1
RANCANGAN PEMBUKUAN AKUNTANSI PADA MEUBEL YUDHISTIRA
Lutvia Tanjung Darma Sari
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana [email protected]
PENDAHULUAN
Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di Indonesia saat ini nyatanya memberikan dampak bagi perekonomian di Indonesia. Karena dengan bertambahnya usaha di Indonesia menandakan semakin bertambahnya lapangan pekerjaan bagi pengangguran. Usaha di Indonesia yang memiliki peranan dan kontribusi penting dalam menyerap tenaga kerja ialah usaha berskala mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dimana menurut data Badan Pusat Statistik (2016) setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah UMKM. Ini berbanding lurus dengan meningkatnya angka tenaga kerja yang diserap oleh sektor UMKM dan juga PDB yang disumbangkan kepada negara, sehingga hal tersebut dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan negara.
Sejak dulu UMKM terbukti mampu menjadi tumpuan perekonomian di Indonesia. Dimana pada masa krisis moneter tahun 1997, UMKM masih mampu bertahan meskipun mengalami penurunan jumlah pada tahun 1998 sekitar 7,42%
dan kembali meningkat pada tahun 1999 sebanyak 2,98% (Badan Pusat Statistik, 2016). Untuk itu menurut Yani, Wahyuni dan Purnamawati (2017) pemberdayaan dan pengembangan yang berkelanjutan perlu dilakukan terhadapnya agar UMKM tidak hanya tumbuh dalam jumlah tetapi juga berkembang dalam kualitas dan daya saing produknya.
Tidak mudah bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya, dimana diperlukan ketersediaan dana dan pengelolaan keuangan yang baik bagi UMKM tersebut. Menurut Sudarsono dan Prihandoko (2007) :
“Salah satu masalah yang seringkali terabaikan oleh para pelaku bisnis UMKM yaitu mengenai pengelolaan keuangan. Walaupun dampak dari diabaikannya pengelolaan keuangan mungkin tidak terlihat secara jelas, namun tanpa metode pembukuan yang efektif, usaha yang memiliki prospek untuk berhasil dapat menjadi bangkrut.”
2
Bagi sebuah perusahaan, pembukuan sangat diperlukan untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan (Krisdiartiwi, 2008). Dengan adanya pencatatan dan pembukuan menurut Darmayanti, Herawati dan Purnamawati (2017) akan memudahkan UMKM untuk mengetahui perjalanan bisnisnya, kendala – kendala apa saja yang dialami, dan informasi – informasi yang dibutuhkan dapat dilihat dari laporan keuangan yang dihasilkan.
Selama ini pembukuan sering dianggap sebagai sesuatu yang rumit dan
“kurang begitu penting” dalam membangun bisnis (Krisdiartiwi, 2008). Namun nyatanya ada pembukuan dengan pencatatan single entry yang lebih mudah untuk diterapkan kepada para pelaku UMKM yang merasa kesulitan dengan standar akuntansi keuangan yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2016), yaitu Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM). Hal ini akan lebih dibutuhkan oleh UMKM karena laporan keuangan yang sederhana dan mudah dimengerti yang menjadi kebutuhan UMKM dalam membantu mengelola bisnisnya.
Usaha Meubel Yudshistira milik Bapak Budi merupakan salah satu UMKM yang sudah 11 tahun berdiri di Salatiga. Pengelolaan usaha ini dibantu istri, enam orang pegawai dan juga lima orang pegawai freelance. Usaha Meubel Yudhistira sudah menerapkan pencatatan sederhana untuk pemasukan dan pengeluaran kas. Namun usaha ini belum memiliki buku kas sebagai pembukuannya, sehingga kas usaha masih tercampur dengan pemilik. Hal tersebut menyebabkan pemilik tidak mengetahui saldo kas usaha, sehingga pemilik terhambat dalam membeli bahan baku untuk stok di gudang dan ini dapat mengakibatkan aktivitas operasional usaha menjadi terganggu. Untuk itu diperlukan adanya pembukuan agar dapat membantu UMKM dalam mendapatkan informasi bagi pengambilan keputusan bisnis. Dari permasalahan tersebut dapat dirumuskan bagaimana rancangan pembukuan akuntansi pada Meubel Yudhistira?
Penelitian ini bertujuan untuk merancang pembukuan bagi usaha Meubel Yudhistira, agar nantinya dapat berguna dalam mengambil keputusan bisnis.
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai pedoman bagi pemilik usaha Meubel Yudhistira dalam menyusun pembukuan untuk pengambilan keputusan bisnisnya.
3 KAJIAN TEORI
Akuntansi
Akuntansi menurut Seomarso S. R (2009) adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Sedangkan menurut Sadeli dan Siswanto (2004) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Manajemen mendefinisikan akuntansi dari dua sudut pandang, yaitu pandangan yang menekankan penggunaan informasi akuntansi dan pandangan yang menekankan aktivitas akuntansi, dimana deskripsi keduanya dijelaskan sebagai berikut :
1. Penekanan pada Penggunaan Informasi Akuntansi
Akuntansi didefinisikan sebagai suatu disiplin yang memberikan informasi esensial untuk menuntun efisiensi dan evaluasi serta aktivitas suatu organisasi.
2. Penekanan pada Aktivitas Akuntansi
Dalam definisi yang kedua, pekerjaan akuntan ditekankan. Dalam akuntansi hasil aktivitas ekonomi dari suatu perusahaan diakumulasikan, dianalisis, dijumlahkan, diklasifikasikan, dicatat, diringkas, dan dilaporkan sebagai informasi.
