• Tidak ada hasil yang ditemukan

1/37 Penguatan Kelembagaan Penelitian dan Pengembangan Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah di Kabupaten Purbalingga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1/37 Penguatan Kelembagaan Penelitian dan Pengembangan Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah di Kabupaten Purbalingga"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

1/37

Penguatan Kelembagaan Penelitian dan Pengembangan Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah di Kabupaten Purbalingga

Nama Diklat : Pelatpim Tingkat III Angkatan I

Tahun : 2019

Ruang lingkup inovasi : Kabupaten/Kota

Cluster inovasi : Perencanaan Pembangunan, Penelitian & Statistik Inovator : SUNARTO, SE,M.Si

Jabatan : Kabid Program Pembangunan dan Penelitian Pengembangan BAPPELITBANGDA Kab. Purbalingga Instansi : Pemerintah Kabupaten Purbalingga

Latar Belakang

A. Kondisi Awal

Tujuan dari perencanaan adalah tercapainya tingkat kesejahteraan masyarakat. Kondisi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Purbalingga masih jauh dari rata-rata Provinsi Jawa Tengah antara lain dari sisi angka kemiskinan, dan indek pembangunan manusia. Tujuh tahun terakhir kemiskinan Purbalingga pada angka 23,06 persen pada tahun 2011; 21,19 persen pada tahun 2012; 20,53 persen pada tahun 2013; 19,75 persen pada tahun 2014; 19,70 persen pada tahun 2015, 18,98 persen pada tahun 2016; dan 18,80 persen pada tahun 2017.

Sedangkan indeks pembangunan manusia pada angka 65,53 pada tahun 2013, 66,23 pada tahun 2014 dan 67,03 pada tahun 2015. Sejawa tengah Kabupaten purbalingga menempati rangking 26 pada tahun 2013 dan 2014 serta ranking 27 pada tahun 2015

(2)

2/37

Berdasarkan hasil evaluasi pencapaian target RPJMD 2016-2021 terhadap kinerja pembangunan Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan ditunjukkan dalam 52 indikator, sebanyak 19 indikator berstatus telah tercapai (capaian target tahun 2017 dan target akhir RPJMD sebesar 100% atau lebih), 6 indikator akan tercapai (target tahun 2017 sudah tercapai 100% bahkan lebih) dan 12 indikator perlu perhatian/upaya keras untuk dicapai target akhir RPJMD. Sedangkan 5 indikator belum

teridentifikasi status capaiannya. Secara rinci gambaran pencapaian indikator Urusan Pemerintahan sampai dengan tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Capaian Kinerja Urusan

(3)

3/37

No Program Indiktor Kinerja Daerah Satu-an

Target RPJMD

2016-2021

2017 Capaian RPJMD

s/d 2017

(%)

Status Tar-get Reali-sasi Capai-an

No Program Indiktor Kinerja Daerah Satu-an

Target RPJMD

2016-2021

2017 Capaian RPJMD

s/d 2017

(%)

Status Tar-get Reali-sasi Capai-an

Bappelitbangda

Program Perencanaan Pembangunan Daerah

1 Persentase Keselarasan RKPD terhadap RPJMD % 100 100 93,9 93,88 94

?

2 Tingkat Keselarasan Renstra SKPD terhadap RPJMD % 100 100 100 100,00 100 ?

3 Tingkat Aspirasi Masyarakat melalui musrenbang yang terakomodir dalam dokumen penganggaran % 40 35 24,70 70,6 176 ? Program Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah

4 Tingkat Pencapaian Target Kinerja sasaran Pembangunan % 100 100 76 ?

Program Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

5 Jumlah jaringan kemitraan pemerintah daerah dengan lembaga iptek Lem-baga 7 4 11 275,0 157,14 ?

6 Frekuensi diseminasi hasil litbang Desi-mina-si 4 4 4 100,0 100 ?

Keterangan :

- OPD Pengampu : Bappelitbangda

- : Telah Tercapai; : Akan Tercapai; ? : Perlu perhatian/Upaya Keras;

Sumber : Bappelitbangda Tahun 2018

(4)

4/37

Dari data capaian kinerja urusan Pemerintahan yang diampu oleh Bappelitbangda, terdapat 2 (dua) indikator kinerja yang capaian kinerjanya masih perlu perhatian / upaya keras untuk pencapaiannya yakni 1) Persentase Keselarasan RKPD terhadap RPJMD; 2) tingkat pencapaian target kinerja sasaran pembangunan. Berdasarkan capaian kinerja pelayanan Bappelitbangda selama kurun waktu lima tahun ke belakang, tantangan dan peluang yang ada, maka dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan yang dihadapi Bappelitbangda yaitu:

1. Belum optimalnya kapasitas, kualitas, kuantitas dan pemerataan SDM dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;

2. Belum optimalnya koordinasi internal antar bidang;

3. Masih adanya pelaksanaan beban kerja yang tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi bidang/sub bidang;

4. Belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mendukung tercapainya reformasi birokrasi;

5. Belum optimalnya ketersediaan, validitas, pemanfaatan, pengelolaan dan pengintegrasian data (spasial, sektoral dan statistik) berbasis Teknologi Informasi (TI) yang tersusun secara sistematis dan akurat;

6. Sistem aplikasi perencanaan yang belum terintegrasi dengan sistem penganggaran dan sistem pengendalian, monitoring dan evaluasi;

7. Belum optimalnya pengelolaan sistem database dan belum akuratnya hasil monitoring dan evaluasi program/kegiatan pembangunan sebagai dasar penyusunan perencanaan yang akan datang;

8. Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan yang mengakibatkan kurang efektifnya proses perencanaan

9. Lemahnya kapasitas kelembagaan penelitian dan pengambangan dalam mendukung perencanaan pembangunan daerah yang mengakibatkan kurang efektifnya proses perencanaan;

10. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi proses perencanaan pembangunan sektoral dan kewilayahan.

11. Pengukuran kinerja sasaran masih berorientasi output

(5)

5/37

B. Kondisi yang Diinginkan

Lemahnya kapasitas kelembagaan penelitian dan pengambangan dalam mendukung perencanaan pembangunan daerah yang mengakibatkan kurang efektifnya proses perencanaan dapat terjadi karena belum adanya daya dukung lembaga penelitian dan pengembangan melalui jejaring hasi-hasil kelitbangan.

Keberhasilan perencanaan pembangunan tidak hanya didukung oleh kompetensi dan kapabilitas SDM perencana yang handal dan visioner namun juga perlu adanya partisipasi masyarakat dalam kajian kelitbangan, sinergitas perencanaan pembangunan antar dokumen perencanaan pembangunan sehingga seluruh perencanaan yang ada dapat terintegrasi. Integrasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan menjadi tantangan perencana agar target kinerja sasaran pembangunan dapat tercapai.

Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 18 tahun 2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan

Tehnologi bahwa Pemerintah Daerah didorong untuk merumuskan prioritas serta kebijakan pembangunan IPTEK di daerah. Peran Pemerintah Daerah dalam Regulasi ini antara lain:

· Membangun kawasan, pusat peragaan serta sarana dan prasarana IPTEK lain untuk memfasilitasi sinergi dan pertumbuhan unsur-unsur kelembagaan dan menumbuhkan budaya IPTEK di kalangan masyarakat.

· Pemerintah Daerah wajib merumuskan prioritas serta kerangka kebijakan di bidang IPTEK yang dituangkan sebagai kebijakan strategis pembangunan IPTEK

· Membentuk Dewan Riset Daerah (DRD) sebagai mitra kerja.

Penguatan kelembagaan kelitbangan dalam perencanaan pembangunan daerah melalaui pendekatan jejaring hasi-hasil kelitbangan dilaksanakan di Kabupaten Purbalingga dengan leading sektor pada OPD Bappelitbangda. Pelaksanaan penguatan kelitbangan dilakukan melalui mitra kerja kelitbangan yaitu dengan

pembentukan Dewan Riset Daerah, penyusunan Standar Operating Prosedur Kelitbangan, Penerapan Aplikasi sistem manajemen layanan kelitbangan dan penyusunan Rencana Induk Kelitbangan.

(6)

6/37

C. Pemetaan Masalah

Bappelitbangda Kabupaten Purbalingga dibentuk sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Peraturan Pemerintah tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Purbalingga Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purbalingga. Berdasarkan peraturan daerah tersebut Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah merupakan perangkat daerah tipe A. Bappelitbangda mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan di bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan yang menjadi kewenangan daerah. Susunan Organisasi Bappelitbangda dapat dilihat pada gambar dibawah.

Gambar 3 Struktur Organisasi Bappelitbangda

(7)

7/37

D. Tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut :

1) Kepala Bappelitbangda

Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala BAPPELITBANGDA mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis di bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan;

b. pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan;

c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis di bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan;

d. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang Urusan Pemerintahan Daerah di bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan;

e. pelaksanaan fungsi kesekretariatan badan;

f. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh bupati, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2) Sekretariat

Sekretaris mempunyai tugas perumusan konsep dan pelaksanaan kebijakan, pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kesekretariatan

BAPPELITBANGDA serta pemberian dukungan administratif bidang Perencanaan, Keuangan, Umum dan Kepegawaian kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BAPPELITBANGDA.

Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat BAPPELITBANGDA mempunyai fungsi:

a. pengkoordinasian kegiatan di lingkungan BAPPELITBANGDA;

(8)

8/37

b. pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja di lingkungan BAPPELITBANGDA;

c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi keuangan, ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, keprotokolan, kearsipan dan pelayanan administrasi di lingkungan BAPPELITBANGDA;

d. pengkoordinasian pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

e. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan BAPPELITBANGDA;

f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

g. pengkoordinasian penyusunan evaluasi dan pelaporan kinerja dan anggaran penyelenggaraan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan Daerah di bidang Perencanaan serta Penelitian dan Pengembangan;

h. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala BAPPELITBANGDA sesuai dengan fungsinya.

Berdasarkan Peraturan Bupati Purbalingga No 99 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Badan Perencanaan

Pembangunan, Penelitian, dan Pengembagan Daerah Kabupaten Purbalingga pasal 34, bahwa kewenangan kelitbangan berada pada Bidang Program Pembangunan dan Penelitian Pengembangan.

Bidang Program Pembangunan dan Penelitian Pengembangan adalah unsur penunjang fungsi pelaksana perencanan dan penyusunan program pembangunan, penelitian, pengembangan dan inovasi daerah, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Program Pengembangan dan Penelitian Pengembangan dipimpin oleh Kepala Bidang.

Bidang Program pembangunan dan penelitian pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) mempunyai tugas perumusan konsep dan pelaksanaan kebijakan, pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi serta pelaporan bidang Program Pembangunan dan Penelitian Pengembangan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 34, Bidang Program Pembangunan dan Penelitian Pengembangan menyelenggarakan fungsi :

a. Pengkoordinasian pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrengbang)

(9)

9/37

b. Perumusan dokumen perencanaan dan kebijakan umum pembangunan RPJPD, RPJMD, RKPD.

c. Pengkoordinasian pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi RTRW daerah dan RPJMD

d. Penyusunan data usulan program prioritas pembangunan kepada K/L dan Provinsi dalam rangka sinergitas dan harmonisasi Kegiatan K/L dan Provinsi di Kabupaten

e. Pengendalian dan evaluasi dokumen perencanaan pembangunan

f. Penyusunan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah

g. Pengkoordinasian pelaksanaan, fasilitasi dan pembinaan kegiatan kelitbangan

h. Pengkoordinasian pelaksanaan, fasilitasi dan pembinaan pengembangan inovasi daerah

i. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh kepala BAPELITBANGDA

Bidang Program Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah pada BAPELITBANGDA Kabupaten Purbalingga mempunyai fungsi Pengendalian dan evaluasi dokumen perencanaan pembangunan, Penyusunan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah, Pengokoordinasian pelaksanaan, fasilitasi dan pembinaan kegiatan kelitbangan serta Pengkoordinasian pelaksanaan, fasilitasi dan pembinaan pengembangan inovasi daerah.

Selama ini yang sudah dilaksanakan adalah memberikan rekomendasi kepada pelajar, mahasiswa, peneliti dan masyarakat secara manual, sedangkan yang belum dilaksanakan yaitu memfasiltasi penelitian dan pengembangan dari masing-masing stakehoder. Sedangkan masalah yang dihadapi adalah dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah belum sepenuhnya merujuk pada hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang ada.

Untuk mencapai harapan tersebut, diperlukan inovasi dan kreativitas yang terstruktur dan bersinergi antara stakeholders tersebut dalam Pengkajian Penelitian dan pengembangan pembangunan daerah sehingga dapat terukur sistem perencanaan dengan data yang valid dan akurat.

A. Kondisi Awal

(10)

10/37

Tujuan dari perencanaan adalah tercapainya tingkat kesejahteraan masyarakat. Kondisi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Purbalingga masih jauh dari rata-rata Provinsi Jawa Tengah antara lain dari sisi angka kemiskinan, dan indek pembangunan manusia. Tujuh tahun terakhir kemiskinan Purbalingga pada angka 23,06 persen pada tahun 2011; 21,19 persen pada tahun 2012; 20,53 persen pada tahun 2013; 19,75 persen pada tahun 2014; 19,70 persen pada tahun 2015, 18,98 persen pada tahun 2016; dan 18,80 persen pada tahun 2017.

Sedangkan indeks pembangunan manusia pada angka 65,53 pada tahun 2013, 66,23 pada tahun 2014 dan 67,03 pada tahun 2015. Sejawa tengah Kabupaten purbalingga menempati rangking 26 pada tahun 2013 dan 2014 serta ranking 27 pada tahun 2015.

(11)

11/37

Berdasarkan hasil evaluasi pencapaian target RPJMD 2016-2021 terhadap kinerja pembangunan Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan ditunjukkan dalam 52 indikator, sebanyak 19 indikator berstatus telah tercapai (capaian target tahun 2017 dan target akhir RPJMD sebesar 100% atau lebih), 6 indikator akan tercapai (target tahun 2017 sudah tercapai 100% bahkan lebih) dan 12 indikator perlu perhatian/upaya keras untuk dicapai target akhir RPJMD. Sedangkan 5 indikator belum

teridentifikasi status capaiannya. Secara rinci gambaran pencapaian indikator Urusan Pemerintahan sampai dengan tahun 2017 adalah sebagai berikut:

(12)

12/37

Tabel 2. Capaian Kinerja Urusan

No Program Indiktor Kinerja Daerah Satu-an

Target RPJMD

2016-2021

2017 Capaian RPJMD

s/d 2017

(%)

Status Tar-get Reali-sasi Capai-an

Bappelitbangda

Program Perencanaan Pembangunan Daerah

1 Persentase Keselarasan RKPD terhadap RPJMD % 100 100 93,9 93,88 94

?

2 Tingkat Keselarasan Renstra SKPD terhadap RPJMD % 100 100 100 100,00 100 ?

3 Tingkat Aspirasi Masyarakat melalui musrenbang yang terakomodir dalam dokumen penganggaran % 40 35 24,70 70,6 176 ? Program Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah

4 Tingkat Pencapaian Target Kinerja sasaran Pembangunan % 100 100 76 ?

Program Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

5 Jumlah jaringan kemitraan pemerintah daerah dengan lembaga iptek Lem-baga 7 4 11 275,0 157,14 ?

6 Frekuensi diseminasi hasil litbang Desi-mina-si 4 4 4 100,0 100 ?

Keterangan :

- OPD Pengampu : Bappelitbangda

(13)

13/37

- : Telah Tercapai; : Akan Tercapai; ? : Perlu perhatian/Upaya Keras;

Sumber : Bappelitbangda Tahun 2018

Dari data capaian kinerja urusan Pemerintahan yang diampu oleh Bappelitbangda, terdapat 2 (dua) indikator kinerja yang capaian kinerjanya masih perlu perhatian / upaya keras untuk pencapaiannya yakni 1) Persentase Keselarasan RKPD terhadap RPJMD; 2) tingkat pencapaian target kinerja sasaran pembangunan. Berdasarkan capaian kinerja pelayanan Bappelitbangda selama kurun waktu lima tahun ke belakang, tantangan dan peluang yang ada, maka dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan yang dihadapi Bappelitbangda yaitu:

1. Belum optimalnya kapasitas, kualitas, kuantitas dan pemerataan SDM dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;

2. Belum optimalnya koordinasi internal antar bidang;

3. Masih adanya pelaksanaan beban kerja yang tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi bidang/sub bidang;

4. Belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mendukung tercapainya reformasi birokrasi;

5. Belum optimalnya ketersediaan, validitas, pemanfaatan, pengelolaan dan pengintegrasian data (spasial, sektoral dan statistik) berbasis Teknologi Informasi (TI) yang tersusun secara sistematis dan akurat;

6. Sistem aplikasi perencanaan yang belum terintegrasi dengan sistem penganggaran dan sistem pengendalian, monitoring dan evaluasi;

7. Belum optimalnya pengelolaan sistem database dan belum akuratnya hasil monitoring dan evaluasi program/kegiatan pembangunan sebagai dasar penyusunan perencanaan yang akan datang;

8. Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan yang mengakibatkan kurang efektifnya proses perencanaan

9. Lemahnya kapasitas kelembagaan penelitian dan pengambangan dalam mendukung perencanaan pembangunan daerah yang mengakibatkan kurang efektifnya proses perencanaan;

10. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi proses perencanaan pembangunan sektoral dan kewilayahan.

(14)

14/37

11. Pengukuran kinerja sasaran masih berorientasi output

B. Kondisi yang Diinginkan

Lemahnya kapasitas kelembagaan penelitian dan pengambangan dalam mendukung perencanaan pembangunan daerah yang mengakibatkan kurang efektifnya proses perencanaan dapat terjadi karena belum adanya daya dukung lembaga penelitian dan pengembangan melalui jejaring hasi-hasil kelitbangan.

Keberhasilan perencanaan pembangunan tidak hanya didukung oleh kompetensi dan kapabilitas SDM perencana yang handal dan visioner namun juga perlu adanya partisipasi masyarakat dalam kajian kelitbangan, sinergitas perencanaan pembangunan antar dokumen perencanaan pembangunan sehingga seluruh perencanaan yang ada dapat terintegrasi. Integrasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan menjadi tantangan perencana agar target kinerja sasaran pembangunan dapat tercapai.

Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 18 tahun 2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan

Tehnologi bahwa Pemerintah Daerah didorong untuk merumuskan prioritas serta kebijakan pembangunan IPTEK di daerah. Peran Pemerintah Daerah dalam Regulasi ini antara lain:

· Membangun kawasan, pusat peragaan serta sarana dan prasarana IPTEK lain untuk memfasilitasi sinergi dan pertumbuhan unsur-unsur kelembagaan dan menumbuhkan budaya IPTEK di kalangan masyarakat.

· Pemerintah Daerah wajib merumuskan prioritas serta kerangka kebijakan di bidang IPTEK yang dituangkan sebagai kebijakan strategis pembangunan IPTEK

· Membentuk Dewan Riset Daerah (DRD) sebagai mitra kerja.

Penguatan kelembagaan kelitbangan dalam perencanaan pembangunan daerah melalaui pendekatan jejaring hasi-hasil kelitbangan dilaksanakan di Kabupaten

(15)

15/37

Purbalingga dengan leading sektor pada OPD Bappelitbangda. Pelaksanaan penguatan kelitbangan dilakukan melalui mitra kerja kelitbangan yaitu dengan

pembentukan Dewan Riset Daerah, penyusunan Standar Operating Prosedur Kelitbangan, Penerapan Aplikasi sistem manajemen layanan kelitbangan dan penyusunan Rencana Induk Kelitbangan.

C. Pemetaan Masalah

Bappelitbangda Kabupaten Purbalingga dibentuk sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Peraturan Pemerintah tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Purbalingga Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purbalingga. Berdasarkan peraturan daerah tersebut Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah merupakan perangkat daerah tipe A. Bappelitbangda mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan di bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan yang menjadi kewenangan daerah. Susunan Organisasi Bappelitbangda dapat dilihat pada gambar dibawah.

D. Tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut :

1) Kepala Bappelitbangda

Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala BAPPELITBANGDA mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis di bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan;

b. pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan;

c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis di bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan;

d. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang Urusan Pemerintahan Daerah di bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan;

e. pelaksanaan fungsi kesekretariatan badan;

(16)

16/37

f. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh bupati, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2) Sekretariat

Sekretaris mempunyai tugas perumusan konsep dan pelaksanaan kebijakan, pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kesekretariatan

BAPPELITBANGDA serta pemberian dukungan administratif bidang Perencanaan, Keuangan, Umum dan Kepegawaian kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BAPPELITBANGDA.

Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat BAPPELITBANGDA mempunyai fungsi:

a. pengkoordinasian kegiatan di lingkungan BAPPELITBANGDA;

b. pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja di lingkungan BAPPELITBANGDA;

c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi keuangan, ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, keprotokolan, kearsipan dan pelayanan administrasi di lingkungan BAPPELITBANGDA;

d. pengkoordinasian pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

e. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan BAPPELITBANGDA;

f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

g. pengkoordinasian penyusunan evaluasi dan pelaporan kinerja dan anggaran penyelenggaraan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan Daerah di bidang Perencanaan serta Penelitian dan Pengembangan;

h. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala BAPPELITBANGDA sesuai dengan fungsinya.

Berdasarkan Peraturan Bupati Purbalingga No 99 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Badan Perencanaan

Pembangunan, Penelitian, dan Pengembagan Daerah Kabupaten Purbalingga pasal 34, bahwa kewenangan kelitbangan berada pada Bidang Program Pembangunan dan Penelitian Pengembangan.

(17)

17/37

Bidang Program Pembangunan dan Penelitian Pengembangan adalah unsur penunjang fungsi pelaksana perencanan dan penyusunan program pembangunan, penelitian, pengembangan dan inovasi daerah, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Program Pengembangan dan Penelitian Pengembangan dipimpin oleh Kepala Bidang.

Bidang Program pembangunan dan penelitian pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) mempunyai tugas perumusan konsep dan pelaksanaan kebijakan, pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi serta pelaporan bidang Program Pembangunan dan Penelitian Pengembangan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 34, Bidang Program Pembangunan dan Penelitian Pengembangan menyelenggarakan fungsi :

a. Pengkoordinasian pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrengbang)

b. Perumusan dokumen perencanaan dan kebijakan umum pembangunan RPJPD, RPJMD, RKPD.

c. Pengkoordinasian pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi RTRW daerah dan RPJMD

d. Penyusunan data usulan program prioritas pembangunan kepada K/L dan Provinsi dalam rangka sinergitas dan harmonisasi Kegiatan K/L dan Provinsi di Kabupaten

e. Pengendalian dan evaluasi dokumen perencanaan pembangunan

f. Penyusunan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah

g. Pengkoordinasian pelaksanaan, fasilitasi dan pembinaan kegiatan kelitbangan

h. Pengkoordinasian pelaksanaan, fasilitasi dan pembinaan pengembangan inovasi daerah

i. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh kepala BAPELITBANGDA

Bidang Program Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah pada BAPELITBANGDA Kabupaten Purbalingga mempunyai fungsi Pengendalian dan evaluasi dokumen perencanaan pembangunan, Penyusunan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah, Pengokoordinasian pelaksanaan, fasilitasi dan pembinaan kegiatan kelitbangan serta Pengkoordinasian pelaksanaan, fasilitasi dan pembinaan pengembangan inovasi daerah.

(18)

18/37

Selama ini yang sudah dilaksanakan adalah memberikan rekomendasi kepada pelajar, mahasiswa, peneliti dan masyarakat secara manual, sedangkan yang belum dilaksanakan yaitu memfasiltasi penelitian dan pengembangan dari masing-masing stakehoder. Sedangkan masalah yang dihadapi adalah dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah belum sepenuhnya merujuk pada hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang ada.

Untuk mencapai harapan tersebut, diperlukan inovasi dan kreativitas yang terstruktur dan bersinergi antara stakeholders tersebut dalam Pengkajian Penelitian dan pengembangan pembangunan daerah sehingga dapat terukur sistem perencanaan dengan data yang valid dan akurat.

A. Kondisi Awal

Tujuan dari perencanaan adalah tercapainya tingkat kesejahteraan masyarakat. Kondisi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Purbalingga masih jauh dari rata-rata Provinsi Jawa Tengah antara lain dari sisi angka kemiskinan, dan indek pembangunan manusia. Tujuh tahun terakhir kemiskinan Purbalingga pada angka 23,06 persen pada tahun 2011; 21,19 persen pada tahun 2012; 20,53 persen pada tahun 2013; 19,75 persen pada tahun 2014; 19,70 persen pada tahun 2015, 18,98 persen pada tahun 2016; dan 18,80 persen pada tahun 2017.

Sedangkan indeks pembangunan manusia pada angka 65,53 pada tahun 2013, 66,23 pada tahun 2014 dan 67,03 pada tahun 2015. Sejawa tengah Kabupaten purbalingga menempati rangking 26 pada tahun 2013 dan 2014 serta ranking 27 pada tahun 2015.

Berdasarkan hasil evaluasi pencapaian target RPJMD 2016-2021 terhadap kinerja pembangunan Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan ditunjukkan dalam 52 indikator, sebanyak 19 indikator berstatus telah tercapai (capaian target tahun 2017 dan target akhir RPJMD sebesar 100% atau lebih), 6 indikator akan tercapai (target tahun 2017 sudah tercapai 100% bahkan lebih) dan 12 indikator perlu perhatian/upaya keras untuk dicapai target akhir RPJMD. Sedangkan 5 indikator belum

teridentifikasi status capaiannya. Secara rinci gambaran pencapaian indikator Urusan Pemerintahan sampai dengan tahun 2017 adalah sebagai berikut:

(19)

19/37

Tabel 2. Capaian Kinerja Urusan

No Program Indiktor Kinerja Daerah Satu-an

Target RPJMD

2016-2021

2017 Capaian RPJMD

s/d 2017

(%)

Status Tar-get Reali-sasi Capai-an

Bappelitbangda

Program Perencanaan Pembangunan Daerah

1 Persentase Keselarasan RKPD terhadap RPJMD % 100 100 93,9 93,88 94

?

2 Tingkat Keselarasan Renstra SKPD terhadap RPJMD % 100 100 100 100,00 100 ?

3 Tingkat Aspirasi Masyarakat melalui musrenbang yang terakomodir dalam dokumen penganggaran % 40 35 24,70 70,6 176 ? Program Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah

(20)

20/37

(21)

21/37

No Program Indiktor Kinerja Daerah Satu-an

Target RPJMD

2016-2021

2017 Capaian RPJMD

s/d 2017

(%)

Status Tar-get Reali-sasi Capai-an

4 Tingkat Pencapaian Target Kinerja sasaran Pembangunan % 100 100 76 ?

Program Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

5 Jumlah jaringan kemitraan pemerintah daerah dengan lembaga iptek Lem-baga 7 4 11 275,0 157,14 ?

6 Frekuensi diseminasi hasil litbang Desi-mina-si 4 4 4 100,0 100 ?

Keterangan :

- OPD Pengampu : Bappelitbangda

- : Telah Tercapai; : Akan Tercapai; ? : Perlu perhatian/Upaya Keras;

Sumber : Bappelitbangda Tahun 2018

Dari data capaian kinerja urusan Pemerintahan yang diampu oleh Bappelitbangda, terdapat 2 (dua) indikator kinerja yang capaian kinerjanya masih perlu perhatian / upaya keras untuk pencapaiannya yakni 1) Persentase Keselarasan RKPD terhadap RPJMD; 2) tingkat pencapaian target kinerja sasaran pembangunan. Berdasarkan capaian kinerja pelayanan Bappelitbangda selama kurun waktu lima tahun ke belakang, tantangan dan peluang yang ada, maka dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan yang dihadapi Bappelitbangda yaitu:

1. Belum optimalnya kapasitas, kualitas, kuantitas dan pemerataan SDM dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;

2. Belum optimalnya koordinasi internal antar bidang;

3. Masih adanya pelaksanaan beban kerja yang tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi bidang/sub bidang;

(22)

22/37

4. Belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mendukung tercapainya reformasi birokrasi;

5. Belum optimalnya ketersediaan, validitas, pemanfaatan, pengelolaan dan pengintegrasian data (spasial, sektoral dan statistik) berbasis Teknologi Informasi (TI) yang tersusun secara sistematis dan akurat;

6. Sistem aplikasi perencanaan yang belum terintegrasi dengan sistem penganggaran dan sistem pengendalian, monitoring dan evaluasi;

7. Belum optimalnya pengelolaan sistem database dan belum akuratnya hasil monitoring dan evaluasi program/kegiatan pembangunan sebagai dasar penyusunan perencanaan yang akan datang;

8. Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan yang mengakibatkan kurang efektifnya proses perencanaan

9. Lemahnya kapasitas kelembagaan penelitian dan pengambangan dalam mendukung perencanaan pembangunan daerah yang mengakibatkan kurang efektifnya proses perencanaan;

10. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi proses perencanaan pembangunan sektoral dan kewilayahan.

11. Pengukuran kinerja sasaran masih berorientasi output

B. Kondisi yang Diinginkan

Lemahnya kapasitas kelembagaan penelitian dan pengambangan dalam mendukung perencanaan pembangunan daerah yang mengakibatkan kurang efektifnya proses perencanaan dapat terjadi karena belum adanya daya dukung lembaga penelitian dan pengembangan melalui jejaring hasi-hasil kelitbangan.

Keberhasilan perencanaan pembangunan tidak hanya didukung oleh kompetensi dan kapabilitas SDM perencana yang handal dan visioner namun juga perlu adanya partisipasi masyarakat dalam kajian kelitbangan, sinergitas perencanaan pembangunan antar dokumen perencanaan pembangunan sehingga seluruh perencanaan

(23)

23/37

yang ada dapat terintegrasi. Integrasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan menjadi tantangan perencana agar target kinerja sasaran pembangunan dapat tercapai.

Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 18 tahun 2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan

Tehnologi bahwa Pemerintah Daerah didorong untuk merumuskan prioritas serta kebijakan pembangunan IPTEK di daerah. Peran Pemerintah Daerah dalam Regulasi ini antara lain:

· Membangun kawasan, pusat peragaan serta sarana dan prasarana IPTEK lain untuk memfasilitasi sinergi dan pertumbuhan unsur-unsur kelembagaan dan menumbuhkan budaya IPTEK di kalangan masyarakat.

· Pemerintah Daerah wajib merumuskan prioritas serta kerangka kebijakan di bidang IPTEK yang dituangkan sebagai kebijakan strategis pembangunan IPTEK

· Membentuk Dewan Riset Daerah (DRD) sebagai mitra kerja.

Penguatan kelembagaan kelitbangan dalam perencanaan pembangunan daerah melalaui pendekatan jejaring hasi-hasil kelitbangan dilaksanakan di Kabupaten Purbalingga dengan leading sektor pada OPD Bappelitbangda. Pelaksanaan penguatan kelitbangan dilakukan melalui mitra kerja kelitbangan yaitu dengan

pembentukan Dewan Riset Daerah, penyusunan Standar Operating Prosedur Kelitbangan, Penerapan Aplikasi sistem manajemen layanan kelitbangan dan penyusunan Rencana Induk Kelitbangan.

C. Pemetaan Masalah

Bappelitbangda Kabupaten Purbalingga dibentuk sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Peraturan Pemerintah tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Purbalingga Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purbalingga. Berdasarkan peraturan daerah tersebut Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah merupakan perangkat daerah tipe A. Bappelitbangda mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan di bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan yang menjadi kewenangan daerah. Susunan Organisasi Bappelitbangda dapat dilihat pada gambar dibawah.

(24)

24/37

Gambar 3 Struktur Organisasi Bappelitbangda

D. Tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut :

1) Kepala Bappelitbangda

Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala BAPPELITBANGDA mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis di bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan;

b. pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan;

(25)

25/37

c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis di bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan;

d. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang Urusan Pemerintahan Daerah di bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan;

e. pelaksanaan fungsi kesekretariatan badan;

f. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh bupati, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2) Sekretariat

Sekretaris mempunyai tugas perumusan konsep dan pelaksanaan kebijakan, pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kesekretariatan

BAPPELITBANGDA serta pemberian dukungan administratif bidang Perencanaan, Keuangan, Umum dan Kepegawaian kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BAPPELITBANGDA.

Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat BAPPELITBANGDA mempunyai fungsi:

a. pengkoordinasian kegiatan di lingkungan BAPPELITBANGDA;

b. pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja di lingkungan BAPPELITBANGDA;

c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi keuangan, ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, keprotokolan, kearsipan dan pelayanan administrasi di lingkungan BAPPELITBANGDA;

d. pengkoordinasian pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

e. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan BAPPELITBANGDA;

f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

(26)

26/37

g. pengkoordinasian penyusunan evaluasi dan pelaporan kinerja dan anggaran penyelenggaraan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan Daerah di bidang Perencanaan serta Penelitian dan Pengembangan;

h. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala BAPPELITBANGDA sesuai dengan fungsinya.

Berdasarkan Peraturan Bupati Purbalingga No 99 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Badan Perencanaan

Pembangunan, Penelitian, dan Pengembagan Daerah Kabupaten Purbalingga pasal 34, bahwa kewenangan kelitbangan berada pada Bidang Program Pembangunan dan Penelitian Pengembangan.

Bidang Program Pembangunan dan Penelitian Pengembangan adalah unsur penunjang fungsi pelaksana perencanan dan penyusunan program pembangunan, penelitian, pengembangan dan inovasi daerah, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Program Pengembangan dan Penelitian Pengembangan dipimpin oleh Kepala Bidang.

Bidang Program pembangunan dan penelitian pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) mempunyai tugas perumusan konsep dan pelaksanaan kebijakan, pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi serta pelaporan bidang Program Pembangunan dan Penelitian Pengembangan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 34, Bidang Program Pembangunan dan Penelitian Pengembangan menyelenggarakan fungsi :

a. Pengkoordinasian pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrengbang)

b. Perumusan dokumen perencanaan dan kebijakan umum pembangunan RPJPD, RPJMD, RKPD.

c. Pengkoordinasian pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi RTRW daerah dan RPJMD

d. Penyusunan data usulan program prioritas pembangunan kepada K/L dan Provinsi dalam rangka sinergitas dan harmonisasi Kegiatan K/L dan Provinsi di Kabupaten

e. Pengendalian dan evaluasi dokumen perencanaan pembangunan

f. Penyusunan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah

g. Pengkoordinasian pelaksanaan, fasilitasi dan pembinaan kegiatan kelitbangan

(27)

27/37

h. Pengkoordinasian pelaksanaan, fasilitasi dan pembinaan pengembangan inovasi daerah

i. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh kepala BAPELITBANGDA

Bidang Program Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah pada BAPELITBANGDA Kabupaten Purbalingga mempunyai fungsi Pengendalian dan evaluasi dokumen perencanaan pembangunan, Penyusunan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah, Pengokoordinasian pelaksanaan, fasilitasi dan pembinaan kegiatan kelitbangan serta Pengkoordinasian pelaksanaan, fasilitasi dan pembinaan pengembangan inovasi daerah.

Selama ini yang sudah dilaksanakan adalah memberikan rekomendasi kepada pelajar, mahasiswa, peneliti dan masyarakat secara manual, sedangkan yang belum dilaksanakan yaitu memfasiltasi penelitian dan pengembangan dari masing-masing stakehoder. Sedangkan masalah yang dihadapi adalah dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah belum sepenuhnya merujuk pada hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang ada.

Untuk mencapai harapan tersebut, diperlukan inovasi dan kreativitas yang terstruktur dan bersinergi antara stakeholders tersebut dalam Pengkajian Penelitian dan pengembangan pembangunan daerah sehingga dapat terukur sistem perencanaan dengan data yang valid dan akurat.

Manfaat

1. Bagi pemerintahan Kabupaten Purbalingga:

1) Adanya akuntabilitas dan transparansi dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah.

2) Meminimalisir dampak negatif dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah.

3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas perencanaan pembangunan daerah yang tepat sasaran.

2. Bagi Bapelitbangda Kabupaten Purbalingga:

a) Meningkatnya pelayanan kelitbangan kepada masyarakat dalam memperoleh data yang valid dan akurat.

(28)

28/37

b) Memudahkan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan

c) Meningkatkan pemahaman dalam menyusun perencanaan pembangunan yang berorientasi pada pencapaian target kinerja

3. Bagi Stakeholder:

a) Meningkatnya atau membuka akses stakeholder dalam perencanaan pembangunan daerah mendasari pada hasil penelitian dan pengembangan

b) Mengembangkan jejaring kelitbangan antar stakeholders dalam perencanaan pembangunan daerah.

4. Bagi Masyarakat :

a) Mempermudah pemahaman masyarakat terhadap data dan informasi tentang kelitbangan, serta kebijakan terkait perencanaan pembangunan daerah.

b) Menciptakan legitimasi terhadap Kebijakan, Rencana, dan Program (KRP) dalam perencanaan pembangunan daerah.

Milestone

(29)

29/37

No Tahapan Output Tahapan Waktu

A. Jangka Pendek (2 Bulan)

1.

Pembentukan Tim efektif

a) Identifikasi tugas tim efektif identifikasi kebutuhan, proper terdiri dari sarpras, sdm dan system.

b) Penetapan posisi, peran dan fungsi anggota tim

c) Penyusunan draft SK Tim efektif

d) Penandatangan SK Tim

Terbentuknya Tim efektif dengan SK Kepala Bappelibangda Kab. Purbalingga. Minggu I Maret 2019

2.

Benchmarking ke Balitbang Kota Magelang

a) Membuat surat permohonan kunjungan

b) Menyiapkan kebutuhan kunjungan

c) Melaksanakan kunjungan

d) Membuat laporan

Tersedianya Laporan Bencmarking Minggu II Maret 2019

(30)

30/37

3.

Benchmarking ke Bapeda Litbang Kabupaten Batang

a) Membuat surat permohonan kunjungan

b) Menyiapkan kebutuhan kunjungan

c) Melaksanakan kunjungan

d) Membuat laporan

Tersedianya Laporan Bencmarking Minggu III Maret 2019

4.

Pembentukan Tim Penyusun Rancangan Peraturan Bupati Tentang Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Riset/Penelitian

a) Membuat surat undangan

b) Penyusunan draft SK Tim

c) Penandatangan SK Tim

Terbentuknya Tim Penyusun Rancangan Peraturan Bupati Tentang Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Riset/Penelitian

Minggu II Maret 2019

(31)

31/37

5..

Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati Tentang Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Riset/Penelitian

a) Membuat surat undangan

b) Penyusunan draft Raperbup

c) Membuat Nota Dinas

d) Mengajukan Nota Dinas Ke Bagian Hukum Setda Kab. Purbalingga

Tersusunnya Rancangan Peraturan Bupati Tentang Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Riset/Penelitian Minggu IV Maret 2019

6.

Pembentukan Tim Penyusunan Standar Pelayanan Publik Penerbitan Izin dan Rekomendasi Penelitian di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purbalingga

a) Identifikasi tugas tim

b) Penetapan posisi, peran dan fungsi anggota tim

c) Penyusunan draft SK Tim

d) Penandatangan SK Tim

Terbentuknya Tim penyusunan Standar Pelayanan Publik Penerbitan Izin dan Rekomendasi Penelitian

Minggu I April 2019

(32)

32/37

7

Penyusunan SOP Standar Pelayanan Publik Penerbitan Izin dan Rekomendasi Penelitian di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purbalingga

a) Penyusunan draf SOP

b) Koreksi Bagian Hukum dan Bagian Ortala

c) Penandatanganan SK Kepala Bappelitbangda

Tersusunnya SOP Standar Pelayanan Publik Penerbitan Izin dan Rekomendasi Penelitian

Minggu I April 2019

8.

Sosialisasi SOP Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Riset/Penelitian

a. Membuat Undangan

b. Menyusun Materi

c. Menyiapkan sarana dan prasarana penunjang kegiatan

d. Membuata Laporan

Tersosialisasinya SOP Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Riset/Penelitian Minggu II April 2019

(33)

33/37

9.

Lomba Krenova bagi pelajar /mahasiswa dan masyarakat tingkat Kabupaten Purbalingga

a) Membuat SK Tim Fasilitasi Kegiatan

b) Membuat Surat undangan peserta

c) Membuat surat permohonan narasumber/ tim juri

d) Menyusun jadwal

e) Menyusun materi

f) Pelaksanaan lonba krenova

g) Membuat Laporan

Terwujudnya Lomba Krenova

Minggu II April 2019

10.

Pembentukan Tim Penyusunan Rancangan Perbup Perubahan atas Perbup no 97 tahun 2019 tentang kedudukan susunan satuan organisasi tugas dan fungsi serta tata kerja Bappelitbangda Kabupaten Purbalingga

a. Membuat Undangan rapat

b. Menyusun SK Tim Terbentuknya Tim Penyusunan Rancangan Perbup Perubahan atas Perbup no 97 tahun 2019 tentang kedudukan susunan satuan organisasi tugas dan fungsi serta tata

kerja Bappelitbangda Kabupaten Purbalingga

Minggu III Maret 2019

(34)

34/37

11.

Workshop/Seminar Kelitbangan

a) Membuat Surat undangan peserta

b) Membuat surat permohonan narasumber

c) Menyusun jadwal

d) Menyusun materi

e) Pelaksanaan Workshop/Seminar

f) Membuat laporan

Terlaksananya Workshop/

seminarr

Minggu IV April 2019

12

Pendampingan Peningkatan Sumberdaya Manusia Litbang dalam Metodologi Penelitian

a) Membuat SK Tim Fasilitasi kegiatan

b) Membuat surat pemeberitahuan ke SMK Negeri 1 Rembang

c) Membuat surat undangan Narasumber

d) Menyiapkan Materi

e) Menyiapkan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan

(35)

35/37

Terlaksananya pendampingan SDM Ke SMU/MK

Minggu II April 2019

(36)

36/37

13

Pembuatan website SOP Standar Pelayanan Publik Penerbitan Izin dan Rekomendasi Penelitian pada portal Bappelitbangda

a. Penyusunan Draf Laman SOP

b. Mengunggah konten website SOP pada portal Bappelitbangda

Tersedianya Website SOP Pelayanan Publik Penerbitan Izin dan Rekomendasi Penelitian

Minggu IV April 2019

14.

Monitoring dan Evaluasi Proyek

Perubahan

a. Menyiapkan laporan kegiatan

b. Membandingkan pelaksanaan dan perencanaan

c. Mengevaluasi

d. Membuat laporan

Terlaksananya kegiatan evaluasi dan monitoring

Minggu IV April 2019

B Jangka Menengah

1 Implementasi Aplikasi Sistem Layanan Kelitbangan Tersedianya aplikasi berbasis android dan Website

Juni s/d. Desember 2019

2 Implementasi pembuatan jurnal dan e-journal Terbitnya journal

Juni s/d. Desember 2019

(37)

37/37

3 Membentuk Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Purbalingga Terbentuknya DRD

Juni s/d. Desember 2019

C JANGKA PANJANG a.

1

Membuat Rancangan Draf Peraturan Bupati tentang Rencana Induk Kelitbangan (RIK)

Tersusunnya Rencana Induk Kelitbangan

2 Perpanjangan MOU dengan LIPI b. Terjalinnya Kerjasama dengan LIPI Januari - Desember 2020

3 Menyusun MOU perencanaa terintrgasi simral dengan BPPT Terlaksananya MOU perencanaa terintrgasi simral dengan BPPT Januari - Desember 2020

Dicetak melalui website E-Proper BPSDMD Provinsi Jawa Tengah (https://bpsdmd.jatengprov.go.id/eproper) pada 29 May 2022 23:36:40

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Gambar

Tabel 2. Capaian Kinerja Urusan
Tabel 2. Capaian Kinerja Urusan

Referensi

Dokumen terkait

bagi cyclomatic complexity menentukan jumlah jalur-jalur yang independen dalam kumpulan basis suatu program dan yang independen dalam kumpulan basis suatu program dan

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2016 Nomor 12)

1) Telah ditetapkannya peraturan daerah kabupaten lumajang nomer 15 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah yang ditindaklanjuti dengan peraturan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 15 Tahun 2016, tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan terhadap hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pendekatan saintifik

Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 12 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sintang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sintang dan

Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul