112
LAMPIRAN A
Rangkuman Faktor yang Memengaruhi Bina Diri
Subjek I
Subjek II
Subjek III
Subjek IV
Subjek V
Faktor internal
i. Kondisi
fisik dan
motorik
Tidak ada
masalah
Tangan dan kaki
kanan lemah
Mengeluarkan air
liur
hambatan dalam
motorik
dan koordinasi
kedua tangan
Tidak ada masalah
Tidak ada
masalah
Penglihatan
mata kiri subjek
kurang jelas dan
kaki pincang
Tangan dan
anggota tubuh
lain masih
berfungsi
ii. Kondisi
kesehatan
Tidak ada
masalah
Tidak ada masalah
Tidak ada masalah
Tidak ada
masalah
Tidak ada
masalah
iii. Masalah
perilaku
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Faktor eksternal
i. Peran
orangtua/
guru
Ibu terlibat
langsung
melatih
Ibu memahami
kondisi subjek
Ibu terlibat
langsung
mengajar dan
melatih
Melatih motorik
dan memberi
bantuan fisik
Orangtua terlibat
langsung melatih
Orangtua
memahami kondisi
subjek
Orangtua tidak
memanjakan
Membiasakan
melakukan sendiri
Melatih dan
memberi
bantuan
113
Subjek I
Subjek II
Subjek III
Subjek IV
Subjek V
ii. Cara
melatih
bina diri
Melatih
sebelum masuk
sekolah
Sabar dan
perlahan
Teknik
modeling
Bantuan fisik
Pembiasaan
Mengatur
waktu buang air
Melatih sebelum
masuk sekolah
Sabar dan
perlahan
Teknik modeling
Bertahap
Bantuan fisik
Pembiasaan
Mengatur waktu
buang air
Latihan/
pembiasaan
perlahan dan
berulang
Memberi contoh
dan bantuan fisik
saat diperlukan
Teknik modeling
Memberi contoh
Guru
menggu-nakan media
benda nyata
Pembiasaan
Melatih secara
bertahap dan
tiap hari
Bantuan fisik
Bantuan sesuai
tingkat
kemampuan
Mengatur waktu
untuk buang air
besar
iii. Kerja
sama
orangtua
dan guru
Informasi cara
melatih subjek
di rumah
Perilaku yang
mengganggu di
kelas
Melatih motorik dan
pembiasaan
mengg-unakan
tangan kanan
Akademik
Guru
mengingatkan
melatih subjek
mandiri
Latihan buang
air besar di
rumah
Informasi tentang
akademik,
kesehatan, dan
kebersihan diri
iv. Alat bantu
Tidak ada
Selang saat mandi
dan
toileting
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
v. Program
bina diri
Individu
maupun
klasikal
Pendekatan &
teknik sesuai
kondisi subjek
Individu maupun
klasikal
Pendekatan &
teknik sesuai
kondisi subjek
klasikal dan
individu
Pendekatan/
tekniksesuai
kondisi subjek
klasikal dan
individu
Pendekatan/
tekniksesuai
kondisi subjek
klasikal dan
individu
Pendekatan/
114
SI
SII
SIII
SIV
SV
vi. Hambatan Ibu selalu
menjaga karena
merasa khawatir
dan kasihan
Kondisi fisik
Ibu selalu
menjaga karena
merasa khawatir
dan kasihan
-
Ibu membantu
walaupun
subjek mampu
Kurang
keterbukaan
orangtua
Ibu
memanjakan
LAMPIRAN B
PEDOMAN WAWANCARA I
Tujuan
: Memperoleh data tentang riwayat perkembangan
dan gangguan, serta kemampuan bina diri anak
dengan
ketidakmampuan
intelektual
taraf
sedang
Teknik Wawancara
: Semi Terstruktur
Interviewee
: Orangtua
Data yang akan diungkap
A. Riwayat perkembangan dan gangguan
No
Aspek
Daftar Pertanyaan
1
.
Kondisi ibu selama
kehamilan
a. Bagaimana kondisi ibu selama kehamilan
(adakah masalah/ gangguan yang dialami)?
b. Apakah ibu mengonsumsi obat-obatan atau
jamu selama masa kehamilan?
2.
Kesehatan subjek
a. Bagaimana proses kelahiran subjek (berapa
lama/ normal/ bantuan)?
b. Bagaimana kondisi subjek saat dilahirkan?
c. Apakah subjek memiliki riwayat penyakit
sejak kecil?
d. Bagaimana pemberian vaksinasi subjek?
e. Apakah subjek memiliki riwayat alergi atau
diet tertentu?
3.
Perkembangan
subjek
a. Bagaimana perkembangan bicara subjek?
b. Bagaimana perkembangan motorik subjek?
c. Bagaimana stimulasi atau bentuk perhatian
orang
tua/
keluarga
terhadap
perkembangan subjek?
d. Apakah subjek mengalami kemunduran
dalam perkembangannya?
e. Apakah ada perkembangan subjek yang
dirasakan tidak sesuai atau tidak sama
dengan subjek seusianya (deteksi dini)?
f. Riwayat pendidikan
g. Apakah ada anggota keluarga yang juga
mengalami gangguan?
B. Kemampuan Bina Diri
No
Aspek
Daftar Pertanyaan
1.
Kemampuan makan
dan minum
a. Ketika subjek merasa lapar atau haus,
apakah subjek mempunyai inisiatif untuk
mengambil
makanan
atau
minuman
sendiri?
b. Bagaimana subjek menyiapkan sendiri
makanan/minuman
yang
akan
dimakan/diminum?
c. Bagaimana subjek menggunakan alat-alat
makan dan minum?
d. Setelah selesai makan, apakah subjek bisa
membereskan
sendiri
peralatan
makannya?
e. Apakah ketika subjek makan, makanannya
2.
Kebersihan diri
(Kemampuan
membersihkan
badan:
mandi,
memelihara rambut,
kebersihan
saat
menstruasi)
a. Apa yang dilakukan subjek apabila
mengetahui ada bagian tubuhnya yang
kotor?
b. Apabila sudah waktunya mandi, apakah
subjek mempunyai inisiatif untuk mandi
sendiri?
c. Bagaimana kemampuan subjek saat mandi?
d. Bagaimana kemampuan subjek dalam
memelihara rambut?
e. Bagaimana kemampuan subjek menjaga
kebersihan saat menstruasi?
3.
Kemampuan
Berpakaian
(Memakai
pakaian
dalam, pakaian luar,
sepatu)
a. Bagaimana kemampuan subjek memakai
pakaian dalam?
b. Bagaimana kemampuan subjek memakai
pakaian luar?
c. Bagaimana kemampuan subjek memakai
sepatu?
4.
Toileting
(Buang air besar dan
buang air kecil)
a. Apakah subjek bisa membuka celana
sebelum BAB dan BAK?
b. Apakah subjek bisa BAK dan BAB di toilet?
c. Apakah subjek bisa memakai celana setelah
buang air?
d. Apabila subjek merasa ingin buang air
besar/air kecil apakah subjek berinisiatif
untuk ke toilet senidiri?
e. Setelah buang air kecil/ besar, bagaimana
subjek membersihkan badan?
f. Setelah buang air kecil/ besar, bagaimana
B. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Bina Diri
No
Data yang diungkap
Daftar Pertanyaan
1.
Faktor internal
a. Bagaimana kondisi fisik subjek?
b. Bagaimana kemampuan motorik subjek?
c. Apakah terdapat masalah perilaku yang
ditunjukkan subjek?
2.
Faktor eksternal
a.
Bagaimana
bantuan
yang
diberikan
orangtua saat subjek melakukan bina diri
(makan,
kebersihan
diri,
toileting,
berpakaian)?
b.
Bagaimana fasilitas (alat bantu) di rumah
untuk hambatan bina diri subjek?
c.
Bagaimana kerja sama orangtua dan pihak
sekolah (guru) dalam kemampuan bina diri
subjek?
d.
Apakah terdapat bantuan dari tenaga ahli/
profesional (terapi, layanan kesehatan atau
PEDOMAN WAWANCARA II
Tujuan
: Memperoleh data tentang riwayat perkembangan
dan gangguan, serta kemampuan bina diri anak
dengan
ketidakmampuan
intelektual
taraf
sedang
Teknik Wawancara
: Semi Terstruktur
Interviewee
: Guru
Data yang akan Diungkap
A. Kemampuan Bina Diri
No
Aspek
Daftar Pertanyaan
1.
Kemampuan makan
dan minum
a. Ketika subjek merasa lapar atau haus,
apakah subjek mempunyai inisiatif untuk
mengambil
makanan
atau
minuman
sendiri?
b. Bagaimana subjek menyiapkan sendiri
makanan/minuman
yang
akan
dimakan/diminum?
c. Bagaimana subjek menggunakan alat-alat
makan dan minum?
d. Setelah selesai makan, apakah subjek bisa
membereskan
sendiri
peralatan
makannya?
e. Apakah ketika subjek makan, makanannya
2.
