• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANGGUNG JAWAB PT. PEGADAIAN TERHADAP KELEBIHAN HASIL LELANG ( STUDI DI PT. PEGADAIAN UPC MATARAM MALL ) JURNAL ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TANGGUNG JAWAB PT. PEGADAIAN TERHADAP KELEBIHAN HASIL LELANG ( STUDI DI PT. PEGADAIAN UPC MATARAM MALL ) JURNAL ILMIAH"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TANGGUNG JAWAB PT. PEGADAIAN TERHADAP KELEBIHAN HASIL LELANG ( STUDI DI PT. PEGADAIAN UPC MATARAM MALL )

JURNAL ILMIAH

Oleh :

IKA PUSPITA DEWI D1A017122

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM 2021

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

TANGGUNG JAWAB PT. PEGADAIAN TERHADAP KELEBIHAN HASIL LELANG( STUDI DI PT. PEGADAIAN UPC MATARAM MALL )

JURNAL ILMIAH

Oleh :

IKA PUSPITA DEWI D1A017122

MENYETUJUI PEMBIMBING PERTAMA

(3)

TANGGUNG JAWAB PT. PEGADAIAN TERHADAP KELEBIHAN HASIL LELANG ( STUDI DI PT. PEGADAIAN UPC MATARAM MALL )

IKA PUSPITA DEWI D1A017122 Fakultas Hukum Universitas Mataram

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan lelang barang gadai di PT.

Pegadaian berdasarkan OJK Nomor 31/POJK.5/2016 dan tanggung jawab pegadaian terhadap kelebihan hasil lelang. Penelitian ini menggunakan metode hukum normatif empiris, Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan lelang barang gadai di Pegadaian berdasarkan OJK Nomor 31/POJK.5/2016 jika tidak mampu mengembalikan uang pinjaman maka barang jaminan dapat dilelang, oleh nasabah atau memberi kuasa kepada Pegadaian untuk menjual jaminan, kedua tanggung jawab pegadaian terhadap kelebihan hasil lelang adalah tetap dikembalikan kepada nasabah dan memiliki masa kadaluwarsa pengambilan uang kelebihan selama satu tahun, jika tidak diambil oleh nasabah maka uang tersebut dialihkan kepada Negara.

Kata Kunci : Hukum Gadai, PT. Pegadaian, Kelebihan Hasil Lelang

LIABILITY OF PEGADAIAN.Ltd ON THE ADVANTAGES OF AUCTION RESULTS ( Study in Pegadaian Ltd Mataram Mall Branch)

ABSTRACT

This study aims to determine the implementation of auction of pawned goods at Pegadaian Ltd based on Financial Services Authority Regulation Number 31/POJK.5/2016 and the pawnshop's liablity toward the advantage of auction outcome. The results uses the empirical normativ legal method, The results of this research are: First; the implementation of the auction of pawned goods at Pegadaian Ltd based on Financial Services Authority Regulation Number 31/POJK.5/2016. If the customer not able to return the loan money the collateral can be auctioned. The customer can carry out the auction, or the customer authorizes the Pegadaian Ltd to sell the collateral. Second, the responsibilities of the Pegadaian Ltd toward the advantage of auction results is the Pegadaian Ltd must returned the advantage to the customer and has an expiry period for taking the excess money for one year. If the customer does not take the excess money, the money is transferred to the State.

Keywords: Pawn Law, Pegadaian Ltd, Advantage of Auction Results

(4)

I. PENDAHULUAN

Manusia tidak pernah lepas dari tindakan ekonomi dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Setiap manusia memiliki kebutuhan masing-masing yang berbeda-beda yang harus di penuhinya, ketika seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhannya maka biasanya akan meminta pinjaman uang kepada orang perorangan (rentenir). Rentenir adalah orang yang mencari nafkah dengan membungakan uang1. Sebagian dari masyarakat lebih memilih meminjam uang kepada rentenir karena tidak membutuhkan barang berharga yang harus dijadikan sebagai barang jaminan, namun juga tidak banyak rentenir yang mau untuk meminjamkan uangnya secara percuma tanpa adanya bunga, bunga yang cukup tinggi dan selalu berubah-ubah, membuat masyarakat cukup terbebani sehingga banyak dari masyarakat yang memilih beralih meminjam uang di lembaga keuangan bank pemerintah/swasta maupun lembaga keuangan non bank, misalnya di Pegadaian.

