• Tidak ada hasil yang ditemukan

INOVASI PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK PADA OBJEK WISATA TAMAN MARGASATWA MENGGUNAKAN METODE SOCIAL TRUST PATH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "INOVASI PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK PADA OBJEK WISATA TAMAN MARGASATWA MENGGUNAKAN METODE SOCIAL TRUST PATH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

INOVASI PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK PADA OBJEK WISATA TAMAN MARGASATWA MENGGUNAKAN METODE SOCIAL

TRUST PATH

Oloan Sihombing 1), Muhammad Alfandi Hasibuan 2), Wenita Tarigan 3), Bijaksana Wa’ana 4)

1,2,3,4 Teknologi dan Ilmu Komputer, Universistas Prima Indonesia Email : oloansihombing007@gmail.com, fandi.premier@gmail.com,

wenitatarigan19@gmail.com, bizakofficial.contact@gmail.com

Abstract

Wildlife park is a means that can be used as a place to add understanding, knowledge, and insight that is fun for every tourists both for children, students and can be obtained by all tourists, because the function of the wildlife park in addition to being a tourist attraction is also a place of education. In an effort to develop and improve the service of wildlife park attractions visit is one of the factors in improving a service in the wildlife park so that tourists feel comfortable and safe to visit wildlife park attractions.

Therefore, wildlife park attractions will further improve the service of visitation by creating a system as a medium of improvement of services in wildlife parks. In the use of a system will make an advantage in utilizing technology that is used as a medium of promotion of wildlife park attractions and also as a medium of information for tourists. Therefore, in the development and increase of wildlife park attractions, a high cooperation is required to increase visits in wildlife park.

Keywords: Wildlife Park, Information Technology Innovations, QR-Codes, Google Maps, Social Trust Path Methods

1. PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan pesona alam dan kebudayaan yang sangat mengagumkan juga sangat berpotensi untuk pengembangan maupun peningkatan objek wisata yang dimiliki, dimana berbagai provinsi di indonesia memilikinya yaitu objek wisata kebun binatang atau taman margasatwa.

Taman margasatwa adalah tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan dan dipertunjukkan kepada masyarakat, binatang yang dipelihara di objek wisata taman margasatwa sebagian besar adalah hewan yang hidup didarat sedangkan satwa air dipelihara dalam akurium [1].

Taman margasatwa merupakan tempat favorit wisatawan, karena ramai dikunjungi ketika hari libur, terlebih saat libur anak sekolah karena dimana anak-anak ingin menghabiskan waktunya untuk melihat koleksi satwa yang ada.Tidak hanya untuk melihat koleksi satwa saja, namun taman margasatwa dapat dijadikan sebuah tempat untuk menambah pemahaman, pengetahuan dan wawasan baru yang menyenangkan bagi setiap wisatawan [2].

Tidak hanya bagi wisatawan yang berstatus pelajar saja, hal tersebut juga dapat diperoleh seluruh wisatawan, karena fungsi taman margasatwa selain sebagai tempat wisata juga sebagai tempat pendidikan.

Dalam upaya pengembangan dan peningkatan pelayanan kunjungan objek wisata taman margasatwa merupakan salah satu faktor keberhasilannya yaitu meningkatkan suatu pelayanan yang ada di taman margasatwa agar wisatawan pun merasa lebih mudah untuk mengunjungi tempat objek wisata taman margasatwa dan juga semakin baik pelayanan yang diberikan maka semakin banyak jumlah pengunjung yang datang atau sebaliknya bila pelayanan itu sendiri tidak sesuai dengan standar yang diberikan maka akan mengurangi daya tarik wisatawan untuk berkunjung kembali di objek wisata tersebut dikemudian hari. Oleh sebab itu objek wisata taman margasatwa akan lebih meningkatkan pelayanan kunjungan yaitu membuat sebuah sistem [3].

Untuk itu perlu adanya sebuah sistem akan membuat sebuah keuntungan jika teknologi dijadikan sebagai alat media promosi objek

(2)

wisata taman margasatwa yang dimana semua orang bisa mengakses dari ponsel mereka masing-masing untuk membuka sistem yang ada di taman margasatwa dan dapat dengan mudah mengetahui apa-apa saja yang ada di dalam taman margasatwa tanpa mengujunginya terlebih dahulu oleh sebab itu dalam pengembangan dan meningkatkan objek wisata taman margasatwa diperlukan sebuah kerja sama yang tinggi untuk meningkatkan kunjungan dalam taman margsatwa [4].