Kebersihan diri
(Kemampuan
membersihkan
badan:
mandi,
memelihara rambut,
kebersihan
saat
menstruasi)
a. Apa yang dilakukan subjek apabila
mengetahui ada bagian tubuhnya yang
kotor?
b. Apabila sudah waktunya mandi, apakah
subjek mempunyai inisiatif untuk mandi
sendiri?
c. Bagaimana
kemampuan
subjek
saat
mandi?
d. Bagaimana kemampuan subjek dalam
memelihara rambut?
e. Bagaimana kemampuan subjek menjaga
kebersihan saat menstruasi?
3.
Kemampuan
Berpakaian
(Memakai
pakaian
dalam, pakaian luar,
sepatu)
a. Bagaimana kemampuan subjek memakai
pakaian dalam?
b. Bagaimana kemampuan subjek memakai
pakaian luar?
c. Bagaimana kemampuan subjek memakai
sepatu?
4.
Toileting
(Buang air besar dan
buang air kecil)
a. Apakah subjek bisa membuka celana
sebelum BAB dan BAK?
b. Apakah subjek bisa BAK dan BAB di toilet?
c. Apakah subjek bisa memakai celana
setelah buang air?
d. Apabila subjek merasa ingin buang air
besar/air kecil apakah subjek berinisiatif
untuk ke toilet senidiri?
e. Setelah buang air kecil/ besar, bagaimana
subjek membersihkan badan?
f. Setelah buang air kecil/ besar, bagaimana
B. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Bina Diri
No
Data yang diungkap
Daftar Pertanyaan
1.
Faktor internal
a. Bagaimana kondisi fisik subjek?
b. Bagaimana kemampuan motorik subjek?
c. Apakah terdapat masalah perilaku yang
ditunjukkan subjek?
2.
Faktor eksternal
a. Bagaimana bantuan yang diberikan guru
saat subjek melakukan bina diri (makan,
kebersihan diri, toileting, berpakaian)?
b. Bagaimana fasilitas (alat bantu) di sekolah
untuk hambatan bina diri subjek?
c. Bagaimana kerja sama orangtua dan pihak
sekolah (guru) dalam kemampuan bina diri
subjek?
d. Apakah terdapat bantuan dari tenaga ahli/
profesional (terapi, layanan kesehatan atau
LAMPIRAN C
PEDOMAN OBSERVASI
A.
Tujuan
: Memperoleh data tentang kemampuan bina
diri anak dan faktor yang mempengaruhi
B.
Target Perilaku
: Kemampuan Bina Diri dan Faktor yang
Mempengaruhi
C.
Teknik Observasi
: Observasi Sistematik
D.
Jenis Pencatatan
: Pencatatan Naratif
E.
Metode Pencatatan :
Specimen Descriptions
F.
Situasi
1. Di rumah
2. Di sekolah
G.
Dimensi Perilaku yang Diamati
1.
Kemampuan Bina Diri
a. Makan
b. Kebersihan diri
c. Berpakaian
d. T
oileting
2.
Faktor yang Mempengaruhi
a. Faktor Internal
1) Kondisi fisik dan motorik anak
2) Kondisi kesehatan anak
b. Faktor Eksternal
1) bantuan atau stimulasi yang diberikan orangtua
2) bantuan atau stimulasi yang diberikan guru
3) fasilitas berupa alat bantu di rumah
4) fasilitas berupa alat bantu di sekolah
5) kerja sama orangtua dan guru
LAMPIRAN D
VERBATIM
SUBJEK I
Significant Others I
Nama (Inisial)
: EL
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 38 tahun
Pendidikan terakhir
: SMA
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan subjek
: Ibu Kandung
Waktu wawancara
: 30 Oktober 2017
Pukul
: 07.30 - 10.18 WITA
Durasi
: 108 menit
Interviewer : H Interviewee : EL
No Percakapan Analisis Kategori Tema Kode
1 2 3 4 5
H: Selamat pagi Bu. Terima kasih Bu mau sempatkan waktunya hari ini
EL: Tidak apa-apa Bu, sekalian saya tunggu J. H: Iya Bu, bisa kita mulai Bu?
EL: Iya Bu
Pembukaan
6 7 8 9 10 11 12 13 14
H: Bu, waktu kita’ hamilkan J, bagaimana keadaan ibu? Apa ada masalah selama kehamilan?
EL: Ndak ada Bu, sehat cuma memang saya pernah jatuh satu kali, tapi dokter bilang ndak apa-apa ji
H: Jatuh dimana Bu?
EL: Jatuh di depan rumah ji, terpeleset begitu, tapi pas pergi kontrol di dokter, katanya tidak apa-apa ji
H: Pas hamil itu, ibu minum obat, jamu, atau vitamin? EL: Ndak ji, karena sehat ji, bayi sehat, saya juga sehat
- Tidak ada masalah selama kehamilan - Tidak mengonsumsi
apapun
- Kondisi bayi dan ibu sehat
Riwayat Perkembangan dan gangguan
Kondisi kehamilan
15 16 17
H: Kalau pas kelahiran J, bagaimana Bu?
EL: Pas lahir itu kembar air, tapi ndak ada ji masalah juga, lahir normal juga.
- Proses kelahiran
normal Kondisi
18 19 20
H: Keadaan J saat dilahirkan bagaimana Bu?
EL: Sehat, malah waktu kecil ikut bayi sehat. Mulai sakit itu pas sudah imunisasi campak
- Keadaan bayi sehat saat dilahirkan
Riwayat Gangguan dan Perkembangan 21
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
H: Sakit bagaimana Bu?
EL: Kena step waktu kecil, itu sebelum campak ikut lomba bayi sehat, dulu gemuk. Makanya saya heran dokter bilang gizi buruk.
EL: Kalau gizi buruk kenapa pale naik terus berat badannya. H: Begitu ya Bu. Sekitar usia berapa waktu itu Bu?
EL: Sembilan bulan itu.
H: Terus itu habis imunisasi campak langsung memang kena step Bu?
EL: Tidak Bu, kalau ndak salah hari keempat pi habisnya campak. Takut sekalika waktu itu,biru-biru bibirnya, terus tangannya dikasih begini (sambil menirukan gerakan mengepalkan tangan), susah dibuka, baru bengkak kakinya, kena step, dua kali itu kena step, karena panas tinggi waktu itu. Sebelum campak, J bisami berdiri, jalan, tapi masih dipegang, tapi setelah campak itu, ndak bisa bergerak kasian. Lumpuh layu kalau dibilang dokter. Saya bawa juga ke Rumah Sakit Stella habis itu Bayangkara, terus disuruh bawa ke dokter saraf, tapi ndak saya bawa.
Mengalami panas tinggi dan step sebanyak dua kali setelah imunisasi campak pada usia sembilan bulan
Kehilangan kemampuan bergerak seperti berdiri dan berjalan setelah imunisasi campak
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 52 53 54 55 56
EL: Kah dari rumah sakit tidak ada perubahan saya liat, jadi saya bawa ke Flores saja, supaya diobati di kampung. Ndak lama itu bisami jalan.
H: Kapan itu Bu dibawa ke kampung?
EL: Lima bulan, eh dari dokter dulu, sekitar tujuh bulan habisnya campak
H: Oh iya Bu. Baru berobat bagaimana Bu di kampung?
EL: Diterapi, diurut, sudah itu bisa langsung duduk, merangkak, berdiri
H: Diurut bagaimana Bu?
EL: Diurut dari kaki sampe kepala, setiap Jumat, satu kali seminggu. Tukang urutnya pindah-pindah, ke kampung lain juga, bagus tawwa, dia keliling obati orang
H: Apa diurut saja Bu?
EL: Ndak, dikasih obat juga, tapi obat herbal untuk dipakai di luar badan, pakai urut-urut maksudku sampe bisa jalan H: Berapa lama itu Bu diurut?
EL: Sekitar satu tahun
Orangtua memilh pengobatan tradisional karena tidak ada perubahan dengan pengobatan rumah sakit
Subjek kembali berjalan setelah pengobatan tradisional berupa obat herbal dan dipijat kurang lebih selama satu tahun
Riwayat Gangguan dan Perkembangan
Kesehatan anak
Kesehatan Anak
57 58 59
H: Berarti sekitar usia berapa Bu, J mulai bisa jalan?
EL: Kan sebelum dua tahun ke kampung, terus sebelum tiga tahun kembali ke sini, sekitar tiga tahun sudah bisa jalan
60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
H: Kalau bicara Bu?
EL: Bicara memang lambat, sekarang saja belum terlalu jelas, tapi sudah lumayan bisa dimengerti, kalau dulu sama sekali tidak bisa
H: Mulai kapan Bu J mulai bisa bicara walaupun satu suku kata? EL: Terlambat juga itu, umur tiga tahun mulai bersuara tapi tidak tahu bilang apa. Mulai bilang ‘bu bu bu’ itu umur tiga tahun lebih empat tahun lah. Semua apa saja dia bilang ‘bu bu bu’
H: Terus mulai kapan bisa bicara agak jelas seperti sekarang Bu EL: mulai kelas III kayaknya berarti umur delapan sembilan tahun, karena kelas I masih ‘bu bu bu’ kalau bicara
H: Kalau untuk bicara, diterapi juga Bu?
