NEGARA DAN KONSTITUSI
A. Pengertian Negara
Secara historis, pengertian negara selalu berkembang.
1.
Aristoteles
dalam buku “
Politica
” merumuskan negara sebagai
negara polis (negara dgn wilayah yg kecil), disebut
juga sebagai
negara hukum
dgn WN didalamnya.
Keadilan mrpk syarat mutlak bagi terselenggaranya
negara yg baik
, dlm m’wujudkan cita² WN.
2.
Agustinus
a.
Civitas dei
(negara Tuhan/negara agama)
b.
Civitas terrena/diaboli
(negara duniawi)
3. N. Machiavelli
merumuskan negara sebagai negara kekuasaan, di dalam suatu negara harus ada kekuasaan yang dimiliki oleh
seorang pemimpin/raja. Ajaran Machiavelli pada prinsipnya
menghalalkan segala cara dlm m’capai 7’an. 4. Thomas Hobbes, Jhon Locke dan Rousseau
negara adl suatu badan/organisasi hasil dari perjanjian masyarakat secara bersama
5. Roger H. Soltau
6. Miriam Budiardjo
negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya
diperintah oleh sejumlah pejabat dan yg berhasil menuntut dari WN’nya ketaatan pada peraturan perundang-undang nya melalui penguasaan monopolistis dari kekuasaan yg sah.
Negara kita
bukanlah
negara agama (civitas dei)
dan
bukan pula
negara sekuler atau duniawi
yang
memisahkan agama dengan negara (
civitas terrena
).
Negara kita adalah negara yang
Berketuhanan Yang
Maha Esa.
Unsur-unsur Negara
1. Wilayah/daerah/teritorial
2. Rakyat/penduduk
3. Kedaulatan/kemerdekaan
4. Adanya pemerintahan
Ad.1 Wilayah
wilayah adalah batas dimana kekuasaan suatu negara itu berlaku. Dpl bhw kekuasaan negara tidak berlaku di negara lain, karena bisa menimbulkan sengketa internasional (meski ada asas ekstra teritorial)
- batas wilayah negara tdk ditemukan dlm UUD negara, tetapi atas dasar perjanjian (traktat) antar negara; ada perjanjian bilateral (antar 2 negara)
ada multilateral (lebih dari 2 negara).
- Penentuan dalam UUD hanya sebagai suatu peringatan saja bhw suatu negara mempunyai wilayah yg terbatas. - wilayah atau teritori mpy arti yg luas, meliputi;
Natie = sering disebut sebagai bangsa, tetapi mpy ciri yg berbeda, natie mrpk sekump mns yg mrpk satu kesatuan krn mpy kesatuan politik yg sama.
Ciri-ciri jasmani dan kebudayaan tidak mrpkn syarat multak terbentuknya suatu bangsa.
Ada 4 (empat) status/kedudukan warga
negara
;
a. Status
positif
b. Status
negatif
c. Status
aktif
a. Status positif
status ini memberi hak kpd WN untuk menuntut tindakan positif (+) dari neg. Misal; perlindungan hukum, kebebasan (HAM), kemerdekaan, pelayanan kesehatan, dll.
Oleh karena itu pemerintah membentuk badan pengadilan, Kepolisian, Komnas Ham, LPSK, PJTKI, rumah sakit, dll
b. Status negatif
negara tidak boleh campur tangan terhadap hak-hak asasi WN’nya. Campur tangan negara thd WN terbatas untuk mencegah timbulnya tindakan yg sewenang-wenang dari negara. Namun demikian, dlm keadaan tertentu, neg dpt melanggar hak asasi WN jika didasarkan atas kepentingan umum yg lebih besar.
c.
Status aktif
setiap WN
turut aktif di dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
d.
Status pasif
setiap WN wajib
mentaati dan tunduk
pada
B. Konstitusionalisme
- Setiap negara modern, dewasa ini memerlukan suatu sistem pengaturan yg dijabarkan dlm suatu konstitusi; - Untuk menciptakan tertib pemerintahan, maka kan suatu aturan, sehingga dinamika kekuasaan dalam proses pemerintahan dpt dibatasi & dikendalikan;
- Basis pokok konstitusionalisme adl adanya suatu tan umum/persetujuan/konsensus antara mayoritas rakyat mengenai bangunan/konsep dari bangunan yg diidealkan dari suatu negara;
Terdapat 3 (tiga) konsensus yg menjamin tegaknya konstitusionalisme, yaitu:
1. Kesepakatan ttg tujuan/cita-cita bersama
-> Melindungi segenap bangsa Indonesia,
meningkatkan
kesejahteraan umum, cerdaskan bgs, ketertiban
dunia
2. Kesepakatan ttg
rule of law
sbg landasan
pemerintahan/
penyelenggaraan negara
-> Basis pemerintahan didasarkan pada hukum &
konstitusi,
penyelenggaraan neg hrs didasarkan pada
rule
of law
.
3. Kesepakatan ttg bentuk institusi-institusi dan
prosedur
ketatanegaraan
.
-> Terkait dengan organ negara & prosedur yang
mengatur
kekuasaan, hubungan antar organ negara satu
sama lain,
Prinsip konstitusionalisme modern sebenarnya
mengatur
tentang
prinsip
pembatasan
kekuasaan
(limited government)
Konstitusionalisme mengatur 2 (dua) hub yg saling
berkaitan satu sama lain, yaitu
:
1. Hubungan antara pemerintahan dengan WN
nya
Konstitusi Indonesia
Istilah -> Bhs Inggris =
Constitution
Bhs Belanda =
Contitutie
Bhs Jerman
=
Grondwet
Bhs Indonesia =
Undang-Undang Dasar (UUD)Pengertian konstitusi dalam praktik ketatanegaraan, mpy 2 (dua) arti, yaitu:
1. Lebih luas daripada UUD;
Karena pengertian UUD hanya meliputi konstitusi tertulis saja, & selain itu msh banyak konstitusi tdk tertulis yg tdk tercakup di dalam UUD.
2. Sama dengan pengertian UUD;
Konstitusi Indonesia
- Dlm proses reformasi hukum, berbagai kajian tentang UUD 1945, banyak gagasan/ide u’ dilakukan perubahan atau amandemen;
- Amandemen dimaksudkan u’ melakukan penyempurnaan thd UUD 1945, tanpa hrs merubah UUDnya sendiri;
- Amandemen hanya dilakukan thd batang tubuh UUD 1945
(pasal-pasalnya);
- Salah satu hal mendasar perlunya dilakukan amandemen adl, bhw dlm UUD 1945 tidak terdapat adanya sistem ke
Amandemen UUD 1945
;
1. Amandemen pertama,
tahun 1999
, dg memberikan
tambahan dan perubahan pd Pasal 9 UUD 1945
2. Amandemen kedua,
tahun 2000
;
3. Amandemen ketiga,
tahun 2001
;
4. Amandemen keempat,
tahun 2002
, disahkan
tanggal 10 Agustus 2002.
Hukum Dasar Tertulis
Pengertian hukum dasar meliputi 2 macam:
1. Hukum dasar tertulis (UUD)
2. Hukum dasar tidak tertulis (konvensi)
Menurut E.C.S Wade, dlm bukunya
Constitutional
Law
mengartikan, bhw
hukum dasar tertulis (UUD)
adalah suatu naskah yang memaparkan kerangka &
tugas² pokok dari badan pemerintahan suatu
negara dan menentukan pokok cara Kerja badan
tsb
.
UUD mrpk lembaga/sekumpulan asas yg
menetapkan bgm kekuasaan tsb dibagi antara
badan
legislatif, eksekutif dan yudikatif
.
