I.
PENGERTIAN PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN
Perencanaan
Pengendalian
(1) Pengertian Perencanaan
Perencanaan berarti kegiatan menetapkan tujuan organisasidan memiliki cara yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengambilan keputusan merupakan bagian dari perencanaan yang berarti menentukan atau memilih alternatif pencapaian tujuan dari beberapa alternatif yang ada. Perencanaan diperlukan untuk mengarahkan kegiatan organisasi. Perencanaan merupakan fungsi pertama manajemen, perencanaan ini dilakukan secara terus-menerus karena dengan berlalunya waktu perusahaan perlu melaksanakan perencanaan kembali dan membuat rencana-rencana baru.
Rencana strategis
Tujuan Jangka Panjang
Tujuan jangka Pendek
Rencana Jangka Pendek
Anggaran
Respons
Pengawasan Aktivitas
Aktual
Perbandingan Aktivitas Aktual
yang Telah Direncanakan
Penyelidikan
(2) Pengertian Penganggaran
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu ( periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.
Penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan harapan manajemen tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
II.
PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK ANGGARAN
Karakteristik penganggaran antara lain sebagai berikut: 1. Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
2. Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang oleh jumlah non moneter (misalnya, unit yang dijual atau diproduksi).
3. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa tahun.
4. Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan. 5. Usulan anggaran ditelah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi
ketimbang oleh pihak yang menganggarkan (budgetee).
III.
JENIS-JENIS ANGGARAN
Dengan mengelompokkan anggaran akan mempermudah kita dalam menyusun jenis anggaran yang diinginkan sesuai dengan keperluan. Anggaran dapat dikelompokkan dari berbabagai segi antara lain :
1. Dilihat dari segi dasar penyusunan, anggaran terdiri atas :
Anggaran Variabel (variable budget) adalah anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisaran) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.
Anggaran Tetap (fixed budget) adalah anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. Anggaran tetap disebut juga dengan anggaran statis.
2. Dilihat dari segi cara penyusunan, anggaran terdiri atas :
Anggaran periodik (periodic budget) adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu. Pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.
Anggaran kontinu (continuous budget) adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan atas anggaran yang pernah dibuat. 3. Dilihat dari segi jangka waktu, anggaran terdiri atas :
Anggaran jangka pendek (short-range budget) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek. Anggaran ini disebut juga anggaran taktis.
4. Dilihat dari segi bidang, anggaran terdiri atas anggaran operasional dan anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut “anggaran induk (master budget)”.
Anggaran induk yang mengonsolidasikan rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaan tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulanan dan anggaran triwulan dipecah lagi menjadi anggaran bulanan.
Anggaran operasional (operational budget) adalah anggaran untuk menyusun anggaran laba rugi. Yang termasuk dalam anggaran operasional antara lain :
Anggaran induk
Anggaran Operasional Anggaran Keuangan
Anggaran Penjualan
Anggaran Produksi
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Anggaran Biaya overhead Produksi
Anggaran Beban Pokok Penjualan
Anggaran L/R
Anggaran Kas
Anggaran Penjualan
Anggaran Penjualan (sales budget), adalah projeksi yang disetujui oleh komite anggaran, yang menjelaskan penjualan yang diharapkan dalam satuan unit dan uang. Oleh karena anggaran penjualan adalah dasar bagi semua anggaran operasional lainnya sebagian besar dari anggaran keuangan, maka anggaran penjualan yang seakurat mungkin sangatlah penting.
Prediksi penjualan hanyalah perkiraan awal. Prediksi penjualan diberikan pada komite anggaran untuk mempertimbangkan. Komite anggaran dapat merevisinya sesuai dengan keadaan. Sebagai contoh, jika komite anggaran memutuskan bahwa perkiraan terlalu pesimistis dan tidak sejalan dengan rencana strategis organisasi, mereka dapat menyarankan tindakan-tindakan tertentu untuk meningkatkan penjualan ats tingkat prediksi seperti meningkatkan kegiatan promosi dan merekrut tenaga penjual tambahan.
Laporan 1 mengilustrasikan anggaran penjualan untuk lini kaus standar Texas Rex. Demi kemudahan, kita menganggap bahwa Texas Rex hanya memiliki satu produk : kaus standar berlengan pendek dengan logo Texas Rex dicetak dibagian belakang. (Untuk perusahaan dengan banyak produk, anggaran penjualan menampilkan penjualan untuk tiap produk dalam satuan unit dan uang hasil penjualan).
Laporan 1 Texas Rec Inc. Anggaran Penjualan
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006 Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Unit 1.000 1.200 1.500 2.000 5.700
Harga jual per unit X $10 X $10 X $10 X $10 X $10 Anggaran penjualan $10.000 $12.000 $15.000 $20.000 $57.000
penjualan Texas Rex yang dilakukan dengan tema “kembali ke sekolah” serta natal.
Anggaran Produksi
Anggaran produksi (production budget) menjelaskan berapa banyak unit harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan memenuhi kebutuhan persediaan akhir. Jika tidak terdapat persediaan awal dan akhir, kaus yang akan diproduksi akan sama dengan unit yang dijual. Ini akan menjadi kasus untuk perusahaan JIT. Tetapi, banyak perusahaan manufaktur menggunakan persediaan menggunakan persediaan sebagai upaya berjaga-jaga terhadap ketidakpastian permintaan atau produksi. Anggaplah bahwa kebijakan perusahaan mensyaratkan 20% penjualan kuartal berikutnya dari persediaan akhir dan persediaan awal kaus tersebut untuk kuartal pertama tahun berjalan adalah 180.
Guna menghitunng unit yang akan diproduksi, dibutuhkan penjualan unit dan unit untuk persediaan awal dan akhir barang jadi: Unit yang akan
diproduksi
= Perkiraan penjualan unit + Unit dalam persediaan akhir – Unit dalam persediaan awal Formula tersebut adalah dasar unuk anggaran produksi dalam laporan 2. Kita melihat bahwa Texas Rex mengantisipasi penjualan sebanyak 1.000 kaus. Sebagai tambahan,perusahaan menginginkan adanya 240 kaus dalam persediaan akhir di akhir kuartal pertama (0,20 x 1.200). Jadi, 1.240 kaus dibutuhkan selma kuartal pertama. Darimana 1.240 kaus dapat diperoleh ? Persediaan awal dapat menyediakan 180 kaus, sehingga tinggal 1.060 kaus yang akan diproduksi selama kuartal pertama. Perhatikan bahwa anggaran produksi dinyatakan dalam bentuk unit:
Laporan 2 Texas Rex,Inc. Anggaran Produksi
*anggaplah bahwa penjualan kuartal 1 tahun 2007 diperkirakan 1000 unit.
Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung
Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung(direct materials purchases budget), menyatakan jumlah dan biaya bahan mentah yang dibeli tiap periode, jumlahnya tergantung pada perkiraan penggunaan bahan baku dalam produksi dan persediaan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan. Perusahaan perlu mempersiapkan suatu anggaran pembelian bahan baku langsung yang terpisah untuk masing-masing bahan mentah yanng digunakan.
Demi kemudahan, anggaplah bahwa logo Texas Rexpada kaus membutuhkan 2 tipe bahan mentah: kaus polos berbiaya $3 dan tinta (untuk cetakan) berbiaya $0,20 per ons. Untuk setiap unit pabrik membutuhkan 1 kaus dan 5 ons tinta untuk tiap kaus yang berlogo diproduksi. Kemudian Texas Rex ingin memproduksi 1.060 kaus dalam kuartal pertama, pabrik akan membutuhkan 1.060 kaus polos dan 5.300 ons tinta (5 on x 1.060 kaus). Begitu perkiraan dihitung, pembelian (dalam unit) dapat dihitung sebagai berikut:
Pembelian = Bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk produksi + Bahan baku langsung yang diinginkan dalam persediaan akhir- Bahan baku langsung dalam persediaan awal
Jumlah bahan baku langsung dalam persediaan ditentukan oleh kebijakan persediaan perusahaan. Kebijakan Texas Rex adalah memiliki 10% dari kebutuhan produksi bulan berikutnya, dalam persediaan akhir mereka. Asumsikan bahwa pabrik memiliki 58 kaus polos dan 390 ons tinta pada 1 Januari.
Laporan 3 Texas Rex,Inc
Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006
Kuartal *kita tidak mengetahui produksi untuk kuartal pertama tahun 2007 karena kita tidak tahu penjualan kuartal kedua tahun 2007. Oleh sebab, persediaan akhir yang digunakan untuk 106 kaus polos dan 530 ons tinta dimasukkan hanya untuk melengkapi contoh ini.
Anggaran Tenaga Kerja Langsung (direct labor budget), menunjukkan total jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan dan biaya yang berhubungan dengan jumlah unit dalam anggaran produksi. Sama halnya dengannya bahan baku langsung, anggaran jam tenaga kerja langsung ditentukan oleh hubungan antara tenaga kerja dan outputnya. Sebagai contohnya, jika suatu batch 100 kaus berlogo membutuhkan 12 jam tenaga kerja langsung, maka waktu tenaga kerja langsung per kaus berlogo adalah 0,12 jam.
Dengan menggunakan tenaga kerja langsung yang digunakan untuk tiap unit dan unit yang akan diproduksi berdasarkan anggaran produksi, anggaran tenaga kerja langsung dihitung seperti ditunjukkan dalam laporan 4. Dalam anggaran tenaga kerja langsung, tarif upah($10 per jam dalam contoh ini), adalah upah rata-rata yang dibayarkan pada tenaga kerja langsung yang berhubungan dengan produksi kaus. Oleh karena jumlah tersebut adalah rata-rata, memungkinkan adanya perbedaan tarif upah yang dibayarkan pada tiap pekerja.
Laporan 4 Texas Rex, Inc.
Anggaran Tenaga Kerja Langsung Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2006
Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Unit yang diproduksi (laporan 2) 1.060 1.260 1.600 1.800 5.720 Jam tenaga kerja langsung per unit
(jam) X 0,12 X 0,12 X 0,12 X 0,12 X 0,12
Total jam yang dibutuhkan 127,2 151,2 192 216 686,4 Rata-rata upah per jam X$10 X$10 X$10 X$10 X $10 Total biaya tenaga kerj langsung $1.272 $1.512 $1.920 $2.160 $6,864
Anggaran Overhead
overhead berbeda sejalan dengan penggerak mereka. Komponen individual yang akan berbeda diindeentifikasi (sebagai contoh, perlengkapan dan utilitas), dan jumlah yang diharapkan akan dihabiskan pada tiap komponen per unit aktivitas, diperkirakan. Tarif-tarif individual yang dihasilkan kemudian ditotal untuk memperoleh suatu tarif overhead variabel. Sebagai contoh, anggaplah bahwa dua kesatuan biaya overhead dibuat, satu untuk overhead aktivitas berubah sesuai dengan jam tenaga kerja langsung, dan satunya untuk semua aktivitas lainnya, yang bersifat tetap. Tarif overhead variabel adalah $5 per jam tenaga kerja langsung; overhead tetap dianggarkan $6.580 ($1.645 per kuartal).dengan menggunakan informasi ini dan anggaran tenaga kerja langsung, (laporan 4), anggaran overhead dalam Laporan 5 disiapkan.
Laporan 5 Texas Rex, Inc. Anggaran Overhead
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2006 Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Jam tenaga kerja langsung yang
dianggarkan (laporan 4) 127,2 151,2 192,0 216,0 686,4
Tariif overhead variabel X$ 5 X$ 5 X$ 5 X$ 5 X$ 5
Overhead variabel yang dianggarkan $ 636 $756 $960 $1.080 $3.432
Overhead tetap yang dianggarkan * 1.645 1.645 1.645 1.645 6.580
Total overhead $2.281 $2.401 $2.605 $2.725 $10.012
*termasuk $540 penyusutan dalam tiap kuartal Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi
Laporan 6 Texas Rex, Inc.
Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2006 Perhitungan biaya per unit:
Bahan baku langsung ($3 + $1) $4,00
Tenaga kerja langsung (0,12 jam @$10) 1,20 Overhead: dipersiapkan dengan menggunakan laporan 3 ,4, 5, dan 6. Anggaran harga pokok penjualan (cost of good sold budget), mengungkapkan harga yang diharapkan untuk barang yang akan dijual. Laporan harga pokok penjualan (Laporan 7), adalah laporan terakhir yang diperlukan sebelum anggaran laporan laba rugi dapat dipersiapkan.
Laporan 7 Texas Rex, Inc.