EL: Ndak ji, diajar-ajar sendiri saja, tapi sekolah itu yang bantu sampe bisa bicaranya seperti sekarang
Terlambat bicara
Mulai berbicara (satu suku kata) usia empat tahun
Bicara mulai jelas sekitar usia 9 tahun
Riwayat Gangguan dan Perkembangan
Perkemba-ngan anak (bicara)
74 75 76 77 78 79
H: Oh iya Bu, saya tanya lagi yang untuk imunisasi lengkap Bu? EL: Lengkap, tapi itu tadi yang saya cerita yang bermasalah H: Ibu apa J ada alergi atau diet?
EL: Tidak ada ji alerginya J, diet dulu tidak, baru sekarang ini saya yang aturkan supaya tidak terlalu gemuk. Karena kalau dia makan biasa banyak sekali
Imunisasi lengkap tapi bermasalah pada campak
Tidak ada alergi atau diet tertentu
80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98
H: Kalau perkembangan motoriknya bagaimana Bu? EL: Yang bagaimana itu Bu?
H: Oh iya, maaf Bu, seperti gerakan tangan atau gerakan kaki? EL: Oh kalau kaki dia agak lemah memang mungkin ada pengaruhnya waktu kecil yang lambat jalan itu, bisami jalan iya, lari juga, tapi saya kadang jagai, tapi pas di sekolah saya liat bisa ji lari sama-sama temannya cuma mungkin tidak lari kencang. Kalau tangan bisa ji, kayak kancing baju, makan sendiri, biasa juga bantu lipat-lipat bajunya tapi memang belum rapi, Kalau menulis itu mungkin ada pengaruhnya tangannya atau bagaimana, jelek tulisannya, tapi itumi juga saya heran di sekolah jarang sekali disuruh menulis, ituji terus disuruh mewarnai-mewarnai. Kalau mewarnai bisaji, saya maunya itu dilatih menulis membaca, supaya bisa juga, tapi ndak taumi gurunya juga.
H: Kalau yang kakinya Ibu sudah ceritakan tadi, kalau yang gerakan tangan itu mulai kapan Bu?
EL: Mulai kapan di? empat tahun lima tahun bisami kayaknya, tapi yang melipat baju baruji
- Bisa berjalan dan berlari tapi kaki agak lemah karena pengaruh sakit sebelum mulai berjalan - Bisa menulis,
mengancing baju, makan sendiri, mewarnai, melipat baju walaupun kurang rapi
Riwayat Gangguan dan Perkembangan
Riwayat Perkembangan dan gangguan 99
100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116
H: Bagaimana caranya ibu atau bapak membantu perkembangannya J Bu?
EL: Saya ikuti terus perkembangannya Bu, kan 2 orang ji bersaudara. Kakaknya J tidak ada ji masalah apa-apa, jadi bisa saya perhatikan J, beda jauh ji juga umurnya, umur enam tahun kakaknya baru ada J
H: Seperti apa perhatian yang ibu berikan?
EL: Kayak begitumi Bu, kalau sakit saya berusaha macam-macam yang penting sembuh, saya kasih sekolah, saya ajar, jalan, bicara, saya ajar juga supaya mandiri, tapi memang lambat dibanding kakaknya perkembanganya. Saya ajar pakai baju, pakai celana, makan, yang penting mandiri ki
H: Ibu kapan mulai ajar?
EL: Kalau kuliat bisa-bisami, umur empat tahun lima tahun mulai saya ajar-ajar, tapi pelan-pelan, sambil saya bantu, lama
memang karena lambat perkembangannya, tapi saya coba terus sampai dia bisa, yang penting bisa urus diri sendiri Bu. Tapi sekarang saya juga mau J bisa menulis membaca sedikit-sedikit
- Memberi perhatian penuh karena kakak tidak mengalami masalah tumbuh kembang
- Selisih usia enam tahun dengan kakak - Perhatian yang
diberikan seperti melakukan berbagai upaya penyembuhan, mengajar berbicara, berjalan, dan hidup mandiri
117 118 119 120 121 122 123 124 125 126
H: Ibu cara ajarnya bagaimana?
EL: Saya pegang tangannya, angkat kakinya kalau ajar pake baju atau celana, kalo bisami sedikit-sedikit saya kasih contoh dia ikutimi. Kalau belum bisa saya masih pegang. Lama-lama bisami
H: Kalau Bapak sama kakaknya bagaimana Bu? Bantu ajar juga atau bagaimana?
EL: Kalau kakaknya biasa bantu jagaji dulu atau ajak main, kalau ajar lebih banyak saya memang. Bapaknya pergi kerja malam baru pulang. Biasa bapaknya jaga juga sama-sama
Ibu mengajarkan memakai pakaian dimulai dengan bantuan fisik lalu memberi contoh
Ibu berperan paling besar dalam memberi stimulasi dan mengajar
Bantuan fisik lalu memberi contoh
Riwayat Perkembangan dan gangguan
Cara melatih bina diri
E8
127 128 129 130 131 131
H: Ibu kalau ibu perhatikan apakah ada kemampuannya J yang sebelumnya ada terus jadi tidak ada atau berkurang?
EL: Tidak ada, eh ada, itumi tadi yang saya cerita, yang bisa mi berdiri, habis itu ndak bisa l
H: Masih ada lagi selain itu Bu?
EL: Tidak adami Bu, yang lain memang lambat
Kehilangan kemampuan motorik (berdiri,
berjalan) yang dimiliki sebelumnya
Kemunduran dalam perkemba-ngan
132 133 134 135 136
H: Ibu kapan ibu mulai tahu J beda perkembangan nya dengan anak lain?
EL: Yang lambat bicara, harusnya satu tahun lebih bisami kayak kakaknya, dia sampai sekarang belum terlalu lancar tapi
mendingmi dibanding dulu. Lambat juga berpikir kalau diajar
Ibu mulai menyadari kondisi subjek berbeda dari lambat bicara dan lambat memahami
Riwayat perkembangan
137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147
H: Bu, kapan J mulai masuk sekolah?
EL: Umur lima tahun saya kasih masuk TK, TK dekat sini saja belajar huruf-huruf tapi lambat, bicara juga belum bisa. Umur tujuh tahun, waktu itu saya mau kasih masuk SD umum tapi karena kadang masih kencing sama berak di celana, jadi saya kasih di sini sampe sekarang. Dulu masih bagus di sekolahnya, dipisah-pisah, sekarang digabung, jadi susah di kelasnya J itu H: TK itu TK umum Bu?
EL: Iya TK umum
H: Pernah diterapi selain yang di kampung waktu itu Bu? EL: Ndak ada, itu ji, cuma diajar di rumah sama sekolah
- Masuk TK umum usia lima tahun, lalu
istirahat karena lambat dan belum bisa berbicara - Usia tujuh tahun
ditolak di sekolah umum karena masih BAB dan BAK di celana
- Masuk sekolah khusus (SLB) hingga saat ini
Riwayat perkembangan dan gangguan
Riwayat pendidikan
148 149 150 151 152
H: Bu, apa ada anggota keluarga lain yang mengalami keadaan sama dengn J atau perkembangannya beda dengan orang pada umumnya?
EL: Ndak ada ji, dari saya sama bapaknya ndak adaji. J itu begitu karena step waktu kecil makanya lambat
Tidak ada riwayat gangguan dari anggota keluarga lain
153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169
H: Ibu, saya mau tanya tentang kemampuan bina diri J. Pertama, bagaimana kemampuan makannya J Bu? EL: Oh kalau makan minum, bisami sendiri, sudah lama H: Sejak umur berapa itu Bu bisa?
EL: makan sendiri itu mulai kelas II SD itu betul-betul saya lepas H: Umur berapa J itu Bu?
EL: Sekitar delapan tahun
H: Kalau misalnya J rasa lapar atau haus, itu dia bikin apa Bu? EL: Dia bilang lapar haus, baru ambil, biasa juga langsung ambil sendiri dia tidak bilang, Kalau makan saya aturkan banyaknya karena mau kontrol berat badannya. Ini saja Ibu lihat gemuk sekali mi.
H: Apa J sudah tahu gunanya alat-alat makan itu Bu?
EL: Oh dia bisami, dia tahu yang mana sendok, garpu, piring, gelas. Dia tahu kalau makan ambil sendiri piring, sendok, gelas dia isi air. Isi sendiri botol minumnya untuk minum di sekolah. Dia bawa bekal juga ke skolah tapi saya yang siapkan kalau itu.
Subjek bisa makan dan minum sendiri tanpa dibantu sejak usia delapan tahun
- Subjek mengambil makanan atau minuman sendiri ketika merasa lapar atau haus
- Subjek bisa membedakan menggunakan gelas, piring, sendok, dan garpu
- Mengisi botol
minuman sebelum ke sekolah
Makan dan minum sendiri
Mengambil sendiri makanan/ minuman
Membedakan dan menggu-nakan perala-tan makan alat makan
Mampu tanpa dibantu
Inisiatif saat merasa lapar/ haus
Mampu tanpa dibantu
A1
A2
170 171 172
173 174 175 176 177 179 180 181 182 183 184 185 186
EL: Tahu juga gunting, pisau, tapi saya ajar tidak boleh main pisau, gunting. Dia juga bisa bedakan pisahkan lauk kayak makan ikan, dia tahu pisahkan dengan tulangnya.
EL: Itu saya yang ajar semua, di sekolah tidak diajar yang begitu, di sekolah cuma diajar mewarnai, dulu bisami menulis 1, 2, 3, huruf juga sedikit-sedikit. Kalau belajar cepat bosan, tapi kalau mau belajar duduk di lantai menulis
H: Oh iya Bu, terus kalau sudah makan, J bisa bereskan sendiri alat makannya Bu?
EL: Bisa, kan makan duduk di lantai, kalau sudah dia angkat
taro’ di meja. Dulu sudah bisa mencuci piring sendiri juga tapi
habisnya dijatuhi pring waktu cuci piring, luka, terus dapat jahitan, habis itu takutmi, ndak maumi ke tempat cuci piring H: Kapan itu Bu sudah bisa cuci piring?
EL: Kelas III, kayaknya sudah mulai bisa, tapi itu dijatuhi piring juga pas kelas III, tahun lalu, umur sembilan tahun
Subjek memisahkan tulang dan ikan memisahkan
Ibu yang mengajarkan makan, sekolah tidak mengajar
Subjek membereskan peralatan makan setelah makan
Usia sembilan tahun bisa mencuci piring sendiri namun saat ini tidak lagi
Mampu membedakan bagian makanan
Ibu yang mengajarkan semua keterampilan makan
Mampu membereskan peralatan makan sendiri
Mampu tanpa dibantu
Bantuan yang diberikan ibu
Mampu tanpa dibantu
A1
A2
187 188 189 190 191 192 193 194 195 196
H: J sudah bisa makan dan minum dengan bersih Bu? EL: Kalau di mulutnya bersih, tapi kadang masih jatuh-jatuh di dekat piring
H: Kalau makan makanan berkuah bagaimana Bu?
EL: Bisa, dia bisa sendok sendiri, kadang masih tumpah sedikit dekat piring
H: Kalau makanan atau minuman yang masih panas, bagaimana Bu?
EL: Dia tahu Bu tiup sendiri atau kadang dia kasih tinggal dulu tunggu dingin baru dimakan
Kadang saat makan, makanan subjek masih berceceran di sekitar piring
Subjek bisa makan makanan berkuah dan mendinginkan dulu makanan yang panas sebelum dimakan
Makan masih kurang bersih
Makanan berkuah dan panas
Kebersihan saat makan
Mampu tanpa dibantu
A4
A1
197 198 199 200 201 202 203 204 205 206
H: Bu, kalau untuk kebersihan badan, apa yang dilakukan J kalau tahu badannya kotor Bu?
EL: Dia jarang ji main kotor Bu, kalau habis dari luar biasa saya yang suruh cuci kaki atau cuci tangan
H: Oh kalau dari dia sendiri Bu, maksudku kalau atas keinginannya sendiri karena tahu kotor?
EL: Belum pernah, karena kalau saya liat kotor, saya langsung yang suruh. Kalau mandi, masih disuruh kalau bangun pagi sebelum ke sekolah, kecuali yang sore dia sudah tahu jamnya mandi sore. Kalau dia tahu tidak masuk sekolah, kayak libur,
Ibu selalu memberitahu subjek untuk mencuci tangan dan kaki
Subjek masih diingatkan dan dipaksa untuk mandi pagi
Mengingatkan membersihkan badan
Masih diingatkan
Stimulasi/ bantuan dari orangtua
inisiatif
membersihkan badan
B1
207 208 209 210 211 212 213 214 215
216 217
218 219
dia tidak mau itu mandi pagi, sore baru dia mandi. Biasa saya paksa dulu, tapi lebih banyak itu tidak mandi pagi
H: Kalau mandi atau cuci tangan atau kaki itu bagaimana Bu, sudah bisa sendiri?
EL: Kalau untuk mandi sebenarnya sudah bisa sendiri, tapi saya masih bantu takutnya tidak bersih, saya takut jatuh juga
H: Bantu kayak bagaimana Bu?
EL: Sabun dia pakai sendiri, sampo juga,
tapi kebanyakan saya yang keramaskan supaya bersih.
EL: Sebenarnya sudah bisa, tapi saya masih bantu supaya betul-betul bersih, jangan sampe jatuh juga di kamar mandi.
H: Kalau sikat gigi Bu?
EL: Saya juga yang bantu, kalau taro’ odol dia bisami,
Ibu khawatir subjek kurang bersih saat mandi dan takut subjek jatuh saat mandi
Subjek memakai sabun sendiri
Ibu membantu subjek mencuci rambut
Ibu khawatir subjek kurang bersih saat mandi dan takut subjek jatuh saat mandi
Subjek mampu meletakkan pasta gigi tanpa dibantu
Perasaan khawatir
Memakai sabun
Mencuci rambut
Perasaan khawatir
Menggunakan pasta gigi
Alasan orangtua membantu
Mampu tanpa dibantu Bantuan yang diberikan
Alasan orangtua membantu subjek
Mampu tanpa dibantu
B2
B3
B1
B2
220 221 222 223 224
225 226 227 228 229 230 231
232 233 234 235 236
EL: tapi sikatnya itu yang saya bantu, karena saya perhatikan dia sikat lidahnya bukan giginya, jadi saya yang sikatkan H: Ibu sudah pernah ajarkan untuk sikat gigi?
EL: Sudah semua Bu, tapi ndak tahu eee, apa susah atau bagaimana.
H: Ibu pernah coba biarkan dia mandi sendiri?
EL: Bisa mi kayaknya, tapi tidak pernahpi saya lepas, saya takut jatuh kalau di kamar mandi
H: Maaf Bu, kenapa ibu merasa takut?
EL: Takut saja Bu, saya takut kenapa-kenapaii kasian, biarmi saya jaga, kakinya kan tidak kuat baru nanti licin kamar mandi. Jadi biar saya jaga saja di kamar mandi
H: Kalau potong kuku, bagaimana Bu?
EL: Belum bisa, saya yang selalu potongkan, bisa tapi lama, kiri susah, jadi saya potongkan, saya ajar tapi belum bisa memang H: Kalau sisir rambut Bu?
EL: Oh itu dia bisa sendiri Bu
Ibu membantu subjek menyikat gigi
- Ibu tidak pernah membiarkan subjek mandi sendiri karena takut subjek jatuh - Ibu merasa kasihan
kepada subjek
- Ibu memotong kuku subjek
- Subjek bisa menyisir rambut sendiri
Menyikat gigi
Perasaan khawatir
Memotong kuku
Menyisir rambut
Stimulasi/ bantuan yang diberikan orangtua
Alasan orangtua membantu subjek
Bantuan yang diberikan orangtua
Mampu tanpa dibantu
B1
B2
B1
237 238 239
240 241
242 243 244
H: J sudah bisa bedakan alat-alat mandi Bu?
EL: Sudah, sudah tahu yang mana sabun, sampo, odol, sikat gigi,
EL: biasa saya jaga saja di pintu kamar mandi liat, pas saya bantu, baru saya bantu, yang saya bilang tadi
H: Kalau pakai handuk, bagaimana Bu?
EL: Bisa, dia bisa pasang handuk lap sendiri badannya, dia tahu juga handuknya yang mana. Mungkin diajar itu di sekolah
- Subjek bisa membedakan dan menggunakan alat mandi seperti sampo, odol, sikat gigi
Ibu menjaga dan menunggu di pintu di kamar mandi lalu membantu saat subjek membutuhkan bantuan
Subjek menggunakan handuk tanpa dibantu
Membedakan dan mengguna-kan alat mandi
Ibu menjaga subjek saat mandi
Mengeringkan badan
Mampu tanpa dibantu
bantuan yang diberikan orangtua
Mampu tanpa dibantu
B3
B1
B2
245 246 247 248 249
H: Kalau berpakaian bagaimana Bu?
EL: Sudah bisa semua itu Bu, pakai sendiri, seragam ke sekolah juga sendiri, sudah tidak dibantu lagi
H: Sepatu dan kaos kaki bagaimana Bu?
EL: Sudah bisa semua, kalau sekolah itu dia sudah siap sendiri
- Subjek mampu memakai seragam sekolah sendiri - Subjek memakai
sepatu dan kaos kaki sendiri
- Memakai pakaian seragam - Memakai
Sepatu (tidak bertali) dan kaos kaki
Mampu tanpa dibantu
250 251 252 253 254 255 256 257 258 259
260 261 262
H: Saya lihat sepatunya tidak bertali, itu memang sengaja atau bagaimana Bu?
EL: Memang sengaja Bu, karena dia tidak bisa yang bertali, sudah pernah dibelikan terus diajar tapi dia tidak mengerti, jadi saya belikan mi yang tidak bertali, di sekolah juga tidak apa-apaji tidak pakai sepatu bertali
H: Kalau baju yang resleting bagaimana Bu?
EL: Bisami dia pakai sendiri, dia tarik sendiri resletingnya, yang tidak bisa itu ikat pinggang, dia belum bisa pakai sendiri, masih saya bantu
H: Kalau melepas pakaian Bu?
EL: Dia bisa sendiri Bu, celana, baju, kalau berpakaian saya tidak bantu lagi
Subjek belum bisa memakai sepatu bertali
- Subjek memakai baju denga resleting tanpa dibantu
- Subjek masih dibantu memakai ikat
pinggang
Subjek mampu melepas pakaian baik baju maupun celana tanpa dibantu
memakai sepatu bertali
Memakai Baju dengan resleting
Ikat pinggang
Melepas pakaian
Belum mampu
Mampu tanpa dibantu
Bantuan yang diberikan orangtua
Mampu tanpa dibantu
C2
C1
C3
C1 263
264
265 266
H: Bu kalau buang air besar buang air kecil bagaimana? EL: Kalau mau kencing pergi sendiri ke belakang,
EL: Kalau kencing bisami. kasih turun celananya, dia juga tahu siram.
Subjek pergi sendiri ke toilet saat ingin buang air kecil
Subjek menurunkan celana dan menyiram tanpa dibantu
Pergi sendiiri ke toilet
Menurunkan celana dan menyiram
Inisiatif saat ingin buang air
Mampu tanpa dibantu
D1
267 268 269 270 271 272
273 274
275 276 277 278 279 280 281 282
EL: Kalau berak tiap pagi sebelum sekolah saya biasakan berak memang, makanya tidak pernah berak di sekolah, pernah berak satu kali karena sakit perut jadi saya jemput baru saya bawa pulang, tapi cuma satu kali itu. Tiap hari juga saya biasakan berak kalau sudah di rumah, jadi biasa pulang sekolah baru dia berak kalau mau.
H: Kalau mau BAB Bu, dia langsung ke belakang juga? EL: Oh itu, dia bilang dulu, baru dia ke belakang,
EL: karena saya masih bantu cebok Bu,
tapi dia sudah tahu kasih turun celana, siram, pakai celana lagi H: Ibu bantu karena apa Bu?
EL: Saya bantu cebok karena tangannya tidak sampe belakang kasian mungkin karena gemuk itu dii,,
baru saya takut kakinya tidak kuat jongkok lama-lama,
kalau saya tidak bantu saya liat dia cuma siram-siram saja, jadi tidak bersih.
Ibu membiasakan subjek buang air besar sebelum ke sekolah dan pulang sekolah
Subjek pergi ke toilet saat ingin buang air besar
- Subjek melepas dan memakai celana, menyiram kotoran saat buang air besar tanpa dibantu
- Ibu membantu menyeboki subjek - Ibu khawatir subjek
kurang bersih
Pembiasaan - Mengatur
waktu buang air besar
Pergi ke toilet sendiri
- Melepas dan memakai celana - Menyiram
kotoran - Menyeboki
Perasaan khawatir
Stimulasi/ bantuan yang diberikan orangtua
Inisiatif saat ingin buang air
Mampu tanpa bantuan
bantuan yang diberikan
Alasan memberi bantuan
D3
D1
D2
D3
283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301
H: Ibu, toiletnya jongkok atau duduk?
EL: Iya jongkok Bu, itumi juga susah dia lama-lama jongkok kan kakinya ndak kuat,
saya kasian juga liat kalau saya tidak bantu, kalau tangannya kuatji makanya bisa ji dia siram-siram sendiri, cuma ndak sampe tangannya, jadi saya bantu
H: Ibu sudah pernah ajarkan dan biarkan dia lakukan sendiri Bu EL: Sudah Bu, dia sudah tahu tapi itumi ndak sampe, nanti tidak bersih juga
H: Itu ibu tunggu di toilet atau bagaimana Bu?
EL: Ndak saya tunggu di luar, nanti teriak itu ‘Maaaak’, baru saya cebokmi
H: Dia pakai celana dalam sendiri habis itu Bu?
EL: Dia jarang pakai celana dalam, dia lebih suka pakai boxer, tapi itu dia lepas pasang sendiri, saya tidak bantu kalau itu H: Bu, kalau misalnya Ibu tidak ada di rumah bagaimana J BAB EL: Oh ndak pernah ji saya tinggalkan Bu, selalu sama-sama dengan saya, saya juga lebih banyak di rumah, kalau keluar saya bawa
- Ibu merasa tangan subjek tidak sampai - Ibu merasa kasihan
pada subjek
Subjek memanggil ibu saat meminta diceboki
Subjek melepas dan memakai celana sendiri setelah buang air besar
Kondisi fisik subjek Perasaan kasihan
Meminta bantuan diceboki
Melepas dan memakai celana
Alasan memberi bantuan
Bantuan yang diberikan orangtua
Inisiatif saat buang air
Mampu tanpa dibantu
D4
D3
D1
302 303 304
H: Bu J sekarang kondisi kesehatannya bagaimana Bu?
EL: Sehat-sehatji Bu, ndak ada ji sakit-sakitnya, itu ji waktu kecil yang kena step tapi habis itu, ndak pernah mi step lagi
Subjek sehat dan tidak mengalami penyakit tertentu
Tidak ada penyakit tertentu
Kondisi kesehatan
E1
305 306 307
H: Keadaan fisik J bagaimana Bu?
EL: lengkapji semua anggota tubuhnya , berfungsi semua ji juga ituji saya takut ndak kuat kakinya pengaruh sakitnya waktu kecil
- Subjek tidak
mengalami cacat fisik - Ibu merasa kaki subjek
tidak kuat karena sakit yang dialami waktu kecil
Anggota tubuh lengkap dan berfungsi
Kondisi fisik
E2
308 309 310 311 312 313 314 315 316 317
H: Bu, apa ada masalah perilakunya J?
EL: Biasa dia pukul pintu atau kaca atau pukul kepala kalau yang dia mau tapi tidak dikasih atau biasa banting remot. Baru cepat bosan juga Bu, susah duduk tenang, kayak aktif sekali H: Kalau ibu ajar dulu caranya mandi atau pakai baju misalnya, bagaimana Bu, apa tidak tenang juga?
EL: Ndak ji, kalau itu dia ikutiji, karena ndak lama ji juga, itu tadi bosan, susah tenang, kalau pas belajar atau saya suruh kerja PRnya, edd susahnya itu.
Kalau urus diri sendiri, bisaji diajar, ndak tergangguji
Subjek memukul kepala, pintu, atau melempar remot TV jika keinginan tidak terpenuhi
- Subjek mudah bosan dan sulit duduk tenang atau terlihat sangat aktif khususnya saat belajar
- Subjek bisa diajar untuk kemampuan bina diri
Memukul dan melempar barang
Bosan dan sulit tenang saat belajar
Tidak terganggu karena masalah perilaku
Masalah perilaku
318 319
320 321 322 323 324
EL: dulu itu paling susah kalau kancing baju sama pakai baju kaos yang sempit, sekarang bisami
EL: tapi saya ajar terus, memang harus pelan, sabar, karena lama memang baru bisa. Orangtua yang punya anak kayak J, yang terlambat, harus sabar ajari, supaya anakta’ bisa mandiri nanti. Jangan suruh orang lain, kita sendiri yang urus, supaya
tahu anakta’ sendiri bagaimanami, bukan suruh orang lain.
Subjek sulit mengancing baju dan memakai kaos yang sempit
- Ibu mengajari subjek bina diri dengan sabar dan pelan - Orangtua harus sabar
mengajar anak yang memiliki hambatan seperti subjek - Ibu mengurus sendiri
subjek
Kancing baju dan memakai kaos sempit
- Sabar dan perlahan
Orangtua memahami hambatan anak
Mengurus sendiri
Perkembang-an kemampu-an bina diri
Cara melatih bina diri
Peran orangtua
E4
E5
E8
325 326 327 328
H: Ada alat bantu yang digunakan untuk J untuk kemandiriannya itu Bu?
EL: Ndak ada Bu, saya mi alat bantunya (sambil tertawa). Ndak ada ji alat-alat apa
Subjek tidak
menggunakan alat bantu apapun
Tidak ada alat bantu
Alat bantu yang digunakan
E7
329 330 331 332 333
H: Bu, bagaimana kerja sama dengan sekolah untuk bina diri J, untuk kemandirian urus diri sendiri Bu?
EL: Oh biasa orangtua dipanggil, baru mahasiswa daru UNM atau UNHAS, atau guru yang kasih tahu orangtua caranya ajar anak-anak, caranya urus bagaimana supaya bisa mandiri.
Pihak sekolah memberi informasi pada orangtua cara mengajari anak
Informasi tentang cara mengajari anak ‘
Kerjasama sekolah dengan orangtua
334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348
EL: Tapi kalau saya untuk kemandirian saya sudah ajar memangmi sebelum dikasih tahu begitu, saya ajar dari kecil, yang saya bisa ajar saya ajar, sebelum sekolah saya sudah ajar memang. Yang perlu itu sekolah ajarkan J menulis membaca, jangan mewarnai terus
H: Biasa Ibu sampaikan ke guru atau ada konsultasi begitu dengan guru kelas Bu?
EL: Ituji kalau terima rapor Bu, tapi yang dikasih tahu paling bagaimana di kelas sikapnya yang susah tenang, pelajarannya ndak bisapi diajar katanya karena sesuaikan dengan
kemampuannya J
H: Kalau untuk kemandirian yang saya tanyakan ibu dari tadi seperti makan, berpakaian, guru sampaikan apa Bu?
EL: Oh itu guru bilang tidak adami masalah Bu, karena J bisami sendiri
- Ibu mengajari bina diri pada subjek sebelum masuk sekolah - Ibu mengajarkan
subjek apa yang bisa diajarkan sejak kecil
Penyampaian guru tentang masalah perilaku di kelas dan akademik
Tidak ada masalah bina diri di sekolah
Ibu mengajar sendiri sebelum masuk sekolah
Masalah perilaku dan akademik
Mampu tanpa dibantu di sekolah
Peran orangtua
Kerjasama sekolah dengan orangtua
Perkembang-an kemampu-an bina diri
E9
E8
E9
349 350 351 352 353 354
H: Oh iya Bu, terima kasih kalau begitu Bu untuk informasinya. Kalau ada yang kurang, masih bisaji saya ketemu Ibu lagi? EL: Oh bisaju Bu, saya selalu ji datang antar J di sekolah EL: Oh iya, datangmi saja
H: Iya Bu, sekali lagi terima kasih Bu EL: Sama-sama Bu
SUBJEK I
Significant Others II
Nama (Inisial)
: AH
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 53 tahun
Pendidikan terakhir
: S1
Pekerjaan
: Guru
Hubungan dengan subjek
: Guru (Wali Kelas)
Waktu wawancara
: 2 November 2017
Pukul
: 10.30
–
11.25 WITA
Durasi
: 55 menit
Interviewer: H Interviewee: AH
No Percakapan Analisis Kategori Tema Kode
1 2 3 4 5 6
H: Selamat pagi Pak, terima kasih mau menyediakan waktu. Kemarin saya ke sini tapi Bapak ndak masuk katanya AH: Oh iye Bu, ada urusanku kemarin jadi ndak datangka’. H: Iye Pak. Saya mau tanta-tanya sedikit tentang J Pak. Bisami kita mulai Pak?
AH: Oh J di’. Iye.
Pembukaan
7 8 9
10 11
H: Pak kalau J bagaimana kemampuannya di kelas Pak? AH: J itu kemampuannya setara dengan kelas I SD atau TK mungkin kalau di sekolah umum
AH: Makanya kalau belajar masih menebalkan, mencontoh, masih susah, belum bisa dia bedakan huruf.
Kemampuan akademik subjek setara kelas I SD sekolah umum
Subjek belum mampu membedakan huruf dan masih pada kegiatan menebalkan dan mencontoh
Terlambat dibanding anak seusianya
12 13 14 15
16 17 18
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
AH: Baru nakal sekali, susahnya itu mau tenang. Kita’ liatmi di kelas bagaimana selama ini to. Dia itu yang kasih ribut kelas na ajak temannya yang lain, Baru kalo dikasih tahu ndak mau dengar.
AH: Baru kelasku paling banyak siswanya baru paling berat. Jadi bagaimananya mi caraku saja untuk tangani ini anak-anak.
H: Oh begitu Pak. Pak, kalau di sini ada program bina diri, biasa kita jalankan bagaimana Pak?
AH: Iye, ada. Biasa itu anak-anak dikumpulkan atau disatukan di satu ruangan khusus untuk bina diri biasa hari Jumat. Tapi lebih banyak di kelas saya kecuali yang pakai baju itu biasa dikasih pisahki perempuannya. Biasa juga diajar di bidang studi tertentu di kelas, jadi bisa diliat per anak.
H: Kalau kita’ ajar itu Pak biasa pake cara atau metode tertentu?
AH: Ya praktek langsung dengan anak-anak, dicontohkan dulu
Subjek sulit tenang, mengajak siswa lain ribut, dan tidak mendengarkan saat ditegur guru
Kondisi kelas subjek dengan siswa paling banyak dan kategori berat
Program bina diri dilakukan bersama dengan kelas lain atau khusus setiap anak di kelas pada bidang tertentu
Latihan dilakukan siswa dengan praktek langsung dan
mencontoh
Sulit tenang, ribut, tidak patuh
Kondisi kelas
Secara klasikal dan individu
Teknik Modeling dan praktek langsung
Masalah perilaku di kelas
Keluhan guru
Program bina diri di sekolah
E3
E10
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
H: Oh iya Pak, kemampuan makannya J bagaimana Pak? AH: sudah mandiri J untuk makan dan minum.
H: Makanan panas dan berkuah juga Pak?
AH: Kalau panas belum pernah, yang berkuah juga, tapi sudah bisa itu, makan J sudah bisa semua
H: Misalnya dia lapar atau haus, biasanya J bagaimana Pak? AH: Kalau haus dia langsung ambil botol minumnya di tas, tiap hari dia bawa mungkin disiapkan sama mamanya. Kalau makan biasa anak-anak bawa bekal dari rumah termasukmi juga J. Kalau belanja jajan jajan begitu, ndak terlalu
kuperhatikan tapi kan adaji mamanya di luar.
H: Biasanya diberikan program untuk latihan makan di kelas atau bagaimana Pak?
AH: Oh kalau untuk makan saja langsung ji di dalam kelas, ada juga dapur disiapkan kalau mau diajarkan klasikal maksudnya dengan kelas lain biasa, tapi kalau saya di kelasji di sini. Jadi seting alami pas jam istirahat anak-anak makan bekalnya, disitumi sekalian saya ajar saya amati juga, saya bantu yang tidak bisa, tapi J dia bisami sendiri tidak perlumi dibantu lagI
Subjek mampu makan dan minum secara mandiri
Subjek mengambil sendiri botol minuman saat merasa haus
Kemampuan makan diajarkan di dalam kelas saat makan makanan yang dibawa dari rumah
Makan dan minum sendiri
Mengambil botol minuman
Seting alami
Mampu tanpa dibantu
Inisiatif saat haus atau lapar
Program bina diri
A1
A2
49 50 51 52 53 54 55
56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
H: Bagaimana J siapkan makanannya Pak?
AH: Kalau untuk masak belum sampai disitu, biasanya makan di kelas makan bekal yang dibawa dari rumah, jadi baru sampai bisa makan sendiri
H: J sudah tahu cara gunakan alat-alat makan Pak?
AH: Sudah, waktu diajar di kelas juga pakai peralatan makan untuk tahu apa sudah bisa pakai alat-alat, sesuai tidak
AH: J sudah tahu bedakan, dia tahu ji juga pakai sendok, garpu, piring, gelas, tapi kalau makan makanannya dari rumah cuma pakai sendok saja ndak pake garpuji.
H: Setelah makan, apa yang J lakukan Pak dengan peralatan makannya?
AH: Dia bereskan langsung, ya biasa main dulu ribut dulu, tapi dia bereskan, dia tutup baru dia simpan tempat nasinya di dalam tas
H: Dia lakukan sendiri semuanya Pak?
AH: Iya kalau J saya lepasmi, C itu sama temannya yang lain yang masih saya bantu
H: Kalau makan begitu, bersih ji Pak atau masih berceceran? AH: Oh iye, masih biasa jatuh sedikit di meja tapi ndak kayak teman-temannya ji yang lain yang kotor sekali
Latihan yang diberikan belum sampai pada tahap menyiapkan makanan
Latihan menggunakan peralatan makan
Subjek mampu membedakan dan menggunakan piring, sendok, gelas, dan garpu tanpa dibantu
Setelah makan, subjek menutup tempat makan lalu menyimpan di dalam tas
Makanan subjek masih berjatuhan sedikit di meja
Tahap kemampuan makan dan minum sendiri
Menggunakan alat-alat makan
Membedakan dan menggunakan peralatan makan
Membereskan sendiri peralatan makan
Masih berceceran
Program bina diri
Mampu tanpa dibantu
Mampu tanpa dibantu
Kebersihan saat makan
A5
A1
A1
70 71 72 73 74 75
76 77 78
79 80 81 82 83 84
H: Oh iya Pak, kalau kebersihan diri, seperti mandi, bagaimana Pak?
AH: Tidak pernah pi dilakukan betul-betul di sekolah cuma seperti simulasi begitu kalau mandi,
AH: tapi kalau cuci tangan cuci muka itu dilakukan betul-betulji, itu juga, gosok gigi
AH: tapi J bisami pas simulasi lakukan langkah-langkahnya. Dia tahu juga pas saya suruh ambil sabun, shampo, handuk, sikat gigi, odol.
AH: Oh iya kalau sikat gigi, bisami tapi kayak susah tangannya, jadi biasa dibantu, kayak dia gosok sembarang-sembarang saja.
H: Kalau potong kuku bagaimana Pak?
AH: Potong kuku tidak pernah saya amati, biasanya kita cuma pesan sama orangtua supaya gunting kuku siswa
Kegiatan mandi di sekolah dilakukan dengan simulasi
Cuci tangan dan cuci muka dipraktekkan langsung
- Subjek bisa
melakukan langkah-langkah saat simulasi mandi
- Subjek mampu membedakan peralatan mandi
Subjek masih dibantu saat latihan
menggosok gigi
Guru tidak mengajar-kan potong kuku
Simulasi mandi
Praktek langsung cuci tangan dan cuci muka
Simulasi mandi
Membedakan peralatan mandi
Menyikat gigi
Potong kuku tidak diajarka
Program bina diri
Mampu tanpa dibantu
bantuan yang diberikan
Program bina diri
B4
B3
B1
85 86 87 88 89 90 91
93 94 95 96
AH: tapi kalau J bersih ji diperhatikan sekali sama mamanya. Bisaki liat beda itu anak-anak kalau diurus langsung sama orangtuanya dengan diurus sama pembantunya kasian. H: Beda bagaimana Pak?
AH: Lebih bersih baru lebih bisa, lebih bagus
perkembangannya karena orangtua memperhatikan, karena yang penting itu orangtua terlibat langsung
H: Kalau sisir rambut dia bagaimana Pak? AH: Bisa, gampangji untuk dia,
kah dia ndak masalahji dengan motoriknya, biasa itu yang susah kalau motoriknya anak bermasalah
Subjek bersih selalu diperhatikan ibunya
Perkembangan anak berbeda jika ditangani atau dirawat langsung oleh orangtua
- Subjek bisa menyisir rambut
- Subjek tidak
mengalami masalah motorik
- Memperhatikan kebersihan subjek - Ditangani
langsung oleh orangtua
Menyisir rambut
Motorik tidak bermasalah
Peran orangtua
Mampu tanpa dibantu
Kondisi fisik
E8
B3
E2
97 98 99 100 101
H: Terus untuk kemampuan berpakaian Pak? AH: Berpakaian juga sudah bisa,
diajarkan di sekolah juga. Modeling juga tapi biasa saya pake teknik bermain juga misalnya lomba lepas pasang baju seragam, supaya anak-anak semangat.
- Subjek mampu berpakaian - Berpakaian
diajarkan di sekolah dengan teknik modeling dan bermain
Berpakaian
Modeling dan bermain
Mampu tanpa dibantu
Program bina diri
C1
102 103
104 105 106
107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119
AH: J sudah bisa lepas dan pakai baju seragam, celana, kaos kaki.
AH: Eh tapi kancing baju sudah bisa tapi masih agak lambat, jadi kalau lomba dia lambat disitu kalau saya perhatikan. Makanya saya latih terus J yang kancing baju
H: Kalau sepatu Pak?
AH: Sepatu bisa, tapi sepatu tidak bertali, karena ikat sepatu belum bisa,
H: Pernahmi diajar itu Pak untuk sepatu bertali?
AH: Pernah tapi belum mengerti jadi pake sepatu tidak bertali H: Pak kalau kancing baju sama pakai sepatu bertali, menurut Bapak apa yang sebabkan itu J susah lakukan Pak?
AH: Apa ya, nah bisa ji motoriknya itu anak, bisami cuma lambat dibanding kalau dia pakai baju atau lepas baju, lambatki dibandingkan bina diri yang lain tapi yang pakai kancingji, perluji latihan terus karena bukan tidak bisa. Kalau ikat sepatu memang susah ndak mengertiki mungkin ada hubungannya sama pemahamannya
Subjek bisa melepas dan memakai baju, celana, dan kaos kaki
Subjek masih lambat saat mengancing baju sehingga diberikan latihan lebih banyak
Subjek bisa memakai dan melepas sepatu tidak bertali
- Lambat melepas dan memakai baju berkancing - Sulit memahami
cara memakai sepatu bertali
Memakai dan melepas pakaian, seragam dan kaos kaki
Mengancing baju lambat
Memakai dan melepas sepatu (tidak bertali)
Tidak ada masalah motorik
Mengancing baju lambat
Memakai sepatu bertali
Mampu tanpa dibantu
Membutuh-kan latihan
Mampu tanpa dibantu
Kondisi fisik
Butuh latihan
Belum mampu C1
C5
C1
E2
C5
120 121
122 123
124 125 126
127 128 129 130 131
132 133 134
H: Buang air besar dan buang air kecil bagaimana Pak J? AH: Itu tidak diajar tapi J sudah diajar di rumah.
AH: Kalau dia mau ke WC dia minta izin, terus kembali lagi ke kelas. Nah saya tidak tahu ke WC itu BAB atau hanya kencing,
tapi J tidak pernah BAB di celana. Pernah satu kali tapi karena sakit perut kata mamanya, mamanya langsung jemput bawa pulang, tapi hanya sekali itu.
AH: Itu diajar di rumah karena tidak bisa juga disimulasikan itu Bu (sambil tertawa). Ada sosialisasi untuk orangtua biasanya diberi informasi bagaimana cara mengajarkan anak BAB dan BAK,
tinggal perlu dibiasakan sama orangtua.
H: Pernah ada keluhan dari orangtua J untuk wc atau masalah buang air Pak?
AH: Ndak ada ji,
Buang air besar dan buang air kecil diajarkan di rumah
Subjek meminta izin pada guru saat ingin buang air
Sosialisasi cara mengajarkan toileting anak di rumah
Perlu pembiasaan latihan toileting dari orangtua
Tidak ada keluhan dari ibu subjek terkait toileting
Mengajar toileting
Pergi ke toilet sendiri
Buang air besar
Sosialisasi
Latihan/ pembiasaan
Tidak ada masalah toileting
Sitmulasi/ bantuan dari orangtua
Inisiatif saat ingin buang air
Mampu tanpa dibantu
Kerjasama orangtua dan sekolah
bantuan dari orangtua
Mampu tanpa bantuan
D3
D1
D2
E9
D3
135 136
AH: mamanya J juga tiap hari tunggui J di sekolah jadi kalau kenapa-kenapa ada mamanya yang urus
Ibu subjek menunggu di sekolah sehingga ibu langsung mengurus atau membantu subjek jika memerlukan bantuan
Ibu menunggu subjek di sekolah
Peran orangtua
E8
137 138 139 140
H: Oh iya Pak. Yang Bapak amati bagaimana kondisi fisik J? AH: Tidak ada masalah, dia bisa ikuti semua kegiatan fisik kayak olahraga juga dia bisa, termasukmi juga motoriknya yang saya bilang tadi itu tidak adaji masalah
Subjek bisa mengikuti semua kegiatan fisik seperti olahraga
Tidak ada masalah fisik dan motoriK
Kondisi fisik E2
140 141 142 143
H: Kalau kondisi kesehatan J Pak?
AH: Baik, sehat, dia rajin masuk dan tidak ada masalah penyakit yang saya tahu, tidak ada informasi dari orangtuanya masalah sakit sakit apa
Subjek sehat dan tidak mengalami penyakit tertentu
Tidak ada penyakit tertentu
Kondisi
kesehatan E1
144 145 146 147 148 149 150
H: Pak ada masalah perilaku yang J tunjukkan?
AH: Nah itu yang paling bermasalah sebenarnya untuk dia, saya ndak tahu kalau di rumah, tapi di kelas susah sekali tenang, ganggu terus temannya, teriak-teriak, baru dia sama C, jadi dua orang itu kayak sepuluh orang mi dalam kelas. Ndak bisa juga dikasih tahu, nah bagaimana mau diajar kalau begitu.
Subjek sulit tenang, sering mengganggu teman seperti melempar barang, berteriak-teriak di kelas, dan lambat menyelesaikan tugas
Sulit tenang dan sering
mengganggu
Masalah perilaku di
151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168
H: Tugas yang dikasih bagaimana Pak?
AH: Lama sekali selesai padahal mewarnai ji itu, lamanya karena lari-lari main sama temannya.
H: Selain mengganggu, apakah ada juga perilaku seperti memukul atau berkelahi Pak?
AH: Ndak ji, malah pernah dia yang dipukul katanya, oh pernah juga dipukul sama C. Dia lempar barang-barangnya temannya atau suruh temannya pukul.
H: Pak, terkait masalah perilaku itu, apa selalu muncul maksud saya di semua situasi?
AH: Lebih banyak di kelas, ya mungkin karena ada temannya juga yang begitu, kalau olahraga kan memang bergerakji H: Kalau pas latihan eh kelas bina diri, bagaimana Pak dengan masalah perilakunya J?
AH: Begitumi baku ganggu juga tapi biasa ada guru lain yang bantu juga kalau pas latihannya di yang digabung semua kelas, tapi untuk bina diri dia ndak masalah mi, bisami, jadi tidak berpengaruhji itu mengangganggunya
Guru lain membantu menangani perilaku menganggu saat latihan bina diri secara klasikal
Subjek sudah memiliki kemampuan bina diri sehingga masalah perilaku tidak
mempengaruhi latihan yang diberikan
Tidak mempenga-ruhi
Masalah perilaku
169 170 171 172
173 174 175 176 177
H: Pak, untuk program bina diri, cara atau upaya yang bapak lakukan untuk meningkatkan kemampuan J?
AH: Kalau disini kan pake task analysis, pada umumunya, pendekatannya masing-masing guru sesuaikan dengan siswa
AH: misalnya kayak J yang masih kurang itu kancing baju, sama apalagi tadi, ikat tali sepatu, jadi saya latih sesuai tahapannya. Biasa saya pake itu tadi sambil bermain, terus modeling, dikasih contoh, latihan berulang sampai bisa dan menjadi kebiasaan, pokoknya materi yang diajarkan bertahap
Pada umumnya program bina diri menggunakan task analysis dengan pendekatan
menyesuaikan kondisi anak
Dilakukan secara bertahap dengan memberi contoh, teknik bermain, latihan berulang, dan pembiasaan
Task analysis dan pendekatan sesuai kondisi anak
Kombinasi teknik dan pendekatan
Program bina diri
E11
178 179 180 181 182 183 184 185 186
H: Apakah ada fasilitas atau alat bantu Pak yang diperlukan khususnya untuk J?
AH: Alat bantu saya rasa tidak ji, karena tidak adaji masalah fisik, berfungsi semua ji anggota tubuhnya, tinggal
pemikirannya, pemahamannya, bagaimana caranya mengerti. Nah itu kan butuh alat-alat langsung yang nyata supaya J bisa mengerti, tapi itu salah satu kendalanya kita disini masih kurang memadai fasilitasnya, kurang alat peraga, padahal penting sekali itu, karena siswa butuh untuk belajar langsung
Subjek tidak
memerlukan alat bantu karena semua anggota tubuh berfungsi
Proses belajar membutuhkan alat peraga
Tidak memerlukan alat bantu karena tidak ada masalah fisik
Kendala fasilitas sekolah
Alat bantu yang digunakan
Keluhan guru E7
187 188 189 190
H: Untuk bina diri, alat peraga apa yang masih kurang Pak? AH: Kalau untuk bina diri adami cuma kurang jumlahnya, ruangan juga kurang, ndak tau kalau rincinya apa, tapi masih banyak yang perlu dibenahi
191 192 193 194 195 196 197 198 199
H: Pak, bagaimana kerja sama orangtua dengan guru khususnya J Pak dalam hal bina diri?
AH: Oh kalau secara umum biasa ada pertemuan dengan orangtua biasanya sebelum libur pas terima rapor dan ada pertemuan khusus pertemuan besar dengan orangtua. Kalau khusus J untuk bina diri belum pernah, tapi keluhan lebih banyak memang masalah perilaku di kelas itu. Bina diri J sudah baik dibanding temannya yang lain di dalam kelas dan sudah cukup mandirilah
Keluhan terkait masalah perilaku di kelas
Subjek memiliki kemampuan bina diri yang lebih baik dibanding siswa lain di dalam kelas
Kerjasama sekolah dengan orangtua
E9
200 201 202 203 204 205 206 207
H: Oh iya Pak, kalau begitu sampai disini saja dulu Pak, Terima kasih untuk waktu dan informasinya Pak
AH: Sama-sama Bu.
H: Kalau misalnya nanti ada yang masih kurang, saya tanyakan lagi, boleh Pak?
AH: Boleh-boleh
H: Iye, makasih banyak Pak AH: Iye.
SUBJEK II Significant Others I
Nama (Inisial) : ET
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 32 tahun
Pendidikan terakhir : D3
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Hubungan dengan subjek : Ibu Kandung
Waktu wawancara : 23 November 2017 Pukul : 09.10 – 10.35 WITA
Durasi : 85 menit
Interviewer : H Interviewee : ET
No Percakapan Analisis Kategori Tema Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9
H: Selamat pagi Bu, terima kasih mau menyediakan waktunya hari ini. Maaf kalau saya mengganggu Bu
ET: Iya Bu, tidak apa-apa. Anak-anak juga di sekolah ji, saya tidak buat apa-apa tunggu jemput mereka
H: Iya Bu, hari ini saya mau wawancara tentang M, bagaimana perkembangannya sama kemandiriannya
ET: Iya Bu
H: Saya bisa mulai Bu? ET: Iya silakan
Pembukaan
10 11 12 13 14 15 16 17 18
H: Bu bagaimana kondisi kehamilan waktu mengandung M? ET: Baek-baek saja Bu, saya sehat, kandunganku juga sehat H: Waktu hamil itu, ibu minum obat atau jamu?
ET: Ndak ada ji saya minum apa-apa waktu itu Bu, saya jaga apa yang saya makan dan saya minum selama hamil Bu H: Pas melahirkan bagaimana Bu?
ET: Melahirkan normal, tidak ada masalah, tepat waktu juga H: Kondisi bayi saat dilahirkan bagaimana Bu?
ET: Sehatji pas lahir, sudahnya itu yang kena step
- Tidak ada masalah selama kehamilan - Tidak
mengonsumsi apapun saat hamil - Proses kelahiran
normal
- Keadaan bayi sehat saat dilahirkan
Riwayat Perkembangan dan gangguan
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
H: Kapan itu Bu kena step?
ET: Pertama kena step itu sekitar umur lima bulan, panas tinggi pertama, naik matanya, tinggi sekali demamnya jadi saya kasih obat penurun panas saja
H: Kenapa bisa kena step itu Bu?
ET: Ndak tahu juga, biasa memang anak-anak panas badannya katanya jadi saya pikir biasa ji
H: Berapa lama itu Bu kena step?
ET: Kayaknya sampe tahunan, satu tahunan tapi tidak tiap hari, tidak menangis juga
H: Selama satu tahun itu Bu apa yang dilakukan?
ET: Ndak ada ji, saya bawa ke dokter dikasih obat tapi saya lupa apa namanya, tapi masih step sekali-sekali, jadi saya bantu sendiri saja. Kalau step begitu naik matanya.
Mulai dari situ keluar liurnya sampe sekarang yang Ibu liat, cuma agak kurang-kurangmi dibanding dulu
H: Ibu bantu sendiri bagaimana Bu?
ET: Saya disampingnya saja karena tidak bisa bikin apa-apa kalau kejang begitu, takutnya salah-salah nanti kalau dikasih bergerak, saya tunggu saja sampe berenti
H: Selain itu, ada sakit lainnya Bu? ET: Ndak adaji, itu saja stepnya
Mengalami step pada usia lima bulan kurang lebih selama satu tahun
Pengobatan dari dokter dan dirawat oleh orangtua
Subjek mengeluarkan air liur
Riwayat perkembangan dan gangguan
41 42 43 44 45 46 47 48
H: Bu, kalau imunisasinya bagaimana? ET: Imunisasi lengkapji Bu
H: Apakah ada masalah saat pemberian imunisasi Bu? ET: Ndak ada, baek-baek ji semua
H: Ada alerginya atau dietnya M Bu?
ET: Tidak ada ji, coklatji disuruh kurangi sama dokter untuk supaya ndak keluar terus liurnya. Masih keluarji tapi berkurangmi
Imunisasi lengkap dan tidak ada masalah
Tidak ada alergi atau diet tertentu tetapi mengurangi konsumsi coklat
Riwayat perkembangan dan gangguan
Kesehatan anak
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
H: Mulai kapan M berjalan Bu?
ET: Jalan berapa ya, kalau ndak satu tahun, dua tahun , eh tunggu dulu terlambat juga kayak jalan itu, umur sekitar dua tahun
H: Bu, M mulai kapan bisa bicara?
Et: Terlambat itu, mulai apa dibilang itu kalau kayak suara ji, eeee, menggumam, umur dua tahun baru mulai menggumam. Satu tahun kemudian baru bisa ma, pa, terlambat bicara
memang. Habis itu saya kira tuli karena pakai kode isyarat kalau mau, kalau minta sesuatu. Habis diperiksa baekji, ndak ada masalah pendengaran, memang terlambat bicara
H: Umur berapa itu Bu diperiksa pendengarannya? ET: Sekitar tiga atau empat tahun
Mulai berjalan usia dua tahun
- Terlambat bicara - Mulai menggumam
usia dua tahun - Mulai bicara satu
suku kata (usia tiga tahun
- Tidak ada masalah pendengaran
62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
H: Kalau perkembangan motoriknya Bu?
ET: Motoriknya, waktu bayi normal, tapi sebelah kanannya, tangan sama kakinya agak lemah makanya diurut supaya lebih kuat. Mungkin karena step itu. Gurunya juga kasih tahu saya main bola-bola, suruh genggam bola supaya latih jari-jarinya katanya. Dikasih terbiasa
H: Umur berapa itu Bu ditau lemah tangan sama kaki kanannya? ET: Mulai yang bergerak, mulai latihan jalan, terus saya liat kalau pegang apa-apa lebih banyak pake tangan kirinya. Sampe sekarang yang Ibu liat, tapi lebih mendingmi sekarang, karena gurunya suruh biasakan
H: Latihan menggenggam bola itu untuk kedua tangan Bu? ET: Iya tapi lebih banyak tangan kanannya, karena yang lemah itu
- Tangan dan kaki kanan lemah - Diurut agar lebih
kuat
- Subjek lebih banyak menggunakan tangan kiri - Guru memberi
informasi untuk memberi latihan menggenggam bola dan dibiasakan - Latihan lebih banyak
diberikan untuk tangan kanan
Riwayat perkembangan dan gangguan
Perkembangan motorik
76 77 78 79
H: Ibu, kapan mulai tahu kalau M beda perkembang-annya dengan anak lain?
ET: Mulai terlambat bicara sama jalan itu, dari situ saya tahu ada yang beda dengan anakku
Ibu menyadari kondisi anak berbeda dari lambat bicara dan berjalan
80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90
H: Setelah menyadari itu Bu, apa yang ibu atau bapak lakukan? ET: Itu yang saya bilang tadi Bu, saya pergi periksa, terus saya periksa lagi umur lima tahun saya bawa ke dokter ahli anak. Dokter bilang memang M mengalami keterlambatan, tapi nanti akan bicara ji walaupun terlambat. Terus dikasi