@2015, Dit. Pembinaan SMA ii
KATA PENGANTAR
Pada Kerangka Strategi Mendikbud 2015 – 2019 memuat antara lain sasaran penerapan Kurikulum nasional yaitu: 1) pengembangan Kurikulum nasional sebagai standar minimal di semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam Kurikulum setiap sekolah; 2) pengembangan ragam kurikulum sekolah berbasis kekuatan lokal; 3) peningkatan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan Kurikulum nasional dan mampu secara mandiri mengembangkan Kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhannya; 4) pengembangan materi dan alat ajar pendukung kurikulum yang bermutu dan beragam. Implikasi dari pernyataan tersebut adalah penyusunan dan pelaksanaan kurikulum oleh satuan pendidikan harus memperhatikan kebutuhan, karakteristik dan potensi satuan pendidikan (internal) serta lingkungan di daerah setempat.
Sejalan dengan perkembangan kebijakan pelaksanaan kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA sesuai dengan tugas dan fungsinya akan terus melakukan fasilitasi pembinaan pelaksanaan kurikulum antara lain penyusunan naskah pendukung kurikulum. Pada tahun 2015 Direktorat Pembinaan SMA telah mereviu dan menyusun naskah-naskah pembelajaran, penilaian dan manajemen kurikulum, sebagai berikut Panduan Pengembangan KTSP, Panduan Pengembangan Silabus, Panduan Pengembangan RPP, Model-Model Pembelajaran, Panduan Pengembangan Penilaian, Model Pembelajaran dan Penilaian Projek, Model Pelaksanaan Remedial Dan Pengayaan, Model Penyelenggaraan SKS, Model Penyelenggaraan Aktualisasi Mata Pelajaran Dalam Kegiatan Kepramukaan, Model Penyelengaraan Peminatan, Model Penyelenggaraan Pendalaman Minat, Panduan Pengembangan Muatan Lokal, Model Penyelenggaraan Kewirausahaan, Panduan Transisi Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2006, dan Panduan Pengisian Aplikasi Rapor. Naskah ini dikembangkan sebagai acuan bagi sekolah dalam mengelola pelaksanaan kurikulum dan acuan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Naskah-naskah tersebut akan terus dikembangkan, sehingga ketika diterapkan di sekolah perlu ditelaah dan dikaji kelebihan dan kekurangannya sehingga dimasa yang akan datang menjadi lebih operasional. Oleh karena itu penting bagi sekolah senantiasa terus memberi masukan untuk penyempurnaan naskah-naskah tersebut. Naskah dikembangkan oleh tim pengembang yang terdiri dari unsur staf Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, pengawas, kepala sekolah, dan guru dengan prinsip dari kita, oleh kita, dan untuk kita.
@2015, Dit. Pembinaan SMA iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... iDAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar belakang ...1
B. Tujuan ...2
BAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP SUPERVISI AKADEMIK ...3
A. Pengertian Supervisi Akademik ...3
B. Tujuan Manfaat dan Fungsi Supervisi Akademik ...5
C. Prinsip Supervisi ...7
BAB III TEKNIK DAN STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK ...8
A. Teknik Supervisi Akademik...8
B. Penyiapan Instrumen Supervisi ...9
C. Tahapan Supervisi ...9
BAB IV LAPORAN DAN TINDAK LANJUT HASIL SUPERVISI ... 12
A. Laporan Hasil Supervisi ... 12
B. Pemanfaatan Hasil Supervisi dalam Pembinaan Pendidik ... 13
C. Tindak lanjut dan Pembinaan ... 14
BAB V PENUTUP ... 17
GLOSARIUM ... 18
DAFTAR PUSTAKA ... 19
Lampiran 1: instrumen supervisi ... 20
Lampiran 2: Rekapitulasi Kinerja Hasil Supervisi Standar Isi ... 24
Lampiran 3: Instrumen Supervisi Perencanaan Belajar ... 26
Lampiran 4: Rekapitulasi Kinerja Hasil Supervisi Perencanaan Pembelajaran ... 29
Lampiran 5: Instrumen Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran ... 31
Lampiran 6: Rekapitulasi Hasil Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran ... 37
Lampiran 7: Instrumen Supervisi Penilaian ... 40
Lampiran 8: Rekapitulasi Kinerja Hasil Supervisi Penilaian ... 45
Lampiran 9: Instrumen Supervisi Standar Kompetensi Lulusan ... 48
Lampiran 10: Rekapitulasi Kinerja Hasil Supervisi SKL ... 52
@2015, Dit. Pembinaan SMA 1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
PencapaIan tujuan kurikulum dapat terwujud bila dalam pelaksanaannya
dilaksanakan pengawasan atau supervisi yang baik dan berkelanjutan. Pada
implementasi kurikulum 2013 terdapat hal-hal baru di seputar kegiatan
pembelajaran yang dimulai dari perencanaan, proses, dan penilaian, sehingga
keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013 sebenarnya sudah dapat dideteksi oleh
seorang kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran.
Pencapaian keterlaksanaan hal-hal yang baru pada implementasi Kurikulum 2013
seperti penyusunan RPP dengan pola baru, pelaksanaan proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran saintifik dan penilaian yang menuntut adanya
penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan merupakan kemampuan mutlak
yang harus dikuasai oleh seorang pendidik, yang dalam pelaksanaannya tidak
terlepas dari pengawasan seorang kepala sekolah. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah
menegaskan bahwa seorang kepala sekolah harus memiliki lima dimensi kompetensi
minimal yaitu: kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan
sosial.
Berdasarkan kenyataan tersebut dan untuk mendukung peran kepala sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 di
sekolah, dibutuhkan kepala sekolah yang memahami kurikulum sehingga diharapkan
dapat membimbing, menjadi contoh, dan menggerakkan pendidik dalam
peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Penguasaan tersebut juga perlu didukung
dengan penguasaan teknis dan cara bagaimana melakukan supervisi akademik yang
bisa memperlihatkan pengimplementasian Kurikulum 2013 secara utuh pada saat
pembelajaran di satuan pendidikan.
Supervisi akademik adalah salah satu tugas kepala sekolah yang harus dilaksanakan
dan untuk melaksanakan supervisi akademik secara efektif diperlukan keterampilan
konseptual, interpersonal dan teknis (Glickman, et al; 2007). Oleh sebab itu, setiap
kepala sekolah harus memiliki dan menguasai konsep supervisi akademik yang
meliputi: pengertian, tujuan dan fungsi, prinsip-prinsip, dan dimensi-dimensi
@2015, Dit. Pembinaan SMA 2 Supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah berperan antara lain untuk
memberi pemahaman kepada pendidik tentang konsep, prinsip, teori dasar,
karakteristik perkembangan belajar peserta didik dengan memberikan contoh
pembelajaran yang kreatif, inovatif, pemecahan masalah, berpikir kritis, dan naluri
kewirausahaan; membimbing pendidik dalam menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran mata pelajaran di sekolah berlandaskan standar isi, kompetensi inti
dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan RPP; membimbing
pendidik dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik
pembelajaran/bimbingan yang mengarah kepada pendekatan saintifik serta dapat
mengembangkan berbagai potensi siswa; Membimbing pendidik dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan)
untuk mengembangkan potensi siswa; membimbing pendidik dalam mengelola,
merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas
pembelajaran; Memotivasi pendidik untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk
pembelajaran.
Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina pendidik dalam
meningkatkan mutu proses pembelajaran. Sasaran supervisi akademik adalah
pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang terdiri dari materi pokok
dalam proses pembelajaran, pengenalan buku ajar, penyusunan RPP, pemilihan
strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi
dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta penelitian
tindakan kelas. Panduan supervisi akademik ini disusun untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
B.