Pembukuan
Menurut Krisdiartiwi (2008) pembukuan dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak – pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Dalam bukunya yang bejudul “Pembukuan Sederhana untuk UKM” Krisdiartiwi (2008) mengungkapkan terdapat 7 komponen dalam pembukuan, yaitu sebagai berikut :
1. Harta adalah hasil dari transaksi yang berasal dari peristiwa masa lalu.
2. Utang adalah kewajiban yang terdapat pada saat ini untuk menyerahkan harta atau jasa kepada pihak lain, sebagai akibat dari transaksi yang telah dilakukan.
3. Harta Bersih (Modal) adalah hak yang dimiliki oleh pengelola UMKM setelah semua kewajibannya selesai dibayar.
4. Pendapatan adalah arus masuk harta, penyelesaian utang atau keduanya, selama satu periode tertentu yang disebabkan oleh penjualan barang yang diproduksi atau jasa yang diberikan kepada para pembeli atau pengguna jasa.
5. Beban adalah arus keluar harta. Atau bisa juga disebut transaksi yang berujung pada timbulnya utang selama satu periode tertentu. Hal tersebut
4
disebabkan oleh pembelian barang, jasa, atau pembayaran aktivitas lain yang mendatangkan keuntungan.
6. Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan adalah pertambahan harta bersih yang berasal dari transaksi yang dilakukan perusahaan.
Kerugian adalah pengurangan harta bersih yang tinnbul dari transaksi yang dilakukan perusahaan.
7. Laba Bersih dan Rugi Bersih menjelaskan adanya perubahan harta bersih selama satu periode, sebagai akibat dari transaksi yang mendatangkan pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian.
Metode Single Entry dan Double Entry
Terdapat dua metode pembukuan yaitu metode pencatatan single entry dan metode pencatatan double entry. Keduanya akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Single Entry
Single entry bookkeeping menurut Murni, Pujiastuti, Octoria, dan Rahmawati (2016) merupakan pembukuan keuangan yang dilakukan dengan pencatatan satu jurnal. Single entry pada awalnya digunakan sebagai dasar pembukuan dengan alasan utama demi kemudahan dan kepraktisan (Pratolo, 2001). Disamping keunggulan metode single entry yang mudah dan praktis, terdapat kelemahan dalam metode ini. Menurut Santosa dan Fransisca (2004) informasi yang dihasilkan oleh single entry cenderung hanya untuk kepentingan pihak manajemen perusahaan (pihak internal). Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Pratolo (2001), yaitu penggunaan single entry tidak dapat memberikan informasi yang komprehensif dan mencerminkan kinerja yang sesungguhnya. Maka dari itu, setelahnya metode single entry dikembangkan menjadi metode double entry, seperti yang diungkapkan oleh Prasetyo (2014) :
“Sejalan dengan perkembangan lingkungan perusahaan untuk mengharapkan pencatatan yang mampu dilakukan pengecekan validitas, analisis transaksi dalam menyusun laporan keuangan, dan sistem yang baik untuk peningkatan pengawasan intern, metode single entry berkembang menjadi double entry.”
2. Double Entry
Sistem tata buku berpasangan (double entry system) menurut Setiawan (2005) yaitu pencatatan yang menunjukkan keseimbangan debet dan kredit untuk setiap transaksi. Konsep double entry menurut Prasetyo
5
(2014) merupakan pencatatan transaksi yang selalu melibatkan dua akun yang masing – masing berubah (bertambah atau berkurang). Menurut Santosa dan Fransisca (2004) meningkatnya kebutuhan informasi yang akurat, relevan, terpercaya, dan yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelaku bisnis mendorong ditemukannya teknik pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping). Dalam sejarah penerapannya, menurut Pratolo (2001) double entry book keeping (double entry system) sebagai sistem pencatatan transaksi – transaksi keuangan telah dipuji kesempurnaanya.
Menurut Santosa dan Fransisca (2004) :
“penerapan teknik double entry bookkeeping dapat meningkatkan kualitas informasi akuntansi, sehingga dapat mendukung manajer dalam membuat keputusan. Oleh karena itu dalam praktek akuntansi manual single entry tidak dipakai lagi, namun digunakan teknik double entry bookkeeping yang dapat menghapus kekurangan dalam penerapan single entry.”
6 METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan dan menggambarkan bagaimana rancangan pembukuan akuntansi pada usaha Meubel Yudhistira. Dalam pengumpulan data terdapat dua jenis data yang dibutuhkan, yaitu data primer dan data sekunder. Pengumpulan kedua jenis data tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan kepada pemilik usaha Meubel Yudhistira, yaitu mengenai profil perusahaan dan bagaimana pembukuan transaksi usaha yang dilakukan selama ini.
Wawancara dilakukan beberapa kali yang dilakukan di Meubel Yudhistira bersama bapak Budi maupun ibu Ambar.
Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari dokumen – dokumen terkait catatan transaksi usaha Meubel Yudhistira. Dokumen – dokumen yang dimaksud berupa bukti transaksi pembelian dan transaksi penjualan yang dilakukan oleh usaha Meubel Yudhistira dan juga dokumen berupa buku catatan kas keluar dan kas masuk.
