• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengkajian Psikososial dalam Keluarga pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengkajian Psikososial dalam Keluarga pdf"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Pengkajian Psikososial dalam

Keluarga

(2)

Hubungan dalam keluarga

 Keluarga adalah pemberi asuhan terbesar

 Dua pertiga pt rawat rs kembali ke tengah

keluarga

 Hubungan keluarga di masa lalu dan saat ini

memengaruhi konsep diri, perilaku, pengharapan, nilai, keyakinan pt

 Perawat jiwa di lahan klinis harus bermitra

(3)

Peran perawat dalam pengkajian

psikososial keluarga

 Kaji kebutuhan dan sumber-sumber yang dimiliki

keluarga

 Identifikasi masalah, krisis, dan kekuatan yang dimiliki

keluarga

 Identifikasi strategi koping keluarga, apakah adaptif

 Identifikasi pembuat keputusan dalam keluarga

(4)

Pengkajian keluarga

 Keluarga: karena kelahiran, adopsi, pernikahan,

atau komitment/perjanjian, ikatan pribadi dan berbagi untuk saling menerima dan

berkewajiban menyediakan, saling mendukung khususnya pada waktu-waktu yang sulit

 Sistem keluarga extended and creative

nontraditional 䇾family䇿 systems meliputi: ikatan

(5)

Ikatan Biologis

 Kedua orang tua secara biologis memiliki

hubungan dengan anak mereka

 Salah satu ortu secara biologis memiliki hub

biologis (inseminasi buatan, pengasuhan oleh wali, keluarga lesbian, keluarga blended)

 Kedua ortu tidak berhub secara biologis

(adoption)

 Kakek/nenek biologis melakukan peran sebagai

(6)

Karakteristis Keluarga Fungsional

 Perubahan peran, tingkatan tanggung jawab,

dan pola interaksi seiring perubahan kehidupan yg penuh stress

 Melakukan tugas dalam siklus hidup yang

penting

 Menoleransi konflik dan beradaptasi thdp

kondisi sulit yang dikarenakan disfungsi jangka panjang

 Mempertahankan kontak emosi dari generasi ke

(7)

Status perkawinan

 Ortu tunggal — anak dari hubungan

heteroseksual atau hasil inseminasi, dari adopsi atau hasil dari suatu perceraian

 Ortu menikah—ortu keduanya biologis, satu ortu

biologis dan satu ortu tiri atau ortu adopsi

 Ortu kohabitasi (tinggal bersama tanpa

menikah) — heterosexual, gay,

(8)

Keluarga Fungsional

 Menghindari “terlalu dekat” (overcloseness) atau

fusion

 Saling menjauhi bukan solusi dalam kel

 Setiap orang berusaha menyelesaikan

masalahnya sendiri lebih dahulu

 Sedapat mungkin tidak membawa pihak ke-3 ke

dalam pertikaian

 Menghargai perbedaan antar ang kel selama itu

menumbuhkan dan kreatif

 Mengomunikasikan dan berinteraksi scr terbuka

(9)

Functional Family

 Anak diharapkan mengemban tanggung jawab

sesuai tahap perkembangannya (rujuk 8 Tahap Perkembangan Erikson) dan memperoleh hak istimewanya sesuai kesepakatan dengan ortu

 Sikap/emosi positif lebih dihargai dibandingkan

melakukan apa yang harus atau apa yang benar

 Ada keseimbangan antara ekspresi yg afektif,

pemikiran rasional, fokus pada hubungan, saling asuh, tiap individu dewasa dapat berfungsi

(10)

Determinations of Culture

Within a Family

 Perawat harus peka thdp struktur keluarga

dikaitkan dengan perbedaan budaya dan suku:

Norma yang berlaku dlm sebuah keluarga ➢ Keyakinan/agama yang dianut keluarga

➢ Konflik dan ketegangan yang ada dalam kel dan

apakah respons adaptif/maladaptive terhadap konflik

➢ Bagaimana peristiwa di luar keluarga dipersepsikan dan diinterpretasikan

(11)
(12)

Apgar Keluarga

Adaptasi – pemanfaatan sumber-sumber dlm

kel dalam penyelesaian masalah ketika keseimbangan keluarga terganggu

Partnership – semua anggota kel mengambil

bagian dalam penyelesaian masalah danpenasuhan

Growth – Pematangan fisik dan emosi dan

(13)

Apgar Keluarga

Affection – Hubungan saling peduli atau saling

mengasihi di antara anggota kel

Resolve – Komitmen untuk saling memberikan

(14)

Paradigma keluarga

 Fokus pada perilaku yang saling menumbuhkan,

bukan pada masalah

 Meningkatkan kekuatan individu dan fungsi

(15)

Pemberdayaan

 Meningkatkan pemahaman kel ttg koping keluarga

terhadap penyakit jiwa atau penyakit fisik lain

 Membangun sikap positif dan tidak menstigma

atau mengasingkan anggota keluarga

 Menawarkan bantuan untuk mengupayakan

penanganan yang efektif

 Kel memainkan peran penting dalam menentukan

(16)

Keterlibatan Keluarga

 Gangguan jiwa dapat membuat kel traumatis

 Biasanya hasil/akibat dari suatu krisis

(perceraian, pertikaian dsb); keluarga syok mereka terlibat dengan sesuatu yg serius

 Kel selalu bersama pt setiap hari shg lebih

(17)

Hambatan dalam keterlibatan

keluarga

 Pemikiran salah dari teori tempo doeloe bahwa

keluarga pencetus gangguan jiwa

 Sikap keluarga yang tidak menerima

 Tenaga kes memiliki ketakuktan bahwa

melibatkan kel akan membahayakan kerahasiaan pt dan menghalangi membangun hub terapeutik

