• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KENYAMANAN: NAUSEA PADA AN. R DI RUANG MELATI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KENYAMANAN: NAUSEA PADA AN. R DI RUANG MELATI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

vii Program Studi DIII Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTI, Agustus 2016

Fitrianingsih1, Nurlaila2

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KENYAMANAN: NAUSEA PADA AN. R DI RUANG

MELATI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Latar belakang: Trombositopenia merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada anak sakit berat dan kelainan laboratorium yang umum ditemukan, insidennya dilaporkan bervariasi 13-58%. Pasien trombositopenia kemungkinan ada satu atau beberapa kebutuhan dasar klien yang terganggu salah satunya adalah kebutuhan kenyamanan: nausea

Tujuan: mendeskripsikan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan kenyamanan: nausea pada An.R diruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen Asuhan keperawatan: Hasil pengkajian menunjukkan diagnosa yang pertama yaitu Nausea berhubungan dengan iritasi lambung dengan data subyektif ibu klien yang mengatakan bahwa An.R mual, tidak nafsu makan. TTV: suhu 36,90C, nadi 90x/menit, respirasi 28x/menit, tekanan darah 90/60mmhg, sehingga muncul masalah keperawatan kebutuhan kenyamanan: nausea. Intervensi dan implementasi yaitu melakukan manajemen mual dan manajemen obat seperti melakukan pengkajian tingkat mual dan faktor yang menyebabkan klien mual, mengevaluasi efek mual terhadap nafsu makan klien, menganjurkan makan sedikit tapi sering dan dalam keadaan menarik, memberikan istirahat dan tidur yang adekuat untuk mengurangi mual, kolaborasi dengan dokter dalam pemberian sucrafat 1 gr oral. klien diberikan injeksi ceftriaxone 580 mg, melakukan pengkajian nutrisi. Hasil evaluasi keperawatan untuk diagnosa Nausea berhubungan dengan iritasi lambung sudah teratasi.

Analisa Tindakan: memotivasi untuk melakukan istirahat tidur yang adekuat akan mampu memberikan pengaruh baik terhadap pemenuhan kebutuhan aman nyaman karena nausea.

Kata kunci: kenyamanan, nausea, tidur yang adekuat, asuhan keperawatan

(5)

viii

2 Dosen Program Studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Diploma III of Nursing Program

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong Nursing Care Report, April 2016

Fitrianingsih1, Nurlaila2

ABSTRACT

NURSING CARE OF FULFILLING COMFORT NEED (NAUSEA ) TO CHILD “R” IN MELATI WARD, Dr. SOEDIRMAN HOSPITAL OF

KEBUMEN

Background: Thrombocytopenia is a severe sick children common symptom and common laboratory abnormalities. It is reported that its incidence varies 13-58%. Thrombocytopenia patients may have unsufficient one or more basic needs such as comfort need, nausea.

Objective: to describe nursing care of fulfilling comfort need (nausea ) to child

“R” In Melati Ward, Dr. Soedirman Hospital of Kebumen.

Nursing care: The nursing assesment showed that the first nursing diagnosis was nausea associated with stomach irritation supported by subjective data: the client's mother said that her daughter “R” had nausea and no appetite. Her vital signs were 36,90C temperature; 90 bpm pulse, 28 tpm respiration, 90/60 mmHg blood pressure. Based on these data, the nursing diagnosis was comfort need: nausea. Interventions and implementations were the management of nausea and management of drugs such as assessing the level of nausea and factors that cause clients nausea, evaluating the effects of nausea on client’s appetite, suggesting to eat little but often and served interestingly, motivating to take a rest and adequate sleep to reduce nausea, collaborating the doctor to order sucralfate 1 gram orally, giving 580 mg ceftriaxone injection, performing nutritional assessment. The evaluation results for the nursing diagnosis showed that nausea associated with stomach irritation has been resolved.

Analysis of Nursing Treatment: motivated to perform adequate bed rest will be able to give good influence to secure the fulfillment convenient for nausea

Keywords: nursing care, secure and comfort need: nausea, motivated to perform adequate bed rest

1

Student Diploma III of Nursing Program Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

2

(6)

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil Alamin, Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis

dapat meneyelesaikan laporan akhir komprehensif dengan judul “Asuhan

Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Kenyamanan: Nausea Pada An. R di

RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.