Tujuan
Panduan supervisi akademik pendidik ini disusun dengan tujuan:
1. memberikan pemahaman tentang konsep supervisi akademik;
2. memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip pelaksanaan supervisi
akademik;
3. memberikan acuan dalam penyusunan program supervisi akademik yang
dapat diaplikasikan di sekolah;
4. memudahkan kepala sekolah dalam menerapkan teknik-teknik supervisi
akademik;
5. menerapkan model supervisi klinis;
6. sebagai acuan bagi kepala sekolah melaksanakan program tindak lanjut hasil
@2015, Dit. Pembinaan SMA 3
BAB II
PENGERTIAN DAN PRINSIP SUPERVISI AKADEMIK
A.
Pengertian Supervisi Akademik
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu pendidik
mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007). Supervisi akademik
tidak terlepas dari penilaian kinerja pendidik dalam mengelola pembelajaran.
Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi praktis penilaian kinerja pendidik
dalam supervisi akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja pendidik untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa yang sebenarnya terjadi di dalam
kelas?, apa yang sebenarnya dilakukan oleh pendidik dan peserta didik di dalam
kelas?, aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang
bermakna bagi pendidik dan peserta didik?, apa yang telah dilakukan oleh pendidik
dalam mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan dan kekurangan pendidik dan
bagaimana cara mengembangkannya? Berdasarkan jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan ini akan diperoleh informasi mengenai kemampuan pendidik dalam
mengelola pembelajaran.
Supervisi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai
manifestasi kepemimpinan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran
tersebut yakni perencanaan, pelaksanaan,penilaian, dan pengawasan. Hal itu
ditegaskan oleh PP 32 /2013 , pasal 19, ayat (3), “Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien”
@2015, Dit. Pembinaan SMA 4 PP 32 Tahun 2013 pasal 20 menyatakan bahwa perencanaan pembelajaran
merupakan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap muatan
pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan oleh pendidik
berdasarkan perencanaan pembelajaran sehingga peserta didik mendapatkan
pengalaman belajar sesuai dengan yang diharapkan. Pengalaman belajar terjadi
melalui kegiatan tatap muka, pemberian tugas terstruktur, dan tugas mandiri
kepada peserta didik. Proses pembelajaran di kelas meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti yang meliputi kegiatan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik, dan kegiatan penutup. Penilaian proses dan hasil belajar di tingkat satuan
pendidikan dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan. Penilaian itu adalah
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan semester, dan ulangan kenaikan
kelas serta ujian sekolah yang merepresentasikan pencapaian kompetensi siswa
pada ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pengawasan dilakukan oleh
kepala sekolah selaku kepala satuan pendidikan. Kegiatan pengawasan berbentuk
pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut.
Seluruh proses pembelajaran merupakan satu kesatuan utuh yang tidak
terpisahkan dengan penanggung jawab yang jelas. Perencanaan merupakan dasar
utama dari semua kegiatan. Perencanaan yang benar diasumsikan bermuara pada
pelaksanaan yang benar. Perencanaan dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan
pendidik. Pendidik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun oleh pendidik
berdasarkan karakteristik peserta didik yang berada di kelasnya. Penyusunan RPP
pada dasarnya dilakukan secara individu, meskipun tidak dilarang secara
berkelompok. Jika RPP bermasalah berarti yang bertanggung jawab adalah pendidik.
Beberapa kegiatan terkait penyusunan RPP antara lain sebagai berikut.
1) Penyusunan program semester dan program tahunan.
2) Penjabaran kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang relevan.
3) Penggunaan buku siswa, buku, guru, dan silabus dalam menyusun RPP.
4) Pengembangan kompetensi dasar pengetahuan (dari KI 3) dalam menjabarkan
indikator dan materi pembelajaran mencakuap pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan/atau metakognitif.
5) Penjabaran kompetensi dasar keterampilan (dari KI 4) dalam
mengembangkan indikator keterampilan mencakup ranah abstrak dan konkret
yang selanjutnya dijadikan pedoman dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran.
6) Penjabaran kompetensi dasar sikap (dari KI 1 dan 2) dalam mengembangkan
@2015, Dit. Pembinaan SMA 5 7) Pemilihan metode dan model pembelajaran saintifik sesuai dengan dimensi
pengetahuan dan ranah keterampilan.
8) Penjabaran langkah kegiatan pembelajaran saintifik mulai dari pendahuluan,
kegiatan inti, dan penutup.
9) Pemilihan teknik penilaian, bentuk instrumen, dan pedoman
penskoran/penilaian yang relevan.
10)Pemanfaatan sumber referensi dan teknologi informasi dalam
mengembangkan RPP.
Pelaksanaan proses pembelajaran oleh pendidik mengacu kepada perencanaan yang
disusun, dalam bentuk RPP, yang pelaksanaannya akan terlihat nyata di ruang
kelas, dalam bentuk interaksi kondusif antara pendidik dengan peserta didik . Hal
ini tertuang dalam PP No. 32 Tahun 2013, pasal 19, ayat (1) tentang Standar
Nasional Pendidikan seperti berikut ini. “Proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.
Penilaian proses dan hasil belajar pada satuan pendidikan dilakukan oleh pendidik,
satuan pendidikan, dan pemerintah. Pada tataran satuan pendidikan hal itu
dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan. Penegasan itu termaktub pada PP
19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,pasal 63, ayat (1) sepeti berikut ini. “
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: (a)
penilaian hasil belajar oleh pendidik; (b) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan (c) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.” Lebih lanjut diuraikan secara rinci di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar
Penilaian.
Hal yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah bahwa setelah melakukan supervisi
harus dilanjutkan dengan tindak lanjutnya berupa pembuatan program supervisi
akademik dan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya
B.
Tujuan Manfaat dan Fungsi Supervisi Akademik
Tujuan pelaksanaan supervisi Akademik untuk mengetahui:
1. kompetensi pendidik dalam membuat persiapan atau perencanaan
pembelajaran.
2. ketepatan dalam memilih pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran
@2015, Dit. Pembinaan SMA 6 3. kompetensi pendidik sebagai tenaga profesional dalam melaksanakan proses
pembelajaran di dalam kelas, misalnya dalam membuka proses
pembelajaran, apersepsi, penguasaan kelas, kegiatan inti yang meliputi 5 M
(Mengamati, Menanya, Mengasosiasi, Mencoba dan Mengomunikasikan),
teknik bertanya dan sebagainya sampai pada kegiatan akhir atau evaluasi.
4. kompetensi pendidik dalam mengembangkan intrumen penilaian dalam
melaksanakan evaluasi, baik evaluasi selama proses pembelajaran atau
evaluasi hasil belajar.
5. kemampuan pendidik dalam memberikan tindak lanjut pembelajaran kepada
peserta didik.
6. kelengkapan administrasi pembelajaran yang diperlukan dalam rangka
melaksanakan tugasnya sebagai seorang tenaga profesional di bidang
pendidikan.
Jika digambarkan maka tujuan dari supervisi akan nampak seperti berikut :
Gambar 2. Segitiga Tujuan Supervisi
Manfaat supervisi adalah
1. Pendidik yang disupervisi akan mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam
membuat perencanaan pembelajaran.
2. Pendidik yang bersangkutan dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan
dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas.
3. Pendidik yang bersangkutan akan mengetahui kelebihan dan kekurangannya
dalam merencanakan dan mengembangkan instrumen penilaian
pembelajaran.
4. Sebagai bahan refleksi pendidik untuk menambah dan meningkatkan
@2015, Dit. Pembinaan SMA 7 Fungsi Supervisi Akademik
Supervisi Akademik memiliki fungsi mendasar dalam keseluruhan program
sekolah (Weingartner, 1973; Alfonso dkk, 1981; dan Glickman, et al; 2007)
karena hasil supervisi akademik dapat berfungsi sebagai sumber informasi bagi
pengembangan profesionalisme guru.
C.
Prinsip Supervisi
Menurut Sergiovanni (1987) ada dua tujuan supervisi klinis: 1) pengembangan
profesional dan 2) memotivasi kerja pendidikdan memperperbaiki proses
pembelajaran yang kurang efektif.
Prinsip-prinsip pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah
sebagai berikut :
1. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah.
2. Sistematis, artinya dikembangan sesuai perencanaan program supervisi yang
matang dan tujuan pembelajaran.
3. Objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrumen.
4. Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya.
5. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan
terjadi.
6. Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi pendidik dalam
mengembangkan proses pembelajaran.
7. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan pendidik
dalam mengembangkan pembelajaran.
8. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam
mengembangkan pembelajaran.
9. Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan
supervisi akademik.
10.Aktif, artinya pendidik dan supervisor harus aktif berpartisipasi.
11.Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang
harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor
12.Berkesinambungan (supervisi akademik dilakukan secara teratur dan
berkelanjutan oleh Kepala sekolah).
13.Terpadu, artinya menyatu dengan dengan program pendidikan.
14.Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan supervisi akademik di atas
@2015, Dit. Pembinaan SMA 8
BAB III
TEKNIK DAN STRATEGI PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK
A.
Teknik Supervisi Akademik
Teknik supervisi akademik terdiri atas dua macam, yaitu teknik supervisi
individual dan teknik supervisi kelompok
1. Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi perseorangan
terhadap guru, teknik supervisi individual terdiri atas lima macam yaitu
kunjungan kelas observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antar
kelas dan menilai diri sendiri.
2. Teknik Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi
yang ditunjukkan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga sesuai
dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau
kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi
satu, kemudian diberi layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau
kebutuhannya.
Secara lengkapnya, teknik supervisi akademik bisa dilihat pada gambar berikut :
@2015, Dit. Pembinaan SMA 9
B.
Penyiapan Instrumen Supervisi
Sebelum melaksanakan kegiatan supervisi, kegiatan yang perlu dilakukan adalah
memantapkan instrumen supervisi sesuai dengan kebutuhan. Adapun tahapan
penyiapan instrumen supervisi, dikelompokkan menjadi sebagai berikut:
1. Persiapan pendidik untuk mengajar terdiri dari:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Program Tahunan.
c. Program Semesteran.
d. Pelaksanaan proses pembelajaran.
e. Penilaian hasil pembelajaran.
2. Instrumen supervisi kegiatan belajar mengajar
a. Lembar observasi (RPP, Pembelajaran, Penilaian hasil pembelajaran)
b. Suplemen observasi (ketrampilan mengajar, karakteristik mata
pelajaran, pendekatan klinis, dan sebagainya).
C.
Tahapan Supervisi
Supervisi akademik adalah menilai dan membina guru dalam rangka
meningkatkan kualitas proses pembelajaran agar kompetensi peserta didik
mencapai optimal. Tahapan kegiatan supervisi adalah kegitan pra observasi,
observasi, dan pasca observasi.
@2015, Dit. Pembinaan SMA 10
1. Pra Observasi Kelas
Pertemuan awal sebagai tahap pertama yang dilakukan sebelum
melaksanakan observasi kelas. Tahap ini sangat penting untuk
mengembangkan kerangka kerja observasi kelas yang akan dilakukan
oleh kepala sekolah.
Sebelum observasi kelas, kepala sekolah selaku supervisor melakukan
wawancara serta diskusi dengan pendidik yang akan diamati. Isi diskusi
dan wawancara tersebut mencakup kurikulum, pendekatan, metode dan
strategi, media pengajaran, alat dan cara penilaian serta analisis hasil
belajar siswa.
Tahap perencanaan awal. Pada tahap ini beberapa hal yang harus
diperhatikan adalah: (1) menciptakan suasana yang akrab dan terbuka,
(2) mengkaji rencana pembelajaran yang meliputi tujuan, metode,
waktu, media, evaluasi hasil belajar, dan lain-lain yang terkait dengan
pembelajaran, (3) menentukan fokus observasi, (4) menentukan alat
bantu (instrumen) observasi, dan (5) menentukan teknik pelaksanaan
observasi.
2. Proses Observasi Kelas
Tahapan sebelum kegiatan supervisi secara teknis dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Pendidik diberi tahu bahwa kepala sekolah akan mengadakan observasi. (2) Melakukan kesepakatan antara kepala
sekolah dan pendidik menentukan tolak ukur apa saja yang diobservasi.
Setelah wawancara dan diskusi tentang hal yang akan dilaksanakan
pendidik dalam kegiatan belajar mengajar, supervisor mengadakan
observasi kelas.
Saat pelaksanaan observasi kelas, Kepala sekolah sebagai supervisor
harus berada di dalam kelas. Hal-hal yang dilakukan oleh Kepala Sekolah
(1) Memberi salam kepada pendidik yang mengajar. (2) Mencari tempat
duduk yang tidak mencolok. (3) Tidak menegur kesalahan pendidik di
dalam kelas. (4) Membuat catatan pada setiap kegiatan. (5) Bila
memungkinkan menggunakan alat perekam elektronik seperti: tape
recorder, kamera. (6) Mempersiapakan isian berupa check list.
Tahap pelaksanaan observasi. Pada tahap ini beberapa hal yang harus
diperhatikan, antara lain: (1) tidak mengganggu proses pembelajaran,
hal-@2015, Dit. Pembinaan SMA 11 hal yang terjadi dalam proses pembelajaran sesuai kesepakatan
bersama, dan (4) menentukan teknik pelaksanaan observasi.
3. Pasca Observasi Kelas
Pada kegiatan pasca observasi, kepala sekolah melakukan konfirmasi
tentang hasil kegiatan observasi. Beberapa kegiatan pasca observasi
yang dilakukan antara lain sebagai berikut.
a. Melakukan konfirmasi hasil penilaian diri
b. Melakukan klarifikasi temuan/catatan khusus selama observasi
berdasarkan pengamatan maupun informasi dari peserta didik
c. Memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang terlaksana dengan baik
d. Menyampaikan hasil evaluasi hasil supervisi
e. Menggali informasi tentang kesulitan/hambatan yang dihadapi guru
atau peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
f. Memberi masukan dan saran untuk mengatasi kesulitan/hambatan
serta perbaikan yang diperlukan
g. Memberikan motivasi untuk terus menindaklanjuti hasil supervisi dan
mendorong peningkatan profesionalisme melalui kegiatan MGMP,
seminar, forum ilmiah, atau pendidikan lanjut
h. Menandatangani secara bersama dengan guru hasil supervisi setelah
@2015, Dit. Pembinaan SMA 12
BAB IV
LAPORAN DAN TINDAK LANJUT HASIL SUPERVISI
A.
Laporan Hasil Supervisi
Laporan berarti segala sesuatu yang dilaporkan, dan pelaporan berarti
perihal melaporkan. Laporan hasil supervisi akademik adalah media yang
digunakan oleh kepala sekolah sebagai supervisor untuk mengkomunikasikan
data hasil supervisi akademik yang dilakukan kepada pendidiknya untuk
dilaporkan kepada pihak yang berkepentingan untuk meningkatkan kinerja
organisasi.
Pelaporan hasil supervise Akademik merupakan bagian yang amat penting dari
kegiatan supervisi. Terlaksana tidaknya supervise Akademik pada satuan
pendidikan teraktulisasi dalam laporan. Kegiatan kepengawasan dilaksanakan
tetapi tidak ada laporan, dari kaca administrasi sama dengan tidak ada
kegiatan. Selain itu, laporan adalah bentuk pertanggungjawaban pengelola
pendidikan tehadap pemangku kepentingan. Hal yang tidak dapat diabaikan
adalah, menyusun dan menyampaikan laporan adalah kewajiban bagi setiap
orang yang diberi kepercayaan untuk melakukan kegiatan. Oleh karena itu,
pelaporan adalah bagian yang amat penting dari kegiatan kepengawasan.
Substansi laporan adalah hasil pemantauan, hasil supervisi, dan hasil evaluasi.
Seperi dijelaskan sebelumnya, antara pemantauan, supervisi, dan evaluasi
proses pembelajaran memiliki hubungan hierarkis, hubungan atas bawah. Selain
itu, di dalamnya ada data atau informasi yang bermakna. Hal yang dilaporkan
adalah data atau informasi yang telah diberi makna oleh kepala satuan
pendidikan. Data dan informasi itu diharapkan dapat dijadikan landasan untuk
mengambil keputusan bagi pengampu pendidikan atau yang berkepentingan
dengan pendidikan. Tentu saja, laporan ditata dalam bentuk sistematika yang
sesuai dengan kaidah-kaidah laporan formal.
