• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap proses belajar mengajar di Sekolah Dasar khususnya, kelas I dan kelas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. terhadap proses belajar mengajar di Sekolah Dasar khususnya, kelas I dan kelas"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemberlakuan kurikulum 2013 di Indonesia memberikan berbagai dampak terhadap proses belajar mengajar di Sekolah Dasar khususnya, kelas I dan kelas IV untuk tahun pelajaran 2014-2015 direncanakan kelas II dan kelas V akan menyusul penggunaan kurikulum tersebut, selanjutnya pada kelas III dan kelas VI akan diterapkan pada tahun pelajaran 2015-2016. Proses belajar mengajar pada kelas II, III, V dan VI pada tahun pelajaran 2013-2014 masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). “Penerapan struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar yang tertuang dalam Standar Isi (SI) meliputi lima kelompok, yakni: (1) kelompok mata pelajaran agama, (2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan, (3) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, (4) kelompok mata pelajaran estetika, (5) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan” (BNSP, 2006:172).

Pembelajaran Bahasa Inggris juga tidak terlepas dari dampak yang ditimbulkan akibat penerapan kurikulum 2013, pembelajaran Bahasa Inggris tidak lagi dimasukkan dalam mata pelajaran akan tetapi dimasukkan pada muatan lokal. Pembelajaran Bahasa Inggris kini dilaksanakan diluar jam belajar kurikulum strandar. "Setuju kalau penghapusan Bahasa Inggris karena sekolah menjadi tempat kurikulum yang tidak memaksakan anak–anak. Anak–anak kurikulumnya harusnya pada pengembangan karakter. Terlalu berat untuk akademik," kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Fayumi (2013). Menteri

(2)

Pendidikan, Nuh (2013) menjelaskan jika pada kurikulum 2013, sekolah diberikan kebebasan untuk memilih apakah ingin memasukkan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran atau tidak. Kemendikbud juga menambah jumlah jam pelajaran Bahasa Indonesia dan menghimbau agar seluruh sekolah memprioritaskan Bahasa Indonesia daripada bahasa asing”.

Kenyataannya Sekolah Dasar masih menerapkan pembelajaran Bahasa Inggris, agar siswa tidak tertinggal oleh perkembangan jaman dan teknologi yang sebagian besar menggunakan Bahasa Inggris, alasan lain adalah karena Bahasa Inggris menjadi bahasa Internasional yang digunakan dalam buku referensi yang dibutuhkan oleh siswa dalam proses belajar, pernyataab tersebut didukung oleh pendapat Nurlina (2011:1) mengenai pentingnya Bahasa Inggris, bahwa fungsi Bahasa Inggris adalah sebagai alat komunikasi untuk mengakses informasi sebagai alat untuk membina interpersonal, bertukar informasi dan memiliki estetika bahasa. Diharapkan siswa mampu mengembangakan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Penguasaan Bahasa Inggris secara optimal, siswa akan menjadi generasi yang siap berperan aktif dalam persaingan dunia.

Kesan menarik harus diciptakan oleh seorang guru untuk meningkatkan minat belajar siswa, agar siswa tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran, dan motivasi siswa untuk belajar bisa bertambah. Banyak hal yang dapat dilakukan guru untuk menarik minat siswa mengikuti proses belajar mengajar, misalnya dengan menggunakan variasi metode pembelajaran, atau dengan membawa media untuk membantu menyampaikan materi serta meningkatkan perhatian siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Contoh lain adalah

(3)

dengan menerapkan metode mind mapping dalam pembelajaran bahasa Inggris pada kelas III–VI, dan metode bernyanyi pada kelas II di SD Islam Mohammad Hatta. Kedua metode yang dilakukan oleh guru berhasil menarik minat belajar Bahasa Inggris siswa, dengan hasil belajar mencapai KKM klasikal yang telah disesuaikan dengan kemampuan siswa pada masing–masing kelas.

Rata–rata siswa kelas III SD Islam Mohammad Hatta Malang mengalami kesulitan menyesuaikan antara penulisan Bahasa Inggris dengan pelafalan atau pengucapan kosakata bahasa Inggris. Hasil belajar yang dapat dicapai oleh siswa kelas III sebagian besar masih beradadi bawah KKM klasikal yakni 70, 13 siswa masih belum bisa mencapai KKM dan 7 siswa hasil belajarnya telah mencapai KKM. Sehingga guru perlu untuk melakukan perbaikan dalam penyampaian materi dengan menggunakan variasi metode atau media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk memahami materi yang disampaikan , penerapan metode student center dapat memberikan sentuhan kebermaknaan bagi siswa. Misalnya penyampaian informasi mengenai keadaan di pantai yang meliputi benda-benda yang ada di pantai dan aktivitas yang ada di pantai. Penayangan media visual akan membantu siswa untuk membayangkan bagaimana suasana serta keadaan di pantai yang jauh dari lingkungan sehari-hari siswa.

