• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeliharaan Tanaman Jagung Manis Sweet

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemeliharaan Tanaman Jagung Manis Sweet"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PROBLEMATIKA

REKAYASA BUDIDAYA TANAMAN

Kasus Pemeliharaan Jagung Manis

Dosen Pengampu : Dr. Innaka Ageng Rineksane, S.P., M.P.

Oleh :

Kelompok IV

Inayatul Lutfi

(20110210047)

Program Studi Agroteknologi

Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

(2)

I. PENGANTAR

Jagung merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat kedua setelah beras. Di samping itu, jagung pun digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku industri. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang memprimadonakan jagung sebagai bahan makanan selain beras. Ada beberapa jenis jagung yang berkembang di Indonesia, salah satu yang kini banyak digemari masyarakat yaitu jagung manis (sweet corn). Jagung manis semakin populer dan banyak dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan jagung biasa. Selain itu, umur produksinya lebih singkat, sehingga sangat menguntungkan.

II. KASUS

Dalam rangka memperingati hari pangan sedunia, Fakultas Pertanian UMY mengadakan lomba penanaman jagung manis. Pesertanya adalah kelompok petani di sekitar kampus dan mahasiswa Fakultas Pertanian UMY. Setiap peserta terdiri dari 4 – 5 orang. Panitia menyediakan lahan seluas 10 m² untuk setiap kelompok. Kriteria pemenang adalah produksi dan kualitas tongkol jagung yang dipanen. Teknik budidaya yang meliputi jarak tanam, metode penanaman, pemupukan maupun pemeliharaan diserahkan kepada peserta, panitia hanya menyediakan benih jagung manis yang sudah diberi Ridomil. Varietas jagung yang digunakan sama untuk semua peserta. Menjelang panen, tanaman jagung manis yang ditanam oleh kelompok tani nampak memiliki tinggi tanaman yang seragam, daun hijau, tongkol jagung berukuran besar. Lahan penanaman nampak bersih, permukaan tanah di sekeliling tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan jalan antara barisan tanaman jagung. Sebaliknya tanaman yang dimiliki oleh kelompok mahasiswa nampak tidak seragam pertumbuhannya, beberapa tanaman terlihat lebih pendek dan daun menguning, tongkol jagung tidak berukuran maksimal. Lahan penanaman jagung dipenuhi rumput dan tidak ada perbedaan tinggi permukaan tanah antara sekeliling jagung dengan jalan antara barisan tanaman. Produksi dan kualitas tongkol jagung manis yang diperoleh kelompok petani rata-rata lebih tinggi dan lebih baik jika dibandingkan dengan yang dipanen oleh kelompok mahasiswa.

(3)

agar tanaman jagung manis mereka memiliki penampilan dan produksi sebaik yang ditanam oleh petani?

III. ANALISIS PERMASALAHAN

Berdasarkan ilustrasi tersebut, diketahui bahwa permasalahan yang terjadi pada kasus tersebut yaitu adanya perbedaan produksi dan kualitas antara jagung manis yang ditanam kelompok petani dengan kelompok mahasiswa. Produksi dan kualitas jagung manis yang ditanam kelompok mahasiswa lebih rendah jika dibandingkan dengan jagung manis yang ditanam kelompok petani. Tanaman jagung manis yang ditanam kelompok mahasiswa nampak tidak seragam pertumbuhannya, beberapa tanaman terlihat lebih pendek dan daun menguning, tongkol jagung tidak berukuran maksimal. Selain itu, lahan penanaman jagung dipenuhi rumput dan tidak ada perbedaan tinggi permukaan tanah antara sekeliling jagung dengan jalan antar barisan tanaman. Permasalahan tersebut dapat muncul diduga karena kurangnya pemeliharaaan tanaman jagung manis yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa. tanaman jagung yang nampak tidak seragam diduga tidak adanya penyulaman. Selain itu perbedaan tinggi tanaman dapat terjadi karena kekurangan unsur hara yang disebabkan keterlambatan pemupukan. Tanaman yang terlihat lebih pendek dan daun menguning serta tongkol tidak berukuran maksimal diduga karena tanaman tersebut kekurangan unsur hara. Sedangkan lahan yang dipenuhi rumput mengindikasikan bahwa tidak adanya penyiangan untuk lahan tersebut.