Bagian akhir akhir dari kegiatan kepengawasan adalah tindak lanjut. Tindak
lanjut yang dilakukan meliputi tiga hal yakni: (1) penguatan dan penghargaan
diberikan kepada pendidik yang telah memenuhi standar; (2) teguran yang
bersifat mendidik diberikan kepada pendidik yang belum memenuhi standar;
dan (3) pendidik diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih
lanjut. Pada hakikatnya, tindak lanjut adalah kesinambungan dari kegiatan
evaluasi. Hasil evaluasi menginformasikan pendidik yang memenuhi standard
@2015, Dit. Pembinaan SMA 13 pengawas dan pengawasan proses pembelajaran tergambar pada kegiatan akhir
ini yakni tindak lanjut.
B.
Pemanfaatan Hasil Supervisi dalam Pembinaan Pendidik
Tindak lanjut hasil supervisi dilakukan segera setelah selesai melakukan
observasi. Pertemuan balikan ini merupakan tahap yang penting dilakukan
untuk mengembangkan kompetensi pendidik degan cara memberikan balikan
tertentu
Seorang supervisor dalam kegiatan melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi
dilakukan sebagaimana tercantum dalam permendikbud no 65 tahun 2013
tentang standar proses yang meliputi
a. Penguatan dan penghargaan pada pendidik yang kinerjanya memenuhi
atau melampuai standar dan
b. Pemberian kesempatan kepada pendidik untuk mengikuti program
pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Pelaksanaan tindak lanjut diawali dengan melakukan analisis kelemahan dan
kekuatan pendidik atau menganalisis instrument yang digunakan. Hasil analisis,
catatan supervisor digunakan dan dimanfaatkan untuk mengembangkan
kompetensi pendidik
Adapun hal-hal yang dilihat pada tindak lanjut adalah ruang lingkup hasil
supervisi yang meliputi antara lain:
a. Pelaksanaan KTSP
b. Persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran oleh pendidik.
c. Pencapaian standar kompetensi lulusan, standar proses, standar Isi, dan
peraturan pelaksanaannya.
d. Peningkatan mutu pembelajaran melalui pengembangan sebagai berikut:
1) model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses;
2) peran serta peserta didik dalam proses pembelajaran secara aktif,
kreatif, demokratis, mendidik, memotivasi, mendorong kreativitas
dan dialogis;
3) peserta didik dapat membentuk karakter dan memiliki pola pikir
serta kebebasan berpikir sehingga dapat melaksanakan aktivitas
intelektual yang kreatif dan inovatif, berargumentasi,
mempertanyakan, mengkaji, menemukan, dan memprediksi;
4) keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang
@2015, Dit. Pembinaan SMA 14 pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan oleh
pendidik.
5) bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar
siswa mampu:
a) meningkat rasa ingin tahunya;
b) mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten sesuai dengan
tujuan pendidikan;
c) memahami perkembangan pengetahuan dengan kemampuan
mencari sumber informasi;
d) mengolah informasi menjadi pengetahuan;
e) menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah;
f) mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain; dan
g) mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi
yang wajar.
C.
Tindak lanjut dan Pembinaan
Tindak lanjut adalah bagian terakhir dari kegiatan pengawasan proses
pembelajaran. Tindak lanjut merupakan jastifikasi, rekomendasi, dan eksekusi
yang disampaikan oleh kepala satuan pendidikan tentang pendidik yang menjadi
sasaran kepengawasannya. Seperti diuraikan sebelumnya, ada tiga alternatif
tindak lanjut yang diberikan terhadap pendidik. Ketiga tindak lanjut itu adalah:
(1) Penguatan dan penghargaan diberikan kepada pendidik yang telah
memenuhi standar; (2) Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada
pendidik yang belum memenuhi standar; dan (3) Pendidik diberi kesempatan
untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut.
Pendidik perlu penguatan atas kompetensi yang dicapainya. Penguatan adalah
bentuk pembenaran, bentuk legalisasi, dan bentuk pengakuan atas kompetensi
yang dicapainya. Pengakuan seperti ini diperlukan oleh pendidik, bukan hanya
sebagai motivasi atas keberhasilannya, tetapi juga sebagai kepuasan indvidu
dan kepuasan profesional atas kerja kerasnya. Penguatan seperti ini jarang,
bahkan hampir tidak diterima oleh pendidik. Penghargaan bagi pendidik yang
telah memenuhi standar perlu diberikan. Hal itu akan membedakan antara
pendidik yang berkompetensi standar dengan yang belum standar. Bnetuk
penghargaan yang diberikan sesuai dengan kondisi pada satuan pendidikan
@2015, Dit. Pembinaan SMA 15 sekolah yang menjadi pengawasnya.
Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada pendidik yang belum
memenuhi standar. Teguran dapat dilakukan dengan cara lisan atau tertulis.
Idealnya, untuk memenuhi persyaratan administratif, teguran sebaiknya
disampaikan secara tertulis sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan
didokumentasikan. Jika teguran itu berhasil memotivasi pendidik, kegiatan
tersebut akan bermakna positif baik bagi yang bersangkutan.Intinya, te guran
yang bersifat mendidik adalah teguran yang diharapkan dapat menimbulkan
perubahan positif. Tindak lanjut yang terakhir adalah merekomendasikan agar
pendidik diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau penataran.
Rekomendasi itu bukan hanya bermakna bagi pendidik, tetapi juga bermakna
bagi institusi tempat pendidik bertugas untuk meningkatkan kinerjanya.
Cara-cara melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi akademik sebagai berikut.
1. Mengkaji rangkuman hasil penilaian.
2. Apabila ternyata tujuan supervisi akademik dan standar-standar
pembelajaran belum tercapai, maka sebaiknya dilakukan penilaian ulang
terhadap pengetahuan, keterampilan dan sikap pendidik yang menjadi
tujuan pembinaan.
3. Apabila ternyata memang tujuannya belum tercapai maka mulailah
merancang kembali program supervisi akademik pendidik untuk masa
berikutnya.
4. Membuat rencana aksi supervisi akademik berikutnya.
5. Mengimplementasikan rencana aksi tersebut pada masa berikutnya.
Sedangkan untuk melaksanakan pembinaan bagi pendidik maka perlu
diperhatikan lima langkah pembinaan kemampuan pendidik melalui supervisi
akademik, yaitu:
1. menciptakan hubungan-hubungan yang harmonis,
2. analisis kebutuhan,
3. mengembangkan strategi dan media,
4. menilai, dan
5. revisi.
Kegiatan pembinaan dapat berupa pembinaan langsung dan tidak langsung.
1. Pembinaan langsung
Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya khusus, yang
perlu perbaikan dengan segera dari hasil analisis supervisi.
@2015, Dit. Pembinaan SMA 16 Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya umum yang
perlu perbaikan dan perhatian setelah memperoleh hasil analisis
supervisi.
Beberapa cara yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam membina pendidik
untuk meningkatkan proses pembelajaran dalam:
1. Menggunakan secara efektif petunjuk bagi pendidik dan bahan
pembantu pendidik lainnya
2. Menggunakan buku teks secara efektif
3. Menggunakan praktek pembelajaran yang efektif yang dapat mereka
pelajari selama pelatihan profesional/inservice training
4. Mengembangkan teknik pembelajaran yang telah mereka miliki
5. Menggunakan metodologi yang luwes (fleksibel)
6. Merespon kebutuhan dan kemampuan individual siswa
7. Menggunakan lingkungan sekitar sebagai alat bantu pembelajaran
8. Mengelompokan siswa secara lebih efektif
9. Mengevaluasi siswa dengan lebih akurat/teliti/seksama
10. Berkooperasi dengan pendidik lain agar lebih berhasil
11. Mengikutsertakan masyarakat dalam mengelola kelas
12. Meraih moral dan motivasi mereka sendiri
13. Memperkenalkan teknik pembelajaran modern untuk inovasi dan
kreatifitas layanan pembelajaran
14. Membantu membuktikan siswa dalam meningkatkan ketrampilan
berpikir kritis, menyelesaikan masalah dan pengambilan keputusan
@2015, Dit. Pembinaan SMA 17
BAB V
PENUTUP
Ada empat kegiatan dalam proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Keempat kegiatan itu adalah perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan pengawasan proses pembelajaran
Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dalam
hal ini Kepala Sekolah dan pengawas sekolah. Hal itu sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing.
