• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Software Electronics Workbench dan Circuit Maker

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Software Electronics Workbench dan Circuit Maker"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

SOFTWARE ELECTRONICS

WORKBENCH

DAN

CIRCUIT MAKER

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

AJAR MENERAPKAN DASAR-DASAR KELISTRIKAN KELAS X SMK NEGERI 3 SURABAYA

Rizqa Rosayanti, Edy Sulistiyo

Program Studi S1 Pend. Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Email: rosayantirizqa@yahoo.co.id, unesa.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran software electronics workbench dan circuit maker terhadap hasil belajar siswa pada materi ajar menerapkan dasar-dasar kelistrikan kelas X SMK Negeri 3 surabaya. Penelitian yang dilakukan dengan metode Quasi Experimental dan desain Nonequivalent Control Group ini bertujuan untuk mengetahui akibat dari suatu perlakuan dalam proses pembelajaran. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X- TAV SMKN 3 Surabaya tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 70 siswa yang terbagi dalam 2 kelas dimana setiap kelas terdiri dari 35 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pre-test dan post-test. Validasi instrumen penelitian ini adalah melalui pendapat para ahli (expert judgment) kemudian di uji cobakan melalui pre-test pada siswa kelas XI SMKN 3 Surabaya. Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian adalah dengan uji-test melalui program SPSS versi 17.

Berdasarkan hasil belajar diketahui bahwa kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol, hal ini dilihat pada nilai rata-rata kedua kelompok, dimana rata-rata kelompok eksperimen pretest 79.97, post-test 84.68, selisih peningkatannya adalah 4.71 sedangkan kelompok kontrol pretest 80.31, post-test 83.37, selisih peningkatannya adalah 3.06. Hasil dari uji-t kelompok eksperimen menunjukan adanya peningkatan hasil belajar dengan harga t hitung sebesar 1.807 yang dikonsultasikan pada t tabel 1.671.

Dengan demikian, terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas Eksperiman yang diberi media pembelajaran EWB dan Circuit Maker dengan hasil belajar siswa pada kelas Kontrol tanpa pemberian media pembelajaran EWB dan Circuit Maker. Nilai hasil belajar kelas Eksperimen yang menggunakan media pembelajaran lebih baik daripada hasil belajar siswa kelas kontrol tanpa menggunakan media pembelajaran. Dengan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (X-TAV 1) adalah 84,686 dan nilai rata-rata kelas kontrol (X-TAV 2) adalah 83,371. Dan diperoleh thitung = 1,807 > ttabel = 1,671.

Kata kunci : Perangkat Pembelajaran, Model Pembelajaran Langsung, Eksperimen Semu, Hasil Belajar Siswa.

ABSTRACT

This study aimed to know the influence effect of media use electronics workbench software instructional and circuit maker against the student learning outcomes on subjects apply the basic of electricity class X SMKN 3 Surabaya Research carried out by the method of Quasi-Experimental and Control Group Nonequivalent design aims to determine the effect of a treatment in the learning process. This study population is grade X-TAV SMKN 3 Surabaya academic year 2012/2013 as many as 70 students were divided into 2 classes where each class consists of 35 students. Data collection techniques used in this study using a pre-test and post-test. Validation of research instruments is through expert opinion (expert judgment) then tested through a pre-test to the students of class XI SMKN 3 Surabaya. The data analysis technique used to analyze the research data is test- to test with SPSS.

Based on the study note that the experimental group was better than the control group, it is seen in the average value of the two groups, with an average of 79.97 experimental group pretest, posttest 84.68, margin improvement was 4.71 while the control group pretest 80.31, post- test 83.37, the difference in improvement was 3.06. The results of the t-test the experimental group showed an increase in learning outcomes at a price of 1,807 were not consulted on the 1,671 chart.

Thus, there is a difference in student learning outcomes in the provision of classroom experiments which learning media EWB and Circuit Maker than student learning outcomes in the classroom without the provision of instructional media control EWB and Circuit Maker. Value learning outcomes classroom experiments using instructional media better than the control students' classroom learning without the use of media. With an average class learning experimental results (X-TAV 1) is 84.686 and the average value of the control class (X-TAV 2) is 83.371. And obtained thitung = 1.807> TTable = 1.671.

(2)

PENDAHULUAN

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin pesat menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu bersaing secara kompeten.

