OVERVIEW
BAGAN AKUN STANDAR
Tahun 2012
1
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN
PEMERINTAH
Dasar Hukum Penerapan BAS :
•
UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara;
•
UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;
•
PP No. 90/2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Ang
garan Kementerian Negara/ Lembaga;
•
PP No. 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemeri
ntahan;
•
PP No. 8/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Inst
ansi Pemerintah;
•
PMK No. 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar.
Opini BPK atas LKPP 2009
Wajar Dengan Pengecualian (Qualified).
Yang dikecualikan ada 3 hal dan salah satunya adalah:
Temuan SPI BPK atas LKPP TA 2010
(temuan berulang)
PERENCANAAN :
RKA-KL
PELAKSANAAN
DIPA
PERAN BAS DAN SAI DALAM
SIKLUS PENGANGGARAN APBN
KEUANGAN
PERLENGKAPAN
SAI
RENCANA
KEUANGAN
Memastikan rencana keuangan (angga
ran), realisasi dan pelaporan keuangan din
yatakan dalam istilah yang sama;
Meningkatkan kualitas informasi keuan
gan;
Memudahkan pengawasan keuang
an.
Klasifikasi Akun 2012
Organisasi
(BA, Es, Satker)
Fungs
i
Sub Fungsi
Sub Fungsi
Progra
m
Progra
m
Kegiatan
Kegiata
n
Keluaran/Output
Keluaran/
Output
Kode
Ekonomi/ Jenis
belanja
Kode Ekonomi/
Jenis belanja
Kode Ekonomi/
Jenis belanja
Kegiata
n
Program
9
KLASIFIKASI BELANJA
MENURUT JENIS :
1.
Belanja Pegawai;
2.
Belanja Barang
dan jasa;
3.
Belanja Modal;
4.
Bunga;
5.
Subsidi;
6.
Hibah;
7.
Bantuan Sosial;
8.
Belanja Lain-Lain.
MENURUT FUNGSI :
1.
Pelayanan Umum
Pemer-intahan;
2.
Pertahanan;
3.
Hukum, Ketertiban dan
Keamanan;
4.
Ekonomi;
5.
Lingkungan Hidup;
6.
Perumahan dan
Pe-mukiman;
7.
Kesehatan;
8.
Pariwisata dan Budaya;
9.
Agama;
10.
Pendidikan;
KLASIFIKASI EKONOMI
(JENIS BELANJA)
KLASIFIKASI EKONOMI
(JENIS BELANJA)
- Bantuan Sosial
•
Belanja BUN
•
PMK 171
BELANJA PEGAWAI
BELANJA PEGAWAI
Kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau
barang, yang harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah
(di dalam negeri dan di luar negeri) sebagai imbalan atas p
ekerjaan yang telah dilaksanakan selama periode akuntansi,
kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentuka
n modal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Belanja Pegawai difokuskan untuk membayar gaji
dan tunjangan yang melekat dengan gaji,
honor-honor pegawai non PNS serta tunjangan-tunjangan
yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
b. Sementara itu, sesuai dengan penerapan konsep
nilai perolehan maka pembayaran honor-honor untuk
pelaksana kegiatan yang semula disediakan dari
“Belanja Pegawai : Uang honor tidak tetap”
diintegrasikan ke dalam kegiatan induknya dan kode
akun yang digunakan mengikuti jenis belanja
Pembelian barang dan jasa yang digunakan untuk mempro
duksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun tidak dipa
sarkan, Barang dan Jasa yang digunakan untuk riset dan p
engembangan, pelatihan staf, riset pasar termasuk.
•
ATK dan operasional kantor lainnya
•
Biaya pemeliharaan
•
Biaya perjalanan.
•
Barang yang dimaksudkan untuk diserahkan
atau dijual kepada masyarakat
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Belanja Barang difokuskan untuk membiayai
kebutuhan operasional kantor (barang dan jasa),
pemeliharaan kantor dan aset tetap lainnya serta
biaya perjalanan.
b. Disamping itu, belanja barang juga dialokasikan
untuk pembayaran honor-honor bagi para pengelola
anggaran (KPA, PPK, Bendahara dan Pejabat
Penguji/Penandatangan SPM, termasuk Petugas
SAI/ SIMAKBMN).
c. Selanjutnya sesuai dengan penerapan konsep nilai
perolehan maka pembayaran honor untuk para
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
d. Selain itu, Belanja Barang juga meliputi hal-hal :
•
Pengadaan Aset Tetap yang nilai persatuannya di
bawah nilai minimum kapitalisasi (<
Rp300.000,-/unit);
•
Belanja pemeliharaan aset tetap yang tidak
menambah umur ekonomis, manfaat atau
kapasitas;
•
Belanja perjalanan dalam rangka perolehan barang
pakai habis.
Klasifikasi Belanja Barang
Kodefikasi akun baru (526):
Belanja Barang untuk diserahkan kepada masyarakat yang dipi
sahkan dari akun 521219 (Belanja Barang Non Operasional Lai
nnya).
Sehingga Jenis Belanja Barang dan jasa menjadi:
52
521
522
523
524
525
526
Belanja Modal adalah Pengeluaran anggaran untuk perolehan
aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari
satu periode akuntansi.
Aset Tetap adalah Aset Berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan
untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan
oleh masyarakat umum.
Aset Lainnya diantaranya aset tak berwujud, tagihan penjualan
angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan, dan aset
kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan).
(Lampiran II PP 71 dan PMK 91/PMK.06/2007)
•
Belanja Modal Tanah
•
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
•
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
•
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
•
Belanja Modal Fisik Lainnya
KONSEP NILAI PEROLEHAN
KONSEP NILAI PEROLEHAN
•
Komponen belanja modal untuk perolehan aset tetap m
eliputi:
•
Harga beli aset tetap
•
Semua biaya yang dikeluarkan sampai AT siap digunaka
n, termasuk:
* biaya perjalanan dinas
* ongkos angkut
Belanja Barang atau Belanja Modal?
Pemilihan antara Belanja
Barang dan Belanja Modal
dalam
Belanja Barang sesuai
peruntukannya
T
Belanja Modal sesuai
peruntukannya
DEFINISI ASET TETAP
1.
Dimiliki dan Berwujud;
2.
Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan;
3.
Digunakan dalam kegiatan operasional pemerin
tah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umu
m;
4.
Memenuhi kriteria nilai satuan minimum kapitali
KRITERIA PENGAKUAN ASET TETAP
1.
Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan;
2.
Biaya perolehan dapat diukur secara andal;
3.
Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi
normal entitas;
4.
Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk di
KRITERIA KAPITALISASI SETELAH PEROLEHAN
BELANJA MODAL
BELANJA BARANG
TERPENUHINYA SALAH
SATU KRITERIA
KAPITALISASI
1. BERTAMBAHNYA MASA MANFAAT/ UMUR EKONOMIS;
2. BERTAMBAHNYA KAPASITAS,
PENINGKATAN STANDAR KINERJA ATAU VOLUME ASET
TIDA
K
NILAI MINIMUM KAPITALISASI: ≥ 300.000 untuk Peralatan & Mesin
≥10.000.000 untuk Gedung & Bangunan
YA
RKA-KL
dan
PEMBENTUKAN ASET DARI JENIS BELANJA
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Pendapatan
- Pajak XXXX
- PNBP XXXX
Belanja
- Belanja Barang XXXX - Belanja Modal XXXX
NERACA
Aset Lancar Kewajiban
- Persediaan
Total Aset Total Kewajiban+
Ekuitas
Belanja
Barang
Transfer uang atau barang yang diberikan kepada m
asyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjad
inya risiko sosial. Bantuan sosial dapat langsung diberi
kan kepada anggota masyarakat dan/atau lembag
a kemasyarakatan termasuk didalamnya ban
tuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendi
dikan dan keagamaan
Bultek 10 SAP Akuntansi
Belanja Bantuan Sosial
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Belanja Bantuan Sosial secara prinsip dimaksudkan untuk
melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko
sosial.
b. Bantuan Sosial yang diberikan kepada masyarakat dapat
berupa uang atau barang.
c. Pengadaan barang atau bantuan peralatan yang akan
diberikan kepada masyarakat dalam rangka bansos walaupun
berupa barng fisik, pencatatannya tetap menggunakan akun
belanja bantuan sosial. (57xxxx)
d. bantuan sosial diberikan oleh instansi pemerintah dan
Kriteria Bantuan Sosial menur
ut Bultek 10 SAP (1)
1.