Data primer dan data sekunder yang didapatkan kemudian akan diolah melalui tahap analisis sebagai berikut :
1. Menganalisis siklus bisnis pada usaha Meubel Yudhistira.
2. Mengidentifikasi keputusan bisnis yang akan diambil oleh usaha Meubel Yudhistira.
3. Menganalisis informasi apa saja yang diperlukan untuk pengambilan keputusan bisnis pada usaha Meubel Yudhistira.
4. Merancang pembukuan sesuai dengan kebutuhan usaha Meubel Yudhistira.
7 HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Usaha Meubel Yudhistira
Usaha Meubel Yudhistira didirikan oleh bapak Budiyanto dan dikembangkannya bersama dengan istrinya sejak tahun 2006. Meubel Yudhistira beroperasi mulai pukul 08:00 sampai 18:00 di Jl. Merak No. 48 Kelaseman dengan dibantu enam orang karyawan tetap dan lima orang karyawan freelance.
Seperti pada umumnya meubel, Meubel Yudhistira menjual produk – produk furniture dan juga menerima jasa servis furniture yang rusak. Penjualan produk furniture pada Meubel Yudhistira dilakukan dengan sistem ready stock dan juga pre-order. Omzet rata – rata Meubel Yudhistira per bulan sebesar Rp.
100.000.000. Meubel Yudhistira selama ini hanya melakukan pembukuan sederhana terkait pemasukan dan pengeluaran kas. Dalam usaha Meubel Yudhistira terdapat tiga siklus operasi usaha, yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus produksi, dimana pada siklus pengeluaran didalamnya terdapat siklus penggajian.
Siklus Bisnis Usaha Meubel Yudhistira 1. Siklus Pendapatan
Usaha Meubel Yudhistira melayani penjualan produk furniture dan juga servis funiture. Produk furniture yang dijual oleh Meubel Yudhistira ada yang sudah ready stock dan ada yang memerlukan pre-order. Pembeli yang tidak cocok dengan barang ready stock, pembeli akan melakukan pre-order furniture. Pembeli akan diminta identitasnya meliputi nama, alamat, dan no.
telepon. Kemudian ibu Ambar akan mencatat identitas tersebut dibuku pesanan beserta dengan furniture pesanan pembeli. Pembeli yang melakukan pre-order dapat memberikan uang muka dan dapat juga tidak memberikan uang muka. Bagi pembeli yang memberikan uang muka akan diberi nota DP rangkap 2 oleh ibu Ambar, sedangkan nota DP rangkap 1 akan disimpan secara tidak permanen dan urut tanggal. Namun bagi pembeli yang tidak memberi uang muka tidak diberi apa – apa. Setelah barang pesanan sudah jadi, dilakukan pelunasan oleh pembeli. Setelah pelunasan, pembeli mendapatkan
8
nota penjualan rangkap 1 dan nota penjualan rangkap 2 akan disimpan secara tidak permanen dan urut tanggal. Kemudian transaksi akan dicatat ke dalam buku keluar-masuk kas usaha Meubel Yudhistira.
Gambar 1
Flowchart Penjualan Pre-Order
Sedangkan jika pembeli sudah cocok dengan barang ready stock bisa langsung membayarkannya pada ibu Ambar, istri bapak Budi, lalu diberi nota penjualan rangkap 1, kemudian nota penjualan rangkap 2 akan disimpan secara tidak permanen dan urut tanggal. Setelah itu, transaksi dicatat ke dalam buku keluar-masuk kas usaha Meubel Yudhisitra.
9 Gambar 2
Flowchart Penjualan Tunai
Untuk servis furniture, pelanggan akan memberikan furniture-nya yang akan diservis kepada Meubel Yudhistira. Setelah servis selesai, pelanggan melunasi biaya servis dan akan diberikan nota penjualan rangkap 1, kemudian nota penjualan rangkap 2 akan disimpan secara tidak permanen dan urut tanggal. Transaksi kemudian dicatat ke dalam buku keluar-masuk kas usaha Meubel Yudhistira.
10 Gambar 3
Flowchart Servis Furniture
2. Siklus Pengeluaran
Pembelian
Pembelian bahan baku pada usaha Meubel Yudhistira dilakukan oleh pemilik. Bahan baku yang dibeli oleh bapak Budi merupakan barang setengah jadi. Pembelian ini dilakukan di dua tempat, yaitu kota Salatiga dan kota Jepara. Pembelian barang ada yang dilakukan ditempat langganan dan ada juga yang dilakukan pada berbeda – beda toko. Untuk pembelian ditempat langganan, pemilik dapat melakukan pembelian secara kredit.
Namun untuk pembelian yang dilakukan pada toko yang berbeda – beda, pembelian dilakukan secara tunai. Pembelian barang didasarkan pada persediaan barang yang ada digudang. Selain itu pembelian barang juga didasarkan pada uang yang dimiliki oleh pemilik. Selesai membeli bahan baku, pemilik akan diberi nota pembelian rangkap 1. Untuk pembelian
11
secara kredit, biasanya pemilik akan segera melunasinya dalam jangka waktu 2 minggu. Semua transaksi kemudian dicatat ke dalam buku keluar- masuk kas usaha Meubel Yudhistira.
Penggajian
Pada bagian penggajian, terdapat dua jenis karyawan, yaitu karyawan tetap dan karyawan freelance. Pembayaran gaji untuk karyawan tetap dilakukan setiap seminggu sekali, yaitu pada hari Sabtu. Pembayaran gaji didasarkan pada presensi karyawan. Untuk karyawan freelance, gaji ditentukan dari tingkat kerumitan dalam mengerjakan furniture.
Pembayaran gaji dilakukan secara tunai.
Gambar 4
Flowchart Siklus Pengeluaran
12 3. Siklus Produksi
Dalam memproduksi furniture, Meubel Yudhistira melakukan sesuai pesanan dan juga memproduksi sendiri untuk ready stock. Furniture pada usaha Meubel Yudhistira, diproduksi berdasarkan desain yang dibuat sendiri oleh pemilik dan juga permintaan khusus dari pelanggan. Untuk memproduksi furniture, biasanya meubel Yudhistira memanfaatkan jasa karyawan freelance untuk membantu produksinya agar cepat selesai. Untuk produksi satu set sofa beserta mejanya biasanya akan memakan waktu 3 – 4 hari. Setelah proses produksi selesai, kemudian fruniture akan dikirimkan kepada pemesan.
Gambar 5 Flowchart Siklus Produksi
Identifikasi Keputusan Bisnis dan Informasi yang dibutuhkan Meubel Yudhistira
Siklus Pendapatan
Berikut ini merupakan keputusan bisnis yang dapat diambil, serta informasi apa saja yang dibutuhkan oleh usaha Meubel Yudhistira untuk pengambilan keputusan terkait siklus pendapatan. Terdapat empat aktivitas terkait siklus pendapatan, yaitu aktivitas penjualan, penerimaan servis, penagihan piutang, dan penerimaan kas.
13 Tabel 1
Informasi yang dibutuhkan atas Keputusan Bisnis dalam Siklus Pendapatan
Aktivitas Keputusan Bisnis
Informasi yang dibutuhkan
Penjualan furniture
Menentukan harga jual
Bukti transaksi pembelian bahan baku, bukti transaksi
pembayaran gaji karyawan, dan bukti transaksi operasional lain – lain
Menentukan pemberian fasilitas kredit bagi pelanggan
Bukti transaksi penjualan kredit
Servis furniture
Menentukan harga servis furniture
Bukti transaksi pembelian bahan baku, bukti transaksi
pembayaran gaji karyawan, dan bukti transaksi operasional lain – lain
Menentukan pemberian fasilitas kredit bagi pelanggan
Saldo piutang dan bukti transaksi servis furniture
Penagihan piutang
Menentukan jumlah piutang yang akan ditagih
Saldo piutang dan bukti transaksi penjualan kredit
Penerimaan kas
Menentukan jumlah penagihan kas
Bukti transaksi penjualan tunai
Siklus Pengeluaran
Berikut ini merupakan keputusan bisnis yang dapat diambil, serta informasi apa saja yang dibutuhkan oleh usaha Meubel Yudhistira untuk pengambilan keputusan bisnisnya terkait siklus pengeluaran. Terdapat tiga aktivitas dalam siklus pengeluaran, yaitu aktivitas pengeluaran kas, aktivitas pembelian bahan baku, dan aktivitas pembayaran gaji karyawan.
14 Tabel 2
Informasi yang dibutuhkan atas Keputusan Bisnis dalam Siklus Pengeluaran
Aktivitas Keputusan Bisnis
Informasi yang dibutuhkan
Pembelian persediaan bahan baku
Menentukan jumlah persediaan bahan baku yang akan dibeli
Stok persediaan bahan baku
Menentukan jenis bahan baku yang akan dibeli
Stok persediaan bahan baku
Pengeluaran kas
Menentukan jumlah kas yang akan dibayarkan
Bukti transaksi pembelian, saldo utang, dan saldo kas
Menentukan waktu pembayaran utang
Catatan utang usaha
Pembayaran gaji karyawan
Menentukan jumlah gaji yang harus dibayarkan
Jumlah jam lembur karyawan dan jumlah kehadiran karyawan
Menentukan jumlah upah lembur yang harus
dibayarkan
Jumlah jam lembur karyawan
Menentukan jumlah potongan gaji karyawan
Jumlah ketidakhadiran karyawan
Siklus Produksi
Berikut ini merupakan keputusan bisnis yang dapat diambil, serta informasi apa saja yang dibutuhkan oleh usaha Meubel Yudhistira untuk pengambilan keputusan bisnisnya terkait siklus produksi.
15 Tabel 3
Informasi yang dibutuhkan atas Keputusan Bisnis dalam Siklus Produksi
Aktivitas Keputusan Bisnis
Informasi yang dibutuhkan
Produksi furniture
Menentukan desain produk
Pesanan pelanggan Menentukan
jadwal produksi
Pesanan pelanggan
Menentukan biaya produksi
Bukti transaksi pembelian bahan baku, bukti transaksi
pembayaran gaji karyawan, dan bukti transaksi operasional lain – lain
Rancangan Pembukuan Usaha Meubel Yudhistira 1. Identifikasi Input, Proses, dan Output
Dalam membuat pembukuan dibutuhkan input yang kemudian nantinya dapat diproses agar menghasilkan output. Input yang digunakan oleh Meubel Yudhistira adalah bukti – bukti transaksi dari siklus pendapatan, pengeluaran, dan produksi. Input tersebut didapat dari dokumen – dokumen berupa nota pembelian, nota penjualan, tagihan listrik, tagihan air, kartu presensi, dan sebagainya. Bukti – bukti transaksi tersebut kemudian akan dicatat secara harian dan bulanan dan diolah agar menghasilkan output berupa laporan – laporan yang nantinya dapat berguna dalam pengambilan keputusan bagi usaha Meubel Yudhistira. Output yang nantinya akan dihasilkan adalah kartu piutang, kartu utang, buku kas, kartu stok bahan baku, form biaya produksi, dan laporan laba rugi.