Kegiatan kepengawasan yang dilakukan meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi,
pelaporan, dan tindak lanjut. Pemantauan, supervisi, dan evaluasi dilakukan
terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Pelaporan
disusun dengan substansai hasil pemantauan, hasil supervisi, dan hasil evaluasi.
Tindak lanjut diberikan dalam bentuk penguatan, penghargaan, teguran, dan saran
mengikuti pelatihan.
Pentingnya dimiliki panduan adalah supaya ada acuan kerja standar yang mampu
membantu kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi sehingga mampu
memperlihatkan pelaksanaan kegiatan pengimplementasian kurikulum 2013 dalam
pelaksanaan tugas seorang pendidik dan dapat dijadikan tolok ukur serta tindak
@2015, Dit. Pembinaan SMA 18
GLOSARIUM
Instrumen supervisi Alat yang berfungsi untuk memudahkan supervisi
Program Supervii Dokumen perencanaan pelaksanaan dan perencanaan pemantauan dalam rangka membantu guru mengembangkan kemampuan mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
Program tindak lanjut
Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar, teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standard an guru diberi kesempatan untuk mengikuti bimbingan teknis/penataran lebih lanjut
Supervisi Supervisi proses pembelajaran dilakukan pda tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara lain, pemberian contoh, diskusi, konsultasi atau pelatihan
@2015, Dit. Pembinaan SMA 19
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous,(2013) Permendikbud No. 65 Tentang Standar Proses
Anonymous, (2013) Permendikbud No. 66 Tentang Standar Penilaian
Anonymous, (2014} Permendikbud No. 103 A Tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah
Anonymous, (2014) Permendikbud No. 104 Tentang Penilaian Oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah
Anomymous, (2007) Permendiknas No. 16 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompentensi Guru
Anonymous, (2007) Permendiknas No. 13 Tentang Standar Kepala Sekolah dan Madrasah
Anonymous, (2010) Permenpan Nomor: 35 Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. 2014. Supervisi Akademik Implementasi Kurikulum 2013, Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan BPSDM dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
@2015, Dit. Pembinaan SMA 20
Lampiran 1: instrumen supervisi
1. Instrumen Supervisi
INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK STANDAR ISI
Nama Sekolah :
Alamat Sekolah :
Kabupaten / Kota :
Nama Guru :
Mata Pelajaran :
SK KD :
Kelas :
Hari / Tanggal :
No. Indikator Pilihan Alat Ukur Skor Deskripsi Kinerja
1 Penyajian materi pelajaran 1
Sesuai kalender pendidikan 5 Memenuhi 5 kriteria
2 Sesuai dengan program tahunan 4 Memenuhi 4 kriteria
3 Seusai dengan program semester 3 Memenuhi 3 kriteria
4 Sesuai dengan tujuan mata pelajaran 2 Memenuhi 2 kriteria
5 Sesuai dengan alokasi waktu. 1 Memenuhi 1 kriteria
2 Mempertimbangkan
kesesuaian materi pelajaran dengan kebutuhan siswa
1 Keimanan, ketaqwaan dan ahlak mulia 5 Memenuhi 5 kriteria
2 Potensi kecerdasan dan minat sesuai perkembangan
peserta didik 4 Memenuhi 4 kriteria
3 Keragaman potensi lokal 3 Memenuhi 3 kriteria
4 Kebutuhan pada kehidupan nasional 2 Memenuhi 2 kriteria
5 Sesuai dengan kehidupan pada ruang lingkup global. 1 Memenuhi 1 kriteria
@2015, Dit. Pembinaan SMA 21
4 Menetapkan target KKM 1 KKM MP > 75% 5 Memenuhi 5 kriteria
2 Pencapaian kriteria ketuntasan ideal 100% 4 Memenuhi 4 kriteria
3 Menganalisis indikator, KD, dan SK 3 Memenuhi 3 kriteria
4 Mempertimbangkan kemampuan rata-rata peserta didik 2 Memenuhi 2 kriteria
@2015, Dit. Pembinaan SMA 22
No. Indikator Pilihan Alat Ukur Skor Deskripsi Kinerja
5 Mengembangkan kecakapan
hidup
1 Kecakapan mengenal diri
/personal skill 5 Memenuhi 5 kriteria
2 Kecakapan berpikir
rasional/thinking skills 4 Memenuhi 4 kriteria
3 Kecakapan sosial 3 Memenuhi 3 kriteria
4 Kecakapan vokasional 2 Memenuhi 2 kriteria
5 Kontekstual 1 Memenuhi 1 kriteria
6 Memperhatikan keragaman jenis
informasi
1 Angka 5 Memenuhi 5 kriteria
2 Teks 4 Memenuhi 4 kriteria
3 Gambar/Peta 3 Memenuhi 3 kriteria
4 Grafik/Tabel 2 Memenuhi 2 kriteria
5 Multimedia 1 Memenuhi 1 kriteria
7 Mengembangkan potensi diri siswa 1 Berbasis potensi siswa 5 Memenuhi 5 kriteria
2 Berbasis lingkungan
sekolah 4 Memenuhi 4 kriteria
3 Berkeunggulan khas
lokal 3 Memenuhi 3 kriteria
4 Berkeunggulan nasional 2 Memenuhi 2 kriteria
5 Berkeunggulan global 1 Memenuhi 1 kriteria
8 Menggunakan keragaman sumber
belajar
1 Buku 5 Memenuhi 5 kriteria
2 Majalah 4 Memenuhi 4 kriteria
3 Koran 3 Memenuhi 3 kriteria
4 Televise 2 Memenuhi 2 kriteria
5 Internet 1 Memenuhi 1 kriteria
9 Mengadopsi materi pelajaran dari sekolah unggul di dalam negeri.
1 Menggunakan sebagai
sumber teori 5 Memenuhi 5 kriteria
2 Meningkatkan kesetaraan materi lokal pada taraf internasional.
4 Memenuhi 4 kriteria
@2015, Dit. Pembinaan SMA 23 pendidik dalam
penguasaan materi pelajaran
4 Meningkatkan mutu
penyajian materi pelajaran.
2 Memenuhi 2 kriteria
5 Meningkatkan mutu
strategi penyajian materi. 1 Memenuhi 1 kriteria
10 Mengadaptasi materi pelajaran dari sekolah unggul bertaraf internasional
1 Mengadaptasi teori 5 Memenuhi 5 kriteria
2 Mengadaptasi
sistematika merumuskan materi
4 Memenuhi 4 kriteria
3 Mengadaptasi model
penyampaian materi 3 Memenuhi 3 kriteria
4 Mangadaptasi
mempelajari materi 2 Memenuhi 2 kriteria
5 Mengadaptasi
mendokumentasikan materi
1 Memenuhi 1 kriteria
Mengetahui, ………, ……….
Kepala Sekolah ……….. Pengawas
………. ………...……….
@2015, Dit. Pembinaan SMA 24
Lampiran 2: Rekapitulasi Kinerja Hasil Supervisi Standar Isi
REKAPITULASI KINERJA HASIL SUPERVISI STANDAR ISI
Nama Sekolah :
1 Penyajian materi pelajaran 5
2 Mempertimbangkan kesesuaian materi pelajaran
dengan kebutuhan siswa 5
3 Mengembangkan KTSP 5
4 Menetapkan target KKM 5
@2015, Dit. Pembinaan SMA 25
6 Memperhatikan keragaman jenis informasi 5
7 Mengembangkan potensi diri siswa 5
8 Menggunakan keragaman sumber belajar 5
9 Mengadopsi materi pelajaran dari sekolah unggul di
dalam negeri. 5
10 Mengadaptasi materi pelajaran dari sekolah unggul
bertaraf internasional 5
50
Mengetahui, ………, ……….