Dalam konteks pendidikan, guru sebagai komponen penting dalam proses pembelajaran memberikan pengaruh dominan terhadap hasil belajar siswa, harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang dapat membuat siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran. Guru harus inisiatif dalam memilih model, dan media pembelajaran. Untuk menyampaikan pesan pembelajaran dari guru kepada siswa, biasanya guru menggunakan alat bantu mengajar (teaching aids) berupa gambar, model, atau alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta mempertinggi daya serap atau yang kita kenal sebagai alat bantu visual.

Pada pembelajaran produktif, khususnya pada mata pembelajaran Dasar-Dasar Kelistrikan, penyampaian materi pembelajaran masih dianggap masih bersifat monoton sehingga siswa menjadi bosan. Hal ini disebabkan tidak ada dinamika, inovasi dan siswa belum dilibatkan secara aktif yang dapat menimbulkan kompetisi diantara siswa.

Untuk memperbaiki aktivitas pembelajaran yang kurang maksimal tersebut, penulis bermaksud memberikan solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan program penunjang pembelajaran melalui suatu media untuk mempermudah proses belajar-mengajar di kelas. Media pembelajaran yang baik adalah media yang mampu menjembatani informasi antara guru kepada siswa secara efisien dan murni. Sehingga pesan yang dimaksudkan guru dan yang diterima siswa adalah sama atau dengan kata lain tidak terjadi distorsi makna.

Usaha yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan menggunakan alat peraga berupa tampilan skema dari program Elektronics Workbench (EWB) dan Circuit Maker melalui media pembelajaran computer yang digunakan oleh guru dalam pengajaran praktik sebagai simulasi dari pembelajaran pembuatan skema rangkaian kelistrikan.

Simulasi yang dilakukan dengan menggunakan EWB adalah simulasi yang menghasilkan keluaran yang ideal. Maksudnya keluaran yang tidak terpengaruh oleh faktor-faktor ketidakidealan seperti gangguan (dikenal dengan noise dalam elektronika) seperti halnya gangguan yang sering terjadi pada rangkaian listrik yang sebenarnya (nyata). Penggunaan EWB haruslah didukung oleh pengetahuan dasar tentang elektronika.

Software ini sangat bermanfaat bagi siswa SMK khususnya pada kompetensi kejuruan/teknik elektronika audio video, karena software ini bisa mensimulasikan rangkaian elektronika melalui PC. penelitian ini ingin mengetahui sejauh mana siswa smk dapat memanfaatkan software tersebut untuk mendukung proses belajarnya di sekolah.

Berdasarkan permasalahn tersebut, maka peneliti bertujuan untuk meneliti pengaruh penggunaan media pembelajaran software Electronic Work Bench untuk meningkatkan hasil belajar pada materi ajar menerapkan dasar-dasar kelistrikan siswa kelas X SMK Negeri 3 Surabaya.

Sehingga dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah hasil belajar siswa yang diberi media pembelajaran software Electronic Work Bench (EWB) dan Circuit Maker lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa tanpa pemberian media pembelajran software Electronic Workbench (EWB) dan Circuit Maker pada materi ajar menerapkan dasar-dasar kelistrikan siswa kelas X SMK Negeri 3 Surabaya ?

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diberi media pembelajaran dengan software Electronic Workbench (EWB) dan Circuit Maker pada materi ajar menerapkan dasar-dasar kelistrikan siswa kelas X SMK Negeri 3 Surabaya.

Penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti, guru, siswa, dan sekolah yang diteliti:

1. Manfaat bagi peneliti yaitu:

Sebagai tambahan wawasan pengetahuan untuk menangani masalah-masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran menerapkan dasar-dasar kelistrikan sehingga dapat menerapkan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar.

2. Manfaat bagi guru yaitu:

Guru dapat berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri, mampu menilai siswa, dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya di dalam kelas dan menambah lebih banyak variasi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas sistem pembelajaran di kelas. 3. Manfaat bagi siswa yaitu:

Mengurangi rasa malas terhadap pelajaran menerapkan dasar-dasar kelistrikan dan mengubah menjadi pelajaran yang menyenangkan. Siswa akan lebih mendapat perhatian khusus dari guru sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat kompetensi kejuruan.

4. Manfaat bagi sekolah yaitu :

Meningkatkan kualitas pendidikan dan profesionalisme para guru, serta dapat memperbaiki proses dan hasil belajar siwa sekolah.