Anggaran Harga Pokok Penjualan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2006
Bahan baku langsung yang digunakan (Laporan 3)* $ 22.880 Tenaga kerja langsung yang digunakan (Laporan 4) 6.864
Overhead (Laporan 5) 10.012
Harga pokok produksi yang dianggarkan $ 39.756
Barang jadi awal 1.251
Barang yang tersedia untuk dijual $ 41.007
Dikurangi: barang jadi akhir (Laporan 6) (1.390) Harga pokok penjualan yang dianggarkan $ 39.617
Anggaran Beban Penjualan dan administrasi
perlengkapan, berubah sejalan dengan aktivitas penjualan. Anggran beban penjualan dan administrasi diilustrasikan dalam Laporan 8. Anggaran Laba Rugi
Anggaran Laba Rugi. Dengan selesainya laporan harga pokok penjualan yang dianggarkan dan anggaran beban penjualan dan administrasi, Texas Rex memiliki semua anggaran operasional yang dibutuhkan untuk mempersiapkan perkiraan laba bersih. Laporan laba rugi yang dianggarkan ini ditunjukkan dalam laporan 9. Kedelapan laporan yang sudah disiapkan bersama dengan laporan laba rugi operasional yang dianggarkan, menetapkan anggaran operasional bagi Texas Rex.
Laba operasional (operational income), tidak sama dengan laba bersih (net income) perusahaan. Untuk mendapatkan penghasilan bersih, beban bunga dan pajak harus dikurangkan dari laba bersih. Pengurangan beban bunnga diambil dari anggaran kas yang ditunjukkan dalam laporan 10. Utang pajak tergantung pada hukum pajak yang berlaku.
Laporan 8 Texas Rex, Inc.
Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2006
Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Penjualan per unit yang direncanakan
(laporan 1) 1.000 1.200 1.500 2.000 5.700
Beban penjualan dan administrasi per
unit variabel X$0,10 X$0,10 X$0,10 X$0,10 X$0,10
Total beban variabel $100 $120 $150 $200 $570
Pengeluaran tetap penjualan dan administrasi:
Gaji $1.420 $1.420 $1.420 $1.420 $5.680
Utilitas 50 50 50 50 200
Iklan 100 200 300 500 1.100
Penyusutan 150 150 150 150 600
Asuransi - - 500 - 500
Total beban tetap $1.720 $1.820 $2.420 $2.120 $8.080 Total beban penjualan dan administrasi $1.820 $1.940 $2.570 $2.320 $8.650
Laporan 9 Texas Rex, Inc. Anggaran Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2006
Penjualan (Laporan 1) $ 57.000
Dikurangi: harga pokok penjualan (Laporan 7) (39.617)
Marjin kotor $ 17.383
Dikurangi:beban penjualan dan administrasi (Laporan 8) (8.650)
Laba operasional $ 8.733
Dikurangi: beban bunga (Laporan 10) (60)
Pendapatan sebelum pajak penghasilan $ 8.673 Dikurangi: pajak penghasilan (Laporan 10) (2.550)
Laba bersih $ 6.123
Anggaran keuangan (financial budget) adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Yang termasuk dalam anggaran keuangan antara lain :
Hubungan anggaran operasional dengan anggaran keuangan dapat dijelaskan pada gambar , dari gambar tersebut dapat dijelaskan proses hubungan anggaran operasional dengan anggaran keuangan sebagai berikut :
Anggaran Kas
Saldo awal kas xxx
Ditambah: kas yang diterima xxx
Kas yang tersedia xxx
Dikurangi; pengeluaran kas xxx
Dikurangi: minimum saldo kas xxx
Kelebihan (kekurangan) kas xxx
Ditambah: kas dari pinjaman xxx
Dikurangi: pembayaran kembali pinjaman xxx
Ditambah: saldo minimum kas xxx
Saldo akhir kas xxx
Kas yang tersedia terdiri dari saldo kas awal dan perkiraan penerimaan kas. Perkiraan penerimaan kas meliputi semua sumber kas pada periode yang dipertimbangkan. Sumber utama kas adalah dari penjualan. Oleh karena banyak bagian dari penjualan biasanya dalam bentuk kredit, tugas utama organisasi adalah untuk menetapkan pola penagihan piutang usaha. Jika suatu perusahaan telah menjalankan usaha selama beberapa waktu, maka perusahaan dapat menggunakan pengalaman di masa lampau untuk membuat daftar umur piutang usaha. Dengan kata lain, perusahaan dapat menentukan dalam jumlah rata-rata, berapa presentasi pembayaran piutang usahanya dalam bulan-bulan setelah penjualan. Sebagai contoh anggaplah suatu perusahaan Patton Hadware, memiliki pengalaman pembayaran piutang usaha berikut ini:
Persentase yang dibayar dalam bulan penjualan 30% Persentase yang dibayar dalam satu bulan setelah penjualan 60% Persentase yang dibayar dalam bulan setelah penjualan 10%
Bagian pengeluaran kas mendaftar semua pengeluaran kas yang direncanakan periode tersebut. Semua beban yang tidak menyebabkan keluarnya kas, tidak dimasukkan dalam daftar (sebagai contoh, penyusutan tidak pernah dimasukkan dalam bagian pengeluaran). Pengeluaran yang umunya tidak dimasukkan dalam bagian ini adalah bunga pinjaman jangka pendek. Pengeluaran bunga ini dicadangkan ke dalam bagian pembayaran kembali pinjaman.
Garis kelebihan atau kekurangan kas, membandingkan kas yang tersedia dengan kas yang dibutuhkan. Kas yang dibutuhkan adalah total pengeluaran kas plus saldo minimum kas yang dibutuhkan oleh kebijakan perusahaan. Saldo minimum kas hanyalah jumlah terkecil kas yang menurut perusahaan dapat diterima. Bayangkanlah rekening giro anda sendiri. Anda mungkin mencoba untuk membiarkan paling tidak sejumlah kas dalam rekening tersebut, mungkin karena dengan saldo minimum memungkinkan anda untuk melakukan pembelian tidak terencana. Sama halnya dengan anda, perusahaan juga membutuhkan saldo kas minimum. Jumlahnya berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya, dan ditentukan oleh tiap kebutuhan khusus dan kebijakan perusahaan. Jika total kas yang tersedia kurang dari kas yang dibutuhkan, terdapat kekurangan kas. Dalam hal ini, pinjaman jangka pendek akan dibutuhkan. Di lain pihak, dengan kelebihan kas (kas yang tersedia lebih banyak dari kas yang dibutuhkan perusahaan), perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar kembali pinjaman dan mungkin membuat beberapa investasi sementara.