Berikut ini merupakan dokumen – dokumen yang dibutuhkan untuk membuat laporan – laporan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis pada usaha Meubel Yudhistira :
16 Tabel 4
Keputusan Bisnis dan Kebutuhan Informasi Siklus Pendapatan pada Usaha Meubel Yudhistira
Aktivitas Keputusan Bisnis
Informasi yang dibutuhkan
Dokumen yang dibutuhkan
Ketersediaan Dokumen
Laporan yang dapat
dihasilkan
Penjualan furniture
Menentukan harga jual
Bukti transaksi pembelian bahan baku
Nota pembelian bahan baku
Form Biaya Produksi, Kartu
Utang dan Buku Kas Bukti transaksi
pembayaran gaji karyawan
Slip gaji karyawan
– Bukti transaksi
operasional lain – lain
Nota pembelian
bahan penolong
Form Biaya Produksi dan
Buku Kas Menentukan
pemberian fasilitas kredit bagi
pelanggan
Bukti transaksi penjualan kredit
Nota penjualan – Kartu Piutang
Saldo piutang Kartu Piutang
–
Servis furnitre
Menentukan harga servis furniture
Bukti transaksi pembelian bahan baku
Nota pembelian
bahan baku
Form Biaya Produksi, Buku
Kartu Utang, dan Buku Kas Bukti transaksi
pembayaran gaji karyawan
Slip gaji karyawan
– Bukti transaksi
operasional lain – lain
Nota pembelian
bahan penolong
Form Biaya Produksi dan
Buku Kas Menentukan
pemberian fasilitas kredit bagi
pelanggan
Saldo piutang Kartu Piutang –
Bukti transaksi servis furniture
Nota penjualan
–
Kartu Piutang dan Buku
Pesanan
Penagihan piutang
Menentukan jumlah piutang yang akan ditagih
Saldo piutang Kartu Piutang –
Bukti transaksi penjualan kredit
Nota penjualan
– Kartu Piutang
Penerimaan kas
Menentukan jumlah penagihan kas
Bukti transaksi penjualan tunai
Nota penjualan
–
Buku Kas
17 Tabel 5
Keputusan Bisnis dan Kebutuhan Informasi Siklus Pengeluaran pada Usaha Meubel Yudhistira
Aktivitas Keputusan Bisnis
Informasi yang dibutuhkan
Dokumen yang dibutuhkan
Ketersediaan Dokumen
Laporan yang dapat dihasilkan
Pembelian persediaan bahan baku
Menentukan jumlah persediaan bahan baku yang akan dibeli
Stok persediaan bahan baku
Kartu stok bahan baku
–
Menentukan jumlah pembelian persediaan bahan baku yang harus dibayarkan
Bukti transaksi pembelian
Nota pembelian
bahan baku
Form Biaya Produksi, Kartu Utang dan Buku Kas
Nota pembelian
bahan penolong
Form Biaya Produksi dan Buku Kas
Pengeluaran kas
Menentukan jumlah kas yang dikeluarkan
Bukti transaksi pembelian
Nota pembelian bahan baku
Form Biaya Produksi, Kartu Utang dan Buku Kas
Nota pembelian
bahan penolong
Form Biaya Produksi dan Buku Kas
Saldo utang Kartu Utang –
Saldo kas Nota pembelian
bahan baku
Form Biaya Produksi, Kartu Utang, dan Buku Kas
Slip gaji karyawan –
Nota pembelian
bahan penolong
Form Biaya Produksi dan Buku Kas
Tagihan listrik Buku Kas
Tagihan air Buku Kas
Tagihan cicilan alat
tukang – Buku Kas
Tagihan cicilan pick-
up – Buku Kas
Tagihan bank Buku Kas
Menentukan waktu
pembayaran utang
Catatan Utang Kartu Utang
–
Pembayaran gaji karyawan
Menentukan jumlah gaji yang harus dibayarkan
Jumlah jam lembur karyawan
Kartu presensi
karyawan – Slip gaji
karyawan Jumlah kehadiran
karyawan
Kartu presensi
karyawan – Slip gaji
karyawan Jumlah jam lembur
karyawan
Kartu presensi
karyawan – Slip gaji
karyawan Menentukan
jumlah potongan gaji karyawan
Jumlah ketidakhadiran karyawan
Kartu presensi
karyawan –
Slip gaji karyawan
18 Tabel 6
Keputusan Bisnis dan Kebutuhan Informasi Siklus Produksi pada Usaha Meubel Yudhistira
Aktivitas Keputusan Bisnis
Informasi yang dibutuhkan
Dokumen yang dibutuhkan
Ketersediaan Dokumen
Laporan yang dapat
dihasilkan
Produksi furniture
Menentukan desain produk
Pesanan pelanggan
Nota Penjualan
Menentukan jadwal produksi
Pesanan pelanggan
Nota Penjualan
Menentukan
biaya produksi
Bukti transaksi pembelian bahan baku
Nota pembelian
bahan baku
Form Biaya Produksi, Kartu Utang dan Buku Kas
Bukti transaksi pembayaran gaji karyawan
Slip gaji
karyawan –
Bukti transaksi operasional lain – lain
Nota pembelian
bahan penolong
Form Biaya Produksi dan Buku Kas
2. Rancangan Dokumen dan Laporan untuk Usaha Meubel Yudhistira Rancangan dokumen dan laporan sangat dibutuhkan dalam membuat rancangan pembukuan. Agar mempermudah dalam merancang dokumen dan laporan pada usaha Meubel Yudhistira, diperlukan berbagai rincian utnuk dokumen dan laporan tersebut, seperti halnya atribut dalam dokumen, waktu pelaksanaan, dan juga siapa yang melaksanakan, sebagaimana yang tertera pada tabel 7.
