• Tidak ada hasil yang ditemukan

I Made Gede Widnyana Kajian pola titik layu tanaman paprika (Capsicum Annuum L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I Made Gede Widnyana Kajian pola titik layu tanaman paprika (Capsicum Annuum L.)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

I Made Gede Widnyana. 1111305024. Kajian pola titik layu tanaman paprika (Capsicum Annuum L.) dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam (Studi Kasus di Br. Pemuteran Baturiti, Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan). Pembimbing I Dr. Sumiyati, S.TP.,MP. dan Ir. I Wayan Tika, MP. Sebagai pembimbing II. Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Udayana. Bukit Jimbaran 2016.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola titik layu tanaman paprika (Capsicum annuum l.) dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yang terdiri dari tiga perlakuan menggunakan media tanam yaitu, P1 : media arang sekam, P2 : media tanah campur kompos dengan perbandingan 2 : 1 dan dan P3 : media tanah. Kadar air kapasitas lapang, titik layu sementara dan air tersedia untuk seluruh perlakuan yang diamati mulai minggu ke-2 sampai minggu ke-14, kapasitas lapang pada media arang sekam, tanah campur kompos dan tanah yaitu berturut-turut dari 79,11% sampai 82,06%, 44,10% sampai 46,31%, dan 36,20% sampai 37,41%. Kadar air titik layu sementara pada arang sekam, tanah campur kompos dan media tanah yaitu berturut-turut mengalami penurunan dari 42,99% sampai 25,84%, 13,95% sampai 8,95% dan 14,39% sampai 10,23%. Air tersedia bagi taaman paprika pada media arang sekam, tanah campur kompos dan tanah yaitu berturut-turut mengalami peningkatan 5,20 cm sampai 9,65 cm, 5,72 cm sampai 6,33 cm dan 3,43 cm sampai 4,86 cm.

Kata kunci: paprika, titik layu sementara, kapasitas lapang, air tersedia bagi tanaman.

(2)

I Made Gede Widnyana. 1111305024. The study of wilting point pattern and field capacity in cultivation of sweet pepper in differents planting media ( A Case Study in Br. Pemuteran Baturiti , Candi Kuning village, Baturiti District , Tabanan ). Under Supervised by I Dr. Sumiyati, S.TP., MP. as a first supervisor and Ir. I Wayan Tika , MP. as a second supervisor. Agricultural Engineering. Faculty of Agricultural Technology. Udayana University. Bukit Jimbaran, 2016.

ABSTRACT

The objective of this study were to determine of wilting point pattern and field capacity in cultivation of sweet pepper (Capsicum annuum L.) in diffferents planting medium. The methodology that used in this study was quantitative method. Three different planting medium were set namely : P1 : rice husk charcoal media , P2: soil and compost mixed media with 2 : 1 ratio and P3: soil media. The water content of field capacity, temporary wilting point and available water for all treatments were observed start in week 2 to week 14 field capacity on rice husk charcoal, soil and compost mixed and soil media that row from 79.11% to 82,06%, 44.10% to 46.31%, and 36.20% to 37.41%. While the soil mousture of temporary wilting point of rice husk charcoal, soil and compost mixed and soil media is descreased from 42,99% to 25,84%, 13,95% to 8,95% and 14,39% to 10,23%. Available water of sweet paper plants on rice husk charcoal, soil and compost mixed and soil that is row increased from 5,20 cm to 9,65 cm, 5,72 cm to 6,33 cm and 3,43 cm to 4,86 cm.

Keywords: sweet pepper, wilting point, field capacity, available water for plants.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv RIWAYAT HIDUP ... v ABSTRAK ... vi ABSTRACT ... vii RINGKASAN ... viii KATA PENGANTAR ... x

DARFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan ... 3 1.4 Manfaat ... 3 II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Paprika (Capsicum annuum L.) ... 5

2.2 Media Tanam ... 7

2.2.1 Arang Sekam ... 7

2.2.2 Tanah ... 8

2.3.3 Tanah campur Kompos ... 10

2.3 Air yang Tersedia untuk Tanaman ... 10

2.3.1 Tekstur, Struktur dan Kedalaman tanah ... 11

2.3.2 Sistem Perakaran Tanaman Paprika ... 12

2.4 Kapasitas Lapang ... 12

(4)

2.6 Titik Layu Permanen ... 13

2.7 Pengaruh Kekurangan dan Kelebihan Air Pada Tanaman ... 14

2.7.1 Dampak Kelebihan Air pada Tanaman ... 14

2.7.2 Dampak Kekurangan Air Pada Tanaman ... 14

III METODE PENELITIAN ... 16

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 16

3.2 Alat dan Bahan ... 16

3.2.1 Alat Penelitian ... 16

3.2.2 Bahan penelitian ... 16

3.2.3 Rancangan penelitian ... 16

3.3 Variabel Penelitian ... 17

3.3.1 Kapasitas Lapang (KL) ... 17

3.3.2 Titik Layu Sementara (TLS) ... 17

3.3.3 Air tersedia bagi Tanaman ... 18

3.3.4 Analisis data ... 19

3.4 Tahapan Penelitian ... 19

3.4.1 Diagram Alir Penelitian ... 20

IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 21

4.1 Kapasitas lapang tanaman paprika pada media arang sekam, tanah campur kompos dan tanah ... 21

4.2 Titik layu sementara tanaman paprika pada media arang sekam, tanah campur kompos dan tanah ... 22

4.3 Air tersedia bagi tanaman paprika ... 25

V KESIMPULAN DAN SARAN ... 27

5.1 Kesimpulan ... 27

5.2 Saran ... 27

DAFTAR PUSTAKA ... 28

(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman 1. Paprika (Capsicum annum L.) ... 5 2. Diagram alir penelitian... 20 3. Kapasitas lapang tanaman paprika pada media arang sekam, tanah

campur kompos dan tanah... 21 4. Titik layu sementara tanaman paprika pada media arang sekam,

tanah campur kompos dan tanah ... 22 5. Air tersedia bagi tanaman paprika ... 25

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Kadar air kapasitas lapang dan titik layu sementara media sekam ... 32

2. Kedalaman zona perakaran media sekam ... 32

3. Kadar air tanah media arang sekam ... 32

4. Kadar air kapasitas lapang dan titik layu sementara media tanah ... 33

5. Kedalaman zona perakaran media tanah ... 33

6. Kadar air tanah media arang tanah ... 33

7. Kadar air kapasitas lapang dan titik layu sementara media tanah campur kompos ... 34

8. Kedalaman zona perakaran media tanah campur kompos ... 34

9. Kadar air tanah media tanah campur kompos ... 34

10. Persemaian bibit ... 35

11. Bibit minggu ke-12 ... 35

12. Media tanam paprika ... 36

13. Tanaman paprika minggu ke-8 ... 36

14. kondisi titik layu tanaman paprika pada media tanah ... 37

15. Pengambilan sampel media arang sekam dengan ring soil sampel ... 37

16. Penimbangan sampel media tanah menggunakan timbangan digital ... 38

17. Pengovenan media tanam ... 38

18. Hasil analisis tektur tanah ... 39

19. Volume kedalaman tanah polybag ... 39

20. Bibit tanaman paprika ... 40

21. Cawan... 40

22. Eksikator ... 41

23. Pengovenan ... 41

24. Umur tanaman paprika minggu ke 12 ... 42

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Paprika merupakan tanaman hortikultura penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas. Paprika memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan menjadi komoditas yang menjanjikan. Selama ini dalam bidang industri sayur paprika banyak digunakan untuk makanan atau minuman, industri obat obatan, industri kosmetik, maupun industri makanan ternak. Kemudian dalam kehidupan sehari-hari parika umumnya digunakan untuk melengkapi menu masakan seperti pizza, spageti, ataupun salad (Cahyono, 2003). Paprika merupakan tanaman hortikultura yang relatif dikenal oleh masyarakat. Paprika dikelompokkan berdasarkan 4 warna utama, yaitu merah, hijau, kuning dan jingga (Gunawan, 2009).

Budidaya tanaman paprika biasanya dilakukan di dalam greenhouse. Greenhouse adalah sebuah bangunan yang memiliki struktur atap dan dinding yang bersifat tembus cahaya. Greenhouse berfungsi untuk menghindari tanaman dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan seperti suhu udara yang terlalu rendah dan curah hujan yang terlalu tinggi. Cara budidaya yang diterapkan di dalam greenhouse adalah dengan cara hidroponik. Paprika sulit dibudidayakan secara konvensional di tanah karena sulitnya teknik pelaksanaannya. Budidaya secara hidroponik merupakan cara yang bisa dilaksanakan untuk mengatasi kendala budidaya secara konvensional (Nicholls, 1986).

Budidaya tanaman paprika secara hidroponik biasanya menggunakan media tanam yang mampu menyediakan air dan unsur hara dalam jumlah cukup bagi pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat ditemukan pada tanah dengan tata udara yang baik, mempunyai agregat yang baik dan kemampuan menahan air yang baik dan ruang untuk perakaran yang cukup. Berbagai jenis media tanam yang dapat digunakan, tetapi pada prinsipnya kita menggunakan media tanam yang mampu menyediakan nutrisi, air, dan oksigen bagi tanaman. Penggunaan media yang tepat akan memberikan pertumbuhan yang optimal bagi tanaman. Media yang biasanya digunakan untuk budidaya paprika adalah media arang sekam, tanah

(8)

dengan campuran kompos dan tanah. Media tanam yang berbeda memiliki kemampuan mengikat jumlah air tersedia yang berbeda.

Media tanam mempengaruhi proses fisiologi tumbuhan dimana pada organ akar tanaman dapat menyerap air dan berbagai unsur hara pada media tanam untuk diangkut ke bagian organ-organ tanaman. Pertumbuhan tanaman paprika dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain umur, keadaan tanaman, faktor reheditas, dan zat pengatur tumbuh. Faktor eksternal yang mempengaruhi tanaman adalah cahaya, temperatur, kelembaban, nutrisi, oksigen dan air (Gardner, 1991). Salah satu hal yang penting dalam pertumbuhan tanaman adalah air berfungsi sebagai penyusun utama protoplasma, bahan baku fotosintesis, menjaga suhu tanaman, medium reaksi biokimia dan transpor senyawa. Pertumbuhan tanaman yang baik memerlukan kondisi media tanam yang sesuai agar menunjang pertumbuhan tanaman yang optimum. Hal yang dapat mempengaruhi tanaman untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang dapat berasal dari lingkungan, seperti radiasi matahari, temperatur, unsur hara dalam tanah, air, angin dan aktifitas dari mahluk hidup lain (Fitter dan Hay, 1991). Salah satu hal yang penting dalam budidaya tanaman paprika adalah air tersedia untuk tanaman. Air tersedia adalah air yang dapat digunakan untuk tanaman paprika. Menurut Hillel (1982), air tersedia adalah kadar air tanah yang berada diantara kapasitas lapang (field capacity) dan titik layu permanen (permanent wilting point).

Kapasitas lapang merupakan keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukkan jumlah kadar air terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya tarik gravitasi. Kondisi ini tercapai apabila tanah yang dalam kondisi kapasitas penyimpanan air dibiarkan airnya menetes sampai tidak ada lagi menetes. Jika air diberikan untuk tanaman dalam keadaan berlebihan akan merugikan pertumbuhan tanaman sehingga mengganggu proses laju fotosintesis dan respirasi. Titik layu adalah kondisi kandungan yang sangat rendah, sehingga tanaman tidak dapat menyerap air tersebut, sehingga tanaman mengalami kelayuan sementara. Kandungan air yang rendah dapat mengganggu aktifitas fisiologis maupun morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan tanaman (Fitter, 1981).

(9)

Pemberian air irigasi pada budidaya tanaman paprika biasanya dilakukan secara konvensional yaitu hanya diperkirakan jumlahnya sehingga kurang tepat jumlah yang diberikan. Maka dari itu perlunya ketepatan data tentang besarnya air tersedia untuk tanaman pada budidaya paprika karena dapat dimanfaatkan untuk menentukan keberhasilan produksi tanaman, baik secara vegetatif maupun generatif. Berdasarkan pemaparan di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang pola air tersedia untuk tanaman pada budidaya paprika dengan beberapa jenis media tanam yang berbeda.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang dirumuskan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Berapakah besarnya kadar air pada titik layu tanaman paprika dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam yang digunakan pada budidaya tanaman paprika ?

2. Bagaimanakah pola titik layu tanaman paprika dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam yang digunakan pada budidaya tanaman paprika?

C. Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini bertujuan untuk sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui besarnya kadar air pada titik layu tanaman paprika dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam yang digunakan pada budidaya tanaman paprika.

2. Untuk mengetahui pola titik layu tanaman paprika dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam yang digunakan pada budidaya tanaman paprika.

D. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Memberikan informasi tentang besarnya kadar air pada titik layu tanaman paprika dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam yang digunakan pada budidaya tanaman paprika.

(10)

b. Diharapkan penelitian ini dapat mengetahui kajian pola titik layu tanaman paprika dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam yang digunakan pada budidaya tanaman paprika.

c. Data besarnya kadar air pada titik layu tanaman paprika dan kapasitas lapang pada beberapa media tanam dapat digunakan sebagai database dalam membuat sistem otomatisasi irigasi.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam tahap transinternalisasi nilai di sini seorang guru tidak menginformasikannya dan mengajarkannya. Karena pada tahap ini peserta didik sudah bisa

konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh. 2) Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman

Kriteria penggunaan obat rasional (POR) mencakup tepat diagnosis, tepat obat, tepat dosis, tepat cara pemberian, tepat pasien, tepat informasi, tepat cara evaluasi, dan

1) Mеmiliki kеunikan yang tidak dimiliki pеsaing, kеunikan dapat dicapai dеngan mеmfokuskan pada aspеk-aspеk pеnting sеpеrti pеlayanan, dеsain produk, sistеm

1. Seseorang yang memberikan pernyataan palsu. Korban yang bergantung pada pernyataan, dan 3. Perlu dicatat bahwa orang yang berada di internal maupun eksternal organisasi

Keuntungan pemakaian palet warna adalah kita dapat dengan cepat memanipulasi warna tanpa harus mengubah informasi pada setiap titik dalam citra dan ukuran penyimpanan lebih

Akan tetapi dalam prakteknya pada pembagian hasil tidak dilakukan sesuai dengan aturan syirkah.Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

Maka konklusinya, kita sebagai remaja perlulah memainkan peranan untuk menjadi remaja yang benar-benar berwawasan, remaja yang benar-benar berdedikasi, remaja yang benar-