Mengenai gadai, diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1150. Pengertian gadai dalam pasal ini adalah :

“Gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditur atas suatu barang yang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh kreditur, atau oleh kuasanya, sebagai jaminan atas utangnya dan yang memberi wewenang kepada kreditur untuk mengambil pelunasan piutangnya dan barang itu dengan mendahalui kreditur-kreditur lain; dengan pengecualian biaya penjualan sebagai pelaksanaan putusan atas tuntutan mengenai pemilikan atau penguasaan, dan biaya penyelamatan barang itu, yang disaluarkan setelah barang itu sebagai gadai dan yang harus didahulukan.”2

1 Https://Kbbi.Web.Id/Rentenir, Ebta Setiawan. Diakses Pada Hari Senin 21 Juni 2021 Pukul

2 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

(5)

Lahirnya gadai di dalam sistem hukum jaminan menurut KUH Perdata adalah konsekwensi pembedaan benda atas benda tetap dan benda bergerak.3 Sesuai dengan objek gadai adalah benda bergerak, maka harus ada hubungan nyata antara benda dan pemegang gadai. Benda gadai harus diserahkan oleh pemberi gadai kepada pemegang gadai. Benda gadai tidak boleh berada dalam kekuasaan wakil atau petugas pemberi gadai.4 Perjanjian accesoir adalah perjanjian yang bersifat tambahan dan dikaitkan dengan perjanjian pokok. Contoh perjanjian accesoir ini adalah perjanjian-perjanjian pembebanan jaminan, seperti perjanjain gadai, tanggungan, dan fidusia. Jadi, sifat perjanjian jaminan adalah perjanjian accesoir, yaitu mengikuti perjanjian pokok.5

Dalam proses perjanjian gadai antara nasabah dengan pegadaian jika nasabah belum dapat melunasi pinjaman yang sudah masuk jatuh tempo maka barang jaminan gadai dapat dilelang oleh Pegadaian, Pinjaman utang nasabah yang tidak bisa melunasi hutangnya akan dilunasi dengan hasil penjualan lelang, pegadaian bertanggung jawab atas mengembalikan uang kelebihan hasil lelang kepada nasabah yang bersangkutan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan pembahasan mengenai“ Tanggung Jawab PT. Pegadaian Terhadap Kelebihan Hasil Lelang ( Studi Di PT. Pegadaian UPC Mataram Mall )”.

3Supianto, SH., M.H, 2015, Hukum Jaminan Fidusia Prinsip Publisitas Pada Jaminan Fidusia, Penerbit Garudhawaca, Jember, hlm 30

5Salim HS, S.H., M.S. Perkembangan Hukum Jaminan Di Indonesia, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta, 2004, hlm, 30.

(6)

Adapun pokok permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah 1.

bagaimanakah pelaksanaan lelang barang gadai di PT. Pegadaian berdasarkan OJK Nomor 31/POJK.5/2016 di Pegadaian, 2. bagaimanakah bentuk tanggung jawab PT.

Pegadaian terhadap kelebihan hasil lelang di PT. Pegadaian?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan lelang barang gadai di PT. Pegadaian berdasarkan OJK Nomor 31/POJK.5/2016 di Pegadaian dan untuk mengatahui bagaimana tanggung jawab PT. Pegadaian terhadap kelebihan hasil lelang di PT. Pegadaian.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian hukum normatif-empiris, dengan menggunakan tiga metode pendekatan yaitu pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual dan pendekatan sosiologis.

Sumber data yang digunakan data kepustakaan, digunakan yaitu, bahan hukum primer, bahan hukum primer antara lain: a. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2000 yang telah diperbaharui Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2011 Tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Umum Pegadaian Menjadi Perusahaan Perseroan c. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.05/2016 Tentang Usaha Pergadaian, bahan hukum sekunder a. Buku-buku ilmiah yang terkait b. Hasil penelitian c. Makalah d. Artikel-artikel dan bahan hukum tersier adalah media internet, teknik pengumpulan data dilakukan melalui Data Kepustakaan dan Data Lapangan teknik analisis dengan komparatif konstan.

