PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENYUSUN SILABUS
DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MELALUI SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK
WORKSHOP (LOKAKARYA) PADA SMA
DI KABUPATEN NIAS SELATAN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Pada Program Studi Administrasi Pendidikan Konsentrasi Kepengawasan
Oleh :
MARTINUS TELAUMBANUA NIM : 8126132059
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENYUSUN SILABUS
DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MELALUI SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK
WORKSHOP (LOKAKARYA) PADA SMA
DI KABUPATEN NIAS SELATAN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Pada Program Studi Administrasi Pendidikan Konsentrasi Kepengawasan
Oleh :
MARTINUS TELAUMBANUA NIM : 8126132059
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Martinus Telaumbanua. Peningkatan Kemampuan Guru Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Melalui Supervisi Akademik Teknik
Workshop (Lokakarya) pada SMA di Kabupaten Nias Selatan. Tesis. Medan :
Program Pendidikan Administrasi Pendidikan Konsentrasi Kepengawasan Program Pascasarjana. Universitas Negeri Medan. 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui supervisi akademik teknik workshop (lokakarya) dapat meningkatkan kemampuan guru mata pelajaran ekonomi menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran pada SMA di Kabupaten Nias Selatan. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan sekolah. Penelitian tindakan ini terdiri dari empat rangkaian kegiatan yaitu : (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, (d) refleksi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang guru mata pelajaran ekonomi yang ditentukan dengan cara random sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar instrumen penilaian silabus, lembar instrumen penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan instrumen APKG 1.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : (1) Pada siklus pertama, tidak ada guru yang memiliki skor penyusunan Silabus dalam kategori baik, 93,33% atau 28 orang guru memiliki skor dalam kategori cukup baik, 6,67% atau 2 orang guru memiliki skor dalam kategori kurang baik. Dan skor penyusunan RPP tidak ada guru yang memiliki skor dalam kategori baik, 63,33% atau 19 orang guru memiliki skor dalam kategori cukup baik, 36,67% atau 11 orang guru memiliki skor dalam kategori kurang baik. Sedangkan skor kemampuan guru merencanakan pembelajaran 6,67% atau 2 orang guru memiliki skor dalam kategori baik, 93,33% atau 28 orang guru memiliki skor dalam kategori cukup baik, (2) Pada siklus kedua, 100% atau 30 orang guru yang memiliki skor penyusunan Silabus dalam kategori baik. Dan skor penyusunan RPP 90% atau 27 orang guru memiliki skor dalam kategori baik, 10% atau 4 orang guru memiliki skor dalam kategori cukup baik. Sedangkan skor kemampuan guru merencanakan pembelajaran 86,67% atau 26 orang guru memiliki skor dalam kategori baik, 13,33% atau 4 orang guru memiliki skor dalam kategori cukup baik.
Penelitian ini menemukan bahwa melalui supervisi akademik teknik
workshop dapat meningkatkan kemampuan guru menyusun silabus dan rencana
ABSTRACT
MARTINUS TELAUMBANUA. Improving Teacher’s Ability Composing Syllabus and Lesson Plan through the Academic Supervision with Workshop Technique at Senior Schools in South Nias Regency (SMA Kabupaten Nias Selatan).Thesis.Post Graduate Program of Medan State University (UNIMED), Medan. 2014
This research aims to find out whether throughthe academic supervision with workshop technique can improve the ability of economic teachers composing syllabus and lesson plan at senior schools in South Nias Regency (SMA Kabupaten Nias Selatan).
This research is the School Action Research which consist of four series of activities: (a) planning, (b) action, (c) observation, and (d) reflection. Sample in this research consists of 30 teachers from economic subjects which determined by random sampling. The data collecting technique use sthe sheets of syllabus assessment instrument ,the sheets of lesson plan assessment instrument, and instrument of APKG 1.
Based on the research results obtained some conclusions as follows : (1) in the first cycle, there are no teachers who have score in composing the syllabus in good category, 93,33% or 28 teachers have score in pretty good category, 6,67% or 2 teachers have score in the category of deficient. Then,there are no teachers who have score in composing the lesson plan in good category, 63,33% or 19 teachers have score in pretty good category, 36,67% or 11 teachers have score in the category of deficient. While at teachers’ ability in lesson planning, there are 6,67%or 2 teachers have score in good category, 93,33% or 28 teacher people have score in pretty good category;and (2) in the second cycle, 100% or 30 teachers who have score in composing the syllabus in good category. Then, there are 90% or 27 teacher who have score in composing the lesson plan in good category, and 10% or 4 teachers have score in pretty good category. While at teachers’ ability in lesson planning, there are86,67% or 26 teachers have score in good category, 13,33% or 4 teachers have score in pretty good category.
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
Berkat dan RahmadNya, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan
baik.Penulisan tesis ini merupakan kewajiban mahasiswa pascasarjana Unimed
dalam menyelesaikan perkuliahan program pascasarjana. Tesis ini berjudul
“Peningkatan Kemampuan Guru Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Melalui Supervisi Akademik Teknik
Workshop (lokakarya) pada SMA di Kabupaten Nias Selatan”
Dalam menyelesaikan tesis ini penulis melaksanakan dengan baik, namun
menyadari bahwa disana sini ada kekurangan baik dari segi penulisan, isi materi
maupun penggunaan bahasa yang kurang tepat pemakaiannya, oleh karena itu
sangat mengharapkan masukan dari para pembaca berupa kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan tesis ini dikemudian hari.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan tesis ini yaitu :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
2. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana
Universitas Negeri Medan
3. Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd selaku dosen Pembimbing I dan Prof. Dr.
Biner Ambarita, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
memberikan arahan dan petunjuk serta membimbing penulis dalam
menyelesaikan tesis ini.
4. Dr. Ir. Darwin, M.Pd selaku Ketua Prodi Administrasi Pendidikan dan Dr.
Paningkat Siburian, M.Pd selaku Sekretaris Prodi Administrasi
Pendidikan.
5. Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd. Dr.Irsan
6. Bapak/Ibu Dosen di lingkungan Pascasarjana Universitas Negeri Medan,
yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama pengikuti perkuliahan
7. Drs. Purwadi Sutanto, M.Si, selaku Direktur P2TK Dikmen Jakarta, serta
staf ditjend. P2TK Dikmen selaku sponsor pemberian beasiswa penuh S2
bagi Pengawas Sekolah dan calon pengawas sekolah.
8. Drs Idealisman Dachi selaku Bupati Nias Selatan yang telah memberikan
tugas belajar kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan Program
Pascasarjana di Universitas Negeri Medan.
9. Drs. Aktivitas Dachi selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nias
Selatan. Dan kepada Kepala Sekolah SMA yang telah memberikan izin
penelitian kepada penulis.
10.Orangtua tercinta Toulombowo Telaumbanua dan Sa’ati Zega (+) yang
telah melahirkan dan membesarkan penulis.
11.Isteri tersayang Riliani Zega, dan ketiga anak putra Firest Nifataro
Telaumbanua, Fincent Bualasaro Telaumbanua, dan putri Futty Nonifili
Telaumbanua yang telah memberikan sumbangan dan dukungan baik
secara moral, material dan spiritual.
12.Rekan mahasiswa Prodi Administrasi Pendidikan konsentrasi
kepengawasan angkatan pertama beasiswa penuh S2 Pengawas Sekolah
dan calon pengawas sekolah yang telah memberikan bantuan moral dan
spiritual saat perkuliahaan maupun penulisan tesis ini.
Akhir kata Penulis sampaikan semoga tesis ini dapat diterima dengan baik
dan bermanfaat bagi dunia pendidikan. Terima kasih.
Medan, 5 Juni 2014
Penulis,
DAFTAR ISI A.Latar Belakang Masalah ……….. 1
B.Identifikasi Masalah ……… 6
C.Batasan Masalah ………... 7
D.Perumusan Masalah……… 7
E.Tujuan Penelitian ……. ……… 7
F. Manfaat Penelitian …….. ……… 7
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR A.Kajian Teori……… 9
1. Kemampuan guru ………. 9
2. Perangkat Pembelajaran ……….. 16
3. Silabus ……….………. 19
4. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran ……… 25
5. Supervisi Akademik ………. 31
B. Kerangka Berpikir ……… 39
C. Hipotesis Tindakan ……….. 41
BAB III METODE PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian……… 42
B. Subjek dan Objek Penelitian……… 42
C. Desain Penelitian Tindakan……… 43
D. Prosedur Penelitian ... 44
E. Variabel dan Defenisi Operasional ... 46
F. Indikator Keberhasilan ... 48
G. Instrumen atau Alat Penelitian ……….. 50
H..Teknik Pengumpulan Data ……… 50
I. Tenknik Analisis Data ………. 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ………. 56
B. Pembahasan Hasil Penelitian Tindakan ……… 96
C. Uji Hipotesis ……….. 103
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.Simpulan ………. 107
B.Implikasi ………. 109
C.Saran ……… 110
DAFTAR TABEL
1 Tabel 3.1 Nama Sekolah dan Jumlah Guru ... 42
2 Tabel 3.2 Penilaian Penyusunan Silabus ……… 47
3 Tabel 3.3 Penilaian Penyusunan RPP ……….. 47 4 Tabel 3.4 Indikator Pencapaian Keberhasilan Menyusun Silabus 49 5 Tabel 3.5 Indikator Pencapaian Keberhasilan Menyusun RPP ... 49 6 Tabel 3.6 Tingkat Kecenderungan Skor Kuantitatif Kriteria
Kualitatif Penyusunan Silabus ……….
52
7 Tabel 3.7 Tingkat Kecenderungan Skor Kuantitatif Kriteria Kualitatif Penyusunan RPP ……….
53
8 Tabel 3.8 Tingkat Kecenderungan Skor Kuantitatif Kriteria Kualitatif Kemampuan Guru Menyusun Rencana Pembelajaran (APKG 1) ………
54
9 Tabel 4.1 Skor Penyusunan Silabus pada Observasi awal …… 57 10 Tabel 4.2 Tingkat Kecenderungan Skor Kuantitatif Kriteria
Kualitatif Penyusunan Silabus pada Observasi awal …………
58
11 Tabel 4.3 Skor Penyusunan RPP pada Observasi awal ………. 59 12 Tabel 4.4 Tingkat Kecenderungan Skor Kuantitatif Kriteria
Kualitatif Penyusunan RPP pada Observasi awal ………
60
13 Tabel 4.5 Skor Penilaian Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran (APKG 1) pada Observasi awal ………
61
14 Tabel 4.6 Tingkat Kecenderungan Skor Kuantitatif Kriteria Kualitatif Penilaian Kemampuan Guru Merencanakan
Pembelajaran (APKG 1) pada Observasi awal ………..
62
15 Tabel 4.7 Skor Penyusunan Silabus pada Siklus Pertama ……. 65 16 Tabel 4.8 Tingkat Kecenderungan Skor Kuantitatif Kriteria
Kualitatif Penyusunan Silabus pada siklus pertama ………
66
17 Tabel 4.9 Skor total dan rata-rata skor setiap aspek
penilaian/deskriptor silabus pada siklus pertama ………
67
18 Tabel 4.10 Skor Penyusunan RPP pada Siklus Pertama ………. 70 19 Tabel 4.11 Tingkat Kecenderungan Skor Kuantitatif Kriteria
Kualitatif Penyusunan RPP pada Siklus Pertama ………
70
20 Tabel 4.12 Skor total dan rata-rata skor setiap aspek
penilaian/deskriptor RPP pada siklus pertama ………
72
21 Tabel 4.13 Skor Penilaian Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran (APKG 1) pada Siklus Pertama ………
74
22 Tabel 4.14 Tingkat Kecenderungan Skor Kuantitatif Kriteria Kualitatif Penilaian Kemampuan Guru Merencanakan
Pembelajaran (APKG 1) pada Siklus Pertama ………. 75
23 Tabel 4.15 Skor total dan rata-rata skor setiap aspek penilaian/deskriptor Kemampuan Guru Merencanakan
Pembelajaran pada siklus pertama ………..
76
24 Tabel 4.16 Skor Penyusunan Silabus pada Siklus Kedua ……… 81 25 Tabel 4.17 Tingkat Kecenderungan Skor Kuantitatif Kriteria
Kualitatif Penyusunan Silabus pada siklus kedua ………
26 Tabel 4.18 Skor total dan rata-rata skor setiap aspek
penilaian/deskriptor silabus pada siklus kedua ………
83
27 Tabel 4.19 Skor Penyusunan RPP pada Siklus Kedua …………. 85 28 Tabel 4.20 Tingkat Kecenderungan Skor Kuantitatif Kriteria
Kualitatif Penyusunan RPP pada Siklus Kedua ………..
86
29 Tabel 4.21 Skor total dan rata-rata skor setiap aspek
penilaian/deskriptor RPP pada siklus kedua ………..
87
30 Tabel 4.22 Skor Penilaian Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran (APKG 1) pada Siklus Kedua ………..
90
31 Tabel 4.23 Tingkat Kecenderungan Skor Kuantitatif Kriteria Kualitatif Penilaian Kemampuan Guru Merencanakan
Pembelajaran (APKG 1) pada Siklus Kedua ……… 90
32 Tabel 4.24 Skor total dan rata-rata skor setiap aspek penilaian/deskriptor Kemampuan Guru Merencanakan
Pembelajaran pada siklus kedua ……….
92
33 Tabel 4.25 Skor Rata-Rata Nilai Kemampuan Guru pada Pra Siklus, Siklus Pertama,dan Siklus Kedua ………
97
34 Tabel 4.26 Tingkat Kecenderungan Skor Kuantitatif Kriteria Kualitatif Penyusunan Silabus pada Observasi awal, Siklus Pertama, Siklus Kedua ………
98
35 Tabel 4.27 Tingkat Kecenderungan Skor Kuantitatif Kriteria Kualitatif Penyusunan RPP pada Observasi awal, Siklus Pertama, Siklus Kedua ………
99
36 Tabel 4.28 Tingkat Kecenderungan Skor Kuantitatif Kriteria Kualitatif Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran (APKG1) pada Observasi awal, Siklus Pertama, Siklus Kedua…
DAFTAR GAMBAR
1 Gambar 2.1 Perilaku Supervisi Akademik ... 33 2 Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Sekolah ………. 43 3 Gambar 4.1 Diagram Skor Penyusunan Silabus pada Observasi
awal ………
58
4 Gambar 4.2 Diagram Skor Penyusunan RPP pada Observasi
awal ………. 60
5 Gambar 4.3 Diagram Skor Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran (APKG 1) pada Observasi awal ………..
62
6 Gambar 4.4 Diagram Skor Penyusunan Silabus pada Siklus Pertama ………
67
7 Gambar 4.5 Diagram Skor total dan rata-rata skor setiap aspek penilaian/deskriptor silabus pada siklus pertama ………
69
8 Gambar 4.6 Diagram Skor Penyusunan RPP pada Siklus
Pertama ………. 71
9 Gambar 4.7 Diagram Skor total dan rata-rata skor setiap aspek penilaian/deskriptor RPP pada siklus pertama ……….
73
10 Gambar 4.8 Diagram Skor Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran (APKG 1) pada Siklus Pertama ……….
75
11 Gambar 4.9 Diagram Skor total dan rata-rata skor setiap aspek penilaian/deskriptor Kemampuan Guru Merencanakan
Pembelajaran pada siklus pertama ………..
77
12 Gambar 4.10 Diagram Skor Penyusunan Silabus pada Siklus Kedua ………..
82
13 Gambar 4.11 Diagram Skor total dan rata-rata skor setiap aspek penilaian/deskriptor silabus pada siklus kedua ………….
84
14 Gambar 4.12 Diagram Skor Penyusunan RPP pada Siklus Kedua ………..
86
15 Gambar 4.13 Diagram Skor total dan rata-rata skor setiap aspek penilaian/deskriptor RPP pada siklus kedua ………..
89
16 Gambar 4.14 Diagram Skor Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran (APKG 1) pada Siklus Kedua ………..
91
17 Gambar 4.15 Diagram Skor total dan rata-rata skor setiap aspek penilaian/deskriptor Kemampuan Guru Merencanakan
Pembelajaranpada siklus kedua ………..
93
18 Gambar 4.16 Diagram Skor Rata – Rata Kemampuan Guru pada Observasi awal, Siklus Pertama, dan Siklus Kedua ………
98
19 Gambar 4.17 Diagram Skor Penyusunan Silabus pada Observasi awal Siklus Pertama, dan Siklus Kedua ………
99
20 Gambar 4.18 Diagram Skor Penyusunan RPP pada Observasi awal, Siklus Pertama, dan Siklus Kedua ………
100
21 Gambar 4.19 Diagram Skor Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran (APKG1) pada Observasi awal, Siklus Pertama, Siklus Kedua ………
101
(responden 1 – 10) pada observasi awal siklus pertama dan siklus kedua ……… 23 Gambar 4.21 Gambar diagram skor kemampuan guru
(responden 11 – 20) pada observasi awal, siklus pertama dan siklus kedua ………
102
24 Gambar 4.22 Gambar diagram skor kemampuan guru
(responden 21 – 30) pada observasi awal, siklus pertama dan siklus kedua ……….
DAFTAR LAMPIRAN
1 Lampiran1 Instrumen Penilaian Silabus ... 113 2 Lampiran 2 Instrumen Penilaian RPP ... 115 3 Lampiran 3 Instrumen Penilaian Kemampuan Guru Dalam
Menyusun Perencanaan Pembelajaran (APKG-1) ……….
118
4 Lampiran 4 Jadwal Workshop Penyusunan Silabus dan Rencana Pelaksanaanpembelajaran (RPP) pada Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA di Kabupaten Nias Selatan Siklus I
120
5 Lampiran 5 Contoh format Silabus ... 121 6 Lampiran 6 Contoh format RPP ………. 122 7 Lampiran 7 Jadwal Workshop Penyusunan Silabus dan Rencana
Pelaksanaanpembelajaran (RPP) pada Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA di Kabupaten Nias Selatan Siklus II ..
123
8 Lampiran 8 Skor Penyusunan Silabus oleh Peneliti pada Observasi awal ………
124
9 Lampiran 9 Skor Penyusunan Silabus oleh Koordinator
Pengawas Sekolah pada Observasi awal ………
125
10 Lampiran 10 Skor Penyusunan Silabus oleh Pengawas Mata Pelajaran Ekonomi pada Observasi awal ……….
126
11 Lampiran 11 Skor Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) oleh Peneliti pada Observasi awal ………
127
12 Lampiran 12 Skor Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) oleh Koordinator Pengawas Sekolah pada Observasi awal ………
128
13 Lampiran 13 Skor Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) oleh Pengawas Mata Pelajaran Ekonomi pada Observasi awal ………
129
14 Lampiran 14 Skor Kemampuan Guru Merencanakan
Pembelajaran (APKG 1) oleh Peneliti pada Observasi awal …
130
15 Lampiran 15 Skor Kemampuan Guru Merencanakan
Pembelajaran (APKG 1) oleh Koordinator Pengawas Sekolah pada Observasi awal ………
131
16 Lampiran 16 Skor Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran (APKG 1) oleh Pengawas Mata Pelajaran Ekonomi pada Observasi awal ………
132
17 Lampiran 17 Skor Penyusunan Silabus oleh Peneliti pada Siklus Pertama ……….
133
18 Lampiran 18 Skor Penyusunan Silabus oleh Koordinator Pengawas Sekolah pada Siklus Pertama ……….
134
19 Lampiran 19 Skor Penyusunan Silabus oleh Pengawas Mata Pelajaran Ekonomi pada Siklus Pertama ……….
135
20 Lampiran 20 Skor Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) oleh Peneliti pada Siklus Pertama ………...
136
21 Lampiran 21 Skor Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) oleh Koordinator Pengawas Sekolah pada
Siklus Pertama ………. 22 Lampiran 22 Skor Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) oleh Pengawas Mata Pelajaran Ekonomi pada Siklus Pertama ……….
138
23 Lampiran 23 Skor Kemampuan Guru Merencanakan
Pembelajaran (APKG 1) oleh Peneliti pada Siklus Pertama …..
139
24 Lampiran 24 Skor Kemampuan Guru Merencanakan
Pembelajaran (APKG 1) oleh Koordinator Pengawas Sekolah pada Siklus Pertama ………
140
25 Lampiran 25 Skor Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran (APKG 1) oleh Pengawas Mata Pelajaran
Ekonomi pada Siklus Pertama ……….
141
26 Lampiran 26 Skor Penyusunan Silabus oleh Peneliti pada Siklus Kedua ………...
142
27 Lampiran 27 Skor Penyusunan Silabus oleh Koordinator Pengawas Sekolah pada Siklus Kedua ………
143
28 Lampiran 28 Skor Penyusunan Silabus oleh Pengawas Mata Pelajaran Ekonomi pada Siklus Kedua ………
144
29 Lampiran 29 Skor Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) oleh Peneliti pada Siklus Kedua ………….
145
30 Lampiran 30 Skor Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) oleh Koordinator Pengawas Sekolah pada Siklus Kedua ………
146
31 Lampiran 31 Skor Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) oleh Pengawas Mata Pelajaran Ekonomi pada Siklus Kedua ……….
147
32 Lampiran 32 Skor Kemampuan Guru Merencanakan
Pembelajaran (APKG 1) oleh Peneliti pada Siklus Kedua ……
148
33 Lampiran 33 Skor Kemampuan Guru Merencanakan
Pembelajaran (APKG 1) oleh Koordinator Pengawas Sekolah pada Siklus Kedua ……….
149
34 Lampiran 34 Skor Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran (APKG 1) oleh Pengawas Mata Pelajaran Ekonomi pada Siklus Kedua ………..
150
35 Lampiran 35 Supervisi Akademik Teknik Workshop
(Responden 1 sd 10) ………..
151
36 Lampiran 36 Supervisi Akademik Teknik Workshop
(Responden 11 sd 20) ……….
152
37 Lampiran 37Supervisi Akademik Teknik Workshop
(Responden 21 sd 30) ……….
153
38 Lampiran 38 Total skor dan rata – rata setiap aspek penilaian dalam Silabus pada siklus pertama ……….
154
39 Lampiran 39 Total skor dan rata – rata setiap aspek penilaian dalam RPP pada siklus pertama ………
155
40 Lampiran 40 Total skor dan rata – rata setiap aspek penilaian dalam Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran pada siklus pertama ……….
156
dalam Silabus pada siklus kedua ……….. 42 Lampiran 42 Total skor dan rata – rata setiap aspek penilaian
dalam RPP pada siklus kedua ………
158
43 Lampiran 43 Total skor dan rata – rata setiap aspek penilaian dalam Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran pada siklus kedua ……….
159
44 Lampiran 44 Total skor dan rata – rata setiap aspek penilaian dalam Silabus pada siklus I dan siklus II ……….
160
45 Lampiran 45 Total skor dan rata – rata setiap aspek penilaian dalam RPP pada siklus I dan siklus II ……….
161
46 Lampiran 46 Total skor dan rata–rata setiap aspek penilaian dalam Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran pada siklus I dan siklus II ……….
162
47 Lampiran 47 Tabel Rata–rata seluruh aspek penilaian pada observasi awal, siklus I dan siklus II ………
163
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya
manusia dan dipandang sebagai kebutuhan dasar bagi masyarakat yang ingin
maju. Komponen-komponen sistem pendidikan yang mencakup sumber daya
manusia dapat digolongkan menjadi dua yaitu: tenaga pendidik (guru) dan tenaga
kependidikan (nonguru).
Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan, komponen-komponen sistem pendidikan yang
bersifat sumber daya manusia dapat digolongkan menjadi tenaga pendidik dan
pengelola satuan pendidikan (penilik, pengawas, peneliti dan pengembang
pendidikan). Tenaga gurulah yang mendapatkan perhatian lebih banyak di antara
komponen-komponen sistem pendidikan. Besarnya perhatian terhadap guru antara
lain dapat dilihat dari banyaknya kebijakan khusus seperti kenaikan tunjangan
fungsional guru dan sertifikasi guru.
Usaha-usaha untuk mempersiapkan guru menjadi profesional telah banyak
dilakukan. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua guru memiliki kinerja
yang baik dalam melaksanakan tugasnya. Hal itu ditunjukkan dengan kenyataan
(1) guru sering mengeluh kurikulum yang berubah-ubah, (2) guru sering
mengeluhkan kurikulum yang syarat dengan beban, (3) seringnya siswa mengeluh
dengan cara mengajar guru yang kurang menarik, (4) masih belum dapat
dijaminnya kualitas pendidikan sebagai mana mestinya (Imron, 2000:5).
Berdasarkan kenyataan begitu berat dan kompleksnya tugas serta peran
guru tersebut, perlu diadakan supervisi atau pembinaan terhadap guru secara terus
menerus untuk meningkatkan kinerjanya. Kinerja guru perlu ditingkatkan agar
usaha membimbing siswa untuk belajar dapat berkembang. Menurut Pidarta
(1992:54) bahwa proses pengembangan kinerja guru terbentuk dan terjadi dalam
kegiatan belajar mengajar di tempat mereka bekerja. Selain itu kinerja guru
dipengaruhi oleh hasil pembinaan dan supervisi kepala sekolah atau pengawas
sekolah.
Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut
kemampuan guru untuk dapat mengelola proses pembelajaran secara efektif dan
efisien. Tingkat produktivitas sekolah dalam memberikan pelayanan-pelayanan
secara efisien kepada pengguna (peserta didik, masyarakat) akan sangat
tergantung pada kualitas gurunya yang terlibat langsung dalam proses
pembelajaran dan keefektifan mereka dalam melaksanakan tanggung jawab
individual dan kelompok. Hal ini berarti bahwa guru sebagai fasilitator yang
mengelola proses pembelajaran di kelas mempunyai andil dalam menentukan
kualitas pendidikan. Konsekuensinya adalah guru harus mempersiapkan atau
merencanakan semua kebutuhan perangkat pembelajaran agar proses
pembelajaran di kelas berjalan dengan efektif.
Perencanaan pembelajaran merupakan langkah yang sangat penting
sebelum pelaksanaan pembelajaran. Perencanaan yang matang diperlukan supaya
pelaksanaan pembelajaran berjalan secara efektif. Perencanaan pembelajaran
dituangkan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau beberapa
kompetensi dasar (KD), indikator yang akan dicapai, materi yang akan dipelajari,
metode pembelajaran, langkah pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar serta penilaian.
Guru harus mampu berperan sebagai desainer (perencana), implementor
(pelaksana), dan evaluator (penilai) kegiatan pembelajaran. Guru merupakan
faktor yang paling dominan karena di tangan gurulah keberhasilan pembelajaran
dapat dicapai. Kualitas mengajar guru secara langsung maupun tidak langsung
dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran pada umumnya. Seorang guru
dikatakan profesional apabila (1) serius melaksanakan tugas profesinya, (2)
bangga dengan tugas profesinya, (3) selalu menjaga dan berupaya
meningkatkan kompetensinya, (4) bekerja dengan sungguh tanpa harus diawasi,
(5) menjaga nama baik profesinya, (6) bersyukur atas imbalan yang diperoleh
dari profesinya.
Kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang guru yaitu : (a)
merencanakan program belajar mengajar, (b) melaksanakan dan memimpin proses
belajar mengajar, (c) menilai kemajuan proses belajar mengajar, (d) membina
hubungan dengan peserta didik. Kemampuan guru dalam merencanakan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar dapat
dijadikan indikator penilaian kinerja guru. Kinerja guru yang menjadi sasaran
pengawasan untuk dibantu oleh pengawas sekolah meliputi : (1) sebagai tenaga
pengajar, yaitu pengawas sekolah membantu guru menyusun persiapan mengajar,
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas, dan mengadakan evaluasi hasil
belajar mengajar dengan cara memeriksa dengan prosedur yang benar,
sebagai manajer kelas, yaitu membantu guru menciptakan situasi kondisi yang
optimal bagi terlaksananya proses pembelajaran di kelas dengan menerapkan
pendekatan-pendekatan dan teknik-teknik manajemen kelas yang efektif dengan
cara memeriksa kemampuan dan keterampilan guru dalam mengelola kelas; dan
(3) sebagai pembimbing, pengawas sekolah memeriksa dan membantu
meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru memberi bimbingan belajar
kepada peserta didik agar mampu memperoleh perkembangan yang optimal.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang 8 Standar Nasional
Pendidikan menyatakan standar proses merupakan salah satu SNP untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah yang mencakup: (1) Perencanaan proses
pembelajaran, (2) Pelaksanaan proses pembelajaran, (3) Penilaian hasil
pembelajaran, (4) dan pengawasan proses pembelajaran. Perencanaan
pembelajaran meliputi Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Silabus dan RPP dikembangkan oleh guru pada satuan pendidikan . Guru
pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun Silabus dan RPP secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Berdasarkan data awal yang dilakukan melalui wawancara dan observasi
(menghipun silabus dan RPP) yang sudah dibuat oleh guru mata pelajaran
ekonomi pada 7 sekolah SMA dari 38 sekolah SMA di kabupaten Nias Selatan,
masih ditemukan 22 orang dari 30 orang guru mata pelajaran ekonomi pada 7
ketinggalan di rumah. Sisanya 8 orang lagi sudah membuat RPP, tetapi masih
ditemukan belum melengkapi komponen tujuan pembelajaran dan penilaian (soal,
skor dan kunci jawaban), serta langkah-langkah kegiatan pembelajarannya. Soal,
skor, dan kunci jawaban merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Pada komponen penilaian ( penskoran dan kunci jawaban) sebagian besar guru
tidak lengkap membuatnya dengan alasan sudah tahu dan ada di kepala.
Sedangkan pada komponen tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pembelajaran, dan sumber belajar sebagian besar guru sudah membuatnya.
Masalah yang lain, berdasarkan hasil deskripsi umum hasil Uji
Kompetensi Guru (UKG) tahun 2012 Kabupaten Nias Selatan berada pada posisi
29 dari 33 kabupaten kota di Propinsi Sumatera Utara. Dari hasil UKG tersebut di
atas menggambarkan bahwa sebagian besar guru khususnya di Kabupaten Nias
Selatan belum mengikuti pelatihan pengembangan Silabus dan RPP. Selama ini
guru-guru yang mengajar di sekolah sedikit atau jarang mendapatkan kesempatan
untuk mengikuti berbagai diklat peningkatan profesionalisme guru. Hal ini yang
menyebabkan banyak guru belum tahu dan memahami penyusunan atau
pembuatan RPP secara baik dan lengkap. Beberapa guru mengadopsi RPP orang
lain. Hal ini diketahui pada saat mengadakan supervisi akademik (supervisi
kunjungan kelas) ke sekolah binaan. Permasalahan tersebut berpengaruh besar
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran.
Berdasarkan keadaan demikian, peneliti mencoba melakukan penelitian
melalui supervisi akademik teknik workshop (lokakarya) kepada guru mata
pelajaran ekonomi dalam menyusun RPP secara lengkap sesuai dengan tuntutan
nasional pendidikan. Hal ini juga sesuai dengan Tupoksi pengawas sekolah
berdasarkan Permendiknas No.12 Tahun 2007 tentang enam standar kompetensi
pengawas sekolah.
Rencana pelaksanaan pembelajaran harus dibuat agar kegiatan
pembelajaran berjalan sistematis dan mencapai tujuan pembelajaran. Tanpa
rencana pelaksanaan pembelajaran, biasanya pembelajaran menjadi tidak terarah.
Guru harus mampu menyusun RPP dengan lengkap berdasarkan silabus yang
disusunnya. Rencana pelaksanaan pembelajaran sangat penting bagi seorang guru
karena merupakan acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan di atas, maka peneliti
melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan kemampuan guru (mata
pelajaran ekonomi) menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) melalui supervisi akademik teknik workshop (lokakarya) pada SMA di
Kabupaten Nias Selatan.”
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat di identifikasi masalah yang
berhubungan dengan kemampuan guru menyusun Silabus dan RPP antara lain (1)
RPP yang dibuat guru mata pelajaran ekonomi komponennya belum lengkap
khususnya pada komponen langkah-langkah pembelajaran dan penilaian, (2)
Kemampuan guru yang rendah menyusun rencana pembelajaran, yang selama ini
hanya mengcopy paste dari internet, (3) Pelaksanaan supervisi akademik tidak
C.Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka dalam
rangka mencapai tujuan penelitian perlu pembatasan masalah. Penelitian ini
dibatasi hanya meneliti Peningkatan Kemampuan Guru mata pelajaran Ekonomi
menyusun Silabus dan RPP Melalui Supervisi Akademik Teknik Workshop
(Lokakarya) pada SMA di Kabupaten Nias Selatan.
D.Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka
perumusan masalah dalam penelitian tindakan ini dapat dirumuskan sebagai
berikut “Apakah melalui supervisi akademik teknik workshop (lokakarya) dapat
meningkatkan kemampuan guru mata pelajaran ekonomi menyusun silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran pada SMA di Kabupaten Nias Selatan?”
E.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
Mengetahui persentase kemampuan guru mata pelajaran ekonomi
menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
melalui supervisi akademik teknik workshop.
F.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian peningkatan kemampuan guru menyusun silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) melalui supervisi akademik Teknik
Workshop (lokakarya) pada SMA di Kabupaten Nias Selatan diharapkan
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
pengembangan teori, khususnya teori kemampuan dan teori supervisi. Selain
itu Teknik Supervisi yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat
memberikan jawaban teoritis terhadap permasalahan kinerja guru, sehingga
dapat dijadikan pedoman untuk meningkatkan kemampuan khususnya dalam
menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran bagi guru mata
pelajaran ekonomi pada SMA di Kabupaten Nias Selatan.
2. Secara Praktis :
a. Bagi guru mata pelajaran ekonomi temuan penelitian ini dapat dijadikan
umpan balik bagi guru dalam rangka memahami kinerjanya serta faktor
yang mempengaruhinya, yaitu supervisi akademik dan selanjutnya
diharapkan dapat menstimulasi usaha mereka untuk meningkatkan
kemampuannya.
b. Bagi kepala sekolah temuan penelitian ini dapat dijadikan bahan penting
dalam rangka meningkatkan kemampuan guru mata pelajaran ekonomi.
c. Bagi pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Selatan sebagai bahan
evaluasi agar dapat menerapkan supervisi akademik dalam meningkatkan
kemampuan guru.
d. Bagi peneliti temuan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan pengujian hipotesis yang telah
dilakukan dalam penelitian ini, maka penulis dapat mengambil beberapa simpulan
sebagai berikut :
1. Terdapat peningkatan yang signifikan pada kemampuan guru mata pelajaran
ekonomi menyusun silabus dan RPP pada siklus I dibandingkan dengan
observasi awal pada taraf signifikansi 0,05, dengan perolehan nilai t hitung
sebesar 13,29. Sementara nilai t tabel sebesar 1,699 pada taraf signifikansi (α
= 0,05) dengan sig. (1- tailed) dengan dk = N-1 = 30-1= 29. Ternyata t hitung
> t tabel yakni 13,29>1,699, maka Ho ditolak dan H1 diterima.
2. Terdapat peningkatan yang signifikan pada kemampuan guru mata pelajaran
ekonomi menyusun silabus dan RPP pada siklus II dibandingkan dengan
siklus I pada taraf signifikansi 0,05, dengan perolehan nilai t hitung sebesar
35,45. Sementara nilai t tabel sebesar 1,699 pada taraf signifikansi (α = 0,05)
dengan sig. (1- tailed) dengan dk = N-1 = 30-1= 29. Ternyata t hitung > t
tabel yakni 35,45>1,699; maka Ho ditolak dan H1 diterima.
3. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil bahwa peningkatan
kemampuan guru mata pelajaran ekonomi menyusun silabus dan RPP pada
SMA di Kabupaten Nias Selatan dapat meningkat secara signifikan melalui
supervisi akademik teknik workshop pada taraf signifikansi 0,05.
4. Pada observasi awal, tidak ada guru yang memiliki skor penyusunan silabus
dalam kategori baik, 33,33% atau 10 orang guru memiliki skor dalam
kategori cukup baik, 66,67% atau 20 orang guru memiliki skor dalam
kategori kurang baik. Dan skor penyusunan RPP tidak ada guru memiliki
skor dalam kategori baik, 13,33% atau 4 orang guru memiliki skor dalam
kategori cukup baik, 86,67% atau 26 orang guru memiliki skor dalam
kategori kurang baik. Sedangkan skor kemampuan guru merencanakan
pembelajaran tidak ada guru memiliki skor dalam kategori baik, 50% atau 15
orang guru memiliki skor dalam kategori cukup baik,50% atau 15 orang guru
memiliki skor dalam kategori kurang baik.
5. Pada siklus pertama, tidak ada guru yang memiliki skor penyusunan Silabus
dalam kategori baik, 93,33% atau 28 orang guru memiliki skor dalam
kategori cukup baik, 6,67% atau 2 orang guru memiliki skor dalam kategori
kurang baik. Dan skor penyusunan RPP tidak ada guru yang memiliki skor
dalam kategori baik, 63,33% atau 19 orang guru memiliki skor dalam
kategori cukup baik, 36,67% atau 11 orang guru memiliki skor dalam
kategori kurang baik. Sedangkan skor kemampuan guru merencanakan
pembelajaran 6,67% atau 2 orang guru memiliki skor dalam kategori baik,
93,33% atau 28 orang guru memiliki skor dalam kategori cukup baik.
6. Pada siklus kedua, 100% atau 30 orang guru yang memiliki skor penyusunan
Silabus dalam kategori baik. Dan skor penyusunan RPP 90% atau 27 orang
guru memiliki skor dalam kategori baik, 10% atau 4 orang guru memiliki
skor dalam kategori cukup baik. Sedangkan skor kemampuan guru
merencanakan pembelajaran 86,67% atau 26 orang guru memiliki skor dalam
kategori baik, 13,33% atau 4 orang guru memiliki skor dalam kategori cukup
B.Implikasi
Hasil penelitian ini memliki implikasi teoritis dan kebijakan. Secara
teoritis hasil penelitian ini memberikan dukungan tambahan pada peningkatan
kemampuan guru menyusun silabus dan RPP. Melalui hasil penelitian ini
ditunjukkan bahwa supervisi akademik teknik workshop merupakan variabel
penting dalam meningkatkan kemampuan guru menyusun silabus dan RPP secara
lengkap sesuai standar proses pendidikan.
Dari segi manajerial, hasil penelitian ini memiliki implikasi kebijakan.
Berkaitan dengan dibuktikannya dalam penelitian ini bahwa supervisi akademik
teknik workshop berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan
kemampuan guru, maka sebaiknya pada SMA di Kabupaten Nias Selatan
membuat kebijakan yang mendorong supervisor memberikan dukungan yang
positif bagi para guru untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Penciptaan
kondisi yang kondusif ini dapat mendorong para guru untuk mempersiapkan dan
melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Supervisi akademik terhadap
guru dapat juga diwujudkan dengan pengakuan supervisor akan apa yang telah
dilakukan para guru . Supervisi dari atasan antara lain diwujudkan dalam bentuk
kemauan untuk mendengarkan keluhan dan membantu mencari penyelesaian atas
permasalahan-permasalahan yang dihadapi para guru, sedangkan dukungan rekan
guru diwujudkan melalui kemauan rekan kerja yang selevel untuk membantu
penyelesaian tugas agar dapat memberikan hasil yang baik.
Berkaitan dengan dibuktikannya dalam penelitian ini bahwa supervisi
kemampuan guru mata pelajaran ekonomi menyusun silabus dan RPP secara
lengkap sesuai standar proses pendidikan.
C.Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian tersebut di atas, diajukan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Kepala sekolah sebagai supervisor dalam pelaksanaan tugasnya sebaiknya
dapat menerapkan Supervisi akademik Teknik Workshop dalam membimbing
dan membina guru bawahannya.
2. Guru Mata Pelajaran Ekonomi sebaiknya berusaha secara sadar untuk
meningkatkan kemampuannya dalam menyusun perangkat pembelajarannya
melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan,melalui pemanfaatan layanan
supervisi akademik dan supervisi manajerial.
3. Pengawas sekolah sebaiknya juga meningkatkan frekuensi supervisi
akademik teknik workshop kepada para guru yang ada dilingkungan sekolah
binaan.
4. Dari pihak Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Nias
Selatan sebaiknya memberikan perhatian serius bagi para pengawas sekolah
untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan supervisi akademik teknik
workshop.
5. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih lanjut,
mengingat belum dapat diperoleh hasil dan tujuan yang maksimal dalam
penelitian akibat adanya beberapa keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian
ini dan masih ada lagi variable lain yang dapat mempengaruhi peningkatan
DAFTAR PUSTAKA
Ambarita, Biner. 2013. Manajemen dalam Kisaran Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Empat. Jakarta : Rineka Cipta.
Asf, Jasmani, dkk. 2013. Supervisi Pendidikan Terobosan Baru dalam
Peningkatan Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru, Yogyakarta : Ar-Ruzz
Media
Danim, Sudarwan. 2010. Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Depdiknas. 1997. Petunjuk Pengelolaan Adminstrasi Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
---. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdiknas.
---. 2008. Petunjuk Teknis Penelitian Tindakan Sekolah Peningkatan
Kompetensi Supervisi Pengawas Sekolah SAM/SMK, Jakarata : Dirjend
P2TK
---. 2010. Supervisi Akademik; Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan
Kepala Sekolah. Jakarta: Depdiknas.
Diat Prasojo.Lantip.2011. Supervisi Pendidikan, Yogyakarta, Penerbit Gaya Media
Harahap, Baharuddin. 1983. Supervisi Pendidikan yang Dilaksanakan oleh Guru,
Kepala Sekolah, Penilik dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Damai Jaya
Imron, Ali. 1995. Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta : Pustaka Jaya
Kunandar. 2007. Guru Profesional Impelementasi KTSP dan Sukses dalam
Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mertler. Craig. A.2011. Action Research,(Mengembangkan Sekolah dan
Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
---, 2012. Penelitian Tindakan Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
---, 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Muslim, Sri Banun. 2008. Supervisi Pendidikan Meningkatkan kujalitas
Profesionalisme Guru. Bandung : Penerbit : Alfabeta
Neagley, Ross L. 1980. Handbook for Effective Supervision of Instruction, USA: Prentice Hall, Inc
Sagala, Syaiful. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan, Bandung : Penerbit Alfabeta
Sahertian, Piet A. 2010. Konsep-Konsep dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Sergiovanni, Thomas J.1983. Supervision: A Redefinition, Boston : Higher Education
Sudjana. 2005. Metoda Statistika, Bandung : Penerbit Tarsito
Sudjana, Nana. 2012. Pengawas dan Kepengawasan, Cikarang Bekasi: Binamitra Publishing
---. 2012. Supervisi Pendidikan Konsep dan Aplikasinya bagi
Pengawas Sekolah. Cikarang Bekasi : Binamitra Publishing
Suprihatin, MD. 1989. Administrasi Pendidikan, Fungsi dan Tanggung Jawab
Kepala Sekolah sebagai Administrator dan Supervisor Sekolah. Semarang:
IKIP Semarang Press.
Surya, Muhammad. 2003. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya
Suryasubrata.1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Usman, Moh. Uzer. 1994. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.