Tujuan penggunaan
a)
Rehabilitasi sosial
b)
Perlindungan sosial
c)
Pemberdayaan Sosial
d)
Jaminan Sosial
Kriteria Bantuan Sosial menur
ut Bultek 10 SAP (2)
2.
Pemberi Bantuan
a)
Pemberi bantuan sosial adalah Pemerintah Pusat dan/ atau Pem
erintah Daerah. Institusi pemerintah baik pusat atau daerah yang d
apat memberikan bantuan sosial adalah institusi yang melaksan
akan perlindungan sosial, rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemb
erdayaan sosial, penanggulangan kemiskinan dan pelayanan dasa
r serta penanggulangan bencana.
b)
Bantuan sosial yang diberikan oleh masyarakat, lembaga so
Kriteria Bantuan Sosial menur
ut Bultek 10 SAP (3)
3.
Persyaratan Penerima Bantuan Sosial
• Pemberian bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah haruslah selektif, yait
u hanya diberikan kepada calon penerima yang memenuhi kriteria yang tel ah ditetapkan dalam pengertian belanja bantuan sosial yaitu "melindungi dari k emungkinan risiko sosial". Oleh karena itu diperlukan persyaratan/kondisi ya ng harus dipenuhi oleh calon penerima, yaitu adanya perlindungan atas k emungkinan terjadinya "Risiko Sosial".
• Penerima belanja bantuan sosial adalah seseorang, keluarga, kelompok, da
Kriteria Bantuan Sosial menur
ut Bultek 10 SAP (4)
4.
Bersifat sementara atau berkelanjutan
• Pemberian belanja bantuan sosial umumnya bersifat sementara dan tidak ter
us menerus, namun terdapat kondisi dimana Belanja Bantuan Sosial tersebut d iberikan secara terus menerus atau berkelanjutan. Yang dimaksud dengan Bela nja Bantuan Sosial berkelanjutan yaitu bantuan yang diberikan secar a terus menerus untuk mempertahankan taraf kesejahteraan sosial dan upaya untuk mengembangkan kemandirian.
• Belanja bantuan sosial yang diberikan secara tidak terus menerus/tidak mengik
Aset yg diserahkan
Ke masyarakat
Bel Barang
Bantuan
Sosial
*
Risiko Sosial
Barang ( BAST )
Uang ( LS-Kel Masyarakat)
Notes: Dana Bansos yg belum disalurkan
Kas
di Neraca ( Kas Lainnya)
Klasifikasi Belanja Bantuan Sosial
Restrukturisasi kodefikasi belanja bantuan sosial (57):
Belanja bantuan sosial dipisahkan berdasarkan jenis kegiatan
nya sesuai dengan Bultek 10 SAP tentang Akuntansi Belanja
Bantuan Sosial.
Sehingga Jenis Belanja Bantuan Sosial menjadi:
57
571
572
573
574
575
576
Belanja Bansos utk Pemberday aan Sosial
PERMASALAHAN IMPLEMENTASI BAS
Akuntansi:
Kesalahan
penganggaran
antar jenis belanja
(level 2 digit kode
akun);
Pelaksanaan Anggaran:
Pengeluaran/belanja
yang
tidak/belum sesuai dengan
uraian kode akun
Permasalahan dalam Penggunaan
Bagan Akun Standar
•
Pemahaman Klasifikasi Belanja
•
Pemahaman Pemakaian Akun dalam BAS untuk Kepentingan
Perencanaan, Pelaksanaan dan Penyusunan Laporan Keuang
an
BA
S
PERENCANAAN (RKA-KL)
PELAKSANAAN (DIPA) PELAPORAN