• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANAK ANAK PENGHUNI SURGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANAK ANAK PENGHUNI SURGA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANAK - ANAK PENGHUNI SURGA

Dikisahkan..., di akhirat kelak balita yang meninggal dunia akan mencari kedua orang tuanya.

Ia akan menggandeng tangan ayah ibunya untuk masuk surga, meski tidak diperkenankan oleh malaikat, karena harus ditimbang terlebih dahulu amal mereka. Walaupun orangtuanya itu lebih berat dosanya, si anak itu masih menjadi pembelanya, dan meminta kemurahan Allah supaya kedua orangtuanya tidak sampai dimasukkan ke neraka.

Balita yang meninggal tidak akan dimintai pertanggungjawabannya. Sebuah hadits yang diriwayatkan Aisyah menyebutkan, Nabi SAW bersabda, "tiga kelompok manusia tidak akan dituliskan amal perbuatannya. Pertama, orang gila. Kedua, anak kecil yang belum akil baligh. Ketiga, orang yang tidur."

Seorang ahli hadits modern, Haji Khalifah, mengutip sejumlah hadits yang menyatakan bahwa anak – anak muslim akan ditempatkan di atas gunung di surga dan akan diasuh oleh Nabi Ibrahim As dan Sarah istrinya, sampai suatu saat dikembalikan kepada orangtua mereka pada hari kebangkitan.

Nabi Ibrahim As, bapak bagi semua muslim akan bertindak sebagai orangtua mereka, mengasuh di alam barzah.

Dalam shahih Bukhari disebutkan, Nabi SAW pada saat Mikraj, ketika sedang menuju Baitul Ma’mur melihat Nabi Ibrahim As dikelilingi anak – anak muslim.

Imam Suyyuthi menambahkan, anak – anak akan merasa nyaman dalam pangkuan Nabi Ibrahim. "Setiap anak yang dilahirkan dan menjadi muslim akan ditempatkan di dalam surga, diliputi kebahagiaan dan kesenangan….".

Dalam Kitab Ahwal al – Qiyamah dijelaskan, sementara hidup dalam kebahagiaan, anak – anak muslim akan berperan sebagai pelayan bagi orang – orang yang beriman (tsumma yakhdimuna al-mu’minin).

Imam Ghazali dalam Kitab Durrah misalnya menggambarkan adegan di surga sebagai berikut :

"Sejumlah orang tampak sedang bersenang – senang minum air yang dingin, manis, dan bening. Mereka bisa melakukan itu karena ada anak – anak yang terus berkeliling mendatangi orang – orang, sambil membawa gelas – gelas berisi air yang diambil dari sungai – sungai di surga. Salah seorang leluhur mengabarkan bahwa ketika tidur ia memimpikan datangnya hari kiamat. Ia seakan – akan benar – benar mengalami keadaan kiamat : ia merasakan dahaga yang amat sangat, dan ia melihat anak – anak kecil memberikan minuman kepada orang – orang. Aku memanggil anak itu, katanya. "Beri aku minum".

Salah seorang anak berkata kepadaku, "Apakah kau punya putra di antara kami ?"

"Tidak," jawabku...

(2)

Dengan demikian, Al Ghazali menunjukkan, keuntungan besar bagi orang – orang yang menikah dan mempunyai anak."

Al khatib dalam karyanya yang berjudul al Tafsir al Qur ‘ani menyatakan, anak – anak akan berada di surga, selamanya mengitari surga sambil membawa cangkir dan kendi anggur, yang mereka isi dari mata air yang mengalir. Mereka akan segera memenuhi cangkir – cangkir para penghuni surga ketika cangkir – cangkir itu kosong.

Keterangan ini berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, sahabat Nabi. Nabi SAW bersabda : "Anak – anak kecil itu akan berkeliling di dalam surga melayani para penghuninya. Ketika salah seorang dari mereka menyentuh jubah ayahnya, ia tak akan melepaskannya hingga ia bisa membuatnya masuk bersama – sama ke dalam surga."

Peran anak – anak yang menggandeng orang tuanya masuk surga tentu sesuai dengan harapan orang – orang yang masih hidup. Ketika menshalatkan anak balita yang meninggal dunia, doa seorang mukmin sebagai berikut, “ Ya Allah, jadikanlah ia sebagai sebab diberikannya pahala kami, dan menjadi amal baik di akhirat kelak, dan jadikan ia sebagai penolong kami di hari pembalasan. “

Nabi SAW bersabda, "Seorang muslim yang kehilangan tiga orang anaknya yang belum mencapai akil baligh akan masuk surga, atau salah satu dari delapan pintu surga. Jika seorang perempuan kehilangan tiga ( atau dua ) anaknya, kematian mereka itu akan melindunginya dari neraka.

Anak Kecil Meninggal sebelum baligh adalah Tameng Dari Siksa Neraka bagi orang tuanya

1. Perempuan yang ditinggal mati oleh anaknya.

“ Perempuan manapun yang ditinggal mati oleh tiga orang anaknya maka ketiga anaknya itu akan menjadi dinding baginya dari api neraka.” (Perawi: Al Bukhari dari Abu Sa’id Al Khudri)

2. Sabar itu pada penderitaan Pertama:

“ Sesungguhnya sabar itu hanyalah ketika penderitaan yang pertama.” Diriwayatkan oleh Abd Ibnu Hamid dalam Musnadnya dari Anas bin Malik r.a.

Keterangan: karena itulah pertolongan iman dan kekuatan yang diberikannya pada saat permulaan ditimpa musibah itu sangat diperlukan. Mereka yang sabar menerimanya memperoleh kabar gembira dari Allah.

3. Anak-anak di dalam surga

(3)

Keutamaan Anak Kecil Yang Meninggal Dunia Sebelum Baligh :

1.Akan langsung masuk sorga.

2.Akan bisa menolong orang tuanya kalau orang tuanya orang iman. 3.Jadi pelayan penduduk sorga sebagaimana berlian yang disebar

Bagi para orang tua beriman yang mengalami anaknya yang belum baligh kok sudah meninggal dunia sebaiknya jangan sedih karena akan jadi tameng.yang akan bisa menolong orang tuanya untuk masuk sorga.

Seorang ibu beriman yang mempunyai banyak anak akan wajib masuk sorga krn sudah mendapatkan pahala yang begitu besar yaitu pahala waktu hamil, waktu melahirkan dan waktu menyusui.

Bayi Meninggal Menolong Orang Tuanya

Bayi itu dilahirkan suci dan bersih. Kelak di alam maghsyar, ia menjadi penolong bagi kedua orangtuanya. Namun perlu diingat, anak itu hanya bisa menolong orangtuanya kalau mereka masih berada dalam jalan Islam. Kalau mereka sudah menyimpang dari jalan Islam atau berbagai peraturan yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya, pertolongan itu akan batal dengan sendirinya. Contoh, orangtuanya telah meninggalkan shalat lima waktu hingga ajalnya tiba. Lebih-lebih mereka dengan kekayaannya yang berlimpah tidak mau menjalankan ibadah haji. Sekali lagi, anak tersebut hanya bisa menolong orangtuanya, sebatas jika orangtuanya juga menaati perintah Allah dan Rasul-Nya. Orang yang ditinggalkan tidaklah wajib menahlilkan. Jadi, ditahlilkan boleh, tidak juga tidak apa-apa. Sebab anak itu suci, langsung masuk ke surga.

Yang dimaksud dengan bayi atau anak kecil adalah anak yang belum baligh. Batasannya mungkin sekitar 10 tahun. Sedang dalam ilmu fikih, yang disebut belum baligh, bagi perempuan sebelum haid, dan bagi lelaki belum pernah mengalami ihtilam (mimpi basah).

Berita Gembira Tuk Orang Tua yang Anaknya meninggal Dunia

Apa yang anda rasakan ketika anak, orang tua, saudara atau kerabat dekat Anda tiba-tiba saja di panggil oleh sang Khaliq? Tentu sedih dan mungkin putus asa karena kehilangan seseorang yang kita sayangi dan bahkan menjadi tumpuan hidup kita. Kehilangan orang tercinta memang sungguh menyedihkan tapi taukah anda, ada berkah di balik setiap peristiwa, pun kematian tentu jika kita mampu menyikapinya secara bijak, penuh kesabaran dan keikhlasan.

”Innalillahi Wa innalilallhi Roji’un” Sesungguhnya kita ini adalah milik Allah, dan pasti kita akan kembali kepada pemilik kita, Allah Ta’ala

(4)

surga berkat kasih sayang-Nya kepada anak-anaknya tersebut, ”(HR Bukhori muslim).

Ada beberapa hal yang mesti diketahui oleh orang tua pun kita, agar kematian tersebut bisa menjadi berkah dan mengantarkan kita menuju surga Allah. Diantaranya, seperti yang telah saya katakan diawal,

1. Sabar Dan Ikhlas

Orang tua mesti sabar dan ikhlas menerima kepergian sang anak, tidak meratapi kepergiannya secara berlebihan boleh menangis dan bersedih asal tidak berlarut-larut sehingga dapat menimbulkan keburukan bagi kesehatanya.

2. Sadar dan memuja Allah

Yaitu dengan mengucapkan kalimat istirja (innaa lillahi wainnailillaihi roojiun) dan merenungi kandungan maknanya. Kita , anak kita, dan segala sesuatu yang ada disekitar kita semuanya adalah milik Allah. Anak adalah amanah, titipan dari Allah, yang mesti kita jaga dan pelihara dengan sebaik-baiknya. Karena anak ibarat barang titipan tentu suatu saat jika sang pemilik akan mengambil kembali miliknya tersebut kita harus berlapang dada menyerahkan barang titipan tersebut kepada sang pemilik

3. Mengharap pahala atas kematian sang anak.

Seperti yang telah saya katakan diawal, bahwa, kematian seorang anak bukanlah suatu musibah melainkan himpunan berkah yang mesti dipetik oleh orang yang di tinggalkan. Orang tua semestinyalah memohon pahala dan keberkahan dari peristiwa tersebut, maka dengan senang hati Allah akan melimpahkan banyak kebaikan dan pahala kepada hambanya yang meminta dengan setulus hati.

Nah, bukankah hal ini merupakan kabar gembira bagi orang tua yang ditinggal mati oleh anak-anaknya yang belum baligh dan janji Allah tersebut merupakan bukti karunia dan kemurahan Allah kepada hamba-hamba-Nya. Dan jika pun mendatangi neraka, itu hanya bagian dari janji Allah yang telah menjadi ketetapannya.

Lho, menetapi janji apa ? mungkin saudara bertanya-tanya akan hal ini. Janji ini berkaitan dengan firman Allah dalam surat maryam (19) : 71 ”dan tidak seorang pun dari kalian, melaikan dia pasti mendatangi neraka itu ”.

(5)

Haruslah tiga anak ?

Apakah mesti tiga atau 2 anak baru orang tua dapat menikmati kemewahan surga? Kalau begitu bagaimana dengan orang tua yang kematian satu anak ? atau malah tidak kematian sama sekali?

Sesungguhnya Allah Maha pemurah lagi Maha Bijaksana, hal di atas ternyata tak hanya berlaku bagi orang tua yang kehilangan 3 atau 2 anaknya, maka orang tua yang hanya kehilangan satu anak pun dapat merasakan nikmatnya surga lalu bagaimana dengan orang yang tidak kematian anak sama sekali dari umat Rasullullah ? ingat ! Rasulullah adalah pemberi syafaat (pertolongan ). Dan syafaat Rasulullah ini akan di bagikan bagi umatnya yang Rasulullah kehendaki, jadi tenanglah orang tua yang tidak di tinggal mati oleh anaknya, karena syafaat Allah akan menjadi penolong kita di akhirat kelak.

Meski kematian anak membuka jalan bagi orang tua di taman surga, namun tidak diperenankan orang tua kemudian mengharapkan agar anaknya meninggal dunia. Surga ini hanya pengganti anaknya yang di minta oleh Allah. Sesunguhnya anak merupakan ladang berkah, ketika masih hidup ataupun telah mati, anak senantiasa memberikan manfaat bagi orang tua.

Menurut Hadits Qudsi:

Allah SWT berfirman pada harui kiamat kepada anak-anak: "Masuklah kalian ke dalam surga!"

Anak-anak itu berkata: "Ya Rabbi (kami menunggu) hingga ayah ibu kami masuk."

Lalu mereka mendekati pintu syurga! tapi tidak mau masuk ke dalamnya. Allah berfirman lagi: "Mengapa, Aku lihat mereka enggan masuk? Masuklah kalian kedalam surga!"

Mereka menjawab: "Tetapi (bagaimana) orang tua kami?" Allah pun berfirman: "Masuklah kalian ke dalam syurga bersama orang tua kalian."

(Hadits Qudsi Riwayat Ahmad dari Syurahbil bin Syua ah yang bersumber dari � sahabat Nabi SAW)

Istilah "al-wildan" dalam Hadits Qudsi diatas adalah kata jama , mufradnya � (kata tunggalnya) adalah "al-walid", artinya anak yang baru dilahirkan, yaitu bayi atau anak kecil yang belum akil baligh. Jadi maksudnya ialah anak kecil yang meninggal dunia. Hal itu diterangkan dalam Hadits lain yang diriwayatkan Ibnul-Atsir sebagai berikut:

"Anak kecil (yakni yang meninggal dunia selagi kanak-kanak atau keguguran), masuk syurga."

Maksud hadits diatas, termasuk salah satu di antara rentetan peristiwa yang terjadi pada hari kiamat di padang masyar. Gambaran ringkas dari

peristiwa-peristiwa itu adalah sebagai berikut:

1. Setiap orang dibangkitkan dari kuburannya masing-masing

(6)

3. Matahari diciptakan kembali dan diletakkan di atas mereka pada jarak satu mil, sehingga mereka selain berdesak-desakan dn berjubel-jubel (kaki diinjak oleh seribu kaki-kaki diatasnya), juga dibakar oleh panasnya matahari,

berkeringat, lapar, haus dahaga tidak terperikan siksanya.

4. Ketika mereka mengalami lapar dan haus itulah anak-anak yang tadinya meninggal selagi masih kecil dan dilepas oleh orang tuanya dengan sabar dan tawakal, datang kepada orang tuanya masing-masing dengan membawa segelas air untuk diminum, dan apabila sudah diminum, tidak akan lapar dan dahaga lagi selama di alam Masyar itu. Demikian menurut beberapa Hadits.

5. Mulai hisab dengan menerima buku catatan harian masing-masing yang selama hidupnya dicatat oleh malaikat Raqib dan Atid.

6. Dilakukan mizan (penilaian timbangan) terhadap segala macam amalan setiap orang, kecuali orang-orang masuk surga tanpa hisab.

7. Meniti shirat yang harus dilalui oleh keseluruhan yang ada di padang Masyar itu. Meniti shirat yang kedua bagi mereka yang telah selamat meniti shirat yang pertama.

8. Mana yang sudah bersih benar baru diidzinkan masuk syurga.

Pada saat itulah Allah memerintahkan kepada anak-anak (yang tadinya

meninggal dunia selagi belum akil baligh) untuk memasuki surga. Tetapi mereka memohon syafa at (pertolongan) kepada Allah agar kiranya dapat masuk surga � bersama orang tua mereka. Memang mereka juga penuhi perintah Allah, untuk datang mendekati pintu syurga, tapi masih belum mau memasukinya, sehingga Allah Yang Maha Mengetahui bertanya lagi: "Mengapa Aku lihat anak-anak itu masih saja belum masuk syurga? Masuklah kalian ke dalam syurga itu". Pada saat itu mereka mengulangi permohonannya bagi orang tua mereka. "Kami belum mau masuk, sebelum orang tua kami yang menjadi asal pokok kami, dan ibu-ibu kami yang telah mengandung kami sembilan bulan dan kemudian membesarkan kami

masuk juga bersama kami".

Demikianlah mereka berhenti dekat pintu surga, menunggu keputusan Allah SWT dengan penuh harapan.

Akhirnya putusan yang dinanti-nantikan itu datang dengan segera, dengan

firman Allah Yang Maha Mengetahui: "Masuklah kalian ke dalam surga bersama orang tua kalian".

Penegasan ini oleh Allah kira-kira dimaksudkan untuk menampakkan betapa besar keutamaan anak-anak dan betapa besar pula pengaruh ridla qadla dan � qadar Allah, sabar dan puji syukur kehadirat Nya.

(7)

Ketika Belahan Hati ku Wafat Februari 6, 2009 13:32

Telah datang surat ke email saya, ketika seorang ayah mulia mengabarkan kedua putra kesayangannya yang wafat.. maka kutulis surat ini untuknya dan untuk semua orang tua yang ditinggal wafat oleh putra atau putri tercintanya..

Limpahan Puji Bagi Sang Matahari Kelembutan yang selalu bersinar cerah tak mengenal redup dan terbenam, Limpahan Shalawat dan Salam atas Nabi dan Imam Tunggal kami Sayyidina Muhammad saw yang memimpin seluruh manusia di hari kiamat kelak, Maha Suci Allah, Maha Raja Yang Menegakkan Kerajaan Alam dengan segala keindahan dan kemegahan,

Maha Suci Allah Yang Maha Menghamparkan Bumi dengan segala isi dan keajaibannya, ditebarkannya seluruh benda, bebatuan, hewan, tumbuhan, yg setiap satu dari makhluk makhluk itu kesemuanya dirangkai Nya dari trilyunan sel dan molekul yg masing masing sel itu bekerja bagai para pekerja yg tak mengenal lelah dalam tugasnya, milyaran sel yg menjadi rangkaian mata, milyaran sel yg menjadi rangkaian telinga, milyaran sel yg merekam penglihatan, pendengaran, pertumbuhan rambut, pertumbuhan tubuh dan tugas tugas lainnya,

Maha Suci Allah, Yang Menciptakan Adam as dari segenggam tanah lumpur.. maka ditumbuhkan Nya tubuh Adam as dengan segala kesempurnaan sebagai mesin yg paling sempurna di Bumi, Maha Suci Allah Yang Maha Menghembuskan Ruh ke tubuh Adam as, dan lalu Dia swt Menyimpan milyaran sel manusia penduduk bumi didalam Sulbi Adam as.. Lalu seluruh sel itu masing masing menanti Pengaturan Sang Maha Raja untuk berpindah pindah dari sulbi ke sulbi.. setiap dari mereka hidup dan menunggu saat dan ketentuan Sang Pemilik Kehidupan, Maha Suci Allah, Yang Maha Hidup dan Maha Tunggal Menciptakan Kehidupan dan meminjamkannya pada ciptaan ciptaan Nya di Alam,

Tiada satupun dari yg hidup dimuka bumi ini hidup dengan keinginannya, mereka hidup tanpa didahului keinginan mereka untuk hidup.., mereka hidup karena telah didahului keinginan Yang Maha Memiliki Kehidupan.., Lalu trilyunan sel hidup itu berpisah…, sebagian wafat sebelum mencapai kehidupan alam rahim, karena onani, mimpi junub atau sebab lainnya, lalu sebagian lainnya pun menanti di Pintu Gerbang Alam Rahim untuk menunggu keputusan, ternyata hanya satu sel saja yg diizinkan untuk menghuni Alam Rahim, maka milyaran Sel hidup itu tunduk patuh pada Kehendak Sang Penciptanya, untuk wafat dalam Samudera Ketentuan Nya, kejadian seperti ini terjadi setiap kejap di permukaan Bumi.., maka hiduplah sang Sel Tunggal di Alam Rahim dalam Bimbingan Kesempurnaan Nya swt, maka sel itu ditumbuhkan Nya menjadi segumpal darah, dan lalu ditumbuhkan Nya menjadi segumpal daging, lalu ditumbuhkan Nya menjadi anggota tubuh yg sempurna..

(8)

Setelah proses penciptaan Nya sempurna, maka ia titipkan sebagian Kasih Sayang Nya pada ayah dan ibu, dipenuhi Nya sanubari keduanya dengan kasih sayang.. Maka Luluslah sang Bayi untuk hidup bertugas ke Alam Dunia, dengan berjuta bayi lainnya yg tak dikehendaki Nya untuk menginjak kehidupan Bumi Milik Nya, cukuplah mereka hanya sampai alam rahim dan lalu kembali pada Cahaya Ketentuan Nya. Lalu Rangkaian milyaran sel ini hidup saling mengisi antara ayah ibu dan anak.., ayah harus bertanggungjawab dengan amanat yg dititipkan Nya, demikian pula Ibu, dan sang anak harus pula bertanggungjawab atas kasih sayang ayah bundanya, Mereka diberi Nya izin tinggal di Bumi Nya, makan dan minum dari seluruh ciptaan Nya, bersenang senang menikmati keindahan Ciptaan Nya dan mengambil manfaat dari apa saja yg kesemua itu adalah Milik Nya, dicipta Nya Matahari sebagai penerang dan dijadikan Nya Bumi berputar agar siang dan malam membuat manusia tak bosan dan jemu melewati kehidupan dan agar mereka mengerti hitungan tahun dan masa,

Ditumbuhkan Nya tetumbuhan dari permukaan Bumi dengan berjuta jenis.., ada yg menjadi Buah2an beragam rasa, sayuran, pohon yg rindang dan bunga bunga yg Indah, hewan hewan ternak, serangga, burung burung, sebagai makanan, bahan rumah, penghibur, dan bermacam macam manfaat bagi para keturunan Adam as yg menghuni Bumi Nya, dan tak satupun dari segalanya itu hidup dan Lahir dimuka bumi dari keinginan mereka sendiri, sebagian dari mereka diberi Nya izin tinggal sesaat, lalu berpindah ke alam barzakh, adapula yg diizinkan Nya tinggal di Bumi Nya sehari, sebulan setahun, bahkan seratus tahun.. masing masing tinggal di bumi dan saling mendahului satu sama lain untuk mencapai Barzakh, yg ditinggal akan kehilangan dan sedih pada yg meninggalkan, demikianlah Bumi Mencatat memori historinya setiap detik sejak turunnya Adam as hingga hari akhir kelak, perpisahan telah terjadi sejak semua trilyunan sel itu berkumpul di sulbi Adam as, ada kelompok yg terdahulu, meninggalkan sel2 saudaranya untuk menghuni alam rahim Siti Hawa, lalu milyaran sel dari kelompok pertama itu menanti di gerbang Alam Rahim Hawa, ternyata hanya dua dari mereka yg ditentukan menghuninya, dan sisanya wafat dalam Kewibawaan Takdir Nya, menjadi pendahulu ke alam barzakh… lalu berangkatlah kelompok kedua, milyaran sel itupun meninggalkan sulbi Adam as menuju Rahim Siti Hawa, maka hanya dua sel saja yg diizinkan menghuninya, maka perpisahan pun terjadi, demikian dan demikian setiap kejap perpisahan terjadi di alam sulbi, di alam rahim, di alam dunia, di alam Barzakh dan di hari kiamat.. masing masing saling mendahului satu sama lain.

(9)

Ah.. wahai saudaraku, tenanglah.. anda akan menyusul putra putra anda dalam waktu cepat atau lambat, namun pasti..Kedua putra anda tak akan kemana mana, hanya berpindah kamar yg hanya dipisahkan satu pintu yg pasti akan terbuka pd waktunya nanti. Bersyukurlah atas nikmat itu, keduanya sedang bermain puas dalam kelembutan yg Tunggal, mereka tak sedih berpisah dengan kedua orang tuanya, percayalah.. mereka dalam kesenangan.., kebahagiaan..,

Dalam suatu hari Rasul saw kedatangan sepasang suami istri yg mengadukan kematian putri mereka, kalau putrinya bisa hidup lagi maka mereka akan masuk islam, maka Rasul saw minta ditunjukkan dimana putri kecil itu dimakamkan, lalu Rasul saw memanggilnya, “Wahai Fulanah binti Fulan, bangkitlah dengan izin Allah..”, maka bangkitlah sang bocah dari kuburnya, lalu Rasul saw bertanya : “Maukah kau kembali kepada kedua orang tuamu atau kembali ke alam kubur?”, maka si bocah menjawab : “aku ingin kembali ke alam kubur..!”, Rasul saw menjawab : “ini kedua ayah dan ibumu yg memintaku menghidupkanmu, mereka tak tahan berpisah denganmu, mereka akan mencurahkan kasih sayangnya padamu..??”, maka bocah itu menjawab : “aku telah menemukan kasih sayang yg

sangat lembut dan lebih indah dari kasih sayang ayah ibuku, membuatku lupa pada kasih sayang kedua orang tuaku, aku ingin kembali kepada Tuhanku Yang Maha Lembut”. maka anak itupun diizinkan kembali wafat oleh Rasul saw, kembali kepada Allah…, Samudera Kasih Sayang Yang Maha Tunggal Menciptakan Kasih sayang dan kerinduan, lalu menebarkannya di sanubari trilyunan keturunan Adam as.

