• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Menyimak dengan baik dan efekti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Menyimak dengan baik dan efekti"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Menyimak dengan baik dan efektif Sitti Musdalifah DB

Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Imu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar

sittimusdalifahdb@gmail.com

Abstrak

Tujuan penulisan ini untuk mengetahui faktor dalam menyimak. Mengetahui cara-cara menyimak yang baik. Dan menyimak secara efektif. Serta meningkatkan keterampilan dalam menyimak efektif.

Keywords: keterampilan menyimak, menyimak efektif, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyimak, Cara Meningkatkan Keterampilan Menyimak Efektif

A. Pendahuluan

Dalam proses interaksi dan komunikasi diperlukan keterampilan berbahasa aktif, kreatif, produktif dan resesif apresiatif yang mana salah satu unsurnya adalah keterampilan menyimak yang bertujuan untuk menangkap dan memahami pesan ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Jika diperinci, minimal ada empat peran menyimak dalam kehidupan, yaitu sebagai landasan belajar bahasa, penunjang keterampilan berbicara, membaca, dan menulis, pelancar komunikasi, dan penambah informasi. Dengan demikian menyimak sangat penting dalam proses belajar mengajar, oleh karena itu menyimak dengan baik dan efektif dapat meningkatkan mutu interaksi dan komunikasi agar lebih terarah dan efisien.

B. Pembahasan

1. Pengertian Menyimak

(2)

bunyi maka alat pendengaran kita akan menangkap atau mendengar bunyi-bunyi tersebut. Kita mendengar suara itu, tanpa unsur kesengajaan. Proses mendengar terjadi tanpa perencanaan tetapi datang secara kebetulan. Bunyi-bunyi yang hadir di telinga itu mungkin menarik perhatian, mungkin juga tidak. Mendengarkan atau menyimak merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang disajikan melalui ujaran.

Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak (panduan bahasa dan sastra Indonesia, Natasasmita Hanapi, Drs.; 1995: 18) Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. (Djago Tarigan; 1991: 4) “Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan”.

Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya”. (Sabarti –at all: 1992)

1.1Tujuan menyimak

Menurut Lilian M. Logan, Menyatakan bahwa tujuan menyimak sebagai berikut: 1. Untuk dapat memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara, dengan kata lain menyimak untuk belajar;

2. Untuk menikmati terhadap sesuatu materi ujaran, terutama pada bidang seni, dengan perkataan lain menyimak untuk menikmati keindahan audial;

3. Untuk menilai bahan simakan ( baik-buruk, indah-jelek, tepat, asal-asalan, logis-tak logis, dan sebagainya;

4. Untuk dapat menikmati dan menghargai bahan simakan ( penyimak cerita, puisi, musik dan lagu, dialog, diskusi, dan sebagainya ), dengan perkataan lain menyimak untuk evaluasi;

(3)

6. Untuk dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat, bunyi yang distingtif (membedakan arti ) dan bunyi mana yang tidak distingtif. Ini biasanya diperoleh dari native speaker ( pembicara asli );

7. Untuk dapat memecahkan masalah secara kreatif dan analitis dengan masukan dari bahan simakan;

8. Untuk dapat meyakinakan diri sendiri terhadap suatu masalah atau pendapat yang diragukan, dengan perkataan lain menyimak persuasif.

Tujuan utama menyimak adalah untuk menangkap dan memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Tarigan (1994:56) menyimpulkan bahwa ada delapan tujuan menyimak, yaitu:

1. Menyimak untuk belajar 2. Menyimak untuk menikmati 3. Menyimak untuk mengevaluasi 4. Menyimak untuk mengapresiasi

5. Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-ide, gagasan maupun perasaannya sendiri kepada orang lain dengan lancar dan tepat

6. Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi dengan tepat

7. Menyimak untuk memecahkan masalah secara kreatif dan analisis

8. Menyimak untuk meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini meragukan.

1.2.Jenis-jenis menyimak

Ragam pengertian menyimak menurut Tarigan dibagi menjadi dua yaitu:

1. Menyimak ekstensif merupakan sebuah jenis kegiatan menyimak tanpa harus ada bimbingan langsung dari seorang guru karena hal-hal yang disimak bersifat umum dan bebas.

