• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KIMIA DASAR REAKSI REAKSI KIMIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN KIMIA DASAR REAKSI REAKSI KIMIA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

I. Judul Percobaan : Reaksi-reaksi Kimia

II. Hari/Tanggal Percobaan : Kamis / 06 Nopember 2014 III. Selesai Percobaan : Kamis / 06 Nopember 2014

IV. Tujuan Percobaan : Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu reaksi

V. Tinjauan Pustaka

Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi disebut reaktan. Dan hasil dari suatu reaksi kimia disebut hasil reaksi.

Menurut hukum penggabungan kimia, setiap zat dijelaskan oleh suatu rumus kimia yang menyatakan jumlah relatif atom yang ada dalam zat itu. Rumus molekul suatu zat menjelaskan jumlah atom setiap unsur dalam satu molekul zat. Rumus empiris suatu senyawa adalah rumus paling sederhana yang memberikan jumlah atom relatif yang betul untuk setiap jenis atom yang ada di dalam senyawa itu.

(2)

paling banyak unsur dalam hal ini NH4NO3. Kemudian carilah unsur-unsur yang

hanya muncul satu kali di ruas lainnya dan tetapkan koefisien untuk mengimbangkan jumlah atom mereka. Di sininitrogen muncul hanya satu kali di ruas lain (N2O), dan koefisien 1 untuk N2O menjamin bahwa ada 2 mol atom N

di setiap ruas persamaan. Hidrogen muncul dalam H2O, sehingga koefisien 2

akan mnyetarakan 4 mol atom H pada ruas kiri. Hal ini menghasilkan : NH4NO3 N2O + 2 H2O

Reaksi asam-basa adalah reaksi yang mendonorkan proton dari sebuah molekul asam ke molekul basa. Dalam reaksi tersebut asam berperan sebagai donor proton dan basa berperan sebagai akseptor proton.

HA + B A- + HB+

Hasil dari transfer proton ini adalah asam konjugasi dan basa konjugasi. Reaksi kesetimbangan (bolak-balik) juga ada, dan karena itu asam/basa dan asam/basa konjugasinya selalu dalam kesetimbangan. Reaksi kesetimbangan ini ditandai dengan adanya konstanta diasosiasi asam dan basa (Ka dan Kb) dari

setiap substansinya. Sebuah reaksi yang khusus dari reaksi asam-basa adalah netralisasi dimana asam dan basa dalam jumlah yang sama akan membentuk garam yang sifatnya netral.

Presipitasi adalah proses reaksi terbentuknya padatan (endapan) di dalam sebuah larutan sebagai hasil dari reaksi kimia. Presipitasi ini biasanya terbentuk ketika konsentrasi ion yang larut telah mencapai batas kelarutan dan hasilnya adalah membentuk garam. Reaksi ini dapat dipercepat dengan menambahkan agen presipitasi atau mengurangi pelarutnya. Reaksi presipitasi yang cepat akan menghasilkan residu mikrokristalin dan proses yang lambat akan menghasilkan kristal tunggal. Kristal tunggal juga dapat diperoleh dari rekristalisasi dari garam mikrokristalin.

(3)

Zn(s) + 2 HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)

Reaksi redoks dapat dipahami sebagai transfer elektron dari salah satu senyawa (disebut reduktor) ke senyawa lainnya (disebut oksidator). Dalam proses ini, senyawa yang satu akan teroksidasi dan senyawa lainnya akan tereduksi, oleh karena itu disebut redoks. Oksidasi sendiri dimengerti sebagai kenaikan bilangan oksidasi, dan reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi. Dalam prakteknya, transfer dari elektron ini akan selalu mengubah bilangan oksidasinya, tapi banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai reaksi redoks walaupun sebenarnya tidak ada elektron yang berpindah (seperti yang melibatkan ikatan kovalen).

Contoh reaksi redoks adalah:

2 S2O32−(aq) + I2(aq) → S4O62−(aq) + 2 I−(aq)

Yang mana I2 direduksi menjadi I- dan S2O32- (anion tiosulfat) dioksidasi menjadi

S4O62-.

Untuk mengetahui reaktan mana yang akan menjadi agen pereduksi dan mana yang akan menjadi agen teroksidasi dapat diketahui dari keelektronegatifan elemen tersebut. Elemen yang mempunyai nilai keelektronegatifan yang rendah, seperti kebanyakan unsur logam, maka akan dengan mudah memberikan elektron mereka dan teroksidasi - elemen ini menjadi reduktor. Kebalikannya, banyak ion mempunyai bilangan oksidasi tinggi, seperti H2O2, MnO4-, CrO3, Cr2O72-, OsO4) dapat memperoleh satu atau

lebih tambahan elektron, sehingga disebut oksidator.