UUD merekam hubungan² kekuasaan dalam suatu
negara
(Miriam Budiardjo, 1981: 95,96).
UUD bersifat
singkat
dan
supel
, artinya;
1. Singkat; UUD hanya memuat aturan² pokok, hanya memuat memuat garis² besar instruksi pd pemerintah pusat
& lain-lain penyelenggara neg untuk menyelenggarakan negara, kehidupan negara & sosial.
2. Supel; atau elastis, UUD tidak boleh ketinggalan zaman dan
harus senantiasa menyesuaikan dg perkembangan masy yg
dinamis.
Hukum Dasar Tidak Tertulis (Konvensi)
Yaitu aturan² dasar yg timbul & terpelihara dalam
praktik
penyelenggaraan neg, meskipun sifatnya tdk
tertulis.
Sifat-sifat konvensi
:
1. Mrpk kebiasaan yg berulang kali & terpelihara dlm
praktik
penyelenggaraan negara
2. Tdk bertentangan dg UUD & berjalan sejajar
3. Diterima oleh seluruh rakyat
4. Bersifat sbg pelengkap, sehingga memungkinkan
sebagai
Contoh konvensi
:
1. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah
untuk mufakat.
Mrpk perwujudan dari cita² yg terkandung dalam
pokok pikiran kerakyatan &
permusyawaratan/perwakilan.
2. Praktik2 penyelenggaraan negara yg sdh menjadi
hukum
dasar tdk tertulis, al:
a. Pidato Kenegaraan Presiden RI setiap tanggal 16
Agustus
dlm sidang DPR
b. Pidato Presiden tentang RAPBN pada minggu
pertama
Sistem Pemerintahan Negara Menurut UUD 1945
1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas
hukum
(rechstaat), tdk b’dasar atas kekuasaan belaka
(machstaat).
(Ps 1 ayat 3)
2. Sistem konstitusional
Pemerintahan diselenggarakan berdasarkan konstitusi,
kekuasaan tidak bersifat absolut.
3. Kekuasaan negara yg tertinggi di tangan rakyat (Ps 1
ayat 2)
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara
yang tertinggi di samping MPR dan DPR
6. Menteri Negara adalah pembantu Presiden,
Menteri
Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
Ciri-ciri dari negara hukum:
1. Adanya pengakuan dan perindungan thd HAM
2. Adanya
peradilan yang bebas
dari suatu
pengaruh
kekuasaan/kekuatan lain
dan tdk memihak
RULE OF LAW
&
HAK ASASI MANUSIA
Rule of Law
;Rule of law <==> negara hukum;
Menurut Philipus M. Hadjon, negara hukum (rechst staat) lahir dari perjuangan untuk menentang absolutisme
(kekuasaan se-wenang² dari raja);
Timbul gerakan masy yg menghendaki agar kekuasaan raja/ penyelenggara negara dibatasi & diatur melalui per’per-uu-an (gerakper’per-uu-an revolusioner);
Penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan suatu negara yg didasarkan pada per’per-uu-an ini, disebut rule of law;
Menurut Friederich J. Stahl (Ahli Politik &
Advokat Konstitusi Jerman),
ada 4 ciri
negara hukum
;
1. Adanya
pengakuan & perlindungan
terhadap
HAM
2. Terdapat
pemisahan/pembagian
kekuasaan
3. Pemerintah berdasarkan
per’per-uu-an
4. Terdapat
peradilan administrasi
dalam
mengatasi perselisihan di antara
rakyat serta
Indonesia adalah
rechstaat
(negara hukum);
=> Pasal 1 ayat (3) UUD Tahun 1945
“
Negara Indonesia adalah negara hukum
”
Ciri negara hukum yg dimiliki Indonesia
, al:
1. Terdapat prinsip supremasi hukum & konstitusi
2. Dianut pemisahan & pembatasan kekuasaan
kan UUD
3. Peradilan yg bebas & tdk memihak
4. Persamaan setiap WN di depan hukum (equality
before
the law)
Prinsip² Rule of Law
Menurut Albert Dicey;
1. Supremasi aturan² hukum, tidak ada
kekuasaan
sewenang², seseorang boleh dihukum, jika
terbukti
melanggar hukum
2. Kedudukan yg sama di depan hukum
3. Terjaminnya HAM oleh undang-undang
maupun
Hasil pertemuan ICJ (
International Comission of
Jurists
) 1965 di Bangkok telah menguatkan posisi
rule of law di dalam kehidupan bernegara;
Dirumuskan juga
prinsip² rule of law
, yaitu:
1. Perlindungan konstitusional, menjamin dan
melindungi
hak² individu
2. Adanya lembaga kehakiman yg bebas & tdk
memihak
3. Pemilu yg bebas
4. Kebebasan menyampaikan pendapat
5. Kemerdekaan berserikat/berorganisasi dan
beroposisi
Hak Asasi Manusia
Þ
Hak-hak dasar yg dimiliki manusia
sejak lahir
Þ
Bersifat
universal
(berlaku dimana saja, kapan saja
dan untuk siapa saja)
Þ
HAM tdk tergantung dari pengakuan manusia lain,
masy atau negara, tetapi diperoleh langsung dari
Tuhan YME
Þ
Pada setiap hak,
melekat kewajiban
Þ
Selain HAM, ada juga kewajiban asasi manusia,
yaitu kewajiban yg harus dilaksanakan demi
tegaknya HAM
Þ
Dlm menggunakan HAM, kita
wajib
Perkembangan HAM
Perkembangan atas pengakuan HAM berjalan scr perlahan & beraneka ragam, sbb:
1. HAM di Inggris
isi Magna Charta;
1) Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak & kebebasan gereja Inggris
2) Raja berjanji kepada penduduk kerajaaan yg bebas untuk memberikan hak2 sbb:
a). Para petugas keamanan & pemungut pajak akan menghormati hak2 penduduk
b). Polisi/Jaksa tdk dpt menuntut seseorang tanpa bukti & saksi yg sah
c). Seseorang yg bukan budak tdk akan ditahan, ditangkap, dinyatakan bersalah tanpa perlindungan neg & tanpa
alasan hukum sbg dasar tindakannya
Hal-hal yg dapat dicatat dari Magna Charta
:
1) Hak raja tidak mutlak (kekuasaan raja
dibatasi),
dgn tetap memperhatikan hak² rakyat
2) Hukum dan Undang-undang lebih tinggi
daripada
kekuasaan raja
b. Petition of Rights (1628)
Berisi pertanyaan² mengenai hak-hak rakyat beserta
jaminannya;
Petisi ini diajukan oleh para bangsawan kepada Raja
di
muka parlemen (DPR). Berisi al;
1) Pajak & pungutan istimewa harus disertai
persetujuan
2) WN tdk boleh dipaksa menerima tentara
dirumahnya
c. Habeas Corpus Act (1679)
Yaitu undang-undang yg mengatur
tentang
penahanan seseorang.
berisi;
1) Seseorang yg ditahan segera
diperiksa dalam
waktu 2 (dua) hari setelah penahanan
2) Alasan penahanan seseorang harus
diserta dgn
d. Bill of Right (1689)
Yaitu undang-undang yang diterima Parlemen
Inggris, yg berisi:
1) Kebebasan dlm pemilihan anggota parlemen
2) Kebebasan berbicara & mengeluarkan
pendapat
3) Pajak, UU dan pembentukan tentara tetap
harus seizin parlemen
2. HAM di Amerika Serikat
HAM di AS dirumuskan secara resmi dalam “Declaration of Independence” Amerika Serikat tgl 4 Juli 1776 yg
kan bhw seluruh umat manusia dikaruniai oleh Tuhan YME beberapa hak yg tetap & melekat padanya.