 Seringkali layanan bagi kel mendapat prioritas

(18)

Keluarga sebagai populasi berisiko

 Masing-masing ang kel mungkin menanggapi

berbeda-beda tetapi semua mengalmi kesedihan

 Kel menanggung stigma gang jiwa

 Ortu yang sudah lansia biasanya tinggal

bersama anak dewasa yang menderita gang jiwa

 Hrs belajar hidup bersama orang yang

(19)

Keluarga sebagai populasi berisiko

 Anak dari ortu dengan ggn jiwa berisiko besar

menderita gangguan jiwa dan perkembangan

 Risiko pada anak lebih besar jika sang ibu

atau ayah menderita sakit

 Perbedaan interaksi ibu-anak terlihat pada

(20)

Membantu anggota kel yang

menderita gangguan jiwa

 Kaji pengalaman keluarga

 Perkuat dan dukung system keluarga

 Yakinkan kejadian ini bukan salah mereka

 Identifikasi kebutuhan kel sesuai tahapan

perkembangan (Erikson)

 Cari bantuan dari guru, kepsek, konselor,

psikiater

 Yakinkan bahwa kebutuhan mereka penting bagi

(21)

Pengkajian psikososial keluarga

 Kaji hal-hal berikut:

Bahasa sehari-hari keluarga bukan bhs Indonesia

➢ Keluarga ningrat (berstatus tinggi) dalam masyarakat

Keluarga dari suku minoritas ➢ Ada anggota kel yang hilang

(22)

Pengkajian psikososial pada

keluarga dengan penyakit terminal

 Keluarga dapat mengalami cemas, depresi,

marah jika ada anggota kel yang menderita penyakit mengancam kehidupan/terminal

 Kaji emosi yang menyertai penyakit terminal

➢ Tingkatkan kualitas hidup pt, kepuasan thdp asuhan, berikan rasa nyaman dan redakan kekawatiran ang kel

➢ Kaji adanya ansietas dan obat yg digunakan, spt benzodiazepine

Kaji upaya meredakan cemas: music menenangkan,

(23)

Membantu keluarga dengan

gangguan jiwa

 Bantu anggota kel memenuhi kebutuhannya:

➢ Bantu anggota kel mengakses layanan pendukung

➢ Memahami beban dan kedukaan

Kaji adanya gangguan terkait stres ➢ Tawarkan layanan atau rujukan

➢ Motivasi perawatan diri

(24)

Kaji tanda dan gejala depresi

 Jika ang kel sering menangis, mudah

tersinggung, sering kelelahan, lemas, apatis, sedih, menarik diri, menyendiri di ruang gelap, tampak tidak berdaya, menolak rehabilitasi

 Rujuk ke tenaga kesehatan jiwa

 Dikarenakan ketegangan emosi/fisik karena

merawat oang dengan penyakit kronis/terminal

Anjurkan makan, istirahat cukup, minum obat jika

diberikan dokter, memenuhi kebutuhannya sendiri

 Ang kel dengan penyakit terminal merasa lebih

nyaman jika mendapat kunjungan

ustad/pendeta/pastor– strategi coping

(25)

Kaji tanda dan gejala depresi

 Nyeri adalah “tanda vital ke-5䇿— kaji teratur

 Kaji obat nyeri yang digunakan, kepatuhan pt

 Minta skoring nyeri skala 1 - 10 scale

➢ Gunakan skala Wong-Baker FACES Pain:

➢ Minta pt anak usia 3 tahun dan lebih tua memilih wajah yg sesuai dengan nyeri yang dirasa – dari wajah

(26)
(27)

Transisi ke Perawatan Akhir Hidup

 Berikan advokasi

➢ Biasanya 6 bulan terakhir hidup

➢ Berubah jika kel memilih penggunaan alat penunjang hidup

➢ Libatkan ang kel yang sakit dan angg kel dalam asuhan

➢ Komitment utama perawat adalah kepada pt

(28)

Transisi ke Perawatan Akhir Hidup

 Etika dalam pembuatan keputusan dan

perawatan kesehatan

➢ Emosi jujur, pertimbangkan manfaat dan kerugian perawatan/pengobatan (mis mempertahankan atau menghentikan alat penunjang hidup)

Referensi

Dokumen terkait

Saran yang dapat diberikan kepada Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur serta Kepolisian terutama untuk lebih memerhatikan daerah yang memiliki jumlah

Pada penelitian ini didapatkan hasil yang menunjukan bahwa pemberian konsentrat tart cherry ( Prunus cerasus) memperpanjang waktu tidur mencit yang diinduksi

Perbedaan Frekuensi Pemberian Pakan dan Umur Simpan Pakan yang ditambahkan Tepung Daun Kersen ( Muntingia calabura L.) terhadap Gambaran Darah Ikan Lele Dumbo (

 Ambil teh celup dan masukkan hasil rebusan ke dalam wadah kaca yang diisi setengahnya dan tutup dengan kain saring. Biarkan

Berdasarkan hasil pengamatan identifikasi je- nis ikan sidat yang disajikan pada Tabel 3, da- pat diketahui bahwa ikan sidat tangkapan pada kawasan perairan sungai Kapu dan Montong-

First, students were able to interpret and read the distant representation of an object (photos) which suggests they had develop an understanding of 3D

Kemerdekaan dan kebebasan kekuasaan kehakiman dari pengaruh kekuasaan lainnya antara lain adalah terhadap kekuasaan pemerintahan (eksekutif). Sebelum reformasi, politik

Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: KEP.30/MEN/I/2004 Februari 2008 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional