• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. ditentukan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang telah ditentukan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam mencapai tujuannya, perusahaan memiliki beberapa sumber daya yang dapat diolah salah satunya adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan perusahaan karena tidak sedikit masalah yang dapat timbul jika sumber daya manusia tidak dikelola dengan baik.

Masalah yang dapat timbul dari pengelolaan sumber daya manusia yang buruk adalah salah satunya kinerja karyawan yang tidak sesuai dengan harapan perusahaan sehingga terganggunya proses dalam pencapaian tujuan perusahaan. Ketika tujuan perusahaan tidak terpenuhi maka perusahaan tidak dapat berkembang oleh karena itu sumber daya manusia merupakan faktor kunci yang tidak dapat dilepaskan perusahaan (Susan, 2019).

Menurut Ainanur & Tirtayasa (2018) tolok ukur keberhasilan perusahaan dapat ditinjau dari kinerja. Penjelasan lebih lanjut dinyatakan oleh Hasibuan dalam Bey & Dewi (2018) yang menyampaikan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Pendapat lain disampaikan oleh Mangkunegara dalam Sari Dewi & Hasniaty (2018)

(2)

menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan. Berdasarkan beberapa pendapat penelitian terdahulu kinerja merupakan suatu hasil yang telah dicapai karyawan baik secara kualitas maupun kuantitas terhadap tanggung jawab perannya dalam perusahaan.

Salah satu faktor membentuk sumber daya manusia yang berkualitas adalah budaya organisasi yang baik (Nathania, 2018). Menurut Robbins dalam Ainanur & Tirtayasa (2018) budaya organisasi merupakan suatu sistem makna bersama yang dianut oleh sesama anggota suatu organisasi serta dapat membedakan dengan organisasi lainnya. Maith dalam Giantari &

Riana (2017) menyatakan bahwa budaya organisasi membuat perusahaan untuk berhasil dan menjadi lebih stabil, lebih maju serta lebih lebih antisipasif terhadap perubahan lingkungan.

Dalam mencapai tujuan perusahaan dibutuhkan komitmen setiap karyawan karena komitmen organisasi dapat memberikan dampak secara nyata terhadap kinerja karyawan sehingga berdampak juga terhadap meningkatnya kinerja perusahaan (Marlina et al., 2020). Menurut Robbins dalam Bey & Dewi (2018) komitmen organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana karyawan memihak pada perusahaan dan tujuan perusahaan serta bersedia menjaga status keanggotaannya pada perusahaan tersebut.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan salah satu badan usaha

(3)

milik negara (BUMN) yang bergerak dalam sektor perbankan. BRI berdiri pada tanggal 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah. Beberapa produk yang ditawarkan oleh BRI antara lain tabungan simpan pinjam untuk perseorangan maupun usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM);

transaksi daring (online); pemberian pinjaman kepada pelaku UMKM serta untuk skala korporasi atau perusahaan BRI juga menawarkan jasa transaksi ekspor impor dan kredit investasi. Hampir di setiap Kota atau Kabupaten di seluruh wilayah Indonesia terdapat unit BRI salah satunya BRI KCP unit Pacet yang beralamatkan di Jalan Raden Ajeng Kartini No. 209, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Syaiur Rohman selaku karyawan BRI KCP Pacet menyampaikan jumlah karyawan beserta divisi yang terdapat dalam BRI Pacet dan dinyatakan dalam tabel 1.1 sebagai berikut.

Tabel 1.1 Jumlah Karyawan Beserta Divisi Bri Kcp Pacet No. Divisi Jumlah Karyawan

1 Pimpinan Cabang 1

2 Supervisi 3

3 Marketing 10

4 Frontliner 10

5 Back Office 3

6 Secrurity 6

7 Office Boy 1

Sumber: BRI KCP Pacet

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Moh. Ferdiansyah selaku kepala BRI KCP Pacet, Bank BRI Pacet sedang mengalami indikasi penuruan kinerja karyawan. Beliau menyatakan bahwa salah satu faktor penurunan kinerja karyawannya adalah dampak pandemi Covid-19. Dengan adanya

(4)

pandemi para pelaku UMKM di Kecamatan Pacet selaku nasabah Bank BRI Pacet mengalami kerugian yang cukup untuk membuat terhambatnya proses pengembalian pinjaman mereka kepada Bank BRI Pacet.

Masalah tersebut juga berdampak pada kinerja karyawannya yang kesulitan untuk memenuhi tujuan jangka pendek perusahaan seperti target jumlah nominal pengembalian kredit baik pelaku UMKM maupun perseorangan. Adapun data mengenai target staff marketing dalam penarikan pinjaman dari para pelaku UMKM periode Juli sampai Desember 2021 yang dianyatakan dalam tabel 1.2 sebagai berikut.

Tabel 1.2 Data Jumlah Penarikan Kredit Nasabah Staff Marketing BRI KCP Pacet periode Juli-Desember 2021

Bulan Target Kredit Realisasi Prosentase (%) Juli Rp 300.000.000,- Rp 135.000.000,- 45%

Agustus Rp 300.000.000,- Rp 125.000.000,- 41,67%

September Rp 300.000.000,- Rp 115.000.000,- 38,33%

Oktober Rp 300.000.000,- Rp 135.000.000,- 45%

November Rp 300.000.000,- Rp 155.000.000,- 51,67%

Desember Rp 300.000.000,- Rp 175.000.000,- 58,33%

Rata-rata Rp 300.000.000,- Rp 140.000.000,- 46,67%

Sumber: Bank BRI KCP Pacet

Berdasarkan tabel 1.2 diketahui bahwa selama periode Juli sampai Desember 2021 staff marketing tidak dapat memenuhi target perusahaan dalam penarikan pinjaman kepada pelaku UMKM. Jumlah paling rendah dalam penarikan kredit nasabah terjadi pada bulan September 2021 dimana staff marketing hanya dapat menarik kredit sebesar 38,33% dari nominal

target perusahaan sedangkan jumlah terbanyak terdapat pada bulan Desember 2021 dengan prosentase mencapai 58,33%. Untuk rata-rata penarikan kredit nasabah selama periode Juli-Desember 2021 sebesar 46,76% dan nilai

(5)

prosentase tersebut dirasa relatif kecil dimana masih dibawah 50% yang notabene data tersebut merupakan akumulasi kinerja staff marketing selama 6 bulan terkahir pada tahun 2021.

Menurut Sari Dewi & Hasniaty (2018) mendefinisikan budaya organisasi sebagai nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam suatu perusahaan dan diajarkan kepada para karyawan yang baru. BRI KCP Pacet juga menerapkan hal yang sama yaitu menerapkan sebuah sistem kepercayaan bersama yang dijadikan sebagai budaya organisasi mereka. Nilai-nilai dan norma-norma yang dianut oleh para karyawan BRI KCP Pacet dinyatakan dalam “AKHLAK” dimana dijelaskan oleh Bapak Moh. Ferdiansyah selaku pimpinan cabang BRI KCP Pacet sebagai berikut.

1. Amanah. Memegang teguh kepercayaan yang diberikan oleh nasabah.

2. Kompeten. Bersedia terus belajar dan mengembangkan kapabilitas pribadi.

3. Harmonis. Saling peduli dan menghargai perbedaan antar karyawan.

4. Loyal. Berdedikasi dan mengutamakan kepentinan Bangsa dan Negara.

5. Adaptif. Karyawan dituntut untuk terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan yang ada.

6. Kolaboratif. Membangun kerja sama yang sinergis baik antar karyawan maupun dengan nasabah.

Namun dalam realisasinya nilai-nilai tersebut tidak berjalan sesuai dengan harapan. Berdasarkan hasil wawancara dengan supervisi Bapak Ridlo Widianto, beliau menyatakan bahwa tidak semua karyawan mau menjalankan salah satu dari nilai-nilai perusahaan, yaitu mengenai poin

(6)

“Kompeten” dimana para karyawan dituntut untuk bersedia terus belajar dan menambah wawasan akan pekerjaan mereka. Beberapa karyawan cenderung merasa sudah sangat menguasai materi produk-produk yang ditawarkan oleh BRI Pacet namun tidak sedikit nasabah juga memberikan kritik mengenai ketidakmampuan karyawan menjelaskan dengan baik produk-produk BRI Pacet.

