Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KONTRIBUSI HASIL PELATIHAN BORDIR
TERHADAP KESIAPAN MENJADI WIRAUSAHA BORDIR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Tata Busana
Oleh
FEBRIN NAZIFAH 0900811
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KONTRIBUSI HASIL PELATIHAN
BORDIR
TERHADAP KESIAPAN MENJADI
WIRAUSAHA BORDIR
Oleh Febrin Nazifah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Febrin Nazifah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
FEBRIN NAZIFAH
KONTRIBUSI HASIL PELATIHAN BORDIR
TERHADAP KESIAPAN MENJADI WIRAUSAHA BORDIR
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Dra. Marlina, M.Si NIP. 19590203 198603 2 001
Pembimbing II
Mila Karmila, S.Pd, M.Ds NIP. 19720712 200112 2 001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KONTRIBUSI HASIL PELATIHAN BORDIR TERHADAP KESIAPAN MENJADI WIRAUSAHA BORDIR
ABSTRAK
Bordir merupakan salah satu warisan artefak budaya yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi industri kreatif, potensi inilah yang mendorong kelompok PKK, Nagari Parambahan, Kabupaten Solok bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Lembaga Kursus dan UKM Muslimah Group Solok melalui program PNPM Mandiri Perdesaan mengadakan pelatihan bordir. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang kontribusi hasil pelatihan bordir terhadap kesiapan menjadi wirausaha bordir. Metode yang digunakan adalah metode survey. Populasi penelitian yaitu alumni peserta pelatihan bordir kelompok PKK angkatan pertama tahun 2012 Nagari Parambahan, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, dengan sampel total berjumlah 30 orang. Alat pengumpul data berupa tes dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pelatihan bordir berdasarkan kompetensi konsep dasar bordir, pengetahuan alat dan bahan bordir, pengetahuan bentuk motif bordir, pengetahuan tusuk hias dasar bordir, pengetahuan motif hias bordir, memilih desain produk bordir, memindahkan desain pola hias bordir pada kain atau busana, membuat produk bordir, dan pengelolaan usaha bordir pada umumnya sebagian besar berada pada kategori tinggi sedangkan kesiapan menjadi wirausaha bordir sebagian besar berada pada kategori tinggi. Simpulan dari penelitian ini adalah hasil pelatihan bordir memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap kesiapan menjadi wirausaha bordir.
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Embroidery is one of cultural inheritances providing huge potential to be developed to be a creative industry.This kind of potential triggers a PKK group from Nagari Parambahan, Solok district builds a colaboration with the local government and course institution and UKM Muslimah Group Solok through PNPM Mandiri Pedesaan program by providing embroidery training. The purpose of this study is to collect the data related to the contribution given to the result of embroidery training toward the readiness of being an embroidery entrepreneur. The method used in this study is survey method. The alumni of PKK group embroidery training from the first batch in 2012 are the population of this study. The sample selected from the population from the alumni of PKK group from Nagari Parambahan, Solok district, West Sumatera are 30 people. The instruments used in this study are test and questionnaire. The findings from this study show that the result of the embroidery training are generally on high category based on basic embroidery concept competence, the konwledge of the embroidery tools and materials, the knowledge of embroidery pattern, the knowledge of embroidery pickinng technique, the knowledge of embroidery shape, the knowledge of selecting embroidery product, the knowledge of applying the embroidery pattern to the clothes, the technique of producing embroidery product and business management. Meanwhile, the readiness of being an embroidery entrepreneur is mostly on high category. To conclude, embroidery training gives a significant and positive contribution toward the readiness of being an embroidery entrepreneur.
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ...6
1. Tinjauan Pelatihan Bordir ...6
2. Tujuan Pelatihan Bordir ...6
3. Materi Pelatihan Bordir...7
B. Kerangka Berfikir ...35
C. Hipotesis ...35
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ...37
1. Lokasi Penelitian ...37
2. Populasi ...37
3. Sampel...37
B. Metode Penelitian ...38
C. Definisi Operasional 1. Hasil Pelatihan Bordir ...38
2. Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir ...39
D. Instrumen Penelitian ...39
E. Proses Pengembangan Instrumen ...40
F. Alat Pengumpul Data Penelitian ...40
G. Analisis Data ...41
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengolahan Data ... 52
1. Identitas Responden ... 52
2. Hasil Pelatihan Bordir Sebagai Variabel X ... 53
3. Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir Sebagai Variabel Y ... 57
4. Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir ... 59
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63
1. Hasil Pelatihan Bordir (Variabel X) ... 63
2. Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir (Variabel Y) ... 65
3. Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir ... 65
4. Besarnya Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir ... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 67
1. Hasil Pelatihan Bordir ... 67
2. Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir ... 67
3. Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir ... 68
4. Besarnya Kontribusi Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir ... 68
B. Saran ... 69
1. Alumni Pelatihan Bordir Muslimah Group Kelompok PKK Tahun 2012 ... 69
2. Instruktur Lembaga Kursus dan UKM Muslimah Group ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Kisi-kisi Instrumen Penelitian... 72
B. Instrumen Penelitian ... 76
C. Pengelolaan Data Penelitian ... 97 D. Surat-Surat
[Type text]
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan akan
lapangan kerja menuntut lahirnya SDM yang memiliki ilmu pengetahuan dan
keterampilan dalam berbagai bidang, sebagai bekal dalam berwirausaha sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan hidup. Upaya yang dilakukan pemerintah
dalam rangka memenuhi kebutuhan lapangan kerja bagi masyarakat, salah satunya
dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM
Mandiri Perdesaan, PNPM-Perdesaan atau Rural PNPM). Bentuk dari program
PNPM Mandiri Perdesaan salah satunya pemberian pelatihan bordir.