Berikut ini merupakan dokumen dan laporan yang akan disusun untuk pembukuan Meubel Yudhistira yang baru selama satu periode operasional usaha. Untuk periode harian, pada usaha Meubel Yudhistira akan disusun Nota Penjualan, Kartu Utang, Kartu Piutang, Buku Kas, Kartu Stok Bahan Baku, Form Biaya Produksi, dan Kartu Presensi Karyawan. Sedangkan untuk periode mingguan akan disusun Slip Gaji Karyawan. Dan untuk periode bulanan pada Meubel Yudhistira akan disusun Laporan Laba Rugi.
1. Nota Penjualan
Nota penjualan digunakan untuk mencatat segala macam transaksi penjualan maupun servis furniture. Nota penjualan ini dibuat lebih
19
sederhana, dimana pada nota ini mencakup transaksi tunai dan kredit. Nota tersebut dibuat tiga rangkap. Rangkap pertama akan diberikan kepada konsumen, rangkap kedua untuk arsip usaha Meubel Yudhistira, dan rangkap ketiga digunakan sebagai surat pengiriman furniture. Pengarsipan nota penjualan dilakukan berdasarkan nomor urut yang telah tercetak, penggunaan nomor urut ini untuk memastikan bahwa semua transaksi telah terekam. Berikut ini merupakan rancangan Nota Penjualan :
Gambar 6 Nota Penjualan Kredit
No. Nota : 001 Tanggal :
NOTA PENJUALAN
Kepada : Alamat : No. Telp :
No Nama Barang Kuantitas Harga Jumlah
Jumlah DP sebesar : Kurang bayar : Lunas
Yang Menerima Yang Menyerahkan Hormat kami,
Ket : Rangkap 1 (lembar putih) untuk Pembeli Rangkap 2 (…………...) untuk Meubel Yudhistira Rangkap 3 (…………...) untuk Surat Jalan
MEUBEL YUDHISTIRA
jual meubel jepara, service jok & kursi, kusen & pintu Jl. Merak No. 48 Klaseman Salatiga
Telp. (0298) 3419531 Hp : 0819298766, 085876137633
PERHATIAN
Barang – barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan/ditukar
20 2. Kartu Piutang
Kartu piutang digunakan untuk mencatat segala transaksi penjualan kredit harian dan pembayaran piutang dari konsumen. Kartu piutang diarsipkan menurut alphabet sesuai dengan nama – nama konsumen yang melakukan transaksi pembelian secara kredit. Berikut ini merupakan rancangan Kartu Piutang :
Gambar 7 Kartu Piutang
MEUBEL YUDHISTIRA
jual meubel jepara, service jok & kursi, kusen & pintu Jl. Merak No. 48 Klaseman Salatiga
Telp. (0298) 3419531 Hp : 0819298766, 085876137633
KARTU PIUTANG
Nama Pelanggan :
No Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
21 3. Kartu Utang
Kartu utang digunakan untuk mencatat segala transaksi perusahaan meminjam uang dari pihak lain, transaksi pembelian kredit, dan pelunasan utang usaha. Kartu utang diarsipkan menurut alphabet sesuai dengan nama supplier yang maupun pihak lain yang meminjamkan uang. Berikut ini merupakan rancangan Kartu Utang :
Gambar 8 Kartu Utang
MEUBEL YUDHISTIRA
jual meubel jepara, service jok & kursi, kusen & pintu Jl. Merak No. 48 Klaseman Salatiga
Telp. (0298) 3419531 Hp : 0819298766, 085876137633
KARTU UTANG
Nama Supplier :
No Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
22 4. Buku Kas
Buku kas digunakan untuk mencatat segala transaksi yang menyebabkan berkurang maupun bertambahnya kas. Dalam buku kas, pemilik dapat mengetahui saldo kas yang dimiliki oleh usaha, agar pemilik dapat mengendalikan pemakaian kas usaha. Buku kas diarsipkan berdasarkan tanggal terjadinya transaksi. Berikut ini merupakan rancangan Buku Kas :
Gambar 9 Buku Kas
MEUBEL YUDHISTIRA
jual meubel jepara, service jok & kursi, kusen & pintu Jl. Merak No. 48 Klaseman Salatiga
Telp. (0298) 3419531 Hp : 0819298766, 085876137633
BULAN : Agustus’17
BUKU KAS
Tgl No. Nota Keterangan Penerimaan Pengeluaran Saldo
23 5. Kartu Stok Bahan Baku
Kartu stok bahan baku dibuat dengan tujuan agar pemilik dapat mengetahui kapan harus restrock bahan baku. Kartu stok bahan baku diarsipkan menurut alphabet sesuai dengan nama – nama bahan baku yang dimiliki oleh usaha. Berikut ini merupakan rancangan Kartu Stok Bahan Baku :
Gambar 10 Kartu Stok Bahan Baku
6. Form Biaya Produksi
Form biaya produksi merupakan formulir yang berisikan tentang biaya – biaya yang dikeluarkan selama satu kali produksi. Form ini dibuat dengan maksud agar memudahkan pemilik dalam menghitung HPP, dimana hal terseut dapat membantu dalam pembuatan laporan laba/rugi agar lebih akurat. Form biaya produksi diarsip berdasarkan No. Form yang urut tercetak. Berikut ini merupakan rancangan Forrm Biaya Produksi :
MEUBEL YUDHISTIRA
jual meubel jepara, service jok & kursi, kusen & pintu Jl. Merak No. 48 Klaseman Salatiga
Telp. (0298) 3419531 Hp : 0819298766, 085876137633
KARTU STOK BAHAN BAKU
Nama Barang :
Tanggal Keterangan Masuk Keluar Saldo
24 Gambar 11 Form Biaya Produksi
7. Kartu Presensi Karyawan
Kartu presensi karyawan dibuat dengan tujuan agar pemilik memiliki pengendalian atas jam kerja karyawan. Kartu presensi karyawan diisi oleh pemilik, sehingga pemilik dapat langsung memantau jika ada karyawan yang mangkir dari jam kerja. Kartu presensi karyawan diarsip menurut tanggal. Berikut ini merupakan rancangan Kartu Presensi Karyawan :
MEUBEL YUDHISTIRA
jual meubel jepara, service jok & kursi, kusen & pintu Jl. Merak No. 48 Klaseman Salatiga
Telp. (0298) 3419531 Hp : 0819298766, 085876137633
Tanggal : No. Form : 001
FORM BIAYA PRODUKSI
No. Nota : Nama Barang :
BIAYA BAHAN BAKU
Bahan Baku Harga
Jumlah BIAYA TENAGA KERJA
Jumlah Tenaga Kerja Biaya
Jumlah BIAYA OVERHEAD
Bahan Penolong Harga
Jumlah
Total Biaya Produksi Margin Laba Harga Jual
25 Gambar 12 Kartu Presensi Karyawan
8. Slip Gaji Karyawan
Slip gaji karyawan berisikan informasi tentang jumlah kas yang dibayaarkan kepada karyawan, dimana informasi ini dapat digunakan pemilik dalam membuat laporan laba rugi. Dalam slip gaji karyawan ini
MEUBEL YUDHISTIRA
jual meubel jepara, service jok & kursi, kusen & pintu Jl. Merak No. 48 Klaseman Salatiga
Telp. (0298) 3419531 Hp : 0819298766, 085876137633
BULAN : AGUSTUS’17
KARTU PRESENSI KARYAWAN
No Nama Minggu 1 Minggu 2
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12
1. Rukinah 2. Topik 3. Munir 4. Emi 5. Lukman 6. Nur
Paraf
No Nama Minggu 3 Minggu 4
14 15 16 17 18 19 21 22 23 24 25 26 1. Rukinah
2. Topik 3. Munir 4. Emi 5. Lukman 6. Nur
Paraf
No Nama Minggu 5
28 29 30 31 1. Rukinah
2. Topik 3. Munir 4. Emi 5. Lukman 6. Nur
Paraf
26
berisikan informasi tentang hari kerja karyawan, gaji perhari, dan lain – lain yang mencakup penambahan maupun pengurangan gaji karyawan.
Slip gaji dibuat dua rangkap, dimana rangkap pertama untuk karyawan dan rangkap kedua untuk pemilik. Slip gaji karyawan diarsipkan berdasarkan nomor urut yang telah tercetak. Berikut ini merupakan rancangan Slip Gaji Karyawan :
Gambar 13 Slip Gaji Karyawan
9. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi disusun agar usaha Meubel Yudhistira dapat mengetahui apakah perusahaan mengalami untung atau rugi. Pemilik dapat juga mengetahui berapa kas yang dapat diambil dan berapa kas yang harus disisakan untuk operasional usaha. Laporan laba rugi diarsipkan menurut bulan laporan tersebut dibuat. Berikut ini merupakan rancangan Laporan Laba Rugi :
MEUBEL YUDHISTIRA
jual meubel jepara, service jok & kursi, kusen & pintu Jl. Merak No. 48 Klaseman Salatiga
Telp. (0298) 3419531 Hp : 0819298766, 085876137633
No. Slip : 001
SLIP GAJI KARYAWAN
NAMA : Rukinah
Hari Kerja Gaji Per Hari Lain – Lain Total Gaji
6 Hari Rp. 55.000 Rp. 20.000 Rp. 350.000
Salatiga, 22 Juli 2017
Dibayar oleh, Yang menerima,
Budiyanto Rukinah
27 Gambar 14 Laporan Laba Rugi
Tabel 7
Rancangan Dokumen dan Laporan pada Usaha Meubel Yudhistira
Siklus Dokumen Atribut Dibuat Oleh Waktu
Pendapatan
Nota Penjualan No. Nota Tunai Pemilik Dilakukan setiap ada penjualan dan servis furniture Tanggal
Nama Pemesan Alamat No. Telp No. Urut Nama Barang Kuantitas Harga Jumlah Disposisi
TTD yang menerima TTD yang menyerahkan TTD Pemilik
Harga Jumlah DP sebesar Kurang bayar Disposisi TTD Pemilik
MEUBEL YUDHISTIRA
jual meubel jepara, service jok & kursi, kusen & pintu Jl. Merak No. 48 Klaseman Salatiga
Telp. (0298) 3419531 Hp : 0819298766, 085876137633
BULAN : Agustus’17 LAPORAN LABA RUGI
Laba Kotor ……….
Beban Usaha
(-) Gaji Karyawan ………
(-) Tagihan air ………
(-) Tagihan listrik ………
(-) Beban lain – lain ………
Total Beban ……….
Laba/Rugi Bersih ……….
28 Lanjutan
Siklus Dokumen Atribut Dibuat Oleh Waktu
Pendapatan
Kartu Piutang Nama Pelanggan Pemilik Dilakukan setiap ada transaksi kredit (penjualan pre-order maupun servis furniture) No. Urut
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
Pengeluaran
Kartu Utang Nama Pelanggan Pemilik Dilakukan setiap ada transaksi pembelian secara kredit
No. Urut Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo Kartu presensi
karyawan
Bulan Pemilik Dilakukan setiap
hari saat toko buka No. Urut
Nama Karyawan Tanggal
Paraf Pemilik Slip gaji
karyawan
No. Slip Pemilik Dilakukan setiap
hari sabtu Nama Karyawan
Hari Kerja Gaji Per Hari Lain – lain Total TTD Pemilik TTD Karyawan
Produksi
Form Biaya Produksi
No. Form Pemilik Dilakukan setiap
selesai produksi Tanggal
No. Nota Pesanan Nama Barang Bahan Baku Harga Total
Jumlah Tenaga Kerja Biaya
Total
Bahan Penolong Harga
Total
Total Biaya Produksi Margin Laba Harga Jual
Pengeluaran dan Produksi
Kartu stok bahan baku
Nama Barang Pemilik Dilakukan setiap
hari sebelum tutup toko, pada pukul 16.00
Tanggal Keterangan Stok Masuk Stok Keluar Saldo
29 Lanjutan
Siklus Dokumen Atribut Dibuat Oleh Waktu
Pendapatan dan Pengeluaran
Buku Kas Bulan Pemilik Dilakukan setiap
hari sebelum tutup toko, pada pukul 16.00
Tanggal Keterangan Penerimaan Pengeluaran Saldo Laporan Laba
Rugi
– Pemilik Dilakukan setiap
akhir bulan
Berdasarkan rancangan tersebut, maka terdapat perubahan pada siklus operasi usaha Meubel Yudhistira. Berikut ini merupakan penjelasan dari ketiga siklus yang terdapat pada usaha Meubel Yudhistira :
1. Siklus Pendapatan
Pada siklus pendapatan, yang berubah adalah penggunaan satu nota untuk transaksi tunai maupun kredit baik itu penjualan maupun servis furniture. Nota penjualan ini terdiri dari tiga rangkap, dimana nanti pada saat terjadi transaksi penjualan tunai, maka rangkap pertama akan diberikan kepada pembeli, rangkap kedua untuk pemilik dan rangkap ketiga akan digunakan untuk pengiriman barang dan juga sebagai dasar untuk produksi furniture. Pada transaksi tunai, pemilik akan mencatatnya dalam buka kas.
30 Gambar 15
Flowchart Penjualan Tunai Setelah Rancangan
Sementara jika terjadi transaksi kredit, maka rangkap kedua yang akan diberikan kepada pembeli dan jika barang sudah jadi, rangkap kedua akan dikembalikan kepada pemilik meubel untuk ditukar dengan rangkap satu. Saat terjadi transaksi kredit, pemilik akan mencatat piutang tersebut pada kartu piutang sesuai dengan nama pelanggan, begitu pula jika terjadi pelunasan maka akan dilakukan pencatatan pada kartu piutang pelanggan.
31 Gambar 16
Flowchart Penjualan Kredit Setelah Rancangan
2. Siklus Pengeluaran
Pada siklus pengeluaran, yang berubah adalah adanya pencatatan pada saat pembelian tunai maupun pembelian kredit, dimana jika terjadi pembelian tunai, pemilik akan melakukan pencatatan pada buku kas dan pembelian kredit akan dilakukan pencatatan pada kartu utang. Dan juga akan dilakukan pencatatan kartu stok bahan baku jika terdapat pembelian bahan baku. Pada siklus pengeluaran ini juga terdapat kartu presensi karyawan dan juga slip gaji karyawan.
32 Gambar 17
Flowchart Siklus Pengeluaran Setelah Rancangan
3. Siklus Produksi
Pada siklus produksi, yang berubah adalah produksi furniture yang didasarkan pada nota penjualan. Dan juga pada siklus ini akan melakukan pecatatan form biaya produksi dan juga kartu stok bahan baku akibat pemakaian dari produksi furniture.
33 Gambar 18
Flowchart Siklus Produksi Setelah Rancangan
34 KESIMPULAN
Simpulan
Berdasarkan dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa rancangan pembukuan untuk usaha Meubel Yudhistira membutuhkan sembilan dokumen dan laporan. Dokumen dan laporan tersebut terdiri dari Nota Penjualan, Kartu Piutang, Kartu Utang, Buku Kas, Kartu Stok Bahan Baku, Form Biaya Produksi, Kartu Presensi, Slip Gaji Karyawan, dan Laporan Laba Rugi.
Dokumen nota penjualan, nota pembelian, dan juga kartu presensi merupakan input. Dari nota penjualan dapat dihasilkan output berupa kartu piutang dan form biaya produksi, sementara dari nota pembelian dapat dihasilkan output berupa kartu utang dan kartu stok bahan baku, sedangkan dari kartu presensi dapat dihasilkan output berupa slip gaji karyawan. Dari kartu piutang, kartu utang, dan slip gaji karyawan dapat dihasilkan dokumen output berupa buku kas. Sementara dari form biaya produksi dan buku kas dapat dihasilkan output berupa laporan laba rugi bagi usaha Meubel Yudhistira.
Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dapat dihitungnya harga pokok produksi secara akurat dikarenakan data yang didapatkan hanya berupa perkiraan dari pemilik tentang biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.
Saran
Saran dalam penelitian ini bagi usaha Meubel Yudhistira agar dapat menerapkan rancangan pembukuan ini ialah sebagai berikut :
1. Melakukan pencatatan transaksi ke dalam dokumen – dokumen yang telah disediakan setiap terjadi transaksi.
2. Melakukan pengarsipan dokumen dan bukti transaksi sesuai dengan map – map yang telah disediakan secara rutin.