• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Implementasi Pendekatan Ana docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perbandingan Implementasi Pendekatan Ana docx"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

UTS SEMIOTIKA II

GANJAR GUMILAR - 27014011

Pengantar Tugas

Sebelum beranjak pada analisis, penulis disini merasa perlu menjelaskan bagaimana

analisis semiotik dalam tugas ini dilakukan. Sejumlah modifikasi dan pernyataan

penulis rasa perlu disinggung terlebih dahulu agar redundansi analisis tidak terjadi

sehingga tinjauan ini menjadi lebih efisien.

Merujuk pada arahan yang diberikan dalam soal, mahasiswa diminta untuk

menganalisis objek visual yang ditentukan secara mandiri. Objek visual yang kemudian

dipilih penulis diperoleh dari beragam sumber mulai dari objek visual acak yang

tersedia dalam jejaring internet hingga karya seni rekan seniman yang menarik bagi

penulis. Pemilihan objek kajian diharapkan cukup menantang dalam perspektif

semiotka untuk dibedah lebih lanjut.

Khusus untuk pembahasan semiotika strulturalis Saussure, penulis kemudian membatasi

analisis tidak sampai pada makna konotoasi dan tidak terburu-buru mengaitkan signifier

dengan konstruksi dan konteks sosial yang melingkupi objek tersebut, hal ini dilakukan

agar karakter analisis yang didasarkan pada teori semiotika yang berbeda menjadi jelas

dan tidak tumpang tindih, pengurungan konteks pada analisis struktural dibatasi melalui

signifier yang terlihat hanya pada objek yang dianalisis.

Beranjak pada teknis tulisan, untuk kasus tingkatan tanda qualisign (apa yang tampak

terlihat) pada analisis komunikasi dan signifier pada analisis struktural, akan terlihat

bentuk kemiripan antara keduanya sehingga pada penjelasan legisign penulis akan

selalu merujuk pada penjelasan signifier sebelumnya. Meskipun kedua konsep tersebut

tidak benar-benar sama dengan, penulis melakukan hal ini dengan alasan efisiensi alur

(2)

1. Poster Make Up Your Mind, He Can’t Be All Four

(sumber: https://www.pinterest.com/pin/511158626426077835/ downloaded Oct, 18th, 2014 7:59 PM)

Poster diatas ditemukan penulis saat melakukan jelajah informasi dengan menggunakan

media internet dengan kata kuncul modern propaganda. Poster diatas merupakan poster

yang dibuat sedara annonymous, meskipun author dari poster diatas menyadari proses

penciptaannya dan menyebutkan dirinya, namun dengan menimbang ruang mediasi

yang tidak khusus (internet) dan dalam media sosial yang tidak spesifik, penulis

kemudian menjustifikasi poster ini sebagai objek yang dibuat oleh publik yang tidak

selalu menyadari dampak kultural yang dibentuk dari apa yang dibuatnya.

Analisis Semiotika Struktural

Signifier dari objek visual diatas antara lain: adalah figur potret seorang pria dewasa

berkumis kelimis menggunakan jas hitam dan dasi berwarna merah terlihat seperti

sedang menatap sesutau yang berada di atas horizon dengan mata yang cukup terbuka

lebar dan bibir yang tertutup rapat sedikit tersenyum; warna merah, hitam, dan krem;

(3)

berikut: komposisi simbol pertama terbentuk dari bulan sabit dengan bintang di pojok

kanan atas, komposisi simbol kedua terbentuk dari palu dan arit yang disilangkan satu

sama lain, komposisi simbol ketiga terbentuk dari garis menyilang menyerupai bentuk +

yang diujung setiap garisnya ditambahkan kembali garis yang mengarah ke kanan, dan

komposisi simbil terakhir dibentuk dari lingkaran yang terbagi secara simetris oleh

sebuah garis yang ditengahnya merupakan titik awal garis lain dengan sudut sekitar 45

derajat mengarah ke ujung lingkaran, membuat sebuah bentuk yang menyerupai dahan

pohon namun terbalik.

Signified dari objek visual diatas adalah pria dewasa yang menatap sesuatu diluar

bindang gambar dengan tatapan dan ekspresi yang percaya diri dan penuh harapan di

belakang sebuah dinding berwarna merah. Di satu sisi, teks dan simbol yang berada di

bawah potret tersebut menjadikan poster ini sedikit membingungkan, teks pada objek

menyiratkan kebingungan dalam menentukan pilihan, dan posisi simbol yang terletak di

antara kedua baris teks menyirakan bahwa 4 simbol tersebut adalah simbol yang

dibingungkan oleh potret yang berada pada poster tersebut.

Poster ini merupakan sign dari seseorang yang sedang bingung menentukan pilihan

namun tampak tidak sedang bingung dan justru terlihat siap dan optimisime menyambut

apa yang ada di hadapannya.

Analisis Semiotika Komunikasi

Dalam poster diatas terdapat seluruh jenis representamen jika dilihat dari kaitannya

terhadap realitas. Representamen jenis icon terlihat pada potret seorang pria dewasa

berkumis. Penulis melihat hal ini sebagai icon karena penggambaran tersebut mirip

dengan beberap figur penting dunia seperti Barrack Obama, namun yang menarik,

kumis yang dimiliki oleh figur tersebut adalah kumis khas Adolf Hitler. Pada bagian

potret ini juga terlihat adanya index dilihat dari ekspresi dan tatapannya, seolah-olah

sedang menatap sesuatu dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan harapan.

(4)

tulisan. Simbol-simbol ini merupakan simbol dari beberapa ideologi di dunia, antara

lain (dari kiri ke kanan); simbol bulan bintang sebagai simbol islam, simbol palu dan

arit sebagai simbol komunisme, simbol yang menyerupai swastika namun diputar 45

derajat sebagai simbol partai Nazi, dan simbol terakhir merupakan simbol dari

kedamaian.

Jika ditinjau dari tingkatan tandanya, poster ini menunjukkan seluruh tingakatan tanda.

Pada kasus qualisign, poster ini memperlihatkan qualisign yang penjelasannya mririp

dengan uraian sebelumnya mengenai penjelasan signifier dalam bagian analisa

semiotika struktural. Sedangkan dalam bingkai sinsign, karena sifatnya personal,

penulis meninjau bahwa poster ini sangat mungkin mengkomunikasikan sesuatu secara

personal pada individu melihatnya, misalkan, secara personal penulis melihat ini seperti

poster kampanye Partai Demokrasi Indonesia (barangkali karena warna yang digunakan,

merah dan hitam). Sedangkan dalam kasus legisign, poster ini memperlihatkan

permainan bahasa visual yang ditajamkan dengan teks. Jika dibedah lebih lanjut dan

dengan mengurung interpretasi melalui konteks yang spesifik, poster ini ditinjau

berupaya mengkonstruksikan argumen mengenai himbauan kepada publik untuk tidak

terlalu terbuai dengan kampanye yang dilakukan Barrack Obama dan mengingatkan

publik bahwa Obama tidak akan selamanya mampu mengakomodir

kepentingan-kepentingan kelompok-kelompok tertentu terutama kelompok-kelompok yang tidak

berada dalam arus kanan utama (Barat). Jika dilihat dari 4 simbol yang tertera dalam

poster, kelompok yang dimaksud rata-rata adalah kelompok dunia kedua dan

negara-negara islam. Jika dilihat dari konteksnya, Amerika sebagai salah satu negara-negara adidaya

Barat yang liberal memang menurut sejarah cenderung berupaya untuk meminggirkan

kelompk-kelompok minor. Barat telah meminggirkan ideologi komunisme dan

akhir-akhir ini ideologi islam mulai dikooptasi. Kemunculan simbol kedamaian atau peace

pada poster tersebut di satu sisi menjadi enigmatis. Timbuk asumsi bahwa apakah Barat

kemudian akan meminggirkan kedamaian itu sendiri dan kemudian menjadi adidaya.

Pada titik ini, poster tidak memberikan petunjuk lain yang dapat menjawab pertanyaan

(5)

2. Poster Film Her

(https://www.pinterest.com/pin/389561436490096985/ downloaded Oct, 23rd, 2014 7:59 PM)

Proses ditemukannya poster ini mirip dengan proses penemuan poster pertama, hanya

saja kali ini penulis mencoba untuk menganalisis poster film dengan kecenderungan

informasi fisual yang berbeda dengan poster film pada umumnya. Poster ini adalah

poster untuk film layar lebar berjudul “Her” karya Spike Jonze. Poster ini bukan poster

resmi dari produser film, melainkan dari seorang penggemar (fanmade poster).

Analisis Semiotika Struktural

Signifier dari objek visual diatas antara lain: objek garis melingkar yang berada di

tengah poster dengan nuansa bayangan dibawahnya, sejumlah tulisan berisi informasi

formal sebuah film seperti: judul dan tagline film (Her, A Spike Jonze Love Story),

pemeran utama film (Joquin Phoenix Amy Adams, Rooney Mara, Olivia Wilde, dan

(6)

postret seorang pria berkumis dan berkacamata dengan kontras yang sangat minimal

sehingga terlihat samar-samar dan kabur pada latar belakang poster.

Bertolak dari signifier yang disebutkan diatas, penulis menlai bahwa signified yang

diutrakan dalam poster ini mayoritas adalah informasi mengenai sebuah filma mengenai

sebuah kisah cinta yang dijangkarkan pada teks-teks yang tertera, jika dilihat dari

perspektif semiotka struktural, objek lingkaran yang berada di tengah-tengah poster

dipahami hanya sebagai objek formal yang ditujukan untuk menciptakan keseimbangan

bentuk, sedangkan potret yang berada di latar belakang menjadi tidak penting dan

seolah-olah hanya menjadi pelengkap karena ditampilkan secara samar-samar dan tidak

jelas.

Bertolak dari penjelasan diatas, menurut semiotka struktural poster ini merupakan sign

dari sebuah film berjudul Her bernuanasa kisah cinta karya Spike Jonze yang dibintangi

oleh: Joquin Phoenix Amy Adams, Rooney Mara, Olivia Wilde, dan Scarlett Johansonn.

Analisis Semiotika Komunikasi

Dalam koridor pemilahan representamen, poster diatas paling tidak menunjukkan icon

dan index, icon terlihat pada objek formal yang ditempatkan dibelakang karya yang

menyerupai potret seorang pria berkumis dan berkacamata, sedangkan index terlihat

pada bagian lingkaran dan bayangannya, bayangan hitam di bawah menandakan bahwa

lingkaran berada melayang di atasnya, dalam hubungan kausalitas.

Sedangkan mengenai kualitas / hierarki tanda, pada tingkatan qualisign poster ini

menunjukkan apa yang dijelaskan pada pembahasan signifier sebelumnya, sedangkan

dalam konteks sinsign, penulis kembali melihat bahwa poster ini sangat mungkin

memicu pemaknaan personal, misalkan pemilahan jenis huruf pada judul film

mengingatkan penulis pada huruf Helvetica, sedangkan pada konteks legisign, dengan

meletakkan konteks perkembangan desain pada teknologi saat ini, menurut pengalaman

(7)

(interface) perangkat lunak saat ini. Dari sisi desain, lingkaran yang terletak tepat di

tengah-tengah bidang poster menyerupai simbol loading (memuat) yang amat sering

dijumpai pada perangkat-perangkat keseharian seperti laptop, tablet, dan telepon seluar.

Diperkuat dengan pemilihan jenis huruf (typeface) sans serif kontemporer (dalam

pengalaman pribadi penulis), kesan antarmuka perangkat lunak saat ini semakin terasa.

Jika dikaitkan dengan informasi judul film, her, dan tagline Love Story ciptaan Spike

Jonze, poster ini dapat dipahami sebagai sebuah kisah cinta antara seorang pria yang

telah dijelaskan pada bagian qualisign, dengan seseorang atau sesuatu. Ide mengenai

mencintai sesuatu ditekankan dengan judul film Her yang berarti kata ganti orang ketiga

perempuan, dan direlasikan dengan perangkat lunak, muncul asumsi bahwa her yang

dimaksud dalam poster ini adalah cinta pada kesadaran artifisial (AI, Artificial

Intelligence).

3. Salah Satu Bagian Karya Eldwin Pradipta, Art Piracy Project (2014)

(Salah satu bagian karya Eldwin Pradipta, Art Piracy Project (2014) sumber: katalog BNE/5)

Cetakan menyerupai bungkus DVD diatas merupakan salah satu bagian karya Eldwin

Pradipta dari rangkaian instalasi Art Piracy Project (2014) sebagai simulasi dari

(8)

isu originalitas dari karya video art yang menurutnya masih simpang siur. Karya ini

secara ringkas adalah projek pembajakan video art dari sejumlah seniman kolega

Pradipta yang kemudian Ia distribusikan secara ilegal ke sejumlah distributor DVD

bajakan di sekitar Bandung. Meskipun artefak cetakan ini tidak dapat seluruhnya

mewakili konsep yang dijelaskan di atas, penulis meninjau bahwa tumpang tindih teks

visual maupun teks secara literal dalam cetakan kemasan ini menarik untuk diteliti.

Analisis Semiotika Struktural

Jika ditinjau dari pespektif semiotka Saussurean, signifier dari karya diatas antara lain:

tata letak desain cetakan seperti kemasan DVD, sejumlah screenshot dari video,

sejumlah teks berisi sinopsis dan informasi-informasi yang berkaitan dengan video

(judul, nama author, durasi, spesifikasi, dan lain-lain), serta logo dan sejumlah simbol

(THX, dts, dan lain-lain). Screenshot dalam cetakan tersebut menggambarkan seorang

figur berpakaian sangat rapi dan formal dengan sikap tubuh yang mendemonstrasikan

praktik penggunaan kekuatan pikiran.

Jika diinterpretasi lebih lanjut, signified dari cetakan tersebut antara lain: tata letak

(layput) desain kemasan DVD yang ditujukan untuk menghasilkan kesan kitsch,

screenshot yang memberikan gambaran mengenai cerita dalam video seputar

demonstrasi kekuatan pikiran, ketika tokoh dalam video mulai mempertontokan

aksinya, citra dalam video kemudian berubah seperti sebuah video yang rusak

diindikasikan dari munculnya sejumlah noise dalam video tersebut, melalui sinopsis

video yang tertera dalam kemasan, dapat diketahui bahwa tokoh yang dikisahkan dalam

video tersebut adalah M. Akbar, masih melalui sinopsis DVD, video ini merupakan

salah satu upaya yang dilakukan Akbar untuk memparodikan kekuatan supranatural

yang masih dipertanyakan keabsahannya, namun di satu sisi publik tetap menikmatinya,

sejumlah simbol yang tertera dalam kemasan DVD adalah bentuk penguatan kesan atau

(9)

Bertolak dari analisis diatas, cetakan kemasan DVD ini merupakan sebuah sign yang

berupaya menggambarkan isi dari video dalam DVD tersebut seputar seseorang, yakni

M. Akbar yang berupaya memparodikan fenomena supranatural yang bisa saja dibentuk

melalui simulasi digital yang dipertanyakan keabsahannya.

Analisis Semiotika Komunikasi

Jika ditinjau melalui persepktif semiotika komunikasi, seluruh jenis representamen

tertinjau hadur dalam cetakan video di atas. Untuk jenis icon, dapat dilihat pada

screenshot karya / video yang merupakan tiruan tidak sempurna dari figur yang ada

dalam video tersebut (M. Akbar), untuk jenis simbol, terlihat pada elemen-elemen logo

seperti logo DVD, THX, dts, dan lain-lain, sementara untuk jenis index dapat dilihat

dari noise yang terlihat dalam video, kemunculan noise diasumsikan terjadi karena figur

dalam video tersebut sedang mendemonstrasikan kekuatan pikiran dan supranatural.

Dalam konteks hierarki tanda, penjelasan qualisign dalam kemasan DVD ini kurang

lebih mirip dengan penjelasan signifier dalam analisis semiotika struktural, sedangkan

untuk kebolehjadian kemasan ini menjadi sinsign, hal ini sangat mungkin terjadi, figur

Akbar yang memang sebelumnya penulis kenali pernah ditampilkan dalam video humor

yang dibuat oleh rekannya, yakni Yusuf Ismail, melakukan tindakan lucu dan

menggelikan hingga saat ini masih, jika melihat Akbar, penulis selalu mengingat

tindakan konyol yang Ia lakukan dalam video yang dibuat Ismail, sedangkan dalam

konteks legisign, dengan mengurung pembacaan melalui konteks seni tinggi dan seni

rendah, penulis melihat bahwa melalui karya ini, Pradipta berusaha untuk merespon isu

seni tinggi rendah dengan secara radikal mengemas karya-karya video art yang,

bagaimanapun, masih tergolong dalam karya seni tinggi, di ruang publik dengan

sejumlah upaya (dalam kasus ini, melalui desain kemasan DVD) untuk mengelabui

publik bahwa video ini sebenarnya termasuk dalam jenis seni tinggi, jika pembahasan

dikurung hanya pada kemasan video, kemasan DVD ini merupakan legisign yang

(10)

4. Karya Nurrachmat Widyasena

(Nurrachmat Widyasena, LAPAN, Bangsa Bermartabat, 2014)

Karya diatas merupakan karya Nurrachmat Widyasena yang ditampilkan dalam

pameran Bandung New Emergence V. Widyasena adalah salah satu seniman yang secara

konsisten mengangkat isu-isu kebudayaan pada periode penjelajahan angkasa yang

sebenarnya telah usang. Disamping ketertarikan dan keterpesonaan seniman pada

visualisasi peradaban saat semangat penjelajahan angkasa cukup dominan, Widyasena

melalui karyanya berupaya untuk mengingatkan publik bahwa peradaban saat ini tidak

berkembang sesuai dengan grand desain peradaban dunia, bahwa pada periode saat ini,

kala itu, peradaban diramalkan telah melakukan ekspansi angkasa yang intensif,

manusia diramalkan tidak hanya menghuni bumi, melainkan planet-planet atau bahkan

(11)

Analisis Semiotika Struktural

Jika dibedah secara struktural, signifier pada karya diatas antara lain: torso seorang

figur yang mengangkat tangannya secara lepas ke atas dengan pakaian yang seperti

astronot, yang diikuti dengan peluncuran 3 pesawat luar angkasa, latar belakang bagian

yang mengsankan langit, logo LAPAN, dan tulisan Bangsa Bermartabat adalah Bangsa

yang Menghargai IPTEK.

Jika sejumlah signifier diatas coba untuk diinterpretasi satu per satu, ekspresi dalam

torso figur mengesankan seseorang yang bangga dan lepas, jika dikaitkan dengan

peluncuran pesawat yang ada di belakangnya dan atribut yang ia kenakan, terbentuk

pemaknaan bahwa hal ini merupakan salah satu perayaan akan peristiwa peluncuran

pesawat luar angkasa (diperkuat pula dengan kesan bintang yang berada di latar

belakang karya), tulisan dalam karya tersebut pun semakin menjangkarkan pemaknaan

bahwa makna dari karya ini adalah menghimbau publik untuk menghargai

perkembangan IPTEK, logo LAPAN dan penggunaan bahasa Indonesia merupakan

bentuk otorisasi dari karya, menyiratkan bahwa karya ini berkaitan dengan lembaga

tersebut.

Beradsarkan analisis diatas, karya tersebut menjadi sign dengan menimbang fungsinya

sebaga bentuk propaganda yang dilakukan oleh LAPAN, untuk menghimbau publik

agar menghargai perkembangan IPTEK, salah satunya adalah penjelajahan angkasa.

Analisis Semiotika Komunikasi

Representamen dalam karya diatas mencakupi seluruh jenis representamen. Untuk jenis

icon, terlihat pada ilustrasi figur dan gambar pesawat luar angkasa, keduanya

merupakan tiruan tidak sempurna dari realitas, untuk jenis index dapat dilihat pada

interaksi antara citra figur dan meuncurnya pesawat luar angkasa di belakangnya, dapat

(12)

berada di depannya mengangkat tangan dengan ekspresi yang gembira. Untuk jenis

simbol terlihat pada logo lapan yang berada di sudut kiri atas karya.

Dalam konteks tingkatan tanda, penjelasan qualisign dalam karya ini kurang lebih mirip

dengan penjelasan signifier dalam analisis semiotika struktural yang sebelumnya

diutarakan, sementara dalam tingkatan sinsign, karya ini sangat mungkin menjadi

sinsign, untuk mengungkapkan contoh personal, bagi penulis karya ini mengingatkan

penulis pada film kartun Astroboy yang pernah penulis tonton semasa kecilnya,

sementar untuk tingkatan legisign, penulis mencoba untuk menempatkan permainan

bahasa atau idiom estetik postmodern untuk menginterpretasi karya. Untuk sedikit

menjelaskan, dalam estetika postmodern dikenal salah satu bentuk idiom pastiche,

yakni penggunaan kembali bahasa-bahasa estetik terdahulu pada masa yang lebih

mutakhir. Karya Widyasena memperlihatkan kecenderungan ini. Idiom-idiom visual

dalam karya memperlihatkan bagaimana Widyasena mengambil idiom visual lintas

waktu (masa lampau dan sekarang) dan lintas budaya (budaya populer amerika dan

birokrasi nasional) serta lantas lingkup (global dan lokal), yakni idiom-idiom yang

memperlihatkan semangat zaman penjelajahan angkasa. Jika ditinjau secara sinkronik,

karya Widyasena ini cenderung menggunakan tata ungkap yang berbeda, jika biasanya

Widyasena melakukan perayaan permainan bahasa visual dengan tema penjelajahan

angkasa, pada karya ini terlihat bahwa Widyasena mulai mengimplementasikan

argumen nasionalisme dalam karyanya, menjadikan karya ini seolah-olah seperti

propagandan nasionalisme Indoensia untuk mengingatkan masyarakatnya agar

Referensi

Dokumen terkait

Dari kombinasi enhancement dan conflict tersebut, menghasilkan empat tipe work-life balance yang dihayati oleh polisi reskrim, yaitu pertama beneficial work-life

Dalam amalan proses menetapkan risiko menyeluruh adalah sukar, dan mengimbangi sumber yang digunakan bagi mengurangkan antara risiko dengan kemungkinan ia berlaku mungkin sukar

2. !acalah dengan cermat wacana di bawah ini" kemudian tentukan #udul yang tepat bagi wacana tersebut dan buat

Salah satu alternatif kegiatan yang bisa dilaksanakan untuk membantu anak yang mengalami masalah perkembangan motorik halus anak usia dini adalah dengan

Diketahui bahwa pupuk organik cair vinasse dengan perlakuan penambahan dekomposer (EM4, Rumen, Duta- Max, Campuran) memiliki nilai EC yang secara nyata lebih tinggi

Hasil visual yang diciptakan untuk identitas visual Arjjana Manggalya Bhumitala berupa sebuah logo beserta elemen-elemen identitas visual lainnya, seperti

Brand atau merek tidak dapat dipisahkan dari logo, karena logo merupakan elemen utama dalam membentuk identitas sebuah perusahaan.. Logo bukanlah hanya sekedar

Panitia akan menghubungi pendaftar yang bersangkutan untuk proses pengambilan update jumlah peserta yang telah memenuhi syarat pendaftaran via email maupun via