Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
L K j I P
LAPORAN KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH
SKPD DINAS PERTANIAN DAN
PETERNAKAN KABUPATEN BANYUASIN
2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
LKjIP ini merupakan konsekuensi logis dari amanat Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
akuntabilitas sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan sehubungan telah berakhirnya Tahun Anggaran 2016. Inpres tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah negara untuk mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada suatu perencanaan strategi (Renstra) yang telah ditetapkan.
Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin tahun 2016 ini pada dasarnya merupakan Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin tahun 2016 dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan selama periode APBD Tahun Anggaran 2016 sesuai dengan Visi dan Misi yang terdapat pada Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2014 - 2018.
Berbagai keberhasilan yang dicapai merupakan hasil kerja dari semua pihak yang terlibat didalamnya yaitu Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Swasta dan Masyarakat. Hendaknya hasil ini menjadi motivasi yang lebih inovatif dan kreatif untuk perbaikan kinerja kedepan.
Demikian pula kekurangan yang dialami hendaknya menjadi bahan intropeksi terhadap kebijakan yang akan timbul,
sehingga dapat menjadi masukan yang berharga bagi
penyelenggara kegiatan Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Banyuasin di masa mendatang.
Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa selalu melindungi kita semua amin.
Pangkalan Balai, Maret 2017 an.Kepala Dinas
Sekretaris
Ir. SYAMSUL BAHRI PEMBINA TINGKAT I NIP. 19631120 198903 1 007
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | DAFTAR ISI Hal. KATA PENGANTAR ……….………... DAFTAR ISI ………... DAFTAR TABEL ………... DAFTAR LAMPIRAN ………... RINGKASAN EKSEKUTIF ………... BAB I. PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM ... B. KEWENANGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI... C. STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS ... D. MAKSUD DAN TUJUAN... BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)... BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN
2016...
B. METODOLOGI PENGUKURAN PENCAPAIAN
KINERJA ... C. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ...
D. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA
TAHUN 2016 DENGAN STANDAR NASIONAL...
E. ANALISA ATAS CAPAIAN KINERJA ORGANISASI..
F. AKUNTABILITAS KEUANGAN...
G. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI SEBELUMNYA
BAB. IV PENUTUP i iii v vii viii 1 2 4 13 15 18 19 20 34 34 39 43 45 iii
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
DAFTAR TABEL
Hal. 1. Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2016 ...
2. Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016... 3. Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta
Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-tahun Sebelumnya... 4. Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai
dengan Tahun 2016 dengan Target 2018... 5. Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator
Kinerja Tahun 2016 ... 6. Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta
Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-tahun Sebelumnya... 7. Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai
dengan Tahun 2016 dengan Target 2018... 8. Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator
Kinerja Tahun 2016... 9. Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta
Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-tahun Sebelumnya... 10. Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai
dengan Tahun 2016 dengan Target 2018... 11. Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator
Kinerja Tahun 2016 ... 17 21 21 21 23 23 24 25 25 26 27 iv
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | 12. Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta
Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-tahun Sebelumnya... 13. Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai
dengan Tahun 2016 dengan Target 2018... 14. Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator
Kinerja Tahun 2016 ... 15. Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta
Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-tahun Sebelumnya ... 16. Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai
dengan Tahun 2016 dengan Target 2018... 17. Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator
Kinerja Tahun 2016 ... 18. Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta
Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-tahun Sebelumnya ... 19. Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai
dengan Tahun 2016 dengan Target 2018... 20. Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator
Kinerja Tahun 2016 ... 21. Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta
Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-tahun Sebelumnya ... 22. Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai
dengan Tahun 2016 dengan Target 2018... 23. Akuntabilitas Keuangan 27 28 29 29 29 31 31 31 32 33 33 40 v
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
DAFTAR LAMPIRAN
1. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
2. INDIKATOR TURUNAN ESSELON III DAN ESSELON IV 3. RENCANA STRATEGIS (RS) 2016
4. RENCANA KINERJA TAHUNAN ( RKT) 2016 5. PENGUKURAN KINERJA (PK) 2016
6. PERJAJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 7. PERJANJIAN KINERJA ESSELON
8. RENCANA AKSI PERTANIAN TAHUN 2016
9. EVALUASI PROGRAM KINERJA SEMESTER I DAN SEMESTER II TAHUN 2016
10. LAPORAN MONOTORING DAN EVALUASI ATAS RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TRIWULAN IV TAHUN 2016 11. LAPORAN MONOTORING DAN EVALUASI ATAS RENCANA
AKSI KINERJA SASARAN TRIWULAN IV ESSELON III DAN ESSELON IV TAHUN 2016
12. LAPORAN MONOTORING DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA ESSELON III DAN IV TAHUN 2016
13. SOP PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA KINERJA TAHUN 2016
14. NARASI LAPORAN MONOTORING DAN EVALUASI KINERJA TAHUN 2016
15. DATA PENDUKUNG
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
RINGKASAN EKSEKUTIF
Akutanbilitas Kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin merupakan kewajiban Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Banyuasin untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan Visi dan Misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis
(RENSTRA) Kabupaten Banyuasin, melalui sistem
pertanggungjawaban secara periodik.
Pengukuran Pencapaian Kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin dilakukan dengan mengevaluasi antara Rencana Kinerja (Perfomance Plan) yang diinginkan dengan Realisasi Kinerja (Performance Result) yang dicapai oleh organisasi yang bersangkutan. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya Kesenjangan Kinerja (Performance Gap) antara rencana kinerja dan realisasinya serta tindakan koreksi yang diperlukan dimasa mendatang. Metode pengukuran ini dapat bermanfaat dalam memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan untuk mewujudkan Visi dan Misi organisasi Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 ini menyajikan hasil pengukuran, evaluasi dan analisa pencapaian strategis, sebagai berkut. :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | a. Pengukuran evaluasi dan analisa capaian sasaran strategis
dilakukan terhadap 7 sasaran yang mencakup 7 indikator kinerja setingkat Out Comes.
b. Hasil analisis terhadap 7 sasaran strategis menunjukan bahwa 5 sasaran dapat mencapai hasil 100 %, dan terdapat 2 sasaran tercapai diatas 100 %.