Dengan itu para wisatawan selain menikmati wisata belanja, wisata rekreasi dan wisata kuliner yang ada di taman margsatwa masih ada beberapa permasalahan, maka dengan itu akan adanya pengembangan dan peningkatan pelayanan kunjungan [5] daya tarik di objek wisata taman margasatwa diperlukan sebuah dukungan sebuah sistem yang dimana wisatawan dapat lebih mudah untuk memesan tiket masuk dalam taman margasatwa yang dilakukan secara online sehingga juga dapat mengurangi antrian pemesanan tiket yang panjang dimana membuat para pengunjung harus menunggu terlalu lama untuk mendapatkan tiket, juga dalam pemesanan tiket secara online akan ada sebuah promosi jika pemesanan tiket lebih dari tiga orang maka akan ada. pengurangan harga tiket dari harga sebelumnya [6], dalam pemesanan makanan juga akan ada secara online sehingga wisatawan dapat mudah dengan melihat harga-harga makanan dan makanan apa saja yang ada sehingga wisatawan tidak perlu melakukan antri pada pemesanan makanan sehingga juga wisatawan telah mengetahui harga- harga makanan tersebut, lalu keberadaan peta juga sangat penting agar pengunjung tidak dapat tersasar sehingga para wisatawan mudah mengujungi tumbuhan dan hewan baik yang ada maupun sudah tidak ada dan wahana-wahana yang ada di taman margasatwa sudah tertera berapa biaya yang harus dikeluarkan dan fasilitas-fasilitas yang ada di objek wisata taman margasatwa [7]

Dari kesimpulan permasalahan yang ada diatas maka perlu adanya sebuah sistem sehingga segala aktivitas yang ada di objek wisata taman margasatwa dapat berjalan efektif dan efisien dalam peningkatan pelayanan kunjungan sudah dibekali informasi-informasi

tersebut dengan baik di dalam taman margasatwa.

2. METODE PENELITIAN

2.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN

Metode penelitian pada sistem ini dilakukan dengan beberapa tahapan yang dapat dilihat pada diagram alir berikut:

Gambar 1. Diagram Alir

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses pembangunan sistem Inovasi Pengembangan dan Peningkatan Pelayanan Publik Pada Objek Wisata Taman Margasatwa Menggunakan Metode Social Trust Path adalah sebagai berikut:

1. Analisis Masalah dan Pengumpulan Data Pada tahapan ini, dilakukan penelitian

(3)

dengan cara mengumpulkan data terkait dengan permasalahan yang dialami dalam perencanaan pembuatan sistem. Selanjutnya melaksanakan metode pengumpulan data seperti observasi, jurnal dan studi pustaka serta dengan memanfaatkan internet.

2. Analisis Informasi

Pada tahapan ini, informasi yang telah didapat dianalisis untuk menentukan kebutuhan data masukan (input) dan data keluaran (output) pada sistem. Dengan membuat perancangan Data Flow Diagram (DFD) dan penentuan tabel-tabel yang akan dibuat didalam database.

Selanjutnya analisis terkait metode social trust path yang digunakan pada sistem yang akan dibangun.

3. Metode Perancangan

Pada tahapan ini, peneliti mulai merancang sistem dengan membuat kode program dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP:

Hypertext Preprocessor dan juga Framework CodeIgniter untuk membangun sistem yang dinamis. Selain itu juga merancang desain User Interface (UI) yang menarik sesuai kebutuhan dengan syarat informasi yang telah ditentukan.

4. Pengujian dan Pengembangan Sistem Pada tahapan terakhir peneliti melakuk an pengujian pada sistem yang dibangun.

Tujuannya untuk menemukan kesalahan- kesalahan atau kekurangan pada sistem, juga agar mengetahui apakah sistem yang dibangun sudah mendapat kriteria seperti yang telah direncanakan pada tahapan sebelumnya.

2.2. Metode Social Trusth Path

Metode social trust path merupakan metode untuk mengolah data yang di input, data tersebut akan terakumulasi untuk di hitung dan memberi kemiripan antara user dengan user, kemiripian tersebut berdasarkan rating dan juga berdasarkan pertemanan, hasil rating tersebut akan dilakukan proses normalisasi. Setelah itu, akan dilakukan proses penggabungan hasil kemiripan antar user tersebut dengan menggunakan parameter α, cara penentuan parameter α dapat ditentukan secara manual ataupun ditentukan secara otomatis (auto) berdasarkan data rating untuk setiap tempat wisata berdasarkan nilai rating secara menurun, dan terakhir output- nya akan memberi daftar rekomendasi tempat wisata di sistem [9].

