• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KECAMATAN TEMBARAK, KABUPATEN TEMANGGUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KECAMATAN TEMBARAK, KABUPATEN TEMANGGUNG."

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

KECAMATAN TEMBARAK,

KABUPATEN TEMANGGUNG.

Tugas Akhir

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar ahli madya Program Studi Statistika Terapan dan Komputasi.

Oleh

Wahyu Prastyaningrum 4151306518

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas Akhir ini dipertahankan dihadapan sidang panitia Tugas Akhir Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada:

Hari :

Tanggal :

Penguji/Pembimbing I, Penguji/Pembimbing II

Dr. Masrukan, M.Si Drs. Supriyono, M.Si

NIP. 131931635 NIP. 130815345

Mengetahui, Ketua Jurusan Matematika

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian TA FMIPA UNNES pada:

Hari :

Tanggal :

Ketua Sekretaris

Dr. Kasmadi Imam S., M.S Drs. Edy Soedjoko, M. Pd

NIP. 130781011 NIP. 131693657

Penguji I Penguji II

Drs. Supriyono, M.Si Dr. Masrukan, M.Si

NIP. 130815345 NIP. 131931635

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Masrukan, M.Si Drs. Supriyono, M.Si

(4)

iv

PERNYATAN KEASLIAN TULISAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam tugas akhir ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Semarang, 2009

(5)

v

MOTO

Jangan biarkan kegagalan menghancurkanmu, bangkit dan

raihlah impianmu.

Yakinlah ada rencana yang indah dibalik sebuah cobaan.

Tuhan pasti kan menunjukkan kebesaran dan kuasanya

bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa.

(D’masive)

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada:

Kedua orangtuaku tercinta

Ma’e (Alm), tersayang

Kakak-kakakku, keponakan-keponakanku

dan seluruh keluarga besar.

Sobat-sobatku (Fajar, Nurul, Agus, Novi,

mb.Heppy, Ayoex, mb.Evi)

Teman-teman kost tiga dara atas dan bawah.

Teman-teman Staterkom ‘06.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirrobil’alamin, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam atas segala anugrah yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.”

Tugas Akhir ini dapat selesai berkat dorongan, motivasi dan bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Soedijono Sastroatmodjo, M. Si, Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Kasmadi Imam S., MS., Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang. 3. Drs. Edi Soedjoko, M. Pd, Ketua Jurusan Matematika FMIPA Universitas

Negeri Semarang.

4. Dr. Masrukan, M. Si, Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan dan dorongan kepada penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini.

5. Drs. Supriyono, M. Si, Pembimbing II yang telah memberi bimbingan, saran dan motivasi dengan penuh kesabaran sehingga tersusun Tugas Akhir ini. 6. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

7. Indah Diani, Kepala BKKBN Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung 8. Sucipto, Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) BKKBN

Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.

(7)

vii

ABSTRAK

Prastyaningrum, wahyu. 2009. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Tugas Akhir. Program Studi Statistika Terapan dan Komputasi Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Masrukan, M.Si, Pembimbing II: Drs. Supriyono, M.Si.

Jumlah penduduk yang semakin meningkat merupakan masalah yang besar bagi Negara-Negara di Dunia. Khususnya Negara berkembang termasuk Indonesia. Indonesia merupakan Negara degan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Pertumbugan penduduk yang sangat cepat dapat menimbulkan permasalahan yang kompleks bagi suatu Negara seperti masalah Ekonomi, Sosial, Pendidikan Budaya dan Kriminal.

Tujuan analisis ini adalah untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kesejahteraan di desa-desa yang ada di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Populasi dalam Tugas Akhir ini adalah Kecamatan Tembarak, Kabupatem Temanggung. Sampel diambil secara cluster rando sampling yang diambil dari tiap desa di Kecamatan Tembarak. Data diperoleh dari hasil pendataan yang dilakukan BKKBN Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.

Hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS 12.0 dihasilkan analisis output menunjukkan bahwa secara nyata dari 7 variabel yang dimiliki yaitu variabel Umur, Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin, Kepala Keluarga Menurut Tingkat Pendidikan, Kepala Keluarga Menurut Pekerjaan, Jumlah Anggota Keluarga, Jumlah Anggota Keluarga Usia Produktif, Peserta KB atau Tidak. Dapat dianalisis lebih lanjut karena ke-7 variabel tersebut nilai MSAnya diatas 0,5 (Umur = 0,656, Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin = 0,603, Kepala Keluarga Menurut Tingkat Pendidikan = 0,560, Kepala Keluarga Menurut Pekerjaan = 0,515, Jumlah Anggota Keluarga = 0,531, Jumlah Anggota Keluarga Usia Produktif = 0,564, Peserta KB atau Tidak = 0,636).

(8)

viii

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL……….………… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……… ii

HALAMAN PENGESAHAN……….………….. iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………. iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN……….…….. v

KATA PENGANTAR……….…….. vi

ABSTRAK……….…… vii

DAFTAR ISI……….. viii

DAFTAR GAMBAR………. xi

DAFTAR TABEL……….. xii

DAFTAR LAMPIRAN……….. xiii

BAB 1 PENDAHULUAN………... 1.1. Latar Belakang……… 1

1.2. Rumusan dan Pembatasan Masalah……… 3

1.3. Tujuan dan Manfaat……… 3

1.4. Sistematika Penulisan………... 4

BAB 2 LANDASAN TEORI………... 2.1. Gambaran Umum Kabupaten Temanggung……….. 6

2.1.1. Peta Kabupaten Temanggung………...…... 6

2.1.2. Kondisi Geografis Kabupaten Temanggung………... 6

2.1.3. Gambaran umum populasi penduduk Kabupaten Temanggung……… 7

2.1.4. Jumlah Peserta KB dan Jenis - Jenis Alat Kontrasepsi yang Dipakai di Kabupaten Temanggung………..………... 7

(9)

ix

2.2.1. Peta Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung………... 8

2.2.2. Kondisi Geografis Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung……… 9

2.2.3. Potensi………... 9

2.2.4. Pendidikan………. 10

2.2.5. Kesehatan……….. 10

2.2.6. Desa-Desa di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung……… 10

2.2.7. Gambaran umum populasi penduduk Kecamatan Tembarak………… 11

2.2.8. Jumlah Peserta KB dan Jenis - Jenis Alat Kontrasepsi yang Dipakai di Kecamatan Tembarak……… 11

2.3. Analisis Faktor... 11

2.3.1. Asumsi Analisis Faktor... 12

2.4. Kajian Pustaka………..…………. 16

2.4.1. Keluarga………..…………... 16

2.4.2. Tingkat Kesejahteraan………..………. 17

2.4.3. Keluarga Berencana (KB)………..……… 18

2.4.4. Pendidikan………..……… 23

BAB III METODE PENELITIAN………..……….. 3.1. Populasi dan Sampel………..…… 25

3.2. Metode Pengumpulan Data………..…….. 25

3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian………..………. 25

3.4. Pengkodean Dalam SPSS………..………… 26

3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas………..…………... 27

3.6. Analisis Faktor………..………. 29

3.6.1. Statistik yang Relefan Dengan Analisis Faktor Adalah Sebagai Berikut... 29

(10)

x

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN………..………

4.1. Hasil Analisis………..………... 37

4.1.1. Validitas dan Reliabilitas………..………... 37

4.1.2. Analisis Faktor………..………... 38

4.1.3 Validasi Faktor………..………... 43

4.2. Pembahasan………..……….. 44

BAB 5 PENUTUP………...……….. 5.1. Simpulan………...………. 46

5.2. Saran……….. 46

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten

Temanggung……….. 13

Tabel 2 Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten

Temanggung Dalam %……….. 14 Tabel 3 Jumlah Peserta KB dan Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi yang

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Sampel………... 49

Lampiran 2 Input Data SPSS………... 63

Lampiran 3 Hasil Output SPSS………. 67

(14)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG

Pembangunan di Indonesia yang dilakukan secaara berkesinambungan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Diharapkan hasil pembangunan dalam upaya mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial yang terjadi. Oleh karena itu pemerintah melalui Dinas Sosial RI melaksanakan beberapa langkah kegiatan dalam rangka menyantuni, memberdayakan dan memberikan pelayanan/bantuan sosial kepada anggota/kelompok masyarakat yang mempunyai masalah atau hambatan untuk dapat hidup secara layak. Anggota/kelompok masyarakat tersebut secara keseluruhan digolongkan sebagai Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). (Dinas Sosial RI 2007;1).

Untuk mengurangi kesenjangan sosial akibat tingkat kesejahteraan Pemerintah baru-baru ini juga mencanangkan pemekaran wilayah, merupakan pengembangan dari otonomi daerah, dengan tujuan agar masyarakat di Daerah tersebut lebih sejahtera.

Jumlah penduduk yang semakin meningkat merupakan masalah yang besar bagi Negara-Negara di Dunia, khususnya Negara berkembang termasuk Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di Dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat.

Pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan permasalahan yang kompleks bagi suatu negara seperti masalah ekonomi, sosial, Pendidikan, budaya dan kriminal.

(15)

peran serta masyarakat untuk mewujudkan masyarakat kecil, bahagia dan sejahtera. (BKKBN 2006;1).

Selain itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pemerintah juga mencanangkan program wajib belajar 9 tahun, dengan adanya wajib belajar 9 tahun diharapkan pola pikir masyarakat Indonesia semakin berkembang, pada saat ini pemerintah juga mengadakan program BOS (Bantuan Operasional Sekolah), BOS ini diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang putus sekolah dikarenakan masalah biaya pendidikan, pemerintah juga mengadakan program kejar paket, program ini biasanya diikuti oleh bapak-bapak atau ibu-ibu yang putus sekolah, program ini terdiri dari program paket A (setara SD), Program Paket B (setara SLTP), program paket C (Setara SLTA).

Waluapun pemerintah telah melaksanakan program-program diatas tetapi tingkat kesejahteraan masyarakat di daerah Temanggung masih rendah terbukti bahwa ternyata jika dilihat dari data pendapatan per kapita masyarakat Temanggung Rp. 5,15 juta per tahun atau Rp.430.000 per bulan. (sangat rendah). Jika kita mengacu pada angka kemiskinan pada Bank Dunia yaitu dua dolar per hari atau sekitar Rp.600.000 per bulan maka masyarakat Temanggung miskin semua. Jadi jika ada pendapat bahwa kemiskinan berkorelasi positif terhadap pendidikan setidaknya itu tercermin pada kondisi yang ada diTemanggung. Ketika tingkat pendidikan masyarakat masih rendah maka untuk meningkatkan taraf hidup pun akan sulit. (Anif Punto, 2009: 13).

Oleh karena itu perlu trobosan-trobosan, paling tidak perlu mengurangi anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah, beberapa sekolah gratis setingkat SLTP sudah berjalan di Temanggung, dan sudah semestinya pemda mendukung penuh siapapun yang menggulirkan sekolah gratis semacam itu.

Di Kemloko, kecamatan Tembarak misalnya, terdapat komunitas belajar Cendikia Mandiri, komunitas ini adalah komunitas yang dibentuk untuk menampung anak-anak putus sekolah, terutama di daerah pedesaan ataupun pinggiran.

(16)

KECAMATAN TEMBARAK, KABUPATEN TEMANGGUNG.” Penulis mengambil daerah Kecamatan Tembarak karena dirasa daerah tersebut masih banyak penduduk yang berada pada tingkat kesejahteraan yang rendah.

Penulisan TA ini menggunakan uji statistik analisis factor dengan menggunakan software SPSS 12.0. Data diambil dari Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kecamatan di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.

1.2.

RUMUSAN DAN PEMBATASAN MASALAH

1.2.1. Rumusan Masalah

Permasalahan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1.2.1.1. Variabel apa saja yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.

1.2.1.2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.

1.2.2. Batasan Masalah

Karena banyaknya variabel yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung maka penulis membatasi variabel-variabel yang dipakai dalam penganalisisan Tugas Akhir ini yang terdiri dari variabel Umur, Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin, Kepala Keluarga Menurut Tingkat Pendidikan, Kepala Keluarga Menurut Pekerjaan, Jumlah Anggota Keluarga, Jumlah Anggota Keluarga Usia Produktif, Peserta KB atau Tidak di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.

1.3.

TUJUAN

DAN MANFAAT

1.3.1. Tujuan

1.3.1.1. Tujuan Umum

(17)

1.3.1.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui variabel apa saja yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat di Kecamatan dan Kabupaten Temanggung.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat di Kecamatan dan Kabupaten Temanggung.

1.3.2. Manfaat

1.3.2.1. Manfaat bagi penulis

Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diterima selama menjalani kuliah.

1.3.2.2. Manfaat bagi Instansi terkait

Sebagai masukan untuk bahan informasi dalam melaksanakan penyuluhan dalam bidang pendidikan, KB, dan kesejahteraan kepada masyarakat di Kecamatan Tembarak khususnya dan di Kabupaten Temanggung pada umumnya.

Hasil penelitian ini dapat aplikasikan bagi BKKBN (pada saat penyuluhan KB di Desa-desa), Dinas Sosial (pada saat penyuluhan tingkat kesejahteraan di Desa-desa), BPS (Badan Pusat Statistik) dan Dinas Pendidikan. 1.3.2.3. Manfaat bagi masyarakat

Sebagai bahan pemikiran masyarakat bagaimana cara-cara untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Agar masyarakat sadar akan pentingnya KB dan pendidikan.

1.4.

SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk mengetahui gambaran singkat mengenai penulisan Tugas Akhir ini, maka penyusun sampaikan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

(18)

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis akan menyampaikan tentang gambaran umum populasi, gambaran umum sampel, kajian pustaka.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan menyampaikan tentang populasi dan sampel, metode pengumpulan data, teknik analisis data yang digunakan, langkah-langkah analisis data.

BAB IV : HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menyampaikan tentang hasil analisis data beserta keterangan hasil analisis yang diperoleh.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

(19)

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1.

Gambaran Umum Kabupaten / Kota Temanggung

2.1.1. Peta Kabupaten Temanggung

Gambar 1

2.1.2. Kondisi Geografis Kabupaten Temanggung

2.1.2.1. Letak Administrasi

Kabupaten Temanggung secara geografis terletak antara 1100 23`-11046`30`` Bujur Timur dan 7014`-7032`35``Lintang Selatan dengan luas wilayah 870,65km2 (87.065Ha). Dilihat dari peta orientasi Propinsi Jawa Tengah, wilayah Kabupaten Temanggung terletak ditengah-tengah dengan bentangan terjauh utara ke selatan 46,8km dan timur ke barat 43km.

(20)

a. Sebelah Utara : Kabupaten Kendal b. Sebelah Timur : Kabupaen Semarang c. Sebelah Selatan : Kabupaten Magelang d. Sebelah Barat : Kabupaten Wonosobo 2.1.2.2. Topografi

Kabupaten Temanggung merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian tempat ± 500-1450 m dari permukaan laut.

2.1.2.3. Iklim

Dengan ketinggian tersebut, maka suhu udara rata-rata 220C-23,60C. Curah hujan di Kabupaten Temanggung rata-rata per tahun sebesar 2.163mm.

2.1.3. Gambaran umum populasi penduduk Kabupaten Temanggung

Dengan luas wilayah 87.065 Ha, Kabupaten Temanggung mempunyai jumlah KK/Keluarga berdasarkan tingkat kesejahteraan :

Pra Sejahtera : 68.398 Sejahtera I : 32.505 Sejahtera II : 43.774 Sejahtera III : 54.476 Sejahtera III Plus : 1.980 Jumlah Keluarga : 201.203

2.1.4. Jumlah Peserta KB dan Jenis - Jenis Alat Kontrasepsi yang Dipake di

Kabupaten Temanggung

Jumlah Peserta KB dan Jenis - Jenis Alat Kontrasepsi yang biasa dipakai oleh masyarakat di Kabupaten Temanggung

IUD : 22.385

Medis Pria : 1. 807 Medis Wanita : 7.831

Implant : 24.171

Suntik : 50.268

Pil : 9.206

Kondom : 928

(21)

Jumlah : 116.596

2.2.

Gambaran Umum Kecamatan Tembarak, Kabupaten

Temanggung

2.2.1. Peta Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung

Gambar 2.

2.2.2. Kondisi Geografis Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung

Kecamatan Tembarak adalah salah satu dari 20 kecamatan di wilayah Kabupaten Temanggung, Jarak dari Kota Temanggung 8 Km dengan luas 2.684 Ha. Tembarak Kabupaten Temanggung dalam pembagian wilayah Administrasi terbagi menjadi 13 Desa, 73 Dusun, 211 RT, 64 RW. dengan jumlah Kades 13, perangkat desa 179 dan anggota BPD 103.

Pada dasarnya keadaan iklim, topografi Kecamatan Tembarak hampir sama dengan keadaan wilayah-wilayah di Kabupaten Temanggung.

(22)

b. Sebelah Timur : Kecamatan Kranggan c. Sebelah Selatan : Kecamatan Selopampang d. Sebelah Barat : Kecamatan Tlogo.

2.2.3. Potensi

Tanaman yang dapat dikembangkan di Kecamatan Tembarak antara lain : Padi, Jagung, Ketela Pohon, Ketela Rambat, Kacang Tanah.

Untuk Tanaman sayuran antara lain : Bawang Putih, Bawang Merah, Kentang, Kobis, Cabe, Sawi, Kacang Merah.

Untuk Buah-buahan antara lain : Durian, Rambutan, Jambu Biji, Klengkeng, Pepaya, Pisang.

Tanaman Perkebunan antara lain : Kopi Arabika, Kopi Robusta, Cengkeh, Kelapa, Kapulogo, Tembakau, Panili.

Peternakan antara lain : Sapi Potong, Kambing, Domba, Ayam Buras, Ayam Ras Itik, Entok, Angsa. Perikanan antara lain : Karper, Nila, Lele, Tawes, Gabus, Udang, Kodok

2.2.4. Pendidikan

Banyaknya Sekolah dan Murid tahun ajaran 2007/2008 SD Negeri 14 buah, dengan jumlah guru 221 PNS dan 43 Non PNS, SD Swasta 2 buah, dengan jumlah guru - PNS dan 24 Non PNS. Untuk SLTP Negeri 1 buah, dengan jumlah guru 34 orang, SLTP Swasta 1 buah. Untuk SLTA Negeri 1 buah. SLTA Swasta 1 buah, dengan jumlah guru 38 orang, dan untuk SMK negeri 1 buah.

2.2.5. Kesehatan

Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung dengan Jumlah Puskesmas 1 buah, Puskesmas Keliling 1 buah.

2.2.6. Desa-Desa di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung

(23)

3. Desa Purwodadi 4. Desa Wonokerso 5. Desa Kemloko 6. Desa Gandu 7. Desa Botoputih 8. Desa Tawangsari 9. Desa Greges 10. Desa Krajan 11. Desa Jragan 12. Desa Drono 13. Desa Banaran

2.2.7. Gambaran umum populasi penduduk Kecamatan Tembarak

Pra Sejahtera : 2. 951 Sejahtera I : 1. 386 Sejahtera II : 1. 282 Sejahtera III : 1. 581 Sejahtera III Plus : 85 Jumlah Keluarga : 7.285

2.2.8. Jumlah Peserta KB dan Jenis - Jenis Alat Kontrasepsi yang Dipake di

Kecamatan Tembarak

Jumlah Peserta KB dan Jenis - Jenis Alat Kontrasepsi yang biasa dipakai oleh masyarakat di Kabupaten Temanggung

IUD : 613

Medis Pria : 15 Medis Wanita : 104

Implant : 1.177

Suntik : 1.780

Pil : 589

(24)

OV : 0

Jumlah : 4.280

2.3.

Analisis Faktor

Tujuan utama dari analisis faktor adalah mendefinisikan struktur suatu data matrik dan menganalisis struktur saling berhubungan (korelasi) antar sejumlah besar variabel (test score, test item, jawaban kuesioner) dengan cara mendefinisikan satu set kesamaan variabel atau dimensi dan sering disebut dengan faktor.Dengan analisis faktor, peneliti mengidentifikasi dimensi suatu struktur dan kemudian menenukan sampai seberapa jauh setiap variabel dapat dijelaskan oleh setiap dimensi. Begitu dimensi dan penjelasan setiap variabel diketahui, maka tujuan utama analisis faktor dapat dilakukan yaitu data summarization dan reduction. Dengan kata lain analisis faktor ingin menemukan suatu cara meringkas (summarize) informasi yang ada dalam variabel asli (awal) menjadi suatu set dimensi baru atau variate (factor). Hal ini dilakukan dengan cara menentukan struktur lewat data reduction (pengurangan data). Analisis faktor mengidentifikasi struktur hubungan antara variabel atau responden dengan cara melihat korelasi antar variabel atau korelasi antar responden. (Ghozali Imam, 2005:253)

2.3.1. Asumsi Analisis Faktor

Analisis faktor mencoba menemukan hubungan (Interelationship) antar sejumlah faktor-faktor yang saling independen satu dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu beberapa kumpulan faktor yang lebih sedikit dari sejumlah faktor awal. Tujuan analisis faktor adalah mengidentifikasi adanya hubungan antar faktor dengan melakukan uji korelasi dan membuat sebuah faktor baru yang dinamakan faktor baru untuk menggantikan faktor tertentu (Singgih Santoso, 2003:93).

(25)

berdasarkan hasil kegiatan. Secara umum jumlah sampel yang dianjurkan adalah 50 sampai 100 sampel (Dalam pengertian SPSS adalah 50-100).

(Singgih Santoso, 2003:93-94).

Tabel 1

Tingkat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Temanggung

Kecamatan Pra Sejahtera Sejahtera I Sejahtera I I Sejahtera I I I

Sejahtera

I I I Plus Jumlah

( 1) ( 2) ( 4) ( 6) ( 7) ( 8) ( 9)

1. Parakan 2 705 2 831 2 901 4 100 336 12 873 2. Kledung 1 570 1 434 3 173 681 15 6 873 3. Bansari 2 335 638 1 616 1 757 2 6 348 4. B u l u 4 033 2 150 2 018 4 155 18 12 374 5. Temanggung 2 791 2 826 5 742 9 250 370 20 979 6. Tlogomulyo 1 873 810 555 2 740 13 5 991 7. Tembarak 2 951 1 386 1 282 1 581 85 7 285 8. Selopampang 1 748 1 314 609 1 215 - 4 886 9. Kranggan 4 186 2 095 2 454 3 332 167 12 234 10. Pringsurat 5 398 551 428 6 958 27 13 362 11. Kaloran 5 490 2 632 3 423 1 062 19 12 626 12. Kandangan 6 144 2 183 1 906 2 965 56 13 254 13. K e d u 3 318 2 383 6 952 1 308 269 14 230 14. Ngadirejo 4 630 2 527 3 182 3 738 136 14 213 15. J u m o 3 028 1 388 1 504 2 281 31 8 232 16. Gemawang 4 341 829 867 2 661 83 8 781 17. Candiroto 3 097 1 545 1 133 2 555 306 8 636 18. Bej en 2 866 1 175 724 688 45 5 498 19. Tret ep 2 554 690 721 1 504 2 5 471 20. Wonoboyo 3 340 1 118 2 554 45 - 7 057 Jumlah 68 398 32 505 43 744 54 576 1 980 201 203

(26)

Tabel 2

Tingkat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Temanggung dalsm persen

(%). Kecamatan Pra Sejahtera ( % ) Sejahtera I ( % ) Sejahtera I I ( % ) Sejahtera I I I ( % )

Sejahtera I I I Plus

( % )

Jumlah

( 1) ( 2) ( 4) ( 6) ( 7) ( 8) ( 9)

1. Parakan 3,955 8,709 6,632 7,512 16,970 6,398 2. Kledung 2,295 4,412 7,254 1,248 0,758 3,416 3. Bansari 3,414 1,963 3,694 3,219 0,101 3,155 4. B u l u 5,896 6,614 4,613 7,613 0,909 6,150 5. Temanggung 4,081 8,694 13,126 16,949 18,687 10,427 6. Tlogomulyo 2,738 2,492 1,269 5,021 0,657 2,978 7. Tembarak 4,314 4,264 2,931 2,897 4,293 3,621 8. Selopampang 2,556 4,042 1,392 2,226 0,000 2,428 9. Kranggan 6,120 6,445 5,610 6,105 8,434 6,080 10. Pringsurat 7,892 1,695 0,978 12,749 1,364 6,641 11. Kaloran 8,027 8,097 7,825 1,946 0,960 6,275 12. Kandangan 8,983 6,716 4,357 5,433 2,828 6,587 13. K e d u 4,851 7,331 15,892 2,397 13,586 7,072 14. Ngadirejo 6,769 7,774 7,274 6,849 6,869 7,064 15. J u m o 4,427 4,270 3,438 4,179 1,566 4,091 16. Gemawang 6,347 2,550 1,982 4,876 4,192 4,364 17. Candiroto 4,528 4,753 2,590 4,682 15,455 4,292 18. Bej en 4,190 3,615 1,655 1,261 2,273 2,733 19. Tret ep 3,734 2,123 1,648 2,756 0,101 2,719 20. Wonoboyo 4,883 3,439 5,839 0,082 0,000 3,507

(27)

Tabel 3

Jumlah Peserta KB dan Jenis - Jenis Alat Kontrasepsi

yang Dipakai di Kabupaten Temanggung

Kecamatan I U D Medis Pria

Medis Wanita

Implant Suntik P i l Kondom O V Peserta KB Aktif (PA)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1. Parakan 1 161 28 592 636 4016 516 126 0 7 075 2. Kledung 580 39 647 686 1643 507 0 0 4 102 3. Bansari 481 6 474 473 2166 234 5 0 3 839 4. B u l u 1 371 48 397 649 4401 535 10 0 7 411 5. Temanggung 1 861 130 716 1 505 4535 1 103 444 0 10 294 6. Tlogomulyo 588 10 250 489 2095 118 3 0 3 553 7. Tembarak 613 15 104 1 177 1780 589 2 0 4 280 8. Selopampang 524 31 160 809 986 252 6 0 2 768 9. Kranggan 801 104 348 3 694 1985 206 37 0 7 175 10. Pringsurat 1 013 132 458 1 697 3382 837 27 0 7 546 11. Kaloran 1 043 208 377 2 197 2793 728 17 0 7 363 12. Kandangan 885 121 457 1 787 3311 669 27 0 7 257 13. K e d u 4 127 49 594 1 249 2445 300 0 0 8 764 14. Ngadirejo 1 214 30 562 1 341 4606 395 65 0 8 213 15. J u m o 1 570 228 253 1 463 1176 215 7 0 4 912 16. Gemawang 869 210 269 1 867 1755 251 14 0 5 235 17. Candiroto 1 468 139 463 814 1828 306 9 0 5 027 18. Bejen 718 43 327 508 1632 261 6 0 3 495 19. Tretep 419 83 122 433 2009 570 42 0 3 678 20. Wonoboyo 1 079 153 261 697 1724 614 81 0 4 609 Jumlah 22 385 1 807 7 831 24 171 50 268 9 206 928 0 116 596

(28)

2.4.

Kajian Pustaka

2.4.1. Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

(Departemen Kesehatan RI:2008)

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. (Menurut Salvicion dan Ara Celis : 1989)

2.4.1.1. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :

a. Peranan Ayah:

Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.

b. Peranan Ibu:

Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

c. Peranan Anak:

(29)

2.4.1.2. Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga

a. Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak Ayah.

b. Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah phak Ibu.

c. Equlitarian, yang memegang dalam keluarga adalah Ayah dan Ibu.

2.4.2. Tingkat Kesejahteraan

Tingkat kesejahteraan masyarakat dapat dibedakan menjadi 5 jenis yaitu Keluarga Pra Sejahtera, Sejahtera I, Sejahtera II, Sejahtera III dan Sejahtera III +. 2.4.2.1. Keluarga Pra Sejahtera

Keluarga Pra Sejahtera adalah keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (Basic Needs) secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan.

2.4.2.2. Sejahtera I

Sejahtera I adalah keluarga-keluarga yang telah memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya (socio psychological needs), seperti kebutuhan ibadah, makan protein hewani, pakaian, rumah untuk interaksi keluarga, dalam keadaan sehat, mempunyai penghasilan, bisa bacatulis latin dan keluarga berencana.

2.4.2.3. Sejahtera II

Sejahtera II adalah keluarga-keluarga yang disamping dapat memenuhi kebutuhan dasarny, juga dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya, akan tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan perkembangannya (Developmental needs) seperti kebutuhan untuk meningkatkan agama, menabung, berinteraksi dengan keluarga, ikut melaksanakan kegiatan dalam masyarakat dan mampu memperoleh informasi.

2.4.2.4. Sejahtera III

(30)

namun belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) yang maksimal terhadap masyarakat, seperti secara teratur (waktu tertentu) memberikan sumbangan dalam bentuk material dan keuangan untuk kepentingan sosial kemasyarakatan serta berperan serta secara aktif dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan-yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olah-raga, pendidikan dan sebagainya.

2.4.2.5. Sejahtera III +

Sejahtera III + adalah keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, sosial psikologis maupun yang bersifat pengembangan serta telah dapat pula memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.

2.4.3. Keluarga Berencana (KB)

Keluarga Berencana adalah perencanaan kehamilan, sehingga kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan. Jarak antara kelahiran diperpanjang, dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki, untuk membina kesehatan seluruh anggota keluarga dengan sebaik– baiknya, menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Kegiatan KB tidak hanya memperpanjang dan mengatur kehamilan, tetapi termasuk kegiatan untuk meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan keluarga secara menyeluruh.

Menurut Undang-undang No.10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, maka pengertian KB didefinisikan sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kehamilan, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

2.4.3.1. Definisi Kontrasepsi

(31)

yang mengakibatkan kehamilan. Jadi kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma.

2.4.3.2. Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi (alat KB) a. Pil

Pil adalah obat berbentuk padat yang diminum oleh wanita atau pria setiap hari yang berisis tentang obat untuk mencegah kehamilan.

b. Suntik

Suntik adalah cairan obat yang terdiri dari beberapa obat ( divoplovina, divoprogestin, diprogestin, norispera) yang disuntikkan ketubuh wanita yang berguna untuk menghambat produksi sel telur.

c. IUD (Intra Ureter Devisiensi)

IUD adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik dililit tembaga ada yang tidak dan ada yang dililit perak. Macam bentuknya spiral, operti.

d. Implant

Implant adalah alat kontrasepsi semacam benda berupa kapsul batangan sebesar korek api sebanyak 2 buah (untuk 3 tahun) atau 1 buah (untuk 1 tahun) berisi hormone untuk mencegah kehamilan yang disisipkan dibawah kulit pada lengan sebelah atas. e. Medis Pria (Vaseptomi)

Vaseptomi adalah tindakan penutupan kedua saluran mani sebelah kanan dan kiri sehingga pada waktu senggama tidak dapat menyebabkan kehamilan.

f. Medis Wanita (Biseptomi)

(32)

melewati saluran telur tersebut, dengan demikian wanita tersebut tidak dapat hamil (hormon tetap dihasilkan)

g. Kondom

Kondom adalah sarung karet tipis yang dipakai pada alat kelamin pria pada waktu senggama yang berguna untuk menampung pancaran air mani yang keluar pada saat senggama. h. Tisu KB

Tisu KB adalah alat kontrasepsi berbentuk tisu yang dimasukkan ke dalam vagina sampai menyentuh mulut rahim sebelum senggama.

2.4.3.3. Manfaat KB

1. Bagi Kesehatan dan Psikologis Ibu dan Anak a. Bagi Ibu

a) Mencegah Anemia (kurang darah)

Kandungan zat besi (Fe) yang ada pada salah satu alat/obat KB, dapat mencegah resiko anemia berat, sehingga dengan ber KB, ibu dapat menjaga kesehatan fisik dan kesehatan reproduksinya lebih optimal. Apabila diimbangi dengan asupan gizi yang memadai, agar terhindar dari anemia berat, maka resiko kesakitan dan kematian ibu dapat diturunkan.

b) Mencegah Perdarahan yang terlalu banyak setelah persalinan

Dengan ber KB setelah persalinan, seorang ibu dapat mencegah terjadinya perdarahan yang terlalu banyak setelah melahirkan dan mempercepat pulihnya kondisi kesehatan rahim

c) Mencegah Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)

(33)

kehamilan “4Terlalu” (Terlalu muda umur ibu, Terlalu tua umur ibu, Terlalu dekat jarak kehamilan, Terlalu sering melahirkan). Menghindari kehamilan yang tidak/belum diinginkan, akan menurunkan resiko kesakitan dan kematian ibu.

d) Mendekatkan ibu terhadap pelayanan pemeriksaan kesehatan

Pada saat ibu ber-KB, ibu akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan, informasi tentang KB dan kesehatan reproduksi secara lengkap yang bermanfaat dalam merencanakan kehamilan.

e) Meningkatkan Keharmonisan Keluarga

Dengan ber-KB, ibu mempunyai kesempatan dan waktu yang cukup luang dalam memperhatikan kebutuhan suami, melayani suami dengan penuh kemesraan tanpa rasa takut menjadi hamil, mendiskusikan dan membicarakan semua permasalahan dengan suami. Ibu juga akan memiliki waktu yang cukup untuk merawat dan mendidik anak-anaknya dengan baik.

b. Bagi Bayi

a) Mencegah Kekurangan Gizi Pada Anak

KB memberikan peluang pada ibu dalam mempersiapkan kehamilannya, agar janin yang dikandungnya mendapatkan kecukupkan gizi yang sempurna, sehingga dapat lahir aman dan selamat. Dengan memiliki jumlah anak sesuai yang direncanakan, pemenuhan gizi bagi semua angora keluarga akan lebih tercukupi.

b) Tumbuh Kembang Anak Terjamin

(34)

mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang tua, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih optimal serta akan menjadi generasi yang berkualitas.

c) Kebutuhan ASI Eksklusif 6 Bulan Dapat Terpenuhi Salah satu cara ber-KB yang yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan, dikenal dengan nama Metode Amenore Laktasi (MAL). MAL akan memberikan kesempatan kepada bayi untuk mendapatkan zat gizi yang paling sempurna yang terkandung dalam ASI, untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.

2. Manfaat KB bagi Ekonomi

a. Mengurangi biaya kebutuhan rumah tangga

Dengan ber-KB, keluarga lebih leluasa dalam mengatur biaya kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan anak-anak, perawatan kesehatan bagi anggota keluarganya, dan lain-lain. Bagi ibu yang menggunakan cara KB MAL, mengurangi pengeluaran keluarga untuk membeli alat/obat kontrasepsi minimal 6 bulan.

b. Meningkatkan / Menambah Pendapatan Ekonomi Keluarga Dengan mengatur jarak kehamilan antar anak, ibu mempunyai peluang dan kesempatan yang besar untuk berusaha, misalnya ikut dalam kelompok usaha UPPKS, dan sebagainya.

3. Manfaat KB Bagi Sosial Budata

a. Meningkatkan Kesempatan Bermasyarakat

(35)

b. Meningkatkan Peran Ibu Dalam Pengambilan Keputusan Keluarga

Dengan ber-KB, ibu mempunyai kesempatan dan berkontribusi sebagai mitra yang setara dalam pengambilan keputusan, baik keputusan dalam rumah tangga sendiri seperti memilih kontra sepsi, menentukan jumlah anak yang dikehendaki, maupun keputusan di luar rumah tangganya.

2.4.3.4. Jenis-jenis alat KB

Jenis-jenis alat KB (alat kontrasepsi) yang biasa digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Temanggung pada :

a. Pil KB b. Kondom

c. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau Intra Uterine Devisiensi (IUD)

d. Suntik KB

2.4.4. Tingkat Pendidikan

Pendidikan mempunyai tujuan memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya. Berarti mengembangkan potensi fisik, emosi, sikap moral, pengetahuan dan ketrampilan semaksimal mungkin agar dapat menjadi manusia dewasa. Jadi pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan atas dasar suatu perencanaan yang telah dipikirkan secara matang, rasional, logis dan bukan usaha coba-coba. (R. Tillar dan Sardin Pabbadja, 1979: 13).

(36)

2.4.4.1. Pendidikan Informal

Jenis pendidikan ini meliputi ketrampilan, pengetahuan, sikap, nilai dan cara hidup pada umumnya, berlangsung sepanjang umur dan cara berlangsungnya paling wajar. Berlangsung tidak terikat jam, hari, bulan dan tahun tetapi bisa terjadi setiap saat pada insan yang berinteraksi secara sadar dan bermakna. Jenis pendidikan ini memang tidak diatur dalam suatu organisasi secara struktural dan sama sekali tidak mengenal perjenjangan secara kronologis menurut tingkatan umur maupun tingkatan ketrampilan dan pengetahuan. Adapun suasananya tidak hanya kategori sosial tertentu dari kelompok tertentu, tetapi semua kategori sosial dan kelompok usia (R. Tillar dan Sardin Pabbadja, 1979: 6-7).

2.4.4.2. Pendidikan Non Formal

Tujuan dari pendidikan ini selalu berorientasikan langsung pada hal-hal yang penting bagi kehidupan, tergantung pada taraf hidup orang yang bersangkutan secara ekonomis, keadaan budaya, maka ditentukan pada kebutuhankebutuhan praktis ekonomis sesuai dengan keadaan sosial budaya serta lingkungan sekitar. Pendidikan jenis ini perlu diorganisasikan dan isi pendidikan diprogram secara khusus, misalnya praktek kerja lapangan atau magang (R. Tillar dan Sardin Pabbadja, 1979: 8-9).

2.4.4.3. Pendidikan Formal

(37)

24

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1.

Populasi dan Sampel

3.1.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:55). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh penduduk yang ada di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.

3.1.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2005:56). Penentuan sampel dalam proposal TA ini adalah dengan teknik cluster random sampling (diundi dan diambil secara acak).

3.2.

Metode Pengumpulan data

3.2.1. Metode Dokumentasi

Metode Dokumentasi Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengambil data yang berbentuk tertulis yang diambil dari kantor BKKBN.

3.2.2. Metode Studi Kepustakaan

Metode Studi Kepustakaan yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan, memilih, menganalisis beberapa sumber bacaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.3.

Definisi Operasional Variabel Penelitian

(38)

petunjuk pelaksanaan bagaimana mengukur variabel (Marsi Singarimbun dan Sofian Effendi, 1989: 1946).

Variabel-variabel yang dimiliki untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan

1. Kepala Keluarga Menurut Umur

2. Kepala Keluarga menurut jenis kelamin 3. Kepala Keluarga menurut tingkat pendidikan 4. Mengikuti program KB atau tidak

5. Jenis pekerjaan Kepala Keluarga 6. Jumlah anggota keluarga

7. Jumlah anggota keluarga usia produktif (yang bekerja).

3.4.

Pengkodean Dalam SPSS

Pada saat memasukkan data dalam SPSS dilakukan pengkodean sebagai berikut 3.4.1. Kepala Keluarga Menurut Umur

Usia 20-39 = 3 Usia 40-59 = 2 Usia ≥ 60 = 1

3.4.2. Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin Laki – laki = 1

Perempuan = 0

3.4.3. Kepala Keluarga Menurut Tingkat Pendidikan Tidak Tamat SD = 1

Tamat SD = 2 Tamat SLTP = 3 Tamat SLTA = 4 Tamat AK = 5

3.4.4. Mengikuti Program KB atau Tidak

Ya = 1

(39)

3.4.5. Jenis Pekerjaan Kepala Keluarga Peg. Pemerintah = 7

Peg. Swasta = 6 Usaha Sendiri = 5 Pensiunan = 4

Petani = 3

Lain-lain = 2

Tidak Bekerja = 1 3.4.6. Jumlah Anggota Keluarga

3.4.7. Jumlah Anggota Keluarga Usia Produktif (yang bekerja).

3.5.

Uji Validitas dan Reliabilitas

3.5.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kesamaan antar data yang dikumpulkan dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti sehingga dapat diperoleh hasil penelitian yang valid. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan (mengukur) fakta itu juga valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 1999:24).

Dengan menggunakan rumus korelasi bisa didapat validitasnya. Rumus korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi produk moment dari pearson sebagai berikut:

( )

[

∑ ∑

]

[

( )

]

− = 2 2 2 2 ) )( ( y y N x x N y x xy N rxy (Marsi Singarimbun,1989:137) Keterangan: xy r

= Koefisien Korelasi N = Jumlah sampel

X
(40)

Y

= Jumlah skor total

XY

= Jumlah perkalian skor butir dengan skor total

2

X

= Jumlh kuadrat skor butir

2

Y

= Jumlah kuadrat sekor total

Dalam penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan bantuan SPSS. Selain rumus diatas untuk menentukan validitas dapat dilihat dari KMO, jika nilai sig. < 0,05 berarti data yang kita miliki valid, dan dapat dianalisis lebih lanjut.

3.5.2. Uji Reliabilitas

Berbagai teknik mencari reliabilitas yaitu dengan rumus Spearman_Brown, rumus Flanagan, rumus Rulon, rumus K-R, rumus K-R.21, rumus Hoyt, rumus Alpha. Untuk mengetahui reliabel atau tidak dapat dilihat pada nilai alpha pada hasil progrm SPSS 12.0 dengan nilai tabel r product moment, apabila alpha tersebut lebih besar dari r tabel artinya signifikan atau reliabel (Arikunto, 1998: 156)

Rumus uji reliabilitas yang bisa digunakan yaitu:

(

)

⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ −

=

2

2 11 1 1 t b k k r σ σ Keterangan : 11

r = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya soal

2

b

σ

= jumlah variabel butir soal

2 t

σ = Varians total

(41)

Selain menggunakan perbandingan r hitung dengan r tabel, uji signifikansi dapat juga dilakukan dengan uji t .

Langkah-langkah pengujian signifikansi dengan menggunakan uji t adalah sebagai berikut:

a. ambil sembarang r hitung (diambil dari correlated item-Total correlation)

b. hitung nilai t hitung dengan rumus:

2 1 2

− − =

N r r t

c. Bandinngkan nilai t hitung dengan t tabel pada alpha=0,05 dan df=N-2. d. Jika nilai t hitung > t tabel, maka Ho diterima atau r berkorelasi positif

atau variabel valid.