Kenyataannya pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar dilaksanakan dengan berbagai kelemahan dalam pelaksanaannya, misalnya kualifikasi guru yang belum sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan guru Bahasa Inggris yang sesuai untuk anak SD. Guru hanya ditugasi untuk mengajar Bahasa Inggris sedangkan dia tidak mempunyai latar belakang pendidikan bahasa Inggris. Akibatnya yang terjadi di lapangan, guru tidak menerapkan pembelajaran Bahasa

(4)

Inggris yang sesuai perkembangan anak, anak hanya ditugasi untuk menerjemahkan kalimat yang sulit, dan mencatat tata bahasa dengan istilah yang tidak dimengerti oleh siswa.

Media Tirai Kata didesain sedemikian rupa, berisi gambar aktivitas atau benda yang dibahas dalam pembelajaran, di bawah gambar terdapat kosakata bahasa Inggris dari bentuk aktivitas atau benda yang dimaksud dan di bawahnya lagi disebutkan bagaimana cara pelafalan Bahasa Inggris dari bentuk aktivitas atau benda. Media Tirai Kata terdiri dari gambar benda atau aktivitas, arti benda atau aktivitas tersebut dalam Bahasa Inggris serta cara melafalkan kosakata bahasa Inggris. Media ini dirancang untuk dapat membantu siswa yang lemah dalam melafalkan kosakata Bahasa Inggris dan memperkuat pemahaman siswa mengenai kosakata bahasa Inggris dengan gambar yang ditampilkan.

Penelitian sebelumnya dengan menggunakan media tirai pembagian pernah dilakukan oleh Nurhayati (2012:84), pembelajaran dengan media tirai pembagian diterapkan pada pembelajaran matematika materi pembagian siswa kelas III SDN Purwodadi 2 Malang. Keberhasilan penerapan media tirai pada pembelajaran matematika membuat peneliti juga ingin melakukan upaya peningkatan hasil belajar kosakata Bahasa Inggris dengan media Tirai Kata dalam pembelajaran Bahasa Inggris siswa kelas III. Beragam kegunaan Bahasa Inggris bagi siswa menjadi alasan mengapa peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh materi Bahasa Inggris pada pendidikan tingkat SD sebagai tugas akhir skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Kosakata Bahasa Inggris dengan Media Tirai Kata dalam Pembelajaran Tema Pantai Siswa Kelas III SD Islam Mohammad Hatta, Malang“.

(5)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

1) Bagaimana penggunaan media Tirai Kata untuk meningkatkan hasil belajar kosakata Bahasa Inggris siswa kelas III SD Islam Mohammad Hatta Malang? 2) Bagaimana peningkatkan hasil belajar kosakata Bahasa Inggris dengan media

Tirai Kata pada pembelajaran pantai siswa kelas III SD Islam Mohammad Hatta Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan dari penelitian ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut.

1) Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kosakata bahasa Inggris dengan media Tirai Kata pada pembelajaran pantai siswa kelas III SD Islam Mohammad Hatta Malang.

2) Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah.

a) Menjelaskan penggunaan media Tirai Kata untuk meningkatkan hasil belajar kosakata bahasa Inggris siswa kelas III SD Islam Mohammad Hatta Malang.

(6)

b) Mendeskripsikan peningkatkan hasil belajar kosakata bahasa Inggris dengan media Tirai Kata pada pembelajaran pantai siswa kelas III SD Islam Mohammad Hatta Malang.

1.4 Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan yang dapat ditulis berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan adalah sebagai berikut: “Penggunaan media Tirai Kata dapat meningkatan hasil belajar kosakata bahasa Inggris dalam pembelajaran tema pantai siswa kelas III SD Islam Mohammad Hatta”.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Adapun penggambarannya adalah sebagai berikut.

1) Manfaat Teoretik

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai dasar untuk menggambarkan sumbangan hasil dari penelitian terhadap pengembangan teori sejenis, yaitu dalam hal ini adalah media Tirai Kata.