Jumlah elektron yang diberikan atau diterima pada reaksi redoks dapat diketahui dari konfigurasi elektron elemen reaktannya. Setiap elemen akan berusaha untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti konfigurasi elemen gas mulia. Logam alkali dan halogen akan memberikan dan menerima satu elektron. Elemen gas alam sendiri sebenarnya tidak aktif secara kimiawi.

(4)

aluminium. Proses kebalikan dimana reaksi redoks digunakan untuk menghasilkan listrik juga ada dan prinsip ini digunakan pada baterai.

Reaksi dehidrasi didefinisikan sebagai reaksi pelepasan air dari molekul yang bereaksi. Reaksi dehidrasi sendiri merupakan subset dari reaksi eliminasi.

Indikator universal adalah gabungan dari beberapa indikator. Indikator punya warna standar yang berbeda untuk setiap nilai pH 1-14. Fungsi indikator universal adalah memeriksa derajat keasaman (pH) suatu zat secara akurat. Ciri-ciri reaksi kimia

1. Terjadi Perubahan Warna

Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan dan pembentukan ikatan-ikatan bru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Untuk membentuk ikatan yang baru, dilepaskan sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi.

Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis. Reaksi yang menyerap energi panas disebut

Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom pereaksi dan pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi.

Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis, sedangkan reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi endotermis.

(5)

terjadi perpindahan energi panas dari sisitem ke lingkungan. Pada reaksi endotermis terjadi perpindahan energi panas dari lingkungan ke sistem. 3. Terjadi Pembentukan Endapan

Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadang-kadang terbentuk suatu sneyawa yang tidak larut, berbentuk padat, dan terpisah dari larutannya. Padatan itu disebut dengan endapan (presipitat) 4. Terjadi Pembentukan Gas

Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk ditunjukkan dengan adanya gelembung- gelembung dalam larutan yang direaksikan. Adanya gas dapat diketahui dari baunya yang khas, seperti asam sulfida (H2S) dan amonia (NH3) yang berbau busuk.

Beberapa indikator asam-basa antara lain:

 Lakmus

Lakmus adalah asam lemah. Lakmus memiliki molekul yang sungguh rumit yang akan kita sederhanakan menjadi HLit. “H” adalah proton yang dapat diberikan kepada yang lain. “Lit” adalah molekul asam lemah. Lakmus yang tidak terionisasi adalah merah, ketika terionisasi adalah biru.

 Jingga metil (methyl orange)

Jingga metil adalah salah satu indikator yang banyak digunakan dalam titrasi. Pada larutan yang bersifat basa, jingga metil berwarna kuning. Pada kasus jingga metil, pada setengah tingkat dimana campuran merah dan kuning menghasilkan warna jingga terjadi pada pH 3 – 4,5. Ini akan diekplorasi dengan lebih lanjut pada bagian bawah halaman.

 Fenolftalein

(6)
(7)
(8)

Dikenakan kertas lakmus merah dan biru yang dibasahi air Diamati perubahnnya

Hasil

Serbuk CaCO3 0,2 gram

- Dimasukkan dalam tabung reaksi 3B Ditambahkan 3 mL HCL 0,1 M

Ditutup dengan pipa pengalir

Dimasukkan dalam larutan Ba(OH)2 10 mL 0,2 Diamati perubahannya

Hasil

Hasil

(9)

Percobaan 4

VIII. Hasil Pengamatan No.

Perc Sebelum Sesudah

1mL BaCl2 0,1M

Dimasukkan dalam tabung reaksi 4A Ditambahkan 1 mL K2CrO 40,2 M Diamati perubahanya

Hasil

1mL BaCl2 0,1M

Dimasukkan dalam tabung reaksi 4B

Ditambahkan 1 mL K2Cr2O 7 0,1 M Diamati perubahanya

Hasil

1mL BaCl2 0,1M

Dimasukkan dalam tabung reaksi 4C

Ditambahkan 1 mL K2CrO 4 0,1 M Ditambahkan 1mL HCl 0,1M Diamati perubahanya

(10)

1

Zn(OH)2(aq) pada penambahan 5

tetes NaOH berwarna larutan putih keruh dan di diamkan ada endapan putih(-), dan setelah ditambahkan NaOH sampai 100 tetes berwarna bening dan endapan tersebut larut

 ZnSO4(aq)+2NH4OH(aq) →

(NH4)SO4(aq) + Zn(OH)2(aq) pada

penambahan 5 tetes NH4OH

berwana putih keruh dan di diamkan terjadi endapan (+), dan setelah ditambahkan NH4OH

sampai 120 tetes berwarna bening dan endapan tersebut larut

(11)

3

(NH4)SO4 yang ditambahkan

dengan NaOH membentuk gas Ba(OH)2 terbentuk endapan

BaCO3 dan H2O

- Pada Ba(OH)2 terdapat gelembung

gas dan larutan menjadi keruh 4

BaCl2 = tidak berwarna

K2CrO4 = kuning

kuning , terdapat endapan putih (+ +)

c. K2CrO4(aq) + HCl(aq) BaCl2(aq) +

H2CrO4

(12)

endapan dan membuat warna lebih mendekati ketabung reaksi B

Dari hasil percobaan A,B dan C dibandingkan, menghasilkan endapan pada tabung A > B > C

IX. Analisis Data

Pada percobaan pertama kami menyiapkan 4 tabung reaksi, tabung pertama kami isi dengan 1 ml HCl 0,05 M yang diberi 1 tetes indikator universal, HCl yang telah diberi indikator universal tersebut berubah warna menjadi merah lalu diberi label A, pada tabung kedua kami isi dengan 1 ml CH3COOH 0,05 M yang diberi 1 tetes indikator universal lalu diberi label

(13)

HCl(aq)+NaOH(aq)⟶NaCl(a q)+H2O(l)

CH3COOH(aq)+NaOH(aq)CH3COONa(aq)+H2O(l)

Pada percobaan kedua kami menyiapkan 1 ml ZnSO4 0,1 M kemudian kami menambahkan 5 tetes NaOH 0,5 M sehingga terjadi perubahan yaitu larutan berwarna putih keruh dan terdapat endapan (-). Setelah itu kami menambahkan 100 tetes NaOH sehingga berubah menjadi warna

bening dan endapan larut. Kemudian kami menyiapkan 1 ml ZnSO4 0,1 M

yang ditambah 5 tetes NH4OH 0,5 M sehingga terjadi perubahan yaitu larutan berwarna putih keruh dan terdapat endapan (+). Setelah itu kami menambahkan 120 tetes NH4OH sehingga berubah menjadi warna bening dan

endapan larut, sesuai dengan persamaan:

ZnSO4(aq)+2NaOH(aq)⟶Zn(OH)2(s)+Na2SO4(aq)

ZnSO4(aq)+2NH4OH(aq)⟶Zn(OH)2(s)+(NH4)2SO4(aq)

Pada percobaan ketiga kami menyiapkan 2 tabung, tabung yang pertama

kami mengisi dengan 3 ml (NH4)2SO4 0,5 M kemudian kami menambahkan

2 ml NaOH 0,5 M. Setelah larutan dicampur, kami segera menutup tabung dengan sumbat berpipa pengalir, ujung yang lain kami beri dengan kertas lakmus merah yang telah dibasahi air, pada percobaan ini kertas lakmus merah yang ditaruh di ujung pipa berubah warna menjadi biru . Pada tabung kedua

kami memasukkan 0,2 gram serbuk CaCO3 kedalam tabung reaksi kemudian kami menambahkan 3 ml HCl 0,5 M. Kami menyiapkan juga tabung yang

berisi larutan Ba(OH)2 0,2 M. Setelah itu kami menutup kedua tabung

dengan sumbat berpipa pengalir.hingga terdapat gelembung gas. Pada percobaan ini sesuai dengan persamaan :

(NH4)2SO4(aq)+2NaOH(aq)⟶Na2SO4(aq)+H2O(l)+NH3(g)

(14)

CO2(g)+Ba(OH)2(aq)⟶BaCO3(s)+2H2O(l)