IV. DESKRIPSI TANAMAN

Jagung manis termasuk keluarga Graminae dari suku Maydeae yang pada mulanya berkembang dari jagung tipe dent dan flint. Tinggi tanaman jagung manis tidak banyak berbeda dengan jagung biasa, namun sedikit lebih pendek. Jagung manis termasuk tanaman berumah satu dengan bunga jantan berwarna putih krem. Bunga betina mengandung banyak bunga kecil yang ujungnya pendek dan datar ; pada saat masak disebut tongkol. Setiap bunga betina mempunyai satu putik dan stamen rudimenter dengan sistem perkawinan umumnya menyerbuk silang. Jagung manis mempunyai tipe pertumbuhan determinete.

(4)

manis mengandung lebih banyak gula dalam endospermanya daripada jagung biasa. Sifat manis tersebut disebabkan oleh adanya gen su-1 (sugary), bt-2 (brittle) ataupun sh-2 (shrunken). Pada proses pematangan kadar gula yang tinggi menyebabkan biji keriput. Keadaan keriput inilah yang membedakannya dengan biji jagung biasa. Perbedaan lainnya adalah jagung manis berumur lebih genjah atau pendek dan memiliki tongkol lebih kecil dibandingkan jagung biasa (Budiarti dan Palungkun, 1991).

Taksonomi tanaman jagung manis (Zea mays saccharata) adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae ( tumbuh-tumbuhan )

Division : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji ) Sub Divisio : Angiospermae ( berbiji tertutup ) Classis : Monocotyledone ( berkeping satu ) Ordo : Graminae ( rumput-rumputan ) Familia : Poaceae

Genus : Zea

Species : Zea mays saccharata

V. TEKNIK BUDIDAYA A. Syarat Tumbuh

Jagung manis sangat cocok ditanam di daerah yang sejuk dan cukup dingin. Tanaman ini tumbuh baik mulai dari 50 LU – 40 LS dengan ketinggian tempat mencapai hingga 3000 mdpl. Secara umum, jagung manis memerlukan air sebanyak 200 – 300 mm/bulan, sedangkan selama pertumbuhannya sebanyak 300 – 660 mm. Keadaan suhu yang baik untuk pertumbuhan jagung manis adalah 21 – 31 C. Namun pada suhu rendah sampai 16 C dan

suhu tinggi sampai 35 C, jagung manis masih dapat tumbuh. Suhu optimum untuk perkecambahan benih berkisar antara 21 – 27 C. Jagung manis dapat tumbuh hampir pada semua jenis tanah, asalkan drainasenya baik serta persediaan humus dan pupuk tercukupi. Kemasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan jagung manis adalah 5,5 – 7,0 (Budiarti dan Palungkun, 1991).

B. Penyiapan Lahan dan Benih

(5)

menambahkan fungisida untuk mencegah beberapa jenis penyakit. Hal tersebut dapat dilakukaan dengan cara merendam benih ke dalam larutan campuran 5 gram Ridomil dan 1 liter air selama 10 – 15 menit.

C. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah bertujuan untuk memberikan kondisi yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi jagung manis. Selain tiu, pengolahan tanah dilakukan untuk memperbaiki sifat fisik tanah dan memberantas atau mencegah pertumbuhan gulma. Pengolahan tanah dapat menggunakan traktor (lahan luas), bajak, atau cangkul. Pengolahan tanah untuk jagung manis sama seperti untuk jagung biasa yang dilakukan minimal 15 hari sebelum penanaman. Cara pengolahan untuk tanah berat yaitu dua kali pembajakan dan satu kali penggaruan, sedangkan untuk tanah ringan cukup sekali pembajakan dan sekali penggaruan. Selanjutnya dibuat alur-alur untuk pengairan yang lebarnya  30 cm dengan kedalaman 20 cm. Jarak tiap-tiap alur 100 – 200 cm (Tabrani, 2012). Setelah itu, tanah yang sudah diolah diberi pupuk dasar yaitu dengan menggunakan pupuk kandang dan pupuk buatan. Pemberian pupuk dasar dilakukan 1 minggu sebelum penanaman atau bersamaan dengan pengolahan tanah.

D. Penanaman

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman yaitu mencakup jarak tanam dan lubang tanam. Kesuburan tanah dapat mempengaruhi lebarnya jarak tanam pada jagung manis. Semakin subur tanah yang akan digunakan, sebaiknya jarak tanam diperkecil. Jenis jagung manis yang mempunyai tajuk lebar, sebaiknya jarak tanamnya lebih lebar dibanding jagung manis yang bertajuk lebih sempit sebab tanaman membutuhkan tempat tumbuh yang seimbang dengan lingkaran tajuknya. Jarak tanam yang biasanya digunakan adalah 80 x 25 cm atau 70 x 40 cm. Sedangkan lubang tanam dibuat dengan tugal dengan kedalaman lubang tanam yang baik yaitu sekitar 3 cm.

E. Pemeliharaan

(6)

1. Penyulaman

Penyulaman adalah kegiatan penanaman kembali benih yang tidak tumbuh atau mengganti tanaman yang pertumbuhannya terhambat. Pada pertanaman jagung manis, penyulaman biasanya dilakukan 1 minggu setelah tanam agar diperoleh keseragaman tanaman.

2. Pengairan

Pada budidaya tanaman jagung manis, 3 hari sebelum di tanam perlu diairi untuk menciptakan kondisi tanah yang lembab dan hangat, sehingga akan mempercepat terjadinya kecambah benih serta ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Pengairan diberikan sesuai dengan kebutuhan, penting dijaga supaya tanaman tidak kekurangan atau kelebihan air.

3. Penjarangan

Kegiatan ini dilakukan apabila di dalam lubang tanam terdapat lebih dari satu benih dan semuanya tumbuh, sehingga perlu dijarangkan dengan cara menyisakan satu tanaman yang pertumbuhannya baik. Penjarangan dapat dilakukan pada saat tanaman telah berumur 3 minggu.

4. Penyiangan dan Pembumbunan

Penyiangan dimaksudkan untuk memberantas rumput-rumput yang tidak dikehendaki dari pertanaman jagung manis. Sedangkan pembumbunan bertujuan untuk menutup bagian di sekitar perakaran agar batang tanaman menjadi kokoh dan tidak mudah rebah serta sekaligus menggemburkan tanah di sekitar tanaman. Penyiangan dan pembumbunan biasanya dilakukan secara bersamaan.

5. Pemupukan

(7)

kekurangan unsur P, maka akan menyebabkan daun berwarna keunguan, batang kecil, keluarnya malai terlambat, ukuran tongkol kecil dan berbentuk tidak normal, serta ukuran bijinya kecil. Selain itu, unsur K juga dibutuhkan tanaman jagung manis terutama pada saat menjelang keluarnya malai.

6. Pemberantasan Hama dan Penyakit

Jika dibandingkan dengan jagung biasa, jagung manis lebih peka terhadap hama dan penyakit. Salah satu penyebabnya adalah rasa sweet corn yang lebih manis, sehingga serangan hama biasanya lebih intensif. Pemberantasan hama dan penyakt pada jagung manis dapat dilakukan baik secara mekanis, biologi maupun kimiawi.

F. Panen dan Pascapanen

Tanaman jagung manis biasanya siap dipanen pada umur 60 – 70 hari setelah tanam. Saat panen yang tepat adalah ketika rambut jagung manis telah berwarna coklat dan tongkolnya telah berisi penuh. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari ketika suhu masih rendah karena pada suhu yang tinggi akan mengurangi kandungan gula pada bijinya. Untuk mengatasi penurunan mutu jagung manis maka segera setelah panen diupayakan suhu tongkol berada di bawah 10 C.

VI. PEMBAHASAN dan PENYELESAIAN MASALAH

Berdasarkan kasus tersebut, penurunan kualitas penampilan dan kualitas tanaman jagung manis yang ditanam oleh kelompok mahasiswa diduga dapat terjadi karena kurangnya pemeliharaan tanaman terhadap tanaman jagung manis. Oleh karena itu, diperlukan beberapa tindakan dalam mengatasi permasalahan tersebut agar jagung manis yang dipanen memiliki kualitas dan produksi yang baik. Beberapa tindakan tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Penyulaman

(8)

tumbuh ataupun untuk mengganti tanaman yang tumbuh akan tetapi pertumbuhannya terhambat yang mengakibatkan adanya ketidakseragaman pada tanaman tersebut.

