Mengingat Kembali: Shalat Sebagai Mi’raj Seoorang Mukmin
Rian Hidayat,
M.Pd
Tentang Pembicara
• Rian Hidayat, S.Pd.I, M.Pd.
• GPAI SMP-SMA Semesta Semarang
• GPAI Mega Islamic Boarding School
• FB: Rian Hidayat Abi
• IG: @rianhidayatabi
• Blog: rianabi.wordpress.com
Senin, 28 Februari 2022
Tanggal?
Senin, 27 Rajab 1443 H
Kapan Puasa?
Sabtu, 02 April 2022
01 Ramadhan 1443H
Lebaran, Senin 02 Mei 2022
Day’s to Ramadhan Jumat, 04
Maret 2022
Jumat, 01 Sya’ban 1443
H
KEJADIAN PENTING DI BULAN RAJAB
Sayyidah Aminah binti Wahb mulai mengandung Sang Rasul Muhammad Saw.
27 Rajab, Terjadinya Peristiwa Isro Mi’roj
Pada hari ke-10 bulan Rajab tahun 9 H, terjadi Perang Tabuk, yaitu ekspedisi yang dilakukan 30.000 umat Islam pada 630 M atau 9 H, ke Tabuk, yang sekarang terletak di wilayah Arab Saudi barat laut.
Rajab 9 H, Raja Habasyah wafat dalam keadaan muslim.
Pada tanggal 27 Rajab 583 H/2 Oktober 1187, Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil membebaskan Baitul Maqdis,
Palestina. Pada 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan 31 Januari 1926, para ulama berkumpul di Surabaya menyepakati lahirnya jam’iyah
Nahdlatul Ulama
Pada Rajab tahun 101 H, Khalifah Umar bin Abdul Aziz meninggal dalam usia 39 tahun.
Imam Syafi’i wafat pada bulan Rajab tahun 204 H dalam usia 54 tahun. Beliau
dimakamkan di Mesir.
Pembebasan Kota Damaskus dari kekuasaan bangsa romawi. Pada bulan
Rajab, tahun 14 H/635 M. dibawah komando Abu Ubaidah bin al-Jarrah dan Khalid bin al-Walid, berhasil menaklukan
kota Damaskus dan menguasainya.
Setahun setelah terjadinya pembebasan kota Damaskus, terjadi peperangan Yarmuk di bawah komando Khalid bin al-Walid yang terjadi pada hari senin di bulan Rajab, pada tahun 15 H/636 M.
Terjadinya pembebasan kota Hirrah di Irak di bulan Rajab, yang dilakukan oleh Khalid bin al-Walid. Sebagaimana yang dijelaskan Ibnu Katsir dalam Bidayah wa
an-Nihayahnya.
Runtuhnya Khilafah Turki
Utsmani. Sejarah yang terjadi pada 28 Rajab 1342 H atau 03 Maret 1924 M, adalah runtuhnya Kesultanan Ottoman Turki yang
dihapus oleh Musatafa Kemal Ataturk.
Dardir ‘Ala Qishotul Mi’roj karya Imam Abu
al-Barakat Ahmad Ibn Muhammad Ibn Ahmad
al-Adawiy al-Malikiy al-Khalwatiy (w. 1127
H/1715 M).
Qisshotul Mi’roj Karya Imam Najmuddin al-Ghoithy
(w: 984 H) Sirah Nabawiyah
karya Ibnu Hisyam
Al-Siraj al-Wahhaj fi Haqoiqil Mi’roj karya Abi
Ishaq Ibrahim bin Ali an-Nu’mani al-Mishry
(391 H).
Ayatul Kubro fi Syarh Qisshotil Mi’raj karya
Imam Suyuthi
Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dalam Muqoddimah Kitab Anwarul Bahiyyah min Isra’ wa Mi’raji Khoiril Bariyyah pernah mengumpulkan dan mengompilasi kitab-kitab yang berbicara tentang Isra’ Mi’raj hingga mencapai jumlah
41 judul, itupun belum menghitung yang tidak terjangkau oleh beliau.
Dalam buku Syaikh
Bediuzzaman Said Nursi dari Riwayat Ibnu Sa’ad: 18 Bulan / 1 Tahun 6 Bulan sebelum hijrah ke Madinah. Tepatnya setelah Rasulullah Saw ke Tha’if.
Kelompok Pertama, yang mencemooh; kebanyakan dari mereka orang kafir. Mereka menggemboskan isu bahwa
Nabi Muhammad telah gila.
3 KELOMPOK MEREPON ISRO
MI’ROJ
Kelompok kedua adalah mereka yang ragu-ragu.
Mereka terbawa oleh suasana kontradiksi, mau percaya kok rasanya berita itu tidak masuk akal. Tapi ngga percaya, kan Muhammad tidak pernah berbohong Kelompok ketiga adalah mereka yang begitu yakin akan kerasulan Muhammad Saw. Perjalanan yang kontroversial ini pun bagi mereka justru meningkatkan keyakinannya bahwa beliau benar-benar utusan Allah.
Kisah Fiksi: “Semut Isro Mi’roj”
• Tanggal 27 Rajab, terjadi Isra Mi’raj. Untuk menghibur nabi setelah wafatnya dua orang tercinta, Abu Thalib dan Khadijah, yang dikenal ‘Amul Huzni (Tahun kesedihan). 10 Tahun setelah
kenabian, berarti terjadi saat usia Nabi Saw 50 tahun.
Fisik
Tantangan Rasulullah
Psikologis Ejekan-ejekan, misalkan pendusta, gila, tukang sihir, dinisbatkan kepada bin abi kabsah (anak tukang gembala), dll.
Kaumnya disiksa, diembargo, ancaman pembunuhan, dll.
Latar Belakang Isro Mi’roj
• Dalam buku Muhammad: Biografi Singkat (Rogerson, 2013:145) ini
adalah hadiah Allah sekaligus pembuktian bahwa Nabi Muhammad
saw. mengikuti jalur para nabi terdahulu (sanad kenabian).
Usia 4 Tahun
Sebelum Isro Mi’roj
Kisah Jibril Mengambil Buroq di Surga
Pada malam sebelum mengalami Isra dan Mikraj, Nabi Muhammad saw. tengah bermalam di rumah Hindun binti Abu Thalib, sepupu beliau yang dikenal dengan nama Ummu Hani.
Setelah tidur sejenak, Nabi terjaga dan mengunjungi Ka'bah. Di sana, beliau berdoa dan mengantuk hingga terlelap di samping Ka’bah. Saat itulah Jibril datang, membangunkan beliau hingga 3 kali. Oleh Jibril, Nabi diantarkan ke buraq, sejenis hewan yang lebih tinggi dari himar (keledai), dan lebih pendek dari baghal. Buraq ini memiliki sayap, dan berwarna
putih susu.
Gambar hanya illustrasi
Dalam kitab Qishshah Mi'rajin Nabi karya Syekh Najmudin Al-Ghoidzi, digambarkan dalam perjalanan dari Ka'bah ke Baitul Maqdis, Nabi Muhammad Saw. mengalami perhentian beberapa kali, yaitu di Madinah, dekat Sajarah Musa, tempat Nabi Musa berteduh saat diburu Firaun, Bukit Sinai, hingga Betlehem tempat kelahiran Nabi Isa.
Di Masjid inilah Nabi Muhammad SAW singgah ketika melaksanakan Isra Mi’raj dan Nabi SAW mengimami shalat berjamaah bersama 25 Rasul dan Nabi-nabi Allah lainnya.
Jika seandainya kecepatan Buraq diambil serendah-rendahnya setara dengan perbandingan kecepatan elektris saja: 300.000 kilometer per detik, maka jarak antara Masjidil Haram di Mekkah dengan Masjidil Aqsha di Palestina yang berjarak 1.239 kilometer, paling tidak memakan waktu 1/200 detik. Padahal, Buraq
adalah makhluk hidup yang kecepatannya pun bisa melebihi kecepatan elektris tadi.
Jaraknya 1239,42 Km.
Dengan unta 1 bulan 10 hari.
Dengan pesawat saat ini, 1 Jam 52 Menit.
Peristiwa Mi’roj dijelaskan pada Surat an-Najm ayat 1 sampai 17
❑ Isra’ berarti perjalanan Rasulullah di malam hari sebelum subuh dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsha di Palestina.
❑ Mi’raj berarti dinaikannya Rasulullah menghadap Allah ke Sidratul Muntaha.
“Di sana Rasulullah bertemu dengan sejumlah Nabi yang diutus sebelum dirinya (Ibrahim, Musa, dan lainnya), lalu dia memimpin mereka sembahyang di sebuah Kuil,” catat Karen Armstrong dalam buku Muhammad: Prophet for Our Times (2006: 113).
