58
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam strategi
komunikasi GBMT adalah sarana untuk mempertahankan wayang kulit di desa
Warak ditengah arus globalisasi, kegiatan tersebut meliputi:
1. Perencanaan Komunikasi: Menetapkan tujuan dan membentuk panitia,
Menentukan arah kegiatan kedepan, Menentukan sumber daya untuk
mendukung kegiatan.
2. Manajemen Komunikasi: Kegiatan pelaksanaan perencanaan,
Pengorganisasian, Pengarahan, dan Pengendalian Kegiatan.
Mengenai evaluasi kegiatan dapat dilihat di bagian lampiran Laporan
PertanggungJawaban 2014.
Keberhasilan strategi komunikasi tersebut tentunya didukung oleh beberapa
faktor, yakni:
1. Tokoh.
(Tetua atau sesepuh desa Warak, Ketua RW VI, Ketua RT I s/d VIII, dan
Seluruh Masyarakat Desa). Kemampuan komunikator yang memahami
masukan atau informasi bahkan kritik dibutuhkan untuk kelancaran proses
komunikasi. Kemampuan berkomunikasi secara persuasif mendorong
generasi muda bahkan seluruh masyarakat ikut serta atau bersentuhan
59 2. Penonton.
Sebuah pertunjukan wayang kulit tidak ada artinya tanpa kehadiran
penontonnya.
3. Sumber daya dana, waktu dan tenaga.
Sumber daya adalah hal-hal yang dibutuhkan dalam tercapainya tujuan. Dana
tersebut digunakan untuk perlengkapan dan pengadaan pertunjukan wayang
kulit. Waktu dan tenaga menjadi faktor penting dalam menjalankan
pelaksanaan kegiatan yang diadakan, mengingat perkembangan jaman kearah
globalisasi yang membuat orang menjadi individualis.
6.2 Saran
Berdasarkan pada hasil penelitian di atas, saran yang peneliti berikan bagi
seluruh pembaca yakni bukan perkara mudah untuk meneruskan suatu
kebudayaan kepada generasi penerus, melihat masuknya pengaruh globalisasi
yang tidak menutup kemungkinan membuat mereka tidak mengenal
kebudayaannya sehingga kehilangan makna sebernarnya. Kesadaran diri untuk
mau dan terus belajar mengenal tradisi dengan mengikuti kegiatan serta peran
Tetua yang mau mengajarkan mengenai makna, sejarah atau adat isiadat adalah
kunci bertahannya suatu kebudayaan, sebab suatu budaya daerah bukan hanya
milik masyarakat yang tinggal di daerah tersebut tetapi milik seluruh rakyat