Bagian akhir anggaran kas terdiri dari pinjaman dan pembayaran kembali. Jika terdapat suatu kekurangan, bagian ini menunjukkan jumlah yang perlu dipinjam. Ketika kelebihan kas tersedia, bagian ini menunjukkan pembayaran kembali yang direncanakan, termasuk beban bunga.
pengeluaran, jadi saldo tersebut harus ditambahankan kembali untuk menghasilkan saldo akhir yang direncanakan.
Guna mengilustrasikan anggaran kas, asumsikan hal-hal berikut ini untuk Texas Rex:
(a) Saldo kas minimum $1.000 dibutuhkan untuk akhir tiap kuartal. Uang dapat dipinjamkan dan dibayar kembali dalam kelipatan $1.000. bunganya adalah 12% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan hanya untuk jumlah pinjaman pokok yang harus dibayar kembali. Semua pinjaman dilakukan pada awal kuartal, dan semua pembayaran kembali dilakukan pada akhir kuartal.
(b) Seperempat dari total penjualan adalah tunai kas, 90% dari penjualan kredit ditagih dalam kuartal penjualan, dan sisanya 10% diambil dalam kuartal berikutnya. Penjualan kuartal keempat tahun 2005 adalah $18.000.
(c) Pembelian bahan baku langsung dilakukan secara kredit: 80% pembelian dibayar pada kuartal pembelian. Sisanya 20% dibayar dalam kuartal berikutnya. Pembelian pada kuartal keempat tahun 2005 adalah $5.000.
(d) Penyusutan yang dianggarkan adalah$540 per kuartal untuk overhead dan $150 per kuartal untuk beban penjualan dan administrasi (lihat laporan 5 dan 8).
(e) Anggaran modal 2006 mengungkapkan rencana untuk membeli tambahan peralatan cetak. Pengeluaran kas untuk peralatan, $6.500, akan dilakukan dalam kuartal pertama perusahaan berencana untuk membiayai pembelian peralatan dengan kas operasi, dan menambahnya dengan pinjaman jangka pendek sebanyak diperlukan. (f) Pajak penghasilan perusahaan sekitar $2.550, dan akan dibayar pada
akhir kuartal keempat (laporan 9). (g) Saldo awal kas sama dengan $5.200.
(h) Semua jumlah dalam anggaran dibulatkan ke dolar terdekat.
informasi yang dibutuhkan untuk mempersiapkan anggaran kas berasal dari anggaran operasional. Bahkan, laporan 1,3,4,5, dan 8 berisi input penting. Tetapi, laporan-laporan tersebut tidak secara langsung memberikan semua informasi yang diperlukan. Pola penagihan untuk pendapatan dan pola pembayaran untuk bahan baku langsung, harus diketahui sebelum arus kas untuk penjualan dan pembelian secara kredit dapat ditemukan.
Pola penerimaan kas 2006 menampilkan pola arus kas masuk dan keluar baik dari penjualan tunaidan kredit. Jika dilihat penerimaan kas dari kuartal pertama tahun 2006. Penjualan tunai selama kuartal tersebut dianggarkan $2.500 (0,25x $1.000 laporan 1). Penagihan kredit untuk kuartal pertama berhubungan pada penjualan kredit yang dilakukan selama kuartal terakhir tahun sebelumnya dan kuartal pertama 2006. Kuartal 4, 2005, penjualan kredit sama denngan $13.500 (0,75 x $18.000) dan $1.350 dari penjualan (0,10x $13.500) tetap harus ditagih dalam Kuartal 1,2006. Kuartal 2,2006 penjualan kredit dianggarkan $7.500, 90% akan ditagih dalam kuartal tersebut. Oleh karena itu, $6.750 akan ditagihkan secara kredit, untuk penjualan kredit yang dilakukan dalam kuartal tersebut. Perhitungan yang hampir sama dilakukan untuk kuartal sisanya.
Pola Penerimaan kas 2006 Texas Rex
Sumber Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4 Penjualan tunai $2.500 $3.000 $3.750 $5.000 Diterima secara kredit
dari:
Kuartal 4,2005 1.350
Kuartal 1,2006 6.750 750
Kuartal 2,2006 8.100 900
Kuartal 3,2006 10.125 1.125
Kuartal 4,2006 13.500
Total kas yang diterima $10.600 $11.850 $14.775 $19.625
Laporan 10 Texas Rex, Inc.
Anggaran Kas
yang tersedia
a huruf-huruf diatas berhubungan dengan informasi pada sebelumnya. Angka-angka berhubungan dengan laporan yang telah dikembangkan.
b pembayaran bunga adalah 6/2 x 0,12 x $1.000. Oleh karena pinjaman muncul pada awal kuartal dan pembayaran kembali pada akhir kuartal, pembayaran kembali pokok pinjaman terjadi setelah enam bulan.
c total kas yang tersedia minus total pengeluara plus(atau minus) total pembiayaan.
Anggaran kas yang ditunjukkan dalam laporan 10 menekankan pentingnya memecahkan anggaran tahunan ke dalam periode waktu yang lebih kecil. Anggaran kas untuk tahun berjalan tersebut memberikan kesan bahwa kas operasi yang cukup akan tersedia untuk membiayai pembelian peralatan baru. Tetapi, informasi secara kuartalan menunjukkan kebutuhan pinjaman jangka pendek ($1.000) karena pembelian peralatan baru dan perencanaan waktu arus kas tersebut. Sebagian besar perusahaan mempersiapkan anggaran kas bulanan, dan beberapa bahkan mempersiapkan anggaran mingguan dan harian.
Texas Rex,Inc.
Pesediaan bahan baku 252
Persediaan barang jadi 1.251
Total aktiva lancar $8.053
Gedung,pabrik, dan peralatan:
Tanah $1.100
Gedung dan peralatan 30.000
Total gedung, pabrik, dan peralatan 26.100
Total harta $34.153
Kewajiban dan Modal kerja
Kewajiban jangka pendek: $1.000
Utang usaha Modal pemilik:
Laba ditahan $33.153
Total modal pemilik 33.153
Total kewajiabn dan modal pemilik $34.153
Bagian informasi penting lainnya muncul dari anggaran Texas rex. Pada akhir kuartal ketiga, perusahaan memiliki lebih banyak kas ($3.762) daripada yang diperlukan untuk kebutuhan operasional. Manajemen Texas Rex seharusnya mempertimbangkan untuk menginvestasikan kelebihan kas tersebut dalam suatu rekening wesel berbunga. Begitu rencana-rencana dimatangkan untuk mencerminkan rencana-rencana tersebut. Anggaran adalah proses yang dinamis. Ketika anggaran dikembangkan, informasi baru tersedia, dan rencana-rencana yang lebih baik dapat dirumuskan.
Anggaran Neraca
Neraca yang dianggarkan tergantung pada informasi yang terkandung dalam neraca saat ini dan yang berada dalam anggaran lain di anggaran induk. Neraca yang dianggarkan untuk 31 Desember 2006, disajikan dalam laporan 11. Neraca untuk 31 Desember 2005, disajikan dalam laporan sebelumnya. Penjelasan untuk angka-angka yang dianggarkan terdapat dilaporan tersebut.
Sebagaimana telah dijelaskan, anggaran individual yang membentuk anggaran induk, hubungan ketergantungan satu-sama lain atas anggaran komponen menjadi jelas. Sebuah diagram yang menampilkan hubungan ini ditunjukkan dalam laporan berikut:
Laporan 11 Texas Rex, Inc. Anggaran Neraca 31 Desember 2006
Harta Harta lancar:
Kas $7.503a
Persediaan barang jadi 1.390d
Total harta lancar $10.817
Gedung, pabrik dan peralatan:
Tanah $1.100e
Gedung dan peralatan 36.500f
Akumulasi penyusutan (7.760)g
Total gedung, pabrik, dan peralatan 29.840
Total harta $40.657
Kewajiban dan Modal Pemilik
Kewajiban jangka pendek: $1.381h
Utang usaha Modal pemilik :
Laba ditahan 39.276i
Total modal pemilik 39.276
Total kewajiban dan modal pemilik $40.657
a saldo akhir dari laporan 10
b 10% dari penjualankredit kuartal keempat (0,75x$20.000)
c dari laporan 3(106x $3)+(530x$0,20)
ddari laporan 6
e dari neraca 31 Desember 2005
f 31 Desember 2005, saldo ($30.000) plus akuisi akhir peralatanbaru$6.500 (lihat heraca akhir 2005 dan laporan
10)
g dari neraca 31 Desember 2005, laporan 5 dan laporan 8($5.000+$2.160+$600)
h20% dari pembelian kuartal keempat (0,20x $6.904) lihat dilaporan 3 dan 10
Bagan Hubungan antara Anggaran Operasional dengan Anggaran Keuangan
Keterangan :
= Anggaran Keuangan = Anggaran Operasional
a) Anggaran penjualan berdasarkan ramalan penjualan.
b) Anggaran beban usaha (anggaran beban penjualan) dibuat berdasarkan anggaran penjualan.
Ramalan penjualan Anggaran penjualan Anggaran Beban Usaha
Anggaran Piutang
Anggaran persediaan Anggaran Produk
Anggaran Biaya Tenaga
Kerja Anggaran
Biaya Bahan Baku
Anggaran Biaya Overhead
Pabrik
Anggaran Cadangan Depresi Aset Tetap
Anggaran Laba Rugi
Anggaran Modal Sendiri Anggaran Utang
d) Anggaran produk dibuat berdasarkan anggaran penjualan dan anggaran persediaan.
e) Anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik dibuat berdasarkan anggaran produk.
f) Anggaran laba rugi dibuat berdasarkan anggaran penjualan, anggaran beban usaha, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik.
g) Anggaran cadangan depresiasi aset tetap dibuat berdasarkan anggaran beban usaha dan anggaran biaya overhead pabrik.
h) Anggaran utang dibuat berdasarkan anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik.
i) Anggaran modal sendiri dibuat berdasarkan laba rugi.
j) Anggaran kas dibuat berdasarkan anggaran utang, anggaran piutang, anggaran penjualan, anggaran beban usaha, anggaran biaya bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik.
k) Anggaran neraca dibuat berdasarkan anggaran kas, anggaran piutang, anggaran persediaan, anggaran cadangan depresiasi aset tetap, dan anggaran modal sendiri.
5. Dilihat dari segi kemampuan menyusun, anggaran terdiri atas :
Anggaran komprehensif (comprehensive budget) adalah rangkaian dari berbagai jenis anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap.
Anggaran parsial (patially budget) adalah anggaran yang disusun secara tidak lengkap atau anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. Karena keterbatasan kemampuan, maka hanya dapat menyusun anggaran operasional.
Anggaran tertentu (appropriation budget) adalah anggaran yang diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain. Contoh : hasil menjual barang A sebesar Rp. 100.000 dianggarkan untuk melunasi utang usaha sebagai akibat membeli barang A secara kredit sebesar Rp 100.000. Dengan demikian, hasil menjual barang A sebesar Rp 100.000 tidak boleh dianggarkan keperluan apapun, selain untuk melunasi utang usaha tersebut.
Anggaran kinerja (performance budget) adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan), misalnya, untuk menilai apakah biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas. Contoh: niaya bahan baku (BBB) yang dianggarkan bulan ini sebesar Rp 20.000, kemudian jika dalam pelaksanaannya melebihi Rp 20.000tetapi tidak mempengaruhi tingkat produksi dan lain-lainmaka biaya bahan baku tersebut tidak efisisen.
7. Dilihat dari segi metode harga pokok produk, anggaran terdiri atas :
Anggaran tradisional (traditional budget) atau anggaran konvensional (conventional budget) terdiri atas :
(a) Anggaran berdasar fungsional (functional based budget) adalah anggaran yang dibuat dengan menggunakan meode penghargapokokan penuh (full costing) dan berfungsi untuk menyusun anggaran induk atau anggaran tetap.
(b) Anggaran berdasar sifat (characteristic based budget) adalah anggaran yang dibuat dengan mengunakan metode penghargapokokan variabel (variable budget) dan berfungsi untuk meyusun anggaran variabel.
Penganggaran tradisional (traditional budgeting) dan penganggaran dasar kegiatan (activity based budgeting) dapat dijelaskan paa gambar berikut:
Penganggaran berdasar fungsional dan penganggaran berdasar sifat termasuk dalam penganggaran tradisional. Ditinjau dari kepentingan manajemen (internal) nampak pada gambar tersebut bahwa arus panah penganggaran berdasarkan kegiatan paling maju dibandingkan kedua jenis penganggaran lainnya.
