• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA SMP Hubungan Antara Prokrastinasi Akademik Dengan Perilaku Menyontek Pada Siswa SMP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA SMP Hubungan Antara Prokrastinasi Akademik Dengan Perilaku Menyontek Pada Siswa SMP."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN

PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA SMP

Naskah Publikasi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh:

DWI HARI ADI SUMARMO

F 100 080 152

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

ii

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN

PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA SMP

Naskah Publikasi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh:

DWI HARI ADI SUMARMO

F 100 080 152

FAKULTAS PSIKOLOGI

(3)
(4)
(5)
(6)

vi ABSTRAKSI

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA SMP

Dwi Hari Adi Sumarmo adism_149@yahoo.co.id

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kata menyontek mungkin sudah tidak asing lagi bagi pelajar dan mahasiswa. Masalah menyontek selalu terjadi dalam dunia pendidikan dan selalu terkait dengan tes atau ujian. Salah satu penyebab terjadinya perilaku menyontek pada pelajar adalah karena prokrastinasi di bidang akademik. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara prokrastinasi akademik dengan perilaku menyontek pada siswa SMP. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ada hubungan

positif antara prokrastinasi akademik dengan perilaku menyontek pada siswa SMP”.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perilaku menyontek dan prokrastinasi akademik. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP N 11 Surakarta kelas VII - IX dengan jumlah 580 siswa dengan rincian 272 siswa laki-laki dan 308 siswi perempuan. Peneliti mengambil sampel dari dua kelas yaitu kelas VIII-A dan kelas VIII-E di SMP Negeri 11 Surakarta. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu skala. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment.

Berdasarkan hasil pembahasan, hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.) Ada hubungan positif yang signifikan antara prokrastinasi akademik dengan perilaku menyontek pada siswa SMP. 2.) Tingkat perilaku menyontek tergolong sedang. 3.) Tingkat prokrastinasi akademik pada siswa yang tergolong sedang 4.) Sumbangan efektif prokrastinasi akademik terhadap perilaku menyontek pada siswa sebesar 0,184 atau 18,4%. Hal ini berarti masih terdapat beberapa variabel lain yang mempengaruhi perilaku menyontek sebesar 81,6%.

(7)

vii

CORRELATION BETWEEN ACADEMIC PROCRASTINATION AND CHEATING BEHAVIOR OF SECONDARY SCHOOL STUDENTS

Dwi Hari Adi Sumarmo

adisoemarmo007@gmail.com

Faculty of Psychology, Muhammadiyah University of Surakarta Abstract

Word “cheating” may be familiar one for students. “Cheating” problem is always found in education world and it is always related to test or examination. One of causes that may induce a cheating behavior is academic procrastination. Purpose of the research is to know relationship between academic procrastination and cheating

behavior of secondary school students. Hypothesis of the research is “’Positive

correlation is found between academic procrastination and cheating behavior of

secondary school students”

Variables of the research are academic procrastination and cheating behavior. Population of the research was 7th to 9th students of SMP Negeri 11 Surakarta amounting to 580 individuals consisting of 272 male and 308 female students. Sample was taken from two classrooms, namely VIII-A and VIII-E of the secondary school amounting to 67 students. Data of the research was collected by using academic procrastination scale and cheating behavior scale. The data was analyzed by using product moment correlation.

Based on results of discussion, it can be concluded that: 1) a significant positive correlation was found between academic procrastination and cheating behavior of the

secondary school’s students; 2) the cheating behavior was categorized as moderate

level; 3) effective contribution of academic procrastination on the cheating behavior of students was 0.184 or 18.4% meaning that the remaining 81.6% were affected by some other variables on the cheating behavior.

(8)

1 PENGANTAR

Kata menyontek mungkin sudah tidak asing lagi bagi pelajar dan mahasiswa. Masalah menyontek selalu terjadi dalam dunia pendidikan dan selalu terkait dengan tes atau ujian. Ujian diadakan untuk mengetahui hasil dari kegiatan belajar mengajar selama satu semester atau satu tahun ajaran. Selain itu juga untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik akan materi-materi yang telah diberikan. Semakin baik pemahaman seorang peserta didik maka akan menunjukkan hasil ujian yang optimal juga. Setiap orang pasti ingin mendapat nilai yang baik dalam ujian, dan sudah tentu berbagai macam cara dilakukan untuk mencapai tujuan itu.

Menyontek biasanya mengacu pada pelanggaran aturan di sekolah atau kampus yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan pada situasi yang penuh persaingan. Ketidakjujuran akademis terjadi

di pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, dari Sekolah Dasar (SD) hingga Strata 3 (S3), terjadi di desa dan kota, di sekolah maju dan sekolah abal-abal, serta di Indonesia dan di banyak negara lain (Hartanto, 2012).