Adapun maksud dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk

memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan Pendidikan Diploma III keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

Penyusunan laporan akhir ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan semua pihak. Oleh karena melalui kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Madkhan Anis S.Kep.Ns selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

2. Bapak Sawiji, S.Kep, Ns, M.Sc selaku Ketua Prodi Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong. 3. Ibu Nurlaila, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Dosen Pembimbing KTI.

4. Staf perawat di Ruang Melati RSUD Rr. Soedirman Kebumen yang telah rendah hati membantu penulis dalam memberikan bimbingannya dalam ujian komprehensif.

5. Pembimbing dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong beserta seluruh staff dan karyawan yang telah banyak membantu dalam penyelesaian laporan ini.

6. Ayah, Ibu tersayang yang telah memberikan bantuan materi dan spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

7. Teman-teman seperjuangan dan sahabat yang telah banyak memberi motivasi dan bantuannya.

(7)

x

Penulis menyadari betul bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kesalahan yang perlu dikoreksi dan diperbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dikemudian hari. Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberi manfaat kepada pembacanya dan khususnya kepada diri saya pribadi serta dapat menjadi masukan kepada semua pihak.

Gombong, 2 Agustus 2016

(8)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... iii

ABSTRAK ... iv

BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian ... 15

B. Analisa Data ... 17

C. Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi ... 17

(9)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jurnal Penelitian

Lampiran 2. Asuhan Keperawatan

Lampiran 3. Satuan Acara Penyuluhan

Lampiran 4. Leaflet Trombositopenia

Lampiran 5. Lembar Balik

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Darah adalah suatu cairan yang diciptakan untuk memberi tubuh kita kehidupan, ketika beredar di dalam tubuh, darah menghangatkan, mendinginkan, memberi makan, dan melindungi tubuh dari zat-zat beracun (Lini, 2012). Darah terdiri dari beberapa sel darah yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit. Trombosit

memiliki peranan penting bagi tubuh manusia yaitu sebagai sel darah pembeku karena fungsinya dalam proses pembekuan darah. Peran penting lain dari trombosit adalah penyumbatan kebocoran kapiler yang lain mungkin menjadi pintu masuk bagi kuman, kehilangan darah juga dapat dicegah dengan tindakan ini, dan meningkatkan daya tahan tubuh (Sridianti, 2016). Jika jumlah trombosit menurun, sistem kekebalan tubuh pun ikut melemah. Akibatnya tubuh manusia semakin tidak berdaya dalam melawan penyakit (Al-Yarizq, 2016).

Faktor yang mempengaruhi penurunan kadar trombosit yaitu tifus, penyakit ITP (Immunologic Thrombocytopenia Purpura), kasus DIC (Disseminated Intravascular Coagulation), penderita penyakit leukemia, dan penderita penyakit mielofibrosis. Keadaan normal, trombosit dalam darah mencapai 150 ribu-450 ribu/mm3. Dalam keadaan tidak normal, trombosit yang berperan dalam pembekuan darah ini bisa turun. Keadaan ini disebut dengan trombositopenia, yakni trombosit berada dalam keadaan rendah. Demam berdarah hanyalah salah satu penyakit yang ditandai oleh kadar trombosit turun (Al-Yarizq, 2016).

Trombositopenia merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada anak sakit berat dan kelainan laboratorium yang umum ditemukan, insidennya dilaporkan bervariasi 13-58% (Darma, dkk, 2010). Berdasarkan laporan RSUD Dr. Soedirman

(11)

2

Pasien trombositopenia kemungkinan ada satu atau beberapa kebutuhan dasar klien yang terganggu. Menurut tingkatan pada teori Hirarki Maslow, pemenuhan kebutuhan dasar manusia diawali dengan pemenuhan kebutuhan fisiologis yang meliputi oksigenasi, nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi, termoregulasi, personal hygene, aktivitas tidur dan istirahat, serta seksualitas. Jika pemenuhan kebutuhan fisiologis telah terpenuhi, maka kebutuhan keamanan dan kenyamanan pada tingkatan selanjutnya yang harus dipenuhi (Potter & Perry, 2006).

