3 yang selanjutnya berlaku mempengaruhi arus petir pada seluruh peralatan di saluran. 2an hasilnya tidak seberapa untuk mengamankan saluran dari flash #=er bila arus petir yang besar mengenai transf#rmat#r dan peralatanperalatan.

+.1.2. Ka<a ,eral

2alam hal ini ka0at netral ditempatkan di atas fasa menggantikan kedudukan ka0at tanah. Pers#alan sama yang menakup bak flash o$er  juga tetap terjadi. Penelitian yang telah dilakukan + di Australia , menunjukkan bah0a baik ka0at tanah + di atas ka0at fasa , maupun ka0at netral + di ba0ah ka0at fasa , keduanya meredam sedikit gel#mbang surja. Ka0at netral di atas ka0at fasa ternyata tidak ek#n#mis atau tidak merupakan met#da yang baik untuk melindungi peralatan terhadap sambaran petir.

+.1.%. Sela Baang.

Latar belakang dari met#da ini adalah apabila saluran harus juga flash o$er, maka buatlah ketahanan impuls dari saluran tinggi dan buat pada beberapa titik dari saluran ketahanan impuls yang lebih rendah tersebut yaitu pada sela batang. :al ini memerlukan ber#perasinya pemutus daya +iruit breaker, untuk menghilangkan gangguan )/ :- itu.

Ada beberapa pers#alan dengan sela batang ini pertama adalah jarak sela  batang karena hal ini terutam menentukan flash #=er. 2engan adanya arus (!

(44)

gangguan yang besar bunga api pada sela batang + r#d gap , bunga api pada alat tersebut dapat merusak peralatan di sekitarnya.

+.1.). Arreser Pada Tra# Disribusi

Terminal pentanahan arrester dihubungkan dengan terminal traf# dan terminal  pentanahan netral traf# + netral ditanahkan langsung , jika tidak ditanahkan  bersama maka arus surja akan mengalir ke tanah melalui impedansi Q menyebabkan dr#p tegangan pada impedansi tersebut sehingga timbul tegangan tinggi pada kumparan primer traf# karena kumparan sekunder dan tangki mempunya beda p#tensial terhadap tanah maka timbul beda p#tensial di antara keduanya. Jika ditanahkan bersama seperti &ambar F3 maka akan menurunkan dr#p tegangan pada impedansi tersebut. $ehingga menghilangkan beda  p#tensial yang dihasilkan dr#p tegangan pada impedansi tanah3 lihat gambar B.

Jika interk#neksi + s#lid , antara tangki dan titik pentanahan bersama tidak dii-inkan dapat digunakan ela antara titik pentanahan dan netral kumparan sekunder3 lihat gammbar 1/. :al ini menyebabkan arus surja dile0atkan melalui beberapa impedansi pentanahan paralel. 2an bahaya terhadap kerusakan is#lasi diminimalkan 0alaupun dalam k#neksi arus surja besar dan impedansi pentanahan tinggi.

Arrester dipasang pada tiaptiap penghantar baik pada traf# tiga fasa maupun satu fasa untuk sistem  ditanahkan3 lihat gambar 11 untuk seistem delta arrester pada jaringan tidak ditanahkan.

Tegangan pada arrester adalah tegangan fasafasa jika salah satu penghantar mengalami gangguan fasa ke tanah dan arrester tetap harus dipasang tiap fasa. Untuk traf# satu fasa juga memerlukan arrester pada tiap ka0at fasa di sisi  primer seperti ditunjukkan pada gambar 1!.

(45)

+.1.0. Arreser (ada SUT9

Penempatan arrester pada jaringan dilaksanakan sebagai berikut %

Arrester sedapat mungkin dipasang pada titik perabangan dan pada ujung ujung saluran yang panjang3 baik saluran utama maupun saluran perabangan3  jarak arrester yang satu dan yang lain tidak b#leh lebh dari )// meter. Jika terdapat kabel tanah sebagai bagian dari sistem3 arrester sebaiknya dipasang  pada ujung kabel. Arrester yang dipasang pada tiap ka0at fasa.

+.1.*. Arreser SKT9

$aluran kabel ba0ah tanah tahan terhadap gangguan petir jika saluran kabel  ba0ah tanah mulai dari generat#r sampai pelanggan. Akan tetapi jika $KTM

digabung dengan $UTM3 maka petir dapat masuk ke $KTM melalui $UTM tiang naik.

Jadi arrester harus dipasang pada tiang naik dan di tiap ka0at fasa.

(46)

&ambar 1( % Tegangan pada $KTM akibat sambaran petir pada $UTM

/. KE4A4A'A, PE,4A9A,A, DA, SEBAB&SEBAB,>A.

Pengaman tegangan lebih yang terbaik adalah arrester jika pengaman terpasang tapi alat yang diamankan juga mengalami kerusakan saat terkena sambaran petir baik langsung maupun tidak langsung disebabkan #leh kekurangan3 antara lain %

a. Arrester.

 $ambungan ka0at arrester pada terminal arrester tidak baik + tidak ukup kenang ,

 $ambungan ka0at arrester pada ka0at fasa jaringan tidak baik + tidak ukup kenang ,

 $ambungan ka0at arrester ke terminal tanah arrester tidak baik +tidak ukup kenang,

 $ambungan ka0at pentanahan arrester yang satu dengan ka0at pentanahan arrester lain tidak baik + tidak ukup kenang,.

(47)

 $ambungan ka0at pentanahan arrester dengan ka0at batang E batang  pentanahan tidak baik + tidak ukup kenang ,.

 Tahanan pentanahan arrester lebih besar dari 1 #hm.  Jarak arrester terlalu jauh dari traf#.

 Jarak panjang arrester pada tiang yang satu dengan arrester pada tiang yang lain terlalu jauh.

 Arrester tidak bekerja #ptimal3 yaitu 0alaupun tidak ada petir menyambar langsung maupun tidak langsung3 langsung arrester bekerja. Atau juka ada sambaran dan arrester bekerja tapi alat yang diamankan juga rusak3 ini disebabkan #leh jarak elah arrester tidak sesuai atau arrester sudah rusak3 karena itu perlu diganti dengan yang baikEbaru. Jika arrester meledak karena terkena sambaran langsung atau tidak langsung baik pada JTM maupun pada arrester maka berarti arrester tidak dapat bekerja3 tidak dapat merubah dirinya menjadi penghantar lagi jadi arrester harus diganti.

 b. <ila turun +traf#3 is#lat#r3 bushing, #dgapE$parkgap.

 p#sisi dan jarak antara r#d gap pada terminal sekunder traf# &' maupun pada terminal primer traf# distribusi perlu dikembangkan ke p#sisi dan jarak semula yang benar.

 #d gap perlu dibersihkan dari akumulasi k#t#ranEp#lusi bushing % tua3 k#t#r3 retak rambut dan lainlain.

  's#lat#r.

K#t#r3 jadi perlu dibersihkan dari akumulasi k#t#ran E p#lusi. etakEpeah3 perlu diganti.

Traf# %

Traf# sudah tuaEis#lasi kumparan menurun tahanan is#lasinya.

Minyak traf# k#t#r3 banyak mengandung bahan k#nduktif3 endapan karb#n dan uapEair.

Gambar

Tabel  !.. Arus Leleh 4use Link Tipe  K
Tabel  &#34;.  Arus Leleh 4use Link Tipe  T
Tabel batas tegangan sentuh dan lamanya sentuhan maksimum Lama $entuhan Maksimum

Referensi

Dokumen terkait