Dikarenakan keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, maka penelitian ini hanya terbatas mengenai:

1. Model pembelajaran yang digunakan pada kelas kontrol (kelas dengan pembelajaran tanpa menggunakan Software EWB dan Circuit Maker) maupun kelas eksperiman (kelas dengan pembelajaran menggunakan Software EWB dan Circuit Maker adalah model pembelajaran langsung dengan menggunakan modul.

2. Mata pelajaran yang diteliti adalah kompetensi kejuruan/teknik elektronika audio video pada Standar Kompetensi menerapkan dasar-dasar kelistrikan,

(3)

3. Media pembelajaran/Alat peraga yang digunakan adalah Program Aplikasi software Electronics Workbench (EWB) dan Circuit Maker.

4. Proses pembelajaran dan soal yang diberikan pada siswa mengacu pada indikator pencapaian hasil belajar yang berupa tes kognitif yaitu produk dan proses. Soal tes terdiri dari lima ranah yaitu C1 (ingatan), C2 (pemahaman), C3 ( penerapan), C4 ( analisis), C5 (sintesis). C6 (evaluasi).

Penelitian ini didefinisikan dan di asumsikan sebagai berikut:

1. Definisi

a. Media adalah teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca.

b. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa sehingga siswa terangsang untuk belajar.

c. Proses Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar atau siswa, pengajar atau guru dan bahan ajar.

d. Alat Peraga adalah suatu media pembelajaran yang dapat dilihat, diraba, dan dimanipulasi sehingga dapat menunjang proses pembelajaran. e. Hasil Belajar siswa adalah kemampuan dan

pemahaman siswa setelah melalui proses pembelajaran dan aktivitas belajar mengajar. 2. Asumsi

a. Sumber belajar yang digunakan siswa adalah media pembelajaran program aplikasi software Electronics Workbench (EWB) dan Circuit Maker dengan pemberian modul tentang dasar-dasar kelistrikan.

b. Pengisian instrumen penelitian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan jujur dan bertanggung jawab.

Media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang memiliki arti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sudiman, 1996:6).

EWB (Electronics Workbench) dan Circuit Maker adalah sejenis software yang dapat digunakan untuk memudahkan dalam menganalisis sebuah rangkaian. Software ini dapat mensimulasikan sutu rangkaian elektronika sehingga dapat dengan mudah mengetahui cara kerja dan sistem kerja rangkaian tersebut tanpa harus diaplikasikan secara nyata. Sehingga software ini dapat membantu siswa dalam proses belajar mengajar tanpa terhambat oleh biaya dan waktu.

Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Slameto, 2003:2).

Secara ideal seorang siswa harus mempunyai minat untuk sesuatu agar ia belajar dengan sungguh-sungguh. Minat serupa ini jauh lebih baik daripada dorongan yang timbul karena tujuan-tujuan ekstrinsik

seperti mencapai angka yang baik, saingan dengan murid lain, dan sebagainya. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Dimyati dan Mudjiono (1996:7) mengemukakan siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.

Menurut Kunandar (2007:251) hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar. Hasil belajar dalam silabus berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan perilaku yang akan dicapai oleh siswa sehubungan dengan kegiatan belajar yang dilakukan, sesuai dengan kompetensi dasar dan materi standar yang dikaji.

Sintak Model Pembelajaran Langsung

Pada umumnya, model ini merupakan model yang seharusnya digunakan guru pada saat memperkenalkan strategi-strategi belajar kepada siswa mereka. (Muhammad Nur, 2005:46)

Pada penelitian ini, model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran langsung pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Pada kelas kontrol, yaitu kelas tanpa pemberian software EWB, guru memberikan informasi latar belakang, mendemonstrasikan keterampilan yang sedang diajarkan khususnya pada kegiatan pembelajaran proses dan psikomotor hanya dengan menggunakan teori saja tanpa melaksanakan kegiatan praktikum secara nyata, dan kemudian menyediakan waktu bagi siswa untuk latihan keterampilan terebut.

Sedangkan pada kelas eksperimen, yaitu kelas dengan pemberian software EWB atau Circuit Maker, guru memberikan informasi latar belakang, mendemonstrasikan keterampilan yang sedang diajarkan khususnya pada kegiatan pembelajaran proses dan psikomotor kegiatan praktikum dilakukan dengan cara simulasi menggunakan Software EWB atau Circuit Maker , kemudian menyediakan waktu bagi siswa untuk

No. Fase Peran Guru

1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa

Menjelaskan TPK, informasi latar belakang dan pentingnya pelajaran serta mempersiapkan siswa untuk belajar

2 Mendmonstrasika n pengetahuan atau keterampilan

Mendemonstrasikan keterampilan dengan benar atau menyajikan informasi tahap demi tahap

3 Membimbing Pelatihan

Merencanakan dan memberikan bimbingan latihan tahap awal

4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

Mengecek keberhasilan siswa dan memberikan umpan balik 5 Memberikan kesempatan latihan lanjutan dan penerapan Mempersiapkan latihan lanjutan, dengan perhatian khusus dan penerapan pada situasi yang lebih kompleks (hidup sehari-hari)

(4)

latihan keterampilan terebut dan menerima umpan balik tentang bagaimana yang sedang mereka lakukan.

Ketuntasan hasil belajar siswa yang kurang maksimal pada standar kompetensi menerapkan dasar- dasar kelistrikan dapat dipengaruhi oleh faktor internal juga dan faktor eksternal, dan penggunaan media pembelajaran yang minim dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran produktif Teknik Elektro audio video, di SMKN 3 Surabaya bahwa ketersediaan media pembelajaran untuk siswa minim sehingga untuk melaksanakan suatu eksperimen penelitian dalam membuat suatu rangkaian listrik. Cukup dengan melaksanakan eksperimen melalui EWB atau Circuit Maker, siswa dapat menganalisis karakteristik suatu rangkaian listrik.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa suatu media pembelajaran hendaknya dapat meningkatkan keaktifan, kreatifitas, semangat dan motivasi siswa dalam belajar serta membantu mencapai tujuan secara maksimal sehingga diharapkan, pemberian media pembelajaran berupa Software EWB atau Circuit Maker dapat berpengaruh positif dan meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi ajar menerapkan dasar-dasar kelistrikan.

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang diajukan peneliti mengenai permasalahan yang muncul dalam lingkungan dan berdasarkan rumusan masalah hipotesis dalam mengadakan penelitian ini adalah: “Hasil belajar siswa yang diberi media pembelajaran software Electronics Work Bench (EWB)dan Circuit Maker lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa tanpa pemberian media pembelajaran software Electronics Workbench (EWB) dan Circuit Maker pada materi ajar menerapkan dasar-dasar kelistrikan siswa kelas X SMK Negeri 3 Surabaya”

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimental, Nonequivalent Kontrol Group design).

Waktu penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran 2012/2013 yaitu pada semester ganjil di SMK Negeri 3 Surabaya.

Populasi terjangkau yang dipilih oleh penulis adalah SMK yang ada di area Surabaya dikarenakan keterbatasan biaya dan waktu.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Audio Video di SMK Negeri 3 Surabaya yang berjumlah 2 kelas yakni kelas X TAV 1 sebanyak 35 orang siswa dan kelas X TAV 2 sebanyak 35 orang siswa. Dalam hal ini kelompok eksperimen adalah kelas X TAV 1 dan untuk kelompok kontrol adalah kelas X TAV 2.

Rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan:

O1 = Pre-test/test awal kelas eksperimen O3 = Pre-test/test awal kelas control O2 = Post-test/tes akhir kelas eksperimen O4 = Post-test/tes akhir kelas kontrol X = Treatment/perlakuan pada kelompok

eksperimen yang diberi media pembelajaran - = Treatment/perlakuan pada kelompok kontrol

tanpa media pembelajaran.

Rancangan tersebut digunakan untuk mengetahui hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen adalah pemberian media pembelajaran Software Electronics Workbench (EWB) dan Circuit Maker pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan.

Kelompok O1 dan O3 tersebut diberi pretest untuk mengetahui posisi awal hasil belajar dari kedua kelas yang akan dibandingkan, apakah terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kontrol. Bila posisi awal kemampuan kedua kelompok tersebut berbeda secara signifikan, maka perlu diulang sampai diperoleh posisi awalnya tidak berbeda secara signifikan atau posisi kedua kelompok tersebut seimbang (O1 tidak berbeda dengan O3). O1 dan O3 dianalisis menggunakan normalitas, homogenitas dan uji-t. Setelah analisis pretest selanjutnya melangkah pada analisis post-test untuk O2 dan O4 menggunakan uji Normalitas, uji Homogenitas, dan uji-t satu pihak untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi perangkat pembelajaran dan lembar tes hasil belajar terdiri dari soal pilihan ganda dan uraian.

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh sampel terkumpul. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, maka diberikan pretest. Setelah kemampuan awal siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sama, maka selanjutnya diberikan treatment/perlakuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan diberikan post-test. Pengujian hipotesis pretest maupun postest menggunakan uji beda/ uji-t. Tetapi, sebelum dikenai uji-t terlebih dahulu dikenakan uji normalitas, karena sebelum digunakan uji-t sampel harus dalam keadaan terdistribusi normal. Dalam suatu penelitian, supaya hasil penelitian lebih baik maka sampel dalam penelitian tersebut haruslah memenuhi dua persyaratan yaitu sampel normal dan homogen yaitu dengan uji normalitas dan uji homogenitas (Suharsimi Arikunto, 2006:283).

Sebelum soal diujikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan hasil belajar siswa, terlebih dahulu soal diujikan untuk mengetahui kelayakan dan dianalisis menggunakan software ANATES V4.

 Reliabilitas butir soal pilihan ganda.

Apabila skor yang dipergunakan dalam instrumen tersebut menghasilkan skor dikotomi (1 dan 0), maka reliabilitas instrumen akan dianalisis Ekperimen O1 X O2

(5)

dengan rumus KR 20 (Kuder Richardson) (Sogiono,2010:360):

(Sugiono, 2010:359) = reliabilitas internal seluruh instrumen

k = jumlah item dalam instrumen

=proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1

=

= varians total

 Reliabilitas butir soal uraian.Pengujian reliabilitas untuk soal berbentuk essay/interval menggunakan teknik rumus koefisien reliabilitas Alfa Cronbach, yaitu:

(Sugiono, 2010:365) k = mean kuadrat antar subyek

= mean kuadrat kesalahan = varians total

Kriteria: jika rhitung > rtabel item dikatakan reliabel.

 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Tes Indeks Kesukaran

Soal Interpretasi Kesukaran Soal

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

 Hasil Perhitungan Daya Beda Butir

Indeks diskriminasi(D) Penafsiran butir

D ≥ 0,40 Bagus sekali

0,30 ≤ D < 0,40 Cukup bagus dan perlu ditingkatkan 0,20 ≤ D < 0,30 Belum bagus dan perlu

diperbaiki D < 0,20 Jelek dan harus dibuang Analisis Pretest, Setelah sampel berdistribusi normal dan homogen, kemudian langkah selanjutnya menganalisis pretest menggunakan Uji-t, untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen sebelum menerima treatment/perlakuaan adalah sama, maka langkah – langkahnya adalah :

Menyusun hipotesis

H0 : kemampuan awal siswa kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol (μ1 = μ2).

H1 : kemampuan awal siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol (μ1 > μ2).

Dimana, μ1 = kemampuan awal kelompok eksperimen μ2 = kemampuan awal kelompok control Menentukan tingkat signifikasi α = 0,05.

Analisis Post-test ini digunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diberi media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa tanpa pemberian software Electronics Workbench (EWB) dan Circuit Maker. Langkah-langkah uji-t pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Menentukan hipotesis (uji pihak kanan)

 H0 : μ1 = μ2 hasil belajar siswa yang diberi media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker sama dengan hasil belajar siswa tanpa pemberian media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker .

 H1 : μ1 > μ2 hasil belajar siswa yang diberi media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker lebih baik daripada hasil belajar siswa tanpa pemberian media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker .

Dimana,

μ1 = hasil belajar kelompok eksperimen μ2 = hasil belajar kelompok control Menentukan taraf signifikan α = 0,05

Untuk uji-t menggunakan rumus uji-t, yaitu:

1 2 1 2

1

1

x

x

t

s

n

n

(Sudjana, 2005:239)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian ini adalah berisi deskripsi data tentang hasil validasi silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), validasi modul, dan validasi butir soal. Hasil dari penelitian ini adalah berisi deskripsi data tentang hasil validasi silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), validasi modul, dan validasi butir soal.

Silabus dikategorikan valid dengan rata-rata hasil rating sebesar 81,22 %, sehingga layak untuk diterapkan di SMKN 3 Surabaya.

Tingkat validitas RPP sebesar 81.56%, dan dinyatakan valid/layak digunakan di SMKN 3 Surabaya.

Modul dikategorikan sangat baik dengan hasil rata-rata rating sebesar 86.33%, sehingga layak untuk diterapkan di SMKN 3 Surabaya.

Validitas butir soal dengan hasil rata-rata total sebesar 80.25%, dan dinyatakan layak digunakan.

Berdasarkan analisis hasil validasi perangkat pembelajaran yang telah ditunjukkan diatas, maka nilai yang diperoleh adalah 82,34% dan berada pada interval 68% - 83%. Berdasarkan kriteria interval penelitian, maka hasil validasi perangkat pembelajaran termasuk dalam kategori valid, sehingga dapat digunakan sebagai instrument dengan beberapa perbaikan.

Semua saran dan aspek yang memiliki skala kriteria kurang baik dan tidak baik telah diperbaiki sehingga pada perbaikan validasi berikutnya, seluruh aspek perangkat pembelajaran sudah memiliki kriteria baik dan layak digunakan.

Hasil rekapitulasi analisis butir soal menggunakan AnatesV4 menunjukkan perhitungan kelayakan 70 butir soal yang nantinya akan digunakan untuk soal pretest dan posttest. Dari hasil analisis terdapat 35 soal pilihan ganda dan 2 soal uraian yang dapat digunakan dengan kriteria, soal dapat digunakan apabila terpenuhinya beberapa indikator acuan seperti kevalidan, kereliabilitasan, daya beda soal, dan taraf kesukaran butir soal pada masing-masing butir soal

(6)

tersebut dan dari analisis dapat diketahui bahwa semua indikator pencapaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran telah terwakili oleh ke-37 butir soal. Jadi, soal telah memenuhi syarat pencapaian hasil belajar. Sementara itu, untuk soal yang dinyatakan gugur dikarenakan kurang terpenuhinya indikator-indikator acuan tersebut, maka soal tersebut harus dibuang dan tidak dapat digunakan.

Berdasarkan hasil analisis nilai Pre-test, Uji normalitas menggunakan SPSS dengan taraf 0,448 dan 0,268>0,005. ini berarti data sudah normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Eksperimen Kontrol N 35 35 Normal Parametersa,,b Mean 79.97 80.31 Std. Deviation 3.730 4.107 Most Extreme Differences Absolute .146 .169 Positive .146 .169 Negative -.091 -.120 Kolmogorov-Smirnov Z .861 1.002

Asymp. Sig. (2-tailed) .448 .268

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Hasil Uji Homogenitas pada Pre-test menggunakan SPSS diketahui nilai signifikan sebesar 0,776>0,005 ini berarti data homogen

Test of Homogeneity of Variances Pretes

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.081 1 68 .776

Uji hipotesis Pre-test dengan menggunakan teknik uji-t dengan SPSS didapatkan:

diperoleh nilai thitung sebesar -0,366 dengan taraf signifikansi sebesar 0,776. Selanjutnya melihat tingkat signifikansinya sebesar 5% dengan membandingkan ttest dan ttabel. Diketahui ttest sebesar -0,366 dan ttabel = t(1-α) = t(1-0,05) = t(0,95) dengan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 -2 = 68. Nilai ttabel adalah 1,671. uji-t menunjukkan nilai minus (-) yang berarti jauh dari nilai ttabel. Maka nilai

ttest<nilai ttabel. Oleh karena itu , maka H0 diterima, sehingga H1 ditolak. Dengan kata lain kemampuan awal kedua kelas (eksperimen dan kontrol) dalam materi ajar Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan adalah sama. Sehingga kedua kelas layak untuk dibandingkan dan teknik analisis data uji-t dapat diterapkan.

Berdasarkan hasil analisis Post-test Uji normalitas menggunakan SPSS dengan taraf 0,349 dan 0,178>0,005. ini berarti data sudah normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Eksperimen Kontrol N 35 35 Normal Parametersa,,b Mean 84.69 83.37 Std. Deviation 2.998 3.088 Most Extreme Differences Absolute .158 .186 Positive .158 .186 Negative -.125 -.137 Kolmogorov-Smirnov Z .933 1.099

Asymp. Sig. (2-tailed) .349 .178

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Hasil Uji Homogenitas pada Post-test menggunakan SPSS diketahui nilai signifikan sebesar 0,96>0,005 ini berarti data homogen

Test of Homogeneity of Variances Posttest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.003 1 68 .960

Uji hipotesis Post-test dengan menggunakan teknik uji-t dengan SPSS didapatkan:

Independent Samples Test Levene's

Test for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. (2-tailed) Posttest Equal variances assumed .003 .960 1.807 68 .075 Equal variances not assumed 1.807 67.941 .075

