• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI - Fasilitas Bagi Disabilitas dalam Berlalu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DAFTAR ISI - Fasilitas Bagi Disabilitas dalam Berlalu"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan...ii

Kata Pengantar...iii

BAB I Pendahuluan...2

1.1 Latar Belakang...2

1.2 Bahasan Masalah...2

1.3 Tujuan...2

BAB II Pembahasan...3

2.1 Lalu Lintas...3

2.2 Disabilitas... 3

2.3 Fasilitas Berlalu Lintas Bagi Kaum Disabilitas...5

BAB III Kesimpulan Dan Saran...6

3.1 Kesimpulan Dan Saran...6

(2)

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Lalu lintas adalah fasilitas umum yang telah di sediakan oleh pemerintah untuk masyarkat agar mempermudah laju sarana trasportasi seperti yang telah di atur dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan. Adapun pengguna lalu lintas tidak mengenal umur bisa tua-muda, kaya-miskin, pria-wanita, kaum normal maupun kaum disabilitas.

Pada kesempatan kali ini penulis akan menjabarkan lebih lanjut beberapa masalah mengenai penggunaan fasilitas lalu lintas di indonesia terutama pada kota Jambi, beberapa masalah yang terjadi seperti kecelakaan lalu lintas, pelanggaran peraturan berlalu lintas, balapan liar, fasilitas yang belum terpenuhi untuk kaum disabilitas, dan berbagai masalah lainnya.

Masalah yang akan di bahas pada kesempatan ini adalah fasilitas yang belum terpenuhi untuk kaum disabilitas.

1.2 Batasan masalah

Penulis akan membahas mengenai keterkaitan antara lalu lintas dan pengguna sarana lalu lintas khususnya bagi kaum disabilitas.

1.3 Tujuan

(3)

Bab II Pembahasan

2.1 Lalu lintas

Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung.

Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.

Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut arah lalu lintas, perioritas pengguna jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan. Namun dalam tata cara berlalu lintas para kaum disabilitas tidak mendapatkan fasilitas sesuai dengan kebutuhan mereka yang memerlukan perlakuan lebih khusus dibandingkan dengan manusia normal lainnya. Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan kaum disabilitas untuk mengurangi kesulitan yang dihadapi kaum disabilitas khususnya pada saat berlalu lintas.

2.2 Disabilitas

(4)

Disabilitas dan pandangan masyarakat adalah dua hal yang saling berkaitan, tetapi berbeda. Masyarakat memiliki pandangan yang berbeda terhadap disabilitas yang berada di sekitar mereka. Umumnya masyarakat menganggap jika keberadaan kaum disabilitas ini sebagai sesuatu hal yang merepotkan. Ada yang menganggap keberadaan mereka sebagai aib keluarga, biang masalah, hingga kutukan akan sebuah dosa yang pada akhirnya semakin memojokan disabilitas

dari pergaulan masyarakat.

(5)

2.3 Fasilitas berlalu lintas bagi kaum disabilitas

Salah satu permasalahan yang di alami oleh kaum disabilitas adalah fasilitas pemerintah dalam kelajuan transportasi lalu lintas untuk para penyandang disabilitas yang belum memadai, diantaranya tidak ada lahan parkir bagi pengguna kendaraan disabilitas yaitu kondisi dimana saat penyandang disabilitas membawa kendaraan roda dua yang telah di modifikasi menjadi kendaraan yang memiliki tiga roda agar dapat menjaga keseimbangan mereka saat sedang berpergian ke suatu tempat.

Belakangan ini, masalah yang mendapat perhatian cukup besar adalah mengenai lahan parkir bagi pengendara disabilitas. Itulah masalah yang akan di bahas pada kesempatan kali ini,yaitu tidak ketersediaan lahan parkir bagi penyandang disabilitas, seharusnya pemerintah telah menemukan solusi yang tepat untuk hal ini karena para kaum disabilitas memiliki hak untuk mendapatkan fasilitas lebih atau perlakuan khusus terhadap mereka di bidang lalu lintas.

Berdasarkan ilustrasi yang dijelaskan diatas, salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk memberikan kenyamanan terhadap kaum disabilitas terutama di bidang lalu lintas adalah memberikan lahan parkir khusus bagi pengendara disabilitas.

(6)

Bab III

Kesimpulan dan Saran

3.1 Kesimpulan dan saran

(7)

Daftar Pustaka

Imantria, Benny. 2011. Disabilitas dan Pandangan Masyarakat. (online:

http://inspirasikecilku.blogspot.co.id/2011/11/disabilitas-dan-pandangan-masyarakat.html) dirilis Kamis, 28 Juli 2016.

Radar Tasikmalaya. 2016. Jumlah Kaum Difabel di Ciamis Bertambah. (online: https://www.radartasikmalaya.com/berita/baca/6810/jumlah-kaum-difabel-di-ciamis-bertambah.html) dirilis Jumat, 29 Juli 2016. Wikipedia Indonesia. 2015. Lalu Lintas. (online:

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu solusi yang mampu menjawab permasalahan ini adalah dengan membangun layanan e-Government berbasis SMS yang dapat memberikan otomasi jawaban untuk pengetahuan

Penyelesaian administrasi semua perkara yang masuk baik perkara pidana maupun perkara perdata di Pengadilan Negeri Majalengka pada tahun 2015 dapat diselesaikan semuanya

telah diseleksi oleh alumni Marhalah 3. 3) Output dari PSI 3 diarahkan untuk menjadi PH di JMMI. 4) Materi yang disampaikan sesuai dengan standarisasi kurikulum. 5) KD 3 bersifat

Apabila ditemukan optik yang tidak sesuai dengan permenkes maka Dinas Kesehatan akan memberikan sanksi dengan mengacu Pasal 12 ayat (3) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

Berdasarkan ketentuan pada Bab V Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: SE.4/Men/III/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan

permasalahan yang dialami oleh perempuan penyandang disabilitas pada umumnya maupun penyandang disabilitas lainnya yang belum terpenuhi hak-haknya, maka diperlukan

Fasilitas-fasilitas tersebut harus disediakan dan dimiliki oleh lapas dan Rutan di Indonesia dalam hal pemenuhan hak bagi masyarakat terutama penyandang disabilitas

(1) Pemerintah Daerah menyediakan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan dalam pelayanan kesehatan bagi Penyandang Disabilitas dari fasilitas kesehatan