• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh bantuan militer AS ke Israel me

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pengaruh bantuan militer AS ke Israel me"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH BANTUAN MILITER AS KE ISRAEL MELALUI

PROGRAM THE 10-YEAR MILITARY AID AGREEMENT

TERHADAP ARM DYNAMIC IRAN TAHUN 2009-2013

ABSTRAK

AS dan Israel merupakan dua negara yang memiliki hubungan erat karena disatu sisi Israel merupakan negara yang penting untuk mencapai kepentingan-kepentingan AS dikawasan Timur Tengah, sedangkan AS merupakan negara yang penting untuk menjaga keamanan Israel dari instabilitas dikawasan. Hal ini dibuktikan melalui adanya peningkatan bantuan militer AS ke Israel melalui

program The 10-Year Military Aid Agreement pada tahun 2009 hingga 2013

dengan tujuan untuk meningkatkan kapabilitas militer Israel guna menjaga eksistensi dan memperluas pengaruh Israel dikawasan Timur Tengah.

Peningkatan bantuan militer tersebut berpengaruh terhadap arm dynamic

Iran sebagai negara yang merasa terancam oleh peningkatan kapabilitas militer Israel. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan kapabilitas militer Iran yang dapat diindikasikan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas alutsista,

peningkatan military budgetdan peningkatan kualitas dan kuantitas manpower.

(2)

2

THE INFLUENCE OF U.S. MILITARY AID TO ISRAEL THROUGH THE PROGRAM OF THE 10-YEAR MILITARY AID AGREEMENT TO ARM

IRAN'S DYNAMIC FOR YEARS 2009-2013

ABSTRACT

The U.S.and Israel are two countries that have a close relationship because on one hand, Israel is a country that is critical toachieving U.S. interests Middle East region, while the U.S.is a country that is crucial to maintain the security of Israel from the instability region. This is evidenced by an increase in U.S. military aid toIsrael through a program of The 10-Year Military Aid Agreement in 2009 and 2013 with the aim of improving the military capabilities of Israel in order to maintain an dexpand the influence of the existence of Israel Middle East region.

Increased military aid the dynamic effect on the arm of Iran as a nation that feels threatened by Israel's increasing military capability. This is evidenced by an increase in Iran's military capability may be indicated by increasing the quality and quantity of defense equipment, increased military budget and increase the quality and quantity of manpower.

(3)

3

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Israel sudah terjalin semenjak

merdekanya negara Israel, hal ini dibuktikan ketika Harry Truman langsung

memberikan ucapan selamat hanya sebelas menit setelah proklamasi kemerdekaan

Israel yang dilakukan pada waktu tengah malam waktu Jerusalem.1 Dimana hal ini

menunjukkan arti penting Israel dalam dinamika hubungan poliitik kedua negara.

Dalam perkembangannya, hubungan bilateral antara AS dan Israel mengalami

pasang surut walaupun secara sederhana bisa dilihat sebagai hubungan

mutualisme yang memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Dari perspektif

AS, Israel adalah negara penyangga (buffer zone) untuk pengembangan

pengendalian kawasan itu terutama untuk keamanan kepentingan-kepentingan AS

di Timur Tengah, khususnya pengamanan akan akses energi serta upaya

penangkalan kekuatan-kekuatan Islam dikawasan tersebut seperti Hizbullah dan

Hamas. Ini menunjukan bahwa sejak awal, AS sudah memiliki ketertarikan akan

kawasan Timur Tengah. Sedangkan dari perspektif Israel, kehadiran AS yang

merupakan intrusive system dikawasan Timur Tengah memberikan jaminan

keamanan serta aliansi khususnya menghadapi kecendrungan negara-negara di

Timur Tengah yang anti Israel. 2 Hal ini diperkuat dengan pengalaman sejarah

1“Independent Recognation” http://208.84.118.121/pf_independence_recognition_us.php

diakses tanggal 10 Maret 2013

2

intrusive system merupakan keterlibatan atau intervensi dari negara di luar suatu kawasan terhadap negara lain yang berada diluar kawasannya yang dapat berpartisipasi terhadap interaksi kawasan tersebut

(4)

4 adanya perlawanan dari negara-negara arab terhadap kependudukan Israel atas

tanah Palestina, seperti Perang Yom Kippur, Intifada I dan II, serangan dari

kelompok Hizbullah dan Hamas serta masih banyak perang-perang lain yang

dilakukan bangsa Arab atas Israel. Instabilitas yang terjadi dikawasan Timur

Tengah membuat Israel perlu melakukan peningkatan kapabilitas militernya guna

menjaga eksistensi dan perluasan pengaruh dikawasan Timur Tengah yang

diharapkan nantinya bisa mempermudah pencapaian kepentingan-kepentingan AS

dikawasan tersebut. Dengan demikian maka AS pada masa Obama melakukan

sebuah program yang bernama The 10-Year Military Aid Agreement yang

merupakan bantuan dalam bentuk military grand untuk meningkatkan kapabilitas

militer Israel ditengah situasi yang konfliktual dikawasan Timur Tengah. Israel

merupakan satu-satunya negara aliansi terbesar AS dikawasan Timur Tengah

yang mengalami banyak ancaman akibat dari ketidakstabilan keamanan

dikawasan, maka pada pidatonya Barrak Obama mengatakan

Amerika berkomitmen pada keamanan Israel. Dan kita akan selalu mendukung hak Israel untuk membela dirinya di hadapan ancaman yang nyata. Selama bertahun-tahun, Hamas telah meluncurkan ribuan roket kepada warga Israel yang tidak berdosa. Tidak ada demokrasi yang bisa menerima bahaya seperti ini bagi rakyatnya, tidak pula Komunitas Internasional, dan tidak juga rakyat Palestina sendiri, yang kepentingannya telah terabaikan karena aksi teror. Sebagai pihak yang benar-benar menghendaki perdamaian, Kuartet (AS, Rusia, Uni Eropa, PBB) telah menegaskan bahwa Hamas harus memenuhi syarat yang jelas ini: akui hak eksistensi Israel, hentikan kekerasan, dan patuhi perjanjian (antara Israel-PLO/Otoritas Palestina) yang telah dibuat di masa lalu”.3