Pada pertanaman jagung manis, kegiatan penyulaman dilakukan satu minggu setelah tanam agar diperoleh keseragaman tanaman. Penyulaman dapat dilakukan dengan cara memonitoring adakah benih jagung manis yang tidak tumbuh. Jika ada benih yang tidak tumbuh, maka dilakukan penanaman kembali benih jagung manis. Selain itu, monitoring juga dilakukan pada tanaman jagung manis yang tumbuh akan tetapi menunjukkan pertumbuhan yang terhambat dibanding dengan tanaman yang lain. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan tinggi tanaman yang berbeda yaitu memiliki tinggi tanaman yang lebih pendek dibanding dengan tanaman jagung manis yang lain. Selain memiliki tinggi yang berbeda, pertumbuhan terhambat juga dapat diketahui dari adanya tanaman jagung manis yang terserang penyakit. Benih yang tidak tumbuh dan tanaman jagung manis yang pertumbuhannya terhambat tersebut harus segera diganti dengan melakukan penanaman benih kembali. Penyulaman tidak dapat dilakukan setelah tanaman berumur di atas 25 hari, dikarenakan pada usia itu sistem perakaran tanaman sudah tumbuh kuat sehingga benih sulaman tidak mampu bersaing memperebutkan unsur hara.

2. Penyiangan

(9)

3. Pembumbunan

Pembumbunan bertujuan untuk menutup bagian di sekitar perakaran agar batang tanaman menjadi kokoh dan tidak mudah rebah sekaligus menggemburkan tanah di sekitar tanaman. Tanah yang digemburkan akan memperbaiki aerasi tanah. Pada tanah yang gembur dan remah, akar akan mudah menembus tanah sehingga unsur hara yang ada dalam tanah akan diserap oleh akar. Selain itu, pada saat membumbun dilakukan pembalikan tanah sehingga gulma pada lahan tersebut akan mati. Pembumbunan biasanya dilakukan bersamaan dengan penyiangan dengan cara membumbunkan tanah pada sistem perakaran tanaman jagung manis. Dengan menggunakan cangkul, tanah dipindahkan ke barisan jagung yang ada di kanan dan kiri hingga tercipta parit baru barisan tanaman. Hal ini dimaksudkan agar akar tanaman semakin mencengkeram tanah sehingga tanaman tidak akan roboh saat diterpa angin. Sedangkan pada tanah datar, akar tanaman jagung manis akan naik ke permukaan tanah, sehingga akan roboh jika terkena hempasan angin.

4. Pemupukan Susulan (Unsur N, P dan K)

Berdasarkan kasus tersebut, permasalahan yang muncul pada tanaman jagung manis yang ditanam oleh kelompokmahasiswa yaitu berkaitan dengan kualitas dan produksi tanaman tersebut. Daun pada beberapa tanaman jagung manis yang ditanam kelompok mahasiswa nampak menguning dan tongkol jagung tidak berukuran maksimal. Daun menguning pada tanaman jagung manis tersebut diduga karena tanaman tersebut kekurangan unsur hara yakni unsur nitrogen N. Hal tersebut sesuai dengan gejala tanaman yang kekurangan unsur N. Gejala kekurangan unsur N pada jagung manis tampak pada daun tanaman muda yang berwarna kuning. Pada daun tua terjadi proses menguning mulai dari ujung daun ke arah tulang daun. Oleh karena itu, pada tanaman jagung manis tersebut perlu ditambahkan unsur N yaitu dengan cara melakukan pemupukan N.

(10)

dekat dengan perakaran tanaman. Pemberian pupuk yang terlalu dekat dengan perakaran dapat menyebabkan keracunan, maka sebaiknya diberikan dalam barisan sekitar 15 cm di samping tanamn dengan kedalaman 15 cm (Budiarti dan Palungkun,1991).

