Kelompok 1
ᴥ DEDE ROFHATUL FARIDA
ᴥ DEFRI DWI SETIYA
ᴥ DYAH CAHYA PRAMESWARI
ᴥ MAZIATUN NISA
ᴥ YULIA SARTIKA
Waktu Hujan Sore-Sore Instrumental..mp3
1. Pengertian Keuangan Negara
Menurut Van der Kemp, ahli
ilmu politik dan tata negara
dari Amerika Serikat,
kauangan negara adalah
semua hak yang dapat dinilai
dengan uang, demikian pula
segala sesuatu (baik berupa
uang maupun barang) yang
dapat dijadikan milik negara
berhubungan dengan hak-hak
2. Landasan Hukum Keuangan
Negara dalam UUD 1945
Ketentuan hal keuangan diatur
dalam Bab VIII UUD negara
Pasal 23 ayat (1-3) UUD Negara Republik indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa (APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang - undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
Pasal 23A UUD Negara Republik indonesia tahun 1945 menegaskan bahwa pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan Undang-undang.
Pasal 23B UUD negara republik indonesia tahun 1945 menegaskan bahwa macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang. Saat ini ketentuan tentang mata uang diatur dalam undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.
Pasal 23C UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang.
a. Pajak
Ciri ciri Pajak
Ciri ciri Pajak
1. Berbentuk iuran.
2. Menjadi kewajiban perorangan dan badan. 3. Bersifat
memaksa. 4. Tidak
mendapat imbalan, 5. Digunakan
untuk
keperluan Negara.
1. Berbentuk iuran.
2. Menjadi kewajiban perorangan dan badan. 3. Bersifat
memaksa. 4. Tidak
mendapat imbalan, 5. Digunakan
Retribusi adalah iuran kepada pemerintah yang dapat dipaksakan. Contoh : retribusi pasar dan retribusi parkir.
b.
Retribusi
Berdasarkan UU No. 19 tahun 2003 pengertian BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN juga bisa berupa perusahaan nirlaba yang menyediakan barang dan jasa. Keuntungan yang diperoleh dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
c. Keuntungan BUMN/BUMD
Denda dan sita dapat
diperoleh dari hasil sengketa atau kejahatan yang
dilakukan warga negara.
d. Denda dan
sita
Pencetakan uang umumnya dilakukan pemerintah untuk menutup defisit anggaran. Penentuan jumlah uang yang dicetak harus benar-benar cermat supaya tidak mengakibatkan inflasi.
e. Pencetakan
Uang
Peminjaman uang dapat dilakukan pemerintah untuk menutup defisit anggaran. Pemerintah dapat
meninjam uang kepada institusi atau bank, misalnya Bank Dunia.
f. Pinjaman
Pemerintah dapat menerima sumbangan, hadiah, atau
hibah dari pemerintah negara atau individu, dari dalam
negeri maupun luar negeri. Contoh pemberian bantuan luar negeri untuk
menanggulangi bencana alam.
g. Sumbangan, Hadiah,
dan Hibah
g. Sumbangan, Hadiah,
dan Hibah
Pemerintah dapat menyelenggarakan undian berhadiah. Penyelenggaraan secara teknis dilakukan oleh institusi. Jumlah uang yang diterima adalaH selisih penerimaan uang undian dikurangi biaya operasional dan biaya hadiah. Selisih tersebut yang menjadi sumber keuangan negara.
4. MEKANISME PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
Sistem pengelolaan keuangan Negara Indonesia diatur dalam Undang – Undang No. 17
tahun 2013 tentang Keuangan Negara dan UU No. 1 Tahun
a. Presiden sebagai Pemegang
Kekusaan Pengelolaan Negara
Dalam pasal 23 ayat 2 undang – undang dasar negara Repulik Indonesia tahun 1945 diamanatkan bahwa RAPBN diajukan oleh presiden untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD.
APBN berpedoman pada rencana kerja pemerintah
dalam rangka
mewujudkan ketercapaian tujuan bernegara. Terkait dengan hal tersebut DPR
mempunyai fungsi
b. Tugas DPR Berkenaan
dengan APBN
Tugas dan wewenang DPR :
1. Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.
2. Membahas bersama presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan membrikan persetujuan atas RUU tentang APBN yang diajukan presiden
c. Pejabat Negara yang mendapat
pelimpahan wewenang dari Presiden
untuk menglola keuangan Negara
Kekuasaan pengelolaan keuangan negara secara teknis dikuasakan kepada :
Menteri Keuangan
Menteri/Pimpinan lembaga selaku pengguna anggaran/pengguna barang kementrian negara/lembaga yang dipimpinnya
Pemerintah pusat
menyerahkan RAPBN
DPR membahas RAPBN
Pengambilan
keputusan oleh DPR selambat – lambatnya
dua bulan sebelum tahun anggaran yang
bersangkutan
RAPBN tidak disetujui Pemerintah
melaksanakan APBN dengan
anggaraan setinggi – tingginya sebesar angka
APBN tahun anggaran sebelumnya
5. Peran Bank
Indonesia Sebagai
Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 23D
UU Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Pembentukan bank sentral dalam rangka
mengamankan keuangan negara,dan
pengawasan serta penyehatan tata perbankan.
Berdasarkan ketentuan dalam UU No. 3
Tujuan BI
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
Tugas BI
1.Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang
perekonomian.
2.Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Hubungan
Bank Indonesia bertindak sebagai pemegang kas pemerintah
Bank Indonesia memberikan bunga atas saldo kas pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan.
Dalam hal pemerintah akan menerbitkan surat-surat utang negara, pemerintah wajib terlebih dahulu berkonsultasi dengan Bank Indonesia.
Bank Indonesia dapat membantu penerbitan surat-surat utang negara yang diterbitkan
pemerintah.
6. Macam dan Harga Mata Uang Republik Indonesia
B. Peran BPK
Untuk mencapai tujuan dan citacita sebagaimana di amanatkan dalam Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlu dibentuk badan yang khusus mengatur keuangan negara yang diatur dalam BAB VIII A pasal 23E pasal 23G UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Keterangan lebih lanjut terdapat di modul PKN kelas 12 Halaman 38 point a, b, dan c.
Salah satu tugas BPK adalah memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara yang dilakukan oleh pemerintah pusat,
pemerintah daerah, lembaga negara lainnya,
BI, BUMN, badan layanan umum,BUMD, dan
lembaga atau badan lain yang mengelola
keuangan negara.
3. WEWENANG BPK
1. Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan, menentukan waktu dan metode pemeriksaan, menyusun dan menyajikan laporan
2. Meminta keterangan yang wajib diberikan oleh setiap orang, unit organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lainnya, BI, BUMN, badan layanan umum,BUMD, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.
Lain lain terdapat di Modul Hal. 40
4. Pemantauan Penerapan dan Perkembangan
Standar Pemeriksaan
5. ANGGOTA BPK
Anggota BPK terdiri atas 9 orang, satu ketua
merangkap anggota dan satu wakil ketua
merangkap anggota, serta tujuh anggota. Anggota
BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD.
Sidang anggota BPK untuk pemilihan pemimpin BPK
dipimpin oleh anggota BPK tertua. Pemilihan ketua
dilakukan secara musyawarah untuk mencapai
mufakat dan apabila mufakat tidak dicapai,
Ketua, wakil ketua, dan/atau anggota BPK
diberentikan dengan hormat dari jabatannya
dengan keputusan presiden atas usulan BPK.
Syarat Anggota BPK diberhentikan : – Meninggal dunia.
– Mengundurkan diri atas permintaan sendiri yang diajukan kepada ketua atau wakil ketua BPK.
– Telah berusia 67 tahun.
– Telah berakhir jabatannya.