• Tidak ada hasil yang ditemukan

IbM INDUSTRI KERAJINAN VINYL DI WILAYAH BANTUL YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IbM INDUSTRI KERAJINAN VINYL DI WILAYAH BANTUL YOGYAKARTA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

IbM INDUSTRI KERAJINAN VINYL DI WILAYAH BANTUL

YOGYAKARTA

Edi Iskandar1), Sri Setyowati2 1

Teknik Informatika, STMIK El Rahma email: beeyku@gmail.com

2 Profesi Ners, STIKes Surya Global

email: setyoku.sg@gmail.com

Abstract

The labor force in the province in 2010 amounted to 71.41%. In the economic sector which absorbs most of the workforce is agricultural sector followed the services sector more. Unemployment in DIY become quite serious social problems because of character concerns the partial unemployment DIY professionals with higher education levels.

The government address the unemployment problem seriously by giving more attention to the SME sector (Small and Medium Enterprises) / MSMEs (Micro, Small and Medium Enterprises), especially in the sectors of industry, craft.

To provide solutions to the problems facing the industry crafts, especially crafts vinyl can be approached with a touch of science and technology, namely: 1) the application of appropriate technology to increase the added value of handicraft production vinyl, 2) training exercises ergonomic for workers to reduce pain in the back due to too long sitting, 3) training to improve skills in recording financial transactions and 4) development of e-commerce applications to improve online marketing reach.

Potential craft industry is economically sufficient to provide substantial revenues to the state, both in terms of employment and foreign exchange earnings and tax.

Keywords: craft industry, vinyl, appropriate technology, SMEs

1. PENDAHULUAN

Pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan Koperasi merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian terbesar rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan. Dengan demikian upaya untuk memberdayakan UMKM harus terencana, sistematis dan menyeluruh baik pada tataran makro, meso dan mikro yang meliputi (1) penciptaan iklim usaha dalam rangka membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya, serta menjamin kepastian usaha disertai adanya efisiensi ekonomi; (2) pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM untuk meningkatkan akses kepada sumber daya produktif sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan potensi sumber daya, terutama sumber daya lokal yang tersedia; (3) pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil dan menengah (UKM); dan (4) pemberdayaan usaha skala mikro untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang bergerak dalam kegiatan usaha ekonomi di sektor informal yang berskala usaha mikro, terutama yang masih berstatus keluarga miskin. Selain itu, peningkatan kualitas koperasi untuk berkembang secara sehat sesuai dengan jati dirinya dan membangun efisiensi kolektif terutama bagi pengusaha mikro dan kecil.

(www.bappenas.go.id/index.php/ download_file/view/8163/1665/ didownload 20 April 2015

pukul 10.30 WIB.

(2)

teknologi, dan pemasaran, lemahnya kewirausahaan dari para pelaku UMKM, dan terbatasnya akses UMKM terhadap permodalan, informasi, teknologi dan pasar, serta faktor produksi lainnya.

Hasil kajian yang dilakukan oleh Sriyana (2010), diperoleh beberapa masalah yang dihadapi oleh UKM di Provinsi DIY, antara lain: (1) pemasaran, (2) modal dan pendanaan, (3) inovasi dan pemanfaatan teknologi informasi, (4) pemakaian bahan baku, (5) peralatan produksi, (6) penyerapan dan pemberdayaan tenaga kerja, (7) rencana pengembangan usaha, dan (8) kesiapan menghadapi tantangan lingkungan eksternal.

Potensi Industri kerajinan secara ekonomi cukup memberikan pendapatan yang besar kepada negara, baik dari segi penyerapan tenaga kerja maupun pemasukan devisa dan pajak. Permintaan pasar untuk konsumsi lokal dan luar negeri terbuka luas sehingga memberikan peluang yang besar untuk perkembangan industri ini. Saat ini pemasaran industri kerajinan selain untuk konsumsi lokal juga telah menembus pasar luar negeri antara lain pasar Eropa dan Amerika.

Sektor usaha yang menjadi mitra dalam kegiatan Ipteks ini adalah Industri kerajinan vinyl “Zaal Handycraft” yang terletak di Dusun Belukan Sabdodadi Bantul Yogyakart dan Industri kerajinan vinyl “Fiki Handycraft” yang terletak di Dusun Kepek RT 03 Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta.

2. KAJIAN LITERATUR

a. Industri kerajinan vinyl Zaal Handycraft.

Industri kerajinan vinyl Zaal Handycraft berada di dusun Belukan Sabdodadi Bantul Yogyakarta yang didirikan oleh Bapak Sutriono beserta istri. Awalnya Bapak Sutriono adalah salah satu karyawan sebuah industri kerajinan vinyl di Yogykarta, terkadang Bapak Sutriono membawa pekerjaannya untuk dikerjakan di rumah dengan sistem borongan, terutama saat banyak order dari konsumen.

Gempa bumi yang meluluh lantakkan sebagian wilayah Bantul termasuk Desa Sabdodadi, sehingga perekonomian masyarakat terganggu. Kondisi Dusun Belukan yang memprihatinkan inilah yang membuat Bapak Sutriono beserta istri merasa terpanggil untuk membantu dan memberdayakan warga sekitar untuk bangkit dari keterpurukan, sehingga berdirilah Industri kerajinan vinyl Zaal Handycraft pada tahun 2007.

Saat ini Industri kerajinan vinyl Zaal Handycraft mempekerjakan 15 orang karyawan tetap dan memberdayakan warga sekitar sebagai karyawan tidak tetap (tenaga borongan) untuk membantu produksi kerajinan vinyl jika banyak pesanan.

Hasil produksi Industri kerajinan vinyl Zaal Handycraft dipajang di showroom di sebelah rumah produksi, selain itu hasil produksi Industri kerajinan vinyl Zaal Handycraft merupakan pesanan dari pelanggan. Berbagai jenis produk yang dihasilkan seperti box tissue, box buku, box akik, box parsel, box sampah, box perhiasan, hingga perabot rumah tangga yang berbahan vinil

b. Industri kerajinan vinyl Fiki Handycraft.

Industri kerajinan vinyl Fiki Handycraft berdiri sejak tahun 2005 yang didirikan oleh Bapak Guritno. Saat ini Industri kerajinan vinyl Fiki Handycraft mempekerjakan 20 orang pegawai yang diambil dari warga sekitar, yaitu dari dusun Jetakan Jetis dan dusun Kepek Timbulharjo Bantul. Omset Industri kerajinan vinyl Fiki Handycraft saat ini rata – rata 30 juta perbulan, tapi saat musim liburan omset bisa meningkat sampai 50 % dari keadaan normal.

(3)

Industri kerajinan vinyl Fiki Handycraft sebagian adalah pesanan dari konsumen dan sebagian lagi dipajang di shohroom yang berada di depan rumah produksi. Showroom dan rumah produksi yang dimiliki oleh Industri kerajinan vinyl Fiki Handycraft berada di dusun Kepek RT 03 Timbulharjo Sewon Bantu.

3. METODE PENELITIAN

Melalui program kegiatan Ipteks ini dan berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilaksanakan, tim pengabdi menawarkan solusi terhadap permasalahan dengan sentuhan Ipteks, yaitu melalui kegiatan pokok 1) penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi yaitu dengan menambah peralatan untuk memproduksi kerajinan vinyl, 2) pelatihan senam ergonomis untuk mengurangi nyeri di punggung akibat terlalu lama duduk, 3) pelatihan peningkatan ketrampilan dalam pencatatan transaksi keuangan dan 4) pembuatan aplikasi e-commerce untuk meningkatkan jangkauan pemasaran secara online.

Manfaat yang diperoleh mitra dari pelaksanaan 6 kegiatan pokok tersebut, diantaranya :

1. mitra dapat meningkatkan jumlah dan kualitas produk kerajinan vinyl,

2. pegawai mitra dapat menghilangkan rasa sakit di punggung dengan senam ergonomis, 3. mitra dapat mengelola pencatatan keuangan usaha dengan benar dan mitra mampu

memasarkan produknya secara online.

Adapun rencana kegiatan yang diusulkan untuk mencapai tujuan di atas adalah sebagai berikut :

1. Pelatihan pemilahan sampah rumah tangga. 2. Pelatihan daur ulang sampah an organik. 3. Pelatihan pembuatan kompos rumah tangga. 4. Pengembangan sistem informasi bank sampah.

Adapun kegiatan yang diusulkan untuk mencapai tujuan di atas adalah sebagai berikut :

1. Penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan jumlah dan kualitas hasil produksi.

Penerapan teknologi tepat guna a) menambah peralatan untuk memproduksi kerajinan vinyl, b) penggunaan teknologi dalam membuat desain model, c) penggunaan teknologi informasi dalam memasarkan produk kerajinan vinyl.

2. Pembuatan aplikasi e-commerce untuk meningkatkan jangkauan pemasaran secara online. Aplikasi e-commerce yang akan dibuat dengan tujuan untuk membantu Industri vinyl dalam melakukan transaksi sebagai berikut:

a. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).

Transaksi online yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media komputer dan tidak terbatas jarak dan waktu.

b. Melebarkan jangkauan (global reach).

Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.

c. Meningkatkan customer loyalty.

Ini disebabkan karena sistem transaksi e-commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.

(4)

Transaksi e-commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.

3. Pelatihan peningkatan ketrampilan dalam pencatatan transaksi keuangan.

Pelatihan pengelolaan keuangan ini merupakan upaya untuk membantu kedua mitra industri kerajinan vinyl, dengan pengelolaan administrasi dan keuangan yang baik, maka kedua mitra tersebut akan dapat mengatur sumber dana dan pengeluaran dengan lebih terstruktur, yang secara tidak langsung akan meningkatkan produksi dan penjualan. Dengan semakin berkembangnya industri kerajinan vinyl tersebut akan dapat menyerap tenaga kerja yang lebih banyak, menopang sektor industri yang lebih besar dan meningkatkan daya tarik wisata di Yogyakarta.

4. Pelatihan senam ergonomis

Sebagai usaha untuk mengurangi rasa nyeri di punggung dan kesemutan di kaki akibat terlalu lama duduk atau pada posisi yang monoton dalam jangka waktu yang lama. Senam ergonomis ini bisa mengurangi kekakuan otot dan mengurangi rasa nyeri akibat posisi yang monoton dalam waktu yang lama

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan kegiatan Iptek bagi Masyarakat adalah: 1. Koordinasi anggota tim pengabdi IbM

Pertemuan dilakukan di STMIK El Rahma, pada hari Senin tanggal 25 April 2016 pukul 11.00. Pertemuan menghasilkan beberapa kesepakatan :

a. rencana pertemuan awal dengan Mitra di mulai hari Rabu tanggal 27 April 2016 pukul 16.00 dengan agenda pembahasan dan pemantapan program kerja yang akan dilakukan,

b. Menyesuaikan penggunaan dana dengan anggaran yang disetujui oleh RistekDikti, c. Segera menginventarisir peralatan yang diperlukan dalam menjalankan program

IbM,

d. Mencatat semua kegiatan dan pengeluaran dana dalam catatan harian (logbook) sesuai dengan panduan

e. Segera mengupload catatan harian ke simlitabmas.

2. Koordinasi tim pengabdi dengan Mitra 1 Zaal Handycraft

Pertemuan tim pengabdi dengan Mitra 1 Zaal Handycraft dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 April 2016 pukul 16.00 di rumah Bapak Sutriono pemilik Zaal Handycraft dengan alamat Dusun Belukan, Sabdodadi Bantul Yogyakarta. Pertemuan menghasilkan beberapa kesepakatan program yang akan dilakukan selama pengabdian, diantaranya :

a. Penerapan teknologi tepat guna, dengan pengadaan aplikasi web pemasaran online berikut pelatihan penggunaan dan update sistem aplikasi web,

b. Peningkatan nilai tambah produksi produk kerajinan vinyl c. Pelatihan keterampilan pencatatan transaksi keuangan

d. Pelatihan senam ergonomis bagi pegawai kerajinan yang sering mengeluhkan sakit pinggang akibat terlalu lama duduk.

3. Kordinasi tim pengabdi dengan Mitra 2 Fiki Handycraft

(5)

Handycraft dengan alamat Dusun Kepek RT 03 Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Pertemuan dengan Mitra 2 menghasilkan kesepakatan program yang sama dengan program yang akan dilakukan dengan Mitra 1, diantaranya :

a. Penerapan teknologi tepat guna, dengan pengadaan aplikasi web pemasaran online berikut pelatihan penggunaan dan update sistem aplikasi web,

b. Peningkatan nilai tambah produksi produk kerajinan vinyl c. Pelatihan keterampilan pencatatan transaksi keuangan

d. Pelatihan senam ergonomis bagi pegawai kerajinan yang sering mengeluhkan sakit pinggang akibat terlalu lama duduk.

4. Pelaksanaan kegiatan

a. Perancangan dan pembuatan aplikasi web pemasaran online.

Aplikasi web pemasaran online yang dirancang dan dibuat dapat diakses di

www.zalcraft.com dan www.fikihandicraft.com

b. Pelatihan penggunaan dan update aplikasi web pemasaran online.

Kegiatan pelatihan dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pertama adalah pelatihan penggunaan aplikasi web pemasaran online, pelatihan dilakukan selama 3 kali yaitu di mulai pada hari Sabtu tanggal 30 April 2016, pertemuan kedua dilakukan pada hari Minggu 1 Mei 2016 dan pertemuan ketiga dilakukan pada hari selasa tanggal 3 Mei 2016. Materi yang disampaikan pada pelatihan ini adalah materi dasar yaitu bagaimana cara menggunakan dan mengoperasikan aplikasi web pemasaran online. Pelatihan tahap kedua adalah pelatihan update aplikasi web pemasaran online, pelatihan ini juga

dilakukan selama 3 kali yaitu di mulai pada hari Jum’at tanggal 6 Mei 2016, pertemuan

kedua dilakukan pada hari Sabtu tanggal 7 Mei 2016 dan pertemuan ketiga dilakukan pada hari Minggu tanggal 8 Mei 2016. Materi yang disampaikan pada pelatihan tahap kedua ini adalah bagaimana cara mengupdate jenis produk, harga produk, menambahkan produk baru dan lain sebagainya. Pelatihan penggunaan dan update aplikasi web pemasaran online diikuti oleh 4 orang peserta yang terdiri dari 2 orang peserta dari Mitra 1 Zaal Handycraft dan 2 orang peserta dari Mitra 2 Fiki Handycraft, keempat peserta pelatihan merupakan pengelola dari aplikasi web pemasaran online dari kedua mitra.

c. Pelatihan peningkatan nilai tambah produk vinyl

Kegiatan pelatihan ini diawali dengan pembelian dan penyerahan alat penunjang kegiatan atau pelatihan berupa 2 unit mesin jahit high speed pada hari Rabu tanggal 11 Mei 2016.

Pelatihan Peningkatan Produksi pada mitra 1 Zaal Handycraft dilakukan selama 2 hari yaitu pada hari Sabtu - Minggu tanggal 14 - 15 Mei 2016 bertempat di rumah Bapak Sutriono dengan alamat Dusun Belukan Sabdodadi Bantul.

Pelatihan pada Mitra 2 Fiki Handycraft juga dilakukan selama 2 hari yaitu pada hari Sabtu – Minggu tanggal 21 – 22 Mei 2016 bertempat di rumah Bapak Guritno dusun Kepek RT 03 Timbulharjo Sewon Bantul.

d. Pelatihan keterampilan pencatatan transaksi keuangan.

(6)

Pelatihan peningkatan ketrampilan pencatatan transaksi keuangan pada mitra 1 Zaal Handycraft dilakukan selama 2 hari yaitu hari Sabtu – Minggu tanggal 23 – 24 Juli 2016 bertempat di rumah Bapak Sutriono pemilik industri vinyl Zaal Handycraft. Sedangkan pelatihan peningkatan keterampilan pencatatan transaksi keuangan pada mitra 2 Fiki Handycraft dilaksanakan pada hari Sabtu – Minggu tanggal 30 – 31 Juli 2016 bertempat di rumah Bapak Gurtino pemilik industri vinyl Fiki Handycraft yang beralamat di Dusun Kepek RT 03 Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Instruktur Pelatihan peningkatan ketrampilan pencatatan transaksi keuangan adalah ibu Chanif Kurniasari, SE., MM dosen dan sekaligus Kepala Bagian Keuangan STIKes Surya Global Yogyakarta. Materi pelatihan dibagi menjadi 2 sesi pertemuan.

Materi pada pertemuan pertama menjelaskan tentang pengertian pembukuan, pentingnya melakukan pembukuan, tips mudah melakukan pembukuan, akibat tidak melakukan pembukuan, kendala dalam melakukan pembukuan, tahap pelaksanaan pembukuan ( pembukuan sederhana dan pelaksanaan sistem akuntansi ), tips mengelola keuangan. Pembukuan sederhana tipe I berisi tentang alur kas yaitu kas kasir, pos belanja dan pos penjualan. Sedangkan pembukuan sederhana tipe II terdiri dari enam pos keuangan dan satu laporan keuangan. Yaitu pos kasir, pos penjualan, pos belanja, pos persediaan, pos inventaris barang, pos hutang serta buku laba rugi. Pembukuan sederhana tipe II mencakup data dan informasi yang dapat diketahui yaitu : jumlah pemasukan setiap priodik, jumlah pengeluaran setiap priodik, posisi saldo usaha, data posisi persediaan, data inventaris data hutang dan data posisi laba rugi secara priodik.

Kemudian peserta diberikan tugas atau pekerjan rumah untuk mengerjakan soal dari pemateri tentang cara melaksanakan pencatatan atau transaksi pembukuan yang akan dibahas pada pertemuan kedua.

Pertemuan kedua pada pelatihan peningkatan ketrampilan pencatatan transaksi keuangan adalah latihan atau melanjutkan mengerjakan soal yang telah disediakan oleh pemateri pada hari pertama. Soal berisi tentang seputar transaksi pembukuan. Kemudian pemateri membahas satu persatu dari soal yang telah di kerjakan pada hari pertama. Kemudian dilanjutkan materi berupa aplikasi atau penerapan pencatatan transaksi keuangan yang sebenarnya. Peserta melakukan pencatatan transaksi pembukuan pada buku pembukuan yang telah disediakan dengan dipandu oleh pemateri untuk melaksanakan pencatatan pada bulan Juni 2016 yang telah ada dipindahkan ke buku yang telah disediakan.

e. Senam Ergonomis

Pelatihan senam ergonomis diawali dengna kontrak waktu beersama para karyawan dan pemilik usaha dan disepakati pada hari selasa tanggal 20 September 2016 pukul 16.00 WIB. Latihan senam ergonomis dilakukan secara terpisah antara mitra 1 dan mitra 2 dikarenakan adanya ketidaksingkronan waktu.

(7)

5. KESIMPULAN

Program pengabdian masyarakat Iptek bagi Masyarakat dirasakan sangat membantu bagi kedua Mitra. Apliksasi web pemasaran online atau ecommerce serta pelatihan cara penggunaan dan update data sangat bermanfaat bagi mitra karena dengan adanya aplikasi web pemasaran online dapat mempromosikan produk kedua mitra secara global. Sebelumnya kedua mitra hanya memproduksi produk sesuai dengan pesanan pengepul.

Pelatihan keterampilan pencatatan transaksi keuangan sangat bermanfaat bagi mitra, karena selama ini kedua mitra melakukan pencatatan transaksi keuangan seadanya sehingga kedua mitra kesulitan untuk melakukan rekapitulasi keuangan, selain itu yang bisa dirasakan oleh mitra adalah manfaat senam ergonomis untuk mengurangi rasa nyeri di punggung akibat terlalu lama duduk.

6. REFERENSI

[1] Anonim, Produksi Bersih. BPPN (Pusat Produksi Bersih Nasional). Serpong Banten, 2004.

[2] Anonim, www.bappenas.go.id/ index.php/ download_file/view/8163/ 1665/ didownload 20 April 2015 pukul 10.30 WIB).

[3] Biro Pusat Statistik. 2000, Pengukuran dan Analisis Ekonomi Kinerja Penyerapan Tenaga Kerja. Nilai Tambah, dan Eksport Usaha kecil Menengah serta peranannya terhadap Tenaga kerja Nasional dan Produk Domestik Bruto, Jakarta,

[4] Hafsah, Ja’far., 2004. Upaya Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM), Infokop Nomor 25 Tahun XX.

[5] Haryono, Jusup., 2010, Dasar-dasar Akuntansi Jilid 1, Yogyakarta, BP STIE YKPN.

[6] BPS, 2001, Profil Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga: Tahun 1999, Jakarta.

[7] Sagiran, 2013, Mukjizat Gerakan Sholat : Penelitian Dokter Ahli Bedah dalam Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit, Qultum Media, Jakarta.

[8] Sriyana, J., 2010, Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM): Studi Kasus di Kabupaten Bantul, Simposium Nasional : Menuju Purworejo Dinamis dan Kreatif.

Halaman 79 – 103.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Tahapan pelaksanaan Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan judul; Pelatihan Communications Skills untuk Pelayanan Publik menuju Pelayanan Prima (Service

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu di Kelurahan Pasar Merah Timur Medan mengenai demam dan penatalaksaanaannya berdasarkan tingkat pendidikan

Pada penelitian ini, untuk mengembangkan rule base fuzzy dari 9 rules menjadi 25 dan 49 rules adalah dengan cara penambahan fungsi keanggotaan masukan error (e) dan perubahan

Narasumber : potensi sudah banyak yang mengkui potensi ditempat kita tu banyak banget lah , ada potensi budaya , ada kriya ada destina , ada religi ada alam

Katolik Widya Mandala Surabaya dan selaku pembimbing utama, yang telah memberikan persetujuan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan telah menyempatkan diri untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan budaya belajar matematika siswa secara mandiri, budaya belajar matematika siswa secara kelompok, dan interaksi antara

Sistem layanan yang digunakan dalam kegiatan pelayanan sirkulasi di perpustakaan SMK Negeri 2 Palembang menggunakan layanan terbuka (Open Access), yaitu pengguna diberikan

Penyulingan daun serei wangi dapat dilakukan dengan cara kukus atau dengan cara uap langsung. Penyulingan dengan cara kukus lebih ekonomis. Kapasitas ketel untuk penyulingan