IV.
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN ANGGARAN
Tahap Pertama : Anggaran Pendapatan (Step 1: The Revenue Budget)
Karena anggaran adalah rencana-rencana, maka mereka menyajikannya sebelum awal periode operasi. Langkah pertama adalah analisis pendapatan (revenues) yang dihasilkan dalam periode ini dan mengestimasikan hasil penjualan terlebih dahulu, karena tingkat operasi pabrik dan beberapa keputusan lain terikat oleh tingkat hasil penjualan yang diharapkan. Semua jenis pendapatan harus dianalisis, tetapi dalam contoh, kita menganggap bahwa perusahaan hanya mempunyai satu jenis hasil penjualan dengan dua macam produk perusahaan A dan B.
Untuk menyajikan suatu anggaran hasil penjualan, faktor-faktor berikut harus dibuat dan diestimasikan :
1. Harga untuk tiap-tiap produk perusahaan. 2. Jumlah unit tiap-tiap produk yang akan dijual.
karena kinerja merekadimasa yang akan datang diukur melalui standar ini. Anggaran hasil penjualan bulan November 2011 diperlihatkan sebagai berikut:
BEVERLY COMPANY
ANGGARAN HASIL PENJUALAN (SALES BUDGET) UNTUK BULAN NOVEMBER 2011
Jumlah unit yang
akan dijual Harga penjualan Total penjualan Produk A
Produk B 120.000 50.000 Rp 3.000,00 Rp 4.000,00 Rp 360.000.000,00 Rp 200.000.000,00 Total hasil penjualan yang dianggarkan Rp 560.000.000,00 Tahap Kedua : Anggaran Tingkat Produksi (Step 2 : The Production Level Budget)
Setelah estimasi tingkat hasil penjualan dan penjualan selesai dibuat, estimasi kebutuhan produksi akan mengikuti. Ilustrasi berikut adalah anggaran untuk menentukan berapa banyak unit dari tiap-tiap produk akan dihasilkan dalam suatu periode. Jumlah unit yang diperlukan untuk memenuhi
permintaan penjualan (dari anggaran hasil penjualan) 120.000 50.000 Jumlah unit yang diperlukan untuk inventaris pada
tanggal 30 November 2011 10.000 5.000
Total unit yang diperlukan 130.000 55.000
Dikurangi jumlah unit yang diperkirakan ada dalam
inventaris awal pada tanggal 1 November 2011 9.000 5.000 Jumlah unit yang diproduksi selama bulan November
Tahap Ketiga : Anggaran Harga Pokok Barang yang Dijual (Step 3 : The Cost of Goods Sold Budget)
Estimasi diperlukan sebelum anggaran harga pokok barang yang dijual disusun. Estimasi tersebut adalah :
1) Jumlah unit dan biaya tetap tiap-tiap bahan mentah yang dipakai; 2) Jumlah unit dan biaya tiap-tiap bahan mentah yang dibeli;
3) Kualitas dan biaya tenaga kerja langsung yang diperlukan; 4) Overhead pabrik yang diperkirakan akan dikeluarkan.
Tiap-tiap estimasi tersebut dapat berbentuk sebuah anggaran, seperti yang akan dibahas pada uraian berikut :
(1) Anggaran pemakaian bahan mentah dan pembelian (Pair material usage and purchases budget)
Perhatikan bahwa anggaran pemakaian bahan mentah dan pembelian sangat erat kaitannya dengan anggaran tingkat produksi yang telah dijelaskan sebelumnya. Jumlah tiap-tiap bahan mentah yang dipakai dan yang dibeli secara langsung bergantung pada tingkat produksi. Standar penting yang termasuk dalam anggaran tersebut adalah :
Biaya per unit bahan mentah yang diperkirakan;
Kualitas tiap jenis bahan yang diperkirakan dipakai untuk tiap-tiap produk jadi.
(2) Anggaran tenaga kerja langsung (Direct labor budget)
PEMAKAIAN BAVERLY COMPANY ANGGARAN BAHAN MENTAH DAN PEMBELIAN (RAW MATERIALS USAGE AND PURCHASES BUDGET)
UNTUK BULAN NOVEMBER 2011
Pemakaian Bahan mentah Bahan mentah
Produk A (3 kg bahan mentah 1 dan 2
kg bahan mentah 2 yang diperkirakan) 363.000,00 a 242.000,00 a Produk B (9 kg bahan mentah 2 yang
diperkirakan) 0 450.000,00 a
Total kg bahan mentah yang
dipergunakan dalam produksi 363.000,00 692.000,00 Biaya bahan mentah per kg yang
diharapkan Rp 210,00 Rp 150,00
Biaya bahan mentah yang diperkirakan
akan dipakai Rp 76.230.000,00 Rp 103.800.000,00
Pembelian
Keperluan produksi dalam kg bahan
mentah 363.000,00 692.000,00
Jumlah unit bahan mentah yang dibutuhkan untuk dijadikan inventaris pada 30 November
20.000 50.000
Total keperluan 383.000,00 742.000,00
Dikurangi jumlah unit yanng
diperkirakan ada dalam inventaris awal pada 1 November
14.000,00 65.000,00
Jumlah unit yang dibeli bulan November 369.000,00 677.000,00 Biaya per kg yang diperkirakan Rp 210,00 Rp 150,00 Biaya pembelian bahan mentah yang
diperkirakan Rp 76.230.000,00 Rp 101.550.000,00
(3) Anggaran overhead pabrik (Factory overhead budget)
jam tenaga kerja langsung dikerjakan dalam pabrik. Tarif total overhead Rp 2.000,00 dapat dipergunakan dalam sistem akuntansi biaya untuk dialokasikan pada overhead pabrik barang dalam proses seluruh periode.
Perhatikan dalam anggaran biaya overhead pabrik, bahwa biaya-biaya tertentu seperti biaya-biaya listrik dapat ditunjukkan baik dalam kategori biaya tetap maupun biaya variabel. Ini berarti bahwa total biaya untuk listrik adalah sebagian tetap dan sebagian lagi variabel. Rekening listrik minimal akan sebesar Rp 400.000,00, jika perusahaan tidak beroperasi. Seperti tingkat produksi dalam pabrik yang bertambah, rekening listrik juga akan bertambah dari Rp 400.000,00 dalam bentuk variabel. Pada tingkat beroperasi (36.700 jam tenaga kerja langsung) total rekening listrik mencapai Rp 5.900.000,00 (Rp 400.000,00 biaya tetap ditambah Rp 5.500.000,00 biaya variabel).