Dalam mencapai target sasaran indikator 100 % terdapat beberapa hambatan – hambatan, akan tetapi hambatan tersebut dapat dilalui dengan tahapan-tahapan pencapaian program dan kegiatan yang sesuai dengan kondisi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
BAB I
PENDAHULUAN
Gambaran Umum
Berkenaan dengan upaya penguatan akuntabilitas
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan sehubungan telah berakhirnya Tahun Anggaran
2016, Dinas Pertanian dan Peternakan berkewajiban
menyampaikan laporan dimaksud.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 memuat gambaran pelayanan yang optimal kepada masyarakat melalui pelaksanaan program dan kegiatan selama kurun waktu 2016 dengan menerapkan konsep penyelenggaraan pemerintah yang demokratis, transparan, akuntabilitas, partisipatif dan responsive serta Indikator Kinerja Utama dalam upaya menuju pemerintahan yang baik (Good Governance).
A
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
Kewenangan Tugas pokok dan Fungsi
1. Tugas Pokok Dinas Pertanian dan Peternakan merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah di bidang Pertanian dan Peternakan sesuai dengan urusan Pemerintah Kabupaten serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dinas Petanian dan Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
2. Dinas Pertanian dan Peternakan mempunyai tugas :
a. Melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam
bidang Pertanian dan Peternakan sesuai dengan
kewenangan;
b. Melaksanakan tugas pembantuan yang ditugaskan oleh Pemerintah sesuai dengan kewenangan;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Peraturan Bupati ini, Dinas Pertanian dan Peternakan menyelenggarakan fungsi:
a. Kesekretariatan, yaitu urusan umum, perlengkapan,
kepegawaian, keuangan, hubungan masyarakat,
penyajian data statistik, perencanaan, monitoring dan pelaporan;
b. Merumuskan bahan kebijakan, pembinaan, bimbingan teknis dibidang pertanian dan peternakan, mulai dari penanganan pra panen sampai dengan pasca panen;
B
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | c. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis dalam rangka
pemberian izin usaha di bidang pertanian dan
peternakan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741) telah ditetapkan Peraturan Daerah
kabupaten Banyuasin Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2008 Nomor 16), dan perubahan kedua Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 2 Tahun 2011, sebagai berikut :
C
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
STRUKTUR ORGANISASI
SKPD DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
KEPALA DINAS SEKRETARIS SUBBAGIAN DATA STATISTIK MONEV DAN PELAPORAAN SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN SUBBAGIAN UMUM PERLENGKAPAN DAN KEPEGAWAIAN SARANA DAN PRASARANA SEKSI INTENSIFIKASI SEKSI HORTIKULTURA SEKSI TANAMAN PANGAN PRODUKSI TAN PANGAN DAN HORTI
SEKSI PETERNAKAN
SEKSI PERBENIHAN
SEKSI PENGOLAHAN DAN PEMASARAN UPTD PRODUKSI PETERNAKAN SEKSI PENGEMBANGAN SEKSI PEMBIBITAN
SEKSI PENGOLAHAN DAN PEMASARAN
PERLINDUNGAN TAN DAN KESEHATAN HEWAN SEKSI KESEHATAN HEWAN SEKSI PERLINDUNGAN TANAMAN SEKSI PERLINDUNGAN MASYARAKAT VETERINER 5
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
Uraian Tugas 1. Sekretariat
1. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan
umum, perlengkapan, perencanaan, keuangan,
kepegawaian, identifikasi dan pengumpulan data statistik, monitoring, evaluasi dan pelaporan, hubungan masyarakat, kepustakaan dan urusan lain yang tidak termasuk dalam tugas dan fungsi bidang-bidang Dinas.
2. Sekretariat melaksanakan fungsi :
a. Mempersiapkan bahan rumusan rencana strategis di bidang kesekretariatan;
b. Melaksanakan pembinaan organisasi dan tata laksana,
ketata usahaan, kepegawaian, kehumasan,
kepustakaan, kerumahtanggan, surat menyurat,
kearsipan dan perlengkapan;
c. Melaksanakan identifikasi dan perencanaan kegiatan, penyusunan anggaran serta administrasi keuangan; d. Melaksanakan identifikasi dan pengumpulan data
statistik pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
peternakan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
program;
e. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi dengan pemangku tugas kepentingan lain bidang kesekretariatan;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | 3. Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian, mempunyai tugas mengurusi surat menyurat, kearsipan, kepustakaan, rumah tangga, perlengkapan, kehumasan, penyusunan rencana kebutuhan, pengembangan, mutasi pegawai, ketatausahaan dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekterariat sesuai dengan tugas dan fungsinya;
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan, mempunyai tugas melaksanakan identifikasi, kajian, penyusunan dan urusan program menyiapkan bahan penyusunan dan perhitungan anggaran belanja, verifikasi, urusan perbendaharaan dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya; c. Sub Bagian Data Statistik, Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan, mempunyai tugas melakukan identifikasi, pengumpulan, pengolahan, analisis dan kajian data statistik pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
peternakan, melaksanakan monitoring, evaluasi,
pelaporan seluruh program dinas dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretariat sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Bidang Sarana dan Prasarana
Bidang sarana dan prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pertanian dan peternakan dibidang
sarana dan prasarana.
