• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosiding Akuntansi ISSN:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prosiding Akuntansi ISSN:"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Kinerja Intellectual Capital terhadap Profitabilitas dengan

Mekanisme Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderating

(Studi Empiris pada Perusahaan Sub Sektor Perbankan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

Effect of Intellectual Capital to Profitability Performance Mechanism of Good Corporate Governance as Moderating Variables

(Empirical Study on Corporate Banking Sector Sub Listed in Indonesia Stock Exchange Year 2012 to 2014)

1Yandi Try Putra, 2Nurleli, 3Yuni Rosdiana

1,2Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116

email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

Abstract. This study aims to determine the effect of intellectual capital on profitability with good corporate governance mechanisms as moderating variable. In this research, intellectual capital is measured using a model of value added intellectual coefficient (VAIC), profitability measured by return on assets (ROA), and mechanisms of good coporate governance is measured by using the average of the board of commissioners, independent commissioners, and board of directors.The method used in this research is descriptive and verification method with quantitative approach. Data collection techniques used is documentation. The population used in this study is a sub company of the banking sector. Sampling was done by using purposive sampling method, in order to obtain 30 issuers that will be used as samples. The hypothesis in this study was tested by using multiple linear regression model. Simultaneous test (F test) and partial test (t test) are used to test hypothesis. F test results showed that the intellectual capital that is moderated by the good corporate governance mechanisms have influence to profitability. t test results showed that intellectual capital, value added capital employed (VACA), and value added human capital (VAHU) have influence to profitability. While structural capital value added (STVA) had no effect on profitability.

Keywords: Intellectual Capital, Return on Assets, Good Corporate Governance Mechanisms.

Abstrak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap profitabilitas dengan mekanisme good corporate governance sebagai variabel moderating. Dalam penelitian ini,

intellectual capital diukur dengan menggunakan model value added intellectual coefficient (VAIC), profitabilitas diukur dengan return on assets (ROA), dan mekanisme good coporate governance diukur dengan menggunakan rata-rata dari dewan komisaris, komisaris independen, dan dewan direksi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor perbankan. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling method, sehingga diperoleh 30 emiten yang akan digunakan sebagai sampel penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi linear berganda. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji simultan (uji F) dan uji parsial (uji t). Hasil uji F menunjukkan bahwa intellectual capital yang dimoderasi oleh mekanisme good corporate governance

berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil uji t menunjukkan bahwa intellectual capital, value added capital employed (VACA), dan value added human capital (VAHU) mempunyai pengaruh yang terhadap profitabilitas. Sedangkan structural capital value added (STVA) tidak mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas.

(2)

A. Pendahuluan 1. Latar Belakang

Di era globalisasi, perkembangan ekonomi telah tumbuh semakin pesat dengan ditandai berkembangnya teknologi informasi yang semakin cepat, persaingan bisnis yang makin ketat, serta penciptaan inovasi bisnis yang semakin modern. Pada perekonomian era industri, kuantitas dan kualitas aset fisik merupakan suatu komponen utama dalam menentukan keberhasilan perusahaan, karena dengan kuantitas yang besar, perusahaan akan mampu menjual produk lebih banyak. Namun seiring dengan meningkatnya tuntutan jaman yang kini lebih dikendalikan oleh teknologi dan pengetahuan, menyebabkan keberhasilan perusahaan tidak lagi dinilai dari seberapa banyak perusahaan mampu menjual produknya, namun lebih ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memproduksi dan menyediakan produk/jasa yang dapat dijual (Mulyadi, 2001:231). G. Sugiyarso dan F. Winarni (2005:118) mendefinisikan profitabilitas sebagai kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri.

Pulic (2000) yang memberikan tanggapan mengenai total salary dan wage cost adalah indikator dari human capital perusahaan. Meningkatnya human capital selama 2012-2014 pada PT. Bank Mutiara, Tbk. tidak diiringi dengan peningkatan profitabilitas perusahaan. Selanjutnya, tata kelola (corporate governance) yang buruk berdampak pada hilangnya kepercayaan investor terhadap perusahaan. Peningkatan profitabilitas perusahaan membutuhkan penerapan pengelolaan perusahaan yang baik maka perusahaan perlu mengimplementasikan good corporate governance (GCG) (Gema Merdeka Moeryadi, 2014).