2.3. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah setiap kegiatan yang ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan melalui pelayanan ini keinginan juga kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi dan melayani kebutuhan orang lain sedangkan melayani yaitu membantu menyiapkan (membantu apa yang diperlukan seseorang). Dengan itu peningkatan pelayanan publik adalah faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan dan objek wisata yang berorientasi pada profit, pelayanan berkaitan dengan tingkat kepuasan pelanggan dimana pelanggan yang merasakan kepuasan atas pelayanan yang diberikan akan menjadi pelanggan setia, meskipun produk atau jasa sejenis begitu banyak dan mudah diperoleh [10].

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan sistem aplaikasi yang berisi tentang use case diagram, activity diagram, dan perancangan database pada sistem pengembangan dan peningkatan pelayanan kunjungan pada objek wisata taman margasatwa.

3.1. Use case Diagram

Pada rancangan use case diagram dari aplikasi sistem pengembangan dan peningkatan pelayanan kunjungan pada objek wisata taman margasatwa yaitu sebagai berikut.

Gambar 2. Use Case Diagram

3.2. Class Diagram

Database adalah sebuah proses untuk menentukan kumpulan tabel data yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem yang ada. Dalam perancangan struktur database dalam sistem yang dibangun merupakan kumpulan beberapa tabel yang memiliki relasi, sehingga suatu sistem yang

(4)

dibangun dapat dilakukan sesuai dengan penelitian. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa table yang terdapat dalam database, dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3. Class Diagram

3.3. Activity Diagram

Activity Diagram adalah rancangan aktivitas gambaran dan aliran awal kerja pengguna memesan tiket sampai tahap akhir selesai sistem yang dijalankan dalam pemesanan tiket pembayaran sampai dikonfirmasi.

Gambar 4. Activity Diagram

3.4. Implementasi Sistem

Implementasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tahap-tahap pelaksaan dalam pembuatan sistem yang telah disusun dengan teliti. Implementasi yang telah selesai biasanya akan dianggap permanen dan dapat di publikasikan untuk mencapai tujuan penelitian.

3.4.1. Halaman Utama (Beranda)

Pada halaman utama ini akan muncul

pada browser saat sistem pertama kali di akses.

Halaman ini terdapat menu-menu untuk memudahkan pengguna seperti menu taman margasatwa, profil, riwayat pemesanan dan tambah teman.

Gambar 5. Halaman Utama

Pada halaman utama ini juga merupakan halaman untuk pemesanan tiket pengguna yang ingin mengunjungi taman margasatwa. Halaman tersebut bisa dilihat pada gambar 6 berikut.

Gambar 6. Tampilan Pemesanan Tiket

Pada halaman rekomendasi taman margasatwa juga terdapat di halaman utama tepatnya dibawah pemesanan tiket, pengguna bisa melihat list-nya pada gambar 7 berikut.

Gambar 7. Tampilan Rekomendasi

3.4.2. Halaman Registrasi

Pada halaman registrasi ini, pengguna yang belum memiliki akun di dalam sistem

(5)

harus melakukan pendaftaran pada halaman ini.

Gambar 8. Halaman Registrasi

3.4.3. Halaman Login

Pada halaman login ini user yang sudah memiliki akun dapat masuk menggunakan username dan password yang di telah didaftarkan pada form input yang tersedia.

Tampilan halaman dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 9. Halaman Login 3.4.4. Halaman Admin

Berikut ini merupakan halaman admin, dimana pada halaman admin ini memiliki 3 level

untuk mengakses sistem yang terdiri dari: admin super, pengelola admin, admin petugas.

Perbedaan pada setiap level admin ini terdapat pada menu akses, karena tugas pada setiap admin ini berbeda-beda.

1. Admin Super

Pada halaman super admin, user yang memiliki level tersebut dapat mengakses semua halaman untuk pengelolaan taman dan sistem. Menu- menu yang dapat di akses level tersebut adalah pada gambar berikut:

Gambar 10. Menu Admin Super

2. Admin Pengelola

Pada halaman admin pengelola, user dengan level tersebut hanya dapat mengakses menu yang berkaitan dengan taman margasatwa yang dikelolanya. Menu-menu yang dapat diakses oleh level tersebut adalah pada gambar berikut:

Gambar 11. Menu Admin Pengelola

(6)

3. Admin Petugas

Pada halaman admin petugas, user dengan level tersebut hanya bertugas untuk melakukan scan QR-Code pada kode order pengunjung pada setiap outlet atau fasilitas di taman margasatwa.

Menu-menu yang dapat diakses oleh level tersebut adalah pada gambar berikut:

Gambar 12. Menu Admin Petugas

3.4.5. Halaman Detail Pemesanan Tiket Pada halaman pemesanan tiket ini setelah pengunjung memilih taman yang ingin dikunjungi pada halaman utama. Pengunjung akan di arahkan kehalaman selanjutnya yaitu halaman detail pesanan. Pada halaman ini, pengunjung dapat menambah pesanan-pesanan yang ingin ditambah misalnya pada restoran dan wahana, lalu pengunjung menekan tombol checkout. Tampilan Pemesanan Tiket dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 13. Tampilan Pemesanan Tiket

3.4.6. Halaman Fasilitas Taman Margasatwa Pada halaman fasilitas taman margasatwa, pengunjung dapat melihat apa-apa saja isi dalam

taman margasatwa tersebut contohnya kendang, wahana dan restoran. Tampilan fasilitas taman margasatwa dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 14. Tampilan Fasilitas Taman

3.4.7. Halaman Google Maps Taman Margasatwa

Pada halaman google maps ini, terdapat titik koordinat pada peta untuk menunjukkan arah ke taman margasatwa, lokasi wahana dan restoran.

Gambar 15. Tampilan Lokasi Google Maps 3.4.8. Halaman Riwayat Pesanan

Pada halaman ini riwayat pemesanan ini, pengunjung dapat melihat detail pesanan dari suatu taman margasatwa yang dipesan. Status pesanan dan pembayaran dilakukan dimenu ini.

Pengunjung akan mengunggah bukti pembayarannya, lalu setelah dikonfirmasi pengelola, lalu pengunjung akan mendapatkan kode QR untuk discan pada fasilitas yang ada di taman tersebut. Berikut tampilan riwayat pesanan dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 16. Tampilan Riwayat Pemesanan (Belum Dibayar)

Setelah pembayaran selesai, akan terdapat tombol rating dan kode QR yang bisa dilihat

(7)

pada gambar berikut:

Gambar 17. Tampilan Riwayat Pemesanan (Pembayaran Diterima)

3.4.9. Halaman Scan

Pada halaman scan, petugas melakukan scanning tiket pengunjung yang sudah melakukan pembayaran. Dengan menunjukkan kode QR yang terdapat dihalaman riwayat pemesanan pengguna dan sistem akan secara otomatis melakukan scanning. Tampilan halaman scan dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 18. Halaman Scan

3.4.10. Halaman Rating

Pada halaman rating, pengguna yang telah mengunjungi taman margasatwa dapat memberikan rating-nya kepada taman margasatwa yang telah dikunjungi pada tampilan

ini. Tampilan dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 19. Halaman Rating

3.4.11. Tampilan QR-Code

Pada tampilan QR-Code, terdapat kode yang digunakan untuk melakukan scan pada taman margasatwa. Berikut tampilan QR-Code dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 20. Tampilan QR-Code

3.4.12. Penerapan Metode Social Trust Path Metode yang digunakan dalam penelitian ini penulis terapkan dalam pemberian rating taman margasatwa. Rating dari setiap taman margasatwa akan tampak pada setiap pengguna yang mengakses sistem. Pengguna yang tidak memiliki pertemanan pada sistem ini akan mendapat sistem rekomendasi taman margasatwa secara default atau berdasarkan 3 (tiga) rating tertinggi akan muncul pada halaman rekomendasi taman margasatwa pengguna tersebut.

Dengan penerapan metode tersebut maka dapat disimpulkan rating taman margasatwa yang telah pengguna kunjungi akan tersimpan dalam database sistem. Pengguna yang memiliki pertemanan akan berbeda hasilnya dengan yang tidak memiliki pertemanan. Maka dapat disimpulkan pertemanan juga mendapat pengaruh besar dalam proses rating yang akan tampak pada halaman pengguna.

(8)

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengembangan yang sudah ada maka dikembangkan sebuah sistem aplikasi yang berguna untuk peningkatan pelayanan pada objek wisata taman margasatwa yang berguna bagi wisatawan dalam berkunjung didalam taman margsatwa, maka dalam penelitian ini akan ada sebuah sistem aplikasi yang mempermudah masyarakat untuk mengetahui fasilitas-fasilitas apa saja yang ada didalam taman margsatwa dan sistem aplikasi ini juga berguna untuk pememesanan tiket secara online, pemesanan makanan dan minuman secara online, pemesanan wahana secara online, dan aka nada sebuah peta yang berguna agar pengunjung tidak tersesat di dalam taman margsatwa. Penggunaan media sistem ini melakukan pembayaran dengan via online, setelah melakukan pembayaran akan ada bukti bahwa pengunjung atau wisatawan sudah melakukan pembayaran, sehingga ketika wisatawan mengunjungi taman margasatwa, admin akan melakukan pengecekan dengan scan QR-Code yang sudah diberikan oleh pengunjung.

5. REFERENSI

[1] Martina, Oka, & Sofia (2017). Persepsi Dan Motivasi Wisatawan Yang Berkunjung Ke Daya Tarik Wisata Jembong Di Kabupaten Buleleng. Jurnal IPTA. Vol 5. 2.

[2] Yohana, Cahya (2016). Identifikasi Aspek Sumber Daya Manusia Pariwisata Subsektor Perhotelan Di Tangerang Berdasarkan Persepsi Wisatawan Generasi Milenial. Conference on Management and Behavioral Studies.

SSN no: 2541-3400 hal 112.

[3] Taufiq Abdullah (2017). Penilaian Wisatawan akan Atribut Pariwisata di Kota Batu. Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. 7, No. 2, 92

[4] Rosita, Sri Marhanah & Woro Hanoum Wahadi. 2016. Pengertian Fasilitas.

Pengaruh Fasilitas Wisata dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengunjung di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta. Universitas Pendidikan Indonesia. Jurnal Manajemen Resort dan

Leisure. Vol.13 No. 1 April 2016.

[5] Yoeti, O. A. (2016). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta Timur: PT. Balai Pustaka (Persero).

[6] Mayasari, W.M & Budiatmo, A (2017).

Pengaruh Atribut Wisata Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Berkunjung Pada Objek Wisata Taman Margasatwa Semarang.Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No 1.’’’

[7] Nicklouse Christian Lempoy, Silvya L.

Mandey, Sjendry S.R. Loindong.

Pengaruh Harga, Lokasi, dan Fasilitas Terhadap Keputusan Menggunakan Jasa Taman Wisata Toar Lumimuut (Taman Eman) Sonder. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen.

[8] Afifudin. 2016. Pengaruh Lokasi, Promosi Dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen di Wisata Bahari Lamongan.

Jurnal ilmu dan Riset manajemen Vol 5, No. 12, Desember 2016.

[9] Kevin Ko (2016). Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Citra Merek, Kualitas Produk Dan Harga Di Warung Bebek Kebbut Surabaya. Jurnal Hospitality dan Manajeman Jasa. Vol 4, No 2 hal 17-25.

[10] Mohammad Iqbal Fathurrahman, Dade Nurjanah, RitaRismala, Sistem

Rekomendasi pada Buku

denganMenggunakan Metode Trust- Aware Recommendation. e-Proceeding of Engineering: Vol.4, No.3, ISSN:

2355-9365 (2017)

[11] Aprilia, E. R., & Pangestuti, E. (2017).

Pengaruh daya tarik wisata dan fasilitas layanan terhadap kepuasan wisatawan di pantai balekambang kabupaten malang.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),51(2), 16-21.https://doi.org/10.1016/0377- 2217(84)90040-7

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir
Gambar 2. Use Case Diagram
Gambar 5. Halaman Utama
Gambar 9. Halaman Login  3.4.4.   Halaman Admin
+3

Referensi

Dokumen terkait

First off as you pursue continuing education and home schooling, make sure the university or company offering the course or the degree is a reputable and accredited school.. This

Segala puji dan syukur penulis panjatkkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini yang

◦ Pada stadium ini., proses degenerasi belum menyerap cairan mata ke dalam lensa sehingga akan terlihat bilik mata depan dengan kedalaman yang normal, iris dalam posisi

stakeholder tidak diketahui jelas oleh lembaga dan pengelola manajemen mutu, sehingga kebutuhan pokok dari mahasiswa tidak terpenuhi. Untuk infrastruktur penunjang sistem

Desa Wisata Puton Watu Ngelak adalah salah satu desa wisata yang menerapkan Community Based Tourism, yaitu pengembangan pariwisata dengan menerapkan pemberdayaan masyarakat, sehing-

Hipotesis pertama menyatakan “Terdapat pengaruh metode pembelajaran terhadap penguasaan konsep biologi dan perilaku hidup sehat siswa secara bersama-sama” Berdasarkan

Lampiran 4 Surat permohonan ijin penelitian di Kantor Notaris Toto Susmono Hadi, S.H., M.H., selaku Notaris Kota Surakarta dan Dosen dari Program Studi Magister

This paper reports the influence of pull rate on the X-ray diffraction and Density measurement of Sapphire single crystal grown by Czochralski method.. The samples were