3“Obama's Announces New Envoys”

(5)

5 Dalam pidato tersebut, AS menyatakan untuk mendukung Israel dari

segala ancaman yang datang bersamaan dengan slogan yang diucapkan oleh

Obama America’s strong bonds with Israel are well-known. This bond is

unbreakable (Ikatan kuat antara Amerika dan Israel sudah umum diketahui dan

ikatan ini tidak bisa diputuskan).4 Ini menunjukkan bahwa Israel masih tetap

dipandang sebagai mitra strategisnya AS di Timur Tengah. Untuk membuktikan

komitmen tersebut, AS memberikan bantuan pertamanya sebesar USD$ 800 juta

yang menandakan bahwa Obama berkomitmen terhadap keamanan Israel

dikawasan Timur Tengah, bantuan tersebut dalam bentuk peralatan militer seperti

senjata dan amunisi.5

Hal ini dibuktikan dengan tren meningkatnya bantuan militer AS ke Israel

selama kurun waktu 2009-2013. Dalam skema The 10-Year Military Aid

Agreement dapat dilihat bahwa peningkatan bantuan militer AS ke Israel

meningkat secara signifikan dimulai pada tahun 2009 yang mencapai 2,55 milyar

dolar dan meningkat pada tahun fiskal 2013-2018 sebesar 3,15 milyar dollar

dalam satu tahun fiskal.6 Bantuan militer ini juga ditambah dengan skema bantuan

militer lainnya sebesar USD$ 205 juta pada bulan maret 2010 dan sebesar USD$

70 juta Pada bulan Mei 2012 untuk menambah anggaran pengembangan sistem

4“The White House”

http://www.whitehouse.gov/the_press_office/Remarks-by-the-President-at-Cairo-University-6-04-09 diakses pada tanggal 10 maret 2013

5

http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/US-Israel/prepo1209.html diakses pada tanggal 20 November 2013

6

(6)

6

pertahanan anti misil Iron Dome.7 Dan pada tahun 2010 AS mengumumkan

bahwa Israel akan membeli 19 unit F-35 yaitu pesawat jet siluman generasi

kelima senilai USD$ 2,75 miliar, dan terdapat dukungan dari AS yang melakukan

pembelian timbal balik terhadap peralatan dari industri pertahanan Israel senilai

USD$ 4 miliar.8

Data terakhir yang didapatkan penulis menunjukkan bahwa terjadi

peningkatan yang terjadi signifikan bantuan luar negeri AS terhada Israel dalam

masa pemerintahan Obama pada tahun 2009-2013, Pada tahun 2009 Military

grand yang diberikan AS terhadap Israel sebesar USD$ 2.550 juta, pada tahun

berikutnya di tahun 2010 bantuan military grand AS terhadap Israel mengalami

peningkatan sebesar USD$ 2.775 juta, pada tahun 2011 terjadi peningkatan

kembali terhadap military grand yang diberikan AS terhadap Israel menjadi

USD$ 3.000, dan pada tahun 2012 terjadi lagi peningkatan bantuan luar negeri

dengan fokus military grand terhadap Israel menjadi USD$ 3.075 juta. 9 Hal ini

menunjukkan bahwa tiap tahun dalam masa pemerintahan Obama melakukan

peningkatan bantuan luar negeri terhadap Israel yang fokus terhadap military

grand dengan tujuan untuk menjaga eksistensi Israel dikawasan Timur Tengah

mengingat bahwa kepentingan-kepentingan AS bisa tercapai dengan melakukan

7

"Iron Dome: Missile Defense system a game changer, Israelis say"

http://edition.cnn.com/2012/11/17/world/meast/iron-dome-israel-gaza-conflict diakses pada tanggal 12 Maret 2013

8

F-35 Joint Strike Fighter” Jeremy M Sharp, US Aid To Israel, laporan CRS (Congressional Research Service Reports), hal 10

9

(7)

7 kerjasama dengan Israel yang merupakan negara aliansi terkuat AS dikawasan

Timur Tengah.

Peningkatan bantuan luar negeri AS terhadap Israel dengan fokus kepada

peningkatan kapabilitas militer juga terlihat dengan peningkatan

program-program misil yang dikembangkan oleh AS di tanah Israel. Pada tahun 2009

hingga tahun 2013, AS memberikan bantuan kepada Israel sebesar USD$ 177.237

juta pada tahun 2009, pada tahun berikutnya meningkat menjadi sebesar USD$

202.434 juta, dan meningkat kembali pada tahun berikutnya menjadi USD$

415.115 juta, pada tahun 2012 terjadi penurunan terhadap bantuan militer AS

terhadap Israel menjadi USD$ 305.700 juta, akan tetapi pada tahun 2013

mengalami peningkatan bantuan militer yang sangat signifikan yaitu sebesar

USD$ 479.736 juta.10 Tren peningkatan bantuan militer ini terjadi dalam masa

pemerintahan Obama dimana pada masa tersebut, Israel berada dalam situasi

keamanan dimana kompleksitas negara-negara di Timur Tengah dalam kondisi

yang tidak stabil. Dalam program peningkatan kapabilitas militer Israel ini, AS

memiliki kepentingan-kepentingan dikawasan Timur Tengah yang nantinya akan

membutuhkan Israel dalam mencapai semua kepentingan-kepentingannya

dikawasan sehingga AS sangat menjaga stabilitas keamanan Israel dalam segala

ancaman yang timbul dikawasan dengan cara tetap menjaga eksistensi dan

pengaruh Israel dikawasan Timur Tengah dengan meningkatkan kapabilitas

militernya.