(9)

2

yang baik, mereka akan mendapatkan masa depan yang lebih baik.

Berbagai literatur menyebutkan terdapat berbagai gejala atau indikator perilaku menyontek. Gejala yang paling sering ditemui pada siswa yang menyontek adalah procrastination (kebiasaan menunda-nunda tugas penting). Istilah prokastinasi pertama kali digunakan oleh Brown dan Holtzman dalam manual surveys of study habits and attitude pada tahun 1967 (Naili, Frida & Imam, 2010). Istilah prokrastinasi digunakan untuk menggambarkan suatu kecenderungan menunda-nunda penyelesaian tugas atau pekerjaan sehingga seseorang gagal menyelesaikan tugas-tugas tersebut tepat pada waktunya (Wie, 2008). Solomon dan Rothblum (dalam Ferrari, Johnson & McCown 1995) mendefinisikan prokrastinasi sebagai suatu penundaan yang sengaja dilakukan pada tugas penting, dilakukan berulang-ulang secara sengaja

dan menimbulkan perasaaan tidak nyaman secara subjektif.

(10)

3

Adapun tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara prokrastinasi akademik dengan perilaku menyontek pada siswa SMP. Sedangkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara prokrastinasi akademik dengan perilaku menyontek

METODE

Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitian yaitu siswa SMP Negeri 11 Surakarta kelas VIII dengan mengambil sampel dua kelas dari kelas VIII yaitu kelas VIII-A dan VIII-E dengan jumlah 67 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan skala prokrastinasi akademik dan skala perilaku menyontek. Metode analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis product moment dari Pearson dalam uji hipotesis

yang dihitung menggunakan program SPSS di peroleh nilai r= 0,429 ; p= 0,000 ( p < 0,01 ). Hasil ini menunjukkan hipotesis

penelitian yang berbunyi “Ada hubungan

positif yang sangat signifikan antara prokrastinasi akademik dengan perilaku

menyontek”. Hal ini berarti hipotesis yang

(11)

4

yang berlebihan, motivasi belajar yang rendah dan keinginan akan nilai tinggi.

Hasil penelitian ini diperoleh bahwa tingkat kategorisasi prokrastinasi akademik di atas, dapat diketahui bahwa yang memiliki kategori sangat tinggi berjumlah 5 subjek dengan prosentase 7,4%, kategori tinggi berjumlah 12 subjek dengan prosentase 18%, kategori sedang berjumlah 47 subjek dengan prosentase 70,1%, dan kategori rendah berjumlah 3 subjek dengan prosentase 4,5%.

Penelitian ini diperoleh bahwa tingkat Berdasarkan tabel kategorisasi perilaku menyontek di atas, dapat diketahui bahwa yang memiliki kategori sangat tinggi berjumlah 15 subjek dengan prosentase 22,3%, kategori tinggi berjumlah 16 subjek dengan prosentase 23,9%, kategori sedang berjumlah 34 subjek dengan prosentase 50,8%, kategori rendah berjumlah 2 subjek dengan prosentase 3%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar subjek

memiliki tingkat perilaku menyontek yang sedang meskipun ada juga yang sangat tinggi, tinggi maupun rendah.

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil sumbangan prokrastinasi akademik terhadap perilaku menyontek melalui R2 ( koefisien determinasi ) sebesar 0,184 atau 18,4 %. Artinya, masih ada 81,6 % dari variabel lain yang mempengaruhi perilaku menyontek, misalnya self-efficacy (keyakinan diri), kecemasan yang berlebihan, motivasi belajar yang rendah dan keinginan akan nilai tinggi.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

(12)

5

tinggi pula perilaku menyontek begitu pula sebaliknya semakin rendah prokrastinasi akademik maka semakin rendah pula perilaku menyontek.

2. Tingkat prokrastinasi akademik pada subyek penelitian tergolong sedang. 3. Tingkat perilaku menyontek pada

subjek penelitian tergolong sedang 4. Hasil sumbangan prokrastinasi

akademik terhadap perilaku menyontek melalui r2 ( koefisien determinasi ) sebesar 0,184 atau 18,4 %. Artinya, masih ada 81,6 % dari variabel lain yang mempengaruhi perilaku menyontek, misalnya self-efficacy (keyakinan diri), kecemasan yang berlebihan, motivasi belajar yang rendah dan keinginan akan nilai tinggi.

Saran

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak terutama bagi:

1. Bagi Siswa

Bagi siswa-siswi SMP N 11 Surakarta, hendaknya mengurangi bahkan menghilangkan perilaku menyontek tersebut. Salah satunya adalah dengan jalan memaksimalkan kompetensi diri dengan banyak membaca, diskusi dengan teman, guru, dan les tambahan. Selain itu, siswa-siswi hendaknya memanfaatkan media belajar yang tersedia dengan maksimal seperti: perpustakaan, internet, laboratorium, dan fasilitas lain.