Di tempat tersebut, Beliau juga ditawari gelas berisi anggur dan susu. Nabi memilih susu. Dalam buku Muhammad: Biografi Singkat (Rogerson, 2013:144) susu secara simbolis adalah
tengah-tengah jalan asketisme dan hedonisme.
S a n a d K e n a b i a n
Nabi melihat golongan ini sering memanen tanaman yang baru ia tanam. Setelah dipanen, tanaman tersebut tumbuh kembali. Begitupun
seterusnya sehingga hasil panen mereka melimpah ruah.
11 Golongan Yang Ditemui
Nabi
Ketika itu nabi mencium bau harum. Ternyata ketika ditanyakan kepada Jibril, bau harum tersebut berasal dari keluarga besar Masyitah yang
dimasak hidup-hidup oleh Fir‘aun karena tidak mau mengakuinya sebagai Tuhan
Saat itu Nabi melihat sekelompok orang yang kepalanya pecah. Setelah kepala mereka pecah, kepala tersebut utuh kembali. Setelah itu, kepala mereka pecah kembali. Kemudian utuh seperti semula dan pecah lagi.
Kejadian itu berlangsung berkali-kali.
Setelah itu Nabi SAW menyaksikan beberapa orang yang memakan pohon dhari‘ (pohon kering dan berduri), zaqqum (tumbuhan yang rasanya pahit) dan batu yang panas. Ketika ditanyakan kepada Jibril, orang-orang ini adalah orang
yang tidak mau bersedekah
Kelompok orang ini digambarkan pada saat itu seperti orang yang menggenggam daging empuk dan daging busuk. Namun orang-orang itu memilih memakan daging busuk dari pada daging empuk yang dibawanya.
Orang-orang ini, menurut Jibril, adalah orang yang lebih memilih tidur dengan perempuan lain padahal ia memiliki istri yang sah.
1. Orang-orang yang gemar bersedekah
2. Orang-orang yang senantiasa berpegang teguh
pada agama Allah
3. Pemalas mengerjakan shalat fardhu.
4. Orang-orang yang enggan bersedekah
5. Pezina yang lebih memilih wanita lain di luar istrinya
sendiri
Nabi SAW melihat golongan ini seperti kayu yang berada di tengah jalan. Saat ada orang yang melewati jalan tersebut, orang itu terbakar
karena kayu itu.
11 Golongan Yang Ditemui
Nabi
Nabi SAW menyaksikan perumpamaan golongan ini seperti orang yang berenang di sungai yang penuh darah.
Saat itu Nabi SAW melihat golongan orang yang memikul kayu bakar di pundaknya. Orang-orang yang termasuk golongan ini masih terus menambah kayu bakar yang dipikulnya walaupun sebenarnya mereka
tidak kuat memikulnya.
Para dai ini dilihat oleh nabi seperti sekelompok orang yang lidah dan mulut mereka dipotong dengan menggunakan gunting besi. Setelah dipotong, mulut
dan lidah mereka tumbuh seperti semula dan dipotong lagi.
Saat itu Nabi SAW melihat golongan orang yang berkuku panjang dan terbuat dari tembaga. Mereka mencakar-cakar muka mereka dengan kuku tersebut.
6. Para perampok atau pembegal.
7. Pemakan harta riba
8. Rakus jabatan
9. Para da’i yang tidak mengamalkan ucapannya.
10. Para pengumpat
11. Provokator
Ketika itu Nabi SAW melihat sebuah lubang kecil. Tiba-tiba keluarlah seekor sapi yang besar dari lubang tersebut. Sapi itu tidak mampu kembali masuk ke
lubang tersebut karena terlalu besar.
Dalam Surah an-Najm ayat 17, digambarkan,
"Penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang
dilihatnya itu dan tidak
(pula) melampauinya".
