• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

35

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di SLB B YRTRW Surakarta. Peneliti mengambil lokasi di SLB YRTRW Surakarta yang beralamat di Gumunggung RT: 01/ 02, Gilingan, Banjarsari, Surakarta. Sekolah ini diambil sebagai tempat penelitian dengan alasan:

a. Secara objektif status SLB B YRTRW Surakarta adalah sekolah bagi anak berkebutuhan khusus yang khusus menangani rehabilitasi anak-anak tunarungu.

b. Secara subyektif lokasi tersebut dipilih karena keterbukaan pihak sekolah dalam menerima peneliti dalam melekukan proses penelitian dan dalam memberikan informasi pihak sekolah sangat terbuka serta membantu dalam proses penelitian.

2. Waktu Penelitian

Berdasarkan banyaknya kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses penyusunan skripsi, maka penulis memperkirakan waktu yang digunakan selama penyusunan skripsi ini, dibawah ini adalah gambaran waktu yang akan penulis tempuh selama proses penyususnan skripsi:

a. Tahap persiapan meliputi: observasi lapangan, pengajuan judul, penyusunan proposal, penyusunan instrumen, uji validitas instrumen, dan perijinan yang dilakukan pada bulan Desember 2015 sampai dengan Februari 2016

b. Tahap pelaksanaan penelitian, meliputi: pengambilan data pre-test, pemberian perlakuan (treatment), pengambilan data post-test, uji realibilitas instrumen, dan analisis data yang dilakukan pada bulan Maret 2016

(2)

c. Tahap penyususnan laporan penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2016

d. Pelaksanaan ujian skripsi akan dilaksanakan pada bulan April 2016

B. Rancangan/Desain Penelitian

Penelitian pada dasarnya merupakan suatu pencarian, mengolah dan menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis dan sintesis, membandingkan serta mencari hubungan, dan menafsirkan hal-hal yang masih dipertanyakan (masih teka-teki). Dalam sebuah penelitian dibutuhkan suatu metode yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian, menurut Narbuko dan Achmadi (2013:2) metode penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan/ mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian yang meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis sampai menyusun laporan yang didasarkan pada fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang ditetapkan (Sugiyono, 2009 : 8)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan bentuk Pre-Experimental Design. Dalam desain ini tidak terdapat variabel kontrol dan sampel penelitian tidak dipilih secara random. Penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design karena desain ini masih terdapat variabel luar yang dapat ikut mempengaruhi variabel terhadap terbentuknya variabel dependen karena tidak dilakukan kontrol terhadap semua variabel, jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen (Sugiyono, 2009 : 74).

Lebih lanjut, penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design dengan bentuk One Group Pretest-Posttest. Menurut Sugiyono (2009:73)

(3)

terdapat enam bentuk desain penelitian eksperimen. Secara garis besar enam bentuk desain penelitiannya sebagai berikut:

1. One-Shot Case Study 2. One Group Pretest-Posttest 3. Intec- Group Comparison 4. Posttest Only Control Design 5. Pretest- Control Group Design 6. Time Series Design

7. Nonequivalent Control Group Design.

One Group Pretest-Posttest dipilih karena subjek penelitian yang digunakan untuk pretest dan posttest adalah sama. Sebelum diberikan perlakuan terlebih dahulu subjek diberikan pre-test untuk mengetahui kondisi awal yaitu penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa sebelum mendapatkan treatment, kemudian dilakukan treatment yaitu pengajaran kosakata bahasa Inggris dengan menggunakan model pembelajaran word square dalam jangka waktu tertentu, setelah pemberian treatment dilakukan post-test dengan instrument yang sama. Hasil dari post-test dapat digunakan untuk mengetahui hasil dari treatment yang diberikan.

Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan diberikan, dan perbedaan antara hasil pengukuran awal (T1) dengan hasil pengukuran akhir (T2) adalah merupakan pengaruh perlakuan yang diberikan. Desain penelitian ini digambarkan seperti bagan berikut:

Tabel. 3.1. Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest

Pretest Treatment Posttest

T1 X T2

Keterangan :

(4)

diberikan

X : treatment (perlakuan)

T2 : pengukuran akhir (posttest) setelah diberikan treatment

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Fraenkel dalam Sanjaya (2014 : 228) Populasi adalah kelompok yang menjadi perhatian peneliti yang berkaitan dengan untuk siapa generalisasi hasil penelitian berlaku, dalam bidang pendidikan kelompok yang menjadi populasi bisa kelompok manusia secara individual seperti siswa, guru, dan individu lainnya; atau bisa juga kelompok yang bukan individu seperti kelas, sekolah, atau berbgai fasilitas.

Menurut Sugiyono (2014 : 40), “Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda – benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/ subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimilki oleh subyek atau obyek itu”.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah kelompok yang digunakan oleh peneliti yang terdiri dari objek atau subjek penelitian untuk dipelajari dalam suatu penelitian. Populasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah siswa tunarungu kelas VIII semester II di SLB-B YRTRW Surakarta yang berjumlah 8 anak.

2. Sampel

Sugiyono (2014 : 81) menjelaskan bahwa, “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Menurut Guritno, Sudaryono & Rahardja (2010 : 144), “Sampel merupakan suatu bagian dari populasi. Hal ini mencakup sejumlah anggota yang dipilih dari populasi”.

(5)

Tabel 3.2. Identitas Sample Penelitian

No Inisial Anak Jenis kelamin Umur Alamat

1 DL L 15 tahun Surakarta 2 HCW L 15 tahun Surakarta 3 PS L 17 tahun Surakarta 4 LY P 15 tahun Surakarta 5 AA L 15 tahun Surakarta 6 HA L 16 tahun Surakarta

7 ADW L 17 tahun Surakarta

8 INS P 15 tahun Surakarta

D. Teknik Pengambilan Sampel

“Teknik Sampling adalah teknik pengambilan sampel” (Sugiyono, 2013: 118). “Alasan penarikan sampel adalah jika populasi penelitian relatif besar maka suatu penelitian menggunakan sampel relatif lebih murah, cepat, dan akurat” (Guritno, Sudaryono & Rahardja, 2010 : 145). Namun karena jumlah subjek dalam populasi penelitian ini adalah terbatas (yaitu 8 siswa) maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel dengan jenis teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2013 : 124) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, teknik ini sering digunakan dalam penelitian bila jumlah populasi relatif kecil atau kurang dari 30 orang. Dalam penelitian ini semua anak tunarungu dalam populasi di kelas VIII di SLB B YRTRW Surakarta yang berjumlah 8 anak dijadikan sebagai sampel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian efektivitas word square untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa tunarungu kelas VIII di SLB-B YRTRW Surakarta ini mengandung dua vaiabel, yaitu:

(6)

1. Variabel Bebas (X)

Menurut Sugiyono, (2014: 95), “variabel bebas (independent) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya variabel terikat (dependent)”.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran word square.

2. Variabel Terikat (Y)

Menurut Sugiyono (2014: 39), “variabel terikat (dependent) sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penguasaan kosakata bahasa Inggris anak tunarungu kelas VIII di SLB B YRTRW Surakarta.

Dalam sebuah penelitian dibutuhkan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti. Teknik pengumpulan data akan mempengaruhi kualitas data hasil penelitian. Sebelum menetapkan instrumen penelitian, maka terlebih dahulu kita perlu memahami jenis data apa yang kita butuhkan. Menurut Noor (2014 : 138) “Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian”. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, sumber, dan cara. Bila dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data dapat diberkan menjadi 2 yaitu sumber primer dan sumber sekunder (Sugiyono, 2013 : 193). Selain teknik pengumpulan data, dalam penelitian juga dikenal teknik pengukuran. Teknik pengukuran bersifat mengukur karena menggunakan instrumen standar atau telah distandardisasikan, dan menghasilkan data hasil pengukuran yang berbentuk angka-angka (Sukmadinata, 2012 : 222). Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa tunarungu, sehingga peneliti menggunakan teknik pengukuran dengan menggunakan tes untuk mengukur penguasaan bahasa Inggris tersebut.

(7)

1. Pengertian Tes

Menurut Sudjana (2008 : 20) tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan).

2. Tes yang digunakan dalam penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan tes hasil belajar (tes prestasi belajar) untuk mengukur penguasaan kosakata bahasa Inggris. Tes prestasi belajar mengukur hasil-hasil belajar siswa selama kurun waktu yang telah ditentukan. Dibedakan menjadi 4 macam menurut tujuan atau fungsinya yaitu tes diagnostik, penempatan, formatif, dan sumatif (Sukmadinata, 2012 : 223-224). Materi yang diajarakan adalah menyebutkan dan menuliskan benda-benda (nama buah, sayuran, dll) yang termasuk dalam daftar belanja (shopping list) beserta fungsinya. Untuk mengukur peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris dilakukan pre-test dan post-test. Pre-test atau tes awal diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal sebelum dilakukan treatment subjek penelitian. Sementara post-test atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan atau peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris subyek setelah diberi treatment yaitu penggunaan model pembelajaran word square. Tes yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tes tertulis dan dikerjakan secara individu. Berikut bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini:

Tes isian

Dalam penelitian ini menggunakan tipe tes completion test (tes isian). Arikunto (2013 : 190) memaparkan bahwa:

Completion tes sering kita sebut dengan istilah tes isian, tes menyempurnakan, atau tes melengkapi, Completion test terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagian yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau harus diisi oleh murid ini adalah merupakan pengertian yang kita minta dari murid. Jawaban dalam completion test ini bersifat pasti.

(8)

Dari 20 soal yang diujikan, semuanya adalah isian. Soal dibagi menjadi tiga bagian, yaitu soal romawi I, II, dan III. a. Kisi-kisi Instrument Penelitian

Satuan Pendidikan : SLB-B YRTRW Surakarta Kelas/semester : VIII/II

Mata Pelajaran: Bahasa Inggris

Standar Kompetensi : 13. Memahami makna dalam teks tulis fungsional dan monolog/esei pendek dan sederhana berbentuk descriptive dan recount untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar

Kompetensi Dasar : 13.1 Menggunakan makna dalam teks tulis fungsional pendek (misalnya notices, shopping list, pengumuman, kartu ucapan selamat)

Bentuk Soal : Soal isian Jumlah Soal : 20

(9)

Kompetensi dasar Indikator Nomor Soal Jumlah soal Pretest Posttest Menggunakan makna

dalam teks tulis fungsional pendek (misalnya notices, shopping list, pengumuman, kartu ucapan selamat)

Menyebutkan nama benda yang masuk dalam daftar belanja (meliputi buah, sayur, peralatan makan dan minum, dll)

berdasarkan percakapan singkat

1, 2, 3, 4, 5 5 soal 5 soal

Menyebutkan nama benda yang masuk dalam daftar belanja (meliputi buah, sayur, peralatan makan dan minum, dll)

berdasarkan teks bacaan dan gambar 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 10 soal 10 soal Menjelaskan macam-macam benda yang masuk dalam daftar belanja (meliputi buah, sayur, peralatan makan dan minum, dll) berdasarkan teks bacaan pendek

16, 17, 18, 19, 20

5 soal 5 soal

1) Kriteria Pensekoran Romawi I (5 butir soal):

Berikut kriteria penilaian untuk setiap butir soal:

Skor Kriteria

3 Jawaban benar dan penulisan benar.

2 Jawaban benar namun terdapat kekeliruan penulisan

1 Jawaban tidak lengkap, namun masih terdapat inti/kunci dar jawaban.

(10)

Romawi II (10 butir soal):

Berikut kriteria penlian untuk setiap butir soal:

Skor Kriteria

2 Jawaban benar dan penulisan benar.

1 Jawaban benar namun terdapat kekeliruan penulisan 0 Jawaban salah atau tidak menjawab soal

Romawi III (5 butir soal):

Berikut kriteria penlian untuk setiap butir soal:

Skor Kriteria

3 Jawaban benar, lengkap, penulisan benar dan lengkap.

2 Jawaban benar, lengkap, namun terdapat kekeliruan penulisan. 1 jawaban tidak lengkap, namun masih terdapat inti/kunci dar

jawaban.

0 Jawaban salah atau tidak menjawab soal. 2) Sistem penilaian :

F. Validasi Instrumen Penelitian

Menurut Noor (2014:130) Validitas adalah “Indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur betul-betul mengukur apa yang akan diukur”. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Untuk mendapatkan hasil data yang valid maka diperlukan instrumen penelitian yang valid untuk mengukur sesuatu yang diteliti. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Azwar (1996:175) mengemukakan bahwa:

Pengujian validitas isi tidak melalui analisis stastistika tetapi menggunakan analisis rasional. Salah satu cara yang praktis untuk melihat apakah validitas isi telah terpenuhi adalah dengan melihat

(11)

item-item dalam tes telah ditulis sesuai dengan blue printnya yaitu telah sesuai dengan batasan domain ukur yang telah ditetapkan semula dan memeriksa apakah masing-masing item telah sesuai dengan indikator perilaku yang akan diungkap.

Uji validitas isi dilakukan dengan menyusun instrumen peneliti membandingkan soal dengan isi kurikulum dengan membuat kisi-kisi soal. Dalam menguji validias isi instrumen penelitian ini dilakukan oleh para pakar yang ahli dibidangnya. Widayoko (2012: 145), mengemukakan “untuk instrument tes, aspek yang paling penting adalah validitas isi”, dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas isi tipe logical validity dalam pengukurannya. Purwanto, (2013: 120) menjelaskan bahwa “butir-butir THB dinyatakan valid (logically valid) apabila setelah mencermati isi butir-butir yang ditulis telah menunjukkan kesesuaian dengan kisi-kisi.”

Berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat, instrumen diuji oleh ahli atau validator, berikut validator dalam penelitian ini:

Tabel 3.3. Nama Validator

No Nama Pekerjaan

1. Moh. Anwar, M.Pd Dosen PLB UNS

2. Dewi Sri Wahyuni, M.Pd Dosen Pendidikan Bahasa Inggris UNS

3. Dra. Sri Dumarsih Guru mata pelajaran Bahasa Inggris

Berikut laporan hasil validasi yang telah diproses oleh kedua ahli: 1. Biodata validator I

Nama : Moh. Anwar, M.Pd Pekerjaan : Dosen PLB UNS

(12)

2. Biodata Validator 2

3. Biodata Validator 3

Tempat Validasi : Ruang Prodi PLB UNS

Waktu : Surakarta, 18 Februari 2016, pukul 09.00 – 10.00 WIB

Hasil Validasi : Dapat digunakan tanpa revisi

Saran : Diperlukan pembagian soal berdasarkan jenisnya, misalnya dengan menggunakan romawi. (soal dapat dibagi menjadi romawi I, II, III) sehingga

memperjelas siswa dalam mengerjakan dan memepermudah guru dalam menilai soal.

Nama : Dewi Sri Wahyuni, M.Pd

Pekerjaan : Dosen Pendidikan Bahasa Inggris UNS Ahli : Ahli dalam vocabulary

Tempat Validasi : Ruang Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

Waktu : Surakarta, 19 Februari 2016, pukul 10.00 – 11.00 WIB

Hasil Validasi : Dapat digunakan dengan sedikit revisi Saran : -

Nama : Dra. Sri Sumiarsih

Pekerjaan : Guru mata pelajaran Bahasa Inggris Ahli : Guru mata pelajaran

Tempat Validasi : SLB-B YRTRW Surakarta

Waktu : Surakarta, 24 Februari 2016, pukul 09.00 – 10.00 WIB

Hasil Validasi : Dapat digunakan tanpa revisi Saran : -

(13)

G. Reliabilitas Intrumen Penelitian

Reliabel artinya mempunyai atau mendatangkan hasil yang sama jika diujikan pada subyek yang berbeda. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Djemari Mardapi (2012: 51) “reliabilitas adalah koefisien yang menunjukkan tingkat keajegan atau konsistensi hasil pengukuran suatu tes”.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan reliabilitas metode inter-rater untuk mengukur reliabilitas data penelitian ini. Menurut Kusaeri dan Suprananto (2012: 90) “penskoran terhadap suatu instrument atau tes non objektif (melibatkan subjektivitas penyekor atau rater) perlu dihitung tingkat atau presentase persetujuan (agreement) masing-masing rater”. Pensekoran tes dalam penelitian ini menggunakan dua rater yaitu peneliti dan mahasiswa Pendidikan Luar Biasa. Pengujian instrument dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat korelasi butir dengan total. Butir soal yang berkorelasi tinggi dengan totalnya menunjukkan bahwa butir soal tersebut merupakan isi dari instrument karena cocok digunakan. Kriteria untuk menilai apakah butir memberikan sumbangan signifikan bagi total jika korelasi hitung butir dengan total rhitung > r tabel. Berikut identitas rater pada penelitian ini:

Tabel 3.4. Nama Rater Reliabilitas Instrumen

Rater Nama Pekerjaan

Rater 1 Elok Yuswitasari (peneliti)

Mahasiswa Pendidikan Luar Biasa tingkat akhir

Rater 2 Ardin Cahyo S Mahasiswa Pendidikan Luar Biasa tingkat akhir

Perhitungan korelasi menggunakan rumus poduct-moment sebagai berikut:

(14)

Keterangan : N : jumlah subjek penelitian

X : skor yang diberikan oleh rater 1 Y : skor yang diberikan oleh rater 2

Terdapat 8 siswa tunarungu kelas VIII yang menjadi sampel penelitian, ditetapkan taraf signifikannya α = 1% dengan N=8 didapatkan rtabel adalah

0,834. Butir soal dikatakan signifikan bila korelasi hitung dengan total rhitung >

rtabel. Berdasarkan perhitungan korelasi rumus poduct-moment terhadap nilai

yang diperoleh dari rater 1 dan rater 2 pada pre-test dan post-test. berikut ini akan disajikan tabel hitung reliabilitas data nilai pre-test dan post-test :

Tabel 3.5. Hasil Data Pre-test

Nama Penilai

Inisial Anak Jumlah

Nilai

DL HCW PS LY AA HA ADW INS

Rater 1 (X) 56 88 30 10 48 44 6 32 314

Rater 2 (Y) 56 88 30 10 48 44 6 32 314

Dari data diatas, diperoleh koefisien reliabilitas (r) sebesar 1. Instrumen dikatakan reliable jika rhitung > rtabel, maka dapat dilihat bahwa 1 lebih besar

daripada 0,834 sehingga dapat dikatakan bahwa butir soal pre-test reliabel. Tabel 3.6. Hasil Data Post-test

Nama Penilai

Inisial Anak Jumlah

Nilai

DL HCW PS LY AA HA ADW INS

Rater 1 (X) 98 100 78 80 92 94 60 76 678

Rater 2 (Y) 96 98 72 80 90 90 60 74 660

Dari data diatas, diperoleh koefisien reliabilitas (r) sebesar 0,989. Instrumen dikatakan reliable jika rhitung > rtabel, maka dapat dilihat bahwa 0,989

(15)

reliabel. Perhitungan korelasi menggunakan rumus poduct-moment terlampir dalam lampiran.

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan menggunakan analisis kuantitatif. Peneliti menggunakan teknik non parametrik yaitu analisis tes ranking bertanda (Wilcoxon Sign Rank Test) dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 23. Adapun rumus Wilcoxon Sign Rank Test adalah sebagai berikut:

Keterangan :

Z = uji normal hitung

T = jumlah jenjang ranking yang kecil

µ

r = rataan jenjang atau ranking

σ

r = simpangan baku jenjang atau ranking

Terdapat beberapa alasan mengapa peneliti menggunakan analisis kuantitatif antara lain:

1. Data yang diperoleh berwujud angka

2. Dengan analisis statistik hasil pengolahan data akan bersifat obyektif.

3. Dengan metode statistik dapat memberi keputusan secara pasti tentang pengaruh model pembelajaran word square untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa tunarungu kelas VIII di SLB B YRTRW Surakarta.

4. Adanya kesesuaian dengan jenis eksperimen yaitu menggunakan pre-test dan post-test. Di mana pengaruh perlakuan diukur dari perbedaan antara pengukuran awal dan pengukuran akhir.

(16)

Adapun langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memilih taraf signifikan

Taraf signifikansi yang digunakan adalah α = 5 % 2. Merumuskan hipotesis

a. Hipotesis nihil (Ho) :

Model pembelajaran word square tidak memiliki pengaruh terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa tunarungu kelas VIII di SLB-B YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Jika:

Asymp. Sig. (2-tailed) > Taraf signifikansi () p >  (0,05)

Maka hipotesis nihil ditolak b. Hipotesis alternatif (Ha) :

Model pembelajaran word square memiliki pengaruh terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa tunarungu kelas VIII di SLB-B YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Jika:

Asymp. Sig. (2-tailed) < Taraf signifikansi () p <  (0,05)

Maka hipotesis alternatif diterima. 3. Penentuan Statistik Uji Wilcoxon

a. Mencari selisih dari dua variabel yaitu X1 dan X2

b. Merangking selisih nilai X1 dan X2 (dalam rangking tidak

memperhatikan tanda minus atau plus dari nilai rangking tersebut

c. Memilahkan nilai rangking yang lebih kecil frekuensinya 4. Keputusan Uji

a. Jika p >  (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian perbedaan antara tingkat kosakata bahasa Inggris

(17)

siswa tunarungu sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran word square adalah signifikan

b. Jika p <  (0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian perbedaan antara tingkat kosakata bahasa Inggris siswa tunarungu sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran word square adalah tidak signifikan

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yaitu langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan studi masalah yang akan diteliti dan literature mengenai masalah yang akan diteliti.

b. Menentukan subjek penelitian. c. Menyusun proposal penelitian.

d. Mempersiapkan penelitian dengan mengurus ijin ke sekolah yang terkait, yaitu SLB-B YRTRW Surakarta.

e. Menyusun instrumen penelitian. f. Menguji validasi instrumen penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Melakukan tes awal (pre-test) untuk mengetahui kemampuan awal subyek.

b. Memberikan perlakuan atau treatment yaitu pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan model pembelajaran word square. Treatment dilakukan selama tiga kali pertemuan: 1) Treatment 1: Shopping list (nama buah-buahan yang

terdapat dalam daftar belanja)

2) Treatment 2: Shopping list (nama sayur-sayuran, daging, dan seafood yang terdapat dalam daftar belanja)

(18)

3 Treatment 3: Shopping list (nama buah-buahan, sayur-sayuran, daging, seafood, alat-alat makan dan minum, serta benda-benda yang terdapat dalam daftar belanja)

c. Melakukan tes akhir (post-test) untuk mengetahui perubahan penguasaan kosakata subyek setelah diberikan treatment. 3. Tahap Analisis data dan Pelaporan.

a. Dari data yang diperoleh pada pre-test dan post-testdilakukan analisis data untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari intervensi yang diberikan.

b. Setelah data dianalisis, ditarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.

(19)

Berikut gambaran prosedur penelitian secara umum:

Studi pendahuluan dan literatur Penentuan subyek penelitian Penentuan subyek penelitian Penentuan subyek penelitian Penentuan subyek penelitian Penentuan subyek penelitian Penentuan subyek penelitian Penentuan subyek penelitian

Penyusunan proposal

Penyusunan instrumen

Uji validasi instrumen Studi pendahuluan

Perijinan Studi pendahuluan

Pre-test Studi pendahuluan

Treatment 1 Treatment 2 Treatment 3

Post-test Studi pendahuluan Analisis data Studi pendahuluan Penarikan kesimpulan Pelaporan Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan Tahap Akhir

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan adalah PAR (Participation Action Research), yaitu metoda penelitian dan pengembangan secara partisipasi yang mengakui hubungan sosial dan nilai

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (6). Dengan kelas ibu hamil, akan meningkatkan interaksi antar ibu

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Literasi

Engineers who acquire a basic knowledge of electric circuits, electronic analog and digital circuits, energy systems, information systems, and control systems will have a

Sehingga pada penelitian ini, sampel yang menggunakan kitosan dapat menekan pertumbuhan bakteri dan mampu memberikan keadaan yang baik pada kenampakan lendir

PENGELOLAAN DAN KARAKTERISASI LIMBAH B3 DI PAIR BERDASARKAN POTENSI BAHAYA Telah dilakukan pengelompokan dan penyimpanan limbah B3 berdasarkan sifat fisik, kimia

Tujuan dilaksanakeunana ieu wawancara nya éta sangkan bisa nimukeun data atawa informasi anu leuwih jero deui sarta narasumber bisa dipénta sawangan jeung ide-idena,

Sedangkan dari sisi penawaran, inflasi disebabkan oleh beberapa faktor yaitu harga minyak mentah dunia dan kenaikan harga barang impor serta (Rio, 2013).. Selama kurun waktu