(7)

II. PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Pegadaian dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 1. Sejarah Berdirinya Pegadaian

Sejarah Pegadaian dimulai saat masa penjajahan Belanda di Indonesia dimulai pada tahun 1746 VOC mendirikan Bank Van Leening sebagai lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai.

Pada tahun 1811 pemerintah Inggris mengambil alih dan membubarkan Bank Van Leening, masyarakat diberi keleluasaan mendirikan usaha pergadaian. Lalu pada tahun 1901 didirikanlah pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat pada tanggal 1 April 1901). Pada tahun 1905 pegadaian berbentuk lembaga resmi jawatan. Dan pada 1961 bentuk badan hukum berubah Jawatan ke PN ( Perusahaan Negara ) berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 19 tahun 1960 jo Peraturan Pemerintah (PP) No. 178 tahun 1961. Pada tahun 1969 bentuk badan hukum berubah dari PN ke PERJAN berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 7 tahun 1969. Pada tahun 1990 bentuk badan hukum berubah dari Perjan Ke Perum berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.

103 tahun 2000. Dan pada tahun 2012 bentuk badan hukum berubah dari

(8)

Perum, ke Persero pada tanggal 1 April 2012 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 51 tahun 2011.6

2. Wilayah Berdirinya Pegadaian UPC Mataram Mall

Wilayah Perusahaan PT. Pegadaian UPC Mataram Mall berada di wilayah Jl. Panca Usaha, Cilinaya.Kec.Cakranegara, Kota Mataram, (Depan Hotel Aston In) Nusa Tenggara Barat

3. Sejarah Berdirinya Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Otoritas jasa keuangan (OJK) adalah lembaga yang independen yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan dan pemeriksaan, dan penyidikan. OJK dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegeritas terhadap keseluruhan kegiatan-kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. OJK didirkan untuk menggantikan peran Bapepam-LK dalam pengaturan dan pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan, serta menggantikan peran Bank Indonesia dalam peraturan dan pengawasan bank, serta untuk melindungi konsumen industri jasa keuangan.7

6Https://Www.Pegadaian.Co.Id/Profil/Sejarah-Perusahaan, Diakses Pada Tanggal Kamis 29 April 2021 Pukul 21:10

7 Https://Id.M.Wikipedia.Org/Wiki/Otoritas_Jasa_Keuangan. Diakses Pada Tanggal Selasa 3 Agustus 2021 Pukul 12:00

(9)

4. Kantor Pusat Berdirinya OJK

Berada di gedung Soemitro Djojohadikusumo jalan lapangan Banteng Timur 2-4, Jakarta, 10710.8

B. Pelaksanaan Lelang Barang Gadai Di PT. Pegadaian Berdasarkan OJK Nomor 31/POJK.5/2016 Di Pegadaian

1. Proses Pelaksanaan Gadai di PT. Pegadaian

Adapun pelaksanaan gadai di PT. Pegadaian berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola PT. Pegadaian UPC Mataram Mall adalah sebagai berikut :

a. Calon pemberi gadai/nasabah datang ke kantor Pegadaian dan mengajukan permohonan kredit dengan cara mengambil dan mengisi Formulir Permintaan Kredit (FPK), untuk nasabah yang tidak bisa membaca dan menulis maka petugas pegadaian akan membantu untuk mengisi FPK.

b. Nasabah menyerahkan barang yang akan dijadikan jaminan gadai, setelah itu

c. Juru taksir akan menaksir barang jaminan yang akan digadai, penaksir akan melihat berapa nilai barang jaminan yang akan didapatkan sesuai dengan golongan

8 Https://Id.M.Wikipedia.Org/Wiki/Otoritas_Jasa_Keuangan Diakses PadaTanggal Selasa 3 Agustus 2021 Pukul 12:05

(10)

d. Nasabah akan diarahkan keloket untuk mengambil uang pinjaman dan mendapatkan Surat Bukti Gadai dan akan dijelaskan berapa uang yang didapatkan, kapan waktu jatuh tempo, perpanjanggan gadai dan akan diberitaukan jika tidak melakukan perpanjangan maka barang dapat dilelang dan akan diberitaukan barang jaminan akan dilelang pada tanggal berapa sesuai yang ada di Surat Bukti Gadai.9

2. Lelang Barang Gadai Berdasarkan OJK Nomor 31/POJK.5/2016 Di PT.

Pegadaian

Pengertian lelang yang diatur dalam OJK Nomor 31/POJK.5/2016 Pasal 1 Ayat 16 yang berbunyi :

“lelang adalah penjualan barang jaminan yang terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara tertulis dan/atau lisan yang semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga tertinggi yang di dahului pengumuman lelang”.10

Proses pelaksanaan lelang barang gadia berdasarkan Peraturan OJK Nomor 31/POJK.5/2016 Pasal 24 yang selengkapnya berbunyi:

a. Jangka waktu pinjaman kepada Nasabah dengan jaminan berdasarkan hukum gadai paling lama 4 (empat) bulan.

b. Dalam hal uang pinjaman dengan jaminan berdasarkan hukum gadai belum dilunasi sampai dengan tanggal jatuh tempo, perusahaan pergadaian dapat melelang barang jaminan.

c. Sebelum pelaksanaan lelang sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berdasarkan kesepakatan antara perusahaan pergadaian dengan nasabah barang jaminan dapat dijual dengan cara :

9 Wawancara Ibu Erwani Kusumawati, Pengelola PT. Pegadaian UPC Mataram Mall, tanggal 21 Oktober 2021

10 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.05/2016 Tentang Usaha Pergadaian

(11)

1) Nasabah menjual sendiri barang jaminannya; atau

2) Nasabah memberikan kuasa kepada perusahaan pergadaian untuk menjual barang jaminannya.

d. Dalam hal perusahaan pergadaian bersepakat dengan nasabah untuk melakukan cara penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), maka penjualan dimaksud dilaksanakan paling lama 20 ( dua puluh ) hari setelah tanggal jatuh tempo

e. Kesepakatan antara perusahaan pergadaian dengan nasabah sebagaimana dimaksud pada ayat pada ayat (4) harus dimuat dalam Surat Bukti Gadai.

f. Penjualan barang jaminan sebagiamana dimaksud pada ayat (3) hurup b dilakukan apabila nilai penjualan dapat memenuhi kewajiban nasabah terhadap perusahaan pergadaian.

g. Barang jaminan yang dijual oleh nasabah sebelum tanggal lelang dilarang dibeli secara langsung atau maupun tidak langsung oleh perusahaan pergadaian atau pegawainya.

h. Perusahaan pergadaian wajib memiliki pedoman tertulis untuk melakukan penjualan barang jaminan sebagaiamana dimaksud pada ayat (3).11

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak PT. Pegadaian, proses lelang barang gadai di PT. Pegadaian UPC Mataram Mall adalah :

a. Pemberitahuan Lelang

Pada saat Surat Bukti Gadai telah jatuh tempo dan masuk dalam masuk dalam daftar lelang maka pihak pegadaian memiliki kewajiban untuk memberitahukan hal ini kepada nasabah bahwa barang jaminan akan dilelang, pihak Pegadaian akan menginformasikan nasabah dengan cara menelpon dan mengirimkan Short Message Service (SMS) kepada nasabah yang bersangkutan.

11Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.05/2016 Tentang Usaha Pergadaian

(12)

b. Pengumuman Lelang

Pengumuman tanggal lelang diumumkan melalui :

1) Papan pengumuman yang adai dikantor Pegadaian UPC Mataram Mall

2) Melalui media informasi, yaitu seperti surat kabar, radio, telpon, dan 3) Pemberitahuan tertulis kepada nasabah

c. Persiapan Lelang

1) Melakukan perhitungan secara administarsi terhadap jumlah barang jaminan yang telah masuk jatuh tempo.

2) Sebelum lelang pemimpin pegadaian akan membentuk tim pelaksana lelang (sesuai dengan peraturan perusahaan ) yang terdiri dari :

(a) 1 (satu) orang ketua (pemimpin pegadaia atau dalah satu pegawai yang di tunjuk )

(b) 2 (dua) orang yang bertugas sebagai kasir lelang dan petugas administrasi.

