• Tidak ada hasil yang ditemukan

X linked resesif April 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "X linked resesif April 2013"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

155 Mb*, 5% total DNA in cells

Inaktifasi X/Lyonisasi X

Gen-2 terkait X pada wanita dua kali lipat dari pria

wanita (46,XX), Pria (46,XY)

(3)
(4)
(5)

Pada sel-sel tubuh kecuali ovum

(6)

X-inactivation terjadi di awal perkembangan embrio

seluruh sel anak (hasil mitosis) akan memiliki kromosom inaktif

yang sama

Inaktifasi kromosom X

membutuhkan gen : XIST (X

inactivation specific transcript)

XIST mengkode molekul RNA

berakumulasi pada

kromosom X dg XIST aktif

Meng-inaktifkan sebagian besar gen-gen pada kromosom

X tsb

http://users.rc n.com/jkimball .ma.ultranet/Bi ologyPages

Beberapa gen tetap aktf

WHY ?

RANDOM NON

(7)
(8)
(9)
(10)

beberapa gen pada kromosom X tidak

di-inaktifkan (berarti tetap aktif) the Pseudoautosomal regions

pria dan wanita masing2 memiliki dua copy gen pada PAR

(11)

POLA PEWARISAN SIFAT PADA X-LINKED RESESIF

Ibu carrier,

ayah normal

Tiap anak laki-laki memiliki resiko 50% untuk menderita kelainan

Tiap anak perempuan memiliki resiko 50% untuk menjadi

(12)

X

Y

X

XX

XY

X*

XX*

X*Y

Tiap anak laki-laki memiliki resiko 50% untuk menderita kelainan

(13)
(14)

Allel X-linked resesif berekspresi pada laki2 dan dibawa oleh anak2 perempuannya untuk berekspresi kembali pada separuh dari anak laki2 perempuan tsb.

Contoh :

(15)
(16)

affects males and females, of all ages,

all ethnic groups.

(17)

Pada kromosom X terdapat tanda (marker) yg disebut “fragile

site” pada lokasi Xq 27.3 dimana kromatin gagal memadat selama mitosis

(18)
(19)

Insiden Full mutation 1: 4000 pada laki-laki dan 1/8000 pada wanita

(20)

 Macrocephaly (large head) relative to the body  Macroorchidism (after puberty)

 Long narrow face : during and after puberty

 prognathism (prominent jaw) not found in children  Prominent ears

 High and narow palate ; Dental crowding  strabismus, hipotonia

(21)

 Retardasi Mental sedang-berat (penyebab terbanyak

kedua retardasi mental pada laki2 setelah Down syndrome)

 IQ rata-rata 30 – 55  Life span normal

(22)

Regio promotor pada gen FMR1 terdiri dari sekuen

tertentu yaitu cytosine-guanine-guanine atau CGG yang

(23)
(24)

Gejala Fragile X syndrome terjadi ok gen yang bermutasi tidak meghasilkan cukup protein FMRP yg dibutuhkan sel2 tubuh , tu sel2 otak utk berfungsi normal. Jumlah protein FMRP akan menentukan berat tidaknya kelainan.

6- 40 CGG repeat : Normal Rata-rata 30 repeat

55 - 200 repeat : a "premutation."

> 200 repeat  "full mutation."

Gen menjadi tidak aktif (tidak menghasilkan protein FMRP)

(25)
(26)

>200

>200

>200

(27)

 Adults who are carriers of Fragile X Syndrome are

(28)
(29)

Duchenne Muscular Dystrophy

pseudohypertrophic muscular dystrophy

muscular dystrophy

– Duchenne type

kelemahan otot secara progresif dimulai dengan otot-otot pada tungkai bawah dan pelvis (lower

half of the body)

(30)

1: 3500 kelahiran bayi laki-laki

1/3 kasus disertai sejarah DMD dalam keluarga

2/3 sporadic

(31)

Apa penyebab terjadinya DMD ?