Pasien yang mengalami trombositopenia akan mengalami ketidaknyamanan

akibat nausea. Pada pasien An. R dengan trombositopenia muncul kebutuhan rasa kenyamanan karena terdapat masalah nause (mual). Tanda dari nausea salah satunya yaitu anak enggan untuk makan. Pada An. R mengalami mual saat akan menelan makanan, keadaan tersebut dapat menyebabkan terganggunya kenyamanan pasien yang menjadi kebutuhan pasien. Dengan masalah nausea tersebut, tindakan yang diberikan untuk mengatasi adalah dengan tindakan farmakologis dan nonfarmakologis. Tindakan farmakologis yaitu dengan pemberian obat anti mual. Dan tindakan nonfarmakologis yaitu dengan memberikan makanan sedikit tapi sering dan dalam keadaan hangat.

Tindakan non farmakologis lainnya yang dapat mengastai keluhan mual yaitu pemberian terapi akupresur. Penelitian yang dilakukan oleh Rukayah (2013) menunjukkan bahwa terapi akupresur dapat menurunkan keluhan mual pada anak. Tujuan akupresur atau jenis lain dari bodywork Asia adalah untuk memulihkan kesehatan dan keseimbangan saluran tubuh energi dan untuk mengatur kekuatan yang berlawanan dari yin (energi negatif) dan yang (energi positif).

Pentingnya pemenuhan kebutuhan klien akan kenyamanan dan bebas dari mual (nausea) selama dilakukan perawatan menarik minat penulis untuk membahas dan menyusun suatu asuhan keperawatan yang berjudul “Asuhan Keperawatan

(12)

3

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mendeskripsikan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan kenyamanan: nausea pada An.R diruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan hasil pengkajian pada An.R dengan masalah pemenuhan kebutuhan kenyamanan: nausea diruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen

b. Mendeskripsikan diagnosa keperawatan pada An.R dengan masalah pemenuhan kebutuhan kenyamanan: nausea diruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen

c. Mendeskripsikan rencana keperawatan tindakan pada An.R dengan masalah pemenuhan kebutuhan kenyamanan: nausea di ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen

d. Mendeskripsikan tindakan keperawatan pada An.R dengan masalah pemenuhan kebutuhan kenyamanan: nausea di ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen

e. Mendeskripsikan evaluasi keperawatan pada An.R dengan masalah pemenuhan kebutuhan kenyamanan: nausea di ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen

(13)

4

C. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi / Pendidikan

a. Untuk menambah khasanah kepustakaan bidang ilmu keperawatan.

b. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi dosen dan mahasiswa Prodi DIII Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong.

2. Bagi Rumah Sakit

Laporan kasus ini dapat menjadi masukan dalam melakukan pelayanan peningkatan asuhan keperawatan pada pasien dengan dengan masalah pemenuhan

kebutuhan kenyamanan: nausea. 3. Bagi Klien

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Yarizq. (2016). Penyebab Trombosit Turun dan Sumber Makanan Untuk Menaikan Trombosit. Artikel Kesehatan diakses di http://www.rs-sejahterabhakti.com pada tanggal 26 Juni 2016 pukul 08.30 WIB

Apriany. (2010). Pengaruh terapi musik terhadap mual muntah lambat akibat kemoterapi pada anak usia sekolah yang menderita kanker di RSUP Dr. Hasn Sadikin Bandung. Tesis Magister Ilmu Keperawatan kekhususan Keperawatan Anak Program Paska Sarjana Fakultas Ilmu keperawatan Universitas Indonesia

Benedict dan Tremper (2008) dikutip oleh Kristianti (2014). Hubungan Prevalensi Postoperative Nausea And Vomiting (Ponv) Dan Jenis Tindakan Pada Operasi Mata Dengan Anestesi Umum. Jurnal penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan

Bulechek G, dkk. (2015).Nursing Interventions Clarification (NIC). Firth Edition. Mosby : Lowa city

Darma, dkk, 2010. Trombositopenia Sebagai Faktor Prognostik Pada Penderita Yang Dirawat Diperawatan Intensif. Jurnal Penelitian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar

Doubravska, L., Dostalova, K., Fritscherova, S., Zapletalova, J., & Adamus, M., (2010). Incidence of Postoperatuve Nausea and Vomiting in Patients at A University Hospital. Where Are We Today?. Biomed Pap Med Fac Univ Palacky Olomouc Czech Repub., 164(1): 69-76.

Eka, dkk. (2015). Efektivitas Pendidikan Kesehatan Perkembangan Janin Dalam Meningkatkan Motivasi Ibu Hamil Untuk Memberikan Stimulasi Sistem Indra Janin Di Desa Karang Sentul Kabupaten Pasuruan. Jurnal Penelitian Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 STIKes Bina Sehat PPNI, Jl. Raya Jabon KM 6 Mojoanyar, Mojokerto

Hakim, Abdul. (2006). Analisis Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi Dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perhubungan Dan Telekomunikasi Provinsi Jawa Tengah. JRBI. Vol 2. No 2. Hal: 165-180.