Bordir adalah seni menghias kain menggunakan tangan atau mesin dengan
tujuan meningkatkan kualitas tampilan kain. Bordir merupakan salah satu warisan
artefak budaya yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi industri kreatif.
Peluang usaha di bidang bordir sangat luas, sasaran pasarnya pun dapat mencapai
tingkat mancanegara, selain itu usaha bordir dapat meningkatkan produktivitas
para pelaku usaha bordir dan memberi tambahan pendapatan masyarakat pada
suatu daerah, khususnya Provinsi Sumatera Barat.
Provinsi Sumatera Barat memiliki pusat-pusat kerajinan bordir yang
tersebar di hampir semua daerah kabupaten atau kota. Kerajinan bordir saat ini
telah menjadi kegiatan ekonomi yang berkembang pesat bahkan telah menjadi
mata pencaharian utama sebagian besar masyarakatnya. Potensi inilah yang
mendorong kelompok PKK, Nagari Parambahan, Kabupaten Solok bekerjasama
dengan pemerintah daerah dan Lembaga Kursus dan UKM Muslimah Group
Solok melalui program PNPM Mandiri Perdesaan mengadakan pelatihan bordir.
Program pelatihan bordir Muslimah Group bekerjasama dengan PNPM
Mandiri Perdesaan diikuti oleh Kelompok PKK Nagari Parambahan, Kabupaten
Solok, angkatan pertama, yang dilaksanakan 50 jam pelajaran selama seminggu
2
[Type text]
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
teori bordir mencangkup konsep dasar bordir, alat dan bahan bordir, bentuk motif
bordir, tusuk hias dasar bordir, motif hias bordir. Sedangkan materi praktek
meliputi memilih desain produk bordir, memindahkan desain pola hias bordir
pada kain atau busana, membuat bordir, dan pengelolaan usaha bordir. Peserta
pelatihan yang telah mengikuti proses pelatihan bordir diharapkan memiliki
perubahan pada diri peserta pelatihan, baik pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang dinamakan hasil pelatihan.
Standar kompetensi hasil pelatihan bordir pada kompetensi keterampilan
dalam pembuatan produk menggunakan teknik hias bordir yaitu : konsep dasar
bordir, alat dan bahan bordir, bentuk motif bordir, tusuk hias dasar bordir, motif
hias bordir, memilih desain produk bordir, memindahkan desain pola hias bordir
pada kain atau busana, membuat bordir, dan pengelolaan usaha bordir.
Hasil pelatihan bordir diharapkan memberikan sumbangan yang berarti
terhadap kesiapan alumni peserta pelatihan bordir kelompok PKK angkatan
pertama Nagari Parambahan menjadi wirausaha bordir. Hal ini sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Slameto (2010:113) yang mendefinisikan kesiapan
sebagai berikut:
Kesiapan adalah keseluruhan kondisi yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu kecenderungan untuk memberi respon. Kondisi mencakup setidak-tidaknya tiga aspek yaitu: (1) kondisi fisik, mental dan emosional, (2) kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan, (3) keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari.
Kesiapan merupakan indikator keberhasilan dari proses pelatihan bordir
dalam menjadi wirausaha bordir. Wirausaha adalah upaya yang dilakukan
seseorang dengan mengerahkan tenaga, pikiran, dan institusi untuk mencapai
tujuan tertentu, sedangkan wirausaha bordir adalah suatu usaha pembuatan,
penjualan, pesanan membuat hiasan busana dengan teknik bordir. Wirausaha
bordir merupakan salah satu usaha di bidang menghias busana dengan teknik
bordir yang harus ditunjang dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan
[Type text]
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uraian diatas merupakan tolak ukur bagi penulis untuk mengadakan
penelitian tentang kontribusi hasil pelatihan bordir terhadap kesiapan menjadi
wirausaha bordir, penelitian ini dilakukan pada alumni peserta pelatihan bordir
kelompok PKK angkatan pertama tahun 2012 Nagari Parambahan, Kabupaten
Solok, Sumatera Barat.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Identifikasi masalah perlu ditentukan terlebih dahulu untuk memudahkan
dan mengetahui masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Program pelatihan bordir Muslimah Group bekerjasama dengan PNPM
Mandiri Perdesaan memiliki tujuan agar peserta pelatihan mampu menguasai
konsep dasar bordir, alat dan bahan bordir, bentuk motif bordir, tusuk hias
dasar bordir, motif hias bordir, memilih desain produk bordir, memindahkan
desain pola hias bordir pada kain atau busana, membuat bordir, dan
pengelolaan usaha bordir, setelah mengikuti proses pelatihan bordir, alumni
peserta pelatihan bordir muslimah group, diharapkan dapat mengalami
perubahan tingkah laku (mencapai suatu hasil belajar tertentu) yang ditinjau
dari aspek standar kompetensi hasil pelatihan bordir pada kompetensi
keterampilan dalam membuat produk menggunakan teknik hias bordir.