2. Perumusan/Identifikasi Masalah dan Tujuan Penelitian

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Bagaimana pengaruh kinerja intellectual capital terhadap profitabilitas dengan

mekanisme good corporate governance sebagai variabel moderating pada perusahaan sub sektor perbankan.

2. Bagaimana intellectual capital terhadap profitabilitas perusahaan sub sektor perbankan.

3. Bagaimana pengaruh value added capital employed terhadap profitabilitas pada perusahaan sub sektor perbankan.

4. Bagaimana pengaruh value added human capital terhadap profitabilitas pada perusahaan sub sektor perbankan.

5. Bagaimana pengaruh structural capital value added terhadap profitabilitas pada perusahaan sub sektor perbankan.

B. Landasan Teori

Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan beroperasi bukan hanya untuk kepentingannya sendiri, namun juga harus dapat memberi manfaat bagi stakeholdernya (Ghozali dan Chairi, 2007 dalam Krisnanda, 2015:15). Deegan dalam Krisnanda (2015:15) menjelaskan, terlepas dari apakah manajemen pemangku kepentingan mengarah ke peningkatan kinerja keuangan atau tidak, manajer harus mengelola organisasi untuk kepentingan semua stakeholder.

Menurut Jensen dan Meckling (1976:308) dalam Agung (2016:14), teori keagenan adalah sebuah kontrak antara principal (pemilik/pemegang saham) dan agen (manajer/pengelola). Pemisahaan ini dapat menimbulkan masalah keagenan (agency

(3)

problems) antara pemilik dan manajer yang mungkin saja pengelola tidak bertindak yang terbaik untuk kepentingan pemilik karena adanya perbedaan kepentingan (conflict of interest).

Dengan demikian untuk mensejajarkan kepentingan antara principal dan agen, dipandang perlu untuk membuat suatu mekanisme pengendalian. Mekanisme corporate governance bertujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan sehingga tidak terjadi konflik antara pihak agen dan principal yang berdampak pada penurunan agency cost (Bodroastuti, 2009:2).

Klein dan Prusak dalam Bontis (1996) dalam Ulum (2009:20) menyatakan bahwa intellectual capital adalah materi yang telah disusun, ditangkap, dan digunakan untuk menghasilkan nilai aset yang lebih tinggi. Pulic (1998) dalam Rista (2016:12) menyatakan model value added intellectual coeficient (VAIC), terdapat tiga komponen pembentuknya, yaitu:

1. Value added capital employed (VACA) 2. Value added human capital (VAHU) 3. Structural capital value added (STVA)

Metode VAIC, dikembangkan oleh Pulic pada tahun 1997 yang didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (tangible assets) yang dimiliki perusahaan. Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah dari perusahaannya atau value added (VA). VA dihitung sebagai selisih antara input dan output (Ulum, 2009:87).

Brigham dan Houston (2009:109) menyatakan bahwa profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah (Irham Fahmi, 2011:135). Menurut Anthony dan Govindarajan (2002:345) return on assets adalah rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan aspek earning dan profitabilitas.

Rumus return on assets menurut Brigham dan Houston (2010:148) sebagai berikut:

Menurut Mas Ahmad Daniri (2005:8), mekanisme good corporate governance adalah suatu pola hubungan, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ perushaan (Direksi, Dewan Komisaris, dan Rapat Umum Pemegang Saham) guna memberikan nilai tambah kepada pemegang saham secara berkesinambungan dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, berlandaskan peraturan, perundangan, dan norma yang berlaku.

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 = Laba bersih setelah pajak

(4)

Adapun kerangka pemikiran penelitian ini adalah sebagai berikut:

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono, 2009:21). Metode verifikatif merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,2012:55). Menurut Sugiyono (2012:13) penelitian kuantitatif merupakan suatu karakteristik dari suatu variabel yang nilai-nilainya dinyatakan dalam bentuk numerical.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dengan mempelajari literatur atau dokumen yang berhubungan dengan laporan keuangan perusahaan yang diteliti. Menurut Sugiyono (2010:193) sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Data pada penelitian ini didapat dari laporan keuangan perusahaan yang telah diterbitkan di www.idx.co.id atau langsung diambil dari website perusahaan yang bersangkutan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi. Menurut Sugiyono (2014:240), dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Adapun menurut Sugiyono (2009:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik purposive

sampling. Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009:122).

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis

Sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan, maka terdapat dua persamaan regresi yang akan diestimasi pada penelitian ini. Berikut dua formulasi kedua persamaan regresi yang akan diuji dalam penelitian ini.

Y = 𝛼 + 𝛽1. X + 𝑒 (1)

Y = 𝛼 + 𝛽1. X + 𝛽2. M + 𝛽3. X. M + 𝑒 (2)

Value Added Intellectual Coefficient

(VAIC)

Profitabilitas (Return on

Assets)

Value Added Capital Employed

(VACA)

Value Added Human Capital

(VAHU)

Structural Capital Value Added

(STVA)

Mekanisme

Good Corporate Governance

(5)

Keterangan:

Y = Profitabilitas α = Konstanta

β1,...,β3 = Kinerja Intellectual Capital

M = Mekanisme Good Corporate Governance

e = Error Term

Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh hasil regresi sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Intellectual Capital terhadap Profitabilitas dengan Mekanisme Good Corporate Governance sebagai Variabel

Moderating

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -,017 ,010 -1,728 ,096 VAIC ,006 ,003 ,603 1,731 ,095 Mekanisme ,003 ,003 ,268 ,828 ,415 Moderasi ,000 ,001 ,155 ,302 ,765

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20 (2016)

Dari hasil perhitungan regresi yang diperoleh, maka dapat dibentuk persamaan regresi linier sebagai berikut:

Y = -0,017 + 0,006 X + 0,003 Z + 0,000 X*Z

Pada persamaan di atas dapat dilihat nilai koefisien kinerja intellectual capital

yang dimoderasi oleh mekanisme good corporate governance bertanda positif sebesar 0,000 dengan tingkat signifikansi lebih dari 0,05, artinya peningkatan kinerja

intellectual capital apabila didukung dengan peningkatan mekanisme good corporate governance, diduga akan meningkatkan profitabilitas yang dalam hal ini diproksikan dengan return on assets.

Nilai koefisien determinasi yang diperoleh dapalm penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Pengujian Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,863a ,744 ,715 ,007000 1,732

a. Predictors: (Constant), Moderasi, Mekanisme, VAIC b. Dependent Variable: ROA

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 20 (2016)

Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien (R-Square) yang diperoleh sebesar 0,744 atau 74,4%, artinya kinerja intellectual capital yang dimoderasi oleh mekanisme good corporate governance memberikan pengaruh sebesar 74,4% terhadap profitabilitas,sedangkan sisanya yaitu 25,6% merupakan pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

E. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut:

(6)

1. Kinerja intellectual capital yang dimoderasi oleh mekanisme good corporate governance berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Mekanisme good corporate governance yang diproksikan dengan ukuran dewan komisaris, ukuran komisaris independen, dan ukuran dewan direksi mampu memperkuat hubungan kinerja intellectual capital terhadap profitabilitas.

2. Kinerja intellectual capital pada perusahaan sub sektor perbankan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Artinya setiap peningkatan intellectual capital, maka akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Selain itu, sebagian besar perusahaan sub sektor perbankan telah memiliki top performers dalam hal intellectual capital.

3. Value added capital employed berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan perbankan mampu mengelola physical capital perusahaan dengan baik.

4. Value added human capital berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan. Ini menandakan bahwa perusahaan bisa mngelola sumber daya manusia dengan baik sehingga bisa memberikan dampak yang positif terhadap perusahaan.

5. Structural capital value added tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan.

F. Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:

1. Bagi perusahaan perbankan diharapkan untuk dapat menciptakan budaya organisasi, sistem operasional, dan filosofi manajemen yang baik dan kuat agar perusahaan bisa menciptakan value added yang akan menarik minat investor. 2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas dengan menambah

jumlah sampel tidak hanya terbatas pada bank konvesional, tetapi juga dapat dilakukan pada bank syariah.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperpanjang periode pengamatan dan menambah variabel pengukuran tidak hanya terbatas pada return on assets, tetapi juga rasio profitabilitas lainnya seperti return on equity, earning per share, net profit margin, dll sehingga dapat memberikan gambaran terhadap profitabilitas secara menyeluruh.

4. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan metode analisis data partial least square (PLS) seperti yang dilakukan oleh Ulum (2009) dan Tan et, al. (2007).

Daftar Pustaka

Achmad, Mas Daniri. 2005. Good Corporate Governance: Konsep dan Penerapannya dalam Konteks Indonesia. Jakarta: Ray Indonesia

Anthony, Robert N. Vijay Govindarajan. 2002. Sistem Pengendalian Manajemen, Diterjemahkan Oleh Kurniawan Tjakrawala. Edisi Satu. Jakarta: Salemba Empat Bodroastuti, Tri. 2009. Pengaruh Struktur Corporate Governance Terhadap Financial

Distress. Jurnal Riset Akuntansi, Manajemen, Ekonomi, Vol. 1, No. 1

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2009. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku Satu. Edisi Kesepuluh. Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.

(7)

Deegan, C. 2004. Financial Accounting Theory. Sydney: McGraw-Hill Book Company Elva, Rista Juanda. 2016. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Tingkat ROA (Studi

Empiris pada Perusahaan Sektor Manufaktur Subsektor Logam dan Sejenisnya). E-journal. Bandung. ISSN: 2460-6561

Krisnanda, Titis Ekky. 2015. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas di Sektor Perbankan Indonesia tahun 2010-2013. E-journal. Semarang. Universitas Diponegoro.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Pulic, A. 1998. Measuring the Performance of Intellectual Capital in Knowledge Economy. Paper Presented at the second McMaster Word Congress on Measuring and Managing Intellectual Capital by the Austrian Team for Intellectual Potential.

Retno. 2014. Bisnis Group Bakrie Dinilai Tidak Taat GCG dalam www.neraca.co.id. (Diunduh pada 11 April 2016)

Setiawan, Agung. Pengaruh Ukuran Dewan Direksi, Ukuran Dewan Komisaris, Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia Tahun 2010-2014). E-journal. Bandung. ISSN: 2460-6561

Sugiyarso, G. dan F. Winarni, 2005. Manajemen Keuangan (Pemahaman Laporan Keuangan, Pengelolaan Aktiva, Kewajiban dan Modal serta Pengukuran Kinerja Perusahaan). Yogyakarta: Media Pressindo

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Triwahyuningtias, Melinda dan Muharam, Harjum. Analisis Pengaruh Struktur

Kepemilikan, Ukuran Dewan, Komisaris Independen, Likuiditas dan Leverage terhadap Terjadinya Kondisi Financial Distress (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010). Jurnal Manajemen, Vol. 1, No. 1.

Ulum, Ihyaul. 2009. Intellectual Capital: Konsep dan Kajian Empiris. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun walang sangit yang mati oleh pestisida nabati jahe dan lengkuas kematianya selama 2-3 jam itupun hanya sedikit yang mati karena dosis penyemprotan

Dari illustrasi diatas kanan , bahwasanya konfigurasi dengan satu site yang sama namun terdapat beberapa fungsi ini, dan dekat dengan transit stop ini dapat memudahkan

6. Bersedia menerima sanksi apapun dari Pusbindiklatren jika: a) Dalam proses seleksi, penempatan, maupun selama mengikuti diklat ditemukan ketidaksesuaian data yang

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 18 Tahun

Kesimpulannya adalah perilaku konsumtif merupakan suatu perilaku membeli dan menggunakan barang yang tidak didasarkan pada pertimbangan yang rasional dan memiliki kencenderungan

Adanya zona hambat yang terbentuk di sekitar sumuran menandakan adanya aktivitas antibakteri pada setiap formula dengan kombinasi basis yang berbeda dan kontrol

Untuk mendukung acara yang sudah digelar bulan September lalu ini, IGC pun bekerjasama dengan Tourism Authority of Thailand (TAT) Jakarta pun memberikan memberikan