Tongkol jagung manis yang berukuran tidak sempurna diduga karena kekurangan unsur fosfor (P). Hal tersebut sesuai dengan gejala tanaman jagung manis yang kekurangan unsu P yang slah satunya yaitu ukuran tongkol kecil dan sering berbentuk tidak normal, serta ukuran bijinya kecil. Unsur P sendiri sangat diperlukan oleh tanaman pada saat pembentukan biji sehingga menjadi bentuk yang sempurna. Dengan demikian, tanaman jagung manis pada kasus tersebut perlu diberi tambahan unsur P yang dapat dilakukan melalui pemupukan dengan pupuk P.

Pemberian pupuk P sebaiknya berpedoman pada keadaan tanah. Pada tanah yang mempunyai pH rendah, pemupukan P menjadi efektif jika disertai dengan pengapuran. Pemberian pupuk P pada jagung manis biasanya dilakukan pada saat tanam yaitu sebagai pupuk dasar. Dosis yang diberikan untuk per hektarnya yaitu 150 kg P₂O₅ atau setara dengan

335 kg pupuk TSP (Budiarti dan Palungkun,1991). Pada kasus tersebut dengan lahan seluas 10 m², maka dosis yang diberikan yaitu 0,15 kg P₂O₅ atau stara dengan 0,33 kg pupuk TSP.

Selain itu, tongkol yang berukuran tidak sempurna diduga dapat juga terjadi karena kekurangan unsur kalium (K). Hal tersebut sesuai dengan gejala tanaman jagung manis yang kekurangan unsur K yaitu tongkol yang dihasilkan kecil. Unsur K sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung manis. Tanaman muda belum terlalu banyak membutuhkan kalium, tetapi kebutuhan akan cepat menanjak terutama pada saat menjelang keluarnya malai. Sifat kalium mudah terikat oleh molekul lain dan tidak mudah larut, maka pemberian pupuk kalium sebaiknya dilakukan pada saat tanam sebagai pupuk dasar. Untuk pertanaman jagung manis biasanya digunakan dosis 150 kg K₂O/ha atau setara dengan 250 kg pupuk KCl (Budiarti dan Palungkun,1991). Sedangkan, untuk lahan seluas 10 m² digunakan dosis 0,15 kg K₂O atau setara dengan 0,25 kg pupuk KCl.

VII. KESIMPULAN

(11)

tindakan pemeliharaan tanaman jagung manisoleh kelompok mahasiswa tersebut agar kualitas dan produksi jagung manis menjadi baik dan meningkat. Adapun tindakan pemeliharaan yang perlu dilakukan antara lain yaitu pembuatan bedengan, penyulaman, penyiangan dan pemupukan.

DAFTAR PUSTAKA

Budiarti, A. dan R. Palungkun. 1991. Sweet Corn, Baby Corn. Penebar Swadaya. Jakarta. 79 hal.

Lihan, F. 2012. Cara Bercocok Tanam Jagung. http://pakarinfo.blogspot.com/2010/04/cara-bercocok-tanam-jagung.html. Akses 9 Desember 2012.

Tabrani. 2012. Budidaya Jgung Manis.

http://www.ukmkecil.com/pelatihanpertanian/budidaya-jagung-manis. Akses 5 Desember2012.

DISKUSI

1. Pertanyaan : Ada tidakkah pemupukan dasar pada budidaya jagung manis dan seberapa bayang dosis pemupukan NPK yang harus diberikan pada tanaman tersebut? Jawaban :

ö Pada budidaya tanaman jagung manis dilakukan pemupukan dasar yang

(12)

ö Dosis untuk pemupukan NPK untuk tanaman jagung manis adalah sebagai

berikut. Dosis pupuk N yang biasanya digunakan untuk pertanaman jagung manis adalah 200 kg/ha atau setara dengan 435 kg pupuk urea. Sedangkan dosis pupuk N yang diperlukan tanaman jagung manis pada lahan seluas 10 m² yaitu 0,2 kg atau setara dengan 0,43 kg pupuk urea. Pemberian pupuk N dilakukan secara bertahap karena nitrogen bersifat mudah tercuci dan terdenitrifikasi. Tahapan pemberian pupuk N yang biasanya dilakukan yaitu pada saat tanam diberikan 1/3 bagian kemudian pada umur 4 – 5 minggu diberikan 2/3 bagian. Untuk dosis pupuk P yang diberikan untuk per hektarnya yaitu 150 kg P₂O₅ atau setara dengan 335 kg pupuk TSP. Pada kasus tersebut dengan lahan seluas 10 m², maka dosis yang diberikan yaitu 0,15 kg P₂O₅ atau stara dengan 0,33 kg pupuk TSP. dosis 150 kg K₂O/ha atau setara dengan 250 kg pupuk KCl. Sedangkan, untuk lahan seluas 10 m² digunakan dosis 0,15 kg K₂O atau setara dengan 0,25 kg pupuk KCl.