10

(8)

8 AS pada masa pemerintahan Obama banyak melakukan peningkatan

program misil dengan Israel yang ditujukan untuk menjaga Israel dari semua

ancaman yang muncul dikarenakan kondisi keamanan yang tidak stabil dikawasan

Timur Tengah. Program ini secara instens ditingkatkan terhitung dari tahun 2009

dimana pada masa itu Obama telah menyatakan konsistensinya untuk membantu

Israel dalam kondisi keamanan yang tidak stabil.11 Peningkatan program misil

tersebut yang paling signifikan terjadi pada program David’s Sling (Short-Range),

yaitu program yang dirancang untuk melawan roket jarak jauh dan rudal jarak

dekat yang dapat menangkal misil dengan jarak 40 km hingga 300 km seperti

untuk menangkal roket ataupun misil yang dimiliki oleh Hizbullah di Lebanon

dan Suriah.12 Berikutnya adalah peningkatan program misil yang bernama The

Arrow and Arrow II, diamana program ini merupakan bantuan militer AS

terhadap Israel yang bertujuan untuk melawan rudal balistik jarak pendek.13

Selanjutnya adalah peningkatan program yang bernama High Altitude Missile

Defense System (Arrow III), merupakan bantuan militer AS untuk memperkuat

sistem pertahanan Israel akibat dari situasi keamanan yang kompleks dikawasan

Timur Tengah terutama adanya pengembangan teknologi nuklir di Iran.14 Terakhir

peningkatan program misil yang dilakukan AS terhadap Israel adalah Iron Dome,

dimana bantuan militer ini merupakan program peningkatan pertahanan militer

11“Obama's Announces New Envoys”

http://www.realclearpolitics.com/articles/2009/01/obama_new_envoys.html diakses pada tanggal 10 Maret 2013

12

Jeremy M Sharp, US Aid To Israel, laporan CRS (Congressional Research Service Reports), hal 14

13

Ibid, hlm. 15

14

(9)

9 Israel dari serangan-serangan roket jarak dekat antara 2 mil hingga 45 mil yang

bisa ditembakkan dengan cuaca seperti apapun. 15

Selain Bantuan militer yang sudah dijelaskan diatas, AS juga memberikan

bantuan lain terhadap Israel yaitu X-Band Radar,16 yang merupakan program

sistem pertahanan yang dibangun di Israel pada tahun 2008. Radar ini memiliki

lebar 240 kaki dan panjang mencapai 390 kaki dengan berat 50.000 ton. 17 Radar

ini tidak hanya mendeteksi ancaman serangan rudal dari kawasan Timur Tengah,

akan tetapi dari ancaman global karena radar ini terhubung dengan satelit. Radar

ini dioperasikan oleh pasukan militer AS sebagai sistem pertahanan yang berada

di Israel.

Dalam keterangan diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan yang

sangat signifikan mengenai bantuan luar negeri AS terhadap Israel dalam kurun

waktu tahun 2009-2013. Dari sisi Israel penggunaan bantuan luar negeri tersebut

untuk memperkuat kapabilitas militernya juga sangat jelas terlihat. Hal ini jika

dilihat dari konstelasi keamanan regional dalam rentang waktu tersebut

diharapkan akan semakin memperkuat power Israel didalam konstelasi keamanan

yang konfliktual. Peningkatan bantuan militer AS terhadap Israel ini dapat juga

berimplikasi pada arm dynamic dikawasan Timur Tengah sehingga penulis

merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut khsusnya berkaitan dengan interaksi

AS yang melakukan peningkatan bantuan militer terhadap Israel dengan tujuan

15

“ Israel’s Iron Dome Defense Battled to Get Off Ground”

http://online.wsj.com/article/SB40001424127887324712504578136931078468210.html diakses pada tanggal 5 Oktober 2013

16

Sistem radar X-Band dapat mendeteksi rudal masuk 500-600 km. Saat ini, sistem peringatan ini hanya mampu mendeteksi rudal dari radius 100 mil.

17“Missile Defense Agency”

(10)

10

meningkatkan kapabilitas militernya yang merupakan intrusive system dikawasan

tersebut terhadap sistem dinamika persenjataan yang terjadi di Iran.

Kerangka Teori

Arm Dynamic Concept

Konsep dinamika persenjataan dapat diartikan hubungan dua

negara atau lebih yang terjadi karena interaksi persenjataan. Konsep ini

dapat menjelaskan mengenai sebab yang terjadi terhadap suatu negara

dalam meningkatkan kapabilitas militernya melalui peningkatan kuantitas

dan kualitas sistem militer yang telah dimilikinya dengan tujuan untuk

pencapaian kemanan nasional suatu negara. Akan tetapi dalam dinamika

persenjataan, suatu negara melakukan peningkatan kapabilitas miltier

melalui pembangunan, pemeliharaan, kompetisi dan perlombaan senjata

adalah sebuah manifestasi dari diamika persenjataan tersebut yang

nantinya akan menyebabkan negara lain yang merasa terancam akan

melakukan peningkatan kapabilitas militer juga.18

Barry Buzan dan Erric Hering dalam bukunya yang berjudul The

Arm Dynamic in World politics memberikan pernyataan bahwa terdapat

model aksi-reaksi yang dapat melihat pemicu utama dari dinamika

persenjataan dalam persaingan negara dalam melakukan peningkatan

kapabilitas militernya sesuai dengan pernyataan Barry Buzan dan Eric

Herring, the basic proposition of the action-reaction model is that states

strenghten their armaments because of the threats the states perceive from

18

(11)

11

ather state.19 Dalam hal ini diartikan bahwa model aksi-reaksi melihat negara-negara melakukan peningkatan kapabilitas militernya karena mendapat

ancaman yang berasal dari negara lain. Model ini meliat bahwa negara-negara

melakukan peningkatan kapabilitas militernya karena sistem internasional

yang anarki dan negara-negara akan mempersenjatai diri sendiri guna

menjaga stabilitas keamanan yang bertentangan dengan ancaman yang datang

dari negara lain.20 Dalam konsep Dinamika Persenjataan, proses aksi-reaksi akan terus berlanjut hingga tercapainya suatu keseimbangan. Jika

perimbangan kapabilitas militer tidak tercapai, maka salah satru pihak

akan merasa terancam.21 Dalam hal ini terdapat empat kemungkinan yang

dilakukan para aktor untuk menghadapi tekanan yang ada yaitu arm

racing, maintenance of the military status quo, military competition or

buid up, dan military build down.22

Arm Racing merupakan manifesto paling ekstrim dalam dinamika

persenjataan dimana para aktor terlibat dalam suatu kompetisi untuk

mengakumulasi kekuatan militer yang mereka miliki untuk melawan pihak

lain. Arm Racing terjadi saat negara-negara sebagai aktor akan

Barry Buzan & Eric Herring, Op. Cit. 20 Barry Buzan and Herring,

The Arm Dynamic in World Politics, (London:Macmillan for the International Institute for Strategic Studies 1998)., hlm. 83

21

Barry Buzan, People, State and Fear. An Agenda for International Security Studies in the Post-Cold War Era, 2nd ed., (London:Harvester wheatsheaf, 1991), hlm 206

22

(12)

12 negara mempertahankan kapabilitas militernya dengan cara mengganti

senjata yang sudah lama dan meningkatkan serta melakukan modernisasi

terhadap alutsista yang mereka miliki seiring dengan pengembangan

teknologi di industri militer. Hal ini dilakukan dalam rangka kebutuhan

rutin memperbaharui alutsista tanpa adanya persaingan.

Kemungkinan ketiga adalah arm competition, dalam hal ini

menjelasakan bahwa situasi negara berada diantara arm race dan military

competition. Military competition disini mengakomodasi negara-negara

untuk menolak dalam mempertahankan status quo, dan secara bertahap

negara-negara mulai meningkatkan eksistensinya dalam suatu kawasan

dengan cara melakukan peningkatan kapabilitas militer yang dimilikinya.

Yang terakhir adalah build down, yaitu mengurangi persenjataan

dengan jumlah yang lebih seditkit dan lebih terbatas karena menginginkan

kondisi keamanan yang lebih stabil dengan cara merubah sistem

persenjataan tersebut. Kondisi ini tidak sama dengan mempertahankan

(13)

13

Operasional Konsep Arm Dynamic

Bagan 2.1 Alur Pemikiran

HUBUNGAN BAIK AS-ISRAEL

INSTABILITAS KEAMANAN ISRAEL

PENINGKATAN BANTUAN MILITER AS KE ISRAEL

PENINGKATAN KAPABILITAS MILITER ISRAEL

(14)

14 Bagan 2.2 Operasionalisasi Konsep

Dalam alur pemikiran diatas pada bagan 2.1 menjelaskan mengenai

hubungan baiik antara AS dan Israel yang merupakan negara aliansi terbesar AS

dikawasna Timur Tengah, Israel merupakan negara pendukung As dalam

mencapai semua kepentingan nsionalnya dikawasan tersebut. Akan tetapi

kawasan Timur Tengah merupakan kawasan yang konfliktual, dimana Israel

merasa terancam oleh negara-negara kawasan yang anti Israel lalu AS melakukan

peningkatan bantuan militer ke Israel guna menjaga eksistensi dan pengaruh Israel

dikawasan Timur Tengah melalui skema bantuan The 10-Year Military Aid

Agreement. Israel mengalami peningkatan kapabilitass militer yang signifikan

(15)

15 Iran yang sedang mengembangkan teknologi nuklir yang notabene sangat

ditentang oleh negara barat terutama AS dan Israel maka untuk menyeimbangkan

stabilitas keamanan, Iran melakukan peningkatan kapabilitas militernya dengan

tujuan untuk menjaga stabilitas keamanan dan kepentingan nasionalnya.

Dalam operasionalisasi konsep pada bagan 2.2 Arm dynamic yang terjadi

dikawasan Timur Tengah adalah terjadinya arm race dimana negara dalam satu

kawasan berada dalam konsidi siap untuk melakukan perang terbuka dengan cara

melakukan peningkatan kapabilitas militer akibat dari kompleksitas keamanan

yang tidak stabil, dalam hal ini adalah Iran dan Israel yang penulis teliti karena

kedua negara tersebut telah mendeklarasikan untuk meningkatkan kapabilitas

militer demi menjaga kepentingan nasionalnya. Iran merasa terancam oleh

perluasan pengaruh Israel dikawasan yang dikhawatirkan akan menimbulkan

instabilitas keamanan dan juga mempersulit Iran dalam mencapai kepentingan

nasionalnya. Sedangkan Israel yang didukung sepenuhnya oleh AS berupaya

untuk mencegah pengembangan teknologi nuklir Iran berkembang hingga menjadi

senjata nuklir. Pada akhirnya sistem arm dynamic dikawasan Timur Tengah yang

terjadi adalah arm race dimana Iran melakukan peningkatan kapabilitas

miltiernya dengan cara melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas alutsista,

peningkatan pada militarybudget dan peningkatan terhadap kualitas dan kuantitas

(16)

16

PEMBAHASAN

Adanya bantuan militer AS terhadap Israel melalui program The-10 Year

Military Aid Agreement berimplikasi terhadap perubahan arm dynamic yang

terjadi dikawasan Timur Tengah. Bersamaan dengan peningkatan kapabilitas

militer Israel, Iran sebagai salah satu negara yang berada dalam satu kawasan

tersebut melakukan peningkatan kapabilitas militer guna untuk mencegah

terjadinya perluasan eksistensi Israel yang dikhawatirkan akan menghambat

kepentingan Iran dikawasan.

3.1 Arm Racing Iran

Berikut ini penulis akan menjelaskan mengenai kompleksitas keamanan

yang terjadi di Timur Tengah yang menyebabkan adanya peningkatan eskalasi

arm dynamic yang dapat dilihat melalui strategi arm race di Iran. Dan juga

penulis akan menjelaskan mengapa Iran yang menjadi fokus bahasan di bab ini,

karena Iran merupakan negara yang melakukan arm race paling tinggi

(17)

17 dikarenakan Iran sedang melakukan pengembangan teknologi nuklir yang sangat

dikecam oleh negara barat terutama AS dan Israel. Berikut ini penulis akan

menjelaskan mengenai peningkatan kapabilitas militer Iran melalui beberapa

indikator yaitu peningkatan kualitas dan kuantitas alutsista, peningkatan military

budget dan peningkatan kualitas dan kuantitas manpower.

3.1.1 Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Alutsista

Iran telah berhasil melakukan perbaikan untuk meningkatkan

sistem pertahanan udara jarak pendek yang berasal dari Rusia, hingga saat

ini ada 29-32 unit yang beroperasi yaitu Tor-M1 (SA-15 Gauntlet) dan 10

Pantsyr S-1E (SA-22 Greyhound). Inimerupakan rudal jarak pendek

usang dari Rusia akan tetapi telah dirbaharui oleh Iran dengan teknologi

industri sendiri. Terhitung pada tahun 2012 Iran juga memiliki 279 rudal

crole dan 30 udal Rapiers.

Pada saat ini Rusia dan China merupakan negara yang diharapkan

Iran dapat memasok persenjataan militer yang dibutuhkan oleh Iran, dalam

memperkuat sistem pertahanan udara Iran memasok rudal 300 dan

S-400 dari Rusia dan China, kerjasama pertahanan ini memberi keuntungan

bagi Iran karena mendapat bantuan dari para ahli Rusia dan China dalam

melakukan modifikasi sistem rudal tersebut. Iran juga mampu

(18)

18 pesawat siluman B-2s, F-22s dan F-35 milik AS yang beropersai

dikawasan Timur Tengah.

Pada tahun 2010, Rusia telah memasok S-300PMU1 (SA-20

Gargoyle) yang merupakan rudal dengan jarak tempuh jauh, Iran juga

telah melakukan perubahan untuk rudal tersebut dengan melakukan

upgrade sehingga pada saat ini Iran telah mampu memproduksi sendiri

dengan sistem yang lebih maju dari rudal S-300 yang dimiliki Rusia yang

bernama Bavar 373.23 Sejauh ini juga Iran telah melakukan upgrade

terhadap SA-5/S-200 yang merupakan rudal dengan jarak tempuh

menengah dan jauh. Upgrade versi SA-5/S-200s telah berhasil di uji sejak

tahun 2009 dan Iran berencana akan melakukan upgrade dari S-300

menjadi S-400.24 Upgrade juga dilakukan terhadap SA-11 yang

merupakan roket milik uni-soviet yang telah usang hingga saat ini sistem

roket tersebut sudah bisa beroperasi kembali. Berikut ini adalah gambar

menganai jangkauan misil yang dimiliki oleh Iran.

(19)

19 Gambar 3.1 Jangkauan roket jarak pendek - menegah yang dimiliki Iran

Sumber : Laporan CSIS (center strategic and international studies), The gulf military

balance in 2012 hal 79

Keterangan : Lingkaran merah merupakan jarak jangkau misil HQ 2, Lingkaran Orange

meruppakan jarak jangkau misil HAWK, dan warna Hijau merupakan jangkauan dari

(20)

20 Gambar 3.2 Jangkauan misil jarak jauh yang dimiliki Iran

Sumber : http://www.bipartisanpolicy.org/sites/default/files/BPC%20Iran%20Report.pdf

Berdasarkan gambar diatas, penulis akan memberikan data mengenai

misil yang dimiliki Iran dengan jarak jauh pendak hingga jarak terjauh seperti

(21)

21 Gambar 3.3 Misil Iran berdasarkan jarak jelajah pendek hingga jauh.

Iran sangat tergantung pada pesisir, pulau dan kapal perang yang

dapat membawa rudal anti-kapal untuk menutupi kekurangan kekuatan

udara yang dimiliki Iran. Pasukan militer Iran saat ini telah dilengkapi oleh

C-700 dan C-800 yaitu rudal anti-kapal yang telah dipasok oleh China.

Rudal tersebut yang beroperasi saat ini berjumlah 13 dengan berat total

(22)

22 bernama Combattante II yang meruapakn kapal perang cepat dengan

dipersenjatai 2-4 C-804 Sardine Rudal anti-kapal, senjata 76 mm dan

memiliki kecepatan maksimum 37,5 knot.25

Modernisasi angkatan darat yang dilakukan oleh Iran adalah

melakukan upgrade terhadap tank tempur sebanyak 580 dari total 1.600

unit. Dan juga Iran menambah tank tempur T-72 sebanyak 480 unit yang

diproduksi dalam negeri. Tank tempur tersebut memiliki lebih dari 2.000

senjata artileri.

Iran memberikan pernyataan serius mengenai ancaman yang

muncul dari negara barat yaitu AS dan sekutunya Israel, Iran menyatakan

bahwa rudal Zafar, Nasr, Nour dan Qader dapat diluncurkan dari kapal dan

menyatakan bahwa Iran adalah penentu nasib negara musuh dimedan

perang karena sistem misil saat ini telah mengalami perubahan menuju

teknologi maju.26

Saat ini Roket yang dikembangkan oleh Iran adalah roket artileri

dengan jarak pendek dan menengah yang meniru desain dari Rusia dan

Korea utara yang dilengkapi dengan hulu ledak kimia dan klaster. Iran

juga telah melakukan perubahan terhadap roket buatan dalam negeri yaitu

Fajr-5 sehingga mampu untuk diselundupkan ke negara lain ataupun

diberikan kepada Hamas, roket ini dibadi menjadi 4 bagian yang nantinya

akan mempermudah penyelundupan.

25

Laporan CSIS (center strategic and international studies), The gulf military balance in 2012, hlm. 87

26

(23)

23 Gambar 3.4 Jarak tempuh roket artileri pendek-menengah yang dimiliki

Iran

Sumber : Jane’s, Global Security, and FAS, “Iranian Artillery Rockets,

http://www.fas.org/man/dod-101/sys/land/row/mrl-iran.html

Pengambangan peningkatan kualitas dan kuantitas alutsista Iran

seperti data yang penulis sajikan diatas, penulis juga melihat bahwa

pengaruh terbesar yang terjadi akibat peningkatan kapabilitas militer Israel

melalui bantuan The 10-Year Military Aid Agreement terjadi kepada Iran

karena penulis menemukan data mengenai operasi sejumlah alutsista yang

aktif antar negara-negara kawasan Timur Tengah seperti yang akan

(24)

24 Gambar 3.5 Perbandingan peningkatan operasional peluncur roket Iran dan

negara-negara Teluk

Sumber : Laporan CSIS (center strategic and international studies), The gulf military balance in

2012

Dari data diatas, penulis dapat menjelaskan bahwa Pada tahun 2009

(25)

25 dibandingkan negara lain yang berada dalam satu kawasan, hal ini terjadi akibat

adanya peningkatan kapabilitas militer Israel yang mengancam Iran dalam

mencapai kepentingan nasionalnya. Kegiatan pengembangan teknologi nuklir Iran

sangat rentan akan serangan dari AS dan Israel, maka Iran melakukan pengaktifan

terhadap operasional peluncur roket pada tahun 2012 karena pada tahun tersebut

Iran mengalami ketegangan dengan AS di Teluk.

