• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PRINSIP PENDUDUKAN EFEKTIF (EFFECTIVE OCCUPATION) DALAM PEROLEHAN KEDAULATAN WILAYAH MENURUT HUKUM INTERNASIONAL DAN IMPLEMENTASINYA TERHADAP PULAU-PULAU TERLUAR DI INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERKEMBANGAN PRINSIP PENDUDUKAN EFEKTIF (EFFECTIVE OCCUPATION) DALAM PEROLEHAN KEDAULATAN WILAYAH MENURUT HUKUM INTERNASIONAL DAN IMPLEMENTASINYA TERHADAP PULAU-PULAU TERLUAR DI INDONESIA."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

v ABSTRAK

Posisi Indonesia sebagai negara kepulauan, memiliki karakteristik perbatasan yang rawan sengketa dengan negara tetangga. Namun, hingga saat ini masalah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga, baik perbatasan darat maupun perbatasan laut belum terselesaikan secara tuntas, padahal wilayah perbatasan inilah yang menjadi titik dasar dalam menetapkan garis batas wilayah. Menurut Peraturan Presiden Nomor 78 tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil terluar tercatat ada 92 pulau terluar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pulau-pulau tersebut tersebar di 18 provinsi dan berbatasan dengan 10 negara tetangga, 12 pulau di antaranya memiliki potensi konflik dengan negara lain, salah satu cara untuk melindungi pulau-pulau terluar tersebut adalah dengan penerapan prinsip pendudukan efektif, oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prinsip pendudukan efektif dapat menunjukan kedaulatan sebuah Negara atas wilayah teritorial, serta bagaimana implementasi prinsip pendudukan efektif terhadap pulau-pulau terluar di Indonesia.

Metode pendekatan yang digunakan untuk membahas permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini dilakukan secara yuridis normatif melalui penelaahan pada hukum positif, serta dengan mengumpulkan data, meneliti dan mengkaji berbagai bahan kepustakaan. Spesifikasi penelitian secara deskriptif analitis.Analisisnya menggunakan metode normatif kualitatif dengan mengacu kepada norma-norma, asas-asas dan peraturan perundang-undangan yang ada sebagai norma hukum positif untuk mencapai kejelasan masalah yang dibahas.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dalam perkembangannya Prinsip Pendudukan Efektif dapat menunjukkan kedaulatan sebuah negara atas wilayah territorial dibandingkan dengan perjanjian internasional, seperti terlihat dalam kasus-kasus Island of

Palmas Case, Eastern Greenland Case, Sengketa Pulau Pedra Branca,

(2)

vi

THE DEVELOPMENT OF EFFECTIVE OCCUPATION PRINCIPLE IN ACHIEVING TERRITORIAL SOVEREIGNTY ACCORDING TO INTERNATIONAL LAW AND ITS IMPLEMENTAION IN INDONESIA

ABSTRACT

As an archipelago, Indonesia has border characteristics that are prone to conflicts with neighboring countries. Hitherto , Indonesia's border problems , whether on land or at sea has not been completely solved, even though these border territories are the points of reference used to determine a country's territory boundaries. The Presidential act no 78 of the year 2005 regarding the management of Indonesia's small, outer most islands, stated that there are 92 outer most islands. these 92 islands are spread over 18 provinces and bordering with 10 neighboring countries. 12 of such islands have conflict potentials with other countries. one of the measures that can be taken to protect these outer most islands is the "effective occupation" principle. this study aims to find out how the principle of effective occupation can be used to project a country's sovereignty over a territory as well as to observe the implementation of such principle in the outer most islands of indonesia..

methods used to discuss the problems presented in this study are, normative judicial through the assessment of positive law as well as data gathering , study and assessment of various literary sources. specification of the study is analitic-descriptive. analysis are conducted through the qualitative normative method referring to existing norms, statutes and regulations seen as positive legal norms to achieve clarity over the presented problems..

Referensi

Dokumen terkait

Powered by

Materi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 160 ekor DOC dengan bobot awal rata-rata 47,75±2,71 gram, kandang koloni ukuran 1x1x1,5 m sejumlah 20 petak,

Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Ditjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Nomor: 04 K/73/DJE/2012 tanggal 10 Januari 2012 tentang

Menurut Lima (2012) pada penelitiannya tentang legum menyatakan bahwa perendaman benih yang paling efektif pada benih Leguminosa Centro dan Siratro adalah selama 10

Kendala yang Dihadapi Mahasiswa dalam Proses Akulturasi Budaya dalam Pergaulan Sosial di Kampus UPP Tegal UNNES adalah (1) Asal daerah, Diferensiasi asal daerah

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester

Note that model averaging in the case of end-to-end trained deep networks is in some sense a “stronger” ensemble than if one av- erages conventional classifiers such as decision

Umpan balik terhadap kegiatan pengabdian diperoleh dari hasil wawancara satu arah dengan quisioner pada 30 rumah tangga masyarakat pesisir di sekitar Desa