Distrofin << (30%) atau tidak ada pada serat otot

Distrofin adalah protein yang diperlukan otot agar dapat bekerja

menyebabkan kelemahan otot sampai dengan

kelumpuhan

(32)

Gejala Klinis

mulai nampak sebelum anak berusia 6 tahun, proses berjalan lebih lambat dibandingkan anak seusianya

Otot betis membesar, kemudian digantikan lemak dan jaringan ikat (pseudohypertrophy).

Kontraksi otot terjadi pada kaki (tungkai bawah), menyebabkan serabut otot memendek

Gejala lain:

- Intellectual impairment (in approx. 30% of patients) - Fatigue-

(33)
(34)
(35)
(36)

Cara Mendiagnosa DMD

CK (creatinin kinase) >> 50-100x

EMG : kerusakan otot

Mutasi gen dystrophin

Pada biopsi otot didapatkan sel otot kekurangan dystrophin

(37)

Treatment

Tidak ada terapi yang dapat menyembuhkan DMD

mengurangi gejala-gejala klinis

meningkatkan “quality of life”.

Aktivitas sangat dianjurkan, bila tidak maka akan memperburuk kualitas otot

itu sendiri

(38)

Prognosis

Hanya mampu bertahan sampai dengan umur 10-an tahun

Pada umumnya : 20-an tahun

(39)

Bagaimana wanita bisa menderita DMD ?

 Atypical lyonization (manifesting heterozygote)

the commonest

 New mutation on the other X chromosome of a

carrier female

 A carrier with Turner syndrome (45,X)

 X-autosome translocation

Because of the way the disease is inherited (X-linked

recessive), males are more likely to develop symptoms than

(40)
(41)

What is Hemophilia?

Adalah kelainan pembekuan darah yang

diwariskan (X-linked resesif)

disebabkan kurangnya atau tidak adanya faktor

VIII (Hemophilia A/classic hemophilia) atau faktor IX (hemophilia B/christmas disease)

di temukan untuk pertama kalinya pada seorang

(42)
(43)

insidensi

Hemophilia A: 1 : 5000 male births

(44)

Inheritance (pewarisan)

 X-linked resesif

 30 % kasus hemophilia disebabkan mutasi baru

(45)

Hemofilia A

Panjang gen yang mengkode faktor VIII

186 kb

terdiri dari

26 exon dan 9 kb transkipsi mRNA

Delesi gen

penyebab tersering dari

“ complete

absence”

ekspresi faktor VIII

(46)

Hemofilia B

 Panjang gen yang mengkode faktor IX yaitu 34 kb, dan terdiri dari 8 exon

 Lebih dari 400 mutasi titik yang berbeda terjadi disamping itu ada juga delesi dan insersi.

(47)

Gejala Klinis

Gejala klinisnya sangat bervariasi dari “mild” , “moderate” sampai “severe”

 Manifestasi utamanya adalah perdarahan

 Perdarahan sering terjadi di sendi-sendi dan otot,

terjadi perdarahan spontan setelah terjadi trauma/post operatif

 Kasus kematian biasanya terjadi karena perdarahan intrakranial

(48)

Prevention (pencegahan)

Berhati-hati terhadap situasi/kondisi yang

menyebabkan perdarahan

Menjaga kesehatan gigi untuk menghindari

pencabutan gigi

Berhati-hati dengan obat-obatan yang dapat

menyebabkan perdarahan

aspirin, heparin,

warfarin, NSAID (exp. Ibuprofen)

(49)
(50)

G6PD (GLUCOSE 6 PHOSPHAT

(51)

definisi

This condition mainly affects red blood cells, which carry oxygen from the lungs to tissues throughout the body.

In affected individuals, a defect in an enzyme (glucose-6-phosphate

(52)

epidemiologi

 G6PD deficiency : frekuensi >> di Africa, Asia, Mediterranean, dan di Timut Tengah (Middle East).

 Prvalensi deficiency berhubungan dengan distribusi geografis malaria.

(53)

genetics

 Gen yang bermutasi terletak pada lengan panjang kromosom X (Xq28).

 > 400 mutasi telah diidentifikasi, p.u. mutasi missense.

Kebanyakan variasi muncul secara sporadik, walaupun pada G6PD

Mediterranean dan G6PD A–variants terjadi peningkatan frekuensi pada

populasi tertentu

 G6PD Canton merupakan varian yang paling umum ditemukan di antara

orang Chinese di Taiwan (Huang et al., 1996), China, dan Malaysia (Ainoon et al., 1999)

 Di Thailand, G6PD Mahidol (487G>A) merupakan mutasi yang paling umum

(Panich et al., 1992); Tetapi penelitian menunjukkan mutasi pada G6PD

deficient pd populasi Thai dan juga pada newborn dg neonatal jaundice adalah

(54)

treatment

Hindari oxidative stressors.

Severe anemia  transfusi darah.

Splenectomy  tidak direkomendsikan.

Asam folat dan besi (iron)  berguna pada hemolysis, (G6PD deficiency p.u asymptomatic dan hemolysis yang menyertai hanya berlangsung sebentar)

vitamin E and selenium  tidak terbukti berguna sebagai treatment defisiensi G6PD.

(55)
(56)

Color Vision Deficiency

Color blindness (color vision deficiency) dipakai untuk menggambarkan orang dengan masalah

ketidakmampuan dalam membedakan warna dari yang ringan sampai hanya bisa melihat warna abu-abu saja

(57)

Color Vision Deficiency

X linked resessive

Dapat juga disebabkan oleh macular degeneration,

toxins (CO in cigaret smoke), eye disease (diabetic retinopathy)

Prevalensi 1 : 20 pria dan 1 : 200 wanita

5-8% pada laki-laki dan kurang dari 1% pada wanita di

(58)

 Hal ini terjadi karena adanya kelainan pada sel cone pada retina

 Ada 3 tipe sel cone yaitu sel merah, sel biru dan sel hijau, yang sangat sensitif terhadap cahaya

 Tipe buta warna ini tergantung pada derajat kerusakan pada

sel apa,indera penglihatan sendiri tidak terganggu yang terganggu hanya kemampuan dalam membedakan warna.

 Variasi dalam buta warna terjadi karena ketidakmampuan

dalam melihat warna hijau, merah, biru atau kombinasi dari warna-warna di atas.

 Pada kasus yang jarang terjadi yaitu buta warna total, individu

hanya bisa melihat abu-abu .

(59)

Tidak ada terapi untuk buta warna .

(60)

Ishihira Test for Color Blindness…

What number do you see in the patterns of dots above?

(61)

Answers for Red-

Green Color Blind…

25 Spots Spots

Spots 56 Spots

(62)
(63)
(64)
(65)

 Protanopia & Protanomaly (RED deficiencies)

(66)

 Deuteranopia & Deuteranomaly (GREEN deficiencies)

(67)

Tritanopia

(BLUE deficiencies)

(68)

 Ketidakmampuan untuk membedakan semua warna disebut monochromancy.

 Buta warna total jarang dijumpai

(69)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

secara umum tujuan pembinaan dan pengembangan Pondok Pesantren adalah untuk meningkatkan dan membantu Pondok Pesantren dalam rangka membina dan mendinamisir Pondok

2.3.5 Mengekspresikan perasaan apabila dapat melaksanakan tanggungjawab diri dalam keluarga.. 2.3.6 Merealisasikan tanggungjawab diri

Etika dalam keseharian sering dipandang sama denga etiket, padahal sebenarnya etika dan etiket merupakan dua hal yang berbeda. Dimana etiket adalah suatu perbuatan yang harus

Pengurus Barang setelah melakukan entry data (SOP Pembukuan BMD) mencetak Laporan Mutasi Barang dan Rekap Laporan Mutasi Barang (Mekanisme pencetakan laporan dan

Pertama I sedang berlabuh jangkar, tidak sedang berlayar dan tidak sedang bernavigasi, tetapi kapal mengalami larat (jangkar menggaruk) sebagai akibat dari tekanan arus Barat

3) Alat Tenun Mesin.. Lipa’ So’bi’ merupakan salah satu karya hasil tenunan tangan- tangan terampil perempuan- perempuan di Bira, yang merupakan aset budaya Nusantara yang

bahwa memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengarl, Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang