P U T U S A N
Nomor : 149 – K / PM.III-12 / AL / XI / 2015
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :
Nama lengkap : Rubianto.
Pangkat / NRP : Koptu Mes / 85519.
Jabatan : Anggota Satma.
Kesatuan : Lanal Malang.
Tempat, tanggal lahir : Malang, 5 Juli 1976.
Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia
A g a m a : Islam
Tempat tinggal : Jl. Bugis Pal No. 50 Pakis Malang.
Terdakwa tidak ditahan.
Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut diatas :
Membaca : Berkas Perkara dari Dandenpom Lanal Malang Nomor: BPP. 003 / A-2/ VII tanggal 27 Juli 2015 atas nama Rubianto, Koptu Mes NRP.85519.
Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Dan Lanal Malang selaku Papera Nomor Kep/002/X/2015 tanggal 29 Oktober 2015.
2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/145/K/AL/XI/2015 tanggal 13 Nopember 2015.
3. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap kepersidangan atas nama Terdakwa dan para Saksi.
4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/145/K/AL/XI/2015 tanggal 13 Nopember 2015, di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan dan keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.
Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa :
a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Penganiayaan”.
Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal : 351 ayat (1) KUHP.
b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana :
Pidana : Penjara selama 3 (tiga) bulan
c. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).
d. Menetapkan barang-barang bukti berupa : Barang – Barang :
- 1 (satu) buah helm Standart warna ungu tua merk CM.
Dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Sdr. Hutman Hadi Utomo.
Surat – surat :
- 1 (satu) lembar Visum et Repertum No.
440/45/421.103.134/2015 tanggal 26 April 2015 dari Puskesmas Pakis Malang An. Hutman Hadi Utomo.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
2. Bahwa atas tuntutan Oditur Militer tersebut Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan Pembelaan (Pledoi), Penasihat Hukum hanya mengajukan Permohonan secara lisan yang pada pokoknya Penasihat Hukum tidak menyangkal tentang terbuktinya tindak pidana yang telah didakwakan oleh Oditur Militer, namun Penasihat Hukum mohon agar Majelis Hakim memberikan putusan yang seringan-ringannya terhadap diri Terdakwa.
3. Atas Permohonan Penasihat Hukum yang disampaikan secara lisan, Oditur Militer tidak mengajukan Jawaban (Replik) dan tetap pada Tuntutannya semula.
Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :
Primair :
Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Sabtu tanggal dua puluh lima bulan April tahun 2000 lima belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan April tahun 2000 lima belas atau setidak- tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2000 lima belas bertempat di Jl. Raya Bugis Malang atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana :
“Barang siapa dengan sengaja melakukan penganiayaan".
Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui pendidikan Dikcatam PK XIV/II tahun 1996 di Kodikal Surabaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Kld Ang dan ditugaskan di DPR RI Jakarta, dan setelah mengalami beberapa kali mutasi penugasan, kemudian pada tahun 2010 Terdakwa berdinas di Lanal Malang sampai dengan melakukan tindak pidana yang menjadi perkara ini dengan pangkat Koptu Mes NRP. 85519.
b. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 25 April 2015 sekira pukul 12.30 Wib Terdakwa dan istrinya (Sdri. Sri Mudayati, Saksi-3) berboncengan sepeda motor Honda CB 150 R hendak pulang ke rumah, setibanya di Jl. Raya Bugis stang stir sepeda motor yang dikendarai Terdakwa bersenggolan dengan stang setir sepeda motor yang dikendarai oleh Saksi-1 (Sdr. Hutman Hadi Hutomo) sehingga sepeda motor Terdakwa oleng ke kanan kemudian Terdakwa membanting stir ke kiri dan berusaha menstabilkan sepeda motornya.
c. Bahwa Terdakwa kemudian mengejar dan memotong laju kendaraan Saksi-1 serta menyuruh menghentikan sepeda motor yang dikendarai oleh Saksi-1, selanjutnya Terdakwa merampas kunci kontak sepeda motor Saksi-1 dan Saksi-1 mencoba menjelaskan permasalahan namun Terdakwa malah marah-marah dan menyuruh Saksi-1 untuk melepaskan helm yang dipakainya dan langsung memukul pipi kiri Saksi-1 dengan tangan kanan mengepal sebanyak 1 (satu) kali.
d. Bahwa Saksi-3 (Sdri. Sri Mudayati) berusaha melerai pemukulan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi-1 tersebut, tetapi Terdakwa malah memarahi Saksi-3 dan kembali memukul Saksi-1 dengan tangan kanan mengepal mengenai pelipis mata sebelas kanan dan hidung Saksi-1.
e. Bahwa Saksi-1 berusaha menghindar ke warung dekat jalan tersebut dan mencoba minta tolong pada warga yang berada di sekitar Jl. Raya Bugis tersebut tapi Terdakwa masih mengejar Saksi-1 dan memukul kepala bagian kiri atas dengan menggunakan helm standart setelah itu Terdakwa melanjutkan pulang ke rumah.
f. Bahwa Terdakwa melakukan pemukulan terhadap saksi-1 dengan cara tangan kanan mengepal yang mengenai pipi kiri dan pelipis mata sebelah kanan masing-masing sebanyak 1 (satu) kali dan menggunakan helm standart yang mengenai kepala Saksi-1.
g. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 tersebut, Saksi-1 tidak melakukan perlawanan hanya berusaha menangkis pukulan Terdakwa.
h. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi-1 tersebut, Saksi-1 mengalami luka hematom di pelipis dan pipi sebelah kiri, keluar darah/mimisan di hidung akibat benda tumpul sesuai Visum et Repertum dari Puskesmas Pakis Nomor : 440/45/421.103.134/2015 tanggal 26 April 2015 yang ditandatangani oleh dr. Fahrizal Hilmy C.