Fenomena tersebut juga dapat mengindikasikan kurangnya komitmen organisasi karyawan BRI KCP Pacet. Menurut Lanjar et al. (2017) komitmen organisasi merupakan kondisi dimana karyawan sangat tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai dan sasaran perusahaannya. Pada pernyataan Bapak Ridlo Widianto dengan jelas bahwa minat karyawan untuk memenuhi nilai-nilai perusahaan dirasa kurang. Peneliti juga menemukan fenomena kurangnya komitmen organisasi karyawan BRI KCP Pacet melalui data daftar absensi karyawan yang dinyatakan dalam tabel 1.3 sebagai berikut.

Tabel 1.3 Daftar Absensi Karyawan BRI KCP Pacet Periode Juli- Desember 2021

Bulan Jumlah

Karyawan Terlambat % Izin % Alpha %

Juli 34 orang 4 25% 1 6,25% - -

Agustus 34 orang 3 18,75% - - - -

September 34 orang 5 31,25% - - - -

Oktober 34 orang 2 12,5% 1 6,25% 1 6,25%

November 34 orang 1 6,25% 2 12,5% 1 6,25%

Desember 34 orang 3 18,75% - - - -

Sumber: BRI KCP Pacet

Berdasarkan tabel 1.3 peneliti menemukan bahwa tingkat keterlambatan paling banyak terdapat pada bulan September dengan prosentase seesar 31,25%. Pada tabel tersebut juga tidak menunjukkan tingkat alpha atau tidak masuk tanpa izin yang tinggi dari para karyawan dan

(7)

ini mengindikasikan bahwa para karyawan masih memiliki minat untuk tetap berkerja di BRI Pacet. Setelah pemaparan beberapa fenomena yang sedang terjadi pada obyek penelitian maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BRI PACET MOJOKERTO”

B. Rumusan Masalah

Berdasarakan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan di atas makan peneliti menyusun rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana budaya organisasi, komitmen organisasi dan kinerja karyawan BRI KCP Pacet?

2. Apakah budaya organsasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan BRI KCP Pacet?

3. Apakah komitmen organisasi berpenagruh signifikan terhadap kinerja karyawan BRI KCP Pacet?

4. Apakah budaya organisasi dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan BRI KCP Pacet?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah diperlukan agar peneliti dapat fokus pada fenomena yang sudah dijelaskan pada latar belakang. Pada penelitian ini berfokus pada tingkat pengaruh budaya organisasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.

(8)

D. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian

Berdasarakan rumusan masalah yang sudah dijelaskan maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Untuk mendeskripsiskan budaya organisasi, komitmen organisasi dan kinerja karyawan BRI KCP Pacet.

b. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan BRI KCP Pacet.

c. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan BRI KCP Pacet.

d. Untuk mengetahui pengrauh budaya organisasi dan komitmen organisasi terhada kinerja karyawan BRI KCP Pacet.

2. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik sisi teoritis maupun praktis dan dinyatakan sebagai berikut.

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan referensi serta kajian untuk melihat pengaruh budaya organisasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.

b. Manfaat Praktis

Bagi perusahaan yang bersangkutan dapat dijadikan bahan pertimbangan yang berkaitan dengan budaya organisasi dan

(9)

komitmen organsiasi guna menyikapi penurunan kinerja karyawan.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui besarnya pengaruh kebijakan dividen, struktur modal terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor industri tekstil dan garmen yang ada di Bursa Efek

Initial public offering juga dapat didefinisikan sebagai kegiatan untuk pertama kalinya suatu saham perusahaan ditawarkan, dijual kepada publik atau masyarakat

Penyebab tidak terealisasinya pekerjaan dalam hal keterlibatan kerja, disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan wawasan staff atau karyawan mengenai regulasi atau

Komitmen organisasi adalah sebuah perilaku atau sikap loyalitas seorang karyawan terhadap perusahaannya untuk membantu mewujudkan tujuan perusahaan tempat

Menurut Meyer & Allen, (1997) komponen terbentuknya komitmen terhadap organisasi pada karyawan suatu perusahaan dapat dibagi menjadi tiga komponen, yaitu:

Maksud dari pelaksanaan penelitian di perusahaan adalah untuk memperoleh data dan informasi mengenai dampak investasi aktiva tetap terhadap arus kas pada PT Pos

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh profitabilitas, kepemilikan insider, kebijakan utang, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

Kemudian pada tahun 2011 juga mengalami masalah dimana ketika ada penurunan dari Price Earnings Ratio (PER) tidak diikuti oleh penurunan Market to Book Ratio (MBR)