2. Hasil pelatihan bordir diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti
berupa ilmu dan keterampilan yang dapat dijadikan bekal sebagai kesiapan
menjadi wirausaha bordir.
Setelah mengidentifikasi permasalahan seperti yang diuraikan di atas,
maka diperlukan perumusan masalah sebagai langkah awal untuk memperjelas
ruang lingkup penelitian dan bagian pokok dari kegiatan penelitian.
4
[Type text]
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran tentang kontribusi hasil pelatihan bordir terhadap kesiapan menjadi
wirausaha bordir, penelitian terbatas pada alumni peserta pelatihan bordir
kelompok PKK angkatan pertama tahun 2012 Nagari Parambahan, Kabupaten
Solok, Sumatera Barat.
Secara spesifik yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mendapatkan data tentang :
1. Standar kompetensi hasil pelatihan bordir pada kompetensi keterampilan dalam
pembuatan produk menggunakan teknik hias bordir.
2. Kesiapan menjadi wirausaha bordir pada alumni peserta pelatihan bordir
kelompok PKK angkatan pertama tahun 2012 Nagari Parambahan, Kabupaten
Solok, Sumatera Barat.
3. Kontribusi hasil pelatihan bordir terhadap kesiapan menjadi wirausaha bordir,
penelitian terbatas pada alumni peserta pelatihan bordir kelompok PKK
angkatan pertama tahun 2012 Nagari Parambahan, Kabupaten Solok, Sumatera
Barat.
4. Besarnya kontribusi hasil pelatihan bordir terhadap kesiapan menjadi wirausaha
bordir.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kegunaan teoritis dan
kegunaan praktis yaitu :
1. Kegunaan teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya
pengembangan keilmuan tentang bidang bordir bagi alumni peserta pelatihan
bordir kelompok PKK angkatan pertama tahun 2012 Nagari Parambahan,
Kabupaten Solok, Sumatera Barat
2. Kegunaan praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
pihak yang diberikan rekomendasi dalam upaya membuka peluang usaha,
[Type text]
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kesejahteraan hidup, pengembangan kemampuan intelektual dan proses
pelatihan bordir diharapkan dapat menumbuhkan kesiapan pada alumni peserta
pelatihan bordir untuk menjadi wirausaha bordir.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi penulisan dalam penelitian mengenai kontribusi hasil
pelatihan bordir terhadap kesiapan menjadi wirausaha bordir, secara sistematis
dapat diuraikan menjadi beberapa bagian Bab I Pendahuluan, berisi tentang: latar
belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka, berisi
tentang : tinjauan pelatihan bordir, tujuan pelatihan bordir, materi pelatihan bordir
berisi : konsep dasar bordir, alat dan bahan bordir, bentuk motif bordir, tusuk hias
dasar bordir, motif hias bordir, memilih desain produk bordir, memindahkan
desain pola hias bordir pada kain atau busana, membuat bordir, dan pengelolaan
usaha bordir, hasil pelatihan bordir, kesiapan wirausaha bordir, kerangka berfikir,
hipotesis. Bab III Metode Penelitian berisi : lokasi, populasi, dan sampel
penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses
pengembangan instrumen, alat pengumpulan data penelitian, analisis data,
prosedur dan tahap penelitian. Bab IV Pengolahan Data dan Pembahasan. Bab V
37
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat diadakannya kegiatan guna memperoleh
data yang berasal dari responden. Lokasi dalam penelitian ini yaitu Nagari
Parambahan, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, dengan pertimbangan bahwa
lokasi penelitian yang merupakan daerah tempat asal penulis dan belum ada yang
melakukan penelitian mengenai kontribusi hasil pelatihan bordir terhadap
kesiapan menjadi wirausaha bordir pada alumni peserta pelatihan bordir kelompok
PKK angkatan pertama tahun 2012.
2. Populasi
Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber
yang dapat dipercaya agar dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian
atau menguji hipotesis, data yang diperoleh merupakan respon dari populasi atau
sampel penelitian.
Populasi dapat dimaknai sebagai keseluruhan objek atau subjek yang
dijadikan sebagai sumber data dalam suatu penelitian dengan ciri-ciri seperti
orang, benda, kejadian, waktu, dan tempat dengan sifat atau ciri-ciri yang sama.
Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok PKK angkatan pertama
Nagari Parambahan, Kabupaten Solok, Sumatera Barat yang telah mengikuti
pelatihan Bordir sebanyak 30 orang.
3. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan objek atau subjek
penelitian. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelompok PKK
angkatan pertama Nagari Parambahan Kabupaten Solok Sumatera Barat yang
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survey dengan alat pengumpul data berupa tes dan angket, merupakan suatu
metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
suatu sistem pemikiran dan suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Alasan penulis menggunakan metode survey dengan alat pengumpul data
berupa tes dan angket untuk memperoleh jawaban atas masalah yang ada pada
masa sekarang dengan mengumpulkan, menyusun, menjelaskan, dan menganalisa
data tentang kontribusi hasil pelatihan bordir terhadap kesiapan menjadi
wirausaha bordir pada alumni peserta pelatihan bordir kelompok PKK angkatan
pertama tahun 2012.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan dalam penelitian ini sebagai upaya untuk
menghindari salah pengertian tentang istilah-istilah yang digunakan dalam
penelitian, khususnya istilah yang ada pada judul skripsi ini. Istilah-istilah tersebut
adalah :
1. Hasil Pelatihan Bordir
a. Hasil Pelatihan
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala (2010:211-212), mendefinisikan
pelatihan yaitu : “sebagai bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan
yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih
mengutamakan pada praktik daripada teori”. b. Pelatihan Bordir
Pelatihan Bordir merupakan salah satu bentuk program produktif yang
didalamnya dibahas mencangkup konsep dasar bordir, alat dan bahan bordir,
bentuk motif bordir, tusuk hias dasar bordir, motif hias bordir, memilih desain
39
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membuat bordir, dan pengelolaan usaha bordir. Pengertian hasil pelatihan bordir
pada penelitian ini mengacu pada standar kompetensi bordir alumni peserta
pelatihan bordir kelompok PKK. Nagari Parambahan Kabupaten Solok Sumatera
Barat.
2. Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
a. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk
memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi
yang mencangkup tiga aspek yaitu : ”kondisi fisik, mental dan emosional sebagai kesiapan internal, kebutuhan motif dan tujuan sebagai kesiapan eksternal, keterampilan dan pengetahuan”(Slameto 2010:113).
b. Wirausaha bordir merupakan salah satu usaha di bidang menghias busana
dengan teknik bordir yang harus ditunjang dengan ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan kreativitas agar dapat bertahan di tengah persaingan usaha
bidang bordir yang beragam.
Pengertian kesiapan menjadi wirausaha bordir pada penelitian ini adalah
kesediaan individu dalam melaksanakan suatu pekerjaan dan tindakan dengan
segala kondisi atau keadaaan yang dimilikinya untuk mengikuti pelatihan bordir
dengan program yang telah ditentukan sehingga menghasilkan suatu produk yang
bernilai tinggi.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan
angket yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dilapangan, instrumen
penelitian adalah instrumen yang apabila digunakan terhadap subjek yang sama,
akan menunjukkan hasil yang sama, walaupun dilaksanakan dalam kondisi dan
waktu yang berbeda.
Pada umumnya penelitian akan berhasil apabila banyak menggunakan
instrumen, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan
menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen untuk lebih memudahkan
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penggunaan instrumen adalah untuk memperoleh data mengenai kontribusi
pelatihan bordir terhadap kesiapan menjadi wirausaha bordir pada alumni peserta
pelatihan bordir kelompok PKK angkatan pertama. Instrumen penelitian
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
E. Proses Pengembangan Instrumen
Proses pengembangan instrumen yang baik meliputi : pengkajian masalah
yang sedang diteliti, membuat kisi-kisi butir soal instrumen, pembuatan butir soal,
penyunting, mengadakan revisi terhadap butir-butir soal yang kurang baik,
penyebaran instrumen kepada responden.
F. Alat Pengumpul Data Penelitian
Teknik pengumpulan data adalah suatu proses penerapan metode
penelitian pada masalah yang sedang diteliti. Alat pengumpul data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Tes
Pengertian Tes sebagaimana yang diungkapkan oleh Menurut Sudijono (2011: 67) yaitu : “Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan,
yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa
pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah (yang harus dikerjakan)
oleh testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran
tersebut) dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi
testee, nilai mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee
lainnya atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu”.
Tes yang dibuat dalam penelitian ini merupakan pertanyaan tertulis dalam
bentuk tes objektif. Tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar
pelatihan bordir sebagai variabel (X) yang telah dikuasai oleh alumni peserta
pelatihan bordir kelompok PKK angkatan pertama.
41
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Angket ( kusioner ) suatu alat pengumpul informasi dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula
oleh responden. Bentuk angket (kuesioner) yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner berstruktur. Angket digunakan untuk memperoleh data tentang
kesiapan menjadi wirausaha bordir variabel (Y) pada alumni peserta pelatihan
bordir kelompok PKK angkatan pertama.
G. Analisis Data
Analisis data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Vertifikasi data, yaitu memeriksa dan memilih lembar jawaban yang benar dan
dapat diolah lebih lanjut.
2. Pemberian skor atau scoring, pada setiap jawaban untuk setiap item dari
seluruh pertanyaan instrumen berdasarkan pedoman penilaian instrumen
penelitian yang telah ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:
a. Pemberian skor untuk hasil pelatihan pada standar kompetensi dalam
pengetahuan untuk setiap option, yang benar (1-0).
b. Pemberian skor untuk hasil pelatihan pada standar kompetensi dalam bersikap
perpedoman pada skala likert yaitu skor tertinggi 5 dan terendah 1.
c. Pemberian skor untuk hasil pelatihan pada standar kompetensi dalam
keterampilan adalah modifikasi dari skala likert yaitu setiap option diberi skor
1 dan responden boleh memilih lebih dari satu jawaban.
d. Pemberian skor untuk data kesiapan menjadi wirausaha bordir berpedoman
pada skala likert yaitu skor tertinggi 5 dan terendah 1.
e. Mentabulasi nilai disetiap jawaban responden untuk memperoleh skor mentah
dari seluruh responden untuk variabel X dan Y.
f. Penjumlahan skor dari setiap jawaban berdasarkan pertanyaan yang di buat
untuk memperoleh skor mentah.
g. Menentukan rumus statistik yang akan digunakan dalam penelitian sebagai
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1) Uji Validitas Instrumen
Uji validitas ini dimaksudkan apakah instrumen penelitian mempunyai
kelas kebenaran, ketepatan, atau tidak sebagai alat ukur, yang dilakukan dengan
cara mengkorelasikan skor yang ada pada butir soal dengan skor total. Uji
Validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi momen produk
( product moment) atau metode pearson yang diberi notasi “r” sebagai berikut:
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
X = Jumlah skor butir item seluruh responden
Y = Jumlah skor total seluruh butir item dari seluruh responden ∑X = Jumlah skor item
∑Y = Jumlah skor total n = Jumlah responden
Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan
menggunakan uji t untuk menentukan taraf signifikannya menggunakan rumus
sebagai berikut :
Keterangan:
t = Nilai t hitung
r = Koefisien korelasi hasil r hitung
n = Jumlah responden
Kriteria pengujian: instrumen penelitian dikatakan valid bila
dengan derajat kebebasan dk = 28 pada taraf kepercayaan 95%.
Hasil perhitungan uji validitas instrumen hasil pelatihan bordir (variabel
X), sebagai contoh pada item soal nomor 2 terlihat bahwa nilai r terdapat sebesar
M.Hariwijaya, 2011:88)
43
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,401 dan setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai = 4,263 > (95%) = 2,048 dengan taraf kepercayaan 95% sehingga dapat dikatakan bahwa item no.2
pada variabel X dinyatakan valid, begitu pula untuk keseluruhan item pertanyaan
yang berjumlah 30 dinyatakan valid pada tingkat kepercayaan 95% dan dk = 28
Hasil perhitungan uji validitas instrumen kesiapan menjadi wirausaha
bordir (variabel Y), sebagai contoh pada item soal nomor 2 terlihat bahwa nilai r
terdapat sebesar 0,588 dan setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai = 2,711
> (95%) = 2,048 dengan taraf kepercayaan 95% sehingga dapat dinyatakan
bahwa item no.2 pada variabel Y dinyatakan valid, begitu pula untuk keseluruhan
item pertanyaan yang berjumlah 30 dinyatakan valid pada tingkat kepercayaan
95% dan dk = 28
2) Uji Reabilitas Instrumen
Uji reabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu
instrumen cukup dapat dipercaya atau tidak. Uji reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan rumus Internal Consistency sebagai berikut:
Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas menggunakan
bahan interpretasi nilai r dari Zaenal Arifin (2011:257) sebagai berikut:
Tabel 3.1 Interpretasi Nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
0,800-1,000 Sangat tinggi
0,600-0,799 Tinggi
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,400-0,599 Cukup
0,200-0,399 Rendah
< 0,200 Sangat Rendah
Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan
menggunakan uji t student untuk menentukan taraf signifikannya, dengan rumus
sebagai berikut:
Keterangan:
t = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung
Kriteria pengujian instrumen: instrumen penelitian dikatakan reliabel bila
pada taraf kepercayaan 95%.
Hasil perhitungan reliabilitas variabel X diperoleh nilai rn = 0,872 yang
berada pada kriteria sangat tinggi dan sebagai contoh pada item soal nomor 2
terlihat bahwa setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai = 4,263 > (95%) = 2,048 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = 28 Hasil perhitungan
reliabilitas variabel Y diperoleh nilai rn = 0,875 yang berada pada kriteria sangat
tinggi dan sebagai contoh pada item soal nomor 2 terlihat bahwa setelah dilakukan
uji-t diperoleh nilai = 3,423 > (95%) = 2,306 dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.
3.) Pengolahan data identitas responden
Pengolahan data merupakan perhitungan yang digunakan untuk melihat
besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan pada responden, karena
jumlah jawaban responden tiap item berbeda. Rumus yang digunakan untuk
45
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mencari presentase mengutip pendapat Mohammad Ali (2010:184) sebagai
berikut:
Keterangan:
P = Presentase (Jawaban responden yang dicari) f = Frekuensi jawaban yang dicari
n = Jumlah responden 100% = Bilangan tetap
Kemudian data ditafsirkan setelah dipresentasikan dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut:
Keterangan: Data yang ditafsirkan adalah data yang presentasinya paling
besar.
4.) Uji Normalitas
Uji normalitas distribusi skor dilakukan sebagai syarat analisis korelasi
yaitu untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau penentuan
mempunyai penyebaran yang normal dengan menggunakan uji chi-kuadrat.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a.) Menentukan rentang skor (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
R = skor terbesar – skor terkecil
b.) Menentukan banyaknya kelas (Bk) interval dengan menggunakan aturan
sturgess
(Anas Sudjono, 2011:34)
(Riduwan,2004:121)
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BK = 1+ 3,3 log
Keterangan:
BK = Banyaknya kelas n = Jumlah responden
c.) Menggunakan panjang interval (P)
P =
Keterangan:
P = Panjang kelas
R = Rentang skor tertinggi-skor terendah BK = Banyaknya kelas
d.) Membuat tabel distribusi frekuensi variabel x dan variabel y
e.) Menghitung Mean ( M) skor
Keterangan
= Nilai rata-rata
Fi = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas x
Xi =Tanda kelas interval
f.) Membuat tabel distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dan uji
chi-kuadrat yaitu:
1.) Menentukan batas kelas interval
2.) Menentukan angka baku (Z) dengan rumus:
z =
Keterangan:
z = Angka baku
X = Batas kelas interval
= Mean
S = Simpangan baku
(Riduwan,2004:121)
(Riduwan,2004:121
47
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.) Menetukan batas luas tiap kelas interval (L) dengan rumus:
L = Ztabel (1) – Ztabel (2)
4.) Menentukan frekuensi yang diharapkan ( Ei) dengan cara mengalikan luas
kelas interval (L) dengan jumlah responden (n)
Ei = L x n
5.) Menghitung besarnya distribusi Chi-kuadrat dengan rumus:
Keterangan :
x2 = Chi-kuadrat
f0 = Data frekuensi yang diperoleh dari sampel ( hasil observasi / kuesioner)
fe = Frekuensi yang diperoleh atau diharapkan dalam sampel sebagai
pencerminan dari frekuensi yang diharapkan dalam populasi
Kriteria pengujian normalitas adalah data berdistribusi normal jika
hitung < tabel dengan derajat kebebasan (dk = d-3) dengan taraf nyata = 0,05 begitu juga sebaliknya data berdistribusi tidak normal jika hitung < tabel
jika pada uji normalitas diketahui variabel X dan Y berdistribusi normal, maka uji
statistik yang digunakan adalah uji statistik parametrik. Sebaliknya jika salah satu
atau kedua variabel X dan Y berdistribusi tidak normal maka analisis non
parametrik.
5) Uji Linieritas Regresi
Uji linieritas regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah data tersebar
disekitar garis linear atau tidak. Pengujian linieritas regresi menggunakan rumus
Fisher ( F) dengan langkah-langkah sebagai berikut :
(Riduwan,2004:121)
(Riduwan,2004:121)
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a.) Mencari harga persamaan regresi variabel X dan Y melalui persamaan regresi
linear sederhana : = a+bX dimana harga a dan b diperoleh dari :
Variabel X sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah hasil
pelatihan bordir, sedangkan variabel Y sebagai variabel terikat yaitu kesiapan
menjadi wirausaha bordir, untuk menguji lineritas regresi, menggunakan rumus :
a. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat (RJK) dari masing-masing sumber
variabel
b. Membuat tabel analisis (ANAVA)
c. Memasukkan harga-harga dari perhitungan rata-rata jumlah kuadrat (RJK) ke
dalam daftar ANAVA
Perolehan hasil penelitian regresi linieritas diuji dengan menggunakan uji
Fisher, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberanian perolehan
persama linieritas, rumus yang digunakan yaitu :
F =
Kriteria pengujian : Jika maka linieritas data signifikan atau berarti pada taraf kepercayaan 95%.
