• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRINSIP DESAIN PESAN “Literasi Visual dan Desain Pesan” Nur Anna Irvanda (12151105) Nurhasana Karunia (1215110578) Reza Andani (12151105) TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA KATA PENGANTAR - Literasi Visual & Desain Pe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PRINSIP DESAIN PESAN “Literasi Visual dan Desain Pesan” Nur Anna Irvanda (12151105) Nurhasana Karunia (1215110578) Reza Andani (12151105) TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA KATA PENGANTAR - Literasi Visual & Desain Pe"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PRINSIP DESAIN PESAN

“Literasi Visual dan Desain Pesan”

Nur Anna Irvanda (12151105)

Nurhasana Karunia (1215110578)

Reza Andani (12151105)

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan KaruniaNya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Prinsip Desain Pesan yang berjudul “Literasi Visual dan Desain Pesan” dengan baik dan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi-materi yang ada. Materi-materi yang bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan dari pihak yang membaca. Juga agar kita dapat mengembangkan pola pikir dalam pengetahuan tentang Literasi Visual dan Desain Pesan. Terima kasih juga kami ucapkan kepada rekan-rekan yang membantu dalam proses penyelesaian makalah ini dan Ibu Dr. Eveline Siregar, M.Pd/Retno Widyaningrum, S.Ikom, M.M selaku dosen pengampu mata kuliah Prinsip Desain Pesan.

Kami menyadari bahwa isi dari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Penulis,

September 2012

DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR ... i

DAFTAR

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar

Belakang ... 1 B. Tujuan ...

.... 2

C. Sistematika ... ... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Literasi

Visual ... 3 B. Desain

Pesan ... 8 C. Peran Literasi Visual dalam Desain Pesan ...

14

BAB III PEMBAHASAN

A. Kasus ... ... 15

B. Analisa

Kasus ... 15 BAB IV KESIMPULAN

A. Kesimpulan ... ... 16

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(4)

komunikasi sesama manusia, lihat saja di sekeliling kita, papan-papan tanda di tepi-tepi jalan, di tempat-tempat awam, di bilik-bilik kuliah, kulit-kulit buku di kedai-kedai menjelaskan bahwa peranan literasi visual sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Karena merupakan proses pengolahan pesan dalam berkomunikasi dengan menerjemah dan menciptakan pesan serta usaha untuk mempengaruhi perhatian, persepsi dan pemahaman orang lain agar pesan bisa terbaca atau terlihat. Desain Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda(signs), gambar(drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi, ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan (visuali .

Bagian ini akan memfokuskan pembahasan dalam menginterpretasikan dan menciptakan berbagai macam pesan visual yang akurat. Pembahasan ini akan lebih berkonsentrasi pada bagaimana cara menerjemahkan dan menciptakan suatu pesan visual karena kita lebih menginginkan suatu audiens/pelajar untuk memahami suatu yang nyata.

B. Tujuan

1. Untuk memahami pa yang dimaksud dengan “Literasi Visual” 2. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan “Desain Pesan” 3. Untuk memahami apa peran dan kaitannya Literasi Visual dalam

(5)

A. Literasi Visual

 Literasi Visual adalah Interdisiplin

 Literasi Visual dalam Pendidikan B. Desain Pesan

 Desain Pesan dalam Pendidikan C. Peran literasi visual dalam desain pesan BAB III

“Visual literasi adalah kemampuan dalam menginterpretasikan pesan visual secara akurat dan untuk menciptakan pesan. Dengan demikian interpretasi dan penciptaan dalam visual literasi dapat dikatakan membaca dan menuliskan di literasi print”.1

Literasi visual berhubungan dengan 3kategori utama dan berbeda: kemampuan manusia, strategi mengajar dan pengembangan gagasan-gagasan.2

