• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

L K j I P

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH

SKPD DINAS PERTANIAN DAN

PETERNAKAN KABUPATEN BANYUASIN

2016

(2)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

LKjIP ini merupakan konsekuensi logis dari amanat Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun

1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

akuntabilitas sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan sehubungan telah berakhirnya Tahun Anggaran 2016. Inpres tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah negara untuk mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada suatu perencanaan strategi (Renstra) yang telah ditetapkan.

Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin tahun 2016 ini pada dasarnya merupakan Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin tahun 2016 dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan

(3)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan selama periode APBD Tahun Anggaran 2016 sesuai dengan Visi dan Misi yang terdapat pada Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2014 - 2018.

Berbagai keberhasilan yang dicapai merupakan hasil kerja dari semua pihak yang terlibat didalamnya yaitu Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Swasta dan Masyarakat. Hendaknya hasil ini menjadi motivasi yang lebih inovatif dan kreatif untuk perbaikan kinerja kedepan.

Demikian pula kekurangan yang dialami hendaknya menjadi bahan intropeksi terhadap kebijakan yang akan timbul,

sehingga dapat menjadi masukan yang berharga bagi

penyelenggara kegiatan Dinas Pertanian dan Peternakan

Kabupaten Banyuasin di masa mendatang.

Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa selalu melindungi kita semua amin.

Pangkalan Balai, Maret 2017 an.Kepala Dinas

Sekretaris

Ir. SYAMSUL BAHRI PEMBINA TINGKAT I NIP. 19631120 198903 1 007

(4)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | DAFTAR ISI Hal. KATA PENGANTAR ……….………... DAFTAR ISI ………... DAFTAR TABEL ………... DAFTAR LAMPIRAN ………... RINGKASAN EKSEKUTIF ………... BAB I. PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM ... B. KEWENANGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI... C. STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS ... D. MAKSUD DAN TUJUAN... BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)... BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN

2016...

B. METODOLOGI PENGUKURAN PENCAPAIAN

KINERJA ... C. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ...

D. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA

TAHUN 2016 DENGAN STANDAR NASIONAL...

E. ANALISA ATAS CAPAIAN KINERJA ORGANISASI..

F. AKUNTABILITAS KEUANGAN...

G. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI SEBELUMNYA

BAB. IV PENUTUP i iii v vii viii 1 2 4 13 15 18 19 20 34 34 39 43 45 iii

(5)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

DAFTAR TABEL

Hal. 1. Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2016 ...

2. Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016... 3. Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta

Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-tahun Sebelumnya... 4. Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai

dengan Tahun 2016 dengan Target 2018... 5. Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator

Kinerja Tahun 2016 ... 6. Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta

Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-tahun Sebelumnya... 7. Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai

dengan Tahun 2016 dengan Target 2018... 8. Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator

Kinerja Tahun 2016... 9. Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta

Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-tahun Sebelumnya... 10. Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai

dengan Tahun 2016 dengan Target 2018... 11. Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator

Kinerja Tahun 2016 ... 17 21 21 21 23 23 24 25 25 26 27 iv

(6)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | 12. Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta

Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-tahun Sebelumnya... 13. Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai

dengan Tahun 2016 dengan Target 2018... 14. Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator

Kinerja Tahun 2016 ... 15. Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta

Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-tahun Sebelumnya ... 16. Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai

dengan Tahun 2016 dengan Target 2018... 17. Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator

Kinerja Tahun 2016 ... 18. Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta

Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-tahun Sebelumnya ... 19. Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai

dengan Tahun 2016 dengan Target 2018... 20. Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator

Kinerja Tahun 2016 ... 21. Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta

Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-tahun Sebelumnya ... 22. Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai

dengan Tahun 2016 dengan Target 2018... 23. Akuntabilitas Keuangan 27 28 29 29 29 31 31 31 32 33 33 40 v

(7)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

DAFTAR LAMPIRAN

1. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

2. INDIKATOR TURUNAN ESSELON III DAN ESSELON IV 3. RENCANA STRATEGIS (RS) 2016

4. RENCANA KINERJA TAHUNAN ( RKT) 2016 5. PENGUKURAN KINERJA (PK) 2016

6. PERJAJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 7. PERJANJIAN KINERJA ESSELON

8. RENCANA AKSI PERTANIAN TAHUN 2016

9. EVALUASI PROGRAM KINERJA SEMESTER I DAN SEMESTER II TAHUN 2016

10. LAPORAN MONOTORING DAN EVALUASI ATAS RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TRIWULAN IV TAHUN 2016 11. LAPORAN MONOTORING DAN EVALUASI ATAS RENCANA

AKSI KINERJA SASARAN TRIWULAN IV ESSELON III DAN ESSELON IV TAHUN 2016

12. LAPORAN MONOTORING DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA ESSELON III DAN IV TAHUN 2016

13. SOP PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA KINERJA TAHUN 2016

14. NARASI LAPORAN MONOTORING DAN EVALUASI KINERJA TAHUN 2016

15. DATA PENDUKUNG

(8)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

RINGKASAN EKSEKUTIF

Akutanbilitas Kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin merupakan kewajiban Dinas Pertanian dan

Peternakan Kabupaten Banyuasin untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan Visi dan Misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis

(RENSTRA) Kabupaten Banyuasin, melalui sistem

pertanggungjawaban secara periodik.

Pengukuran Pencapaian Kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin dilakukan dengan mengevaluasi antara Rencana Kinerja (Perfomance Plan) yang diinginkan dengan Realisasi Kinerja (Performance Result) yang dicapai oleh organisasi yang bersangkutan. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya Kesenjangan Kinerja (Performance Gap) antara rencana kinerja dan realisasinya serta tindakan koreksi yang diperlukan dimasa mendatang. Metode pengukuran ini dapat bermanfaat dalam memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan untuk mewujudkan Visi dan Misi organisasi Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 ini menyajikan hasil pengukuran, evaluasi dan analisa pencapaian strategis, sebagai berkut. :

(9)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | a. Pengukuran evaluasi dan analisa capaian sasaran strategis

dilakukan terhadap 7 sasaran yang mencakup 7 indikator kinerja setingkat Out Comes.

b. Hasil analisis terhadap 7 sasaran strategis menunjukan bahwa 5 sasaran dapat mencapai hasil 100 %, dan terdapat 2 sasaran tercapai diatas 100 %.