Pada bagian sebelumnya telah dikemukakan bagaimana penyusunan anggaran bahan mentah dan tenaga kerja. Sekarang harga pokok barang yang dijual dapat dihitung. Seperti tabel berikut,catatan secara teliti dari bagian yan diantisipasikan inventaris barang jadi berperan dalam menentukan harga pokok barang yang dijual. Estimasi inventaris tersebut dibuat oleh manajemen dan didasarkan pada permintaan untuk produk perusahaan yang diharapkan dalam tahun ini.
BAVERLY COMPANY ANGGARAN OVERHEAD PABRIK (FACTORY OVERHEAD BUDGET) UNTUK BULAN NOVEMBER 2011 Biaya Overhead Pabrik (Variabel)
(untuk tingkat produksi sebesar 36.700 jam tenaga kerja langsung) Tenaga kerja tidak langsung Rp 46.850.000,00 Pemeliharaan perlengkapan Rp 2.000.000,00
Biaya listrik Rp 5.500.000,00
Biaya tenaga lainnya Rp 150.000,00
Biaya lain-lain Rp 550.000,00
Total biaya overhead pabrik (variabel) Rp 55.050.000,00 Biaya Overhead Pabrik (Tetap)
Manajemen pabrik Rp 7.000.000,00
Penyusutan pabrik dan peralatan Rp 10.000.000,00
Asuransi Rp 500.000,00
Pajak Rp 200.000,00
Biaya pabrik Rp 400.000,00
Total biaya overhead pabrik (tetap) Rp 18.350.000,00
Total biaya overhead pabrik Rp 73.400.000,00
Biaya overhead pabrik (variabel) per jam tenaga kerja
langsung (Rp 55.050.000,00: 36.700 jam) Rp 1.500,00 Biaya overhead pabrik (tetap) per jam tenaga kerja langsung
(Rp 18.350.000,00: 36.700 jam) Rp 500,00
Total biaya overhead per jam kerja langsung (Rp
73.400.000,00: 36.700 jam) Rp 2000,00
BAVERLY COMPANY
ANGGARAN HARGA POKOK BARANG YANG DIJUAL (COST OF GOODS SOLD BUDGET)
UNTUK BULAN NOVEMBER 2011 Bahan mentah yang dipergunakan
(dari anggaran penggunaan bahan mentah dan pembelian) : Bahan mentah 1 Rp 76.230.000,00 Bahan mentah 2 Rp 103.800.000,00
Rp 180.030.000,00 Tenaga kerja langsung yang dipergunakan (dari
anggaran tenaga kerja langsung) Rp 110.100.000,00
Overhead pabrik yang dipergunakan (dari anggaran
overhead pabrik ) Rp 73.400.000,00
Total biaya pabrik Rp 363.530.000,00
Inventaris barang jadi yang diperkirakan pada tanggal 1
November 2011 Rp 55.300.000,00
Barang jadi yang siap untuk dijual dalam bulan
November Rp 418.830.000,00
Inventaris barang jadi yang dibutuhkan pada 30
November 2011 Rp 82.950.000,00
Harga barang pokok yanng dijual Rp 335.880.000,00
Tahap Keempat : Anggaran Biaya (Step 4 : The Expense Budget)
Setelah harga pokok barang yang dijual diprediksikan, biaya operasi diestimasikan seperti terlihat pada anggaran berikut. Sebagian perusahaan menganalisis biaya-biaya lebih lanjut melalui pengklasifikasian tiap-tiap biaya sebagai biaya tetap maupun biaya variabel.
BAVERLY COMPANY ANGGARAN BIAYA OPERASI (OPERATING EXPANSES BUDGET)
UNTUK BULAN NOVEMBER 2011 Biaya Penjualan
Gaji dan komisi petugas penjualan Rp 40.000.000,00
Gaji lain-lain Rp 10.000.000,00
Iklan Rp 4.000.000,00
Penyusutan perlengkapan penjualan Rp 12.000.000,00
Perlengkapan Rp 1.000.000,00
Macam-macam biaya Rp 3.000.000,00
Gaji Rp 33.000.000,00 Penyusutan peralatan kantor Rp 10.000.000,00
Perlengkapan Rp 2.000.000,00
Sekarang anggaran daftar pendapatan (income statement) dapat disusun berdasarkan informasi yang terdapat dalam anggaran lainnya. Sebagai tambahan, diproyeksikan pada tanggal 30 November 2011, daftar neraca (balance sheet) dan laporan pendapatan yang ditahan (retained earning statement) juga dapat disajikan. Contoh, utang dagang (account payable) pada 30 November 2011, yang akan diperlihatkan pada anggaran daftar neraca dapat dihitung sebagai berikut :
Utang dagang yang diperkirakan diperoleh pada
November 2011 Rp 11.000.000,00
Ditambah pembelian bahan mentah selama bulan November (dari penggunaan bahan mentah dan anggaran pembelian)
Rp 179.040.000,00
Total utang dagang Rp 190.040.000,00
Dikurangi pembayaran kas yang diperkirakan untuk
pembuatan persediaan selama bulan November Rp 175.000.000,00
Utang daganng, 30 November 2011 Rp 15.040.000,00
Prosedur untuk penyusunan anggaran daftar neraca tidak diilustrasikan di subbab ini.
BAVERLY COMPANY
ANGGARAN DAFTAR PENDAPATAN (BUDGETED INCOME STATEMENT)
UNTUK BULAN NOVEMBER Hasil penjualan yang dianggarkan (dari anggaran hasil
penjualan) Rp 560.000.000,00
Biaya-biaya:
anggaran biaya operasi) Rp 120.000.000,00
Total-total biaya Rp 455.880.000,00
pengeluaran kas akan disajikan sebagai bagian dari perencanaan dan pengendalian kas. Secara ringkas, ikhtisar tersebut meliputi elemen-elemen sebagai berikut :
IKHTISAR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS Saldo kas yang tersedia pada bulan November 2011
Ditambah seluruh penerimaan kas yang diperkirakan (termasuk pengumpulan piutang dari para pelanggan)
Dikurangi seluruh pembayaran kas yang diperkirakan (termasuk pembayaran persediaan untuk bahan mentah, pembayaran untuk tenaga kerja langsung, overhead pabrik dan biaya operasi)
Sama dengan saldo kas yang tersedia pada 30 November 2011
Berikut contoh secara rinci dari anggaran penerimaan dan pengeluaran kas. JANSEN CORPORATION
ANGGARAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (BUDGETED CASH RECEIPTS AND DISBURSEMENTS)
UNTUK BULAN NOVEMBER 2011
Anggaran saldo kas, 1 November 2011 Rp 17.692.000,00 PENERIMAAN KAS
bulan November 2011 Rp 286.900.000,00
Total Rp 303.850.000,00
Total penerimaan kas yang diperkirakan Rp 372.660.000,00 Total kas yang tersedia dipindahkan Rp 390.352.000,00 PENGELUARAN KAS
Untuk persediaan : Estimasi saldo utang
Upah tenaga kerja :
Biaya yang dikeluarkan 30 November
2011 Rp 5.650.000,00
Biaya dibayar dimuka 30 November
2011 Rp 6.950.000,00
Estimasi biaya operasi bulan November Rp 95.200.000,00
Total biaya operasi Rp 107.800.000,00
Biaya yang Untuk membangun gedung baru Rp 90.000.000,00
Total anggaran pengeluaran kas Rp 352.195.000,00
Saldo kas yang diperkirakan pada 30 November 2011 Rp 38.157.000,00 Dalam mempelaari contoh ini, yang perlu diperhatikan antara lain hal-hal berikut :
Estimasi penerimaan kas dari pelanggan, didasarkan pada hasil penjualan yang diperoleh selama bulan yang bersangkutan ditambah saldo piutang dan dikurangi saldo piutang tak terhimpun pada akhir bulan.
Pengeluaran kas untuk persediaan, didasarkan pada pembelian untuk bulan yang bersangkutan (dari anggaran pembelian) ditambah pembayaran yang dibuat untuk membayar utang awal dikurangisetiap perkiraan yang tidak dibayar pada akhir bulan.
Jumlah upah tenaga kerja untuk bulan yang bersangkutan berbeda dengan pengeluaran kas untuk tenaga kerja sebesar perubahan gaji yang akan dibayarkan selama bulan yang bersangkutan.
lebih dulu. Ingatlah bahwa biaya yang akan dibayar awal dan biaya yang dibayar lebih dahulu akhir akan menembah pembayaran kas untuk bulan yang bersangkutan. Juga, biaya yang akan dibayar awal dan biaya yang dibayar lebih dahulu akhir akan mengurangi pengeluaran kas untuk bulan yang akan datang.
V.
CONTOH PERHITUNGAN
Anggaran Operasional yang Terpilih
Young Products memproduksi rak mantel. Proyeksi penjualan untuk kuartal pertama tahun yang akan datang dan persediaa awal serta akhir adalah sebagai berikut:
Unit penjualan 100.000
Harga per unit $15
Unit dalam persediaan awal 8.000
Unit dalam persediaan akhir yang ditargetkan 12.000
Rak mantel dicetak dan kemudian dicat. Masing-masing rak membutuhkan empat pon logam yang benilai $2,50 per pon. Persediaan awal bahan baku adalah 4.000 pon. Young products ingin memiliki 6.000 pon logam dalam persediaan di akhir kuartal tersebut. Tiap rak yang diproduksi membutuhkan 30 menit jam tenaga kerja langsung, yang dibebankan sebesar $9 per jam.
Diminta :
1. Siapkan anggaran penjualan untuk kuartal pertama 2. Siapkan anggaran produksi untuk kuartal pertama
3. Siapkan pembelian bahan baku langsung untuk kuartal pertama 4. Siapkan tenaga kerja langsung untuk kuartal pertama
Solusi (Jawaban)
Young Products Anggaran Penjualan Untuk Kuartal Pertama
Unit 100.000
Harga per unit × $15
Young Products Anggaran Produksi Untuk Kuartal Pertama
Penjualan (dalam unit) 100.000
Persediaan akhir yang diinginkan 12.000 Total persediaan yang dibutuhkan 112.000
Dikurangi; Persediaan awal 8.000
Unit yang diproduksi 104.000
Young Products
Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung Untuk Kuartal Pertama
Unit yang diproduksi 104.000
Bahan baku langsung per unit (pons) X 4
Produksi yang dibutuhkan (pons) 416.000
Persediaan akhir yang dibutuhkan (pons) 6.000 Total yang dibutuhkan (pons) 422.000
Dikurangi; Persediaan awal (pons) 4.000
Bahan baku yang perlu dibeli (pons) 418.000
Biaya per pon X $2,50
Total biaya pembelian $ 1.045.000
Young Products
Anggaran Tenaga Kerja Langsung Untuk Kuartal Pertama
Unit yang diproduksi 104.000
Tenaga kerja per jam per unit X 0,5 Total jam yang dibutuhkan 52.000
Biaya per jam X $9
Total biaya tenaga kerja langsung $ 468.000 Anggaran Kas
Rogier, Inc., berharap untuk menerima kas dari penjualan $45.000 dalam bulan maret. Sebagai tambahan Rogier berharap untuk menjual sebuah bangunan senilai $3.500. pembayaran untuk bahan baku dan perlengakapan diperkirakan memiliki nilai total $10.000, gaji tenaga kerja langsung akan senilai $12.500, dan pengeluaran lain dianggarkan sebesar $14.900. pada 1 Maret, saldo akun kas adalah $1.230.
Diminta :
1. Siapkan anggaran kas bagi Rogier, Inc., untuk bulan Maret.
Maret setelah disesuaikan? Berapa banyak bunga utang Rogier dalam bulan April dengan anggapan bahwa seluruh jumlah yang dipinjam dalam bulan Maret dibayar kembali ?
Solusi (Jawaban)
1 Rogier, Inc.,
Anggaran Kas Untuk Bulan Maret
Saldo awal kas $ 1.230
Penjualan tunai $ 45.000
Penjualan bangunan $ 3.500
Total kas yang tersedia $ 49.730 Dikurangi Pengeluaran :
Bahan dan perlengkapan $ 10.000
Gaji tenaga kerja langsung $ 12.500
Pengeluaran lain-lain $ 14.900
Total pengeluaran $ 37.400
Saldo kas terakhir $ 12.330
2 Saldo akhir yang belum disesuaikan $ 12.330
Plus pinjaman $ 3.000
Saldo akhir yang disesuaikan $ 15.330 Dalam bulan April, bunga terutang menjadi :