2. Bagi Guru

(13)

6

harus lebih kreatif dalam menjalankan perannya untuk menghilangkan potensi-potensi yang mengarah pada perilaku menyontek, semisal dengan: rolling pengawas dengan guru lain ketika ujian, mengadakan ulangan mendadak, mengadakan ujian lesan, mengatur tempat duduk siswa.

3. Bagi Pihak Sekolah

Sebagai lembaga yang berhubungan langsung dengan siswa, hendaknya pihak sekolah melakukan langkah preventif untuk menanggulangi perilaku menyontek siswanya. Langkah tersebut bisa dilakukan dengan menyediakan media belajar yang memadai, lingkungan belajar yang kondusif dan kreatif, jujur, serta dengan senantiasa memaksimalkan peran guru BK. Selain itu, pihak sekolah hendaknya juga menjalin kerjasama dengan orang tua siswa guna memperhatikan aspek pembinaan

(14)

7 DAFTAR PUSTAKA

Ary Ginanjar, A., 2005. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritural ESQ (Emotional Spiritual Quotient) The ESQ Way 165. Jakarta: Penerbit Arga.

Ary Ginanjar, A., 2005. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritural ESQ (Emotional Spiritual Quotient) The ESQ Way 165. Jakarta: Penerbit Arga.

Charlebois, K.J (2007). Doing tomorrow what could be done today: an investigation of academic procrastination. Diambil dari

www.proquest.com (on-line). Pada

tanggal 15 Mei 2015

Charlebois, K.J (2007). Doing tomorrow what could be done today: an investigation of academic procrastination. Diambil dari www.proquest.com (on-line). Pada tanggal 15 Mei 2015

Cizek (2003). Preventing, detecting, and addressing academic dishonesty. Handbook of Teaching of Psychology

Cizek (2003). Preventing, detecting, and addressing academic dishonesty. Handbook of Teaching of Psychology

Davis, James (2002). The rowman & littlefield guide to writting with sources. Thirs Edition. Rowman AND Littlefield Publisher, Inc

Davis, James (2002). The rowman & littlefield guide to writting with sources. Thirs Edition. Rowman AND Littlefield Publisher, Inc

Djamarah, S.B (2002). Bahasa Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, S.B (2002). Bahasa Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Ferrari J.R.,”Self Handicapping By

Procrastinator: Academic Procrastination

http://www.carleton

.cartpychyl/interner.html, diakses 28 Mei 2009

Ferrari J.R.,”Self Handicapping By

Procrastinator: Academic

Procrastination ”

http://www.carleton

.cartpychyl/interner.html, diakses 28 Mei 2009

Ghufron, M. N., & Risnawita S. R. (2012). Teori-teori psikologi. Yogyakarta: Arruzz Media.

(15)

8

Gufron (2003). Hubungan Prokrastinasi dan Kontrol Diri. Diambil dari http://w DAFTAR PUSTAKA

Gufron (2003). Hubungan Prokrastinasi dan Kontrol Diri. Diambil dari http://www.damandiri.or.id/file/mn urgufronugmbab1.pdf. Tanggal akses 20 Mei 2015.

Hamptom, Amber, E, 2005, “Locus of Control and Procrastination”,

www.capital.edu.com, diakses 23 oktober 2009

Hamptom, Amber, E, 2005, “Locus of

Control and Procrastination”,

www.capital.edu.com, diakses 23

oktober 2009

Hanna, R., 2012. Budaya Menyontek di Kalangan Pelajar. Jakarta: MIS Alkhairaat Mogolaing.

Hanna, R., 2012. Budaya Menyontek di Kalangan Pelajar. Jakarta: MIS Alkhairaat Mogolaing.

Hartanto, D., 2012. Bimbingan dan Konseling: Menyontek: mengungkap Akar Masalah dan Solusinya. Jakarta: Penerbit Indeks Jakarta.

Hartanto, D., 2012. Bimbingan dan Konseling: Menyontek: mengungkap Akar Masalah dan Solusinya. Jakarta: Penerbit Indeks Jakarta.

Haryono, W., Hardjanta, G., dan Eriyani, P. 2001. Perilaku Menyontek Ditinjau

dari Persepsi Terhadap Intensitas Kompetisi dalam Kelas dan Kebutuhan Berprestasi. PSIKODIMENSIA, Kajian Ilmiah Psikologi. September – Desember. Vol 3. No 1. ISSN 1441- 6073. hal 10 -16. Semarang : Fakultas Psikologi Universitas Katholik Soegijapranata.

