• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA YANG DIBERI LATIHAN SOAL TTS (TEKA-TEKI SILANG) DENGAN LATIHAN SOAL PILIHAN GANDA POKOK BAHASAN EKOSISTEM KELAS VII SMP SWASTA BUDI AGUNG MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA YANG DIBERI LATIHAN SOAL TTS (TEKA-TEKI SILANG) DENGAN LATIHAN SOAL PILIHAN GANDA POKOK BAHASAN EKOSISTEM KELAS VII SMP SWASTA BUDI AGUNG MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

iii

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA YANG DIBERI LATIHAN SOAL TTS (TEKA TEKI SILANG) DENGAN LATIHAN

SOAL PILIHAN GANDA PADA POKOK BAHSAN EKOSISTEM KELAS VII SMP SWASTA BUDI AGUNG MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2011/ 2012 KIKI SUNDARI (NIM 408341031)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa antara yang diberi latihan soal TTS (teka-teki silang) dengan latihan soal pilihan ganda pada pokok bahasan ekosistem kelas VII SMP Swasta Budi Agung Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi penelitian adalah seleuruh siswa kelas VII SMP Swasta Budi Agung Medan yang berjumlah 5 kelas yakni sebanyak 160 siswa dan sampel diambil secara random sampling sebanyak 64 siswa yaitu kelas VII-3 dan VII-4. Pada kelas VII-3 dilakukan dengan pemberian latihan soal TTS (Eksperimen 1) dan pada kelas VII-4 dilakukan dengan pemberian latihan soal pilihan ganda (Eksperimen 2). Untuk mengetahui hipotesis yang dirumuskan dengan menggunakan uji statistic t. hasil penelitian ini diperoleh bahwa nilai rata-rata pre tes kelas Eksperimen 1 diperoleh 71,311 dengan standar deviasi 5,095 dan nilai rata-rata pre tes kelas Eksperimen 2 diperoleh 70,625 dengan standar deviasi 5,339. Uji hipotesis menunjukkan thitung pada dk = 62 dengan taraf α = 0,05 diperoleh 0,102 sedangkan ttabel pada dk = 62 dan tafar α = 0,05 diperoleh 1,66. Oleh karena thitung < ttabel maka hipotesis Ho diterima yang artinya tidak ada perbedaan kemampuan awal antara siswa kelas eksperimen I dan siswa kelas eksperimen II pada pokok bahasan ekosistem. Sedangkan hasil post tes menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan pemberian latihan soal TTS diperoleh 87,125 dengan standar deviasi 5,813 dan hasil belajar siswa yang diberi latihan soal Pilihan Ganda diperoleh nilai rata-rata 80,750 dengan standar deviasi 4,479. Dengan demikian hasil belajar siswa yang diberi latihan soal TTS lebih baik daripada siswa yang diberi latihan soal Pilihan Ganda. Uji hipotesis menunjukkan thitung pada dk = 62 dengan taraf α = 0,05 diperoleh 5,05 sedangkan ttabel pada dk = 62 dan taraf α = 0,05 diperoleh 1,66. Oleh karena itu thitung > ttabel, maka hipotesis Ha diterima yang artinya ada perbedaan hasil belajar siswa dengan yang diberi latihan soal TTS dengan latihan soal pilihan ganda pada pokok bahasan ekosistem di kelas VII SMP Swasta Budi Agung Medan tahun pembelajaran 2011/2012 .

(4)

iv

COMPARISON BETWEEN THE RESULTS OF STUDENT LEARNING WHO WERE GIVEN PRACTICE TTS (CROSSWORD PUZZLE) WITH

MULTIPLE CHOICE OF THE SUBJECT ECOSYSTEM IN SMP SWASTA BUDI AGUNG MEDAN

ACADEMIC YEAR 2011/2012 KIKI SUNDARI (NIM 308341031)

ABSTRACT

(5)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 3

1.4. Rumusan Masalah 3

1.5. Tujuan Penelitiaan 4

1.6. Manfaat Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Pengertian Belajar 6

2.2. Hasil Belajar 7

2.3.Tinjauan Tentang Pembelajaran Konvensional 10

2.4. Latihan Soal 11

2.4.1. Pengertian Latihan Soal 11

2.4.2. Fungsi Latihan Soal 11

2.4.3. Jenis-Jenis Bentuk Latihan Soal 12

2.4.4. Latihan Soal Subjektif Berbentuk TTS (Teka-Teki Silang) 12 2.4.5. Latiahn Soal Objektif (Pilihan Ganda) 13 2.4.6. Pedoman Penyusunan Latihan Soal Pilihan Ganda 15 2.5. Pelaksanaan Pemberian Latihan Soal 16

2.6. Materi Pembelajaran 17

2.6.1. Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem 17

2.6.2. Kebergantungan 19

2.6.3. Keseimbangan Ekosistem 21

2.6.4. Pelestarian Ekosistem 21

2.6.5. Pola-Pola Interaksi 22

2.7. Kerangka Konseptual 22

(6)

viii

2.8.1.Hipotesis Verbal 23

2.8.2.Hipotesis Statistik 23

BAB III METODE PENELITIAN 24

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 24

3.2. Populasi dan Sampel 24

3.3. Variabel Penelitian 24

3.4. Metode dan Desain Penelitian 24

3.5. Prosedur Penelitian 25

3.6. Instrumen Penelitian 27

3.6.1. Tes Hasil Belajar 27

3.7. Uji Coba Instumen 28

3.7.1. Validitas Tes 28

3.7.2. Reliabilitas Tes 29

3.7.3. Tingkat Kesukaran Soal 30

3.7.4. Daya Pembeda Soal 30

3.8. Teknik Analisis Data 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34

4.1 Deskripsi Data 34

4.1.1 Deskripsi Uji Coba Instrumen Penelitian 34

4.1.1.1 Validitas Tes 34

4.1.1.2 Reliabilitas Tes 34

4.1.1.3 Tingkat Kesukaan Tes 34

4.1.1.4 Daya Pembeda Tes 34

4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 35

4.1.2.1 Deskripsi Nilai Pretes Siswa 35

4.1.2.2 Deskripsi Nilai Postes Siswa 36

4.1.3 Uji Persyaratan Analisis 38

4.1.3.1 Uji Normalitas Data 38

4.1.3.2 Uji Homogenitas Data 38

4.1.3.3 Uji Hipotesis 39

4.2 Temuan Penelitian 40

4.3. Pembahasan 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 46

5.1 Kesimpulan 46

5.2 Saran 46

(7)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 24

Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Tes Materi Pokok Ekosistem 27

Tabel 3.3. Kriteria untuk Penguji Validitas 28

Tabel 3.4.Kriteria untuk Penguji Reliabilitas 29

Tabel 3.5. Kriteria untuk Penguji Taraf Kesukaran 30

Tabel 3.6. Kriteria untuk Penguji daya Pembeda 31

Tabel 4.1. Perbandingan Nilai Pretes Siswa 35

Tabel 4.2. Perbandingan Nilai Postes Siswa 37

Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data 38

Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas 39

(8)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Rantai Makanan 20

Gambar 2.2. Jaring-jaring Makanan 20

Gambar 2.3. Piramida Makanan 21

Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 26

Gambar 4.1. Diagram Perbandingan Nilai Prites Kelas Eksperimen I dan

Eksperimen II 36

Gambar 4.2. Diagram Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen I dan

Eksperimen II 37

Gambar 4.3. Jawaban Postes Siswa Pada Domain Kognitif Soal C1 40

Gambar 4.4. Jawaban Postes Siswa Pada Domain Kognitif Soal C2 41

Gambar 4.5. Jawaban Postes Siswa Pada Domain Kognitif Soal C3 41

Gambar 4.6. Jawaban Postes Siswa Pada Domain Kognitif Soal C4,C5

(9)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 50

Lamiparn 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP Kelas Eksperimen 1 Latihan Soal TTS) 53

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP Kelas Eksperimen 2 Latihan Soal Pilihan Ganda) 66

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa 79

Lampiran 4. Soal 92

Lampiran 4. Kunci Jawaban 98

Lampiran 5. Perhitungan Validitas Soal 99

Lampiran 6. Perhitungan Reliabilitas Soal 103

Lampiran 7. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 105

Lampiran 8. Perhitungan Daya beda soal 108

Lampiran 9. Tabel Validitas, Daya Beda dan Tingkat kesukaran soal 110

Lampiran 10. Data Hasil Belajar Siswa 113

Lampiran 11. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan

Varians Pre-Test 117

Lampiran 12. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan

Varians Post-Test 119

Lampiran 13. Uji Normalitas dat Penelitian 121

Lampiran 14. Uji Homogenitas Data Penelitian 126

Lampiran 15. Pengujian Hipotesis 128

Lampiran 16. Rekapitulasi Jawaban Siswa 132

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesejahteraan bangsa bukan hanya bersumber pada sumber daya alam dan

modal yang bersifat fisik, tetapi juga bersumber pada modal intelektual, modal

sosial dan kredibilitas sehingga tuntutan untuk terus menerus memutakhirkan

pengetahuan menjadi suatu keharusan. Mutu lulusan tidak cukup bila diukur

dengan standar lokal saja sebab perubahan global telah sangat besar

mempengaruhi perubahan pendidikan bangsa. Dengan demikian fungsi

pendidikan diperluas sebagai hak asasi manusia yang mendasar sebagai jalan

utama menuju masyarakat belajar sepanjang hayat.

Mutu pendidikan yang tinggi diperlukan untuk menciptakan kehidupan

yang cerdas, damai, terbuka, demokratis dan mampu bersaing sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan semua warga negara Indonesia. Agar lulusan

pendidikan nasional memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai

standar mutu nasional dan internasional maka pendidikan nasional perlu

dikembangkan dari masa ke masa. Hal ini dilakukan agar sistem pendidikan

nasional dapat merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni serta tuntutan desentralisasi.

Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia saat ini telah disadari oleh

berbagai pihak. Dari laporan The Third Internasional Mathematics and Science

Study (TIMSS) tahun 1999, Indonesia berada pada urutan 34 untuk matematika

dan urutan 32 untuk IPA dari 38 negara. Rendahnya mutu pendidikan kita mau

tidak mau perlu didongkrak, dengan pembaharuan dan penyempurnaan sistem

pendidikan secara berkesinambungan.

Upaya Pemerintah dalam meningkatkan pendidikan khususnya biologi

telah dilaksanakan antara lain menyempurnakan kurikulum, mengadakan

penelitian tentang mata pelajaran biologi dan pelatihan guru-guru biologi . Hal ini

haruslah dilaksanakan secara terencana dan bertahap sehingga diperoleh hasil

(11)

2

Disamping itu, ditingkatkan pula alokasi dana pendidikan di dalam anggaran

pendapatan dan belanja negara (APBN) pada saat ini.

Untuk mendapatkan lulusan yang berkualitas tentunya tidak luput dari

peran seorang guru. Dimana guru merupakan pelaksana yang langsung menyentuh

kepada peserta didik. Peran guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar

merupakan kunci utama dalam mencetak anak didik yang berkualitas. Di dalam

pelaksanaan proses belajar mengajar guru harus dapat melakukan upaya-upaya

dalam meningkatkan hasil belajar anak didik. Salah satu cara yang dapat

dilakukan oleh seorang guru untuk memotivasi siswa dalam pengajaran biologi

yaitu dengan pemberian latihan soal.

Dari observasi awal peneliti, menunjukkan bahwa dewasa ini para guru

SMP swasta budi agung medan belum sepenuhnya memahami pentingnya

peberian latihan soal di akhir pembelajaran. Keluhan-keluhan guru sering terlontar

karena hanya masalah kekurangan waktu, sedangkan materi pelajaran masih

banyak khususnya di SMP swasta budi agung medan tempat saya mengadakan

penelitian. Hal ini akan berdampak juga terhadap hasil belajar siswa, guru jarang

memberikan latihan soal karena harus dituntut untuk menghabiskan materi

pelajaran. Hasil observasi menunjukan bahwa nilai pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam khusunya biologi Kelas VII Semester II SMP swasta budi agung medan

rendah dengan angka rata-rata 65 (enam). Sedangkan KKM yang harus di capai

adalah 75. Hal ini kiranya tidak perlu terjadi karena usaha yang dapat dilakukan

masih terbuka lebar, salah satu caranya adalah dengan pemberian latihan soal

dengan baik. Pada penelitian yang dilakukan Suryani (2005) pada materi koloid

diperoleh nilai rata-rata siswa yang diberi tes TTS 8,13 dan siswa yang diberi tes

jawaban singkat 7,54 yang menunjukkan bahwa pemberian tes TTS lebih baik

dari pada tes jawaban singkat pada materi koloid.

Dengan cara pemberian latihan soal ini siswa akan lebih aktif dan

berusaha semaksimal mungkin untuk memecahkan persoalan yang diberikan oleh

guru sehingga guru dapat memantau secara langsung keaktifan siswa tersebut

(12)

3

Dari uraian di atas, ada suatu keinginan dari peneliti untuk mengkaji dan

meneliti bagaimana suatu latihan soal dibuat dan dipakai oleh pendidik dalam

meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada suatu materi pokok tertentu

khususnya materi pokok ekosistem.

Berdasarkan uraian dan masalah di atas, penulis mencoba penelitian yang

berjudul : Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antara yang Diberi Latihan Soal

TTS (Teka-Teki Silang) dengan Latihan Soal Pilihan Ganda pada Pokok Bahasan Ekosistem Kelas VII SMP Swasta Budi Agung Medan Tahun Pembalajaran 2011/2012.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah

adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar siswa.

2. Siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar

3. Pemberian latihan di akhir pelajaran masih jarang dilaksanakan oleh guru.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diajukan, maka penelitian ini

dibatasi pada perbandingan hasil belajar siswa antara yang diberi latihan soal TTS

(Teka-Teki Silang) dengan latihan soal pilihan ganda pada pokok bahasan

ekosistem kelas VII SMP Swasta Budi Agung Medan.

1.4. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka yang

menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diberikan latihan soal TTS (teka-teki

silang) pada pokok bahasan ekosistem kelas VII SMP Swasta Budi Agung

(13)

4

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diberikan latihan soal pilihan ganda pada

pokok bahasan ekosistem kelas VII SMP Swasta Budi Agung Medan Tahun

Pembelajaran 2011/2012?

3. Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa antara yang diberi latihan soal

TTS (teka-teki silang) dengan latihan soal pilihan ganda ganda pada pokok

bahasan ekosistem kelas VII SMP Swasta Budi Agung Medan Tahun

Pembelajaran 2011/2012?

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diberikan latihan soal TTS

(teka-teki silang) pada pokok bahasan ekosistem kelas VII SMP Swasta Budi

Agung Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diberikan latihan soal pilihan ganda

pada pokok bahasan ekosistem kelas VII SMP Swasta Budi Agung Medan

Tahun Pembelajaran 2011/2012.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara yang diberi latihan

soal TTS (teka-teki silang) dengan latihan soal pilihan ganda ganda pada

pokok bahasan ekosistem kelas VII SMP Swasta Budi Agung Medan Tahun

Pembelajaran 2011/2012.

1.6.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, pengalaman peneliti dalam menerapkan pemberian latihan

soal TTS (teka-teki silang) dan latihan soal pilihan ganda setelah selesai

pelajaran akan menjadi langkah awal dari inovasi yang dapat diaplikasikan

kelak dalam pembelajaran di kelas.

2. Bagi siswa, pengetahuan dan pengalaman siswa belajar dapat lebih

berkembang karena seringnya mengerjakan latihan soal.

3. Bagi guru, pengalaman guru mata pelajaran Biologi dalam proses

(14)

5

inovasi terbaru dalam pembelajaran Biologi khususnya pada materi

Ekosistem.

4. Bagi lembaga, sebagai dokumen perangkat pembelajaran dengan

pemberian latihan soal TTS (Tela Teki Silang) dan latihan soal pilihan

ganda dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi di Universitas serta

acuan inovasi bagi guru lain di sekolah pada pembelajaran bidang studinya

(15)

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari análisis data hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa yang diberi latihan soal TTS (teka-teki silang) pada

pokok bahasan ekosistem kelas VII SMP Swasta Budi Agung Medan

Tahun Pemelajaran 2011/2012 diperoleh rata-rata post-test 87,12 dengan

standar deviasi 5,813.

2. Hasil belajar siswa yang diberi latihan soal pilihan ganda pada pokok

bahasan ekosistem kelas VII SMP Swasta Budi Agung Medan Tahun

Pemelajaran 2011/2012 dengan nilai rata-rata post-test 80,75 dengan

standar deviasi 4,479.

3. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diberi

latihan soal TTS (teka-teki silang) dengan siswa yang diberi latihan soal

pilihan pada materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Swasta Budi

Agung Medan tahun pembelajaran 2011/2012. Dengan harga thitung > ttabel

(5,05 > 1.669) pada taraf signifikan 0.05, yang berarti Ha diterima dan

Ho ditolak.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan oleh

penulis di atas, maka penulis mangajukan beberapa saran antara lain:

1. Kepada guru bidang studi biologi hendaknya memberikan latiahan-latihan

soal berupa latihan soal berbentuk TTS ataupun pilihan ganda setelah

selesai materi disampaikan sehingga siswa lebih tertarik dan termotivasi

(16)

47

2. Kepada peneliti, khususnya calon guru biologi diharapkan untuk dapat

menerapkan pemberian latihan soal setelah selesai materi disampaikan

dengan memberikan soal latihan dapat meningkatkan, daya ingat, serta

hasil belajar siswa.

3. Kepada lembaga agar turut mendukung pembelajaran bermakna dan

menyediakan dokumen perangkat pembelajaran yang mendukung

terlaksananya pembelajaran.

4. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya,

sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal. Hal ini penting agar

hasil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun sebagai

reformasi dan inovasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik edisi revisi 4, Rineka Cipta, Jakarta.

Azwar, S., (1996), Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Djamarah, S., (2008), Strategi Belajar-Mengajar (Edisi Revisi). Penerbit PT Rineka Cipta, jakarta.

Haryati, N, (2009), http://niahidayati.net/manfaat-teka-teki-silang-sebagai-penambah-wawasan-dan-mengasah-kemampuan.html (Diaksespada tanggal 10 Maret 2012).

Nurshiyam,M.,(2011), Peningkatan Keterampilan Membaca Teks Exposition Melalui Strategi Motivasional ARCS Menggunakan Crossword Puzzle pada Siswa Kelas VIII-3 SMP Negeri 1 Slawi Semester Genap Tahun Pembelajaran 2010/2011,Vol 1 No.3 November 2011.

Rustiyah, (2001), Strategi Belajar Mengajar. Renika Cipta, Jakarta.

Sagala, S., (2006), Konsep Dan Makna Pembelajara, Alfa Beta, Bandung.

Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidik, Kencana, Jakarta.

Sudjana, N, (2005), Metoda Statistika, PT Tarsito, Bandung.

Suryani,(2005), Studi Komparasi Pemberian Tes Bentuk Teka-Teki Silang (TTS) dan Tes Bentuk Isian Singkat Terhadap Prestasi Belajar pada Pokok Bahasan Sistem Koloid Kelas XI Semester 1 SMA Negeri 1 Ceper Tahun Pembelajaran2004/2005.Tersedia:http://www.damandiri.or.id/file/suryaniu nsbab2.pdf (Diaksespada tanggal 10 Maret 2012).

Purwanto, N., (2007), Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Remaja Rosdarkarya, Bandung.

(18)

Zaini, H., (2009), Strategi Pembelajaran Aktif, Pustaka Insan Madanai, Yogyakatra.

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem (Diaksespada tanggal 10 Maret 2012).

http://wiki.bestlagu.com/news/165773-jaring-jaring-makanan.html(Diaksespada tanggal 10 Maret 2012)

Gambar

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
Gambar 2.1. Rantai Makanan

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan desain mekanik meliputi pembuatan wiring diagram, dan penentuan pemasangan komponen yang akan digunakan pada desain assembly mesin, dan melakukan

komunikasi budaya harus memiliki kemampuan, dimana harus mengerti satu sama lain, harus menerima perbedaan dalam segi apapun, dan apabila itu tercapai akan menjadi

A., Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter. Surabaya, Institut

[r]

• Secara nasional, ketersediaan sumber EBT tersebar dan untuk beberapa jenis energi misalnya panas bumi dan air skala besar terletak pada daerah yang konsumsi energinya masih rendah.

 Di antara pendekatan yang dapat digunakan untuk mengestimasi parameter model regresi dengan variabel respon kualitatif, pendekatan LPM relatif sedernaha karena parameter di

III-10 Aspek utama dalam pengelolaan limbah cair khususnya domestik adalah peran serta masyarakat untuk ikut mengelola, kenyataannya masih ada masyarakat yang belum

Sebagai bahan acuan dalam penelitian ini terdapat beberapa hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan yang berkaitan dengan kompensasi, beban kerja, work life