Bidang Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | a. Mempersiapkan bahan perumusan rencana strategis di
bidang sarana dan prasarana tanama pangan, hortikultura dan peternakan
b. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
perencanaan, penyediaan, penyaluran dan pengawasan pupuk, pakan, pestisida dan perkreditan untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan;
c. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
bimbingan, pengawasan, pemanfaatan dan pengelolaan air irigasi dan sistem pengairan desa untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan;
d. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan pemetaan tata ruang, identifikasi dan pengembangan pendayagunaan sumberdaya lahan untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan;
e. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
identifikasi, inventarisasi, tentang pemetaan tata ruang dan pengembangan pendayagunaan sumberdaya lahan dan air untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan;
f. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
identifikasi, inventarisasi, bimbingan penggunaan
percobaan dan pengkajian serta penyebaran prototipe alat mesin pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan;
g. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi dengan pemangku kepentingan lain di bidang sarana dan prasarana.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala dinas,
sesuai ruang lingkup tugas pokok dan fungsi.
3. Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura menyelenggarakan fungsi :
a. Mempersiapkan bahan perumusan rencana strategis sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura;
b. Mempersiapkan bahan perumusan penyusunan
perencanaan per wilayah tanaman pangan dan
hortikultura;
c. Mempersiapkan dan merumuskan bahan penyusunan perencanaan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi melalui intensifikasi, perluasan areal tanam, serta pengurangan kehilangan hasil untuk tanaman pangan dan hortikultura;
d. Mempersiapkan dan merumuskan bahan pemetaan,
perencanaan, penyediaan dan penyaluran benih tanaman pangan dan hortikultura;
e. Mempersiapkan dan melaksanakan pembinaan pengelolaan unit pelaksana teknis balai benih dan penangkar benih tanaman pangan dan hortikultura;
f. Mempersiapkan dan merumuskan rekomendasi teknologi spesifik lokasi peningkatan produksi dan pasca panen untuk tanaman pangan dan hortikultura;
g. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan bahan bimbingan teknis, mulai dari pra panen sampai dengan pascapanen tanaman pangan dan hortikultura;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
h. Memfasilitasi pengembangan usaha dan kemitraan
agribisnis tanaman pangan dan hortikultura;
i. Melaksanakan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain di bidang tanaman pangan dan hortikultura.
4. Bidang Produksi Peternakan
Bidang produksi peternakan, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian dan Peternakan di bidang Produksi Peternakan.
Bidang Produksi Peternakan menyelenggarakan fungsi :
a. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
perumusan rencana strategis sistem agribisnis peternakan;
b. Mempersiapkan penyusunan per wilayah/kawasan
peternakan;
c. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
perencanaan peningkatan populasi di bidang peternakan;
d. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
pemetaan, perencanaan, penyediaan dan penyaluran bibit peternakan;
e. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
rekomendasi teknologi spesifik lokasi peningkatan populasi dan pasca panen untuk peternakan;
f. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
bimbingan teknis, mulai dari budidaya sampai dengan pascapanen di bidang peternakan;
g. Memfasilitasi pengembangan usaha dan kemitraan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | h. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplikasi dengan pemangku kepentingan terkait di bidang peternakan;
5. Bidang Perlindungan Tanaman dan Kesehatan Hewan
Perlindungan tanaman dan kesehatan hewan
menyelenggarakan fungsi :
a. Mempersiapakn bahan perumusan rencana strategis bidang perlindungan tanaman, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
b. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan pemetaan kawasan perlindungan tanaman pangan dan hortikultura, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; c. Melaksanakan pemantauan dan pelaporan perkembangan
serangan organisme penggangu tanaman, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
d. Mengumpulkan dan menyusun bahan pembinaan kesehatan hewan;
e. Melaksanakan bimbingan teknis pelayanan kesehatan hewan;
f. Melaksanakan, merumuskan dan melaksanakan
rekomendasi teknologi penggunaan peralatan dan pestisida, tanaman pangan dan hortikultura;
g. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
pengamanan produksi tanaman pangan, hortikultura dan peternakan dari serangan organisme pengganggu tanaman, penyakit hewan serta dampak fenomena iklim;
h. Melaksanakan Pembinaan rumah potong hewan dan pusat kesehatan hewan;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | i. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplikasi dengan pemangku kepentingan terkait di bidang perlindungan tanaman pangan dan hortikultura, kesehatan hewan dan kesehatan vertiner.
6. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan melaksanakan tugas Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Banyuasin di satu wilayah Kecamatan dalam Kabupaten Banyuasin.
Untuk melaksanakan tugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan menyelenggarakan fungsi :
a. Melaksanakan penyiapan bahan perencanaan
pengembangan Pertanian dan Peternakan di wilayah Kecamatan;
b. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan teknis di Kecamatan bidang produksi dan usaha tani;
c. Menyiapkan penyusunan data statistik Pertanian dan Peternakan;
d. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan;
e. Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis di bidang Pertanian dan Peternakan;
f. Menyiapkan bahan dan pembinaan usaha tani sesuai dengan tugas dan fungsi;
g. Menyiapkan bahan pengawasan teknis sesuai dengan tugas dan fungsi;
h. Menyiapakan bahan pelaksanaan pengkajian penerapan teknologi anjuran di tingkat usaha tani;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | i. Melaksanakan Urusan Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan;
j. Menyiapkan bahan pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan;
k. Membantu pengawasan, pemeliharaan, pembangunan
sarana dan prasarana Pertanian dan Peternakan;
l. Melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data.
Maksud dan Tujuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan Tahun 2016 disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014. Ketentuan ini memberikan tuntutan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bagian integral dari siklus Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Esensi dari SAKIP adalah perwujudan dari implementasi sistem pengendalian manajemen sektor publik. Sistem pengendalian merupakan infrastruktur bagi manajemen pemerintah untuk memastikan bahwa visi, misi dan tujuan strategis Pemerintah dapat diwujudkan melalui implementasi strategi pencapainnya (program dan kegiatan) yang terencana dan terlaksana dengan baik.Implementasi SAKIP diawali dengan Penyusunan Rencana Strategis yang memuat visi, misi dan tujuan/sasaran strategis dan searah selaras setiap
D
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
tahunnya ditetapkan program dan kegiatan untuk
dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi, misi dan tujuan/sasaran strategis tersebut. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana capaian kinerja yang diperoleh. Pada setiap akhir tahun pelaksanaan program/kegiatan, serta capaian kinerjanya dikomunikasikan kepada stakeholder dalam wujud Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) memiliki dua fungsi utama sekaligus. Pertama, Laporan Kinerja merupakan sarana bagi instansi untuk memberikan informasi kinerja dan menyampaikan pertanggungjawaban kinerja pada seluruh stakeholder. Kedua, Laporan kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan kinerja dimasa datang.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin membuat dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016.