Subsidair :
Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Sabtu tanggal dua puluh lima bulan April tahun 2000 lima belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan April tahun 2000 lima belas atau setidak- tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2000 lima belas bertempat di Jl. Raya Bugis Malang atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana :
“Penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian“.
Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui pendidikan Dikcatam PK XIV/II tahun 1996 di Kodikal Surabaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Kld Ang dan ditugaskan di DPR RI Jakarta, dan setelah mengalami beberapa kali mutasi penugasan, kemudian pada tahun 2010 Terdakwa berdinas di Lanal Malang sampai dengan melakukan tindak pidana yang menjadi perkara ini dengan pangkat Koptu Mes NRP. 85519.
b. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 25 April 2015 sekira pukul 12.30 Wib Terdakwa dan istrinya (Sdri. Sri Mudayati, Saksi-3) berboncengan sepeda motor Honda CB 150 R hendak pulang ke rumah, setibanya di Jl. Raya Bugis stang stir sepeda motor yang dikendarai Terdakwa bersenggolan dengan stang setir sepeda motor yang dikendarai oleh Saksi-1 (Sdr. Hutman Hadi Utomo) sehingga sepeda motor Terdakwa oleng ke kanan kemudian Terdakwa membanting stir ke kiri dan berusaha menstabilkan sepeda motornya.
c. Bahwa Terdakwa kemudian mengejar dan memotong laju kendaraan Saksi-1 serta menyuruh menghentikan sepeda motor yang dikendarai oleh Saksi-1, selanjutnya Terdakwa merampas kunci kontak sepeda motor Saksi-1 dan Saksi-1 mencoba menjelaskan permasalahan namun Terdakwa malah marah-marah dan menyuruh Saksi-1 untuk melepaskan helm yang dipakainya dan langsung memukul pipi kiri Saksi-1 dengan tangan kanan mengepal sebanyak 1 (satu) kali.
d. Bahwa Saksi-3 (Sdri. Sri Mudayati) berusaha melerai pemukulan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi-1 tersebut, tetapi Terdakwa malah memarahi Saksi-3 dan kembali memukul Saksi-1 dengan tangan kanan mengepal mengenai pelipis mata sebelas kanan dan hidung Saksi-1.
e. Bahwa Saksi-1 berusaha menghindar ke warung dekat jalan tersebut dan mencoba minta tolong pada warga yang berada di sekitar Jl. Raya Bugis tersebut tapi Terdakwa masih mengejar Saksi-1 dan memukul kepala bagian kiri atas dengan menggunakan helm standart setelah itu Terdakwa melanjutkan pulang ke rumah.
f. Bahwa Terdakwa melakukan pemukulan terhadap saksi-1 dengan cara tangan kanan mengepal yang mengenai pipi kiri dan pelipis mata sebelah kanan masing-masing sebanyak 1 (satu) kali dan menggunakan helm standart yang mengenai kepala Saksi-1.
g. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 tersebut, Saksi-1 tidak melakukan perlawanan hanya berusaha menangkis pukulan Terdakwa.
h. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi-1 tersebut, Saksi-1 mengalami luka hematom di pelipis dan pipi sebelah kiri, keluar darah/mimisan di hidung akibat benda tumpul.
Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam :
Primair : Pasal 351 ayat (1) KUHP.
Subsidair : Pasal 352 ayat (1) KUHP.
Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dengan memberikan keterangan yang disertai dengan uraian yang cukup jelas untuk menjadi bahan pertimbangan.
Menimbang : Bahwa di persidangan Terdakwa menyatakan didampingi oleh Penasihat Hukum, yaitu :
1. Sirodjudin, S.H. Kapten Laut (KH) Nrp. 17476/P 2. Agung Budi Utomo, S.H. Sertu Mes Nrp. 72124
Berdasarkan Surat Perintah Danlantamal V Nomor : Sprin/522/XI/2015 tanggal 17 Nopember 2015 dan Surat Kuasa Khusus dari Terdakwa Koptu Mes Rubianto Nrp. 85519 tanggal 9 Nopember 2015.
Menimbang : Bahwa atas dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan Eksepsi (keberatan).
Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
Saksi-1 : Nama lengkap : Hutman Hadi Utomo.
Pekerjaan : Karyawan swasta.
Tempat, tanggal lahir : Malang, 18 Agustus 1985.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Kewarganegaraan : Indonesia
A g a m a : Islam
Tempat tinggal : Jl. Ikan Gurami No. 22 Rt 002 Rw 006 Kel. Tanjung Sekar, Kec. Lowokwaru Kota Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.
2. Bahwa pada hari Sabtu Tanggal 25 April 2015 sekira pukul 12.30 Wib Saksi melintas di Jl. Raya Bugis dari Arah Barat dengan menggunakan sepeda motor menuju kearah Timur, tiba- tiba sepeda motor Honda Beat di depan Saksi yang Saksi tidak ingat identitasnya ngerem dan berhenti mendadak, kemudian Saksi juga mengerem mendadak sambil membelokkan sepeda motor Saksi ke kanan.
3. Bahwa tiba-tiba ada sepeda motor Honda CB 150 R dari belakang yang dikendarai oleh Terdakwa berboncengan dengan istri dan anaknya mengerem mendadak juga sampai oleng ke kanan, dan Terdakwa masih bisa mengendalikan kendaraannya sampai kembali normal namun tidak terjatuh.
4. Bahwa kemudian Terdakwa mengejar dan memotong laju kendaraan Saksi, serta menyuruh Saksi berhenti, dan Terdakwa langsung mencabut kunci sepeda motor Saksi.
5. Bahwa Saksi mencoba menjelaskan tetapi Terdakwa malah marah-marah dan menyuruh melepas helm yang Saksi pakai,
kemudian Terdakwa langsung memukul pipi kiri Saksi dengan tangan kanan mengepal sebanyak 1 (satu) kali, setelah memukul Terdakwa menyuruh Saksi agar menunjukkan SIM C dan STNK.
6. Bahwa istri Terdakwa Saksi Sri Mudayati sudah mencoba melerai dan mengatakan kepada Terdakwa jangan memakai kekerasan tapi Terdakwa malah memarahi Saksi Mulyanti kemudian Terdakwa kembali memukul Saksi dengan tangan kanan mengepal mengenai pelipis mata sebelah kanan dan hidung Saksi hingga mengeluarkan darah.
7. Bahwa selanjutnya Saksi mencoba menghindar ke warung dekat jalan namun Terdakwa masih mengejar Saksi, kemudian Saksi mencoba kembali menjelaskan permasalahan dan meminta maaf kepada Terdakwa tetapi Terdakwa malah memukul kepala bagian kiri atas dengan menggunakan helm.
8. Bahwa pada saat Saksi dipukul oleh Terdakwa Saksi tidak melakukan perlawanan hanya mencoba menjelaskan permasalahannya.
9. Bahwa akibat dari pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Saksi tersebut, Saksi mengalami luka pada bagian pelipis kanan lebam, pipi kanan lebam, pipi kiri lebam, hidung mengeluarkan darah dan kepala bagian atas kiri bengkak dan Saksi merasakan sakit dan tidak bisa melaksanakan aktifitas kerja seperti biasa selama 5 (lima) hari.
10. Bahwa Terdakwa sampai persidangan ini Terdakwa belum meminta maaf kepada Saksi.
Atas keterangan tersebut, Terdakwa pada pkoknya membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya.
Adapun yang disangkal oleh Terdakwa adalah sebagai berikut:
1. Tidak benar sepeda motor Honda Beat yang ada di depan Saksi ngerem mendadak dan berhenti.
2. Saksi ada menyenggol stang kiri sepeda motor Terdakwa.
Atas sangkalan Terdakwa tersebut di atas, Saksi menyatakan tetap pada keterangannya semula.
Saksi-2 : Nama lengkap : Sri Mudayati.
Pekerjaan : Ibu rumah tangga.
Tempat, tanggal lahir : Malang, 29 Januari 1979.
Jenis kelamin : Perempuan.
Kewarganegaraan : Indonesia.
A g a m a : Islam.
Tempat tinggal : Jl. Raya Bugis Gg. PAL 50 Rt. 005 Rw.
004 Saptorenggo Pakis Kab. Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa dan ada hubungan keluarga sebagai suami Saksi.
2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 25 April 2015 sekira jam 12.30 WIB Saksi dan anak Saksi dibonceng oleh Terdakwa dengan menggunakan sepeda motor CB 150 R warna putih menuju rumah, lalu pada waktu di jalan raya Masjid Mendit, Terdakwa berusaha mendahului sebuah sepeda motor lain namun
pengendara sepeda motor tersebut (Saksi Hutman Hadi Utomo) terkesan menghalang halangi.
3. Bahwa setiba di depan Apotik Bugis, Terdakwa berusaha lagi untuk mendahului sepeda motor tersebut namun tiba-tiba stang sepeda motor Saksi Hutman Hadi Utomo menyenggol stang sepeda motor Terdakwa sehingga oleng ke kanan, saat itu dari arah berlawanan ada sebuah mobil Suzuki Ertiga dari arah berlawanan dan Saksi sempat berteriak kemudian Terdakwa banting stir ke kiri dan berusaha menstabilkan sepeda motornya.
4. Bahwa Saksi Hutman Hadi Utomo tidak berhenti dan masih tetap melaju kearah Timur, kemudian Terdakwa dengan emosi berusaha mengejar Saksi Hutman Hadi Utomo dan menyuruh untuk berhenti dan menepi, setelah sama-sama berhenti, Saksi dan anak Saksi turun dari sepeda motor sedangkan Terdakwa langsung mendatangi Saksi Hutman Hadi Utomo dan saat Saksi Hutman Hadi Utomo didatangi oleh Terdakwa, Saksi Hutman Hadi Utomo hanya diam saja.
5. Bahwa kemudian Terdakwa memukul Saksi Hutman Hadi Utomo beberapa kali pada bagian muka, melihat hal tersebut Saksi berusaha untuk mencegah Terdakwa namun Saksi disuruh diam, tidak lama kemudian banyak warga yang berdatangan dan berusaha untuk melerai, setelah itu Terdakwa kembali ke sepeda motornya selanjutnya Saksi dan Terdakwa melanjutkan perjalanan pulang ke rumah, sedangkan Saksi Hutman Hadi Utomo masih bersama dengan warga sekitar.
6. Bahwa akibat dari pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Saksi Hutman Hadi Utomo tersebut, Saksi Hutman Hadi Utomo mengalami pendarahan pada bagian mulut.
7. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan pemukulan Saksi Hutman Hadi Utomo tidak melakukan perlawanan namun hanya berusaha menangkis tangan Terdakwa.
Atas keterangan tersebut, Terdakwa pada pokoknya membenarkan seluruhnya.
Menimbang : Bahwa Saksi Achmad Muzaqi telah dipanggil secara sah dan patut, sesuai ketentuan pasal 139 Undang-undang Nomor 31 tahun 1997, namun Saksi tersebut tidak dapat hadir karena sedang mengikuti pendidikan pelayaran.
Menimbang : Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 155 ayat (1) Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 menyatakan apabila Saksi sesudah memberi keterangan dalam penyidikan meninggal dunia atau karena halangan yang sah tidak dapat hadir disidang atau tidak dapat dipanggil karena jauh tempat kediaman atau tempat tinggalnya atau karena sebab lain yang berhubungan dengan kepentingan negara, keterangan yang sudah diberikan itu dibacakan. Selanjutnya dalam ayat (2) menyatakan apabila keterangan itu sebelumnya sudah diberikan dibawah sumpah, keterangan itu disamakan nilainya dengan keterangan Saksi di bawah sumpah yang diucapkan disidang.
Menimbang : Bahwa oleh karena keterangan Saksi yang tidak hadir di persidangan tersebut di atas, keterangannya dalam berita acara pemeriksaan telah diberikan dibawah sumpah, maka dengan
mendasari ketentuan pasal 155 ayat (1) dan ayat (2) Undang- undang Nomor 31 Tahun 1997 serta atas persetujuan Terdakwa dan Penasihat Hukumnya, selanjutnya keterangan Saksi yang tidak hadir dipersidangan tersebut telah dibacakan oleh Oditur Militer dalam berita acara pemeriksaan yang dibuat oleh penyidik sebagai berikut :
Saksi-3 : Nama lengkap : Achmad Muzaqi.
Pekerjaan : Pelajar.
Tempat, tanggal lahir : Malang, 8 September 1999.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Kewarganegaraan : Indonesia.
A g a m a : Islam.
Tempat tinggal : Jl. Kerta Negara Rt. 07 Rw. 10 Ds.
Tumpang, Kec. Tumpang. Kab. Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.
2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 25 April 2015 Saksi melihat Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi Hutman Hadi Utomo dengan cara tangan mengepal kearah muka Saksi Hutman Hadi Utomo serta melakukan pemukulan kearah kepala Saksi Hutman Hadi Utomo dengan menggunakan helm.
3. Bahwa Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi Hutman Hadi Utomo dengan menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali dan menggunakan helm.
4. Bahwa Saksi mencoba untuk memisah pada saat Saksi Hutman Hadi Utomo dipukul oleh Terdakwa dan menyuruh Saksi Hutman Hadi Utomo untuk pergi supaya pemukulan tersebut tidak dilanjutkan lagi.
5. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan Terdakwa, Saksi Hutman Hadi Utomo tersebut, mengalami hidung mengeluarkan darah, pelipis kanan mengalami bengkak dan memar.
Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya membenarkan seluruhnya.
Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui pendidikan Dikcatam PK XIV / II tahun 1996 di Kodikal Surabyaa, setelah lulus dilantik dengan pangkat Kld Ang dan ditugaskan di DPR RI Jakarta, dan setelah mengalami beberapa kali mutasi, kemudian pada tahun 2010 Terdakwa berdinas di Lanal Malang sampai dengan melakukan tindak pidana yang menjadi perkara ini dengan pangkat Koptu Mes Nrp. 85519.
2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 25 April 2015 sekira jam 12.30 WIB Terdakwa membonceng Saksi Sri Mudayati dan anak Terdakwa dengan menggunakan sepeda motor CB 150 R warna putih menuju rumah, lalu pada waktu di jalan raya Masjid Mendit, Terdakwa berusaha mendahului sebuah sepeda motor lain namun pengendara sepeda motor tersebut (Saksi Hutman Hadi Utomo) terkesan menghalang halangi.
3. Bahwa setiba di depan Apotik Bugis, Terdakwa berusaha lagi untuk mendahului sepeda motor tersebut namun tiba-tiba stang sepeda motor Saksi Hutman Hadi Utomo menyenggol stang kiri sepeda motor Terdakwa sehingga oleng ke kanan, saat itu dari arah berlawanan ada sebuah mobil Suzuki Ertiga dari arah berlawanan dan Saksi sempat berteriak kemudian Terdakwa banting stir ke kiri dan berusaha menstabilkan sepeda motornya.
4. Bahwa Saksi Hutman Hadi Utomo tidak berhenti dan masih tetap melaju kearah Timur, kemudian Terdakwa dengan emosi berusaha mengejar Saksi Hutman Hadi Utomo dan menyuruh untuk berhenti dan menepi, setelah sama-sama berhenti, Saksi dan anak Saksi turun dari sepeda motor sedangkan Terdakwa langsung mendatangi Saksi Hutman Hadi Utomo dan saat Saksi Hutman Hadi Utomo didatangi oleh Terdakwa, dan ditanya oleh Terdakwa “kenapa jalannya sepeda motor seperti itu ? namun Saksi Hutman Hadi Utomo hanya diam saja, lalu Terdakwa mencabut kunci kontak sepeda motor Saksi Hutman Hadi Utomo dan meminta SIM dan STNK.
5. Bahwa kemudian Terdakwa langsung memukul Saksi Hutman Hadi Utomo dengan menggunakan tangan kanan mengepal dengan cara Terdakwa ayunkan dan mengenai pelipis bagian kanan dan Terdakwa juga melakukan pemukulan dengan menggunakan helm dan mengenai pada kepala bagian kiri.
6. Bahwa Terdakwa memukul Saksi Hutman Hadi Utomo menggunakan tangan mengepal 1 (satu) kali pemukulan mengenai pipi sebelah kiri dan 1 (satu) kali pukulan mengenai pelipis sebelah kanan serta 1 (satu) kali pukulan menggunakan helm standart yang mengenai kepala bagian kiri.
7. Bahwa akibat pemukulan yang Terdakwa lakukan terhadap Saksi Hutman Hadi Utomo tersebut, Saksi Hutman Hadi Utomo mengalami luka bengkak / memar dan berdarah pada bagian pelipis mata sebelah kanan.
8. Bahwa Terdakwa sebelum terjadinya pemukulan terhadap Saksi Hutman Hadi Utomo tersebut, Terdakwa sudah 3 (tiga) kali melakukan tindak pidana antara lain Terdakwa pada hari Minggu tanggal 18 Oktober 2010 melakukan pemukulan terhadap Sdr.
Sugianto dan permasalahan sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan Terdakwa membantu biaya pengobatan sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), kemudian pada hari Kamis tanggal 8 September 2011 Terdakwa terlibat perkelahian dengan Bripka Pol Hari Subagiyo anggota Polsek Blimbing dan permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan, selanjtnya pada hari Rabu tanggal 1 Mei 2013 Terdakwa ada permasalahan dengan Sdr. Ivan Vatur Rohman (pelajar SMP) yang menggebrak mobil Terdakwa sehingga Terdakwa melakukaan pemukulan terhadap Sdr. Ivan Vatur Rohman dan permasalahannya sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan membantu biaya pengobatan sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).
9. Bahwa Terdakwa pernah berusaha untuk meminta maaf dan memberikan ganti kerugian kepada Saksi Hutman Hadi Utomo, namun dilarang oleh Kesatuan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan Kesatuan juga berusaha untuk menemui guna meminta maaf namun Saksi Hutman Hadi Utomo tidak mau.
10. Bahwa Terdakwa merasa menyesal dan berjanji tidak akan berbuat lagi.
Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer persidangan ini berupa :
Barang – Barang :
- 1 (satu) buah helm Standart warna ungu tua merk CM.
Surat – surat :
- 1 (satu) lembar Visum et Repertum No.
440/45/421.103.134/2015 tanggal 26 April 2015 dari Puskesmas Pakis Malang An. Hutman Hadi Utomo.
Menimbang : Bahwa masing-masing barang bukti tersebut di atas telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi yang hadir di persidangan serta telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, dan dibenarkan oleh Terdakwa dan para Saksi, sehingga oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan.
Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :
1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui pendidikan Dikcatam PK XIV / II tahun 1996 di Kodikal Surabyaa, setelah lulus dilantik dengan pangkat Kld Ang dan ditugaskan di DPR RI Jakarta, dan setelah mengalami beberapa kali mutasi, kemudian pada tahun 2010 Terdakwa berdinas di Lanal Malang sampai dengan melakukan tindak pidana yang menjadi perkara ini dengan pangkat Koptu Mes Nrp. 85519.
2. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 25 April 2015 sekira pukul 12.30 WIB Terdakwa dan istrinya (Saksi Sri Mudayati) berboncengan sepeda motor Honda CB 150 R hendak pulang ke rumah, setibanya di Jl. Raya Bugis ketika akan mendahului stang kiri sepeda motor yang dikendarai Terdakwa bersenggolan dengan stang kanan sepeda motor yang dikendarai oleh Saksi Hutman hadi Utomo sehingga sepeda motor Terdakwa oleng ke kanan kemudian Terdakwa membanting stir ke kiri dan berusaha menstabilkan sepeda motornya.
3. Bahwa benar Terdakwa kemudian mengejar dan memotong laju kendaraan Saksi Hutman Hadi Utomo serta menyuruh menghentikan sepeda motor yang dikendarai oleh Saksi Hutman Hadi Utomo, selanjutnya Terdakwa mencabut kunci kontak sepeda motor Saksi Hutman Hadi Utomo dan Saksi Hutman Hadi Utomo mencoba menjelaskan permasalahan namun Terdakwa malah marah-marah dan menyuruh Saksi Hutman Hadi Utomo untuk melepaskan helm yang dipakainya dan langsung memukul pipi kiri Saksi Hutman Hadi Utomo dengan tangan kanan mengepal sebanyak 1 (satu) kali.
4. Bahwa benar Saksi Sri Mudayati berusaha melerai pemukulan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi Hutman Hadi Utomo tersebut, tetapi Terdakwa malah memarahi Saksi Sri Mudayati dan kembali memukul Saksi Hutman Hadi Utomo
dengan tangan kanan mengepal pelipis mata sebelah kanan dan hidung Saksi Hutman Hadi Utomo hingga mengeluarkan darah.
5. Bahwa benar Saksi Hadi Utomo berusaha menghindar ke warung dekat jalan tersebut dan mencoba meminta tolong pada warga yang berada di sekitar Jl. Raya Bugis tersebut tapi Terdakwa masih mengejar Saksi Hutman Hadi Utomo dan memukul kepala bagian kiri atas dengan menggunakan helm standart setelah itu Terdakwa melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.
6. Bahwa benar Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi Hutman Hadi Utomo dengan cara tangan kanan mengepal yang mengenai pipi kiri dan pelipis mata sebelah kanan masing- masing sebanyak 1 (satu) kali dan menggunakan helm standart yang mengenai kepala bagian kiri Saksi Hutman Hadi Utomo.
7. Bahwa benar pada saat Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi Hutman Hadi Utomo tersebut, Saksi Hutman Hadi Utomo tidak melakukan perlawanan hanya berusaha menangkis pukulan Terdakwa.
8. Bahwa benar akibat pemukulan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi Hutman Hadi Utomo tersebut, Saksi Hutman Hadi Utomo mengalami luka hermaton di pelipis dan pipi sebelah kiri, keluar darah/mimisan di hidung akibat benda tumpul sesuai Visum et Repertum dari Puskesmas Pakis Nomor : 440/45/421.103.134/2015 tanggal 26 April 2015 yang ditandatangani oleh dr. Fahrizal Hilmy C.
9. Bahwa benar perbuatan Terdakwa tersebut telah dilakukan dengan kesadaran dan keinsyafan, termasuk akibat yang ditimbulkannya telah dikehendaki pula oleh Terdakwa. Selain itu perbuatan Terdakwa tersebut adalah bukan sebagai perbuatan spontan di luar kesadaran Terdakwa, kesemuanya merupakan perwujudan kehendak Terdakwa.