Kepala Sekolah ……….. Pengawas ………
…. ………...……….
@2015, Dit. Pembinaan SMA 26
Lampiran 3: Instrumen Supervisi Perencanaan Belajar
INSTRUMEN SUPERVISI PERENCANAAN BELAJAR
Nama Sekolah :
Alamat Sekolah :
Kabupaten / Kota :
Nama Guru :
Mata Pelajaran :
SK KD :
Kelas :
Hari / Tanggal :
Cara Pengisian : Berikan tanda v pada kolom pilihan
No. Komponen Pilihan Alat Ukur Skor
1 Merumuskan Silabus dan RPP dengan indikator; 1 Memiliki dokumen KTSP
2 Memiliki dokumen silabus
3 Memiliki dokumen RPP
4 Memiliki model RPP pembanding
5 Miliki Kalender Pendidikan
2 Memperbaiki Silabus dan RPP 1 Melakukan perbaikan silabus dan dan
RPP
2 Memiliki dokumen pelaksanaan kegiatan perbaikan
3 Memiliki dokumen yang diperbaiki
4 Memiliki catatan komponen yang
diperbaiki
5 Memiliki dokumen hasil perbaikan.
3 Merumuskan indikator pembelajaran 1 Menggambarkan prilaku
2 Menggambarkan kondisi
@2015, Dit. Pembinaan SMA 27
4 Mencerminkan yang dapat siswa capai
5 Berupa pengaman belajar peserta didik
4 Merumuskan materi 1 Sesuai dengan kompetensi dasar
2 Mendeskripsikan pentahapan materi yang siswa kuasai
3 Mendeskripsikan multi kecerdasan 4 Menunjukan sumber belajar yang jelas 5 Fleksibel dan menjadi bagian dari dunia
siswa
5 Merumuskan metode 1 Memilih metode variatif
2 Menggambarkan pengalaman belajar
siswa secara aktif
3 Berpusat pada aktivitas siswa
4 Metode sesuai dengan kebutuhan siswa belajar.
5 Medorong siswa membangun kesimpulan
hasil belajar
6 Menentukan peraga 1 Memilih alat peraga sesuai dengan tujuan
2 Kesesuaian media pengembangan
kreativitas siswa
3 Membangun tantangan baru inovatif
4 Memanfaatkan sumber daya lingkungan
dan alam sekitar
5 Memanfaatkan teknologi informasi
7 Menentukan sumber belajar 1 Memilih materi sesuai dengan tujuan
2 Menyediakan sumber belajar yang variatif 3 Sumber belajar bilingual.
4 Mendayagunakan perpustakaan
5 Memberdayakan TIK
8 Merumuskan evaluasi 1 Merumuskan instrumen penilaian
@2015, Dit. Pembinaan SMA 28
5 Menggunakan informasi hasil penilaian untuk menyusun program perbaikan dan pengayaan.
9 Kesesuaian dengan KTSP 1 Menentukan tujuan sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional.
2 Menggunakan pola perancangan
pembelajaran secara sistematik.
3 Mengembangkan RPP mengacu pada
pedoman penulisian RPP
4 Menggunakan perancangan belajar tatap muka dan perancangan belajar mandiri
5 Memanfaatkan model perancangan acuan
pembanding bertaraf internasional.
10 Relevan dengan kehidupan 1 Menyediakan pengalaman belajar yang
diintegrasikan pada kehidupan di masyarakat.
2 Memanfaatkan fenomena lingkungan
untuk meningkatkan kinerja belajar siswa. 3 Meningkatkan kerja sama sebagai basis
kolaborasi
4 Menetapkan standar produk hasil belajar sebagai modal dalam berkompetisi. 5 Mengkomunikasikan hasil belajar
berkeunggulan kepada halayak.
Mengetahui,
………,
………. Kepala Sekolah ……….. Pengawas
………. ………...………. NIP.
@2015, Dit. Pembinaan SMA 29
Lampiran 4: Rekapitulasi Kinerja Hasil Supervisi Perencanaan Pembelajaran
REKAPITULASI KINERJA HASIL SUPERVISI PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : - Alamat
Sekolah : - Kabupaten /
Kota : -
Nama Guru : -
Mata Pelajaran : -
SK KD : -
Kelas : -
Hari / Tanggal : -
No Komponen Skor Ideal Skor Dicapai Deskripsi
1 Merumuskan Silabus dan RPP dengan
indikator; 5
2 Memperbaiki Silabus dan RPP 5
3 Merumuskan indikator pembelajaran 5
4 Merumuskan materi 5
5 Merumuskan metode 5
6 Menentukan peraga 5
@2015, Dit. Pembinaan SMA 30
8 Merumuskan evaluasi 5
9 Kesesuaian dengan KTSP 5
10 Relevan dengan kehidupan 5
Pencapaian Kinerja 50
Mengetahui, ………, ……….
Kepala Sekolah ……….. Pengawas
………. ………...……….
@2015, Dit. Pembinaan SMA 31
Lampiran 5: Instrumen Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran
INSTRUMEN SUPERVISI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah :
Alamat Sekolah :
Kabupaten / Kota :
Nama Guru :
Mata Pelajaran :
SK KD :
Kelas :
Hari / Tanggal :
Cara Pengisian : Berikan tanda v pada kolom pilihan
No. Komponen Pilihan Alat Ukur Skor
1 Kehadiran melaksanakan tugas 1 Di atas 99% = 5
2 97 - 98,9% = 4 3 95 – 96,9% = 3 4 93 - 94,9% = 2
5 Di bawah 93% = 1
2 Menggunakan RPP 1 Membawa RPP dalam kegiatan
pembelajaran
2 Menetapkan tujuan pembelajaran sebagai target transaksional kegiatan
3 Mensosialisasikan indikator hasil belajar 4 Menyajikan materi sesuai rencana. 5 Menerapkan strategi pembelajaran sesuai
dengan rencana.
3 Menggunakan sumber belajar yang variatif 1 Memiliki standar minimum untuk sumber
balajar guru
2 Menetukan standar minimum sumber
belajar siswa
@2015, Dit. Pembinaan SMA 32
4 Menggunakan sumber belajar berbasis TIK
5 Menggunakan sumber belajar berbahas asing.
4 Melakukan kegiatan pendahuluan 1 Mencatat siswa yang tidak hadir
2 Melakukan tergur sapa untuk mencairkan suasana kelas
3 Memastikan seluruh sumber daya kelas siap belajar
4 Menyampaikan tujuan dan target pembelajaran
5 Mengawali pembelajaran dengan
mengaitkan pada materi sebelumnya dan materi pelajaran lain.
5 Penyampaikan konsep materi sesuai RPP 1 Menetapkan standar ketuntasan minimal
2 Mengacu pada materi yang terdapat pada RPP
3 Mengolah materi pelajaran secara kreatif 4 Menyajikan materi untuk meningkatkan penguasaan teori dan mempraktekannya 5 Mengevaluasi kompetensi siswa sesuai
dengan konsep pada RPP.
6 Menggunakan konsep dengan bahasa yang jelas dan
sistematis
1 Menunjukan kerangka materi yang membantu siswa lebih mudah memahaminya.
2 Menyampaikan materi dengan bahasa
yang efisien
3 Menggunakan bahasa yang sesuai dengan karakter siswa.
4 Suara terdengar jelas oleh seluruh siswa 5 Dapat menjelaskan materi yang
@2015, Dit. Pembinaan SMA 33
7 Menggunakan alat peraga 1 Menggunakan alat peraga sesuai
kebutuhan
2 Penggunaan alat peraga melibatkan siswa 3 Menggunakan alat peraga efisien
4 Menggunakan alat peraga pratis
5 Penggunaan alat peraga membantu siswa memahami dan dapat menerapkan konsep.
8 Mendayagunakan teknologi informasi 1 Menggunakan TIK untuk
mengadministrasikan perencanaan pembelajaran
2 Menggunakan TIK dalam sebagai sumber
belajar guru
3 Menggunakan teknologi sebagai sumber belajar siswa
4 Mendayagunakan teknologi sebagai alat analisis soal.
5 Mendayagunakan TIK sebagai pendukung
pengelolaan hasil evaluasi belajar siswa.