Pada percobaan keempat kami menyiapkan tiga tabung reaksi, pada

masing-masing tabung reaksi dimasukkan 1 ml BaCl2 0,1 M. Pada tabung

pertama ditambah dengan 1 ml K2Cr O4 0,1 M, pada tabung kedua

ditambahkan 1 ml K2Cr2O7 0,1 M, pada tabung yang ketiga ditambahkan 1

ml HCl 0,5 dan 1 ml K2Cr O4 0,1 M. Setelah itu kami membandingkan hasil

dari perubahan yang terjadi pada masing-masing tabung. Tabung pertama menjadi berwarna kuning dan terdapat endapan. Pada tabung kedua menjadi berwarna jingga dan terdapat endapan. pada tabung ketiga menjadi berwarna jingga dan terdapat sedikit endapan (+). Sesuai dengan persamaan :

1. BaCl2(aq)+K2Cr O4(aq)2KCl(aq)+BaCrO4(s) 2. BaCl2(aq)+K2Cr2O7(aq)2KCl(aq)+BaCr2O7(s) 3. BaCl2(aq)+K2Cr O4(aq)2KCl(aq)+BaCrO4(s)

2 BaCrO 4(s) + 2 H 2+ 2 Ba 2++ Cr2O7 2- +

H2O

X. Pembahasan

Pada percobaan pertama kami menyiapkan 4 tabung reaksi, tabung pertama diisi dengan 1 ml HCl 0,05 M yang diberi 1 tetes indikator sehingga berubah warna menjadi merah, pada tabung kedua kami isi dengan 1 ml CH3COOH 0,05 M yang diberi 1 tetes indikator, sehingga berubah warna

(15)

ketiga yang berisi NaOH dan menghasilkan larutan berwarna hijau. Hal ini dikarenakan reaksi ini merupakan reaksi netralisasi dimana ketika asam kuat ( HCl ) dan basa kuat ( NaOH ) direaksikan, maka akan terjadi reaksi netralisasi, sesuai dengan persamaan :

HCl(aq)+NaOH(aq)⟶NaCl(aq)+H2O(l)

Tabung kedua yang berisi CH3COOH direaksikan dengan tabung keempat yang berisi NaOH sehingga menghasilkan warna biru, sesuai dengan persamaan:

CH3COOH(aq)+NaOH(aq)⟶CH3COONa(aq)+H2O(l)

Pada percobaan kali ini warna yang di hasilkan yaitu warna biru, tidak sesuai dengan teori, seharusnya untuk percobaan di atas menghasilkan warna ungu . Hal ini dikarenakan penggunaan pipet yang sudah terkontaminasi dengan larutan yang lain, selain itu, faktor penyebabnya yaitu pada saat kami mencuci tabung reaksi,kami tidak menggunakan sabun, dan didalam tabung reaksi msaih terdapat air bekas cuci sehingga berpengaruh terhadap perubahan warna.

Pada percobaan kedua kami menyiapkan dua tabung reaksi, tabung yang

pertama diisi 1 ml ZnSO4 0,1 M kemudian kami menambahkan 5 tetes NaOH 0,5 M sehingga terjadi perubahan yaitu warna menjadi putih keruh dan terdapat endapan (-), kemudian dilanjutkan NaOH diteteskan hingga 100 tetes, larutannya menjadi bening dan endapan larut. Pada tabung kedua kami

mengisi tabung dengan 1 ml ZnSO4 0,1 M kemudian kami menambahkan 5

tetes NH4OH 0,5 M sehingga larutan putih keruh dan terdapat endapan (+),

selanjtnya dilanjutkan tetesan NH4OH hingga 120 tetes. Larutan berubah menjadi warna bening dan endapan larut. Larutannya berubah sesuai dengan persamaan:

ZnSO4(aq)+2NaOH(aq)⟶Zn(OH)2(s)+Na2SO4(aq)

(16)

Pada percobaan ketiga kami menyiapkan 2 tabung, tabung yang pertama

kami mengisi dengan 3 ml (NH4)2SO4 0,5 M kemudian kami menambahkan

2 ml NaOH 0,5 M. Setelah larutan dicampur, kami segera menutup tabung dengan sumbat berpipa pengalir, ujung yang lain kami beri dengan kertas lakmus merah yang telah dibasahi air, pada percobaan ini kertas lakmus merah yang ditaruh di ujung pipa berubah warna menjadi biru. Hal ini dikarenakan

ketika (NH4)2SO4 direaksikan dengan NaO H menghasilkan gas amonia

( NH3¿ , dan ketika gas NH3 bertemu dengan lakmus merah yang telah

dibasahi dengan air, maka akan terbentuk NH4OH yang bersifat basa, sehingga lakmus berubah warna menjadi biru.