10. Bahwa benar luka hematon di pelipis dan pipi sebelah kiri dan dari hidung keluar darah/mimisan adalah semata-mata akibat perbuatan Terdakwa.
11. Bahwa benar penganiayaan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi Hutman Hadi Utomo, mengakibatkan Saksi Hutman Hadi Utomo tidak bisa melaksanakan aktifitasnya selama 5 (lima) hari.
12. Bahwa benar Terdakwa pernah berusaha untuk meminta maaf dan memberikan ganti kerugian kepada Saksi Hutman Hadi Utomo, namun dilarang oleh Kesatuan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan Kesatuan juga berusaha untuk menemui guna meminta maaf namun Saksi Hutman Hadi Utomo tidak mau.
13. Bahwa benar Terdakwa sebelum terjadinya pemukulan terhadap Saksi Hutman Hadi Utomo tersebut, Terdakwa sudah 3 (tiga) kali melakukan tindak pidana antara lain Terdakwa pada hari Minggu tanggal 18 Oktober 2010 melakukan pemukulan terhadap Sdr. Sugianto dan permasalahan sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan Terdakwa membantu biaya pengobatan sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), kemudian pada hari Kamis tanggal 8 September 2011 Terdakwa terlibat perkelahian dengan Bripka Pol Hari Subagiyo anggota Polsek Blimbing dan permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan,
selanjtnya pada hari Rabu tanggal 1 Mei 2013 Terdakwa ada permasalahan dengan Sdr. Ivan Vatur Rohman (pelajar SMP) yang menggebrak mobil Terdakwa sehingga Terdakwa melakukaan pemukulan terhadap Sdr. Ivan Vatur Rohman dan permasalahannya sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan membantu biaya pengobatan sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).
Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
- Bahwa pada dasarnya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer sebagaimana yang telah diuraikan dalam tuntutannya.
- Sedangkan mengenai pidana yang dimohonkan, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri dalam penjatuhan pidananya
Menimbang : Bahwa terhadap permohonan keringanan hukuman yang diajukan oleh Penasehat Hukum Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:
Bahwa oleh karena Penasehat Hukum tidak mengajukan Pembelaan (Pledoi) tetapi hanya mengajukan permohonan keringanan hukuman, maka Majelis Hakim akan langsung menanggapinya sekaligus dalam putusan ini.
Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan yang disusun secara subsidairitas mengandung unsur- unsur sebagagai berikut:
Pimair :
Unsur ksatu : “ Barang siapa “
Unsur kedua : “ Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain “
Subsidair :
Unsur ksatu : “ Barang siapa “
Unsur kedua : “ Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain “
Unsur ketiga : “ Yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian”
Menimbang : Bahwa karena Dakwaan Oditur Militer disusun secara Primer- Subsidair, maka Majelis Hakim akan membuktikan Dakwaan Primer terlebih dahulu yaitu yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
Unsur kesatu : “ Barang siapa ”,
Bahwa yang dimaksud “ Barang siapa ” adalah siapa saja yang sehat jasmani maupun rohaninya dan mampu bertanggung jawab terhadap tindak pidana yang dilakukannya, yang tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dalam hal ini pasal 2,3,4,5 dan 7 KUHP.
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa di hubungkan dengan bukti lain terungkap adanya fakta-fakta sebagai berikut :
1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui pendidikan Dikcatam PK XIV / II tahun 1996 di Kodikal Surabyaa, setelah lulus dilantik dengan pangkat Kld Ang dan ditugaskan di DPR RI Jakarta, dan setelah mengalami beberapa kali mutasi, kemudian pada tahun 2010 Terdakwa berdinas di Lanal Malang sampai dengan melakukan tindak pidana yang menjadi perkara ini dengan pangkat Koptu Mes Nrp. 85519.
2. Bahwa benar berdasarkan Keputusan Penyerahan Perkara dari Dan Lanal Malang selaku Papera Nomor : Kep/002/X/2015 tanggal 29 Oktober 2015 menyatakan bahwa Terdakwa adalah anggota TNI AL yang masih berdinas aktif sampai dengan sekarang di Lanal Malang.
3. Bahwa benar pada waktu Terdakwa melakukan perbuatan yang didakwakan ini, Terdakwa masih dinas aktif sebagai anggota TNI AL , maka dalam kapasitas status tersebut kepada Terdakwa dapat diberlakukan ketentuan-ketentuan hukum pidana umum, selain ketentuan hukum pidana militer.
4. Bahwa benar oleh karena Terdakwa masih dinas aktif sebagai anggota TNI AL, menunjukkan bahwa Terdakwa sehat baik jasmani maupun rohani, yang berarti pula bahwa Terdakwa dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. Bahwa ternyata di depan persidangan disamping Terdakwa telah membenarkan identitasnya yang tercantum dalam Surat Dakwaan, dan juga menurut pengamatan Majelis Hakim, Terdakwa sehat jasmani dan rohani dengan demikian Terdakwa adalah orang yang dapat dipertanggungjawabkan atas segala perbuatannya menurut hukum.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Barang Siapa” telah terpenuhi.
Unsur Kedua : “Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain ”.
Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja” adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindak pidana/perbuatan beserta akibatnya.
Bahwa yang menimbulkan rasa sakit adalah segala perbuatan yang dapat menimbulkan rasa sakit, seperti memukul, menendang, melempar, mencekik dan lain sebagainya.
Bahwa luka adalah rusaknya jaringan kulit atau jaringan organ dari tubuh sebagian atau seluruhnya sebagai akibat dari perbuatan orang lain dalam hal ini adalah Terdakwa.
Bahwa kepada orang lain berarti yang menderita rasa sakit atau luka adalah orang lain, bukan Terdakwa dan agar bisa masuk dalam unsur ini maka si korban harus menjadi sakit ataupun terhalang dalam melakukan pekerjaan ataupun jabatannya sehari- hari.