9 Menggunakan bahasa asing dalam pembelajaran 1 Menggunakan bahasa asing pembukaan
pembelajaran
2 Menggunakan bahasa asing sebagai bahasa kelas
3 Menggunakan strategi bilingual dalam menjelaskan materi
4 Menuliskan bahasa asing diperlukan untuk penjelasan kepada siswa 5 Menggunakan bahasa asing sebagai
bahasa pengantar pada keseluruhan kegiatan pembelajaran.
10 Membangun pengalaman belajar peserta didik 1 membangun berpikir kritis
2 membangun pikiran yang baru
@2015, Dit. Pembinaan SMA 34
4 mengembangkan semangat merumuskan
konsep baru
5 menantang multi kecerdasan.
11 Peserta didik aktif 1 Merespon pernyataan guru secara positif
2 Mengajukan pertanyaan
3 Menjawab pertanyaan
4 Mengusulkan gagasan
5 Menyelesaikan tugas.
12 Peserta didik interaktif 1 Memperhatikan pernyataan teman
2 Menyempurnakan gagasan teman
3 Benunjukan kekuatan pikiran teman
4 Menyetujui pendapat teman
5 Menolak pernyataan teman dengan sopan
13 Melakukan penilaian proses 1 Guru memiliki dokumen hasil penilaian
proses
2 Guru memiliki rencana pelaksanaan penilaian proses
3 Guru menentukan standar penilaian 4 Guru mencatat hasil penilaian proses. 5 Guru menggunakan hasil penilaian proses
14 Membangun suasana kelas yang menyenangkan 1 kegiatan belajar diselingi dengan canda
siswa
2 guru bercanda dengan siswa
3 siswa dapat menyelesikan tugas secara kompetitif
4 suasana menujukan semangat
menciptakan hasil terbaik
5 menyatakan penghargaan terhadap setiap ide yang dikemukakan
15 Melaksanakan tes akhir kegiatan pembelajaran 1 Menetapkan waktu untuk tes akhir
pembelajaran dengan tepat
2 Menggunakan waktu tes pembelajaran
@2015, Dit. Pembinaan SMA 35
3 Menggunakan perangkat evaluasi sesuai tujuan
4 Hasil evaluasi dapat segera diketahui 5 Hasil evaluasi digunakan mengukur target
KKM
16 Memenuhi target ketuntasan 1 Memiliki target ketuntasan
2 Tingkat ketuntasan pada penguasaan konsep
3 Tingkat ketuntasan penerapkan konsep 4 Ada data ketuntasan kelas
5 Ada administrasi mengenai ketuntasan
17 Mendisain remedial dan pengayaan 1 Terdapat data acuan dalam penetapan
program
2 Memiliki catatan rencana pelaksanaan remedial dan pengayaan
3 Terdapat catatan siswa yang mendapat remedial
4 Terdapat catatan siswa yang mendapat pengayaan
5 Terdapat data hasil pelaksanaan remedial dan pengayaan
18 Memiliki data penilaian hasil belajar peserta didik 1 Buku nilai guru rapih
2 Data hasil belajar siswa lengkap
3 Terdapat sampel siswa hasil karya belajar terbaik
4 Terdapat sampel hasil belajar siswa yang paling kurang
5 Data disimpan dalam dokumen digital.
19 Memiliki catatan kehadiran peserta didik 1 Dokumen rapih
2 Data lengkap
3 Mudah dibaca
4 Diolah sebagai bahan refleksi.
@2015, Dit. Pembinaan SMA 36 kepentingan 20 Mendokumenkan bukti keberhasilan belajar peserta
didik
1 Memilih samper bukti prestasi belajar siswa
2 Menyimpan sampel portofolio siswa 3 Mendokomentasikan karya siswa terbaik
dalam dokumen digital
4 Memiliki dukumen data
5 Mempublikasikan data karya terbaik
Mengetahui,
………,
………. Kepala Sekolah ……….. Pengawas
……… ………...………
NIP.
@2015, Dit. Pembinaan SMA 37
Lampiran 6: Rekapitulasi Hasil Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran
REKAPITULASI HASIL SUPERVISI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : -
Alamat Sekolah : - Kabupaten /
Kota : -
Nama Guru : -
Mata Pelajaran : -
SK KD : -
Kelas : -
Hari / Tanggal : -
No Komponen Skor
Ideal
Skor
Dicapai Deskripsi
1 Kehadiran melaksanakan tugas 5
2 Menggunakan RPP 5
3 Menggunakan sumber belajar yang
variatif 5
@2015, Dit. Pembinaan SMA 38
5 Penyampaikan konsep materi sesuai
RPP 5
6 Menggunakan konsep dengan
bahasa yang jelas dan sistematis 5
7 Menggunakan alat peraga 5
8 Mendayagunakan teknologi
informasi 5
9 Menggunakan bahasa asing dalam
pembelajaran 5
10 Membangun pengalaman belajar
peserta didik 5
11 Peserta didik aktif 5
12 Peserta didik interaktif 5
13 Melakukan penilaian proses 5
l14 Membangun suasana kelas yang
menyenangkan 5
15 Melaksanakan tes akhir kegiatan
pembelajaran 5
16 Memenuhi target ketuntasan 5
17 Mendisain remedial dan pengayaan 5
18 Memiliki data penilaian hasil belajar
@2015, Dit. Pembinaan SMA 39
19 Memiliki catatan kehadiran peserta
didik 5
20 Mendokumenkan bukti keberhasilan
belajar peserta didik 5
Pencapaian Kinerja 100
Mengetahui, ………, ……….
Kepala Sekolah ……….. Pengawas
………. ………...……….
@2015, Dit. Pembinaan SMA 40
Lampiran 7: Instrumen Supervisi Penilaian
INSTRUMEN SUPERVISI PENILAIAN
Nama Sekolah :
Alamat Sekolah :
Kabupaten / Kota :
Nama Guru :
Mata Pelajaran :
SK KD :
Kls :
Hari / Tanggal :
Cara Pengisian : Berikan tanda v pada kolom pilihan
No. Komponen Pilihan Alat Ukur Skor
A Prinsip-prinsip Normatif
1 Penilaian Dilakukan Berdasarkan Data Terukur (Sahih)
5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
2 Penilaian dilakukan secara objektif berdasarkan prosedur yang jelas
5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
3 Penilaian dilakukan secara adil 5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
@2015, Dit. Pembinaan SMA 41
B Prinsip Teknis
4 Penilaian dilakukan secara terpadu 5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
5 Penilaian dilakukan secara terbuka 5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
6 Penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan
7 Penilaian dilakukan secara sistematis 5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
8 Penilaian dilakukan mengacu pada kriteria 5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
9 Penilaian dilakukan dengan akuntabel 5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
@2015, Dit. Pembinaan SMA 42
10 Menyusun program penilaian 5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
11 Menggunakan Standar Penilaian Pendidikan 5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
12 Menyusun catatan menyeluruh 5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
13 Mensosialisasikan hasil 5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
14 Menelaah perkembangan hasil belajar siswa 5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
15 Menetapkan prosedur penilaian 5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
16 Mengembalikan hasil kerja siswa yang telah dinilai 5 Sangat Baik
@2015, Dit. Pembinaan SMA 43
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
17 Menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional 5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
18 Penggunaan TIK dalam pelaksanaan penilaian 5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
19 Menyusun ketentuan pelaksanaan penilaian 5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
20 Menggunakan instrumen penilaian yang beragam
yang meliputi pilihan ganda, uraian, penilaian tugas dan karya inovatif
21 Mendokumentasikan penilaian 5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
22 Melaporkan hasil belajar kepada orang tua 5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
@2015, Dit. Pembinaan SMA 44
1 Sangat Kurang
Mengetahui, ………, ……….