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa dalam penyeragaman penyusunan istilah maka Penetapan Kinerja (Tapkin) diganti dengan Perjanjian Kinerja. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) menjadi dasar dalam penyusunan Perjanjian Kinerja dan dengan mencantumkan indikator kinerja dan target kinerja. Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja atau perjanjian kinerja antara Bupati dan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Banyuasin untuk mewujudkan target kinerja
berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Permenpan 53/2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun dengan
A
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan
khusus Perjanjian Kinerja antara lain adalah untuk
meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 SKPD Dinas Pertanian dan Peternakan seperti Tabel 4.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
Tabel. 4. Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2016
Semua sasaran strategis dan indikator di atas merupakan
indikator kinerja utama DinasPertanian dan Peternakan
Kabupaten Banyuasin
PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BANYUASIN
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja TARGET (1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya Produksi Pertanian 1. Tingkat Produksi Pertanian per tahun
18,00 %
2. Meningkatnya Produksi Peternakan 2. Tingkat Produksi Peternakan per tahun
9,00 % 3. Meningkatnya Pemasaran Hasil Pertanian 3. Tingkat Pemasaran Hasil
Pemasaran
5,00 % 4. Meningkatnya Pemasaran Hasil
Peternakan
4. Tingkat Pemasaran Hasil peternakan
5,00 % 5. Pencegahan Penyakit Menular Ternak 5 Tingkat Kesehatan Ternak 20,00 % 6. Meningkatnya Penerapan Teknologi
Pertanian
6. Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian
10,00 % 7. Meningkatnya Penerapan Teknologi
Peternakan
7. Tingkat Penerapan Teknologi Peternakan
10,00 %
Program Anggaran Keterangan
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 2.126.051,975,00 APBD 2. Program Peningkatan Sarana Prasarana
Aparatur Rp. 926.828.000,00 APBD
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur Rp. 201.080.000,00 APBD
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Rp. 206.294.500,00 APBD 5. Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian Rp. 877.185.800,00 APBD 6. Program Peningkatan Produksi Pertanian Rp. 16.273.696.575,00 APBD 7. Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Ternak Rp. 978.845.400,00 APBD 8. Program Peningkatan Produksi Hasil
Peternakan Rp. 811.750.500.00 APBD
9. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Peternakan Rp. 110.869.500,00 APBD
10. Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Peternakan Rp. 595.822.250,00 APBD
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2016
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun Anggaran 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian tujuan, sasaran strategis berikut indikator kinerjanya.
Sebagai upaya pengembangan sistem akuntabilitas sekaligus sebagai amanah pelaksanaan dari Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkunan Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor PER/20/20/M.PAN/11/2008 tanggal 26
Nopember 2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama.
Tujuan Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan Sasaran strategis Instansi Pemerintah. Adapun Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin telah sesuai dengan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang diuraikan dalam analisa capaian kinerja.
A
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
Metodologi Pengukuran Pencapaian Kinerja
A. 1. Metode Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi, dengan cara perhitungan sebagai berikut:
1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin
tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi
menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:
2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin
rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi
menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:
Selain membandingkan rencana dengan realisasi,
pengukuran kinerja juga dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun ini dengan realisasi tahun lalu, serta capaian sampai dengan tahun ini dengan target pada akhir periode dokumen RPJMD.
B.2. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan
indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan Realisasi
Capaian indikator kinerja = X 100 Rencana
Rencana – ( Realisasi – Rencana ) Capaian indikator kinerja = X100 Kinerja Rencana
B
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung hubungan antara sasaran dengan indikator kinerja pengukur keberhasilan sasaran yang
telah direncanakan. Hasil pengukuran capaian kinerja
disimpulkan baik untuk masing-masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut :
X > 85 % : Sangat Berhasil
70 % < X < 85 % : Berhasil
55 % < X < 70 % : Cukup Berhasil
X < 55% : Tidak Berhasil
Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja berupa indikator masukan, keluaran dan hasil.
Capaian Kinerja Organisasi
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin pada Tahun Anggaran 2016 memiliki 7 (tujuh) Sasaran Strategis. Adapun rincian tujuan dan sasaran dapat diuraikan sebagai berikut :
C
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
Sasaran 1 : Meningkatnya Produksi Pertanian
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel. 6
Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Persentase Tingkat Capaian
1 2 3 4 5
1 Tingkat Produksi Pertanian
Pertahun % 18 23,59
131,05
Sumber : Data Bidang Statistik Bidang Sekretariat Dinas Pertanian dan Peternakan
Tabel. 7
Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun Sebelumnya
Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Capaian Keterangan 2014 2015 2016 2014 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Tingkat Produksi Pertanian Per Tahun % -2,93 31,13 23,59 -58,6 239,46 131,05 Ber fluktuasi
Sumber : Data Bidang Statistik Bidang Sekretariat Dinas Pertanian dan Peternakan
Tabel. 8
Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018
No Indikator Satuan Realisasi s/d 2015 Target Tahun
2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 6 7 7 8 2015 2016 1. Tingkat Produksi Pertanian Per Tahun % 31,13 23,59 25 207,16
Sumber : Data Bidang Statistik Bidang Sekretariat Dinas Pertanian dan Peternakan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | Program Peningkatan Produksi Pertanian merupakan suatu program untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dengan ditunjang oleh berbagai kegiatan yaitu dengan mengetahui produksi padi pada tahun bersangkutan dikurangi dengan produksi pada awal renstra dibagi dengan produksi pada awal renstra dikali 100 % didapat Jumlah Produksi Pertanian pada tahun 2016 terjadi peningkatan sebesar 221.860 ton GKG atau 17,94 % dengan jumlah produksi sebanyak 1.236.750 Ton GKG 2015 menjadi 1.458.610 Ton GKG Tahun 2016 (ASEM Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Prov. Sum-Sel 2016), produksi tahun 2013 sebanyak 943.104 Ton GKG, dimana bila dihitung produksi dari awal tahun (Renstra) terjadi peningkatan sebanyak 515.506 Ton GKG atau 23,59 %. Realisasi ini tercapai dari target yang telah ditetapkan (dapat dilihat pada tabel 6). Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh adanya kegiatan - kegiatan pada tahun 2016 antara lain :
1. Adanya Program UPSUS Jaringan Irigasi Teknis (JIT) 2015 seluas 14.885 ha yang tertanam di bulan oktober 2015 yang dipanen di bulan Jan-Feb 2016, yang sebagian besar sudah panen di sub round I.