(NH4)2SO4(aq)+2NaOH(aq)⟶Na2SO4(aq)+2NH3(aq)+2H2O(l)

Pada tabung kedua kami memasukkan 0,2 gram serbuk CaCO3 kedalam tabung reaksi kemudian kami menambahkan 3 ml HCl 0,5 M. Kami

menyiapkan juga tabung yang berisi larutan Ba(OH)2 0,2 M. Setelah itu

kami menutup kedua tabung dengan sumbat berpipa pengalir. Pada percobaan

ini terdapat gelembung,namun dikarenakan serbuk CaCO3 diberikan sedikit maka tidak ada endapan, sesuai dengan persamaan :

CaCO3(s)+2HCl(aq)⟶CaCl2(aq)+CO2(g)+H2O(l)

CO2(g)+Ba(OH)2(aq)⟶BaCO3(s)+2H2O(l)

Pada percobaan keempat kami menyiapkan tiga tabung reaksi, pada

masing-masing tabung reaksi dimasukkan 1 ml BaCl2 0,1 M. Pada tabung

pertama ditambah dengan 1 ml K2Cr O4 0,1 M, pada tabung kedua

ditambahkan 1 ml K2Cr2O7 0,1 M, pada tabung yang ketiga ditambahkan 1

(17)

ketiga menjadi berwarna jingga dan terdapat sedikit endapan (+). Sesuai dengan persamaan

BaCl2(aq)+K2Cr O4(aq)2KCl(aq)+BaCrO4(s) BaCl2(aq)+K2Cr2O7(aq)2KCl(aq)+BaCr2O7(s) BaCl2(aq)+K2Cr O4(aq)2KCl(aq)+BaCrO4(s)

2 BaCrO 4(s) + 2 H 2+ 2 Ba 2++ Cr2O7 2- + H2O

XI. Diskusi

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan:

1. Pada percobaan pertama merupakan reaksi asam basa jenis penetralan, sedangkan pada percobaan kedua merupakan reaksi pengendapan, percobaan ketiga merupakan reaksi pembentukaan gas, percobaan keempat merupakan reaksi oksidasi, dan percobaan kelima pembentukan karbon.

2. Pada percobaan pertama pada

1 mL CH3COOH 0,05 M + 1 mL NaOH 0,05 M : berwarna biru

Hasil ini berbeda dari hasil reaksi yang benar yaitu berwarna ungu. Kesalahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kurangnya ketelitian praktikan saat mengguakan pipet. Takaran yang tidak sesuai.

3. Fungsi HCl pada percobaan ke-4 tabung reaksi C adalah untuk melarutkan endapan dan membuat warna lebih mendekati ke tabung reaksi B

4. Reaksi kesetimbangan kromat menjadi dikromat adalah:

Jika ditambahkan ion hidrogen berlebih, kesetimbangan bergeser ke kanan. Hal ini sesuai dengan prinsip Le Chatelier. Jika menambahkan ion hidroksida, maka ion hidroksida akan bereaksi dengan ion hidrogen. Kesetimbangan cenderung ke arah kiri untuk menggantikannya.

XII. Kesimpulan

(18)

A. Pada percobaan 1

 Setelah HCl dicampur dengan NaOH maka larutan berwarna hijau  Setelah CH3COOH dicampur dengan NaOH maka larutan berwarna biru

B. Pada percobaan 2

 Setelah ZnSO4 ditetesi dengan NaOH sebanyak 5 tetes maka warna larutan

berubah menjadi putih keruh dan terdapat endapan putih (-). Setelah ditambah 100 tetes NaOH larutan berubah warna menjadi bening dan endapan larut.

 Setelah ZnSO4 ditetesi dengan NH4OH sebanyak 5 tetes maka warna larutan

berubah menjadi putih keruh dan terdapat endapan putih (+). Setelah ditambah 120 tetes NH4OH larutan berubah warna menjadi bening dan

endapan larut C. Pada percobaan 3

 Setelah (NH4)2SO4 direaksikan dengan NaOH menghasilkan gas NH3

sehingga dapat mengubah warna lakmus merah menjadi biru

 Setelah CaCO3 direaksikan dengan HCl menghasilkan CaCl, CO2 dan H2O,

kemudian direaksikan dengan Ba(OH)2, sehingga menghasilkan gelembung

gas (CO2) dan terdapat endapan putih.

A. Pada percobaan 4

 Setelah BaCl2 direaksikan dengan K2CrO4 menghasilkan larutan BaCrO4

berwarna kuning dan terdapat endapan (Tabung 1)

 Setelah BaCl2 direaksikan dengan K2Cr2O7 menghasilkan larutan BaCr2O7

berwarna jingga dan terdapat endapan (Tabung 2)

 Setelah BaCl2 direaksikan dengan K2Cr2O7 dan HCl menghasilkan endapan

BaCr2O7 berwarna jingga dan terdapat endapan

(19)

fisis yang terjadi pada percobaan reaksi-reaksi kimia yang kami lakukan. Dan dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri reaksi kimia sebagai berikut :

 Terbentuknya endapan pada percobaan 2, 3, 4  Terbentuknya gas pada percobaan 3

 Terjadinya perubahan warna pada percobaan 1, 3a,

XIII. Jawaban Pertanyaan

Persamaan reaksi pada percobaan diatas adalah 1. a) HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)

b) CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)

2. a) ZnSO4(aq) + 2 NaOH(aq) Na2SO4(aq) + Zn(OH)2(s)

b) ZnSO4(aq) + 2 NH4OH(aq) (NH4)2SO4(aq) + Zn(OH)2(s)

3. a) (NH4)2SO4(aq) + 2 NaOH(aq) Na2SO4(aq) + 2 NH3(g) + 2 H2O(l)

2 NH3(g) + 2 H2O(l) 2 NO(g) + 5 H2(g)

b) CaCO3(s) + 2 HCl(aq) CaCl2(aq) + H2O(l) +CO2(g)

CO2(g) + Ba(OH)2(aq) BaCO3(s) + 2 H2O(l)

4. a) BaCl2(aq) + K2CrO4 BaCrO4(s) + 2 KCl(aq)

b) BaCl2(aq) + K2Cr2O7(aq) BaCr2O7(s) + 2 KCl(aq)

c) BaCl2(aq) + K2CrO4(aq) + HCl(aq) BaCrO4(s) + 2 KCl(aq) + HCl(l)

XIV. Daftar Pustaka

Chang, Raymond. 2007. (Alih Bahasa: Suminar Setiati Achmadi). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1, Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.

Oxtoby, David W. 2001. (Alih Bahasa: Suminar Setiati Achmadi). Prinsip-Prinsip Kimia Modern Jilid 1, Edisi keempat. Jakarta: Erlangga. 39,42. Supeno, Minto. 2009. Interaksi Asam Basa : Kimia Anorganik, Cetakan 1.

(20)

LAMPIRAN Percobaan 1

a. HCl, CH3COOH dan NaOH

sebelum ditetesi indikator universal

(21)

c. Hasil campuran HCl dan NaOH

d. Hasil campuran HCl dan CH3CHOOH

Percobaan 2

a. ZnSO4 Sebelum ditetesi NaOH dan

NH4OH

b. Setelah ditetesi NaOH dan NH4OH

(22)

c. Setelah ditetesi NaOH dan NH4OH

80-100 tetes dan dikocok hingga endapan larut

d. Perbandingan tabung 2A dan 2B

Percobaan 3

a. Laurtan (NH4)2SO4

b. Proses reaksi

c. Kertas lakmus yang sudah berubah warna

d. Gelembung pada percobaan 3b

Percobaan 4 a. Larutan BaCl2

b. Setelah ditambahkan K2CrO4,

(23)

c. Perbandingan semua tabung percobaan 4

(24)
(25)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Office Mix merupakan aplikasi terbaru yang dikelurakan oleh Microsoft untuk memperbaiki aplikasi power point yang sudah ada, sehingga dapat menjadikan presentasi

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 867 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Poskestren dalam upaya terwujudnya kemandirian warga pondok pesantren

Operasi ini di indikasikan terutama pada papilloma dengan nipple discharge yang serosanguinous atau yang berdarah.Burton dkk mengevaluasi 52 kasus nipple discharge

Dalam penelitian ini dapat dibuktikan bahwa semakin tua umur tanaman jagung dan semakin tinggi dosis pupuk kalium yang diberikan maka tanaman jagung cenderung lebih tahan

analysis revealed that the highest value was for online advertisement has the strongest relationship with consumer purchasing choice in retailer stores in Erbil,

Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dilengkapi catatan terbimbing dapat meningkatkan aktivitas

Manfaat yang diperoleh dari kegiatan IbM ini adalah kemudahan anggota pengrajin dalam menyanting dengan menggunakan kompor batik elektrik (listrik), menambah desain