Gambar 3.6 Perbandingan jumlah operasional artileri Iran dan negara-negara

Teluk pada tahun 2012.27

Sumber : Laporan CSIS (center strategic and international studies), The gulf military balance in

2012

27

(26)

26 Sama hal nya dengan data sebelumnya, pada tahun 2012 ketika Iran

mengalami ketegangan dengan AS dan sekutunya Israel di Teluk dapat dilihat

melalui jumlah operasional artiletri Iran yang membuktikan bahwa kehadiran AS

di Teluk memberi ancaman yang sangat berarti bagi Iran karena pada saat itu Iran

merupakan satu-satunya negara yang memiliki operasional artileri terbanyak.

Hal ini akan diperkuat dengan data yang penulis cantumkan dibawah ini

yang dapat menjelaskan mengenai bahwa Iran sangat merasa terancam oleh

peningkatan kapabilitas militer Israel. Penulis juga memasukkan negara-negara

lain sebagai pembanding security dependent yang dialami oleh masing-masing

negara. Data tersebut dapat membuktikan bahwa Iran merupakan negara yang

sangat merasa terancam yang dapat dilihat dari operasional alutsista terbesar

(27)

27 Gambar 3.7 Perbandingan operasionalisasi tank tempur Iran dan negara-negara

Timur Tengah pada tahun 201228

Sumber : Laporan CSIS (center strategic and international studies), The gulf military

balance in 2012

28

(28)

28 Berdasarkan gambar diatas, diindikasikan bahwa Iran memiliki tank

tempur dengan operasionalisasi terbesar dikawasan Timuir Tengah, yaitu

memiliki 150 Tank Zulfiqar, 100 Tank Chieftain, 480 Tank T-72 dan 150

M-60A1. Data ini untuk memperkuat pernyataan penulis bahwa Iran merupakan

negara yang terancam oleh peningkatan kapabilitas militer Israel. Diperkuat lagi

dengan data yang akan penulis berikan dibawah ini.

Gambar 3.8 Perbedaan kapabilitas angkatan Udara Iran dan Negara-negara di

kawasan Timur Tengah.

Sumber : Laporan CSIS (center strategic and international studies), The gulf military balance in

(29)

29 Gambar 3.9 Jumlah operasional pesawat tempur Iran dan negara-negara teluk

2012

Sumber : Laporan CSIS (center strategic and international studies), The gulf military balance in

2012

Berdasarkan data yang penulis sajikan diatas, terlihat bahwa Iran

merupakan satu-satunya yang memiliki alutsista aktif terbanyak dikawasan

Timur Tengah, hal ini disebabkan oleh ancaman-ancaman yang timbul

karena adanya peningkatan kapabilitas militer negara aliansi AS yaitu

Israel yang dikhawatirkan akan menyebabkan perluasan pengaruh yang

dapat menghambat kepentingan nasional Iran dikawasan. Penetrasi yang

dilakukan oleh AS ke Israel dan negara GCC seperti yang sudah dijelaskan

(30)

30

ini yang menyebabkan Iran melakukan arm race dengan melakukan

peningkatan kapabilitas militer guna mencapai kepentingan nasionalnya.

Selain penjelasan diatas, penulis juga menambahkan peningkatan

kapabilitas militer melalui kemajuan teknologi senjata nuklir Iran

mgenalami peningkatan yang sangat signifikan diaman saat ini iran telah

mempercepat instalasi peralatan untuk proses pengayaan uranium di

reaktor nuklir Natanz, sejauh ini Iran telah memproduksi hingga 324

kilogram uranium dan saat ini Iran juga telah mengembangkan reaktor

nuklir lain di Arak yang bertujuan untuk memasok plutonium sebagai

bahan untuk pembuatan bom nuklir. 29 Berdasarkan dari laporan IAEA

(International Atomic Energy Agency) Iran merupakan negara yang

memiliki senjata kimia, memiliki rudal jarak jauh dan dapat

mengembangkan senjata biologi hingga saat ini Iran dalam masa

pengembangan teknologi senjata nuklir. Pada tahun 2012 IAEA

melaporkan bahwa Iran saat ini mampu untuk memproduksi senjata

pemusnal massal tersebut dibuktikan bahwa Iran telah mampu merancang

hulu ledak nuklir yang akan digunakan untuk mempersenjatai rudal

balistik armada Iran.30 Iran secara terbuka menyatakan melakukan

peningkatan kapabilitas militernya melalui parade-parade militer dan

29“IAEA : Program nuklir Iran alami kemajuan signifikan”

http://internasional.kompas.com/read/2013/05/23/15433772/IAEA.Program.Nuklir.Iran.Alami.K emajuan.Signifikan diakses pada tanggal 6 Oktober 2013

30

(31)

31 transparasinya dalam memperlihatkan peningkatan kapabilitas militer

sangat signifikan seperti yang akan dijelaskan berikut ini .31

Pada bulan Februari tahun 2009, Presiden Iran Ahmadinejad

mengumumkan peluncuran the Omid yaitu satelit pertama buatan Iran.

Peluncuran ini dianggap oleh negara barat merupakan uji coba teknologi

rudal balistik, disambung pada pada bulan Mei, Iran berhasil menguji

rudal balistik the Saijjil-2 yang memiliki jangkauan hingga 1.500 mil

yakni rudal dengan jarak tempuh terbesar yang dimiliki oleh Iran. Pada

bulan September, Iran mengaku membangun fasilitas pengayaan uranium

di dekat Qom dengan tujuan damai. Iran juga memamerkan rudal balistik

Shahab-3 dan Saijjil dalam sebuah parade militer. Selain itu untuk pertama

kalinya Iran juga memamerkan Tor M1 yaitu sebuah sistem pertahanan

udara buatan Rusia. Dan Iran menguji sejumlah rudal balistik yang

berbeda selama the Great Prophet 4 war games yaitu Tondar-69, the

Shahab-1, the Shahab-2 dan Fateh-110.