3) Panitia lelang minimal sudah terbentuk 2 minggu sebelum pelaksanaan lelang

4) Melakukan serah terima barang jaminan gadai dari penyimpanan atau pemegang gudang kepada panitia lelang

5) Barang jaminan yang akan dilelang dicocokkan kembali dengan keterangan yang tertera pada SBG

(13)

6) Panitia lelang akan melakukan taksiran ulang seluruh barang yang akan dilelang, jika taksiran baru lebih rendah dari pada taksiran lama, sehingga ada kemunginan ada indikasi kerugian bagi perusahaan/

nasabah maka barang jaminan tidak boleh dilelang d. Pelaksanaan Lelang

1) Lelang dipimpin oleh ketua tim pelaksanaan yang telah ditentukan sebelumnya.

2) Lelang dilaksanakan diruangan publik, agar dapat diakses oleh seluruh calon pembeli dalam lelang barang jaminan gadai

3) Peserta lelang terbuka untuk umum, lelang ini dilakukan secara terbuka dan transparan

4) Barang-barang yang akan dilelang harus menurut urutan nomor SBG 5) Penawaran lelang dilakukan secara meningkat atau menurun

6) Hasil pejualan lelang akan dicatat dalam buku atau formulir yang telah disediakan sebelumnya oleh pegadaian

7) Setelah barang jaminan lelang laku maka peserta lelang akan diberikan kuitansi oleh pihak pegadaian sebagai bukti sah kepemilikan barang lelang tersebut.

(14)

8) Untuk barang jaminan yang belum laku terjual pada saat pelelangan maka pihak pegadaian akan menjual barang jaminan kepada pengepul.12

C. Tanggung Jawab PT. Pegadaian Terhadap Kelebihan Hasil Lelang Di PT.

Pegadaian

Adapun pengertian uang kelebihan hasil lelang menurut Peraturan OJK Nomor 31/POJK.05/2016 Pasal 1 Ayat 17 disebutkan bahwa :

“uang kelebihan adalah selisih lebih dari hasil penjualan barang jaminan dikurangi dengan jumlah uang pinjaman, bunga/jasa simpan, biaya untuk melelang, dan biaya menyelamatkan barang tersebut.”

Di dalam Peraturan OJK Nomor 31/POJK.5/2016 bahwa dalam Pasal 27 disebutkan bahwa :

1. Perusahaan pergadaian wajib mengembalikan uang kelebihan dari hasil penjualan barang jaminan dengan cara lelang sebagiaman dimaksud dalam Pasal 26 atau berdasarkan kuasa menjual sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (3) huruf b kepada nasabah.

2. Perusahaan pergadaian wajib mencatat secara terpisah uang kelebihan dari hasil penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) 3. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengembalian uang

kelebihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam surat edaran OJK.13

Tanggung jawab PT. Pegadaian terhadap uang kelebihan hasil lelang berdasarkan hasil wawancara adalah, PT. Pegadaian tetap bertanggungjawab mengembalikan uang kelebihan hasil lelang kepada nasabah, uang kelebihan hasil lelang tersimpan secara sistem yang mana masa kadaluwarsanya selama 1

12 Wawancara Ibu Erwani Kusumawati, Pengelola PT. Pegadaian UPC Mataram Mall, tanggal 21 Oktober 2021

13 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.05/2016 Tentang Usaha Pergadaian

(15)

(satu) tahun setelah tanggal proses lelang selesai diinput, dan petugas pusat/loket menginformasikan data uang kelebihan sesuai data yang bisa dihubungi di sistem baik secara ditelpon dan dikirimkan Short Message Service (SMS). Jika selama 1 (satu) tahun saat setelah proses lelang nasabah tidak kunjung datan mengambil uang kelebihan maka uang kelebihan hasil lelang akan diberikan ke negara.14

Untuk nasabah yang ingin mengambil uang kelebihan hasil lelang, nasabah yang bersangkutan dapat melakukan :

1. Nasabah mendatangi loket pegadaian tempat melakukan gadai sesuai dengan Surat Bukti Gadai

2. Nasabah membawa wajib Surat Bukti Gadai (SBG) berserta E-KTP

3. Selanjutnya petugas pegadaian mengecek data sesuai Surat Bukti Gadai yang dibawa jika semua sudah cocok maka semua bisa di proses

4. Setelah diproses nasabah akan diberitahukan jumlah uang kelebihan hasil lelang, dan uang kelebihan tersebut akan dikembalikan15

14 Wawancara Ibu Erwani Kusumawati, Pengelola PT. Pegadaian UPC Mataram Mall, tanggal 21 Oktober 2021

15 Wawancara Ibu Erwani Kusumawati, Pengelola PT. Pegadaian UPC Mataram Mall, tanggal 21 Oktober 2021

(16)

III. PENUTUP

Kesimpulan

1. Peratuan OJK Nomor 31/POJK.5/2016 tentang usaha pergadaian tentang lelang barang gadai sudah diterapkan di Pegadaian. Dalam hal uang pinjaman gadai belum dilunasi sampai dengan tanggal jatuh tempo, perusahaan Pergadaian dapat melelang barang jaminan. Pelaksanaan lelang dapat dijual dengan cara, nasabah menjual sendiri barang jaminannya atau nasabah memberikan kuasa kepada perusahaan Pergadaian untuk menjual barang jaminannya. Dalam hal pelelangan dilaksanakan paling lama 20 hari setelah tanggal jatuh tempo harus dimuat dalam Surat Bukti Gadai. Barang jaminan yang dijual oleh nasabah sebelum tanggal lelang dilarang dibeli secara langsung atau maupun tidak langsung oleh perusahaan pergadaian atau pegawainya.

2. Tanggung jawab PT. Pegadaian terhadap uang kelebihan hasil lelang adalah Dalam hal ini PT. Pegadaian UPC Mataram Mall telah berupaya dalam mengembalikan uang kelebihan hasil lelang kepada nasabah, baik dengan cara menelpon dan mengirimkan Short Message Service SMS) kepada nasabah karena uang kelebihan hasil lelang tersebut adalah hak nasabah yang harus diberikan, jikalaupun nasabah tidak mengambil uang kelebihan hasil lelang dalam waktu 1 (satu) tahun maka uang kelebihan tersebut akan diserahkan

(17)

kepada negara, karena uang tersebut bukan menjadi hak pegadaian sehingga pegadaian menyalurkan uang tersebut kepada negara.

SARAN

1. Dalam proses gadai, pihak Pegadaian lebih teliti lagi pada alamat, dan nomor kontak yang ditaruh oleh nasabah, bila perlu Pegadaian meminta nomor keluarga yang aktif untuk dihubungi, hal ini untuk mengatasi jika nasabah tidak dapat dihubungi untuk melakukan pelunasan, atau perpanjangan ulang gadai dan yang lainnya.

2. Dalam hal pengembalian uang kelebihan hasil lelang pihak Pegadaian diharapkan untuk tetap menginformasikan uang kelebihan tersebut kepada nasabah tidak hanya sekali dua kali tapi sesering mungkin sebelum jatuh masa kadaluwarsanya.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku

Salim HS, S.H., M.S. 2004 Perkembangan Hukum Jaminan Di Indonesia, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta

Supianto, SH., M.H, 2015, Hukum Jaminan Fidusia Prinsip Publisitas Pada Jaminan Fidusia, Penerbit Garudhawaca, Jember

Peraturan Perundang-Undangan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.05/2016 Tentang Usaha Pergadaian

Internet

Https://Www.Pegadaian.Co.Id/Profil/Sejarah-Perusahaan, Diakses Pada Tanggal Kamis 29 April 2021 Pukul 21:10

Https://Kbbi.Web.Id/Rentenir, Ebta Setiawan. Diakses Pada Hari Senin 21 Juni 2021 Pukul

Https://Id.M.Wikipedia.Org/Wiki/Otoritas_Jasa_Keuangan. Diakses Pada Tanggal Selasa 3 Agustus 2021 Pukul 12:00

Wawancara

Wawancara Ibu Erwani Kusumawati, Pengelola PT. Pegadaian UPC Mataram Mall, tanggal 21 Oktober 2021

Referensi

Dokumen terkait