Awal abad ke-20, Presiden AS, Franklin D. Roosevelt, formulasikan 4 macam HAM yg disebut The Four Freedom, yaitu:
a. Freedom of Speech (berbicara/berpendapat) b. Freedom of Religion (beragama)
3. HAM di Perancis
Perjuangan HAM di Perancis dirumuskan dlm
naskah
pd awal Revolusi Perancis, yg dikenal dg
“
Declaration
des Droits de L’homme et du Citoyen
” tahun
1789.
Pernyataan ini memuat;
a. Hak atas kebebasan (
liberte
)
b. Kesamaan (
egalite
)
4. Pengakuan HAM oleh PBB
Pada tahun 1946, PBB membentuk
Komisi
Asasi Manusia (Comission of Human
Right) yang
berhasil merumuskan naskah
Pengakuan akan
Hak Asasi Manusia yg dikenal dengan
“
Universal
Declaration of Human Right
” Tahun
1948
Naskah ini telah disetujui PBB tgl 10 Des
1948, &
Instrumen HAM di Indonesia
Þ
HAM Indonesia bersumber & bermuara pd
Pancasila
Þ
Pelaksanaan HAM merupakan penjabaran
dari sila2
Pancasila
Þ
Beberapa instrumen HAM al
:
a. UUD Tahun 1945
b. Tap MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang
HAM
Contoh substansi HAM dlm UUD Tahun 1945
1. Dalam Pembukaan UUD 1945
alenia I “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa & oleh sebab itu maka jajahan di atas dunia harus dihapuskan, dst” 2. Batang Tubuh UUD 1945
Psl 28 B ayat (1)
“Setiap orang berhak membentuk keluarga & Melanjutkan keturunan melalui perkawinan yg sah”
Psl 27 ayat (2)
Substansi HAM dalam Deklarasi Universal HAM PBB tahun 1948;
Bab I
Hak untuk hidup
Bab II Hak berkeluarga & melanjutkan
keturunan
Bab III Hak mengembangkan diri
Bab IV Hak keadilan
Bab V Hak kemerdekaan
Bab VI Hak atas kebebasan informasi
Bab VII Hak keamanan
Bab VIIIHak kesejahteraan
Bab IX Kewajiban
Substansi HAM dalam UU Nomor 39 Tahun 1999
tentang HAM
;
1. Hak untuk Hidup
2. Hak untuk berkeluarga & melanjutkan
keturunan
3. Hak mengembangkan diri
4. Hak memperoleh keadilan
5. Hak atas kebebasan pribadi
6. Hak atas rasa aman
7. Hak atas kesejahteraan
8. Hak turut serta dalam pemerintahan
9. Hak wanita
Lembaga Perlindungan HAM
Þ Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Þ Berkedudukan di Jakarta
Þ Wilayah kerja nasional
Þ Anggota 35 orang, dipilih oleh DPR, dilantik Presiden Þ Dasar hukum; UU No. 39 Tahun 1999 ttg HAM
Þ Tujuan Komnas HAM;
1. Mengembangkan kondisi yg kondusif bagi pelaks HAM sesuai dg Pancasila, UUD 1945, Piagam PBB, Deklarasi HAM
2. Meningkatkan perlindungan & penegakan HAM guna berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya & kemampuan berpartisipasi dlm berbagai bidang
Fungsi, Tugas dan Wewenang Komnas HAM
1. Fungsi pengkajian & penelitian
untuk melaks ini, Komnas HAM bertugas & berwenang; a. Mengkaji & meneliti berbagai instrumen internasional ttg HAM dgn memberikan saran & kemungkinan untuk melakukan ratifkasi
b. Mengkaji & meneliti perundang²an nasional ttg HAM c. Kerjasama dgn pihak lain dlm rangka penegakan HAM 2. Fungsi penyuluhan
a. Penyebarluasan informasi ttg HAM kepada masy