Pada bulan Februari 2010 Pada bulan Februari, Presiden Iran

Ahmadinejad mengumumkan atas keberhasilan pengayaan uranium hingga

20%, dan pada bulan Maret, Iran dan Qatar menandatangani perjanjian

keamanan untuk memerangi terorisme dan meningkatkan kerjasama

keamanan. Berlanjut pada bulan Agustus, Iran berhasil menguji versi

terbaru dari Fateh-110 yaitu sebuah rudal balistik jarak pendek dengan

jarak tempuh 155 mil. Iran juga melakukan largest ever yaitu latihan

31

(32)

32 tempur angkatan udara untuk menjaga lokasi pengembangan teknologi

nuklir dari serangan udara.

Pada bulan Januari 2011, pimpinan dari pengambangan nuklir Iran

yaitu Ali Akbar Salehi menyatakan bahwa Iran telah memiliki teknologi

yang dibutuhkan untuk membuat reaktor nuklirnya. Pada bulan Februari,

Komandan IRCG32 Brigadir Jenderal Mohammed Ali Jafari

memperkenalkan rudal balistik anti-kapal yang diklaim dapat

menghancurkan kapal induk AS. Iran juga mengirimkan dua kapal perang

untuk pertama kalinya sejak Revolusi Islam ke Terusan Suez. Tindakan ini

dianggap oleh Israel sebagai sebuah tindakan provokasi. Pada bulan

September, Komandan angkatan laut Iran yaitu Laksamana Habibollah

Sayyari mengumumkan niat Iran untuk mengirimkan kapal perang yang

digunakan untuk patroli di Atlantik.

Pada bulan Pada bulan Januari 2012, Iran melakukan ujicoba

sejumlah rudal dan torpedo dalam latihan angkatan laut. Pada bulan Juli,

Iran melakukan the Great Prophet 7 war game selama tiga hari. Pada

simulasi latihan ini, rudal yang diluncurkan mengarah kepada pangkalan

militer AS di Afghanistan dan sekutu nya Israel. Pada bulan Agustus,

Wakil menteri Pertahanan Mohammad Eslami mengumumkan untuk

mengambangkan generasi terbaru dari jet tempur Saegheh, kapal

penghancur, kapal selam, dan kapal penghancur terbaru yang bernama

Velayat. Pada bulan September, Iran mengujicoba rudal jelajah anti-kapal

32

(33)

33

dalam latihan yang disebut Great Prophet 7 di Teluk. Dan pada bulan

Oktober, Iran melakukan simulasi untuk menguji kemampuan jaringan

anti-udara untuk merespon serangan yang datang dari udara.

Pada tahun 2013 Iran melakukan pertunjukan militer kembali

dengan mempertunjukkan rudal balistik dengan jarak tempuh hingga

mencapai barat Israel. Iran mengarak 30 rudal yang memiliki jarak tempuh

2.000 kilometer dengan kapasitas teoritis untuk mencapai target Israel

yaitu 12 rudal Seijil dan 18 rudal Ghadr, rudal tersebut tidak hanya dapat

menempuh Israel akan tetapi mampu menjangkau pangkalan militer AS di

Teluk.33

Menurut penjelasan diatas, terlihat jelas bahwa Iran secara terbuka

mengumumkan atau melakukan pertunjukan kepemilikan alutsista,

tujuannya adalah untuk memberitahu dunia terutama AS dan sekutunya

Israel bahwa Iran telah mengalami modernisasi militer apalagi didukung

oleh pengembangan teknologi nuklir Iran yang diharapkan akan bisa

memproduksi senjata pemusnah massal. Iran juga memiliki negara aliansi

yang sangat besar dalam hal pasokan peralatan militer yaitu Rusia dan

China, kedua negara ini merupakan negara yang memiliki industri militer

yang sangat modern. Dalam hal ini, peningkatan kapabilitas militer sangat

signifikan terlihat hal itu terjadi akibat kekhawatiran Iran akan perluasan

pengaruh AS dan sekutunya Israel dan juga negara GCC yang merupakan

aliansi AS yang nantinya akan menghambat tercapainya

33

(34)

34 kepentingan nasional Iran, terutama dalam pengembangan teknologi

nuklir.

3.1.2 Peningkatan Military Budget

Berikut ini penulis akan meyajikan data mengenai peningkatan

anggaran belanja militer Iran.34

Gambar 5.10 Anggaran belanja militer Iran ( dalam miliar USD$ )

Sumber : Laporan CSIS (center strategic and international studies), The gulf military

balance in 2012

Peningkatan anggaran belanja militer Iran pada tahun 2008-2009

sebesar USD$ 9,6 miliar, itu merupakan 2,8 % dari DGP Iran35. Pada

tahun berikutnya yaitu tahun 2010 anggaran belanja militer Iran meningkat

menjadi USD$ 10,6 miliar , di tahun 2011 peningkatan anggaran militer

meningkat menjadi USD$ 12 miliar yang merupakan 2,5 % dari GDP

Iran. Pada tahun berikutnya ditahun 2012 anggaran belanja militer Iran

34

Laporan CSIS (center strategic and international studies), The gulf military balance in 2012 hlm 50

35

(35)

35

meningkat menjadi USD$ 15,8 miliar.36 Pada tahun 2013 meningkat

secara signifikan menjadi USD$ 90 miliar untuk pertahanan militer,

sedangkan total anggaran belanja Iran pada tahun 2013 adalah sebesar

USD$ 416 miliar.37

Terlihat bahwa Iran serius menghadapi ancaman yang muncul dari

ketidakstabilan keamanan dikawasan. Dari data diatas merupakan

pengeluaran dana untuk keperluan militer, Iran dan negara teluk memiliki

pengeluaran dana yang hampir sama, berbeda dengan Saudi Arabia yang

merupakan negara GCC dengan pendanaan militer terbesar, namun

pembiayaan untuk keperluan militer tersebuttidak bergantung pada

kapabilisat militer yang dimiliki saat ini karena Saudi Arabia melakukan

pembelian senjata yang bergantung pada industri militer AS, sedangkan

Iran mampu memproduksi senjata sendiri bahkan saat ini sedang

mengembangkan teknologi nuklir yang dikhawatirkan bisa memproduksi

senjata nuklir.

36

http://en.trend.az/capital/business/1986800.html diakses pada tanggal 23 Oktober 2013

37

(36)

36

3.1.3 Peningkatan Kuantitas Dan Kualitas Manpower

Peningkatan kualitas dan kuantitas manpower merupakan salah

satu parameter penting untuk menjelaskan peningkatan kapabilitas militer

suatu negara. Dalam sub bab ini penulis akan menyajikan mengenai

peningkatan personil tentara aktif yang dimiliki oleh Iran. 38

Gambar 5.11 Jumlah personil aktif Iran dan negara di Timur Tengah

Sumber : Laporan CSIS (center strategic and international studies), The gulf military

balance in 2012

Keterangan dari data diatas adalah pada tahun 2009 Iran memiliki

personil aktif sebanyak 523.000 orang, hingga pada tahun 2012 Iran tidak

mengalami peningkatan terhadap personil tentara aktif. Akan tetapi pada

tahun 2013 terjadi peningkatan persnonil tentara aktif di Iran menjadi

38

(37)

37

545.000 orang.39 Terjadi peningkatan terhadap personil tentara aktif di

Iran pada tahun 2013, hal ini disebabkan oleh situasi keamanan yang tidak

stabil dikawasan Timur Tengah dimana Iran melakukan Internal

Transformation yang bertujuan untuk meningkatkan power yang

diharapkan dapat mencapai semua kepentingan nasional dengan

meminimaliskan semua ancaman yang muncul baik dari kawasan yaitu

dengan meningkatnya kapabilitas militer Israel maupun dari ancaman yang

timbul oleh perluasan pengaruh AS dikawasan Timur Tengah.

Berikut ini penulis juga akan menyajikan data mengenai

pembagian jumlah personil aktif Iran dan negara Timur Tengah sebagai

pembanding berdasarkan angkatan darat, laut, dan angkatan udara.40

39

http://www.globalfirepower.com/country-military-strength-detail.asp?country_id=Iran diakses pada tanggal 12 November 2013

40

(38)

38 Gambar 3.12 Jumlah personil tentara aktif Iran dan negara Timur Tengah

berdasarkan angkatan darat, laut dan udara

Sumber : Laporan CSIS (center strategic and international studies), The gulf military

balance in 2012

Berdasarkan data diatas terlihat jelas bahwa saat ini Iran memiliki

(39)

39 lainnya, hal ini disebabkan oleh peningkatan kapabilitas militer Israel

melalui bantuan militer AS yang mengancam stabilitas keamanan dan juga

kepentingan nasional Iran. Hal ini mengindikasikan bahwa instabilitas

keamanan yang dialami oleh Iran sangat signifikan karena dapat

dibuktikan melalui indikator-indikator yang telah penulis jelaskan diatas

(40)

40

KESIMPULAN

AS melakukan peningkatan bantuan militer kepada Israel untuk menjaga

eksistensi Israel dikawasan Timur Tengah melalui program The 10-Year Military

Aid Agreement dengan tujuan untuk meningkatkan kapabilitas militer Israel. Hal

ini berimplikasi terhadap dinamika persenjataan Iran yang berusaha untuk

menyeimbangkan kekuatan dengan cara meningkatkan kapabilitas militernya. Hal

ini dapat dilihat melalui arm race Iran yang dapat di indikasikan melalui

peningkatan kualitas dan kuantitas alutsista, peningkatan military budget dan

peningkatan kualitas dan kuantitas manpower.

Peningkatan bantuan militer tersebut dilihat melalui adanya hubungan AS

dan Israel merupakan hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua belah

pihak, disatu sisi AS memerlukan Israel sebagai penyangga kepentingan nasional

AS dikawasan Timur tengah, disisi lain Israel sangat membutuhkan AS dalam hal

penjaga stabilitas keamanan karena Israel merupakan negara yang berada dalam

instabilitas keamanan dan banyaknya ancaman yang terjadi dikawasan Timur

Gambar

Gambar 3.1 Jangkauan roket jarak pendek - menegah yang dimiliki Iran
Gambar 3.2 Jangkauan misil jarak jauh yang dimiliki Iran
Gambar 3.3 Misil Iran berdasarkan jarak jelajah pendek hingga jauh.
Gambar 3.4 Jarak tempuh roket artileri pendek-menengah yang dimiliki
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hal tersebut karni mohon ijin dan bantuan bagi rnahasiswa yang bersangkutan agar dapat melakukan penelitian, pengarnbilan data, wawancara, dan

CPM akan dapat memeperlihatkan jalur kritis yang ada dari sebuah proyek tersebut, yang mana apabila terdapat sebuah pekerjaan yang tertunda di jalur kritis akan

Hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang berusia <20 tahun mengalami pre eklampsi berat sebanyak 58 responden (37,4%) dan kurang dari setengah responden berpendidikan

Alternatif 5 TSPTW menghasilkan rute distribusi terbaik dengan mengurangi jarak tempuh dan total waktu operasional salesmandalam melakukan distribusi serta menghilangkan

Dalam berproses Apip’s Batik bermitra dengan para perajin potensial di Pekalongan dan Yogyakarta demi melahirkan produk unggulan.. Kini, desainer yang aktif di beberapa asosiasi

Generally, since Practice- Rehearsal Pairs Model Learning was given to the experimental group, the achievement of the students was higher than the control group

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung materi pokok listrik statis pada peserta didik kelas

Temuan tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Danang Sunyoto (2012:184), pengembangan karier pegawai dapat dilakukan melalui dua cara sebagai berikut: 1) cara