2) Manfaat Praktis

a) Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat mempermudah siswa dalam memahami dan melafalkan kosakata Bahasa Inggris dan meningkatkan kosakata bahasa Inggris. b) Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru SD/ MI untuk menyampaikan materi serta mempermudah guru dalam menyusun suatu rencana

(7)

pembelajaran yang yang inovatif guna mendapatkan hasil belajar kosakata bahasa Inggris siswa yang masksimal

c) Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas pembelajaran dan dapat dijadikan bahan ajar bagi siswa pada ekstrakurikuler bahasa Inggris.

d) Bagi Penelitian Lanjutan

Bagi peneliti lain, disarankan mengadakan penelitian lebih lanjut sebagai penyempurnaan penggunaan media Tirai Kata dalam meningkatkan hasil belajar siswa Sekolah Dasar.

1.6 Ruang Lingkup

Mengingat luasnya cakupan yang akan dibahas pada skripsi ini, penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian pada peningkatan hasil belajar kosakata bahasa Inggris dengan menggunakan media Tirai Kata dalam pembelajaran tema Pantai siswa kelas III semester genap tahun pelajaran 2013/2014 SD Islam Mohammad Hatta Malang.

Rincian materi pembelajaran tema pantai meliputi benda–benda yang ada di pantai, yaitu bola voli, papan seluncur, pakaian renang, handuk pantai, ember plastik, bekal makanan dan minuman, dan lain sebagainya. Siklus kedua materi meliputi aktivitas yang yang dapat dilakukan pantai, misalnya berenang di tepi pantai, voli pantai, berjemur di tepi pantai, bermain pasir pantai, membuat kastil dari pantai, menyelam, berselancar dengan ombak yang tinggi, dan lain sebagainya.

(8)

1.7 Definisi Istilah

Penjelasan definisi istilah diperlukan agar tidak terjadi kesalahpahaman penafsiran oleh pembaca. Setidaknya ada penjelasan mengenai pembelajaran kosakata bahasa Inggris dan media Tirai Kata yang dipakai dalam penelitian. 1) Hasil Belajar

Kemampuan seseorang yang dimiliki setelah mengalami pengalaman belajar sehingga terjadi adanya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dari yang tidak mengerti menjadi mengerti.

2) Pembelajaran kosakata bahasa Inggris

Pembelajaran kosakata bahasa Inggris adalah pembelajaran menghafal himpunan kata bahasa Inggris. Semua kata–kata yang dipelajari akan memungkinkan untuk digunakan siswa tersebut sebagai penyusun kalimat baru. 3) Media Tirai Kata

Tirai Kata merupakan salah satu media pembelajaran yang menggunakan kartu bergambar berukuran antara 16 cm x 20cm (variasi ukuran sesuai kebutuhan), keterangan gambar Bahasa Inggris dengan ukuran 10 cm x 20 cm dan pelafalan atau cara membaca Bahasa Inggris dengan ukuran 10 cm x 20 cm. 4) Pembelajaran Pantai

Pembelajaran pantai adalah pembelajaran tema pantai, pembelajaran tersebut berkenaan dengan benda dan aktivitas yang ada di pantai. Pembelajaran pantai dilaksanakan dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas.

Referensi

Dokumen terkait

one-to-one evaluation, dan small group evaluation). b) Instrumen tes berbasis multirepresentasi pada mata kuliah Pendahuluan Fisika Zat Padat yang dikembangkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas dana zakat bagi mustahik dalam peningkatan usaha yang diberikan BAZNAS Kota Makassar dan untuk mengetahui perubahan hidup

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.6 No.1, Februari 2018 14 EFEKTIFITAS PEMBERIAN HEALTH EDUCATION (HE) TENTANG BAHAYA MEROKOK ANTARA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN

#roses kelahiran yang steril, yang dipelopori oleh United ations  Population !und   2-0#A3, telah ditemukan untuk mengurangi infeksi tali  pusat. 5ayi dari ibu yang

Dalam penelitian ini langkah yang dilakukan guru dalam kegiatan kolase adalah: a) Guru menyiapkan alat untuk membuat kolase, guru menjelaskan kepada anak-anak

Variabel dependen pada penelitian ini adalah tingkat kepatuhan perusahaan go public pada konvergensi International Financial Reporting Standard yang diukur berdasarkan

Untuk mendapatkan nilai delay , terlebih dahulu tentukan banyaknya paket (jumlah paket) yang terjadi selang masa pengambilan data (waktu video chatting ).Untuk