2. Peningkatan Luas Tanam Reguler di beberapa Kecamatan yang dipanen di Tahun 2016.
3. Adanya program JIT perocement 35.000 Ha khususnya penanaman IP 200 yang dilaksanakan di MT ASEP 2016.
4. Tersedianya alat dan mesin pertanian yang menunjang peningkatan produksi padi dari kegiatan APBN.
Apabila dilihat Perbandingan realisasi indikator Persentase Tingkat Produksi Pertanian pada awal tahun (Renstra) tahun 2013 dan tahun 2016 terjadi peningkatan sebesar 23,59 % mencapai
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | target yang telah ditetapkan pada tahun 2016 dengan persentase tingkat capaian sebesar 131,07 %, dan juga pada akhir periode Renstra Tahun 2018 menetapkan target sebesar 25 % (dapat dilihat pada tabel 8).
Sasaran 2 : Meningkatnya Produksi Peternakan
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan sasaran strategis meningkatnya Produksi Peternakan adalah sebagai berikut :
Tabel. 9
Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Persentase Tingkat Capaian
1 2 3 4 5
1 Persentase Tingkat Produksi
Peternakan Per Tahun % 9 9,11 101,2
Sumber : Bidang Produksi Peternakan
[[
Tabel. 10
Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya
Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Capaian Keterangan 2014 2015 2016 2014 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Persentase Tingkat Produksi Peternakan Per Tahun % 4 10 9,11 133,3 166,6 101,2 Ber fluktuasi 23
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
Tabel. 11
Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018
No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016
Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 5 6 7 8 9 2014 2015 2016 1. Persentase Tingkat Produksi Peternakan Per Tahun % 4 10 9,11 15 154,06
Sumber : Bidang Produksi Peternakan
Program peningkatan produksi peternakan merupakan program peningkatan produksi peternakan di tahun bersangkutan dikurangi produksi ternak di tahun awal renstra dibagi produksi ternak awal renstra di kali 100 dengan Realisasi indikator kinerja Persentase Tingkat Produksi Peternakan pada Tahun 2016 adalah meningkat 9,11 % dari jumlah awal tahun 2013 (Renstra) sebanyak 10372,43 Ton, produksi tahun 2016 sebesar 22750,39 Ton atau meningkat 12.378 Ton, dan produksi tahun 2015 sebesar 9.698 Ton. Angka ini telah mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2016 yaitu sebesar 9%, hal ini dikarenakan adanya peningkatan jumlah populasi seperti sapi perah di tahun 2013 berjumlah 28.134 meningkat di Tahun 2016 mencapai 36.035 ekor dan juga peningkatan produksi peternakan
disebabkan adanya pendistribusian bibit ternak kepada
masyarakat yaitu sapi pengembangan 15 ekor, kambing 30 ekor, dan pengembangan agribisnis peternakan yang mempengaruhi peningkatan produksi peternakan. Pada Tahun 2015 realisasi produksi peternakan mencapai 10 % dan 2016 mencapai 9 % hal ini dikarenakan adanya pengurangan jumlah pendistribusian bibit
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | ternak seperti sapi dari 50 menjadi 15 ekor, kambing 50 ekor menjadi 30 ekor dan itik 750 ekor menjadi 0 ekor.
Realisasi dan capaian indikator kinerja tahun 2016 adalah 9 % dan telah mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun 2016 sebesar 9 %. Hal ini dapat dilihat pada Tabel. 10.
Realisasi indikator kinerja persentase Tingkat Produksi Peternakan Pertahun pada Tahun 2016 adalah 9 % dibandingkan dengan target di akhir periode renstra pada tahun 2018 sebesar 15 %, maka tingkat pencapaian sampai dengan Tahun 2016 telah tercapai 154,06 % seperti pada Tabel dilihat dari tabel 11.
Sasaran 3 : Meningkatnya Pemasaran Hasil Pertanian
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel. 12
Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Persentase Tingkat Capaian
1 2 3 4 5
1 Persentase Tingkat
Pemasaran Hasil Pertanian % 5 5 100
Sumber : Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tabel. 13
Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya
Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Capaian Ket 2015 2016 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 1 Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian % 5 5 100 100 Tetap
Sumber : Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
Tabel. 14
Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018
No Indikator Satuan Realisasi s/d
2016 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 5 6 10 11 2015 2016 1. Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian % 5 5 25 40
Sumber : Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Realisasi persentase Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian tahun 2016 adalah sebesar 5 %, tercapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 5 % dapat dilihat dari tabel 10. Hal ini dikarenakan terdapatnya harga pangan pokok terutama beras yang selalu naik, serta sedikitnya impor beras di tahun 2016, sehingga produksi padi di tahun 2016 mengalami peningkatan pemasarannya.
Realisasi Kinerja dibanding tahun 2015 peningkatannya sama yaitu 5 % dan dan tahun 2016 juga 5 % dapat dilihat pada Tabel 13. Untuk Capaian target jangka menengah 2018 sebesar 25 % bila dibandingkan tingkat capaian tahun 2016 sudah tercapai sebesar 40 %, mudah – mudahan dengan kondisi ekonomi yang membaik akan target capaian di tahun 2018 akan tercapai.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
Sasaran 4 : Meningkatnya Pemasaran Hasil Peternakan
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel. 15
Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase
Tk Capaian
1 2 3 4 5
1 Persentase Tingkat
Pemasaran Hasil Peternakan % 5 5 100
Sumber : Bidang Produksi Peternakan
Tabel. 16
Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya
Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Capaian Ket
2015 2016 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 1 Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan % 5 5 100 100 Tetap
Sumber : Bidang Produksi Peternakan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
Tabel. 17
Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018
Sumber : Bidang Produksi Peternakan
Realisasi persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan tahun 2016 adalah sebesar 5%, mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 5% seperti pada tabel. 15, hal ini dikarenakan adanya kegiatan optimalisasi Rumah Potong Hewan (RPH) di Kecamatan Betung, yang dapat meningkatkan daya jual produksi peternakan terutama daging sapi, selain itu peningkatan produksi ternak juga dipengaruhi oleh besarnya permintaan pasar seperti telur dan daging di hari-hari Raya keagamaan, menyebabkan peningkatan pemasaran hasil ternak.
Bila dibandingkan realisasi dan capaian indikator kinerja tahun 2016 dan tahun 2015, capaian target sebesar 5 % sama – sama tercapai atau tercapai 100 % seperti pada Tabel 16.
Realisasi indikator kinerja persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan Tahun 2016 adalah 5% dibandingkan dengan target di akhir periode Renstra pada tahun 2018 sebesar 25%, maka tingkat pencapaian sampai dengan Tahun 2016 telah tercapai 40 % seperti ditampilkan pada Tabel 17.
No Indikator Satuan Realisasi s/d
2016 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 5 6 7 8 2015 2016 1. Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan % 5 5 25 66,66 28
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
Sasaran 5 : Pencegahan Penyakit Menular Ternak
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan sasaran strategis Meningkatnya Kesehatan Hewan Ternak sebagai berikut:
Tabel. 18
Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Persentase Tingkat Capaian
1 2 3 4 5
1 Tingkat Kesehatan Hewan
Ternak Per Tahun % 20 20 100
Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan
Tabel. 19
Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun
Sebelumnya
Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan
Tabel. 20
Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018
No Indikator Satuan Realisasi s/d
2015 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 5 6 7 8 2015 2016 1. Tingkat Kesehatan Hewan Ternak Per Tahun
% 20 20 100 40
Sumber ; Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Capaian Ket 2014 2015 2016 2014 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Tingkat Kesehatan Hewan Ternak Per Tahun
% 20 20 20 100 100 100 Tetap
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | Pada sasaran meningkatnya Kesehatan Hewan Ternak target indikator kinerja tahun 2016 yang ditetapkan sebesar 20 % telah terealisasi dengan baik dengan rata-rata capaian 100% dapat dilihat pada Tabel 18. Hal ini dikarenakan dengan optimalnya pelayanan kesehatan hewan di 2 puskeswan yaitu puskeswan tanjung lago dan puskeswan sembawa. Disamping itu tersedianya
Bahan Belanja Obat-obatan ternak di Kabupaten dapat
mendukung pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak. Perbandingan realisasi dan capaian sampai dengan tahun 2016 dan tahun 2015 tidak mengalami perbedaan tingkat capaian, karena tingkat serangan pada hewan ternak relatif sama, untuk perbandingan tingkat capaian antara tahun 2016 dan 2015 dapat dilihat pada tabel 19.
Perbandingan realisasi dan capaian sampai dengan tahun 2016 dan tahun 2015 dibandingan dengan target berakhirnya Rentra tahun 2018 telah tercapai sebesar 40 % seperti ditampilkan pada tabel 20.
Sasaran 6 : Meningkatnya Penerapan Teknologi Pertanian
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
Tabel. 21
Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 4 5 1 Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian % 10 10 100
Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan
Tabel. 22
Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya
Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan
Tabel. 23
Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018
Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan
Realisasi persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian dan Perkebunan tahun 2016 adalah sebesar 10% sesuai dengan target yang telah ditentukan tercapai target oleh karena adanya peningkatan penerapan teknologi, terutama di peningkatan
Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Capaian Ket
2014 2015 2016 2014 2015 2016 1 2 3 3 4 5 6 7 1 Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian % 10 10 10 100 100 100 Tetap
No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016
Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 5 6 7 8 2015 2016 1. Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian dan Perkebunan % 10 10 50 40 31
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | pengelolaan Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). Capaian realisasi target seperti pada Tabel 21.
Bila dibandingkan realisasi dan capaian indikator kinerja tahun 2016 dan tahun 2015 adalah tetap yaitu 20 % atau sama tingkat capaiannya, hal ini dapat dilihat seperti pada Tabel 22.
Realisasi indikator kinerja persentase Penerapan Teknologi Pertanian dan perkebunan Tahun 2016 adalah 20 % dibandingkan dengan target di akhir periode renstra pada tahun 2018 sebesar 50%, maka tingkat pencapaian sampai dari tahun 2015 sampai dengan Tahun 2016 telah tercapai 40 % dapat dilihat dari tabel 23.