Rasul saw menjelaskan, bahwa ketika hari kiamat, saat setiap huruf yg kita ucapkan dipertanggungjawabkan, saat setiap manusia harus bertanggungjawab atas setiap nafasnya dan setiap debu yg diinjaknya, maka mereka harus menemui seleksi terakhir… seleksi pertama adalah seleksi memasuki alam rahim, seleksi kedua adalah memasuki alam dunia, seleksi ketiga adalah memasuki alam barzakh, dan seleksi terakhir adalah Pengadilan Agung untuk memisahkan mereka ke surga atau neraka.

(10)

Wahai Saudaraku, Putra kesayanganku pun wafat dalam usia dua tahun, ia tenggelam dan ditemukan telah mengambang di kolam tanpa nyawa, sedangkan aku sedang dalam tugas dakwah diluar kota, kuingat terakhir kali tangan mungilnya melambai gembira setelah ice cream kuberikan padanya agar ia izinkan aku pergi, kutinggalkan ia dengan kerinduan, aku mengemban tugas dakwah sang Nabi saw, saat aku kembali, aku menemukannya terbujur kaku tanpa nyawa, beberapa hari kemudian aku bermimpi melihatnya sedang bermain di taman yg indah bersama ayahku yg telah wafat, aku hanya berlinang airmata.. mengingat saat namaku mungkin dipanggil oleh Api Neraka untuk menebus dosa.. saat itu putra kesayanganku memanggil manggil namaku dan aku selamat, meninggalkan Kejaran Neraka,memeluk Putra kesayanganku dan menggendongnya menuju Sorga Keabadian.. bila kuingat ini maka aku bersyukur atas kematian anakku..

Demi Allah Yang telah mewafatkan kedua anak anda, kedua putra anda akan berlarian memanggil manggil anda dan ibunya.. anda akan memeluk mereka dan mereka akan berteriak gembira, menyambut anda dan istri anda.. dan menggenggam tangan anda dan istri anda pada Istana Keabadian.. kejadian ini sangat indah walau hanya dikhayalkan.. Namun kejadian ini akan datang dan pasti karena Merupakan Janji dari Yang Maha Memberi dan Mencabut Kehidupan..

Referensi

Dokumen terkait

Alangkah bingung hati sepasang suami istri tersebut, anak mereka yang masih amat kecil, tidak memungkinkan untuk diajak serta, mengingat malam itu cuaca sangat buruk.. Takut hal

Menurut Rao & Rao (dalam Knox, 1988) karakteristik hidup perkawinan bahagia yaitu apabila sepasang suami-istri dalam rentang waktu perkawinan: (1) Menikamati kebersamaan

Film ini adalah cerita yang diadaptasi dari mitologi rakyat Tiongkok yang bercerita tentang kisah cinta sepasang suami istri yang bernama Xu Xian dan Xu Xu, namun kebersamaan

Tampak di hadapanku sepasang suami-istri sibuk mencabuti ilalang usil yang tumbuh liar di pekarangan rumah, dengan peluh yang terus menetes di wajah keriput mereka.. “Ayah,

Ketika sepasang calon suami istri beritikad memadu kasih dan berniat membangun bahtera rumah tangga, maka satu hal yang perlu di ingat adalah pernikahan

Dan mereka meminta kepada nabi saw untuk cenderung kepada mereka dan mengikuti agama mereka, maka Allah menurunkan ayat ini, dan adapun mereka meminta Rasul

Ketika sepasang calon suami istri beritikad memadu kasih dan berniat membangun bahtera rumah tangga, maka satu hal yang perlu di ingat adalah pernikahan

Kedua, dalam 1 Korintus 7:15, Paulus dihadapkan pada suatu situasi dimana ada sepasang suami istri yang tadinya sama-sama tidak berimankan Kristus, kemudian salah satu dari