Menyimak ekstensif dibagi menjadi empat, yaitu: a. Menyimak social

(4)

2. Menyimak intensif merupakan jenis kegiatan menyimak yang bersifat umum dan bebas serta memerlukan bimbingan langsung dari para guru. Pada umumnya menyimak intensif diarahkan pada sebuah kegiatan atau hal tertentu.

Menyimak intensif dibagi menjadi enam, yaitu: a. Menyimak kritis

b. Menyimak konsentratif c. Menyimak kreatif d. Menyimak eksploratif e. Menyimak interogatif f. Menyimak selektif 1.3 Peran Menyimak

1. Landasan belajar berbahasa

2. Penunjang keterampilan berbicara, membaca dan menulis 3. Pelancar komunikasi lisan

4. Penambah informasi

1.4 Proses Menyimak

1. Tahap mendengar (hearing) 2. Tahap memahami (understanding) 3. Tahap menginterpretasi (interpreting) 4. Tahap mengevaluasi (evaluating) 5. Tahap menanggapi (responding)

2. Menyimak efektif

(5)

menyimak efektif adalah menyimak secara objektif dan memahami pesan yang disampaikan oleh lawan komunikasinya.

2.1. Teknik Menyimak Yang Efektif

Untuk dapat menyimak dengan baik, perlu mengetahui syarat menyimak efektif. Adapun syarat tersebut ialah: (1) menyimak dengan berkonsentrasi , (2) menelaah materi simaka, (3) menyimak dengan kritis, dan (4) membuat catatan. (Universitas Terbuka, 1985:35). Berikut ini adalah masing masing hal itu:.

1. Menyimak dengan Berkonsentrasi. yang dimaksud dengan menyimak berkonsentrasi ialah memusatkan pikiran perasaan, dan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara. Untuk dapat memusatkan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara dengan baik, penyimak harus dapat menghindari gangguan menyimak, baik yang berasal dari dirinya sendiri ataupun yang berasal dari luar. Beberapa faktor luar yang dimaksudkan di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Orang yang Datang Terlambat. Pada prinsipnya orang yang datang terlambat ke tempat ceramah akan mengganggu penyimak yang sedang berkonsentrasi terhadap bahan simakan.

b. Keanehan-keanehan yang Terjadi di antara Pembicara dan Penyimak Jika terjadi ketidakselarasan antara pembicara dan penyimak, akan terjadi gangguan pada diri penyimak.

c. Metode Pembicara yang Tidak Tepat dalam Situasi Komunikasi. Metode yang tidak tepat, akan berakibat gagalnya alur komunikasi pembicara dan penyimak.

d. Pakaian Pembicara. Pembicara yang memakai pakaian yang berlebihan akan mengganggu konsentrasi penyimak.

e. Pembicara yang tidak menarik

(6)

membuat penggalan-penggalan pembicaraan dari awal sampai akhir, (c) menemukan tema sentral (pokok pembicaraan), (d) mengamati dan memahami alat peraga (media) sebagai penegas materi simakan. (e) memperhatikan rangkuman (jika pembicara membuat rangkuman) yang disampaikan pembicara.

3. Menyimak dengan Kritis. Yang dimaksudkan dengan menyimak kritis ialah aktivitas menyimak yang para penyimaknya tidak dapat langsung menerima gagasan yang disampaikan pembicara sehingga mereka meminta argumentasi pembicara. Pada dasarnya penyimak kritis memiliki ciri-ciri: (a) dapat menghubungkan yang dikaitakan pembicara dengan pengetahuan dan pengalamannya, (b) dapat menyusun bahan yang telah disimak dengan baik (reproduksi), (c) dapat menguraikan (menelaskan) apa saja yang telah disampaikan pembicara. dan (d) dapat melakukan evaluasi terhadap bahan yang telah disimak.

4. Membuat Catatan. Kegiatan menyimak yang baik ialah kegiatan menyimak yang diikuti dengan kegiatan mencatat. Yang perlu dicatat dalam kegiatan menyimak ialah hal-hal. yang dianggap penting bagi penyimak. Catatan itu merupakan langkah awal dalam memahami bahan simakan. Hal-hal penting yang perlu diketahui penyimak dalam mencatat ialah: (a) catatan boleh menggunakan tanda-tanda yang bersifat informal. (b) bentuk catatan yang benar ialah singkat, padat, dan jelas. (c) catatan yang baik ialah catatan yang benar artinya catatan itu tidak akan menimbulkan keraguan, (d) catatan yang diberi tanda-tanda tertentu, akan mempermudah penyimak membaca ulang, (e) catatan perlu direviu secara periodik. Selanjutnva. dalam pencatatan, ada beberapa metode yang dapat diterapkan, di antaranya ialah metode kerangka saris bestir, metode precis, metode bukti-prinsip, metode pemetaan.

2.2. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyimak efektif 1. Unsur Pembicara

(7)

2. Unsur Materi

Unsur yang diberikan haruslah actual, bermanfaat, sistematis dan seimbang. 3. Unsur Penyimak / Pendengar

a. Kondisi siswa dalam keadaan baik b. Siswa harus berkonsentrasi

c. Adanya minat siswa dalam menyimak d. Penyimak harus berpengalaman luas 4. Unsur Situasi

a. Waktu penyimakan b. Saran unsur pendukung c. Suasana lingkungan

Menurut Hunt dalam Tarigan, (1987:97).

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses kegiatan menyimak efektif, yaitu:

(1) sikap, (2) motivasi, (3) pribadi, (4) sistuasi kehidupan, dan (5) peranan dalam masyarakat

Menurut Logan dalam Tarigan (1987:97-98). Faktor-faktor yang mempengaruhi proses kegiatan menyimak efektif, yaitu:

1. Faktor lingkungan, yang terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial, 2. faktor fisik,

(8)

Berdasarkan ketiga sumber mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak, ketiga sumber tersebut mempunyai perbedaan dan persamaan. Setelah dibandingkan sumber tersebut, dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses kegiatan menyimak efektif adalah:

(1) faktor fisik, (2) faktor psikologis, (3) faktor pengalaman, (4) faktor sikap, (5) faktor motivasi, (6) faktor jenis kelamin, (7) faktor lingkungan, dan

(8) faktor peranan dalam masyarakat. 1) Faktor Fisik

Kondisi fisik seorang penyimak merupakan faktor penting yang turut menentukan keefektifan serta kualitas dalam menyimak. Misalnya, ada orang yang sukar sekali mendengar. Dalam keadaan seperti itu, mungkin saja dia terganggu atau kehilangan ide-ide pokok seluruhnya. Juga secara fisik dia berada jauh di bawah ukuran gizi yang normal, sangat lelah, serta tingkah polahnya tidak karuan. Kesehatan serta kesejahteraan fisik merupakan modal penting dalam melakukan kegiatan menyimak. Lingkungan fisik juga mempengaruhi dalam menyimak, seperti ruangan terlalu panas, lembab atau terlalu dingin, dan suara bising dapat mengganggu orang yang sedang melakukan kegiatan menyimak.

2) Faktor Psikologis

(9)

1) prasangka dan kurangnya simpati terhadap para pembicara dengan aneka sebab dan alasan;

2) keegosentrisan dan keasyikan terhadap minat pribadi serta masalah pribadi; 3) kepicikan yang menyebabkan pandangan yang kurang luas;

4) kebosanan dan kejenuhan yang menyebabkan tiadanya perhatian sama sekali pada pokok pembicaraan;

5) sikap yang tidak layak terhadap sekolah, terhadap guru, terhadap pokok pembicaraan, atau terhadap sang pembicara.

3). Faktor Pengalaman

Latar belakang pengalaman merupakan suatu faktor penting dalam menyimak. Kurangnya minat dalam menyimak merupakan akibat dari kurangnya pengalaman dalam bidang yang akan disimak tersebut. Sikap-sikap yang menentang dan bermusuhan timbul dari pengalaman yang tidak menyenangkan. Misalnya, siswa tidak akan “mendengar” ide-ide yang berada di luar jangkauan pengertian serta pemahaman mereka.

4) Faktor Sikap

Setiap orang akan cenderung menyimak secara seksama pada topik-topik atau pokok-pokok pembicaraan yang dapat disetujui dibanding dengan yang kurang atau tidak disetujuinya. Pada dasarnya manusia hidup mempunyai dua sikap utama mengenai segala hal, yaitu sikap menerima dan sikap menolak. Orang akan bersikap menerima pada hal-hal yang menarik dan menguntungkan baginya, tetapi bersikap menolak pada hal-hal yang tidak menarik dan tidak menguntungkan baginya.

5) Faktor Motivasi

(10)

Dorongan dan tekad diperlukan dalam mengerjakan segala sesuatu. Dalam mengutarakan maksud dan tujuan yang hendak dicapai, bagi seorang guru merupakan suatu bimbingan kepada para siswa untuk menanamkan serta memperbesar motivasi mereka untuk menyimak dengan tekun.

6) Faktor Jenis Kelamin

Berdasarkan beberapa penelitian, para pakar menarik kesimpulan bahwa pria dan wanita pada umumnya mempunyai perhatian yang berbeda, dan cara mereka memusatkan perhatian pada sesuatu pun berbeda pula.

Silverman dan Webb, misalnya, menemui fakta-fakta bahwa gaya menyimak pria pada umumnya bersifat objektif, aktif, keras hati, analitik, rasional, keras kepala atau tidak mau mundur, menetralkan, intrusif (bersifat mengganggu), dapat menguasai/mengendalikan emosi; sedangkan gaya menyimak wanita cenderung lebih

subjektif, pasif, ramah/simpatik, difusif (menyebar), sensitif, mudah dipengaruhi/gampang terpengaruh, mudah mengalah, reseptif, bergantung (tidak berdikari), dan emosional (dalam Tarigan, 1987:104)

7) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan terdiri atas dua, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Dalam lingkungan fisik, ruangan kelas merupakan faktor penting dalam memotivasi kegiatan menyimak, seperti menaruh perhatian pada masalah-masalah dan sarana-sarana akustik, agar siswa dapat mendengar dan menyimak dengan baik tanpa ketegangan dan gangguan. Para guru harus dapat mengatur dan menata letak meja dan kursi sedemikian rupa sehingga memungkinkan setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk menyimak.

(11)

mempunyai kesempatan berbicara. Jadi, suasana dimana guru merencanakan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan anak-anak dapat memanfaatkan situasi ruangan kelas untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi mereka.

8) Faktor Peranan dalam Masyarakat

Tarigan (1987:107) menyatakan bahwa “banyak berjalan banyak dilihat; banyak disimak banyak diserap banyak pengatahuan.” Kemauan menyimak dapat dipengaruhi oleh peranan dalam masyarakat. Sebagai guru dan pendidik, dipandang perlu untuk menyimak ceramah, kuliah atau siaran-siaran radio dan televisi yang berhubungan dengan masalah pendidikan dan pengajaran. Sebagai seorang mahasiswa, diharapkan dapat menyimak lebih seksama dan penuh perhatian daripada sebagai karyawan harian pada sebuah perusahaan setempat. Jelaslah betapa pentingnya faktor peranan dalam masyarakat bagi peningkatan menyimak.

2.3. Cara Meningkatkan Keterampilan Menyimak Efektif

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan keterampilan menyimak efektif seperti berikut ini:

(1) bersikaplah secara positif; (2) bertindak responsif;

(3) cegahlah gangguan-gangguan;

(4) simaklah dan ungkaplah maksud pembicara; (5) carilah tanda-tanda yang akan datang;

(6) carilah rangkuman pembicaraan terlebih dahulu; (7) nilailah bahan-bahan penunjang; dan

(12)

2.4. solusi-solusi untuk menyimak efektif tersebut antara lain:

a) Mencoba memahami pokok pikiran atau ide utama pembicara. Seorang pendengar yang baik selalu mencoba untuk memahami intisari dari suatu pesan.Jangan mendengar secara masuk telinga kanan keluar telinga kiri atau sebaliknya. Dari pembicaraan yang panjang lebar, tentu terdapat pokok pikirannya. Peganglah pokok pikiran itu, niscaya anda tahu maksud pembicara. Hal ini mungkin sulit dilakukan pertama kali. Karena itu, kita memang perlu latihan berkonsentrasi mendengarkan orang yang berbicara tanpa melakukan hal lain yang menganggu konsentrasi kita.

b) Hindari gangguan dari lingkungan sekitar Ini dia hubungannya dengan yang tadi/ pendengar yang baik selalu mencoba untuk memfokuskan diri pada pembicara. Mencoba mendengarkan pendapat teman ketika rapat sebagai contoh, tanpa terpengaruh oleh sinyal SMS, dering telepon, orang yang berlalu lalang, dan sebagainya. Oleh karena itu untuk pembicaraan yang serius, faktor lingkungan perlu diperhatikan.

c) Mencoba untuk mengendalikan emosi Pendengar yang baik selalu mencoba untuk mengesampingkan emosi, sehingga ia dapat menerima pembicaraan dengan jernih. Pendengar yang baik juga selalu mencoba untuk memahami pembicara tanpa membuat penilaian pribadi atas pembicara. Memang kadang ada kata-kata yang keliru dari pembicara yang perlu diluruskan. Namun pelurusan pun harus dengan ilmu. Nasehat hendaknya disampaikan setelah pembicara rampung berkata-kata. Itupun disampaikan secara empat mata tidak di depan udiens lain. d) Membuat catatan jelas dan singkat Buatlah catatan kecil tanpa mengurangi

(13)

e) Mencoba untuk bersifat empati Mencoba untuk menghargai posisi pembicara, sehingga kita terhindar dari mendengar apa yang hanya mau kita dengar saja. Tempatkan diri anda sebagai diri pembicara. Ketika anda berbicara, tentu anda juga ingin pendengar mendengarkan dengan seksama. Ini juga yang diinginkan pembicara yang sedang berbicara di depan anda.

f) Memperhatikan komunikasi non verbal Tataplah lawan bicara, dan perhatikan bahasa tubuh mereka. Searingkali terjadi pemahaman akan suatu informasi lebih bisa kita pahami dengan memperhatikan raut muka dan gerakan tubuh lawan bicara. Dan sebagai pendengar, kita pun harus memperhatikan bahasa tubuh yang kita tampilkan, seperti posisi duduk, raut muka, anggukan kepala dan sebagainya. g) Mendengarkan dengan selektif Seringkali dalam suatu pembicaraan, pembicara

memberikan informasi- informasi yang penting. Kadang informasi tersebut tersembunyi di dalam konteks pembicaraan. Kita diharapkan dapat memilah-milah informasi tersebut untuk mendapatkan yang kita butuhkan.

h) Bertanya pada tempatnya Tunda dahulu pertanyaan dan gagasan yang ingin disampaikan sampai pembicara selesai. Ajukan pertanyaan untuk memperjelas maksud pembicara. Ini hampir sama dengan point yang pertama. Bisa jadi, masalah yang anda tidak paham akan diterangkan seketika itu juga tanpa anda menanyakannya. Karena itu, sabarlah. Boleh jadi, tanpa bertanya pun apa yang anda bingungkan akan diterangkan kembali.

i) Buatlah kesimpulan atas apa yang menjadi inti pembicaraan Dengan mencoba menangkap intisari pembicaraan diharapkan kita dapat memahami permasalahan dengan kata kita sendiri. Cobalah ramu kembali apa yang pembicara telah sampaikan dengan kata- kata anda sendiri. Ini akan melatih anda untuk mengambil kesimpulan dengan baik.

(14)

Simpulan dan Saran

A. Simpulan

Menyimak adalah suatu rentetan proses, mulai dari proses mengidentifikasi bunyi, menyusun penafsiran, memanfaatkan hasil penafsiran, dan proses penyimpanan, serta proses menghubung-hubungkan hasil penafsiran itu dengan keseluruhan pengetahuan dan pengalaman. Menyimak adalah suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan merealisasi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. Jadi menyimak sangatlah penting bagi para pelajar, menyimak bertujuan untuk menangkap, memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan.

B. Saran

(15)

Daftar Pustaka

Animous.(n.d).‘’pengertianmenyimaktujuanjenismenyimak’’http://pengertianedefinisi.co m/pengertian-menyimak-tujuan-jenis-menyimak/. Diakses pada tanggal 2 Mei pukul 08.30 WITA

Ardiyansah.2016.‘’tahapprosesmenyimak’’https://ardiyansah1996.blogspot.co.id/2016/04 /proses-menyimak-tahap-proses-menyimak.html. Diakses pada tanggal 2 Mei pukul 09.00 WITA

Fummy, annisa. 2015. ‘’keterampilan menyimak yang baik dan efektif’’.

http://annisafummy.blogspot.co.id/2015/08/keterampilan-menyimak-yang-baik-dan.html. Diakses pada tanggal 2 Mei pukul 10.00 WITA

Referensi

Dokumen terkait