Untuk analisis Post-test dapat diketahui bahwa nilai t sebesar 1.807 dengan nilai signifikansi sebesar 0,96 maka 0,96 > 0,05 yang berarti dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Selanjutnya melihat taraf signifikansinya sebesar 5% dengan membandingkan ttest dan tTabel. Diketahui ttest sebesar 1,807 dan tTabel = t(1-α) = t(1-0,05) = t(0,95) dengan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 -2 = 68. Nilai tTabel adalah 1,671. Diketahui nilai ttest > nilai tTabel karena 1,807>1,671 maka jatuh pada daerah Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means F Sig. t Df Sig. (2-tailed) Pretes Equal variances assumed .081 .776 -.366 68 .716 Equal variances not assumed -.366 67.378 .716

(7)

penolakan H0 sehingga H1 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa H0 yang menyatakan hasil belajar siswa yang diberi media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker sama dengan hasil belajar siswa tanpa pemberian media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker, ditolak. Sehingga prioritas H1 yang menyatakan hasil belajar siswa yang diberi media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker lebih baik daripada hasil belajar siswa tanpa pemberian media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker, diterima.

Pembahasan Pre-test dan Post-test. Hasil analisis untuk hasil nilai pre-test dan post-test pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat digambarkan seperti pada gambar 4.5 berikut ini

. 79.97 84.68 (O1)79.97 (O2)84.68 75.00 80.00 85.00 90.00 PRE-TEST POST-TEST Eksperimen (X TAV1) Kontrol (X TAV2) Dari gambar diatas dapat diketahui hasil nilai pretest rata-rata kelas eksperimen(O1) adalah 79.97, sedangkan nilai pre-test rata-rata kelas kontrol(O3) adalah 80.31. Nilai pretest itu kemudian dianalisis menggunakan uji-t untuk membuktian hipotesis :

 H0 : μ1 = μ2 kemampuan awal siswa yang diberi media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker sama dengan kemampuan awal siswa tanpa pemberian media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker .

 H1 : μ1 > μ2 kemampuan awal siswa yang diberi media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker lebih baik daripada kemampuan awal siswa tanpa pemberian media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker

Dari analisis didapatkan ttest (t hitung) pre-test sebesar -0,366 dengan taraf signifikansi sebesar 0,776>0.05 diketahui nilai ttabel adalah 1,671. Maka nilai ttest<nilai ttabel. seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Ttest = -0,366 Daerah Penolakan H0 DaerahPenerimaH0 1,671 Krena nilai ttest < ttabel , maka jatuh pada daerah penerimaan H0, Sehingga dapat dibuktikan bahwa

Hipotesi H0yang menyatakan kemampuan awal siswa yang diberi media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker sama dengan kemampuan awal siswa tanpa pemberian media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker, diterima sehingga H1 ditolak. Dengan kata lain kemampuan awal kedua kelas (eksperimen dan kontrol) dalam materi ajar Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan adalah sama.

Untuk hasil post-test sesuai pada gambar 4.5 diketahui hasil nilai post-test rata-rata kelas eksperimen(O2) adalah 84,68, sedangkan nilai post-test rata-rata kelas kontrol(O4) adalah 83,37. Nilai post-test itu kemudian dianalisis menggunakan uji-t untuk membuktian hipotesis :

 H0 : μ1 = μ2 hasil belajar siswa yang diberi media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker sama dengan hasil belajar siswa tanpa pemberian media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker .

 H1 : μ1 > μ2 hasil belajar siswa yang diberi media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker lebih baik daripada hasil belajar siswa tanpa pemberian media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker .

Ttest = 1.807 Daerah Penolakan H0 DaerahPenerimaan H0 1,671 Dari analisis didapatkan ttest (t hitung) post-test sebesar 1,807 dengan taraf signifikansi sebesar 0.96 > 0.05 diketahui nilai ttabel adalah 1,671. Maka nilai ttest>nilai ttabel. seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Dari Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa Ttest terdapat pada daerah penolakan H0 karena nilai t test > t tabel , sehingga prioritas H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga Hipotesis H1 yang menyatakan hasil belajar siswa yang diberi media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker lebih baik daripada hasil belajar siswa tanpa pemberian media pembelajaran software Electronics Work Bench dan Circuit Maker, Diterima

Dari penjabaran diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada uji pre-test terjadi penerimaan H0, dalam arti kemampuan awal kelas eksperimen adalah sama dengan kemampuan awal kelas kontrol. Sedangkan pada uji post-test terjadi penolakan H0, dalam arti hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada hasil belajar kelas kontrol. Sehingga dapat diketahui bahwa software Electronics Work Bench dan Circuit Maker berpengaruh pada hasil belajar siswa pada materi ajar Dasar-Dasar Kelistrikan.

(8)

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:

Terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas Eksperiman yang pemberian media pembelajaran EWB dan Circuit Maker dengan hasil belajar siswa pada kelas Kontrol tanpa pemberian media pembelajaran EWB dan Circuit Maker. Nilai hasil belajar kelas Eksperimen yang menggunakan media pembelajaran lebih baik daripada hasil belajar siswa kelas kontrol tanpa menggunakan media pembelajaran. Dengan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (X-TAV 1) adalah 84,686 dan nilai rata-rata kelas kontrol (X-TAV 2) adalah 83,371. Dan diperoleh thitung = 1,806 > ttabel = 1,671.

Saran

Berdasarkan simpulan diatas, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Bagi guru hendaknya menggunakan media pembelajaran yang sesuai selama proses pembelajaran disamping pemberian materi atau teori sebagai penunjang prestasi siswa. Selain tercipta suasana pembelajaran lebih bersifat aktif, membuat siswa lebih mengerti prinsip-prinsip kerja dari skema rangkaian elektronika dan memudahkannya dalam merangkai rangkaian tersebut khususnya dengan menggunakan program EWB ataupun Circuit Maker, siswa juga dapat mengembangkan pola pikir lebih kreatif dan dapat meningkatkan kecerdasan siswa disamping itu gurupun lebih mudah menjelaskan rangkaian yang akan dirakit siswa.

2. Dari hasil perbandingan kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran dengan kelas control tanpa menggunakan media pembelajaran, media EWB dan Circuit Maker dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, media pembelajaran EWB dan Circuit Maker dapat digunakan pada mata pelajaran yang lain khususnya untuk menganalisis suatu rangkaian listrik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Endang, S Sari, 1993, Audience Research, Yogyakarta: Andi Offset.

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Leonita. 1999. Penyusunan Butir Tes Obyektif Bentuk Pilihan Ganda (Buku Ajar Mahasiswa). Surabaya:UNESA-University Press.

Masnur, Muslich. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nasution. 2006. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nur, Muhammad. 2005. Strategi-Strategi Belajar. Surabaya: Unesa-University Press.

Rasyad, A. 2003. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press.

Riduwan, 2006. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Jakarta: Alfabeta

Riduwan. 2011. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesinalisme Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Sadiman, dkk. 2007. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo PersadaSudiman, 1996. Belajar Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Soedjanarto. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Surabaya: Unesa-University Press.

Sudiman, 1996. Belajar Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

Syaiful, Sagala.2011. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian

Skripsi. Surabaya : Unesa University Press. _____________. Jurnal Electronics Workbench.

http://www.google.com/pdf/. (diakses 27 Mei 2012 pukul 14.50 WIB).

Gambar

gambar berikut ini.          T test  = -0,366                                                             Daerah                                  Penolakan H 0   DaerahPenerimaH 0

Referensi

Dokumen terkait

Luaran dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: papan rambu-rambu Tsunami sepanjang jalur 3evakuasi menuju tempat aman, pocket book panduan mitigasi

UKM Kerohanian adalah organisasi mahasiswa yaitu lembaga intra kampus Universitas Bengkulu ditingkat Universitas yang bersifat terbuka untuk seluruh mahasiswa Islam, namun

Jangka menengah, yaitu (1) mengembangkan industri pakan ternak skala kecil dengan memanfaatkan sumber bahan pakan dalam negeri; (2) peningkatan mutu pakan ternak dalam

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang mana bentuk penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas (PTK), dimana pelaksanaannya menyajikan semua temuan

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lombok Tengah, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah, agen wisata,

Untuk mengetahui penerapan hukum terhadap pembantu tindak pidana penjualan organ tubuh dalam putusan Pengadilan Negeri Siak Nomor: 05/Pid.Sus.Anak/2014/PN.Siak, maka

Hasil simulasi dan eksperimen menunjukkan bahwa kenaikan beban akan menyebabkan penurunan pada tegangan output dimana pada kondisi beban 277,4W nilai tegangan output

Dalam hal pemegang paten sudah menerima sekaligus royalti dari penerima lisensi, pemegang paten wajib mengembalikan jumlah royalti yang sesuai dengan sisa jangka