Kepala Sekolah ……….. Pengawas
………. ………...……….
@2015, Dit. Pembinaan SMA 45
Lampiran 8: Rekapitulasi Kinerja Hasil Supervisi Penilaian
REKAPITULASI KINERJA HASIL SUPERVISI PENILAIAN
Nama Sekolah :
-
Alamat Sekolah :
-
Kabupaten / Kota :
-
Nama Guru :
-
Mata Pelajaran :
-
SK KD :
-
Kelas :
-
Hari / Tanggal :
-
No Komponen Skor Ideal Skor Dicapai Deskripsi
A Prinsip-prinsip Normatif 15
@2015, Dit. Pembinaan SMA 46 2 Penilaian dilakukan secara objektif berdasarkan prosedur yang jelas 5
3 Penilaian dilakukan secara adil 5
B Prinsip Teknis 30
4 Penilaian dilakukan secara terpadu 5
5 Penilaian dilakukan secara terbuka 5
6 Penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan 5
7 Penilaian dilakukan secara sistematis 5
8 Penilaian dilakukan mengacu pada kriteria 5
9 Penilaian dilakukan dengan akuntabel 5
C Mengacu pada Standar
Pengelolaan 65
10 Menyusun program penilaian 5
11 Menggunakan Standar Penilaian Pendidikan 5
12 Menyusun catatan menyeluruh 5
@2015, Dit. Pembinaan SMA 47
14 Menelaah perkembangan hasil belajar siswa 5
15 Menetapkan prosedur penilaian 5
16 Mengembalikan hasil kerja siswa yang telah dinilai 5
17 Menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional 5
18 Penggunaan TIK dalam pelaksanaan penilaian 5
19 Menyusun ketentuan pelaksanaan penilaian 5
20 Menggunakan instrumen penilaian yang beragam yang meliputi
pilihan ganda, uraian, penilaian tugas dan karya inovatif 5
21 Mendokumentasikan penilaian 5
22 Melaporkan hasil belajar kepada orang tua 5
Pencapaian Kinerja 110
Mengetahui, ………, ……….
Kepala Sekolah ……….. Pengawas
………. ………...……….
@2015, Dit. Pembinaan SMA 48
Lampiran 9: Instrumen Supervisi Standar Kompetensi Lulusan
INSTRUMEN SUPERVISI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Nama Sekolah :
Alamat Sekolah :
Kabupaten / Kota :
Nama Guru :
Mata Pelajaran : /
SK KD :
Kelas :
Hari / Tanggal :
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda "v" jika sesuai dengan dengan kondisi nyata pada kolom kesesuaian
No. Indikator Operasional
Kese-suaian Skor Deskripsi Skor
1 Mengarahkan siswa dalam
meningkatkan pengetahuan dan menjalankan perintah agama
1 Melaksanakan ibadah
sehari-hari di sekolah 5 Memenuhi 5 kriteria
2 Menjadi peserta kegiatan
keagamaan 4 Memenuhi 4 kriteria
3 Berpakaian sesuai dengan
norma agama 3 Memenuhi 3 kriteria
4 Menunjukkan sikap hormat
kepada guru dan sesama 2 Memenuhi 2 kriteria
5 Memiliki bukti melaksanakan
@2015, Dit. Pembinaan SMA 49
2 Mengembangkan kemampuan diri
siswa secara optimal 1
Menyiapkan dan menyusun
materi diskusi 5 Memenuhi 5 kriteria
2 Memimpin diskusi kelompok 4 Memenuhi 4 kriteria
3 Menyampaikan materi diskusi
secara sistematis 3 Memenuhi 3 kriteria
4 Menyimpulkan hasil diskusi 2 Memenuhi 2 kriteria
5 Menyusun laporan hasil diskusi 1 Memenuhi 1 kriteria
3 Mengembangkan produk belajar
siswa dalam kecakapan hidup yang realistik
1 Memelihara penampilan diri
yang rapih dan bersih 5 Memenuhi 5 kriteria
2 Berbicara yang sopan, logis,
dan sistematis 4 Memenuhi 4 kriteria
3 Menyelesaikan tugas-tugas
dengan rapih dan tuntas 3 Memenuhi 3 kriteria
kepada publik. 1 Memenuhi 1 kriteria
4 Mengembangkan kerjasama sosial
1 Membangun kerja sama
kelompok 5 Memenuhi 5 kriteria
2 Membangun kerja sama antar
kelas 4 Memenuhi 4 kriteria
3 Mengembangkan kegiatan
bersama antar sekolah 3 Memenuhi 3 kriteria
antar sekolah antarnegara 1 Memenuhi 1 kriteria
6 Meningkatkan prestasi siswa dalam
UN 1
Memperoleh prestasi tingkat
kab./kota 5 Memenuhi 5 kriteria
@2015, Dit. Pembinaan SMA 50
siswa terbaik di sekolah 2 Memenuhi 2 kriteria
5 Mendokumenkan hasil dengan
tertib 1 Memenuhi 1 kriteria
7 Menunjang target prestasi dalam kompetisi bidang akademik non akademik
1 Tingkat Sekolah 5 Memenuhi 5 kriteria
2 Tingkat Kabupaten/Kota 4 Memenuhi 4 kriteria
3 Tingkat Provinsi 3 Memenuhi 3 kriteria
4 Tingkat Nasional 2 Memenuhi 2 kriteria
5 Tingkat Internasional 1 Memenuhi 1 kriteria
8 Mengembangkan inovasi karya
siswa dalam bentuk produk belajar (teks, audio, video, benda)
1 Teks 5 Memenuhi 5 kriteria
2 Gambar/Peta 4 Memenuhi 4 kriteria
3 Video 3 Memenuhi 3 kriteria
4 Audio 2 Memenuhi 2 kriteria
5 Teknologi terapan, produk
pengetahuandsb) 1 Memenuhi 1 kriteria
9 Meningkatkan prestasi siswa dalam bidang TIK
1 Pembelajaran berbasis TIK 5 Memenuhi 5 kriteria
2 Mendisain aplikasi TIK 4 Memenuhi 4 kriteria
3 Mengembangkan web/blog 3 Memenuhi 3 kriteria
4 Mengadopsi informasi 2 Memenuhi 2 kriteria
5 Mempublikasikan produk
belajar siswa 1 Memenuhi 1 kriteria
10 Mengembangkan siswa untuk
melakukan kolaborasi berbasis TIK 1
Memiliki mitra kerja
pembelajaran 5 Memenuhi 5 kriteria
2 Memiliki tujuan dan indikator
mutu 4 Memenuhi 4 kriteria
3 Mempresentasikan produk
@2015, Dit. Pembinaan SMA 51
4 Memiliki dokumen produk
kerja sama 2 Memenuhi 2 kriteria
5 Mempublikasikan hasil kerja
sama siswa 1 Memenuhi 1 kriteria
11 Mengembangkan kompetensi siswa
bertaraf internasional 1
Target pencapain standar
lulusan di atas SNP 5 Memenuhi 5 kriteria
2 siswa memanfaatkan materi
pelajaran berbahasa asing 4 Memenuhi 4 kriteria
jaringan internet 2 Memenuhi 2 kriteria
12 Mengoptimalkan pencapaian hasil
belajar 1
2 Mensosialisasikan SKL kepada
siswa 4 Memenuhi 4 kriteria
3 Menetapkan strategi utama
pencapaian SKL 3 Memenuhi 3 kriteria
4 Memetakan pencapaian SKL 2 Memenuhi 2 kriteria
@2015, Dit. Pembinaan SMA 52
Lampiran 10: Rekapitulasi Kinerja Hasil Supervisi SKL
REKAPITULASI KINERJA HASIL SUPERVISI SKL
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda "v" jika sesuai dengan dengan kondisi nyata pada kolom kesesuaian
No Komponen Skor
2 Mengembangkan kemampuan diri siswa
secara optimal 5
3 Mengembangkan produk belajar siswa