Sasaran 7 : Meningkatnya Penerapan Teknologi Peternakan
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel. 24
Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Persentase Tingkat Capaian
1 2 3 4 5
1 Persentase Tingkat Penerapan
Teknologi Peternakan % 10 10 100
Sumber : Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
Tabel. 25
Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya
Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Capaian Ket 2014 2015 2016 2014 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Peternakan % 10 10 10 100 100 100 Tetap
Sumber : Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan
Tabel. 26
Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018
Sumber : Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan
Realisasi persentase Tingkat Penerapan Teknologi
Peternakan tahun 2016 adalah sebesar 10% sesuai dengan target yaitu 10%, pencapaian target yang telah ditetapkan dikarenakan adanya kegiatan penerapan teknologi berupa bimtek regu pengendalian hama dan penyakit baik penyakit tanaman maupun hewan, yang dilaksanakan sebanyak 4 kali.
Bila dibandingkan realisasi dan capaian indikator kinerja tahun 2016 dan tahun 2015 sama – sama tersealisasi sebesar 10 % dari target yang telah ditetapkan, capaian tersebut dapat dilihat pada Tabel. 25.
Realisasi indikator kinerja persentase Penerapan Teknologi Peternakan Tahun 2016 adalah 10% dibandingkan dengan target
No Indikator Satuan Realisasi s/d
2016 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 5 6 7 8 2015 2016 1. Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Peternakan % 10 10 50 40 33
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | di akhir periode renstra pada tahun 2018 sebesar 50%, maka tingkat pencapaian sampai dengan Tahun 2016 telah tercapai 40 seperti yang ditampilkan pada Tabel. 26.
Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Standar Nasional
Capaian kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan dengan indikator kinerja tingkat produksi Pertanian, tingkat produksi peternakan, tingkat penerapan teknologi peternakan, tingkat kesehatan ternak tidak dapat dilakukan perbandingan dengan target nasional karena ditingkat nasional, urusan bidang pertanian dan peternakan merupakan urusan pilihan dan tidak ada data Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari Kementerian terkait, dalam hal ini Kementerian Pertanian.
Analisa Atas Capaian Kinerja Organisasi
D.1. Analisa atas Efesiensi Penggunaan Sumber Daya
Dilihat dari penggunaan anggaran Dinas Pertanian dan
Peternakan, dari alokasi anggaran sebesar Rp.
23.108.424.500,- terealisasi sebesar Rp. 21.079.839.202,- atau 91,22% dengan rata-rata capaian kinerja 104,04 %, hal ini
menunjukkan adanya efisiensi terhadap penggunaan
anggaran. Efisiensi tersebut karena:
1. Dalam pencapaian realisasi tahun 2016 Sasaran
Meningkatnya produksi pertanian mendapatkan
dukungan dari Program Peningkatan Produksi
E D
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | Pertanian/Perkebunan dengan 9 (sembilan) kegiatan
dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
16.273.696.575,- dengan realisasi sebesar Rp.
14.697.561.565 (93,31 %), selain itu kegiatan UPSUS yang didanai oleh Kementerian Pertanian tahun 2016 juga sangat mendukung tercapainya peningkatan produksi pertanian.
2. Sasaran Meningkatnya produksi peternakan
mendapatkan dukungan dari Program Peningkatan Produksi peternakan dengan 2 (dua) kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 811.750.500,- dengan realisasi sebesar Rp. 708.150.500 (87,23 %).
3. Sasaran peningkatan pemasaran hasil pertanian pada tahun 2016 tidak teranggarkan, namun kegiatan ini tercapai target sasarannya oleh karena adanya harga pangan pokok terutama beras yang selalu naik, serta sedikitnya impor beras di tahun 2016, sehingga produksi
padi di tahun 2016 mengalami peningkatan
pemasarannya.
4. Sasaran ini mendapat dukungan dari program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan dengan 1 (satu) kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 110.869.500,- dengan realisasi sebesar Rp 91.687.050,- atau persentase realisasi 82,69 %. 5. Sasaran pencegahan penyakit menular mendapatkan
dukungan dari Program Pencegahan dan
penanggulangan penyakit ternak dengan 2 (dua) kegiatan pokok dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 |
978.845.400,- dan realisasi sebesar Rp.
970.684.400,- atau persentase mencapai 99,16 %.
6. Sasaran meningkatnya penerapan teknologi
pertanian mendapatkan dukungan dari Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian dengan 1 (satu) kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
877.185.800,- dengan realisasi sebesar Rp.
871.146.300,- dengan persentase mencapai 99,31 %.
7. Dalam pencapaian Realisasi Sasaran peningkatan
penerapan teknologi peternakan tahun 2016
mendapatkan dukungan dari program peningkatan penerapan teknologi peternakan dengan 2 (dua) kegiatan dengan jumlah anggaran Rp.595.822.250,- dengan realisasi sebesar Rp. 590.862.450,- dengan persentase mencapai 99,16%. Hal – hal yang mempengaruhi pencapaian target adalah adanya kegiatan pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna dan sosialisasi pengolahan daging yang asuh.
D.2. Analisa Penyebab Keberhasilan/Kegagalan serta alternative Solusi Per Sasaran
Sasaran 1 : Meningkatnya Produksi Pertanian
Analisa pada Sasaran Meningkatnya Produksi
Pertanian dengan indikator Persentase Tingkat
Produksi Pertanian tahun 2016 Realisasi Indikator ini telah mencapai target yang telah ditetapkan, untuk terus menjaga perkembangan yang positif ini tentunya
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | masih diperlukan kerja keras untuk mencapai target pada akhir periode Renstra. Pelaksanaan Program UPSUS tentunya sangat mempengaruhi peningkatan Produksi Pertanian, oleh karena itu kegiatan-kegiatan yang Menunjang produksi Pertanian yang ada di Kabupaten Banyuasin perlu terus dilakukan. Selain dukungan dari sisi financial perlu juga dukungan dari semua pihak Untuk peningkatan produksi pertanian.
Sasaran 2 : Meningkatnya Produksi Peternakan
Target yang ditetapkan pada sasaran ini berhasil dicapai pada tahun 2016, capaian ini diperoleh melalui pendistribusian bibit ternak, pengembangan agribisnis peternakan yang dapat memperbaiki kualitas dan kwantitas anak sapi. Selain itu dukungan pembiayaan selama ini masih berasal dari dana APBD Kabupaten Banyuasin, agar target bisa tercapai sampai dengan tahun berakirnya Rentra maka perlu pendanaan dari APBN.
Sasaran 3 : Meningkatnya Pemasaran Hasil Pertanian.
Sasaran Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian
untuk Tahun 2016 dapat tercapai walaupun pada kegiatannya tidak teranggarkan, hal ini juga tergantung dari membaikknya kwalitas produksi pertanian, yang mana ditahun 2016 tingkat serangan hama dan penyakit tanaman rendah mengakibatkan produksi pertanian yang dihasilkan dengan kondisi padi sangat baik, disamping itu peran
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | pemerintah dalam menjaga impor beras yang masuk dibatasi, sehingga harga beras dapat dijaga.
Sasaran 4 : Meningkatnya Pemasaran Hasil Peternakan
Analisa pada Sasaran Meningkatnya Pemasaran Hasil Peternakan, Pada tahun 2016 Realisasi Indikator ini telah mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 5 %, yaitu dengan kegiatan optimalisasi Rumah Potong Hewan di Kecamatan Betung. Rumah Potong Hewan ini telah dilaksanakan renovasi dan pembangunan sarana pendukungnya termasuk peralatan pemotongan, hal ini
dapat meningkatkan pelayanan masyarakat baik
pemeriksaan sebelum pemotongan maupun pemotongan hewan.
Sasaran 4 : Pencegahan Penyakit Menular Ternak
Sasaran ini dicapai melalui Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak. Analisa capaian indikator kinerja Persentase Peningkatan Kesehatan Hewan Ternak pada tahun 2016 adalah 20% dengan tingkat capaian sebesar 20% sehingga capaian target telah tercapai. Capaian indikator ini diperoleh dari adanya pelayanan kesehatan hewan di 2 puskeswan Kabupaten Banyuasin baik ternak besar dan kecil di Kecamatan Sembawa dan Tanjung Lago. Peningkatan kesehatan hewan ini diharapkan tetap dipertahankan dengan melakukan vaksinasi ternak dan menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan ternak setiap tahun.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | Sasaran 6 : Meningkatnya Penerapan Teknologi
Pertanian
Realisasi indikator kinerja persentase meningkatnya penerapan teknologi Pertanian Tahun 2016 adalah 10 %. Angka ini telah mencapai target yang ditetapkan tahun 2016 yaitu sebesar 10%. Hal ini dikarenakan adanya Peningkatan Pengelolaan Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA).
Sasaran 7 : Meningkatnya Penerapan Teknologi Peternakan
Realisasi indikator kinerja persentase meningkatnya penerapan teknologi Peternakan Tahun 2016 adalah 10 %. Angka ini telah mencapai target yang ditetapkan tahun 2016 yaitu sebesar 10%. Hal ini dikarenakan adanya Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna seperti penyediaan alat-alat IB dan sosialisasi pengolahan daging yang asuh.
Akuntabilitas Keuangan
Jumlah Rencana Pengeluaran Belanja Langsung Dinas Pertanian dan Peternakan yang tercantum dalam Perubahan
Anggaran Tahun 2016 dan menjadi dasar penyusunan
perhitungan anggaran ini adalah sebesar Rp.23.108.424.500 dengan realisasi sebesar Rp.21.079.839.202 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
F
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | Tabel. 27 Akuntabilitas Keuangan NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN PROGRAM ANGGARAN REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. Meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi pertanian yang memiliki komoditas unggulan Tingkat Produksi Pertanian Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian 18 10 5 23,59 10 5 131,05 100 100 Program Peningkatan Produksi Pertanian Program Penerapan Teknologi Pertanian/Perk ebunan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian 16.273.696.575 877,185,800 0 14.697.561.565.00 871,146,300 0 90,31 99.31 0
Total Capaian Indikator Sasaran I 119,96
Total Realisasi Keuangan Sasaran I 17.150.882.375 15.568.707.865 90,77 2 Meningkatnya Produksi Peternakan yang aman, sehat, utuh dan halal Tingkat Kesehatan Ternak Tingkat Produksi Peternakan 20 9 20 9,11 100 101,22 Program Pencegahan dan Penanggulang an Penyakit Ternak Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 978,845,400 811.750.500 970,684,400 708.150.500 99,17 87,23 40
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | Lanjutan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tingkat Penerapan Teknologi Peternakan Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan 10 5 10 5 100 100 Program Peningkatan Penerapan Teknologi peternakan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Peternakan 595.822.250 110.869.500 590.862.450 91.687.050 99,16 82,69
Total Capaian Indikator Sasaran II 100,25
Total Realisasi Keuangan Sasaran II 2.497.287.650 2.361.384.400 94,55 3. Meningkatnya Kinerja Aparatur Tingkat Pemenuhan Jasa Administrasi Perkantoran 100 100 100 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.137.327.975 1.975.647.602 92,43
Total Capaian Indikator Sasaran III 100
Total Realisasi Keuangan Sasaran II 2.137.327.975 1.975.647.602 92,43 4. Meningkatnya Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur Ketersediaa n Sarana dan Prasarana Aparatur 100 100 100 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 915.552.000 824.109.135 90,01
Total Capaian Indikator Sasaran IV
100 Total Realisasi Keuangan Sasaran IV 915.552.000 824.109.135 90,01 5. Meningkatnya Tingkat disiplin aparatur pelayanan Tingkat Disiplin Aparatur Dinas Pertanian dan Peternakan 100 100 100 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembanga n Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 201.080.000 206.294.500 169.791.200 180.199.000 84,43 87,35
Total Capaian Indikator Sasaran V
Total Rata-rata Capaian Indikator Sasaran I-V
100 104,04 Total Realisasi Keuangan Sasaran V 407.374.500 349.990.200 85,91 TOTAL 23.108.424.500 21.079.839.202 91,22 41