Haryono, W., Hardjanta, G., dan Eriyani, P. 2001. Perilaku Menyontek Ditinjau dari Persepsi Terhadap Intensitas Kompetisi dalam Kelas dan Kebutuhan Berprestasi. PSIKODIMENSIA, Kajian Ilmiah Psikologi. September – Desember. Vol 3. No 1. ISSN 1441- 6073. hal 10 -16. Semarang : Fakultas Psikologi Universitas Katholik Soegijapranata.

Hendricks, B (2004) Academic Dishonesty: A Study in The Magnitude of and Justification for Academic Dishonesty among College Undergraduate and Graduate Students. Journal of College Student Development. 35 (March), 212-260

Hendricks, B (2004) Academic Dishonesty: A Study in The Magnitude of and Justification for Academic Dishonesty among College Undergraduate and Graduate Students. Journal of College Student Development. 35 (March), 212-260

Kartadinata, I, & Sia, T, “Prokrastinasi

Akademik dan Manajemen

(16)

9

Psycholoical Journal, 23 (2), 2008, Hal.115

Kartadinata, I, & Sia, T, “Prokrastinasi Akademik dan Manajemen

Waktu”, Anima, Indonesian

Psycholoical Journal, 23 (2), 2008, Hal.115

Lari, S.M.M., 2001. Etika & Pertumbuhan Speritual. Jakarta: PT Lentera Basritama.

Lari, S.M.M., 2001. Etika & Pertumbuhan Speritual. Jakarta: PT Lentera Basritama.

M.N.Ghufron, “Hubungan Control Diri dan

Persepsi Remaja Terhadap Penerapan Disiplin Orang Tua

Dengan Prokrastinasi Akademik”,

www.mitrapedulicenter.multiply.c om, diakses 23 April 2009

M.N.Ghufron, “Hubungan Control Diri dan

Persepsi Remaja Terhadap Penerapan Disiplin Orang Tua

Dengan Prokrastinasi Akademik”,

www.mitrapedulicenter.multiply.c

Sia Tjundjing,”Apakah Penundaan

Menurunkan Prestasi?”, Anima,

Indonesia Pscchological Journal, Vol.22, No.1, 2006, Hal.20

Sia Tjundjing,”Apakah Penundaan

Menurunkan Prestasi?”, Anima,

Indonesia Pscchological Journal, Vol.22, No.1, 2006, Hal.20

Solomon, L.J & Rothblum, E.D (1984). Akademic procrastination: Frequency and cognitive-behavioral correlates. Journal of Counseling Psychology. Vol 31 No.4

Solomon, L.J & Rothblum, E.D (1984). Akademic procrastination: Frequency and cognitive-behavioral correlates. Journal of Counseling Psychology. Vol 31 No.4

Surijah, E. A., & Tjunjing, S. (2007). Mahasiswa versus tugas: Prokrastinasi akademik dan conscientiousness. Anima, Indonesian Psychological Journal, 22 (4), 352-374.

Surijah, E. A., & Tjunjing, S. (2007). Mahasiswa versus tugas: Prokrastinasi akademik dan conscientiousness. Anima, Indonesian Psychological Journal, 22 (4), 352-374.

Westphal (2004). Plagiarism. Dikutip pada http://leo.stcloudstate.edu/research/ plagiarism.html. Tanggal akses 23 Agustus

2013ww.damandiri.or.id/file/mnur gufronugmbab1.pdf. Tanggal akses 20 Mei 2015.

Westphal (2004). Plagiarism. Dikutip pada

(17)

10

plagiarism.html. Tanggal akses 23

Referensi

Dokumen terkait

Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi. sputum pada jalan napas (Irman,

menit Kemampuan menjawab dan menjelaskan pertanyaan dari dosen terkait bahan kajian/materi pelajaran melalui metode diskusi kelas dengan benar1.

Manfaat yang dapat dalam penulisan tugas akhir ini adalah.. memberi kemudahan dalam melakukan transaksi lelang

Adakah pengaruh yang signifikan motivasi berprestasi dan kepuasan atas reward yang diberikan oleh guru terhadap prestasi belajar matematika. Adakah pengaruh yang signifikan

Kerusakan tersebut tidak hanya disebabkan oleh tata ruang kota Jakarta yang tidak rapi, tetapi juga dinilai sebagai akibat semakin terkikisnya sumber-sumber resapan

Selanjutnya pengaruh temperatur pemasukan batang pengaduk terhadap terhadap harga faktor bentuk F butir α (Al) primer hasil rheocasting diperlihatkan pada Gambar 4..

[r]

Penentuan kadar air berguna untuk mengetahui mutu dan daya simpan bahan sehingga terhindar dari pengaruh aktivitas mikroba serta digunakan sebagai koreksi rendemen minyak