• : ُﺖْﻠُﻗ ؟ َﺖْﻌَﻨ َﺻ ﺎَﻣ : َلﺎَﻘَﻓ ،ﻰَﺳﻮُﻣ ُﺖْﺌ ِﺟ ﻰﱠﺘ َﺣ ُﺖْﻠَﺒْﻗَﺄَﻓ ،ًةَﻼ َﺻ َنﻮُﺴْﻤ َﺧ ﱠﻲَﻠَﻋ ْﺖ َﺿِﺮُﻓ ﱠﻢُﺛ ﱠﺪَﺷَأ َﻞﯿِﺋا َﺮْﺳِإ ﻲِﻨَﺑ ُﺖ ْﺠَﻟﺎَﻋ ، َﻚْﻨِﻣ ِسﺎﱠﻨﻟﺎِﺑ ُﻢَﻠْﻋَأ ﺎَﻧَأ : َلﺎَﻗ ،ًةَﻼ َﺻ َنﻮُﺴْﻤ َﺧ ﱠﻲَﻠَﻋ ْﺖ َﺿِﺮُﻓ
، َﻦﯿ ِﻌَﺑ ْرَأ ﺎَﮭَﻠَﻌ َﺠَﻓ ،ُﮫُﺘْﻟَﺄَﺴَﻓ ، ُﺖْﻌ َﺟ َﺮَﻓ ،ُﮫْﻠَﺴَﻓ ، َﻚﱢﺑ َر ﻰَﻟِإ ْﻊ ِﺟ ْرﺎَﻓ ،ُﻖﯿ ِﻄُﺗ َﻻ َﻚَﺘﱠﻣُأ ﱠنِإ َو ،ِﺔ َﺠَﻟﺎَﻌُﻤﻟا ﱠﻢُﺛ ،ُﮫَﻠْﺜِﻣ ﱠﻢُﺛ
َﺛ
ﻠ(110 /4 ،يرﺎﺨﺒﻟا ﺢﯿﺤﺻ) .ا ًﺮْﺸَﻋ َﺔَﻨَﺴ َﺤﻟا يِﺰ ْﺟَأ َو ،يِدﺎَﺒ ِﻋ ْﻦَﻋ ُﺖْﻔﱠﻔ َﺧ َو ،ﻲِﺘ َﻀﯾِﺮَﻓ ُﺖْﯿ َﻀْﻣَأ ْﺪَﻗ ﻲﱢﻧِإ َيِدﻮُﻨَﻓ ،ٍﺮْﯿ َﺨِﺑ ُﺖْﻤﱠﻠَﺳ : ُﺖْﻠُﻗ ،ُﮫَﻠْﺜِﻣ َلﺎَﻘَﻓ ،ﺎًﺴْﻤ َﺧ ﺎَﮭَﻠَﻌ َﺟ : ُﺖْﻠُﻗ ؟ َﺖْﻌَﻨ َﺻ ﺎَﻣ : َلﺎَﻘَﻓ ﻰَﺳﻮُﻣ ُﺖْﯿَﺗَﺄَﻓ ،ﺎًﺴْﻤ َﺧ ﺎَﮭَﻠَﻌ َﺠَﻓ ،ُﮫَﻠْﺜِﻣ : َلﺎَﻘَﻓ ،ﻰَﺳﻮُﻣ ُﺖْﯿَﺗَﺄَﻓ ،ا ًﺮْﺸَﻋ َﻞَﻌ َﺠَﻓ ُﮫَﻠْﺜِﻣ ﱠﻢُﺛ ، َﻦﯾِﺮْﺸ ِﻋ َﻞَﻌ َﺠَﻓ ُﮫَﻠْﺜِﻣ ﱠﻢُﺛ ، َﻦﯿِﺛَﺎ
• Artinya: … Kemudian diwajibkan atasku shalat 50 kali. Aku menerimanya hingga datang Musa ‘as. menemuiku dan bertanya; “Apa yang telah kamu lakukan?”. Aku jawab: “Aku diwajibkan shalat lima puluh kali”. Musa berkata; “Akulah orang yang lebih tahu tentang manusia daripada kamu. Aku sudah berusaha menangani Bani Isra’il dengan sungguh-sungguh. Dan ummatmu tidak akan sanggup melaksanakan kewajiban shalat itu. Maka itu kembalilah kamu kepada Rabbmu dan mintalah (keringanan) “.
Maka aku meminta keringanan lalu Allah memberiku 40 kali shalat lalu (aku menerimanya dan Musa kembali menasehati aku agar meminta keringanan lagi), kemudian kejadian berulang seperti itu (nasehat Musa) hingga dijadikan 30 kali lalu kejadian berulang seperti itu lagi hingga dijadikan 20 kali kemudian kejadian berulang lagi hingga menjadi sepuluh lalu aku menemui Musa dan dia kembali berkata seperti tadi hingga dijadikan lima waktu lalu kembali aku menemui Musa dan dia bertanya;
“Apa yang kamu dapatkan?”. Aku jawab; “Telah ditetapkan lima waktu”. Dia berkata seperti tadi lagi. Aku katakan; “Aku telah menerimanya dengan baik”. Tiba-tiba ada suara yang berseru: “Sungguh AKu telah putuskan kewajiban dariku ini dan Aku telah ringankan buat hamba-hamba-Ku dan aku akan balas setiap satu kebaikan (shalat) dengan sepuluh balasan (pahala) “. (HR. Bukhari/4 – No. 110).
Dalam buku Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik (Lings, 2015:190), Rasulullah dilukiskan berkata, "Aku sudah berkali-kali menghadap
Tuhanku, memohon hingga merasa malu".
Dikutip dari buku M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui halaman 58,
kewajiban sholat 5 waktu memang ditetapkan Allah
ketika Rasulullah melaksanan Mi'raj.
1. Shalat sebagai Tiang Agama
Kenapa Shalat?
2. Amalan yang Pertama Kali Dihisab
3. Mengangkat Derajat dan Diberi Kemudahan
4. Pembatas Kafir dan Muslim
Rasulullah Saw bersabda: “Islam dibangun di atas lima pilar: Syahadat bahwa tidak ada tuhan (yang hak) kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi haji ke Baitullah, dan berpuasa di bulan Ramadhan.”(HR. Bukhari Muslim).
Dari Abu Hurairah ra berkata: “Aku mendengar Nabi SAW bersabda:
“Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik ia benar-benar telah beruntung dan sukses. Dan jika shalatnya rusak benar-benar telah celaka dan merugi.”(HR. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i).
Rasullullah Saw bersabda, “Hendaklah kamu memperbanyak sujud,
sesungguhnya sujud satu saja karena Allah niscaya Allah mengangkat satu derajat dan Allah menghapus satukesalahanmu.” (HR Muslim).
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya pembatas antara seseorang dengan kekufuran dan kesyirikan adalah meninggalkan shalat.” (HR.
Muslim dari Jabir).
5. Dijauhkan dari Syaitan
Kenapa Shalat?
6. Shalat Membuat Wajah Bercahaya
7. Tidak shalat; Masuk Neraka Wail dan Saqar
8. Tidak shalat; Dikumpulkan Bersama Qarun dan Fir’aun
Imam Ali as berkata: “Jika seseorang berdiri melaksanakan shalat maka Iblis menghadap kepadanya sambil memandangnya dengan hasud karena melihat rahmat yang menyelimutinya.”
Adapun “Wajah-wajah (orang-orang mukmin)” pada hari itu berseri-seri. (QS.
Al-Qiyamah:22). “Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan
memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati.” (QS. Al insan:11)
“Apakah yang memasukkan kamu kedalam (neraka) Saqar?“ Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,” (QS. al-Muddatstsir:
42-43).
Rasulullah Saw bersabda, “Siapa yang menjaga (shalat)nya, ia akan memperoleh cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari kiamat. Dan siapa yang tidak menjaganya, ia tidak akan punya cahaya, petunjuk, dan tidak selamat. Dan kelak pada hari kiamat ia akan bersama Qarun, Fir’aun, Hamman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad, Thabrani, dan Ibnu Hibban)
Cerita Nabi Ibrahim yang ayahnya penjual patung, tidak beriman. Paman Rasul juga ada yang tidak beriman.
Tarbiyah Isro Mi’roj
Kisah Nabi Musa yang disuaka politik oleh Nabi Syu’aib = Nabi Muhammad disuaka politik oleh kaum Anshar.
Dalam al-Qur’an banyak kisah tentang para nabi, dalam rangka tarbiyah membentuk karakter Nabi Muhammad Saw.
Kisah Siti Masyitah, pembantu anaknya Fir’aun yang harum.
Isro Mi’roj menjadi pengembaraan intelektual Rasulullah dengan izin Allah.
Mengedepankan musyawarah seperti musyawarahnya Nabi Muhammad Saw dan Nabi Musa di langit ke-6.
Sebagai orangtua mendidik anaknya untuk shalat sebagai perintah langsung Allah dalam Isro Mi’roj.
▪ Perjalanan = Pergerakan = Harokah = Harkat. Kitab gundul harus berharokat.
▪ Kisah lampu aladin. Digerakkan.
▪ Peringatan Isro Miraj = Terus menata kehidupan, menebarkan kebaikan,
Isra dan mi’raj .Isra’ berarti perjalanan Rasulullah di malam hari.
Habluminnas
Mi’raj berarti meningkat, naik, dinaikannya Rasulullah menghadap Allah di sidrathal muntaha.
▪ Hidup seperti menaiki anak tangga. Melewati berbagai stasiun. Terus
memperbaiki diri. Tidak puas dengan kebaikan yang sdh dilakukan, dengan ilmu yang sudah didapat.
Habluminallah
ًﻼْﯾَﻟ ۦِهِدْﺑ َﻌِﺑ ٰى َر ْﺳَأ ٓىِذﱠﻟٱ َن َٰﺣْﺑُﺳ
Pada kata Subhanalladzi, Maha Suci Allah yang. Hal ini mengisyaratkan
bahwa persitiwa ini sangat luar biasa. Saking spesialnya kejadian ini, Allah sendiri memuji diri-Nya
dengan ucapan Subhanallah.
Kata ‘abdihi, Hamba-Nya. Hal ini berarti bahwa tidak semua orang secara sembarangan mampu
melakukan perjalanan Isra Mi’raj. Perjalanan fantastis yang hanya bisa dilakukan oleh manusia
yang sudah mencapai tingkatan ‘abdihi, hamba-Nya
Pada siang hari radiasi sinar matahari demikian kuatnya, sehingga bisa
membahayakan badan Nabi Muhammad yang sebenarnya memang bukan badan cahaya. Badan
nabi yang sesungguhnya tentu saja adalah materi.
Subhana bisa juga berasal dari kata ‘sabaha‘ artinya berenang. Mashdar lainnya adalah Tasbih, yang berarti gerak yang dinamis. Hakekat dari seluruh materi di alam semesta ini adalah bergerak, ber-rotasi dan ber-revolusi.
Rembulan ber-rotasi dan ber-revolusi kepada Bumi. Bumi ber-rotasi dan ber-revolusi kepada Matahari. Matahari ber-rotasi dan ber-revolusi kepada pusat Bimasakti. Dan
begitu seterusnya. Jadi peristiwa Isra’ wal Mi’raj adalah fenomena pergerakan dan sangat dinamis, bukan sekedar
aktifitas statis.
Asra= memperjalankan. Kata ini bentuk transitif (muta’addiy) dari kata saraa = berjalan. Di sini jelas bahwa Allah Yang Maha Dinamis yang menentukan gerak dan diamnya, atau berjalan dan
berhentinya hamba-Nya yakni Rasulullah SAW. Jadi peristiwa Isr’a wal Mi’raj merupakan kehendak aktif Allah SWT, bukan kehendak Rasulullah Saw.
ُرﯾ ِﺻَﺑْﻟٱ ُﻊﯾِﻣﱠﺳﻟٱ َوُھ ۥُﮫﱠﻧِإ ۚ ﺂَﻧِﺗ َٰﯾاَء ْنِﻣ ۥُﮫَﯾ ِرُﻧِﻟ ۥُﮫَﻟ ْو َﺣ ﺎَﻧ ْﻛ َر َٰﺑ ىِذﱠﻟٱ
Perjalanan ini adalah perjalanan yang tak lazim. Oleh karena itu Allah
mempersiapkan semua fasilitas dengan keberkahan untuk menjaga kelancaran perjalanan sekali dalam
sepanjang sejarah manusia Dalam perjalanan itu Rasul
menyaksikan pemandangan yang tidak pernah beliau saksikan sebelumnya. Terutama ketika melintasi dimensi-dimensi langit yang lebih tinggi pada saat Mi’raj ke
langit ke tujuh.
Ini adalah proses penegasan informasi kalimat sebelumnya. Dengan adanya kalimat ini, seakan-akan Allah ingin memberikan jaminan kepada kita bahwa apa yang telah Dia ceritakan
dalam ayat ini adalah benar adanya. Kenapa?
Karena berita ini datang dari Allah, Tuhan yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Maka tak perlu ada keraguan tentang kisah fenomenal ini.
ﺎ َﺻْﻗَ ْﻷٱ ِدِﺟ ْﺳَﻣْﻟٱ ﻰَﻟِإ ِما َر َﺣْﻟٱ ِدِﺟ ْﺳَﻣْﻟٱ َنﱢﻣ
Perjalanan ini dimulai dari mesjid ke mesjid, sebab mesjid adalah bangunan yang memiliki energi positif.
Disanalah orang-orang berusaha untuk menyucikan diri, mendekat, bahkan merapat kepada Tuhannya.
Masing-masing mesjid tersebut ibarat tabung energi positif bagi perjalanan Nabi
Tabung transmitter (pemancar) Tabung Reciever.