(15)

Li Du & Jie Hu. (2016). The Effects Of Health Education On Knowledge About

Alzheimer’s Disease And Health-Promoting Behaviours Of Older Chinese Adults In A Nursing Home: A Pilot Study. International Journal of Nursing Practice 2016; doi:10.1111/ijn.12349 © 2014 Wiley Publishing Asia Pty Ltd 22: 31–42

Lini. (2012). Komposisi Tubuh Manusia. Artikel Kesehatan diakses di ttps://linianisfatus.com pada tanggal 26 Juni 2016 pukul 07.15 WIB

Machfoedz, I., 2009. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta : Fitramaya

Mubarak dkk. (2006). Buku Ajar Keperawatan Komunitas 2. Jakarta : CV Sagung Seto.

Notoatmodjo,S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions &

Classification 2012–2014, First Edition, Blackwell Publishing Ltd. Potter & Perry (2006). Buku Ajar Fundamental : Konsep, Proses, dan Praktik.

Jakarta : EGC

Rahadiyan, 2016. Mengatasi Mual dan Muntah pada Anak-Anak dengan Tepat.

Artikel kesehatan diakses di ttp://dedaunan.com pada tanggal 17 JUli 2016 pukul 09.21 WIB.

Rother, C., 2012. Post Operative Nausea & Vomiting Use of AntiEmetic Agents in Anaesthesia. Scottish Universities Medical Journal, Dundee, 1(1): 89-97.

Rukayah (2013). Pengaruh Terapi Akupresur Terhadap Mual Muntah Lambat Akibat Kemoterapi Pada Anak Usia Sekolah Di Rs Kanker Dharmais Jakarta. Tesis Magister Ilmu Keperawatan kekhususan Keperawatan Anak Program Paska Sarjana Fakultas Ilmu keperawatan Universitas Indonesia

Sari. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Terhadap Pengetahuan Dan Motivasi Melakukannya Pada Wanita Usia 30-50 Tahun Di Desa Joho Mojolaban. Naskah Publikasi

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

(16)

Sridianti (2016). Darah Bagi Tubuh dan Komponennya. Artikel Kesehatan diakses di http://www.sridianti.com pada tanggal 26 Juni 2016 pukul 07.00 WIB

Suryanti. (2009). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Motivasi Untuk Berhenti Merokok Pada Siswa Kelas 11 SMK Bina Patria I Sukoharjo. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta Tinsley, M.H. & Barone, C.P. (2012). Preventing postoperative nausea and

vomiting. Lippincott Williams & Wilkins, 1-8.

(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TROMBOSITOPENIA DI RUANG MELATI

RSUD SOEDIRMAN KEBUMEN

DISUSUN OLEH:

NAMA : FITRIANINGSIH NIM : A 01301754

PRODI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIYAH GOMBONG

(39)

SAP TROMBOSITOPENIA

PAKET PENYULUHAN Topik : Trombositopenia Sasaran : Keluarga Klien Tempat : Ruang Melati Hari : Selasa 31 Mei 2016 Waktu : 30 menit

A. TUJUAN UMUM

Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan Keluarga Klien mampu memahami tentang penyakit Trombositopenia.

B. TUJUAN KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan mengenai Trombositopenia dapat : 1. Menjelaskan Pengertian Trombositopenia

2. Menjelaskan Penyebab Trombositopenia

3. Menjelaskan Tanda dan gejala Trombositopenia 4. Menjelaskan Kompikasi dari Trombositopenia 5. Menjelaskan Cara Pencegahan Trombositopenia

C. SASARAN Keluarga Klien

D. MATERI (TERLAMPIR) 1. Pengertian Trombositopenia

2. Penyebab Trombositopenia

3. Tanda dan Gejala Trombositopenia 4. Komplikasi dari Trombositopenia

(40)

E. METODE

No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan peserta 1. 5 menit Pembukaan :

pemahaman tentang materi yang akan disampaikan

(41)

3. 10 menit Penutup :

a. Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh Keluarga Klien

b. Media yang digunakan adalah leaflet dan Lembar balik

c. Waktu penyuluhan selama 30 menit.

d. Penyelenggaraan penyuluhan diadakan di Ruang Melati

e. Penyaji diharapkan menguasai materi dengan baik

f. Pengorganisasian penyuluhan dipersiapkan beberapa hari sebelum penyuluhan.

g. Keluarga klien mengikuti penyuluhan dan tidak meninggalkan tempat

penyuluhan sebelum kegiatan penyuluhan selesai dilakukan.

h. Diharapkan Keluarga klien antusias mengikuti proses penyuluhan sampai

kegiatan penyuluhan selesai.

2. Evaluasi Hasil

a. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Trombositopenia diharapkan

klien mampu :

1. Mengetahui Pengertian Trombositopenia

(42)

3. Mengetahui Tanda dan Gejala Trombositopenia 4. Mengetahui Komplikasi dari Trombositopenia 5. Mengetahui Cara Pencegahan Trombositopenia

b. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Trombositopenia diharapkan

(43)

Lampiran Materi

TROMBOSITOPENIA

1. Pengertian Trombositopenia

Trombositopenia adalah suatu kekurangan trombosit, yang merupakan dari pembekuan darah pada orang normal jumlah trombosit didalam sirkulasi berkisar antara 150.00-450.00/ul, rata – rata berumur 7-10 hari kira – kira 1/3 dari jumlah

trombosit didalam sirkulasi darah mengalami penghancuran didalam limpa oleh karena itu untuk mempertahankan jumlah trombosit supaya tetap normal di produksi150.000-450000 sel trombosit perhari. Jika jumlah trombosit kurang dari30.000/mL, bisa terjadi perdarahan abnormal meskipun biasanya gangguan baru timbul jika jumlah trombosit mencapai kurang dari10.000/mL. (Sudoyo, dkk ,2006).

Trombositopenia adalah suatu keadaan dimana jumlah trombosit dalam tubuh menurun atau berkurang dari jumlah normalnya. Perlu diketahui bahwa jumlah trombosit normal pada orang dewasa adalah 150.000 – 450.000 per mikroliter darah. Jika jumlah trombosit kurang dari 150.000 per mikroliter darah, maka keadaan ini disebut trombositopenia. (Setiabudy, 2007).

2. Penyebab Trombositopenia

a. Berkurangnya produksi atau meningkatnya penghancuran trombosit.

b. Keadaan trombositopenia dengan produksi trombosit normal biasanya disebabkan oleh penghancuran atau penyimpanan yang berlebihan.

c. Trombosit dapat juga dihancurkan oleh produksi antibodi yang diinduksioleh obat.

(44)

3. Tanda dan Gejala Trombositopenia a. Adanya petekhie pada ekstermitas dan tubuh b. Menstruasi yang banyak

c. Perdarahan pada mukosa, mulut, hidung, dan gusi d. Muntah darah dan batuk darah

e. Perdarahan Gastro Intestinal f. Adanya darah dalam urin dan feses

g. Perdarahan serebral, terjadi 1 – 5 % pada ITP.

4. Komplikasi dari Trombositopenia

a. Syock hipovolemik b. Penurunan curah jantung c. Purpura, ekimosis, dan petekie

5. Pencegahan Trombositopenia

a) Idiopatik Trombositopeni Purpura (ITP) tidak dapat dicegah, tetapi dapat dicegah komplikasinya.

b) Menghindari obat-obatan seperti aspirin atau ibuprofen yang dapat mempengaruhi platelet dan meningkatkan risiko pendarahan.

c) Lindungi dari luka yang dapat menyebabkan memar atau pendarahan

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Setiabudy, Rahajunigsih D, 2007, Hemostatis dan Trombosis Edisi 3,

Balai Penerbit FK UI : Jakarta

(46)

TROMBOSITOPENIA suatu keadaan dimana jumlah trombosit dalam tubuh menurun

atau berkurang dari jumlah normalnya. Perlu diketahui bahwa jumlah trombosit normal pada orang dewasa adalah 150.000 – 450.000 per mikroliter darah. Jika jumlah trombosit kurang dari 150.000 per mikroliter darah, maka keadaan

ini disebut trombositopenia.

a. Berkurangnya produksi atau meningkatnya penghancuran trombosit.

b. Keadaan trombositopenia dengan produksi trombosit normal biasanya disebabkan oleh penghancuran atau penyimpanan

yang berlebihan.

(47)

a. Adanya petekhie (bintik

merah) pada ekstermitas dan

tubuh

b. Menstruasi yang banyak

c. Perdarahan pada

a) Idiopatik Trombositopeni Purpura (ITP) tidak dapat dicegah, tetapi dapat dicegah komplikasinya. b) Menghindari obat-obatan seperti

aspirin atau ibuprofen yang dapat mempengaruhi platelet dan meningkatkan risiko pendarahan. c) Lindungi dari luka yang dapat

menyebabkan memar atau pendarahan

d) Lakukan terapi yang benar untuk infeksi yang mungkin dapat berkembang.

THANK YOU

(48)

TROMBOSITOPENIA

Disusun Oleh :

FITRIANINGSIH

A 01301754

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Program Studi D III Keperawatan

(49)

TROMBOSITOPENIA

Trombositopenia adalah suatu keadaan dimana jumlah

trombosit dalam tubuh menurun atau berkurang dari jumlah

normalnya. Perlu diketahui bahwa jumlah trombosit normal

pada orang dewasa adalah 150.000

450.000 per mikroliter

darah. Jika jumlah trombosit kurang dari 150.000 per

(50)
(51)

PENYEBAB TROMBOSITOPENIA

a. Berkurangnya produksi atau meningkatnya penghancuran trombosit.

b. Keadaan trombositopenia dengan produksi trombosit normal

biasanya disebabkan oleh penghancuran atau penyimpanan yang

berlebihan.

c. Trombosit dapat juga dihancurkan oleh produksi antibodi yang

diinduksioleh obat.

d. Perusakan atau penekanan pada sumsum tulang.

e. Kemoterapeutik yang bersifat toksik terhadap sumsum tulang.

(52)
(53)

TANDA DAN GEJALA TROMBOSITOPENIA

a. Adanya petekhie pada ekstermitas dan tubuh

b. Menstruasi yang banyak

c. Perdarahan pada mukosa, mulut, hidung, dan gusi

d. Muntah darah dan batuk darah

e. Perdarahan Gastro Intestinal

f. Adanya darah dalam urin dan feses

(54)
(55)

KOMPLIKASI DARI TROMBOSITOPENIA

a. Syock hipovolemik (penurunan tekanan darah dan suhu

tubuh secara drastis)

b. Penurunan curah jantung

(56)
(57)

PENCEGAHAN TROMBOSITOPENIA

a)

Idiopatik Trombositopeni Purpura (ITP) tidak dapat dicegah, tetapi

dapat dicegah komplikasinya.

b)

Menghindari obat-obatan seperti aspirin atau ibuprofen yang dapat

mempengaruhi platelet dan meningkatkan risiko pendarahan.

c)

Lindungi dari luka yang dapat menyebabkan memar atau pendarahan

d)

Lakukan terapi yang benar untuk infeksi yang mungkin dapat

berkembang. Konsultasi ke dokter jika ada beberapa gejala infeksi,

seperti demam. Hal ini penting bagi pasien dewasa dan anak-anak

(58)
(59)

Referensi

Dokumen terkait

Kami mohon bantuan Bapak/Ibu/Saudara untuk memberikan jawaban dengan sungguh-sungguh ( benar dan jujur ), sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.. Kesediaan tersebut

Dari hasil penelitian, pasien skizofrenia melakukan perilaku agresif baik dalam bentuk verbal (bahasa) dan non verbal (fisik) yang lebih dominan dilakukan oleh pasien

(2) Implementasi Sistem Pre Order Pada Online Shop VIE_DIE Production Perspektif Ekonomi Syari’ah sebagai berikut: a) Praktik pada online shop VIE_DIE Production yang

The evaluation of food hygiene knowledge, attitudes, and practices of food handlers in food businesses in Turkey.. Bhatt, and

Enterprise Service Bus Layanan Otomasi Perkantoran (Paperless Office) Layanan Otomasi Perkantoran (Paperless Office) Manajemen Proses Bisnis (BPM) Manajemen Proses Bisnis

Yaitu program yang digunakan untuk menerjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin agar dapat dimengerti komputer.. Perangkat

Jika jumlah tersebut lebih kecil dari nilai wajar atas aset bersih teridentifikasi entitas anak yang diakuisisi dan pengukuran atas seluruh jumlah tersebut telah ditelaah, dalam

1) Jelaskan tujuan pembelajaran khusus yang diharapkan akan dicapai oleh peserta didik diakhir kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, peserta didik akan menyadari