• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM MIKROKONTROLER DASAR Disusun untu (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM MIKROKONTROLER DASAR Disusun untu (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM MIKROKONTROLER DASAR

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Sistem Microkontroler Dasar

Semester 3

PEMBIMBING :

Ir. Azam Muzakhi Immamuddin,MT

PENYUSUN :

JTD 2C

Nama

No. Absen

NIM

Achmad Rizky Fajrul U.

02

1341160073

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL

TEKNIK ELEKTRO

(2)

DAFTAR ISI

Halaman Judul...i

Daftar Isi...ii

Bab I Dasar Teori...1

1.1 AT Mega 16...1

1.1.1 Konfigurasi Port Atmega16...1

1.1.2 Deskripsi Mikrokontroler Atmega16...2

1.2 Seven Segmen...3

1.2.1 Prinsip Kerja Seven Segmen...4

1.2.2 Jenis-Jenis Seven Segmen...4

1.3

LED ...5

1.4

Switch ...8

Bab II Flowchart...9

Bab III Program...10

(3)

BAB I DASAR TEORI

1.1 AT MEGA16

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer lengkap dalam satu serpih (chip). Mikrokontroler lebih dari sekedar sebuah mikroprosesor karena sudah terdapat atau berisikan ROM (Read-Only Memory), RAM (Read-Write Memory),beberapa PORT masukan maupun keluaran, dan beberapa peripheral seperti pencacah/pewaktu, ADC (Analog to Digital converter), DAC (Digital to Analog converter) dan serial komunikasi. Salah satu mikrokontroler yang banyak digunakan saat ini yaitu mikrokontroler AVR. AVR adalah mikrokontroler RISC (Reduce Instuction Set Compute) 8 bit berdasarkan arsitektur Harvard. Secara umum mikrokontroler AVR dapat dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu keluarga AT90Sxx, ATMega dan ATtiny. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fiturnya Seperti mikroprosesor pada umumnya, secara internal mikrokontroler ATMega16 terdiri atas unit-unit fungsionalnya Arithmetic and Logical Unit (ALU), himpunan register kerja, register dan dekoder instruksi, dan pewaktu beserta komponen kendali lainnya. Berbeda dengan mikroprosesor, mikrokontroler menyediakan memori dalam serpih yang sama dengen prosesornya (in chip).

1.1.1 KONFIGURASI PORT ATMEGA16

(4)

1.1.2 DESKRIPSI MIKROKONTROLER ATMEGA16

1.1.2.1VCC (Power Supply) dan GND(Ground)

1.1.2.2Port A (PA7..PA0)

Port A berfungsi sebagai input analog pada konverter A/D. Port A juga sebagai suatu PORT I/O 8-bit dua arah, jika A/D konverter tidak digunakan. Port-Port Port A dapat menyediakan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk masing-masing bit). Port A output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Ketika port PA0 ke PA7 digunakan sebagai input dan secara eksternal ditarik rendah, Port-Port akan memungkinkan arus sumber jika resistor internal pull-up diaktifkan. Port Port A adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.

1.1.2.3PORT B (PB7..PB0)

PORT B adalah suatu PORT I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). PORT B output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input,pin PORT B yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. Pin PORT B adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.

1.1.2.4 PORT C (PC7..PC0)

PORT C adalah suatu PORT I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). PORT C output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin PORT C yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. Piin PORT C adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.

1.1.2.5PORT D (PD7..PD0)

PORT D adalah suatu PORT I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). PORT D output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin PORT D yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. Pin PORT D adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.

1.1.2.6RESET (Reset input)

1.1.2.7 XTAL1 (Input Oscillator)

1.1.2.8 XTAL2 (Output Oscillator)

1.1.2.9 AVCC adalah port penyedia tegangan untuk PORT A dan Konverter A/D.

(5)

1.2

Seven Segmen

Seven segment adalah suatu segmen-segmen yang digunakan untuk menampilkan angka / bilangan decimal. Seven segment ini terdiri dari 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a-f yang disebut DOT MATRIKS. Setiap segment ini terdiri dari 1 atau 2 LED (Light Emitting Dioda).

Seven segment dapat menampilkan angka-angka desimal dan beberapa karakter tertentu melalui kombinasi aktif atau tidaknya LED penyususnan dalam seven segment. Untuk mempermudah pengguna seven segment, umumnya digunakan sebuah decoder atau sebuah seven segment driver yang akan mengatur aktif atau tidaknya led-led dalam seven segment sesuai dengan inputan biner yang diberikan.

Piranti tampilan modern disusun sebagai pola 7 segmen atau dot matriks. Jenis 7 segmen sebagaimana namanya, menggunakan pola tujuh batang led yang disusun membentuk angka 8 seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Huruf-huruf yang diperlihatkan dalam gambar tersebut ditetapkan untuk menandai segmen-segmen tersebut. Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai, akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, dan juga bentuk huruf A sampai F (dimodifikasi).

(6)

1.2.1 Prinsip Kerja Seven Segmen

Prinsip kerja dari seven segment ini adalah inpuan bilangan biner pada switch dikonversi masuk kedalam decoder, baru kemudian decoder mengkonversi bilangan biner tersebut ke dalam bilangan desimal, yang mana bilangan desimal ini akan ditampilkan pada layar seven segmen. Fungsi dari decoder sendiri adalah sebagai pengkonversi bilangan biner ke dalam bilangan desimal.

1.2.2 Jenis-Jenis Seven Segmen

1.2.2.1 Common Anoda

Common Anoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki anoda LED dalam seven segmen. Common anoda diberi tegangan VCC dan seven segmen dengan common anoda akan aktif pada saat diberi logika rendah (0) atau sering disebut aktif low. Kaki katoda dengan label a sampai h sebagai pin aktifasi yang menentukan nyala LED.

1.2.2.2 Common Katoda

Common Katoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki katoda LED dalam seven segmen dengan common katodak akan aktif apabila diberi logika tinggi (1) atau disebut aktif high. Kaki anoda dengan label a sampai h sebagai pin aktifasi yang menentukan nyala LED.

Gambar : Skematik Internal Segmen Display

(7)

1.3 LED

LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward bias). LED (Light Emitting Dioda) dapat memancarkan cahaya karena menggunakan dopping galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda diata dapat menhasilkan cahaya dengan warna yang berbeda. LED (Light Emitting Dioda) merupakann salah satu jenis dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan memancarkan cahaya apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED (Light Emitting Dioda) cukup rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED (Light Emitting Dioda) dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebgai pembatas arus. Simbol dan bentuk fisik dari LED (Light Emitting Dioda) dapat dilihat pada gambar berikut.

Simbol Dan Bentuk Fisik LED

(8)

1.6 Switch

(9)
(10)
(11)

}}

else if (PINB.2==0){

for (i=1 ; i<=8 ; i++) {

PORTD = y;

delay_ms (300);

y = y >> 1;

}

}

else if (PINB.3==0){ for (i=1 ; i<=8 ; i++)

{

PORTD = x;

delay_ms (300);

x = x << 1;

}

}

}

(12)

BAB IV

Gambar

Gambar 2.2. Dari gambar tersebut dapat terlihat ATMega16 memiliki 8 PIN untuk masing-masingKonfigurasi port  mikrokontroler Atmega16 dengan kemasan 40-PIN dapat dilihat padaPort A,Port B, Port C, dan Port D.
Gambar : Skematik Internal Segmen Display

Referensi

Dokumen terkait