6 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
cara mencari koefisien korelasi antara kedua variabel, dengan menggunakan
rumus korelasi product moment dari pearson sebagai berikut :
M.Hariwijaya, 2011:96)
49
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
X = Jumlah skor butir item seluruh responden
Y = Jumlah skor total seluruh butir item dari seluruh responden ∑X = Jumlah skor item
∑Y = Jumlah skor total n = Jumlah responden
Harga r yang diperoleh dari perhitungan koefisien korelasi harus diuji
tingkat signifikansinya yaitu dengan menggunakan rumus uji statistik t-student
sebagai berikut:
Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi r
Korelasi (r) Intrepretasi
Antara 0,800 – 1,00
Sangat rendah (tidak berkorelasi)
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya
hubungan variabel X dengan variabel Y.
KD = r² x 100% (Riduwan,2004:139)
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi yang dicari r² = Kuadrat koefisien korelasi
Dengan demikian, peneliti dapat menafsirkan harga koefisien determinasi
(KD) yang diperoleh dalam teknik pengujian statistik, yaitu : 80,00 ≤ KD < 100,00% = Sangat besar
60,00 ≤ KD < 80,00% = besar
40,00 ≤ KD < 60,00% = Cukup (Riduwan, 2004:139)
20,00 ≤ KD < 40,00% = Kecil 00,00 ≤ KD < 20,00% = Sangat kecil
H. Prosedur dan Tahap Penelitian
Prosedur penelitian ini adalah serangkaian kegiatan yang menempuh
proses bertahap dan berkesinambungan dalam melakukan penelitian terhadap
suatu masalah. Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum
melakukan pelaksanaan penelitian, tahapan persiapan tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Melakukan pengamatan lapangan dan memperlajari buku-buku sumber
sebagai acuan untuk membuat out line penelitian
b. Pemilihan masalah dan merumuskan masalah
c. Pembuatan outline penelitian
51
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Proses bimbingan skripsi
f. Penyusunan instrumen penelitian
g. Seminar tahap I
h. Uji coba instrumen
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini dilakukan untuk pelaksanaan penelitian pada
reponden dari judul yang telah dibuat pada saat tahap persiapan. Setelah seminar I
dan seluruh hasil perbaikan disetujui, maka dilakukan tahap pelaksanaan sebagai
berikut :
a. Penyebaran instrumen penelitian
b. Pengumpulan kembali instrumen penelitian
c. Pemeriksaan data dan pengolahan data penelitian
d. Pembuatan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi
e. Seminar tahap II
f. Tahap perbaikan draft skripsi hasil seminar II
3. Tahap Akhir
Tahap akhir ini merupakan proses terakhir yang harus dilakukan yaitu
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil
pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang berjudul “Kontribusi Hasil
Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir” (Penelitian
Terhadap alumni pelatihan bordir muslimah group kelompok PKK angkatan
pertama tahun 2012). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil Pelatihan Bordir
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran tentang kontribusi hasil pelatihan bordir terhadap kesiapan menjadi
wirausaha bordir, Hasil penelitian mengenai hasil pelatihan bordir pada alumni
pelatihan bordir muslimah group kelompok PKK angkatan pertama tahun 2012
pada umumnya berada pada kriteria tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa
alumni pelatihan bordir muslimah group kelompok PKK sepenuhnya menguasai
materi pelatihan bordir dalam bentuk teori dan praktek.
Hasil pelatihan bordir dilihat dari kompetensi konsep dasar bordir, alat dan
bahan bordir, bentuk motif bordir, tusuk hias dasar bordir, motif produk bordir,
memilih desain produk bordir, memindahkan desain pola hias bordir pada kain
atau busana, membuat produk bordir, dan pengelolaan usaha bordir, hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa alumni pelatihan bordir muslimah group
kelompok PKK telah memahami dan menguasai materi pelatihan bordir dengan
cukup. Keadaan ini menunjukkan bahwa alumni pelatihan bordir muslimah group
kelompok PKK sudah memiliki kemampuan dan keterampilan dalam membuat
bordir.
2. Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Hasil penelitian mengenai kesiapan menjadi wirausaha bordir pada alumni
pelatihan bordir muslimah group kelompok PKK angkatan pertama tahun 2012
68
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan dalam pengetahuan di bidang bordir dan ditunjang pula oleh
kematangan, kecerdasan, motivasi, keterampilan, dan kesehatan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alumni pelatihan bordir muslimah
group kelompok PKK telah memiliki kesiapan untuk menjadi wirausaha bordir.
Hal ini dapat dilihat dari angket hasil pelatihan. Kesiapan yang tinggi dari alumni
pelatihan bordir muslimah group kelompok PKK untuk membuka usaha bordir,
dipengaruhi juga oleh alasan mengikuti pelatihan bordir muslimah group yaitu
agar dapat membuka usaha bidang bordir.
3. Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha
Bordir
Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai koefisien korelasi yang positif
dan signifikan pada taraf kepercayaan sehingga terdapat kontribusi positif yang
signifikan dari hasil pelatihan bordir (variabel X) terhadap kesiapan menjadi
wirausaha bordir (variabel Y).
4. Besarnya Kontribusi Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha
Bordir
Hasil pelatihan bordir dilihat dari tes hasil pelatihan bordir dan hasil
angket kesiapan menjadi wirausaha bordir, memberikan sumbangan atau
kontribusi positif yang signifikan terhadap kesiapan menjadi wirausaha bordir.
Besarnya kontribusi tersebut ditunjang oleh adanya faktor motivasi alumni
pelatihan bordir muslimah group kelompok PKK yang cukup untuk belajar lebih
baik dan keinginan untuk membuka usaha bordir, selain itu ditunjang pula oleh
materi pelatihan bordir yang cukup, metoda pembelajaran yang digunakan
bervariasi dalam menunjang menjadi wirausaha bordir. Selebihnya diduga
dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor luar yaitu prasarana yang kurang
memadai dan faktor dari dalam diri alumni pelatihan bordir muslimah group
kelompok PKK yaitu kurangnya kreatifitas dalam mengembangkan desain motif
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran
Saran penelitian disusun berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Penulis
mengajukan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk menjadi bahan
masukan bagi pihak yang berkepentingan di dalam pelatihan bordir. Saran ini
penulis tunjukkan kepada :
1. Alumni Pelatihan Bordir Muslimah Group Kelompok PKK Tahun 2012
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pelatihan bordir pada
kompetensi kompetensi konsep dasar bordir, alat dan bahan bordir, bentuk motif
bordir, tusuk hias dasar bordir, motif produk bordir, memilih desain produk
bordir, memindahkan desain pola hias bordir pada kain atau busana, membuat
produk bordir, dan pengelolaan usaha bordir pada umumnya berada pada kriteria
tinggi. Hasil penelitian tersebut hendaknya dijadikan motivasi agar alumni peserta
pelatihan bordir mampu mempertahankan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
dalam membuat bordir dengan cara mengembangkan dan menggali potensi yang
ada pada diri masing-masing alumni peserta pelatihan bordir.
2. Instruktur Lembaga Kursus dan UKM Muslimah Group
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pelatihan bordir terhadap
kesiapan menjadi wirausaha bordir berada pada kriteria cukup. Instruktur
Lembaga Kursus dan UKM Muslimah Group diharapkan lebih memberikan
motivasi kepada setiap peserta pelatihan bordir dalam meningkatkan pengetahuan,
sikap dan keterampilan yang telah diperoleh untuk dapat dijadikan bekal dalam
mengembangkan usaha yang akan dikelola. Para instruktur juga diharapkan dapat
mempertahankan dan menggali potensi yang dimiliki setiap peserta pelatihan
untuk mengoptimalkan keterampilan membordir dengan memberikan bimbingan
dan latihan yang intensif, sehingga dapat memotivasi setiap peserta pelatihan
untuk selalu berlatih dalam membuat bordir yang memiliki nilai ekonomi dan
70
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat. (2002). Desain
Cendramata dan Busana Muslim Sumatera Barat. Sumatera Barat: Diperindag.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat. (2004). Kumpulan Desain Sulaman Bordir, Tenun, Kerajinan Pandan dan Bambu Sumatera Barat. Sumatera Barat: Diperindag.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat. (2005). Teknik Pewarnaan
dan Pengembangan Desain Sulaman Bordir, Tenun dan Batik Sumatera Barat. Sumatera Barat: Diperindag.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat. (2007). Blazer,Tunik, Dan
Gamis. Sumatera Barat: Diperindag.
Hariwijaya, M. Triton (2011). Pedoman Penulisan Ilmiah Skripsi dan Tesis.
Jakarta: PT. Suka Buku.
Riduwan, M.B.A. (2004). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan
Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Saputra, S.A. (2007). Statistika. Bandung: Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.
Suhersono, H. (2004). Desain Bordir Motif Krancang, Tepi, dan Lengkung. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Tim Klinik Disain Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat.(2003). Buku Panduan Desain Cendramata dan Busana Muslim Sumatera Barat. Sumatera Barat:Diperindag.
T.n. (2012). Modul Pelatihan. Solok: Lembaga Kursus dan UKM Muslimah
Group.
T.n. (2012). Modul Kewirausahaan. Solok: Dinas Koperindag
Tresna, P. (2009). Desain Hiasan Motif Hias, Gambar Kerja, dan Teknik Menghias Kain. Bandung: Gapura Press
Febrin Nazifah, 2014
Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ali, M. (2010). . Tersedia: http//www.google/rumus
presentase.com
Putra, M. (2010). . Tersedia: http//www.blogspot./kerangka pemikiran dan hipotesis.com
Ridwan,(2006). .Tersedia:http//www.google/tolak ukur untuk
meninterpretasikan derajat reliabilitas menggunakan bahan interpretasi nilai r.com
Slameto,(2010). .Tersedia:http//www.google/definisi kesiapan.com
______,(2010). .Tersedia:http//www.google/prinsip kesiapan.com
Sukardi,(2003). .Tersedia:http//www.google/pengertian tes.com
Tersedia: http//www.google/mesin bordir.com .Tersedia: http//www.google/alat bordir.com