Bahwa karena unsur ini adalah alternatif yaitu antara rasa sakit dan luka, maka Majelis Hakim akan langsung membuktikan
unsur yang paling bersesuaian dengan fakta yang didapat di persidangan yaitu “ Menimbulkan sakit“.
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa di hubungkan dengan bukti lain terungkap adanya fakta-fakta sebagai berikut :
1. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 25 April 2015 sekira pukul 12.30 WIB Terdakwa dan istrinya (Saksi Sri Mudayati) berboncengan sepeda motor Honda CB 150 R hendak pulang ke rumah, setibanya di Jl. Raya Bugis ketika hendak mendahului stang kiri sepeda motor yang dikendarai Terdakwa bersenggolan dengan stang kanan sepeda motor yang dikendarai oleh Saksi Hutman hadi Utomo sehingga sepeda motor Terdakwa oleng ke kanan kemudian Terdakwa membanting stir ke kiri dan berusaha menstabilkan sepeda motornya.
2. Bahwa benar Terdakwa kemudian mengejar dan memotong laju kendaraan Saksi Hutman Hadi Utomo serta menyuruh menghentikan sepeda motor yang dikendarai oleh Saksi Hutman Hadi Utomo, selanjutnya Terdakwa mencabut kunci kontak sepeda motor Saksi Hutman Hadi Utomo serta meminta SIM dan STNK, lalu Saksi Hutman Hadi Utomo mencoba menjelaskan permasalahannya namun Terdakwa malah marah-marah dan menyuruh Saksi Hutman Hadi Utomo untuk melepaskan helm yang dipakainya dan langsung memukul pipi kiri Saksi Hutman Hadi Utomo dengan tangan kanan mengepal sebanyak 1 (satu) kali.
3. Bahwa benar Saksi Sri Mudayati berusaha melerai pemukulan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi Hutman Hadi Utomo tersebut, tetapi Terdakwa malah memarahi Saksi Sri Mudayati dan kembali memukul Saksi Hutman Hadi Utomo dengan tangan kanan mengepal pelipis mata sebelah kanan dan hidung Saksi Hutman Hadi Utomo hingga mengeluarkan darah.
4. Bahwa benar Saksi Hadi Utomo berusaha menghindar ke warung dekat jalan tersebut dan mencoba meminta tolong pada warga yang berada di sekitar Jl. Raya Bugis tersebut tapi Terdakwa masih mengejar Saksi Hutman Hadi Utomo dan memukul kepala bagian kiri atas dengan menggunakan helm standart setelah itu Terdakwa melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.
5. Bahwa benar Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi Hutman Hadi Utomo dengan cara tangan kanan mengepal yang mengenai pipi kiri dan pelipis mata sebelah kanan masing- masing sebanyak 1 (satu) kali dan menggunakan helm standart yang mengenai kepala bagian kiri Saksi Hutman Hadi Utomo.
6. Bahwa benar pada saat Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi Hutman Hadi Utomo tersebut, Saksi Hutman Hadi Utomo tidak melakukan perlawanan hanya berusaha menangkis pukulan Terdakwa.
7. Bahwa benar akibat pemukulan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi Hutman Hadi Utomo tersebut, Saksi Hutman Hadi Utomo mengalami luka hermaton di pelipis dan pipi sebelah kiri, keluar darah/mimisan di hidung akibat benda tumpul sesuai Visum et Repertum dari Puskesmas Pakis Nomor :
440/45/421.103.134/2015 tanggal 26 April 2015 yang ditandatangani oleh dr. Fahrizal Hilmy C.
8. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah dilakukan dengan kesadaran dan keinsyafan Terdakwa, termasuk akibat yang ditimbulkannya telah dikehendaki pula oleh Terdakwa. Selain itu perbuatan Terdakwa tersebut adalah bukan sebagai perbuatan spontan di luar kesadaran Terdakwa, kesemuanya merupakan perwujudan kehendak Terdakwa.
9. Bahwa benar luka hematon di pelipis dan pipi sebelah kiri dan dari hidung keluar darah/mimisan yang dialami oleh Saksi Hutman Hadi Utomo adalah semata-mata akibat perbuatan Terdakwa.
10. Bahwa benar pemukulan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi Hutman Hadi Utomo, mengakibatkan Saksi Hutman Hadi Utomo tidak bisa melaksanakan aktifitasnya selama 5 (lima) hari.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur kedua :
“Dengan sengaja menimbulkan sakit pada orang lain “ telah terpenuhi.
Menimbang : Bahwa oleh karena dakwaan Primair telah terbukti secara sah dan meyakinkan maka Majelis Hakim tidak perlu lagi membuktikan dakwaan Subsidair.
Menimbang : Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat Terdakwa telah cukup bukti yang sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana:
“Dengan sengaja menimbulkan sakit pada orang lain”.
Sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai pasal 351 ayat (1) KUHP.
Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat, hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :
1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa yang melakukan pemukulan terhadap Saksi Hutman Hadi Utomo pada hakekatnya merupakan pencerminan bahwa Terdakwa cenderung main hakim sendiri dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya yang seharusnya perbuatan tersebut tidak perlu dilakukan oleh Terdakwa karena Terdakwa mengetahui bahwa perbuatan Terdakwa tersebut bertentangan dengan ketentuan hukum yang yang berlaku.
2. Bahwa hal-hal yang mempengaruhi sehingga Terdakwa melakukan perbuatannya ialah karena saat Terdakwa melintas di Jalan Raya Bugis dengan mengendarai sepeda motor dengan membonceng isteri dan anaknya ketika hendak mendahului stang kiri sepeda motor yang dikendarai Terdakwa menyenggol stang kanan sepeda motor yang dikemudikan oleh Saksi Hutman Hadi Utomo sehingga Terdakwa emosi lalu memukul Saksi Hutman Hadi Utomo berulang kali.
3. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut mengakibatkan Saksi Hutman Hadi Utomo mengalami luka hematon di pelipis dan pipi sebelah kiri dan dari hidung keluar darah/mimisan.
Menimbang : Bahwa tujuan pengadilan tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf kembali pada jalan yang benar menjadi warga Negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini, perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :
Hal-hal yang meringankan :
- Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan.
- Terdakwa belum pernah dihukum.
- Terdakwa merasa menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.
Hal-hal yang memberatkan:
- Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI.
- Perbuatan Terdakwa dapat merusak citra TNI khususnya Kesatuan Terdakwa Lanal Malang.
- Terdakwa sudah 3 (tiga) kali melakukan penganiayaan dan diselesaikan secara kekeluargaan.
- Terdakwa belum meminta maaf dan mengganti kerugian kepada Saksi Hutman Hadi Utomo.
- Akibat perbuatan Terdakwa, Saksi Hutman Hadi Utomo tidak dapat melaksanakan aktifitas selama 5 (lima) hari.
Menimbang : Bahwa setelah melihat sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan dan hal-hal yang meringankan dan memberatkan Terdakwa, maka Majelis Hakim memandang tuntutan yang dimohonkan Oditur Militer pidana penjara selama 3 (tiga) bulan masih terlalu ringan dihadapkan dengan perbuatan Terdakwa yang telah melakukan tindak pidana yang sama sebanyak 3 (tiga) kali, yang walaupun telah diselesaikan secara kekeluargaan, hal itu menunjukkan bahwa Terdakwa memiliki sifat temperamental dan cenderung main hakim sendiri serta tidak mematuhi aturan hukum yang berlaku. Oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat untuk memberikan efek jera bagi Terdakwa maupun Prajurit lainnya, maka hukuman terhadap diri Terdakwa perlu diperberat dari tuntutan Oditur Militer.
Menimbang : Bahwa berkenaan dengan permohonan Penasihat Hukum Terdakwa yang disampaikan kepada Majelis Hakim agar Terdakwa dijatuhi pidana yang seringan-ringannya, oleh karena itu Majelis Hakim dengan telah terlebih dahulu melihat latar belakang, sifat dan tabiat serta akibat yang ditimbulkan dari perbuatan Terdakwa maka berkenaan dengan permohonan Penasihat Hukum Terdakwa tersebut maka Majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan tersebut tidak dapat dikabulkan.
Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan memperhatikan hal-hal tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini, adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa : Barang – Barang:
- 1 (satu) buah helm Standart warna ungu tua merk CM.
Majelis Hakim berpendapat bahwa bukti barang berupa 1 (satu) buah helm Standart warna ungu tua merk CM milik Saksi Hutman Hadi Utomo adalah sebagai alat yang digunakan Terdakwa untuk memukul kepala bagian kiri Saksi Hutman Hadi Utomo, oleh karenanya perlu ditentukan statusnya untuk dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Saksi Hutman Hadi Utomo
Surat – surat :
- 1 (satu) lembar Visum et Repertum No.
440/45/421.103.134/2015 tanggal 26 April 2015 dari Puskesmas Pakis Malang An. Hutman Hadi Utomo yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Fahrizal Hilmy C.
- Majelis Hakim berpendapat bahwa bukti surat berupa 1 (satu) lembar Visum et Repertum No. 440/45/421.103.134/2015 tanggal 26 April 2015 dari Puskesmas Pakis Malang An. Hutman Hadi Utomo yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Fahrizal Hilmy C adalah bukti sebagai akibat penganiayaan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi Hutman Hadi Utomo hingga korban mengalami luka hematon di pelipis dan pipi sebelah kiri dan dari hidung keluar darah/mimisan, oleh karenanya perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Mengingat : Pasal 351 ayat (1) KUHP dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
M E N G A D I L I :
1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : Rubianto, Koptu Mes NRP 85519 telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :
”Penganiayaan”, sebagaimana dakwaan primair.
2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana : Penjara selama 4 (empat) bulan.
3. Menetapkan barang bukti berupa : Barang – Barang
- 1 (satu) buah helm Standart warna ungu tua merk CM.
Dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Saksi Hutman Hadi Utomo.
Surat – surat :
- 1 (satu) lembar Visum et Repertum No. 440/45/421.103.134/2015 tanggal 26 April 2015 dari Puskesmas Pakis Malang An. Hutman Hadi Utomo yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Fahrizal Hilmy C.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).
Demikian diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Adil Karo Karo, S.H. Kolonel Chk NRP 1910000581260 sebagai Hakim Ketua serta Tuty Kiptiani, S.H. Letkol Laut (KH/W) NRP 11871/P dan Moch. Rachmat Jaelani, S.H. Mayor Chk NRP 522360 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Sahroni Hidayat, S.H. Mayor Chk NRP 2910035491170, Penasihat Hukum Sirodjudin, S.H. Kapten Laut (KH) NRP 17476/P, Agung Budi Utomo, S.H, Sertu Mes NRP 72124 dan Panitera Rudianto Pelda NRP 21960347440875, serta dihadapan umum dan Terdakwa
Hakim Ketua
Cap/ttd Adil Karo Karo, S.H.
Kolonel Chk NRP 1910000581260
Hakim Anggota I Hakim Anggota II
Ttd ttd
Tuty Kiptiani, S.H. Moch. Rachmat Jaelani, S.H.
Letkol Laut (KH/W) NRP 11871/P Mayor Chk NRP 522360
Panitera
ttd Rudianto
Pelda NRP 21960347440875