(Imam Ghazali, 2005:45)

3.6.

Analisis Faktor

3.6.1. Statistik yang Relevan Dengan Analisis Faktor adalah Sebagai Berikut

3.6.1.1. Bartlett’s test of sphericity

Bartlett’s test of sphericity adalah suatu uji ststistik yang dipergunakan untuk menguji hipotesis bahwa variabel tidak saling berkorelasi (uncorrelated) dalam populasi.

3.6.1.2. Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) measure of sampling adequacy

Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) measure of sampling adequacy merupakan suatu indeks yang dipergunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor. Nilai tinggi antara 0,5 – 1,0 berarti analisis faktor tepat, kalau kurang dari 0,5 analisis faktor dikatakan tidak tepat.

Nilai MSA (Measure of Sampling Adequacy) berkisar 0 sampai 1, dengan kriteria:

(42)

Maka KMO dan Bartlett’s Test > 0,5 dengan signifikan dibawah 0,05 variabel dan sampel yang sebenarnya bisa dianalisis lebih lanjut (Singgih Santoso, 2006:94).

3.6.1.3. Communality

Communality merupakan jumlah varians yang disumbangkan oleh variabel dengan seluruh variabel lainnya dalam analisis.

3.6.1.4. Eigenvalue

Eigenvalue merupakan jumlah varians yang dijelaskan oleh setiap variabel.

3.6.1.5. ScreePlot

Scree Plot merupakan plot dari eigenvalue sebagai sumbu tegak dan banyaknya faktor sebagai sumbu datar, untuk menentukan banyaknya faktor yang bisa ditarik (factor extraction).

3.6.1.6. Factor Loadings

Factor Loadings adalah korelasi sederhana antara variabel dengan faktor.

3.6.2. Langkah-Langka Dalam Analisis Faktor Dengan Menggunakan SPSS.

Pada penulisan Tugas Akhir ini dalam menganalisis data penulis menggunakan software SPSS 12.0.

(43)

3.6.3.1. setelah data dibuka → Analyze → Scale → reliability analysis…

(44)

3.6.3.2. masukkan semua variabel pada kolom Items

(45)

3.8.2. Untuk melakukan proses analisis faktor dengan menggunakan software SPSS 12.0 dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.

3.8.2.1. Setelah data dibuka → klik analyze → pilih sub menu Data Reduction

→ factor…

(46)

Masukkan semua variabel yang akan dianalisis pada kotak Variabels

3.8.2.2. Kemudian klik Descriptives… seperti tampilan dibawah ini, tampilan Descriptives…., berisis alat-alat statistik yang digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel, termasuk pengujiannya. (Singgih Santoso, 2006:99).

(47)

3.8.2.3. Kemudian klik Extraktion seperti tampilan dibawah ini, tampilan

Extraktion berisi berbagai tool untuk melakukan proses ekstraksi variabel (factoring). (Singgih Santoso,2006:115).

Pengisian pada Extraktion:

a. Method atau metode pembuatan faktor (ekstraksi variabel). Pada method plilh Principal components.

b. Pada Analyze pilih Correlation matrix

c. Pada Display pilih semua yaitu Unrotated, factor solution dan

Scree Plot.

Unrotated factor solution berfungsi untuk menunjukkan hasil factoring sebelum dilakukan proses rotasi, sedangkan Scree Plot

adalah grafik yang menunjukkan dampak factoring terhadap angka eigenvalues. (Singgih Santoso, 2006:115)

d. Pada Extrac nilai Eigenvalues over tetap pada angka 1, pada

(48)

3.8.2.4. Klik pada kotak Rotation seperti tampilan dibawah ini, Rotation berisi tools untuk melakukan proses rotasi (pemutaran sumbu) dari hasil factoring sebelumnya. (Singgih Santoso, 2006:115).

a. Pada Method atau metode rotasi pilih Varimax.

b. Pada Display pilih Rotated Solution dan Loading Plot(s).

Roteted Solution adalah tampilan faktor setelah dilakukan rotasi, yang dibandingkan dengan proses tanpa rotasi (Principal Component yang belum dirotasi). Sedangkan Loading Plot menyajikan korelasi antara variabel tertentu dengan faktor yang terbentuk (Singgih Santoso, 2006: 116).

(49)
(50)

37

BAB 4

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1.

Hasil Analisis

Analisis faktor dimaksudkan untuk menemukan variabel baru yang disebut faktor yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah variabel asli yang tidak berkorelasi satu sama lain.

Variabel yang digunakan dalam analisis ini adalah sebagai berikut: 1. Usia KK (X1)

2. Jenis Kelamin KK (X2) 3. Pekerjaan KK (X3)

4. Tingkat Pendidikan KK (X4) 5. Jumlah anggota keluarga (X5)

6. Jumlah Anggota Keluarga Usia Produktif (yang Bekerja) (X6) 7. Keluarga Peserta KB / Tidak (X7)

8. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat (Y)

4.1.1. Validitas dan Reliabilitas

Reliability Statistics

,460 ,490 7

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

Dari hasil analisis di atas terlihat bahwa nilai alpha lebih dari nilai r tabel yaitu 0,460 > 0,1654. Jadi dapat dikatakan bahwa variabel yang digunakan untuk penulisan Tugas Akhir sudah valid dan reliabel

4.1.2. AnalisisFaktor

(51)

a. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan dengan menggunakan metode

Bartlett’s Test of sphericity serta mengukur MSA (Measure of Sampling Adequacy)

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program komputer SPSS didapat output sebagai berikut:

Pada tabel output terlihat bahwa angka KMO and Bertlet’s Test adalah 0,566 dengan nilai Sig. 0,000, oleh karena angka sudah diatas 0,5 dan nilai sig.< 0,05, maka variabel dan sampel yang ada sebenarnya sudah bisa dianalisis lebih lanjut.

(52)

semua variabel telah mempunyai nilai MSA diatas 0,5, dengan demikian semua variabel tersebut bisa dianalisis lebih lanjut.

b. Melakukan proses inti pada analisis faktor, yakni factoring atau menurunkan satu atau lebih faktor variabel-variabel yang telah lolos pada uji variabel sebelumnya.

Dari tabel Total Variance Explained diatas ada 7 variabel yang dimasukkan dalam analisis faktor yakni Kepala Keluarga Menurut Umur, Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin, Kepala Keluarga Menurut Tingkat Pendidikan, Kepala Keluarga Menurut Pekerjaan, Jumlah Angora Keluarga, Jumlah Keluarga Usia Produktif (yang bekerja), peserta KB atau tidak. Dan terlihat bahwa hanya 3 faktor yang terbentuk, karena dengan satu faktor nilai Eigenvalue diatas 1, dengan dua faktor nilai Eigenvalue masih diatas diatas 1, dengan tiga faktor nilai Eigenvalue masih diatas diatas 1 yakni 1,217. namun untuk empat faktor nilai eigenvalues sudah dibawah 1 yakni 0,359, sehingga proses factoring berhenti pada tiga faktor saja.

(53)
(54)

Setelah diketahui bahwa tiga faktor adalah jumlah yang paling optimal, maka tabel Component Matrix menunjukkan distribusi ketujuh variabel tersebut pada tiga faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka yang ada pada tabel Component Matrix adalah factor loadings, yang menunjukkan besar korelasi antar suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3. Proses penentuan variabel mana akan masuk ke faktor yang mana. Dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi pada setiap baris dengan membandingkan nilai = 0,5. pada tabel tiatas terliat bahwa:

1). Variabel umur Kepala Keluarga masuk pada faktor 1, angka korelasinya 0,684

2). Variabel jenis kelamin Kepala Keluarga masuk pada faktor 2, angka korelasinya 0,607

3). Variabel tingkat Pendidikan Kepala Keluarga masuk pada faktor 1, angka korelasinya 0,747

4). Variabel Pekerjaan Kepala Keluarga masuk pada faktor 1, angka korelasinya 0,625

5). Variabel jumlah anggota keluarga masuk pada faktor 2, angka korelasinya 0,817

6). Variabel jumlah anggota keluarga usia produktif (yang bekerja) masuk pada faktor 2, angka korelasinya 0,689

7). Variabel peserta KB (Ya/Tidak) masuk pada faktor 3, angka korelasinya 0,627.

(55)

c. Proses Rotasi

Componen Matrix hasil proses rotasi memperlihatkan variabel yang lebih jelas dan nyata, dari tabel diatas terlihat bahwa:

1). Variabel Umur Kepala Keluarga masuk pada faktor 3, angka korelasinya 0,694

2). Variabel Jenis Kelamin Kepala Keluarga masuk pada faktor 3, angka korelasinya 0,562

3). Variabel Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga masuk pada faktor 2, angka korelasinya 0,856

4). Variabel Pekerjaan Kepala Keluarga masuk pada faktor 2 angka korelasinya 0,896

5). Variabel Jumlah Anggota Keluarga masuk pada faktor 1 angka korelasinya 0,866

6). Variabel Jumlah Anggota Keluarga Usia Produktif (yang bekerja) masuk pada faktor 1 angka korelasinya 0,823

(56)

Dengan demikian, ketujuh variabel tadi telah direduksi menjadi tiga faktor:

a. Faktor 1 terdiri dari variabel jumlah anggota keluarga, jumlah anggota keluarga usia produktif (yang bekerja).

b. Faktor 2 terdiri dari variabel tingkat pendidikan Kepala Keluarga, pekerjaan Kepala Keluarga.

c. Faktor 3 terdiri dari variabel umur Kepala Keluarga, jenis kelamin Kepala Keluarga, Peserta KB/tidak.

4.1.3. Validasi Faktor

(57)

4.1.3.2. Untuk proses validasi untuk kasus 51-100

Dari hasil output dengan proses diatas didapatkan bahwa output yang dianalisis dengan sampel 1-50 dan 51-100 sama-sama menghasilkan 3 faktor, sehingga faktor tersebut stabil dan faktor tersebut bisa digeneralisasikan pada wilayah atau kecamatan lain.

4.2.

Pembahasan

Secara nyata berdasarkan hasil analisis diatas menunjukkan bahwa dari semua variabel yang dimiliki (7 variabel), semua variabel dapat dianalisis lebih lanjut karena ketujuh variabel tersebut nilai MSAnya diatas 0,5.

Setelah dilakukan analisis lebih lanjut maka dihasilkan 3 faktor yang masing-masing terdiri dari beberapa variabel yaitu sebagai berikut

1 Faktor 1, terdiri dari Jumlah Anggota Keluarga, Jumlah Anggota Keluarga Usia Produktif (anggota keluarga yang bekerja) faktor ini bisa dinamakan Faktor Keluarga.

2 Faktor 2, terdiri dari Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga, Pekerjaan Kepala Keluarga, faktor ini bisa dinamakan Faktor Status Sosial.

(58)

Berdasarkan tiga faktor tersebut dapat disebutkan bahwa tingkat kesejahteraan di Kecamatan Tembarak, Kabupaten temanggung dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : faktor Keluarga, Faktor Status Sosial dan Faktor Produktifitas.

Faktor 1, dapat diberi nama Faktor Keluarga, karena menyangkut jumlah keluarga yang dimiliki suatu rumah tangga, faktor keluarga berisi variabel jumlah keluarga dan jumlah keluarga usia produktif.

Faktor 2, dapat diberi nama Faktor Status Sosial karena biasanya pada kehidupan pedesaan tingkat pendidikan ataupun pekerjaan seseorang berpengaruh terhadap tingkat sosial, semakin tinggi tingkat pendidikan ataupun pekerjaan orang tersebut biasanya semakin tinggi pula status sosialnya.

(59)

46

BAB 5

PENUTUP

5.1.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil suatu simpulan sebagai berikut :

d. Tingkat kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung dipengaruhi oleh beberapa variabel yang terdiri dari Umur Kepala Keluarga, Jenis Kelamin Kepala Keluarga, Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga, Pekerjaan Kepala Keluarga, Jumlah Anggota Keluarga, Jumlah Keluarga Usia Produktif (keluarga yang bekerja).

e. Setelah dilakukan proses reduksi dengan menggunakan sofware SPSS 12.0 didapat hasil yaitu faktor-faktor yang paling berpengaruh tehadap tingkat kesejahteraan di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung dapat dikelompokkan tiga faktor yaitu Faktor Keluarga, Faktor Status Sosial, Faktor Produktifitas.

5.2.

Saran

Saran yang dapat penyusun sampaikan berdasarkan simpulan di atas adalah:

a. Untuk meningkatkan kesejahteraan di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung pemerintah harus memperhatikan 3 faktor utama yaitu faktor keluarga, faktor status sosial, faktor produktifitas.

b. Dinas pendidikan harus lebih giat menginformasikan kepada masyarakat bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi ksejahteraan suatu keluarga. Dan membari pengarahan untuk sadar akan pendidikan dan mensukseskan wajib belajar 9 tahun.

(60)

47

DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. 2005. Buku Pegangan Petugas Pelayanan Pos Alat/Obat KB Desa (PAKBD). Semarang : BKKBN Kabupaten Temanggung.

BKKBN. 2005. Jenis-jenis Alat Kontra Sepsi. Semarang : BKKBN Kabupaten Temanggung.

BKKBN. 2009. Manfaat KB Bagi Kesehatan, Ekonomi dan Sosial. Tersedia Pada:

http://www.google.co.id/search?hl=id&q=manfaat+KB&btnG=Telusuri+de

ngan+Google&meta=&aq=f&oq=

BKKBN. 2005. Panduan Konseling-KB Bagi PPKBD, Sub PPKBD, Kader. Semarang : BKKBN Kabupaten Temanggung.

BKKBN. 2005. Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kecamatan. Tembarak : BKKBN Kabupaten Temanggung.

BPS. 2007. Banyaknya peserta KB Aktif dicari per Kecamatan Di Kabupaten Temanggung. Semarang : BPS Propinsi Jawa Tengah.

BPS. 2007. Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2007. Temanggung : BPS Kabupaten Temanggung.

BPS. 2007. Tingkat Kesejahteraan Masyaraakt dicari per Kecamatan Di Kabupaten Temanggung. Semarang : BPS Propinsi Jawa Tengah.

Dinas Sosial. 2008. Buku Panduan Pendataan / Survei PMKM. Jakarta : Dinas Sosial RI.

Ghozali Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Undip

Pemda. 2009. Keadaan Geografis Kecamatan Tembarak, Kabupaten

Temanggung. Tersedia Pada :

http://www.temanggungkab.go.id/profil.php?mnid=42

Pemda. 2009. Peta Kabupaten Temanggung. Tersedia Pada : http://www.abjateng.net46.net/dati2.php?k=TEMANGGUNG

Pemda. 2009. Peta Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Tersedia Pada : http://www.temanggungkab.go.id/profil.php?mnid=42

Putro Anif. 2009. Kemiskinan vs Pendidikan. Temanggung : Lontar

(61)

Santoso Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariate. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

(62)

49

REGISTER PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2008

No No

Kel Nama Kelurahan No Urut Sam pel No Urut Kepala Kel No urut Anggota Keluarga

Nama KK Nama Anggota Keluarga Umur (Th) KK Menurut Jenis Kelamin

KK Menurut Tingkat Pendidikan Pekerjaan

Jml. Anggota Keluarga Jml. Anggota Keluarga Usia Produktif Program KB L P Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat AK/ PT Peg Pemerintah Peg

Swasta Petani Pensiunan Usaha Sendiri

Tidak Bekerja

Lain-lain Ya Tdk

1 1 TEMBARAK 1 1 1 ISKANDAR Iskandar 45 v v v 5 3 v (S)

2 2 Suryati 42 v

3 3 Takin 28 v

4 4 Fodin 26 v

5 5

Siti Munawaroh 24 v

6 6 Rohman 14 v

7 2 2 1 MUH SUBUR Muh Subur 42 v v v 3 1 v (S) 8 2 Sri Genting 14 v

9 3 Mudrikun 54 v

10 3 3 1 SUN HAJI Sun Haji 52 v v v 4 2 v

11 2 Sumirah 47 v

12 3 Hasyim 15 v

13 4 Zaemah 68 v

14 4 4 1 KIPTIYAH Kiptiyah 62 v v v 3 1 v

15 2 Wawi 42 v

16 3 Samah 40 v

17 5 5 1 EDI Edi 35 v v v 4 1 v (P) 18 2 Nur Solihati 32 v

19 3 Faiz. M 8 v

20 4 Nisya 6 v

21 2 MENGGORO 6 1 1 IRFAN HADI Irfan Hadi 38 v v v 4 2 v (P) 22 2 Nur Inganah 42 v

23 3 Tania 13 v

24 4 Kiki Dwi Fani 12 v

25 7 2 1 KHOERUDIN Khoerudin 32 v v v 4 1 v (S) 26 2 Umi Khulsum 20 v

27 3 Abdul Muhid 9 v

28 4

Anajatul Lakhsani 0,5 v

29 8 3 1 TIMBUL Timbul 51 v v v 5 3 v

30 2 Tentrem 48 v

(63)

32 4 Amin 18 v

33 5 Wahyu 14 v

34 9 4 1 ISIQOMAH Istiqomah 62 v v v 4 2 v

35 2 Zaenur Rofiq 32 v

36 3 Ety 30 v

37 4 Lisun 28 v

38 10 5 1 WAWAN Wawan 38 v v v 4 3 v (S) 39 2 Musarofah 33 v

40 3 Adi 18 v

41 4 Irwanto 16 v

42 11 6 1 KAELANI Kaelani 68 v v v 2 1 v

43 2 Muntomimah 63 v

44 12 7 1 FATONI Fatoni 43 v v v 5 3 v

45 2 Jariah 38 v

46 3 Eni 25 v

47 4 Anis 21 v

48 5 Tuti 18 v

49 13 8 1 MUNJANIR Munjanir 51 v v v 4 1 v (IP) 50 2 Sarwanti 38 v

51 3 Nurul Hikmah 7 v

52 4

M. Khoirul Fatah 3 v

53 14 9 1 TOREKAH Torekah 36 v v v 5 2 v (S) 54 2 Imam 27 v

55 3 Ari 13 v

56 4 Ardina 6 v

57 5 Sakroni 79 v

58 15 10 1 SANGIDI Sangidi 51 v v v 2 1 v

59 2 Mimah 53 v

60 16 11 1 JAHRI Jahri 52 v v v 4 2 v

61 2 Tasminah 51 v

62 3 Muryati 21 v

63 4 Fat 26 v

64 3 PURWODADI 17 1 1 AGUNG ZIA ULHAQ Agung Zia Ulhaq 29 v v v 2 2 v

65 2

Rika Ayyul Arqom 27 v

66 18 2 1 SUKIRMAN Sukirman 55 v v v 3 1 v

67 2

Asma'ul Khusna 18 v

68 3

Hikmatul Imtihani 17 v

69 19 3 1 ROHANI Rohani 49 v v v 4 2 v

70 2 Ma'Idah 50 v

71 3

(64)

72 4

Abdur Rohman Fiddin 9 v

73 20 4 1 SUTARIYAH Sutariyah 61 v v v 2 1 v

74 2 Istafida 19 v

75 21 5 1 EKO TRIYONO Eko Triyono 31 v v v 3 2 v (S) 76 2 Siti Maryani 29 v

77 3

Sofi Adilla Az Zaima 6 v

78 22 6 1 IMRONAH Imronah 64 v v v 5 4 v

79 2 Subagiyono 31 v

80 3 Zurfani 28 v

81 4 Feti Haryani 25 v

82 5

NelaFatina Zahro 16 v

83 23 7 1 MUHALISUN Muhalisun 32 v v v 2 2 v

84 2 Indah 28 v

85 24 8 1 ISTAMAR Istamar 60 v v v 4 3 v

86 2 Salamah 50 v

87 3 Abdul Karim 20 v

88 4

Aniyatul Zulfah 17 v

89 4 WONOKERSO 25 1 1 ISLAMIYAH Islamiyah 37 v v v 3 1 90 2 Agus Masokha 17 v

91 3 Ana Hidayah 11 v

92 26 2 1 SUMADI Sumadi 50 v v v 4 2 93 2 Towiyah 50 v

94 3 M. Tonikun 20 v

95 4 M. Ifanianto 9 v

96 27 3 1 M. MUNIR M. Munir 46 v v v 5 2 97 2 S. Zulaikhah 37 v

98 3 Anik J.F 18 v

99 4 Joko Ulinuha 17 v

100 5 Rifka Ali M 9 v

101 28 4 1 M. TAMAMI M. Tamami 53 v v v 5 2 102 2 Sumini 42 v

103 3 Heri Susanto 25 v

104 4 Titik 18 v

105 5 Latif M 16 v

106 29 5 1 MUHROJI Muhroji 61 v v v 9 2 107 2 Suriyah 44 v

108 3 Nur Iksan 23 v

109 4 Utap 21 v

110 5 Samuri 15 v

(65)

112 7 Dayah 12 v

113 8 Siti Lukmana 8 v

114 9 Fiki Zulafni 4 v

115 30 6 1 NGABDAN Ngabdan 74 v v v 3 2 116 2 Mariyanah 66 v

117 3 Sihabudin 28 v

118 31 7 1 ISWANTO Iswanto 33 v v v 3 2 119 2 Suprapti 30 v

120 3

Yusuf Syarifudin 8 v

121 32 8 1 M. KHOZIB M. Khozib 40 v v v 5 2 122 2 Yatimah 39 v

123 3 Mutmainah 18 v

124 4 Imanah 15 v

125 5 Anhari 12 v

126 33 9 1 IRFA'I Irfa'i 42 v v v 4 2 127 2 Siti Nuryani 31 v

128 3 Burhan. R 12 v

129 4

Isna Sulistiyani 7 v

130 34 10 1 SAUDAH Saudah 45 v v v 2 2 131 2 Irmawati 19 v v

132 5 KEMLOKO 35 1 1 RABETI Rabeti 59 v v v 2 1 v

133 2 Nok Iyah 53 134 36 2 1 MU'IDAH Mu'idah 45 v v v 3 3 v

135 2 Sugeng 23 v

136 3 Siti Zaniah 19 v

137 37 3 1 TUPIYAN Tupiyan 49 v v v 4 3 v

138 2 Suwaliyah 46 v

139 3 Mundakir 23 v

140 4 Budi. S 12 v

141 38 4 1 URIP BUNYANI Urip Bunyani 45 v v v 4 2 v

142 2 Muntiyamah 40 v

143 3

Nurul Tohirotul 18 v

144 4 Nuryanto 14 v

145 39 5 1 WAHNO Wahno 33 v v v 3 2 v (S) 146 2 Ngaidah 28 v

147 3 Ika Krisdiyani 9 v

148 40 6 1 ERWAN Erwan 32 v v v 3 2 v (S) 149 2 Kantun Trimah 20 v

150 3 Nia Masfufah 2 v

151 41 7 1 DAMUJI Jamuji 48 v v v 3 3 v (S) 152 2 Ndoniah 20 v

(66)

154 42 8 1 GUMUN Gumun 42 v v v 4 2 v

155 2 Rowiyah 36 v

156 3 Nor Fauzi 18 v

157 4 Supri Awan 10 v

158 43 9 1 PONISAH Ponisah 40 v v v 4 2 v

159 2 Imboh 19 v

160 3 Amin Rais 10 v

161 4 Siti Uliyah 8 v

162 44 10 1 SUKAHONO Sukahono 45 v v v 2 2 v (IP) 163 2 Jiyah 42 v

164 45 11 1 PARMUJI Parmuji 48 v v v 4 2 v (S) 165 2 Wainah 42 v

166 3 Rita S 16 v

167 4 Krisdiyanti 9 v

168 6 GANDU 46 1 1 SIDAH Sidah 36 v v v 1 1 v

169 47 2 1 PAIJAN Paijan 50 v v v 5 3 v

170 2

Gambar

Gambar 2  Peta Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung…………
Tabel 1 Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten
Tabel R………………………………………………………...
Gambar 1
+6

Referensi

Dokumen terkait

Yang dimaksud dengan social phobia atau social anxiety disorder adalah ketakutan yang menetap terhadap satu atau lebih situasi sosial, yang diakui oleh individu sebagai

api, yang berkaitan dengan sistem operasional kereta api dan arus sirkulasi di dalam dan di luar bangunan stasiun berdasarkan data statistic penumpang sampai tahun 2005 serta

abnormal, dan benih yang belum tumbuh), laju perkecambahan, indeks vigor, bobot segar kecambah, dan bobot kering kecambah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Di hadapan yang Maha Mulia Ketua dan Para Hakim Konstitusi, saya selaku Rektor Universitas Cenderawasih Papua yang telah disumpah sebagai Saksi pada tanggal 20 Februari 2013

PEPERIKSAAN AKHIR SIJIL PENDIDIKAN

Dari beberapa pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa evaluasi program merupakan proses pengumpulan dan analisis data atau informasi yang ilmiah, untuk mengetahui

Uang adalah aset yang paling likuid di antara seluruh aset yang ada dalam perekonomian. Suatu aset dikatakan likuid bila sangat mudah untuk ditukarkan dengan

It can be one of your early morning readings Machine Translation By Pushpak Bhattacharyya This is a soft file book that can be survived downloading from on the internet book..