2. Pertanyaan : Mengapa dalam pemupukan tersebut menggunakan pupuk NPK, mengapa tidak menggunakan pupuk organik seperti pupuk kandang saja?

Jawaban :

Dalam pemupukan susulan menggunakan pupuk NPK karena reaksi pupuk tersebut lebih cepat dibanding dengan pupuk organik. Hal tersebut dikarenakan pupuk NPK merupakan pupuk buatan yang berasal dari bahan kimia, berbeda dengan pupuk organik yang berasal dari bahan organik dan kinerja pupuk organik tergolong slow action karena proses penguraiannya lama. Akan tetapi, biasanya pupuk organik seperti pupuk kandang diberikan pada saat pengolahan tanah. Penggunaan pupuk kandang dimaksudkan untuk menambah kandungan bahan organik tanah, memperbaiki sifat fisik tanah, terutama struktur, daya ikat air dan porositas tanah agar jumlah hara yang dibutuhkan oleh tanaman banyak tersedia. Selain itu, dengan penambahan pupuk kandang akan membantu meremahkan tanah sehingga dapat membantu proses pengolahan tanah.

3. Pertanyaan : Mengapa pemberian pupuk NPK tersebut tidak boleh terlalu dekat dengan tanaman dan mengapa bisa menyebabkan keracunan?

Jawaban :

(13)

bahan-bahan kimia sehingga bersifat panas, sehingga akar yang terkena pupuk NPK secara langsung akan terkena panas dan tanaman akan menjadi mati. Selain itu, pemberian pupuk NPK yang terlalu dekat dengan akar akan menyebabkan tekanan osmotik daerah perakaran meningkat sehingga cairan dari dalam akar akan keluar. Di samping itu, unsur hara lain yang dibutuhkan tanaman tidak dapat masuk dalam akar tanaman sehingga tanaman akan keracunan pupuk NPK. Sebaiknya pemberian pupuk NPK diberikan dalam barisan sekitar 15 cm di samping tanaman dengan kedalaman 15 cm.

Gambar pengaplikasian pupuk NPK pada jagung manis

4. Pertanyaan : Apa yang menyebabkan jagung manis tersebut lebih manis daripada jagung biasa?

Jawaban :

Gambar

Gambar pengaplikasian pupuk NPK pada jagung manis

Referensi

Dokumen terkait

5 Apakah Anda merasa orang lain memberikan data yang akurat dalam mengisi Kartu Observasi BBS mereka?. 6 Pekerja tidak akan diberikan sanksi apabila tindakan

Dalam operasioal pengendalian persediaan, Untuk menentukan jumlah produk yang akan dipesan Bagian inventory melihat dari rata-rata penjualan satu bulan sebelumnya, sedangkan

Gambar 13 diatas merupakan tampilan data transaksi masuk yang hanya dapat diakses oleh pegawai pencuci, pada halaman ini pegawai pencuci akan melakukan konfirmasi. selesai

Dari segi historis, yurisdiksi dan kontrol atas objek ruang angkasa disebutkan dalam Pasal 8 Space Treaty 1967, sedangkan pendaftaran objek ruang angkasa baru dirumuskan

jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur satu satuan berat bahan sebesar satu satuan unit temperatur.. Thermal conductivity (konduksi panas)  Contoh

Bagaimana kondisi fasilitas peralatan pelayanan bandar udara untuk pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK) di Bandar Udara Haluoleo

Tekolabbua dukungan tokoh masyarakat dalam kategori sedang dengan rataan skor 61,0 sedangkan di Kelurahan Pundata Baji dalam kategori rendah dengan rataan skor 31,8.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan penelitian peristilahan adat Memapak Durian pada masyarakat Melayu Ketapang, khususnya di Desa