Dalam mencapai target sasaran indikator 100 % terdapat beberapa hambatan – hambatan, akan tetapi hambatan tersebut dapat dilalui dengan tahapan-tahapan pencapaian program dan kegiatan yang sesuai dengan kondisi.

(10)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

BAB I

PENDAHULUAN

Gambaran Umum

Berkenaan dengan upaya penguatan akuntabilitas

sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan sehubungan telah berakhirnya Tahun Anggaran

2016, Dinas Pertanian dan Peternakan berkewajiban

menyampaikan laporan dimaksud.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 memuat gambaran pelayanan yang optimal kepada masyarakat melalui pelaksanaan program dan kegiatan selama kurun waktu 2016 dengan menerapkan konsep penyelenggaraan pemerintah yang demokratis, transparan, akuntabilitas, partisipatif dan responsive serta Indikator Kinerja Utama dalam upaya menuju pemerintahan yang baik (Good Governance).

A

(11)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

Kewenangan Tugas pokok dan Fungsi

1. Tugas Pokok Dinas Pertanian dan Peternakan merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah di bidang Pertanian dan Peternakan sesuai dengan urusan Pemerintah Kabupaten serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dinas Petanian dan Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

2. Dinas Pertanian dan Peternakan mempunyai tugas :

a. Melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam

bidang Pertanian dan Peternakan sesuai dengan

kewenangan;

b. Melaksanakan tugas pembantuan yang ditugaskan oleh Pemerintah sesuai dengan kewenangan;

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Peraturan Bupati ini, Dinas Pertanian dan Peternakan menyelenggarakan fungsi:

a. Kesekretariatan, yaitu urusan umum, perlengkapan,

kepegawaian, keuangan, hubungan masyarakat,

penyajian data statistik, perencanaan, monitoring dan pelaporan;

b. Merumuskan bahan kebijakan, pembinaan, bimbingan teknis dibidang pertanian dan peternakan, mulai dari penanganan pra panen sampai dengan pasca panen;

B

(12)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | c. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis dalam rangka

pemberian izin usaha di bidang pertanian dan

peternakan.

(13)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4741) telah ditetapkan Peraturan Daerah

kabupaten Banyuasin Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2008 Nomor 16), dan perubahan kedua Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 2 Tahun 2011, sebagai berikut :

C

(14)
(15)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

STRUKTUR ORGANISASI

SKPD DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

KEPALA DINAS SEKRETARIS SUBBAGIAN DATA STATISTIK MONEV DAN PELAPORAAN SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN SUBBAGIAN UMUM PERLENGKAPAN DAN KEPEGAWAIAN SARANA DAN PRASARANA SEKSI INTENSIFIKASI SEKSI HORTIKULTURA SEKSI TANAMAN PANGAN PRODUKSI TAN PANGAN DAN HORTI

SEKSI PETERNAKAN

SEKSI PERBENIHAN

SEKSI PENGOLAHAN DAN PEMASARAN UPTD PRODUKSI PETERNAKAN SEKSI PENGEMBANGAN SEKSI PEMBIBITAN

SEKSI PENGOLAHAN DAN PEMASARAN

PERLINDUNGAN TAN DAN KESEHATAN HEWAN SEKSI KESEHATAN HEWAN SEKSI PERLINDUNGAN TANAMAN SEKSI PERLINDUNGAN MASYARAKAT VETERINER 5

(16)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

Uraian Tugas 1. Sekretariat

1. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan

umum, perlengkapan, perencanaan, keuangan,

kepegawaian, identifikasi dan pengumpulan data statistik, monitoring, evaluasi dan pelaporan, hubungan masyarakat, kepustakaan dan urusan lain yang tidak termasuk dalam tugas dan fungsi bidang-bidang Dinas.

2. Sekretariat melaksanakan fungsi :

a. Mempersiapkan bahan rumusan rencana strategis di bidang kesekretariatan;

b. Melaksanakan pembinaan organisasi dan tata laksana,

ketata usahaan, kepegawaian, kehumasan,

kepustakaan, kerumahtanggan, surat menyurat,

kearsipan dan perlengkapan;

c. Melaksanakan identifikasi dan perencanaan kegiatan, penyusunan anggaran serta administrasi keuangan; d. Melaksanakan identifikasi dan pengumpulan data

statistik pertanian tanaman pangan, hortikultura dan

peternakan, monitoring, evaluasi dan pelaporan

program;

e. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi dengan pemangku tugas kepentingan lain bidang kesekretariatan;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(17)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | 3. Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian, mempunyai tugas mengurusi surat menyurat, kearsipan, kepustakaan, rumah tangga, perlengkapan, kehumasan, penyusunan rencana kebutuhan, pengembangan, mutasi pegawai, ketatausahaan dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekterariat sesuai dengan tugas dan fungsinya;

b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan, mempunyai tugas melaksanakan identifikasi, kajian, penyusunan dan urusan program menyiapkan bahan penyusunan dan perhitungan anggaran belanja, verifikasi, urusan perbendaharaan dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya; c. Sub Bagian Data Statistik, Monitoring, Evaluasi dan

Pelaporan, mempunyai tugas melakukan identifikasi, pengumpulan, pengolahan, analisis dan kajian data statistik pertanian tanaman pangan, hortikultura dan

peternakan, melaksanakan monitoring, evaluasi,

pelaporan seluruh program dinas dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretariat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Bidang Sarana dan Prasarana

Bidang sarana dan prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pertanian dan peternakan dibidang

sarana dan prasarana.

Bidang Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi :

(18)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | a. Mempersiapkan bahan perumusan rencana strategis di

bidang sarana dan prasarana tanama pangan, hortikultura dan peternakan

b. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan

perencanaan, penyediaan, penyaluran dan pengawasan pupuk, pakan, pestisida dan perkreditan untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan;

c. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan

bimbingan, pengawasan, pemanfaatan dan pengelolaan air irigasi dan sistem pengairan desa untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan;

d. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan pemetaan tata ruang, identifikasi dan pengembangan pendayagunaan sumberdaya lahan untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan;

e. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan

identifikasi, inventarisasi, tentang pemetaan tata ruang dan pengembangan pendayagunaan sumberdaya lahan dan air untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan;

f. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan

identifikasi, inventarisasi, bimbingan penggunaan

percobaan dan pengkajian serta penyebaran prototipe alat mesin pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan;

g. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi dengan pemangku kepentingan lain di bidang sarana dan prasarana.