Istilah literasi visual (visual literacyi, pertama sekali digunakan oleh seorang penulis , John Debes dalam tahun 1968. Literasi visual sebagai memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang fungsi media visual dan digabungkan dengan tingginya kesedaran tentang fungsi-fungsi tersebut.3 Literasi visual mengandungi kumpulan cara-cara

yang membolehkan seseorang untuk memahami dan menggunakan visual dalam menekankan komunikasi dengan orang lain.4

Banyak lagi defnisi-defnisi literasi visual yang telah diberikan oleh orang perseorangan yang tidak dapat ditampilkan di sini. Tetapi,

rata-1 Robert Heinich et al, 1982

2 Media leadership conference,1976 3 Bagi Messaris (1995i

(6)

ratanya, apa yang ditekankan adalah kepentingan penggunaan literasi visual ini.

Visual Literasi Adalah Interdisiplin

Interdisiplin

Interdisiplin sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh berbagai disiplin yang berkaitan (atau berdekatani dengan tujuan tertentu sebagai pengikatnya (konteksi.5

Kita perlu mempertimbangkan/memikirkan pesan verbal dan visual yg dikombinasikan, tidak hanya kata-kata dan tidak hanya visual ketika kita belajar komunikasi dan hubungan yang berkaitan dgn komunikasi. Disinilah desain pesan dan perbedaan sub-daerah yg dapat memainkan peran penting untuk literasi visual.

Literasi Visual Dalam Pendidikan

Perkembangan visual literasi telah merambah dalam program pendidikan. Dalam beberapa program, guru adalah mendorong siswa untuk berpikir secara visual dan fokus perhatian siswa pada aspek visual berupa barang cetakan dan menyediakan materi digital, memasukkan buku teks dan buku cerita. Program ini didesain untuk anak-anak pra sekolah hingga sekolah tinggi, dan mencakup menyandikan dan penyandian informasi visual di semua media. Pada masa sekarang, media literasi banyak diterima oleh masyarakat sebagai aspek penting kurikulum disemua tingkatan pendidikan. Dikembangkan dengan baik ditanamkan dalam konten area,aktivitas dan assessmen yang terkait dengan kelokalan. Pada umumnya program sekolah melibatkan siswa dalam banyak kegiatan yang aktif, dan proyek media produksi dengan tujuan mengembangkan pandangan yang kritis serta ketrampilan berpikir. Contoh: perspektif, warna, desain dapat memperkuat pesan visual. Dalam hal ini, guru memperhatikan siswa untuk mempelajari model visual dalam

(7)

memilih materi dan pentingnnya visual dalam mengembangkan kreativitas dan ketrampilan berpikir kritis siswa.

1. Pengkodean atau Penyandian

Dalam pengkodean visual tidak secara otomatis sesuatu itu akan belajar, pebelajar harusdipandu terhadap pengkodean visual. Satu aspek literasi adalah ketrampilan menafsirkan danmenciptakan pemahaman dari perangsangan. Dalam menggunakan kode ada tiga hal yaitu :

a. Efek Pengembangan, pada bagian ini banyak variabel-variabel sikap bagaimana pebelajar mengkodekan visual. Anak-anak muda memiliki gambaran yang benar daripada orang tua. Dalam hal ini, anak-anak muda sering mengalami kesulitan membedakan antara gambar nyata dan menggambarkan obyek. Seperti simbol abstrak.

b. Efek budaya dalam mengajar, kita perlu menjaga dalam berpikir itu tindakan pengkodean visual mungkin disikapi latar belakang budaya. Budaya kelompok yang berbeda seperti materi visual dalampandangan yang berbeda. Contoh: intruksi masuk dalam gambar tempat visual yang khaskehidupan rumah dan kehidupan anak jalanan dikota.

c. Pilihan visual dalam menyeleksi visual, guru perlu memilih secara tepat berbagai macam materi visual. Misalnya visual warna hitam dan putih, hitam dan merah, merah dan putih. 2. Mengkodekan : Menciptakan Visual

(8)

menggeneralisasikan presentasi melalui presentasi software seperti Power Point dan Keynote. Kurikulum pendidikan visual adalah rangkaian memiliki pengetahuan yang lama dalam kemampuan membaca. Kemampuan membaca merupakan susunan mengatur gagasan dalam perintah yang logis. Sebagai faktor penting dalam literasi verbal, khususnya dalam kemampuan berkomunikasi dalam menulis.

Peran Visual Dalam Pengajaran Visual dapat berperan dalam proses pembelajaran. Pada bagian ini peran visual dalampenagajaran meliputi beberapa hal antara lain:

1. Menetapkan Referensi Gagasan Secara Konkrit“Kata” adalah tidak terlihat dan tidak bersuara. Kata merupakan benda yang memiliki pendirian untuk diucapkan atau dibaca, daripada, visual berupa patung atau gambar. Komputer dapat digunakan untuk jaringan interner browser, Icon yang semua itu lebih mudah untuk memahami gagasan yang orisinal. Dalam ruang kelas, guru menggunakan visual untuk membantu siswa lebih mudah memahami isi yang ada. Contoh: Seorang guru yang mengajar Geometri membawa tas yang baru di beli dari toko barang untuk mengajar bentuk seperti orange = bulat, can = silinder.

(9)

3. Perhatian Langsung Petunjuk visual berupa warna, kata, tanda panah, icon, corak dan animasi. Penggunaan sinyal difokuskan pada perhatian untuk point terpenting kompleknya konten visual. 4. Mengulangi Informasi Ketika visual menyertai pembicaraan atau informasi tertulis, mereka sedang menginformasikan dalam perasaan yang berbeda, memberikan kesempatan pebelajar untuk memahami visual apayang mereka boleh lalaikan dalam format teks.

5. Mengingatkan Pembelajaran Terlebih Dulu Visual dapat digunakan untuk mengaktifkan pengetahuan dulu dalam memori yang lama. Visual dapat digunakan untuk meringkas isi dari pelajaran. Beberapa visual yang serupa juga dapat digunakan memulai pelajaran berikutnya untuk mengingatkan pebelajar apa yang telah dipelajarinya.

6. Mereduksi Upaya PembelajaranVisual dapat digunakan untuk menginformasikan sesuatu secara sederhana adalah hal yang sulituntuk dipahami. Contoh: diagram dapat membuat visual menjadi lebih mudah untuk diceritakan dan mendapatkan kembali banyaknya informasi. Mereka juga mendapat giliran mengorganisasi fungsi melalui ilustrasi hubungan diantara beberapa elemen seperti FlowCarth atau garis waktu. Dalam hal ini, seringkali konten dapat memudahkan komunikasi visual secara efektif.

B. Desain Pesan

(10)

Desain ialah “analisis masalah komunikasi” dengan tujuan mengembangkan rencana memanioulasi simbol yang dikirimkan dengan sengaja.6

Desain Pesan ialah :

 Satu langkah dalam proses pengembangan instruksional, menerapkan “blueprint” rancangan pembelajaran secara rinci.

 Desain pesan merencanakan bentuk fsik pesan (pembelajarani dan komposisi induktif dari pesan (belajari.

 Desain pesan berhubungan dengan usaha untuk mempengaruhi perhatian, persepsi, dan pemahamani.

Dalam klasifkasi desain terminologi, ada beberapa tingkatan yaitu tingkat pertama dinamai "Families". Tingkat berikutnya dapat disebut "Genera" (atau disiplin/kelompoki. Tingkat ketiga adalah "Spesies" (atau materii. Setiap materi pelajaran terdiri dari sejumlah program. Ada enam desain families. Dalam kelima ini, klasifkasi tergantung pada tujuan desain yang digunakan. Seperti halnya desain families disebut artefak desain, pesan desain, desain kinerja, sistem desain atau pengembangan sistem, dan desain lingkungan. Semua yang diselenggarakan bersama-sama dengan flosof desain, keluarga desain keenam.

a. The Message Design Family

Sekelompok disiplin ilmu desain berhubungan dengan desain pesan. Disini komponen utama adalah kata-kata, visual, dan bentuk. Komponen ini dapat digunakan dalam cara yang tidak sama. Banyak yang untuk menghasilkan, mengirimkan, dan menafsirkan pesan dari berbagai jenis dalam situasi komunikasi yang berbeda. Desain pesan adalah bidang interdisipliner pengetahuan. Itu meliputi pengaruh dan fakta dari lebih dari lima puluh disiplin akademis mapan, materi, dan bidang penelitian.

(11)

Penjelasan diatas mungkin dapat dibagi menjadi enam kelompok dengan disebut “disiplin dasar” yaitu disiplin ilmu bahasa, disiplin komunikasi, disiplin perilaku dan kognitif, bisnis dan hukum, dan disiplin teknologi produksi media. Desain pesan model adalah model teoritis menunjukkan bahwa bidang pengetahuan yang berbeda mempengaruhi dan berkontribusi terhadap desain pesan.

Perlu diketahui bahwa lingkaran di ilustrasi yang mewakili berbagai kelompok disiplin ilmu tidak menjadi tajam dan berbeda.. Perbatasan antara kelompok-kelompok tersebut ialah yang kurang jelas, tidak jelas, dan jelas. Model ini tidak dimaksudkan untuk menunjukkan hubungan yang tepat antara "disiplin dasar". Tergantung pada objek yang berbeda dari disiplin ilmu desain pesan. "kelompok-kelompok ini desain desain informasi grafs, desain instruksi, desain massal, desain persuasi.

Semua disiplin desain pesan memiliki teoritis serta komponen praktis. designerds pesan perlu memiliki pengetahuan teoritis maupun keterampilan praktis. dalam rangka untuk melakukan refeksi suara

b. The Information Design Genus

(12)

Saat ini, informasi jenis pesan mencakup tiga materi. Mereka diberi nama desain komunikasi, desain informasi, dan desain presentasi. Di masa depan sangat mungkin bahwa beberapa perguruan tinggi di akan mencontoh materi yang sama dan dengan menggunakan nama lain.

Desain Pesan Dalam Pembelajaran

Pembelajaran sebagai proses komunikasi dilakukan secara sengaja dan terencana, karena memiliki tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Dan agar pesan pembelajaran yang ingin ditransformasikan dapat sampai dengan baik, maka Malcolm sebagaimana disampaikan oleh Abdul Gafur dalam hand out kuliah Teknologi Pendidikan PPs UNY (2006i menyarankan bahwa tenaga didik perlu mendesain pesan pembelajaran dengan memperhatikan prinsip–prisnip sebagai berikut :

 Kesiapan dan motivasi

Kesiapan di sini mencakup kesiapan mental dan fsik. Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam menerima belajar dapat dilakukan dengan tes diagnostik atau tes prerequisite. Motivasi terdiri dari motivasi internal dan eksternal, yang dapat ditumbuhkan dengan pemberian penghargaaan, hukuman, serta deskripsi mengenai keuntungan dan kerugian dari pembelajaran yang akan dilakukan.

 Alat penarik perhatian

Pada dasarnya, perhatian atau konsentrasi mansia adalah jalan, sering berubah–ubah dan berpindah- pindah (tidak fokusi. Sehingga dalam mendesain pesan belajar, tenaga pengajar harus pandai–pandai membuat daya tarik, untuk mengendalikan perhatian siswa pada saat belajar. Pengendalian perhatian yang dimaksud dapat berupa: warna, efek musik, pergerakan/perubahan, humor, kejutan, ilustrasi verbal dan visual, serta sesuatu yang aneh.

(13)

Guru harus berusaha membuat peserta didik aktif dalam proses pembelajaran. Untuk menumbuhkan keaktifan siswa harus dimunculkan rangsangan–rangsangan, dapat berupa: tanya jawab, praktik, dan latihan, membuat ringkasan, kritik dan komentar, serta pemberian proyek atau tugas.

 Pengulangan

Agar peserta didik dapat menerima dan memahami materi dengan baik, maka penyampaian materi sebaiknya dilakukan berulang kali. Pengulangan dapat berupa : pengulangan dengan metode dan media yang sama, pengulangan dengan metode dan media berbeda, preview, overview, atau penggunaan isyarat.

 Umpan balik

Dalam proses pembelajaran, sebagaimana yang terjadi pada komunikasi adanya feed back merupakan hal yang penting. Umpan balik yang tepat dari guru dapat menjadi pemicu semangat bagi siswa. Umpan balik yang diberikan dapat berupa: informasi kemajuan belajar siswa, penguatan terhadap jawan benar, meluruskan jawaban yang keliru, memberi komentarn terhadap pekerjaan siswa, dan dapat pula memberi umpan balik yang menyelurh terhadap performansi siswa.

 Menghindari materi yang tidak relevan

Agar materi pelajaran yang diterima peserta belajar tidak menimbulkan kebingungan atau bias dalam pemahaman, maka sedapat mungkin harus dihindari materi–materi yang tidak relevan dengan topik yang dibicarakan. Untuk itu dalam mendesain pesan perlu memperhatikan bahwa: yang disajikan hanyalah informasi yang penting, memberikan outline materi, memberikan konsep– konsep kunci yang akan dipelajari, membuang informasi distraktor, dan memberikan topik diskusi.

(14)

secara efektif. Dengan mendesain materi belajar terlebih dahulu, akan memudahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.

C. Peran Literasi Visual dalam Desain Pesan

Penggunaan literasi visual dikembangkan melalui dua pendekatan yaitu strategi input dan output. Strategi input adalah membantu pebelajar untuk membaca, membaca sandy, kecakapan visual melalui praktek atau latihan menganalisis visual. Contoh: analisis gambar, diskusi multimedia, dan program video. Sedangkan strategi output

adalah membantu pebelajar menulis dalam menyandikan, menulis visual untuk mengekspresikan diri mereka sendiri dan berkomunikasi dengan yang lain. Misalnya merencanakan dan memproduksi presentasi visual. Membaca sandi adalah mengartikan visual.

BAB IV PEMBAHASAN

(15)

Dalam sebuah diskusi kelas, seorang guru menyampaikan pesan visual dengan menggunakan media power point dalam pelajaran fsika. Namun terdapat permasalahan dalam penataan slide. Permasalahannya yaitu, warna yang kontras dengan tulisan, terdapat juga animasi gerak yang tidak diperlukan, ukuran tulisan yang kecil dan banyak sehingga sulit dibaca oleh siswa yang menyebabkan materi tidak tersampaikan dan hasil belajar pun tidak tercapai karena siswa tidak dapat memahami dengan baik.

Analisa Kasus

(16)

BAB IV KESIMPULAN

Dalam makalah ini, literasi visual dalam kehidupan sehari-hari dan dalam pendidikan sangatlah penting. Dan literasi visual dapat tersampaikan dengan baik apabila desain suatu pesan menarik dan aspek-aspek yang terdapat dalam suatu pesan mendukung untuk dipahami oleh banyak orang.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

 Heinich, dkk (1996i, Instructional Media and Technologies for Learning, Page : 66-74, New Jersey : Prentice-Hall, Inc.

Website

 http://www.scribd.com/doc/59166476/Visual-Literasi

http://hanny.blog.stisitelkom.ac.id/2012/08/15/pendekatan-interdisiplin-dalam-desain-suatu-penjelajahan-awal/i

 TechTrends, Linking Research and practice to improve learning, Vol. 53.2, March/April 2009

 (

http://benramt.wordpress.com/2010/01/25/prinsip-prinsip-persepsi-untuk-desain-pesan-pembelajaran/i

Referensi

Dokumen terkait