(19)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala dinas,

sesuai ruang lingkup tugas pokok dan fungsi.

3. Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura menyelenggarakan fungsi :

a. Mempersiapkan bahan perumusan rencana strategis sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura;

b. Mempersiapkan bahan perumusan penyusunan

perencanaan per wilayah tanaman pangan dan

hortikultura;

c. Mempersiapkan dan merumuskan bahan penyusunan perencanaan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi melalui intensifikasi, perluasan areal tanam, serta pengurangan kehilangan hasil untuk tanaman pangan dan hortikultura;

d. Mempersiapkan dan merumuskan bahan pemetaan,

perencanaan, penyediaan dan penyaluran benih tanaman pangan dan hortikultura;

e. Mempersiapkan dan melaksanakan pembinaan pengelolaan unit pelaksana teknis balai benih dan penangkar benih tanaman pangan dan hortikultura;

f. Mempersiapkan dan merumuskan rekomendasi teknologi spesifik lokasi peningkatan produksi dan pasca panen untuk tanaman pangan dan hortikultura;

g. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan bahan bimbingan teknis, mulai dari pra panen sampai dengan pascapanen tanaman pangan dan hortikultura;

(20)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

h. Memfasilitasi pengembangan usaha dan kemitraan

agribisnis tanaman pangan dan hortikultura;

i. Melaksanakan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain di bidang tanaman pangan dan hortikultura.

4. Bidang Produksi Peternakan

Bidang produksi peternakan, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian dan Peternakan di bidang Produksi Peternakan.

Bidang Produksi Peternakan menyelenggarakan fungsi :

a. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan

perumusan rencana strategis sistem agribisnis peternakan;

b. Mempersiapkan penyusunan per wilayah/kawasan

peternakan;

c. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan

perencanaan peningkatan populasi di bidang peternakan;

d. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan

pemetaan, perencanaan, penyediaan dan penyaluran bibit peternakan;

e. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan

rekomendasi teknologi spesifik lokasi peningkatan populasi dan pasca panen untuk peternakan;

f. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan

bimbingan teknis, mulai dari budidaya sampai dengan pascapanen di bidang peternakan;

g. Memfasilitasi pengembangan usaha dan kemitraan

(21)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | h. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan

simplikasi dengan pemangku kepentingan terkait di bidang peternakan;

5. Bidang Perlindungan Tanaman dan Kesehatan Hewan

Perlindungan tanaman dan kesehatan hewan

menyelenggarakan fungsi :

a. Mempersiapakn bahan perumusan rencana strategis bidang perlindungan tanaman, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

b. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan pemetaan kawasan perlindungan tanaman pangan dan hortikultura, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; c. Melaksanakan pemantauan dan pelaporan perkembangan

serangan organisme penggangu tanaman, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

d. Mengumpulkan dan menyusun bahan pembinaan kesehatan hewan;

e. Melaksanakan bimbingan teknis pelayanan kesehatan hewan;

f. Melaksanakan, merumuskan dan melaksanakan

rekomendasi teknologi penggunaan peralatan dan pestisida, tanaman pangan dan hortikultura;

g. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan

pengamanan produksi tanaman pangan, hortikultura dan peternakan dari serangan organisme pengganggu tanaman, penyakit hewan serta dampak fenomena iklim;

h. Melaksanakan Pembinaan rumah potong hewan dan pusat kesehatan hewan;

(22)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | i. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan

simplikasi dengan pemangku kepentingan terkait di bidang perlindungan tanaman pangan dan hortikultura, kesehatan hewan dan kesehatan vertiner.

6. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan melaksanakan tugas Dinas Pertanian dan

Peternakan Kabupaten Banyuasin di satu wilayah Kecamatan dalam Kabupaten Banyuasin.

Untuk melaksanakan tugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan menyelenggarakan fungsi :

a. Melaksanakan penyiapan bahan perencanaan

pengembangan Pertanian dan Peternakan di wilayah Kecamatan;

b. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan teknis di Kecamatan bidang produksi dan usaha tani;

c. Menyiapkan penyusunan data statistik Pertanian dan Peternakan;

d. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan;

e. Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis di bidang Pertanian dan Peternakan;

f. Menyiapkan bahan dan pembinaan usaha tani sesuai dengan tugas dan fungsi;

g. Menyiapkan bahan pengawasan teknis sesuai dengan tugas dan fungsi;

h. Menyiapakan bahan pelaksanaan pengkajian penerapan teknologi anjuran di tingkat usaha tani;

(23)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | i. Melaksanakan Urusan Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis

(UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan;

j. Menyiapkan bahan pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan;

k. Membantu pengawasan, pemeliharaan, pembangunan

sarana dan prasarana Pertanian dan Peternakan;

l. Melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan

penyajian data.

Maksud dan Tujuan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan Tahun 2016 disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014. Ketentuan ini memberikan tuntutan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bagian integral dari siklus Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Esensi dari SAKIP adalah perwujudan dari implementasi sistem pengendalian manajemen sektor publik. Sistem pengendalian merupakan infrastruktur bagi manajemen pemerintah untuk memastikan bahwa visi, misi dan tujuan strategis Pemerintah dapat diwujudkan melalui implementasi strategi pencapainnya (program dan kegiatan) yang terencana dan terlaksana dengan baik.Implementasi SAKIP diawali dengan Penyusunan Rencana Strategis yang memuat visi, misi dan tujuan/sasaran strategis dan searah selaras setiap

D

(24)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

tahunnya ditetapkan program dan kegiatan untuk

dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi, misi dan tujuan/sasaran strategis tersebut. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana capaian kinerja yang diperoleh. Pada setiap akhir tahun pelaksanaan program/kegiatan, serta capaian kinerjanya dikomunikasikan kepada stakeholder dalam wujud Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) memiliki dua fungsi utama sekaligus. Pertama, Laporan Kinerja merupakan sarana bagi instansi untuk memberikan informasi kinerja dan menyampaikan pertanggungjawaban kinerja pada seluruh stakeholder. Kedua, Laporan kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan kinerja dimasa datang.

(25)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin membuat dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016.

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa dalam penyeragaman penyusunan istilah maka Penetapan Kinerja (Tapkin) diganti dengan Perjanjian Kinerja. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) menjadi dasar dalam penyusunan Perjanjian Kinerja dan dengan mencantumkan indikator kinerja dan target kinerja. Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja atau perjanjian kinerja antara Bupati dan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan

Kabupaten Banyuasin untuk mewujudkan target kinerja

berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Permenpan 53/2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun dengan

A

(26)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan

khusus Perjanjian Kinerja antara lain adalah untuk

meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 SKPD Dinas Pertanian dan Peternakan seperti Tabel 4.

(27)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

Tabel. 4. Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2016

Semua sasaran strategis dan indikator di atas merupakan

indikator kinerja utama DinasPertanian dan Peternakan

Kabupaten Banyuasin

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BANYUASIN

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja TARGET (1) (2) (3) (4)

1. Meningkatnya Produksi Pertanian 1. Tingkat Produksi Pertanian per tahun

18,00 %

2. Meningkatnya Produksi Peternakan 2. Tingkat Produksi Peternakan per tahun

9,00 % 3. Meningkatnya Pemasaran Hasil Pertanian 3. Tingkat Pemasaran Hasil

Pemasaran

5,00 % 4. Meningkatnya Pemasaran Hasil

Peternakan

4. Tingkat Pemasaran Hasil peternakan

5,00 % 5. Pencegahan Penyakit Menular Ternak 5 Tingkat Kesehatan Ternak 20,00 % 6. Meningkatnya Penerapan Teknologi

Pertanian

6. Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian

10,00 % 7. Meningkatnya Penerapan Teknologi

Peternakan

7. Tingkat Penerapan Teknologi Peternakan

10,00 %

Program Anggaran Keterangan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 2.126.051,975,00 APBD 2. Program Peningkatan Sarana Prasarana

Aparatur Rp. 926.828.000,00 APBD

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur Rp. 201.080.000,00 APBD

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Rp. 206.294.500,00 APBD 5. Program Peningkatan Penerapan Teknologi

Pertanian Rp. 877.185.800,00 APBD 6. Program Peningkatan Produksi Pertanian Rp. 16.273.696.575,00 APBD 7. Program Pencegahan dan Penanggulangan

Penyakit Ternak Rp. 978.845.400,00 APBD 8. Program Peningkatan Produksi Hasil

Peternakan Rp. 811.750.500.00 APBD

9. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Peternakan Rp. 110.869.500,00 APBD

10. Program Peningkatan Penerapan Teknologi

Peternakan Rp. 595.822.250,00 APBD

(28)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2016

Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun Anggaran 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian tujuan, sasaran strategis berikut indikator kinerjanya.

Sebagai upaya pengembangan sistem akuntabilitas sekaligus sebagai amanah pelaksanaan dari Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkunan Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara Nomor PER/20/20/M.PAN/11/2008 tanggal 26

Nopember 2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama.

Tujuan Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan Sasaran strategis Instansi Pemerintah. Adapun Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin telah sesuai dengan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang diuraikan dalam analisa capaian kinerja.

A

(29)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

Metodologi Pengukuran Pencapaian Kinerja

A. 1. Metode Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi, dengan cara perhitungan sebagai berikut:

1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin

tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi

menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:

2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin

rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi

menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:

Selain membandingkan rencana dengan realisasi,

pengukuran kinerja juga dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun ini dengan realisasi tahun lalu, serta capaian sampai dengan tahun ini dengan target pada akhir periode dokumen RPJMD.

B.2. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan

indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan Realisasi

Capaian indikator kinerja = X 100 Rencana

Rencana – ( Realisasi – Rencana ) Capaian indikator kinerja = X100 Kinerja Rencana

B

(30)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung hubungan antara sasaran dengan indikator kinerja pengukur keberhasilan sasaran yang

telah direncanakan. Hasil pengukuran capaian kinerja

disimpulkan baik untuk masing-masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut :

X > 85 % : Sangat Berhasil

70 % < X < 85 % : Berhasil

55 % < X < 70 % : Cukup Berhasil

X < 55% : Tidak Berhasil

Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja berupa indikator masukan, keluaran dan hasil.

Capaian Kinerja Organisasi

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin pada Tahun Anggaran 2016 memiliki 7 (tujuh) Sasaran Strategis. Adapun rincian tujuan dan sasaran dapat diuraikan sebagai berikut :

C

(31)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

Sasaran 1 : Meningkatnya Produksi Pertanian

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut :

Tabel. 6

Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

Persentase Tingkat Capaian

1 2 3 4 5

1 Tingkat Produksi Pertanian

Pertahun % 18 23,59

131,05

Sumber : Data Bidang Statistik Bidang Sekretariat Dinas Pertanian dan Peternakan

Tabel. 7

Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun Sebelumnya

Indikator Kinerja Satuan

Realisasi Capaian Keterangan 2014 2015 2016 2014 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Tingkat Produksi Pertanian Per Tahun % -2,93 31,13 23,59 -58,6 239,46 131,05 Ber fluktuasi

Sumber : Data Bidang Statistik Bidang Sekretariat Dinas Pertanian dan Peternakan

Tabel. 8

Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018

No Indikator Satuan Realisasi s/d 2015 Target Tahun

2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 6 7 7 8 2015 2016 1. Tingkat Produksi Pertanian Per Tahun % 31,13 23,59 25 207,16

Sumber : Data Bidang Statistik Bidang Sekretariat Dinas Pertanian dan Peternakan

(32)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | Program Peningkatan Produksi Pertanian merupakan suatu program untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dengan ditunjang oleh berbagai kegiatan yaitu dengan mengetahui produksi padi pada tahun bersangkutan dikurangi dengan produksi pada awal renstra dibagi dengan produksi pada awal renstra dikali 100 % didapat Jumlah Produksi Pertanian pada tahun 2016 terjadi peningkatan sebesar 221.860 ton GKG atau 17,94 % dengan jumlah produksi sebanyak 1.236.750 Ton GKG 2015 menjadi 1.458.610 Ton GKG Tahun 2016 (ASEM Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Prov. Sum-Sel 2016), produksi tahun 2013 sebanyak 943.104 Ton GKG, dimana bila dihitung produksi dari awal tahun (Renstra) terjadi peningkatan sebanyak 515.506 Ton GKG atau 23,59 %. Realisasi ini tercapai dari target yang telah ditetapkan (dapat dilihat pada tabel 6). Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh adanya kegiatan - kegiatan pada tahun 2016 antara lain :

1. Adanya Program UPSUS Jaringan Irigasi Teknis (JIT) 2015 seluas 14.885 ha yang tertanam di bulan oktober 2015 yang dipanen di bulan Jan-Feb 2016, yang sebagian besar sudah panen di sub round I.

2. Peningkatan Luas Tanam Reguler di beberapa Kecamatan yang dipanen di Tahun 2016.

3. Adanya program JIT perocement 35.000 Ha khususnya penanaman IP 200 yang dilaksanakan di MT ASEP 2016.

4. Tersedianya alat dan mesin pertanian yang menunjang peningkatan produksi padi dari kegiatan APBN.

Apabila dilihat Perbandingan realisasi indikator Persentase Tingkat Produksi Pertanian pada awal tahun (Renstra) tahun 2013 dan tahun 2016 terjadi peningkatan sebesar 23,59 % mencapai

(33)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | target yang telah ditetapkan pada tahun 2016 dengan persentase tingkat capaian sebesar 131,07 %, dan juga pada akhir periode Renstra Tahun 2018 menetapkan target sebesar 25 % (dapat dilihat pada tabel 8).

Sasaran 2 : Meningkatnya Produksi Peternakan

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan sasaran strategis meningkatnya Produksi Peternakan adalah sebagai berikut :

Tabel. 9

Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

Persentase Tingkat Capaian

1 2 3 4 5

1 Persentase Tingkat Produksi

Peternakan Per Tahun % 9 9,11 101,2

Sumber : Bidang Produksi Peternakan

[[

Tabel. 10

Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya

Indikator Kinerja Satuan

Realisasi Capaian Keterangan 2014 2015 2016 2014 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Persentase Tingkat Produksi Peternakan Per Tahun % 4 10 9,11 133,3 166,6 101,2 Ber fluktuasi 23

(34)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

Tabel. 11

Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018

No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016

Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 5 6 7 8 9 2014 2015 2016 1. Persentase Tingkat Produksi Peternakan Per Tahun % 4 10 9,11 15 154,06

Sumber : Bidang Produksi Peternakan

Program peningkatan produksi peternakan merupakan program peningkatan produksi peternakan di tahun bersangkutan dikurangi produksi ternak di tahun awal renstra dibagi produksi ternak awal renstra di kali 100 dengan Realisasi indikator kinerja Persentase Tingkat Produksi Peternakan pada Tahun 2016 adalah meningkat 9,11 % dari jumlah awal tahun 2013 (Renstra) sebanyak 10372,43 Ton, produksi tahun 2016 sebesar 22750,39 Ton atau meningkat 12.378 Ton, dan produksi tahun 2015 sebesar 9.698 Ton. Angka ini telah mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2016 yaitu sebesar 9%, hal ini dikarenakan adanya peningkatan jumlah populasi seperti sapi perah di tahun 2013 berjumlah 28.134 meningkat di Tahun 2016 mencapai 36.035 ekor dan juga peningkatan produksi peternakan

disebabkan adanya pendistribusian bibit ternak kepada

masyarakat yaitu sapi pengembangan 15 ekor, kambing 30 ekor, dan pengembangan agribisnis peternakan yang mempengaruhi peningkatan produksi peternakan. Pada Tahun 2015 realisasi produksi peternakan mencapai 10 % dan 2016 mencapai 9 % hal ini dikarenakan adanya pengurangan jumlah pendistribusian bibit

(35)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | ternak seperti sapi dari 50 menjadi 15 ekor, kambing 50 ekor menjadi 30 ekor dan itik 750 ekor menjadi 0 ekor.

Realisasi dan capaian indikator kinerja tahun 2016 adalah 9 % dan telah mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun 2016 sebesar 9 %. Hal ini dapat dilihat pada Tabel. 10.

Realisasi indikator kinerja persentase Tingkat Produksi Peternakan Pertahun pada Tahun 2016 adalah 9 % dibandingkan dengan target di akhir periode renstra pada tahun 2018 sebesar 15 %, maka tingkat pencapaian sampai dengan Tahun 2016 telah tercapai 154,06 % seperti pada Tabel dilihat dari tabel 11.

Sasaran 3 : Meningkatnya Pemasaran Hasil Pertanian

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut :

Tabel. 12

Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

Persentase Tingkat Capaian

1 2 3 4 5

1 Persentase Tingkat

Pemasaran Hasil Pertanian % 5 5 100

Sumber : Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

Tabel. 13

Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya

Indikator Kinerja Satuan

Realisasi Capaian Ket 2015 2016 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 1 Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian % 5 5 100 100 Tetap

Sumber : Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

(36)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

Tabel. 14

Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018

No Indikator Satuan Realisasi s/d

2016 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 5 6 10 11 2015 2016 1. Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian % 5 5 25 40

Sumber : Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

Realisasi persentase Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian tahun 2016 adalah sebesar 5 %, tercapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 5 % dapat dilihat dari tabel 10. Hal ini dikarenakan terdapatnya harga pangan pokok terutama beras yang selalu naik, serta sedikitnya impor beras di tahun 2016, sehingga produksi padi di tahun 2016 mengalami peningkatan pemasarannya.

Realisasi Kinerja dibanding tahun 2015 peningkatannya sama yaitu 5 % dan dan tahun 2016 juga 5 % dapat dilihat pada Tabel 13. Untuk Capaian target jangka menengah 2018 sebesar 25 % bila dibandingkan tingkat capaian tahun 2016 sudah tercapai sebesar 40 %, mudah – mudahan dengan kondisi ekonomi yang membaik akan target capaian di tahun 2018 akan tercapai.

(37)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

Sasaran 4 : Meningkatnya Pemasaran Hasil Peternakan

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut :

Tabel. 15

Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase

Tk Capaian

1 2 3 4 5

1 Persentase Tingkat

Pemasaran Hasil Peternakan % 5 5 100

Sumber : Bidang Produksi Peternakan

Tabel. 16

Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya

Indikator Kinerja Satuan

Realisasi Capaian Ket

2015 2016 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 1 Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan % 5 5 100 100 Tetap

Sumber : Bidang Produksi Peternakan

(38)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

Tabel. 17

Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018

Sumber : Bidang Produksi Peternakan

Realisasi persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan tahun 2016 adalah sebesar 5%, mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 5% seperti pada tabel. 15, hal ini dikarenakan adanya kegiatan optimalisasi Rumah Potong Hewan (RPH) di Kecamatan Betung, yang dapat meningkatkan daya jual produksi peternakan terutama daging sapi, selain itu peningkatan produksi ternak juga dipengaruhi oleh besarnya permintaan pasar seperti telur dan daging di hari-hari Raya keagamaan, menyebabkan peningkatan pemasaran hasil ternak.

Bila dibandingkan realisasi dan capaian indikator kinerja tahun 2016 dan tahun 2015, capaian target sebesar 5 % sama – sama tercapai atau tercapai 100 % seperti pada Tabel 16.

Realisasi indikator kinerja persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan Tahun 2016 adalah 5% dibandingkan dengan target di akhir periode Renstra pada tahun 2018 sebesar 25%, maka tingkat pencapaian sampai dengan Tahun 2016 telah tercapai 40 % seperti ditampilkan pada Tabel 17.

No Indikator Satuan Realisasi s/d

2016 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 5 6 7 8 2015 2016 1. Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan % 5 5 25 66,66 28

(39)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

Sasaran 5 : Pencegahan Penyakit Menular Ternak

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan sasaran strategis Meningkatnya Kesehatan Hewan Ternak sebagai berikut:

Tabel. 18

Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

Persentase Tingkat Capaian

1 2 3 4 5

1 Tingkat Kesehatan Hewan

Ternak Per Tahun % 20 20 100

Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan

Tabel. 19

Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun

Sebelumnya

Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan

Tabel. 20

Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018

No Indikator Satuan Realisasi s/d

2015 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 5 6 7 8 2015 2016 1. Tingkat Kesehatan Hewan Ternak Per Tahun

% 20 20 100 40

Sumber ; Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan

Indikator Kinerja Satuan Realisasi

Capaian Ket 2014 2015 2016 2014 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Tingkat Kesehatan Hewan Ternak Per Tahun

% 20 20 20 100 100 100 Tetap

(40)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | Pada sasaran meningkatnya Kesehatan Hewan Ternak target indikator kinerja tahun 2016 yang ditetapkan sebesar 20 % telah terealisasi dengan baik dengan rata-rata capaian 100% dapat dilihat pada Tabel 18. Hal ini dikarenakan dengan optimalnya pelayanan kesehatan hewan di 2 puskeswan yaitu puskeswan tanjung lago dan puskeswan sembawa. Disamping itu tersedianya

Bahan Belanja Obat-obatan ternak di Kabupaten dapat

mendukung pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak. Perbandingan realisasi dan capaian sampai dengan tahun 2016 dan tahun 2015 tidak mengalami perbedaan tingkat capaian, karena tingkat serangan pada hewan ternak relatif sama, untuk perbandingan tingkat capaian antara tahun 2016 dan 2015 dapat dilihat pada tabel 19.

Perbandingan realisasi dan capaian sampai dengan tahun 2016 dan tahun 2015 dibandingan dengan target berakhirnya Rentra tahun 2018 telah tercapai sebesar 40 % seperti ditampilkan pada tabel 20.

Sasaran 6 : Meningkatnya Penerapan Teknologi Pertanian

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut

(41)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

Tabel. 21

Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 4 5 1 Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian % 10 10 100

Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan

Tabel. 22

Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya

Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan

Tabel. 23

Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018

Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan

Realisasi persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian dan Perkebunan tahun 2016 adalah sebesar 10% sesuai dengan target yang telah ditentukan tercapai target oleh karena adanya peningkatan penerapan teknologi, terutama di peningkatan

Indikator Kinerja Satuan

Realisasi Capaian Ket

2014 2015 2016 2014 2015 2016 1 2 3 3 4 5 6 7 1 Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian % 10 10 10 100 100 100 Tetap

No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016

Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 5 6 7 8 2015 2016 1. Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian dan Perkebunan % 10 10 50 40 31

(42)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | pengelolaan Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). Capaian realisasi target seperti pada Tabel 21.

Bila dibandingkan realisasi dan capaian indikator kinerja tahun 2016 dan tahun 2015 adalah tetap yaitu 20 % atau sama tingkat capaiannya, hal ini dapat dilihat seperti pada Tabel 22.

Realisasi indikator kinerja persentase Penerapan Teknologi Pertanian dan perkebunan Tahun 2016 adalah 20 % dibandingkan dengan target di akhir periode renstra pada tahun 2018 sebesar 50%, maka tingkat pencapaian sampai dari tahun 2015 sampai dengan Tahun 2016 telah tercapai 40 % dapat dilihat dari tabel 23.

Sasaran 7 : Meningkatnya Penerapan Teknologi Peternakan

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut :

Tabel. 24

Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

Persentase Tingkat Capaian

1 2 3 4 5

1 Persentase Tingkat Penerapan

Teknologi Peternakan % 10 10 100

Sumber : Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan

(43)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

Tabel. 25

Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya

Indikator Kinerja Satuan

Realisasi Capaian Ket 2014 2015 2016 2014 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Peternakan % 10 10 10 100 100 100 Tetap

Sumber : Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan

Tabel. 26

Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018

Sumber : Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan

Realisasi persentase Tingkat Penerapan Teknologi

Peternakan tahun 2016 adalah sebesar 10% sesuai dengan target yaitu 10%, pencapaian target yang telah ditetapkan dikarenakan adanya kegiatan penerapan teknologi berupa bimtek regu pengendalian hama dan penyakit baik penyakit tanaman maupun hewan, yang dilaksanakan sebanyak 4 kali.

Bila dibandingkan realisasi dan capaian indikator kinerja tahun 2016 dan tahun 2015 sama – sama tersealisasi sebesar 10 % dari target yang telah ditetapkan, capaian tersebut dapat dilihat pada Tabel. 25.

Realisasi indikator kinerja persentase Penerapan Teknologi Peternakan Tahun 2016 adalah 10% dibandingkan dengan target

No Indikator Satuan Realisasi s/d

2016 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 5 6 7 8 2015 2016 1. Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Peternakan % 10 10 50 40 33

(44)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | di akhir periode renstra pada tahun 2018 sebesar 50%, maka tingkat pencapaian sampai dengan Tahun 2016 telah tercapai 40 seperti yang ditampilkan pada Tabel. 26.

Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Standar Nasional

Capaian kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan dengan indikator kinerja tingkat produksi Pertanian, tingkat produksi peternakan, tingkat penerapan teknologi peternakan, tingkat kesehatan ternak tidak dapat dilakukan perbandingan dengan target nasional karena ditingkat nasional, urusan bidang pertanian dan peternakan merupakan urusan pilihan dan tidak ada data Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari Kementerian terkait, dalam hal ini Kementerian Pertanian.

Analisa Atas Capaian Kinerja Organisasi

D.1. Analisa atas Efesiensi Penggunaan Sumber Daya

Dilihat dari penggunaan anggaran Dinas Pertanian dan

Peternakan, dari alokasi anggaran sebesar Rp.

23.108.424.500,- terealisasi sebesar Rp. 21.079.839.202,- atau 91,22% dengan rata-rata capaian kinerja 104,04 %, hal ini

menunjukkan adanya efisiensi terhadap penggunaan

anggaran. Efisiensi tersebut karena:

1. Dalam pencapaian realisasi tahun 2016 Sasaran

Meningkatnya produksi pertanian mendapatkan

dukungan dari Program Peningkatan Produksi

E D

(45)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | Pertanian/Perkebunan dengan 9 (sembilan) kegiatan

dengan jumlah anggaran sebesar Rp.

16.273.696.575,- dengan realisasi sebesar Rp.

14.697.561.565 (93,31 %), selain itu kegiatan UPSUS yang didanai oleh Kementerian Pertanian tahun 2016 juga sangat mendukung tercapainya peningkatan produksi pertanian.

2. Sasaran Meningkatnya produksi peternakan

mendapatkan dukungan dari Program Peningkatan Produksi peternakan dengan 2 (dua) kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 811.750.500,- dengan realisasi sebesar Rp. 708.150.500 (87,23 %).

3. Sasaran peningkatan pemasaran hasil pertanian pada tahun 2016 tidak teranggarkan, namun kegiatan ini tercapai target sasarannya oleh karena adanya harga pangan pokok terutama beras yang selalu naik, serta sedikitnya impor beras di tahun 2016, sehingga produksi

padi di tahun 2016 mengalami peningkatan

pemasarannya.

4. Sasaran ini mendapat dukungan dari program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan dengan 1 (satu) kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 110.869.500,- dengan realisasi sebesar Rp 91.687.050,- atau persentase realisasi 82,69 %. 5. Sasaran pencegahan penyakit menular mendapatkan

dukungan dari Program Pencegahan dan

penanggulangan penyakit ternak dengan 2 (dua) kegiatan pokok dengan jumlah anggaran sebesar Rp.

(46)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |

978.845.400,- dan realisasi sebesar Rp.

970.684.400,- atau persentase mencapai 99,16 %.

6. Sasaran meningkatnya penerapan teknologi

pertanian mendapatkan dukungan dari Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian dengan 1 (satu) kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp.

877.185.800,- dengan realisasi sebesar Rp.

871.146.300,- dengan persentase mencapai 99,31 %.

7. Dalam pencapaian Realisasi Sasaran peningkatan

penerapan teknologi peternakan tahun 2016

mendapatkan dukungan dari program peningkatan penerapan teknologi peternakan dengan 2 (dua) kegiatan dengan jumlah anggaran Rp.595.822.250,- dengan realisasi sebesar Rp. 590.862.450,- dengan persentase mencapai 99,16%. Hal – hal yang mempengaruhi pencapaian target adalah adanya kegiatan pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna dan sosialisasi pengolahan daging yang asuh.

D.2. Analisa Penyebab Keberhasilan/Kegagalan serta alternative Solusi Per Sasaran

Sasaran 1 : Meningkatnya Produksi Pertanian

Analisa pada Sasaran Meningkatnya Produksi

Pertanian dengan indikator Persentase Tingkat

Produksi Pertanian tahun 2016 Realisasi Indikator ini telah mencapai target yang telah ditetapkan, untuk terus menjaga perkembangan yang positif ini tentunya

(47)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | masih diperlukan kerja keras untuk mencapai target pada akhir periode Renstra. Pelaksanaan Program UPSUS tentunya sangat mempengaruhi peningkatan Produksi Pertanian, oleh karena itu kegiatan-kegiatan yang Menunjang produksi Pertanian yang ada di Kabupaten Banyuasin perlu terus dilakukan. Selain dukungan dari sisi financial perlu juga dukungan dari semua pihak Untuk peningkatan produksi pertanian.

Sasaran 2 : Meningkatnya Produksi Peternakan

Target yang ditetapkan pada sasaran ini berhasil dicapai pada tahun 2016, capaian ini diperoleh melalui pendistribusian bibit ternak, pengembangan agribisnis peternakan yang dapat memperbaiki kualitas dan kwantitas anak sapi. Selain itu dukungan pembiayaan selama ini masih berasal dari dana APBD Kabupaten Banyuasin, agar target bisa tercapai sampai dengan tahun berakirnya Rentra maka perlu pendanaan dari APBN.

Sasaran 3 : Meningkatnya Pemasaran Hasil Pertanian.

Sasaran Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian

untuk Tahun 2016 dapat tercapai walaupun pada kegiatannya tidak teranggarkan, hal ini juga tergantung dari membaikknya kwalitas produksi pertanian, yang mana ditahun 2016 tingkat serangan hama dan penyakit tanaman rendah mengakibatkan produksi pertanian yang dihasilkan dengan kondisi padi sangat baik, disamping itu peran

(48)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | pemerintah dalam menjaga impor beras yang masuk dibatasi, sehingga harga beras dapat dijaga.

Sasaran 4 : Meningkatnya Pemasaran Hasil Peternakan

Analisa pada Sasaran Meningkatnya Pemasaran Hasil Peternakan, Pada tahun 2016 Realisasi Indikator ini telah mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 5 %, yaitu dengan kegiatan optimalisasi Rumah Potong Hewan di Kecamatan Betung. Rumah Potong Hewan ini telah dilaksanakan renovasi dan pembangunan sarana pendukungnya termasuk peralatan pemotongan, hal ini

dapat meningkatkan pelayanan masyarakat baik

pemeriksaan sebelum pemotongan maupun pemotongan hewan.

Sasaran 4 : Pencegahan Penyakit Menular Ternak

Sasaran ini dicapai melalui Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak. Analisa capaian indikator kinerja Persentase Peningkatan Kesehatan Hewan Ternak pada tahun 2016 adalah 20% dengan tingkat capaian sebesar 20% sehingga capaian target telah tercapai. Capaian indikator ini diperoleh dari adanya pelayanan kesehatan hewan di 2 puskeswan Kabupaten Banyuasin baik ternak besar dan kecil di Kecamatan Sembawa dan Tanjung Lago. Peningkatan kesehatan hewan ini diharapkan tetap dipertahankan dengan melakukan vaksinasi ternak dan menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan ternak setiap tahun.

(49)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | Sasaran 6 : Meningkatnya Penerapan Teknologi

Pertanian

Realisasi indikator kinerja persentase meningkatnya penerapan teknologi Pertanian Tahun 2016 adalah 10 %. Angka ini telah mencapai target yang ditetapkan tahun 2016 yaitu sebesar 10%. Hal ini dikarenakan adanya Peningkatan Pengelolaan Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA).

Sasaran 7 : Meningkatnya Penerapan Teknologi Peternakan

Realisasi indikator kinerja persentase meningkatnya penerapan teknologi Peternakan Tahun 2016 adalah 10 %. Angka ini telah mencapai target yang ditetapkan tahun 2016 yaitu sebesar 10%. Hal ini dikarenakan adanya Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna seperti penyediaan alat-alat IB dan sosialisasi pengolahan daging yang asuh.

Akuntabilitas Keuangan

Jumlah Rencana Pengeluaran Belanja Langsung Dinas Pertanian dan Peternakan yang tercantum dalam Perubahan

Anggaran Tahun 2016 dan menjadi dasar penyusunan

perhitungan anggaran ini adalah sebesar Rp.23.108.424.500 dengan realisasi sebesar Rp.21.079.839.202 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

F

(50)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | Tabel. 27 Akuntabilitas Keuangan NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN PROGRAM ANGGARAN REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. Meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi pertanian yang memiliki komoditas unggulan Tingkat Produksi Pertanian Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian 18 10 5 23,59 10 5 131,05 100 100 Program Peningkatan Produksi Pertanian Program Penerapan Teknologi Pertanian/Perk ebunan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian 16.273.696.575 877,185,800 0 14.697.561.565.00 871,146,300 0 90,31 99.31 0

Total Capaian Indikator Sasaran I 119,96

Total Realisasi Keuangan Sasaran I 17.150.882.375 15.568.707.865 90,77 2 Meningkatnya Produksi Peternakan yang aman, sehat, utuh dan halal Tingkat Kesehatan Ternak Tingkat Produksi Peternakan 20 9 20 9,11 100 101,22 Program Pencegahan dan Penanggulang an Penyakit Ternak Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 978,845,400 811.750.500 970,684,400 708.150.500 99,17 87,23 40

(51)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | Lanjutan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tingkat Penerapan Teknologi Peternakan Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan 10 5 10 5 100 100 Program Peningkatan Penerapan Teknologi peternakan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Peternakan 595.822.250 110.869.500 590.862.450 91.687.050 99,16 82,69

Total Capaian Indikator Sasaran II 100,25

Total Realisasi Keuangan Sasaran II 2.497.287.650 2.361.384.400 94,55 3. Meningkatnya Kinerja Aparatur Tingkat Pemenuhan Jasa Administrasi Perkantoran 100 100 100 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.137.327.975 1.975.647.602 92,43

Total Capaian Indikator Sasaran III 100

Total Realisasi Keuangan Sasaran II 2.137.327.975 1.975.647.602 92,43 4. Meningkatnya Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur Ketersediaa n Sarana dan Prasarana Aparatur 100 100 100 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 915.552.000 824.109.135 90,01

Total Capaian Indikator Sasaran IV

100 Total Realisasi Keuangan Sasaran IV 915.552.000 824.109.135 90,01 5. Meningkatnya Tingkat disiplin aparatur pelayanan Tingkat Disiplin Aparatur Dinas Pertanian dan Peternakan 100 100 100 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembanga n Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 201.080.000 206.294.500 169.791.200 180.199.000 84,43 87,35

Total Capaian Indikator Sasaran V

Total Rata-rata Capaian Indikator Sasaran I-V

100 104,04 Total Realisasi Keuangan Sasaran V 407.374.500 349.990.200 85,91 TOTAL 23.108.424.500 21.079.839.202 91,22 41

Referensi

Dokumen terkait

2) Outside of Las Vegas are some very nice deserts and mountains. Easy to get to and very close, it is nice to take a break from the gambling and partying to get out and visit a bit

Kepada peserta lelang yang merasa keberatan atas pengumuman pemenang pelelangan tersebut di atas diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis kepada

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah lulus Evaluasi Administrasi, Teknik, Harga dan Kualifikasi untuk paket pekerjaan tersebut di atas.. Sebagai

If you are into music you can watch female singers like Celine Dion, Mariah Carey, Britney Spears, Christina Aguilera and Beyonc?, male performers like Phil Collins, Eric

Sehubungan dengan telah selesainya masa sanggah maka Pokja VI, Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Maluku Tengah atas paket Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah lulus Evaluasi Administrasi, Teknik, Harga dan Kualifikasi untuk paket pekerjaan tersebut di atas.. Sebagai

If you want to experience Las Vegas poker action and hang out with pros, the Bellagio is the casino for you. It is one of the classiest poker rooms available in Las Vegas. It is

[r]